4 +bias,+confounding+and+fallacies PDF
4 +bias,+confounding+and+fallacies PDF
and Fallacies in
Epidemiology
Rani Sauriasari, Ph.D, Apt
Jenis error (kesalahan) dalam
epidemiologi:
1. Differential/systematic error (kesalahan sistematik)
kesalahan yang dilakukan peneliti dan/atau
subjek penelitian, disengaja atau tidak, yang
menyebabkan distorsi penaksiran parameter
populasi sasaran.
Memperbesar Hubungan
Distorsi Memperkecil paparan-outcome
Meniadakan yang sebenarnya
Tipe Bias
1. Selection bias (bias seleksi); sampel tidak
representatif
2. Information/misclassification bias (bias
informasi); kesalahan dalam pengukuran
paparan
3. Confounding bias (bias kerancuan);
distorsi/penyimpangan hubungan antara
paparan-penyakit oleh faktor lain
(confounder/perancu)
1. Bias Seleksi
Kesalahan sistematis dalam pemilihan subjek
Contoh penyebab:
- Kelompok pembanding tidak berasal basis studi yang sama
- Kelompok pembanding tidak merepresentasikan populasi
Jenis:
1. Bias publisitas
2. Bias pekerja sehat
3. Bias diagnostik (Berksons bias)
4. Bias lost to follow-up
5. Bias prevalensi dan insidensi (Neymans bias)
1. Bias publisitas
4. Bias prevalensi dan insidensi (Neyman Bias)
Sampel yang diambil dalam penelitian lebih sehat dari populasi sebenarnya.
Terjadi akibat dari penggunaan para pekerja sehat sebagai kelompok kasus dan
penggunaan populasi umum sebagai kelompok kontrol.
3. Bias diagnostik (Berkson bias)
Contoh: Penelitian case-control dengan outcome: penyakit paru dan paparan: rokok.
Radiologis yang aware akan smoking status pasien akan lebih teliti mengamati
adanya abnormalitas pada gambaran x-ray pasien, tidak utk sebaliknya.
4. Bias loss to follow-
follow-up
Contoh: Studi kohort terhadap efektifitas CT untuk mengukur insiden kanker paru pada populasi
beresiko tinggi (perokok) dan bukan perokok. Setelah penelitian berlangsung sekian tahun,
kontrol subjek akan menurun motivasinya untuk terus terlibat. Sementara, perokok mungkin
menderita comorbid diseases, sehingga tidak lanjut berpartisipasi dalam studi.
2. Bias Informasi
Kesalahan sistematis dalam :
mengamati, memilih instrumen, mengukur, membuat
klasifikasi,mencatat informasi, dan membuat
interpretasi
tentang paparan maupun penyakit, sehingga
mengakibatkan distorsi penaksiran pengaruh paparan
terhadap penyakit.
Jenis:
1. Recall bias
2. Interviewer bias (Bias Pewawancara)
3. Follow-up bias
4. Efek Hawthone
1. Recall Bias
Pengetahuan akan status penyakit mempengaruhi penentuan
status paparan.
Contoh:
Controls have less potential for exposure than cases
Outcome = brain tumour; exposure = overhead high voltage
power lines
Cases chosen from province wide cancer registry
Controls chosen from rural areas
Systematic differences between cases and controls
2. Bias Pewawancara
Contoh:
Screening studies (eg, mammography)
When patients with positive study test results undergo more
intensive follow-up.
On the other hand, patients with negative results perhaps do
not undergo a specific reference test, or an imperfect
reference test is used, and are subject to this bias if not
followed up as diligently as patients with positive test results.
4. Efek Hawthorne
Terjadi bila ada perubahan psikologi pada subjek penelitian
karena menjadi partisipan penelitian, sehingga akan terjadi
perubahan perilaku pada subjek.
Untuk mengatasi efek ini, maka dibuat kelompok kontrol
sebagai pembanding.
Mengontrol bias informasi
Blinding
prevents investigators and interviewers from knowing
case/control or
exposed/non-exposed status of a given participant
Form of survey
mail may impose less white coat tension than a phone or face-
to-face interview
Questionnaire
use multiple questions that ask same information
acts as a built in double-check
Accuracy
multiple checks in medical records
gathering diagnosis data from multiple sources
Confounding (Kerancuan
(Kerancuan))
Distorsi dalam menaksir pengaruh paparan terhadap penyakit
akibat tercampurnya pengaruh sebuah atau beberapa
variabel luar
Confounder (Perancu):
Faktor ketiga yang berhubungan dengan paparan dan
outcome, dan mempengaruhi sebagian/seluruh hubungan
antara keduanya
Maternal Age
Birth Order
Coffee CHD
Smoking
Smoking CHD
Coffee
Misal :untuk setiap kasus, dipilih Misal : jika terdapat 25 orang pria dalam
kontrol dengan usia dan jenis kelompok kasus dengan usia sekitar 30-34
kelamin yang sama tahun, maka dipilih jumlah pria yang sama
sebagai kelompok kontrol dengan kisaran
usia yang sama
Contamination Factor
(Pengotor
Pengotor))
Kejadian dalam kelompok kontrol, di mana kelompok
tersebut menerima perlakuan selain yang sudah
ditentukan dalam penelitian