RSUD
AW. Sjahranie No. Dokumen
No. Revisi Halaman
011/FT-IRM/AWS
01 1/3
/XII/16
STANDAR Ditetapkan Pimpinan BLUD
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL Desember 2016
dr. Rachim Dinata M, sp.B, FINAC, M. Kes
Indikasi
PENGERTIAN 1. Beberapa jenis patologi seperti traumatologi dan
rematologi dapat dipercepat penyembuhan lukanya
dengan pemberian SWD intermittern.
2. Kelainan pada syaraf perifer, neuropathy, neurologi.
3. Kondisi peradangan sub acut dan chronic
menggunakan SWD Continued
4. Nyeri musculoskeletal.
5. Ketegangan, perlengketan, pemendekan otot dan
jaringan lunak.
6. Persiapan latihan atau senamGangguan pada system
peredaran darah.
31
RSUD 011/FT-IRM/AWS/XII/16 01 2/3
AW. Sjahranie
Kontra Indikasi
1. Logam dalam tubuh atau menempel pada kulit
2. Alat alat elektronik dalam tubuh seperti peace
maker.
3. Gangguan peredaran darah.
4. Nilon dan bahan kain yang tidak menyerap keringat.
5. Mata, testis, luka dan exim basah.
6. Gangguan sensibilitas ( Dosis harus 30% lebih rendah
).
7. Neuropathy yang diikuti gangguan trofik pada syaraf
perifer, Neuropathy akibat DM, Angiopathy diabetic.
8. Infeksi acut dan demam ( panas lebih dari 37,50C )
9. Setelah X ray.
10. Jaringan yang mitosisnya sangat cepat.
11. Menstruasi atau kehamilan untuk pengobatan
daerah pelvic.
12. Faktor kalogenase
1. Memulai Terapi
1) Pemanasan Alat sekitar 5 menit.
2) Pilih electrode dan metode yang akan digunakan
PROSEDUR 3) Memasang Elektrode pada daerah
vasomotor/proximal.
4) Pastikan mesin ke ground.
32
6) Jelaskan berapa waktu yang diperlukan, tujuan,
indikasi serta kontra indikasinya.
7) Posisi pasien comfortable.
8) Pakaian dilepas seperlunya agar area yang
diperiksa lebih jelas
9) Tes sensasi area yang diobati serta jelaskan rasa
yang timbul untuk mencegah terjadinya luka
bakar.
10) Dosis diberikan sesuai toleransi pasien.
11) Pastikan mesin dalam keadaan tuning.
12) Kabel tidak boleh menyentuh pasien, bersilang
atau lecet.
13) Lakukan pengontrolan, rasa panas, nyeri pusing.
2. Mengakhiri Terapi.
1) Matikan mesin pastikan tombol kembali ke
angka 0 atau mesin tetap hidup dengan dosis 0
( stand by stand ).
2) Tidak memberikan pasien mematikan mesin,
kecuali dalam keadaan darurat.
3) Perhatian reaksi pasien dan kemungkinan efek
samping yang timbul.
4) Kembalikan peralatan seperti kondensor ke
tempat semula.
1. Direksi.
2. Manajer( Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis ).
UNIT TERKAIT 3. Kepala Ruangan.
4. Kepala ( Koordinator Fisioterapi ).
33