Anda di halaman 1dari 11

3.1.

Metode Analisis

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan

statistik inferiansial.

a. Analisis Deskriptif

Menurut Supranto (1994:38) metode deskriptif adalah metode analisis yang bertujuan

untuk menguraikan fenomena yang terjadi. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan

untuk menjawab tujuan penelitian pada point 1, dengan rentang skala (rating scale) sebagai

berikut :

a. Kinerja Pegawai
Nilai tertinggi = 5 x 11 x 142 = 7810
Nilai terendah = 1 x 11 x 142 = 1562
Rentang skala = 7810 1562 : 5 = 1249,6 dibulatkan 1250

No Skala Keterangan
1. 1562 - 2812 Sangat Tidak Baik
2. 2813 - 4063 Kurang Baik
3. 4064 - 5314 Cukup
4. 5315 - 6565 Baik
5. 6566 - 7810 Sangat Baik

b. Restrukturisasi (perubahan) Organisasi


Nilai tertinggi = 5 x 8 x 142 = 5680
Nilai terendah = 1 x 8 x 142 = 1136
Rentang skala = 5680 1136 : 5 = 908,8 dibulatkan 909

No Skala Keterangan
1. 1136 - 2045 Sangat Tidak Baik
2. 2046 - 2955 Kurang Baik
3. 2956 - 3865 Cukup
4. 3866 - 4775 Baik
5. 4776 - 5680 Sangat Baik

c. Budaya Organisasi
Nilai tertinggi = 5 x 12 x 142 = 8520
Nilai terendah = 1 x 12 x 142 = 1704
Rentang skala = 8520 1704 : 5 = 1363,2 dibulatkan 1363
No Skala Keterangan
1. 1704 - 3067 Sangat Tidak Baik
2. 3068 - 4431 Kurang Baik
3. 4432 - 5795 Cukup
4. 5796 - 7159 Baik
5. 7160 - 8520 Sangat Baik

d. Kepemimpinan
Nilai tertinggi = 5 x 13 x 142 = 9230
Nilai terendah = 1 x 13 x 142 = 1846
Rentang skala = 9230 1846 : 5 = 1476,8 dibulatkan 1477

No Skala Keterangan
1. 1846 - 3323 Sangat Tidak Baik
2. 3324 - 4801 Kurang Baik
3. 4802 - 6279 Cukup
4. 6280 - 7757 Baik
5. 7758 - 9230 Sangat Baik

Untuk menjawab tujuan penelitian nomor 2 s/d 7 digunakan Path Analysis, sekaligus

untuk menjawab hipotesis 2 7 melalui program SPSS versi 19.00. Penggunaan analisis jalur

dalam penelitian ini untuk dapat melihat pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Analisis Verifikatif Inferiansial

Untuk menjawab tujuan kedua sampai kelima digunakan analisis verifikatif dengan

menggunakan analisis jalur (path analysis), sehingga dapat diketahui hubungan kausalitas

antar varibel, sekaligus dapat mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel

independent terhadap variabel dependent.

3.1.1.Uji Validitas

Menurut Umar (2008:52), bahwa uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada

pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/atau diganti karena dianggap tidak

relevan. Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner diuji cobakan pada
responden 25 orang untuk mengetahui apakah instrument kuesioner tersebut sudah dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian ini dilakukan secara staristik, dapat dilakukan

secara manual atau dukungan dari komputer.

Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut:

1) Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

2) Uji Validitas dapat juga dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-

masing butir pertanyaan dengan total skor total.

3) Uji dengan analisis faktor, untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan atau indikator

yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah faktor atau variabel

Dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan pengujian validitas kedua yaitu

dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan denga total skor dari

masing-masing variabel.

Adapun langkah - langkah dalam mengukur validitas kuisioner adalah sebagai berikut

1) Melakukan uji coba kuisioner dengan meminta responden menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang ada, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Umar,

2008:52).

2) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban, hasil jawaban dan responden dimasukan kedalam

tabel tabulasi.

3) Menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan, dalam hal ini peneliti

menggunakan software SPSS 17.0 untuk menganalisi atau mengujii validitas dari

kuisioner.

3.1.2. Uji Reliabilitas

Pada dasarnya uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat

memberikan hasil yang relative sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang
sama. Menurut Umar (2008:55) menyatakan bahwa uji reliabilitas berguna untuk menetapkan

apakah instrumen yang ada dalam hal ini kuisioner dapat digunakan lebih dari satu kali,

paling tidak oleh responden yang sama. Untuk uji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini

peneliti menggunakan program SPSS 17.0.

3.1.3. Transpormasi Data

Variabel-variabel penelitian diukur dengan menggunakan Skala Likert Summated

Ratings, untuk setiap pilihan jawaban diberi skor dan skor yang diperoleh mempunyai

tingkat pengukuran ordinal.

Untuk menganalisis diperlukan data dengan ukuran paling tidak interval sebagai

persyaratan dalam menggunakan alat analisis jalur (Path analysis). Seluruh variabel yang

skala ordinal terlebih dahulu dinaikkan/ditransformasikan tingkat pengukurannya ke tingkat

interval melalaui Method of Succesive Intervals (Harun, 1994:131), dengan langkah kerja

sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap item pernyataan dalam koesioner

2. Untuk setiap item tersebut, tentukan beberapa orang responden yang mendapat skor : 1,

2, 3, 4, 5 disebut frekuensi (f)

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden disebut proporsi (p)

4. Berdasarkan proporsi tersebut, hitung proporsi kumulatif

5. Gunakan tabel normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif

6. Hitung nilai densitas normal (Y) yang sesuai dengan nilai Z

7. Tentukan nilai interval (scala value) untuk setiap skor jawaban sebagai berikut :

Interval =
Dimana :

Density at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah


Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas
Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas
Area Under Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah

8. Sesuai dengan skala ordinal ke interval, yaitu scala value (SV) yang nilainya terkecil
(harga negative yang terbesar) diubah menjadi sama dengan 1 (satu) Transformed Scala
Value Y = SV + (SV min) + 1

3.2. Rancangan Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur

(path analysis) dan pengolahan data menggunakan program SPSS 17.0. Menurut Ghozali

(2011:14) analisis jalur merupakan regresi simultan dengan variable observad atau terukur

secara langsung. Path Analysis dikembangankan sebagai metode untuk mempelajari

pengaruh (efek) secara langsung dan secara tidak langsung dari variabel bebas terhadap

variabel tergantung. Analisis ini merupakan salah satu pilihan dalam rangka mempelajari

ketergantungan sejumlah variabel di dalam model. Analisis ini merupakan metode yang baik

untuk menerangkan apabila terdapat seperangkat data yang besar untuk dianalisis dan

mencari hubungan kausal (Bukit, 2012).

Pada path analysis ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu :

1) Hubungan antar variabel di dalam model adalah linear artinya perubahan yang terjadi

pada variabel adalah merupakan fungsi perubahan linier dari variabel lainnya yang

bersifat kausal.

2) Variabel yang diamati mempunyai sifat adiktif artinya variabel yang mempunyai sifat

multiaplikatif dan eksponensial tidak dapat dipergunakan.

3) Variabel sisa tidak berkorelasi dengan variabel yang sesudahnya (variabel regresi

lainnya).

4) Variabel yang diukur berskala interval atau interval atau rasio.

Langkah-langkah dalam pengujian path analysis dilakukan dengan melakukan

beberapa tahapan sebagai berikut :


3.2.1. Pengembangan Diagram Jalur (Path Analysis).

Pengembangan model analisis jalur harus didasarkan pada hubungan kausalitas yang

memiliki justifikasi teori yang kuat dan mapan. Pengembangan diagram jalur bertujuan untuk

menggambarkan hubungan kausalitas yang ingin diuji. Biasanya hubungan kausalitas

dinyatakan dalam bentuk persamaan yang dibuat sebelum dilakukan analisis jalur. Hubungan

kausalitas itu dapat juga digambarkan dalam sebuah diagram jalur, selanjutnya bahasa

program akan mengkonversi gambar menjadi persamaan dan persamaan menjadi estimasi

(Suwarno, 2007).

Model dirancang berdasarkan konsep dan teori. Berdasarkan hubungan antar variabel

secara teoritis dapat dibuat model dalam bentuk diagram path sebagai berikut :

Gambar 3.1
Diagram Jalur Pengaruh Restrukturisasi Organisasi, Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan terdadap Kinerja Pegawai.

Restrukturisasi
Organisasi Pyx1 Pyxe
(X1)

rxix2
rx1x3
Budaya Organisasi Kinerja
(X2)
Pyx2
(Y)

rx2x3 Pyx3
Kepemimpinan
(X3)

Persamaan Strukturnya adalah: Y = PYX1 X1 +PYX2X2 +PYX3X3 +e


3.2.2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menjawab tujuan nomor 2 sampai 5, maka dilakukan Analisis Jalur melalui

persamaan struktur jalur, sebagai berikut :

Y = PYX1 X1 + PYX2 X2 +PYX3 X3 + e

Dari diagram diatas untuk mengetahui pola hubungan masing -masing antar variabel

tersebut, baik secara parsial maupun simultan dapat dilihat pada persamaan berikut :

a) Pengaruh langsung dan tidak langsung restrukturisasi (perubahan) organisasi

terhadap kinerja pegawai sebagai berikut :

X1 Y = PYX1 . PYX1 (pengaruh langsung)

X1 Y melaui X2 = PYX1 . rX1X2 . PYX2 (pengaruh tidak langsung)

X1 Y melaui X3 = PYX1 . rX1X3 . PYX3 (pengaruh tidak langsung)

b) Pengaruh langsung dan tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai sebagai berikut :

X2 Y = PYX2 . PYX2 (pengaruh langsung)

X2 Y melaui X1 = PYX2 . rX1X2 . PYX1 (pengaruh tidak langsung)

X2 Y melaui X3 = PYX2 . rX2X3 . PYX3 (pengaruh tidak langsung)

c) Pengaruh langsung dan tidak langsung kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

sebagai berikut :

X3 Y = PYX3 . PYX3 (pengaruh langsung)

X3 Y melaui X2 = PYX3 . rX3X2 . PYX2 (pengaruh tidak langsung)

X3 Y melaui X1 = PYX3 . rX3X1 . PYX1 (pengaruh tidak langsung)

d) Pengaruh restrukturisasi (perubahan) organisasi, budaya organisasi dan


kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai :
Pengaruh Langsung X1, X2 dan X3 ke Y = PYX1 . PYX1 + PYX2 . PYX2 +PYX3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung X1, X2 dan X3 ke Y = PYX1 . rX1X2 . PYX2 +PYX1 . rX1X3 . PYX3 +
PYX2 . rX1X2 . PYX1 + PYX2 . rX2X3 . PYX3 + PYX3 . rX3X2 . PYX2 +PYX3 . rX3X1 . PYX1 .

Sehingga Pengaruh restrukturisasi (perubahan) organisasi, budaya organisasi dan


kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai adalah total pengaruh
langsung ditambah tidak langsung dari masing-masing variabel independen atau totalnya
sama dengan R2 .
Keterangan:
X1 = Restrukturisasi (Perubahan) Organisasi
X2 = Budaya Organisasi
X3 = Kepemimpinan
Y = Kinerja Pegawai
Pyx1 = Koefisien jalur Restrukturisasi Organisasi dengan kinerja
Pyx2 = Koefisien jalur Budaya Organisasi dengan kinerja
Pyx3 = Koefisien jalur Kepemimpinan dengan kinerja
rx1x2 = Korelasional Restrukturisasi Organisasi dan budaya organisasi
rx2x3 = Korelasional Budaya Organisasi dan Kepemimpinan
rx1x3 = Korelasional Restrukturisasi Organisasi dan Kepemimpinan
e = Epsilon

3.4.3. Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis pada penelitian ini maka

dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. Metode pengujian dilakukan

secara deskriptif dan pengujian secara statistik. Metode pengujian secara statistik

terhadap hipotesis yang diajukan yaitu dan pengujian secara simultan (bersama-sama) dan

pengujian secara parsial (sendiri). Pengujian secara simultan (bersama-sama)

menggunakan uji F satistik sedangkan pengujian secara parsial (sendiri) menggunakan uji

t statistik (Gujarati, 2003).

a). Metode Pengujian Secara Deskriptif

Untuk menjawab hipotesis pertama digunakan secara deskriptif dengan memakai

rentang skala, yaitu diduga restrukturisasi (perubahan) organisasi, budaya organisasi dan

kepemimpinan serta kinerja pegawai di Dinas Sosnakertrans Provinsi Jambi baik. Masing

variabel tersebut akan dibandingkan dengan rentang skala per variabel yang telah

diberikan klasifikasi penafsirannya.


b). Pengujian Secara Statistik

Pengujian secara statistik dilakukan melalui pengujian secara simultan (bersama-

sama) menggunakan uji F satistik sedangkan pengujian secara parsial (sendiri)

menggunakan uji t statistik (Gujarati, 2003).

1. Uji F (Pengujian secara simultan/bersama-sama)

Uji F pada peneritian ini digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis kelima

yaitu:

Ho : bl,b2,b3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Restrukturisasi,

Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi

secara bersama-sama.

Ha : b1,b2,b3 0 Ada pengaruh yang signifikan anara Restrukturisasi, Budaya

Organisasi dan Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi secara

bersama-sama.

Langkah pengujian :

Pengujian dilakukan dengan didasarkan pada nilai probability significancy

dari F-ratio pada hasil regresi. Apabila nilai probability significancy F- ratio pada

hasil regresi lebih kecil dari 0,05 maka secara simultan semua variable bebas daram

penelitian ini mempengaruhi variable terikat dan signifikan pada = 5 % berarti Ho

ditolak dan Ha diterima. Atau jika F Hitung > F Tabel, maka HO di Tolak dan Ha

diterima. Jika F Hitung < F tabel, maka HO Diterima dan Ha ditolak

2. Uji t (Pengujian secara parsial/Sendiri)

Uji t pada penelitian ini digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis 1

sampai 3 yaitu :
a) Ho : b1 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Restrukturisasi

Organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja

dan Transmigrasi provinsi Jambi.

Ha : b1 0 Ada pengaruh yang signifikan antara Restrukturisasi terhadap

kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jambi.

b) Ho : b2 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Budaya Organisasi

terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi provinsi Jambi.

Ha : b2 0 Ada pengaruh yang signifikan antara Budaya Organisasi terhadap

kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

provinsi Jambi.

c) Ho : b3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi provinsi Jambi.

Ha : b3 0 Ada pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jambi.

Langkah pengujian :

Pengujian dilakukan dengan didasarkan pada nilai probability significancy dari t-ratio

pada hasil regresi. Apabila nilai probability significancy dari t-ratio pada hasil regresi

lebih kecil dari 0,05 maka secara parsial (sendiri) variable bebas dalam penelitian ini

mempengaruhi variable terikat dan signifikan pada = 5 % berarti Ho ditolak dan Ha


diterima. Atau dengan cara lain yaitu Jika t hitung > t tabel, maka HO Ditolak dan Ha

diterima atau Jika t hitung < t tabel, maka HO diterima dan Ha ditolak.

Anda mungkin juga menyukai