Anda di halaman 1dari 7

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Riau 2017 Hanya 2,9

Persen

KBRN, Pekanbaru : Naiknya beberapa tarif pada awal tahun 2017, membuat perekonomian
Riau stagnan diangka sebesar 2,9 persen, namun untuk mendongkrak pertumbuhan tahun ini,
perlu aturan pemerintah agar ekspor hanya barang jadi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Ismet
Inono kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat (20/1/2017).

"Memang dilihat dari hasil perekonomian tahun lalu, maka kami dari Bank Indonesia
memprediksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau sepanjang 2017 hanya di kisaran 2,2 -
2,9 persen. Hal itu akibat naiknya beberapa tarif pada awal tahun 2017, maka berakibat pada
stagnannya perekonomian termasuk di Riau," dalihnya.
Dia menjelaskan untuk mendongkrak pertumbuhan tahun ini, maka perlu aturan pemerintah
agar ekspor hanya barang jadi.

Menurutnya, banyak indikator yang menjadi pertimbangan prediksi itu, salah satunya adalah
kenaikan harga barang kebutuhan, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM), kenaikan tarif pajak motor serta masih belum selesainya Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau.

"Pada tahun ini, sektor yang membantu pertumbuhan ekonomi Riau adalah naiknya harga
minyak bumi dan minyak sawit atau CPO, disamping eksport yang juga menjadi sektor yang
membantu pertumbuhan perekonomian di Riau walaupun relatif kecil," urianya.
Ismet Inono mengingatkan yang perlu dilakukan pemerintah adalah membuat aturan
mengenai eksport, agar eksportir hanya mengeksport barang jadi untuk mendorong industri
dalam negeri mengolah barang mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai ekonomis,
sehingga mampu menggeliatkan perekonomian dalam negeri termasuk Riau. (TS)

1
Wirausaha Inovatif Sumatera, Upaya Sampoerna Kembangkan
Ekonomi Masyarakat
Sabtu, 16 September 2017 19:17

Tribun Pekanbaru/ Doddy Vladimir

Director Bumi Braja Nusantara, Ratna Kosasih sedang menyampaikan paparannya dihadapan ratusan
peserta saat acara Bincang Bincang Wirausaha dalam program Wirausaha Inovatif Sumatera, di Hotel
Premeire, Pekanbaru, Sabtu (16/9). Talkshow ini juga menghadirkan pembicara Owner Sundae Ice,
Andromeda, Bussines Coach PT Integritas Sejati, Ari Handojo.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sampoerna Untuk Indonesia menjadi


salah satu inisiator program Wirausaha Inovatif Sumatera yang diadakan Yayasan Inotek
Indonesia. Puncak acara dari program tersebut di Provinsi Riau dilaksanakan di The Premiere
Hotel Pekanbaru, Sabtu (16/9).

Manager Area Ritel Engagement Sampoerna Cabang Pekanbaru, Syafril mengatakan


program ini dilakukan sebagai bentuk peran serta perusahaan dalam membangun ekonomi
masyarakat.

Ini jadi salah satu agenda Corporate Social Responsibility perusahaan.

"Kita selama ini hadir diberbagai derah tidak hanya sekedar bisnis tetapi juga berkomitmen
untuk membangun masyarakat," katanya.

Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pebisnis yang menjadi cikal
bakal ujung tombak perekonomian masyarakat.

"Karena itu perusahaan terus fokus membantu pelaku UMKM. Para pelaku UMKM beberapa
diantaranya menjadi penyumbang kesuksesan bisnis perusahaan," katanya.

Selain melalui program ini, saat ini Sampoerna sebagai bentuk peran serta pengembangan
UMKM menyediakan program kemitraan bernama Sampoerna Ritel Community (SRC).

Di program ini perusahaan membina para pelaku UMKM terutama pada bisnis berbentuk
kedai harian masyarakat.

2
Saat ini di Riau, dari program tersebut sudah 900 outlet yang dibina untuk mampu bersaing di
pasar modern.

"Dari berbagai program ini, terutama Wirausaha Inovatif Sumatera diharapkan para pelaku
UMKM akan berkembang pesat dan mampu bersaing," ujarnya.

Program Manager Yayasan Inotek Indonesia, Setyowati Rahayu berharap kegiatan ini
mampu memberi banyak manfaat bagi masyarakat terutama para pelaku usaha.

Ia berharap kepada pemenang untuk bisa terus melakukan inovasi dalam berbagai usaha yang
digeluti

Hippmih Bahas Tentang Ekonomi Kreatif


Selasa, 19 September 2017 17:56

Tribun Pekanbaru/ Nolpitos

Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indragiri Hilir (Hippmih) Pekanbaru, bekerjasama dengan
Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga dan Kebudayaan Indragiri Hilir, baru saja selesai
melaksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis
Turunan Kelapa. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Hotel Dafam Pekanbaru dan berakhir
pada Selasa (19/9).

Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Nolpitos Hendri

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa


Indragiri Hilir (Hippmih) Pekanbaru, bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kepemudaan
Olahraga dan Kebudayaan Indragiri Hilir, baru saja selesai melaksanakan kegiatan Pelatihan
Kepemimpinan dan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis Turunan Kelapa. Kegiatan ini
dilaksanakan selama dua hari di Hotel Dafam Pekanbaru dan berakhir pada Selasa (19/9).

Ketua Hippmih Pekanbaru, M Syafi'i kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (19/9)


menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar membentuk jiwa kepemimpinan pemuda,
karena tidak bisa dipungkiri pemuda adalah pemegang tongkat estapet kepemimpinan masa
depan.

3
Peran nyata sebagai pemuda adalah sebagai penggerak ekonomi. Peran ini diharapkan
mampu untuk menopang keberlangsungan ekonomi bangsa. Pemuda juga memiliki
kelebihan yaitu mampu berpikir di luar kebiasaan atau disebut juga out of the box. Adanya
kemampuan tersebut, pemuda dapat berpikir secara kreatif dan mampu mengembangkan
sesuatu menjadi lebih bernilai,ungkap Syafii.

Seiring dengan itu, kata Syafii, keadaan perekonomian kian memperlihatkan persaingan
yang ketat. Tiap daerah memperlihatkan keunggulan daerah masing-masing untuk
pertumbuhan ekonomi. Adanya persaingan yang ketat ini mengharuskan masyarakat,
khususnya pemuda, pelajar dan mahasiswa Indragiri Hilir untuk terus menggali potensi dan
kekayaan sumber ekonomi untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat.

Khususnya masyarakat Indragiri Hilir, satu solusi yang dapat dilakukan guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat yakni dengan pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis
turunan kelapa, jelas Syafii.

Mengingat peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu
wilayah, ulas Syafii, terutama terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM), UMKM yang berkembang dewasa ini banyak ditopang generasi muda,
sebagian mereka masuk ke industri kecil dan menengah sektor kreatif.

Maka tidaklah heran jika semakin banyak daerah yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai
ujung tombak dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya. Terkhusus Indragiri Hilir,
ekonomi kreatif berbasis turunan kelapa sangat menjanjikan. Namun dalam konteks praktik
menjalankan dan mengembangkan bisnis ekonomi kreatif masih terdapat beberapa kendala
para Pemuda Indragiri Hilir, terang Syafii

Selasa, 24 Oktober 2017 11:48 WIB

Pekan Ini, Pemerintah Tetapkan Harga TBS Sawit di Riau Sebesar


Rp2.023,24 per Kilogram
Penulis: Ratna Sari Dewi

Ilustrasi. (Internet)

4
PEKANBARU - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pada pekan ini
ditetapkan sebesar Rp2.023,24 perkilogramnya. Ini terlihat dari hasil penetapan Harga TBS periode
25-31 Oktober 2017 untuk kelapa sawit berumur 10-20 tahun.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Mutu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Provinsi Riau, Dedi Yasmono mengatakan, kenaikan CPO dua pekan ini dapat
menstabilkan harga kelapa sawit yang sempat mengalami penurunan di awal bulan Oktober yang
lalu. Tercatat indeks kernel pekan ini sebesar 91,98 persen dengan harga kernel Rp7.888,85.

"Terjadi kenaikan harga sekitar Rp20,56 per kilogram untuk umur 10-20 tahun menjadi Rp2.023,24
dengan harga CPO Rp8.218,04," kata Dedi kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (24/10/2017)
siang.

Berikut penetapan Harga TBS Provinsi Riau periode 25-31 Oktober 2017 ; kelapa sawit umur 3 tahun
sebesar Rp1.449,21; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.616,71; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.729,34;
kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.781,65; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.849,23.

Ads

Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.906,98; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.969,11; kelapa
sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp2.023,24; kelapa sawit umur 21tahun Rp1.976,37.

Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.928,75, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.881,88, kelapa
sawit umur 24 tahun Rp1.862,98, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.787,39.

Selasa, 25 Juli 2017 01:28 WIB

Tingkatkan Investasi untuk Gerakkan Ekonomi, Pemkab Kampar


Permudah Regulasi
Penulis: Syawal Jose

Bupati Kampar Azis Zaenal bersama Kepala OPD terkait saat meninjau beberapa lokasi rencana
pembangunan Infrastruktur.

BANGKINANG - Pemerintah Kabupaten Kampar dibawah kepemimpinan H Azis Zaenal,SH,MM dan


Catur Sugeng Susanto,SH memiliki salah program peningkatan investasi. Program ini dalam rangka
meningkatkan ekonomi masyarakat yang saat ini banyak bergantung di sektor perkebunan karet dan
kelapa sawit.

5
Investasi dinilai memiliki peranan penting untuk membuka lapangan kerja yang baru dan
meningkatkan nilai ekonomi produk dari perkebunan, pertanian maupun perikanan yang
berkembang cukup bagus di Kabupaten Kampar.

Investasi yang sangat diharapkan saat ini salah satu di sektor pariwisata karena sektor ini dalam
beberapa hari terakhir sangat menggeliat di Kabupaten Kampar akibat munculnya beberapa lokasi
objek wisata baru seperti daerah Ulu Kasok dan beberapa lokasi baru yang dikelola masyarakat
secara swadaya.

Bupati Kampar Azis Zaenal saat meninjau puncak pariwisata Ulu Kasok, Kampar Riau.

Ads

Dalam rangka meningkatkan investasi ini, Bupati Kampar melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan
pembangunan Setda Kampar Nurbit mengatakan, terutama untuk meningkatkan nilai ekonomi salah
satunya adalah melalui mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten Kampar saat ini, seperti
tempat wisata Ulu Kasok, Candi Muara Takus, Air Terjun dan lainnya.

Pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan investasi sektor industri dasar seperti industri
pariwisata Ulu Kasok di kawasan PLTA Koto Panjang, Kampar Riau.

Menurut Nurbit, industri pariwisata ini merupakan sektor industri yang memiliki dampak yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kampar.

"Melalui penambahan investasi di industri dasar, kami mengharapkan pertumbuhan tersebut


berkontribusi pada masyarakat Kampar," ujar Nurbit saat diskusi dengan wartawan di ruang
kerjanya, Senin (24/7/2017).

6
Bupati Kampar saat menyusuri arus Sungai Kampar melihat lokasi rencana pembangunan jembatan.

Selain memiliki dampak ekonomi yang besar, Nurbit menegaskan, industri pariwisata ini masih
berpeluang untuk dikembangkan lebih besar, karena semua elemen sudah mendukung pariwisata di
Kampar untuk dikembangkan, apalagi Bupati Kampar Azis Zaenal sudah kita lihat bersama ia sangat
mendukung, bahkan Bupati sudah mulai melobi ke Kementerian dan Investor-investor di Jakarta
untuk mengembangkan pariwisata di daerah kita ini," sebut Nurbit.

Selain itu tingkatkan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah juga mendorong meningkatkan
ekonomi bertambah," tambahnya.

Bupati Kampar saat meninjau jembatan Water Front City

Sementara itu Drs Ali Sabri Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kampar menyampaikan bahwa. "Meningkatkan investasi untuk gerakkan ekonomi
perlunya infrastruktur, seperti rencana Bupati Kampar Azis Zaenal dengan membangun 23 jembatan
gantung di Kampar. Sebab, selama ini, akses dari satu desa ke desa lain ditempuh dengan perahu.
Kondisi ini mengeluarkan biaya lebih besar dibanding distribusi barang melalui jalan darat.

Dengan membangun jembatan bisa mengurangi biaya angkut. Selain bermanfaat di bidang ekonomi,
pembangunan jembatan memberi dampak sosial, yakni memudahkan masyarakat berkomunikasi
antar desa sehingga terjadi peningkatan perekonomian," sebut Ali Sabri.

Anda mungkin juga menyukai