Anda di halaman 1dari 7

Tugas ips

Oleh : Dewi Tri Atmaningsih


Kelas : VII.7
A. Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega (besar),
anthropus (manusia), palaeo (tertua), dan javanicus (dari Jawa). Jadi
Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia besar tertua dari Jawa.
Ditemukan oleh Von Keonigswald di Sangiran pada tahun 1936.
Berumur lebih dari 2 juta tahun yang lalu.

Berikut ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus :

a. Tulang pipi tebal

b. Memiliki tonjolan kening yang mencolok

c. Tidak memiliki dagu

d. Memiliki tubuh yang tegap

e. Mempunyai tempat perlekatan otot yang besar dan kuat

f. Memiliki otot kunyah yang kuat

g. Memakan jenis tumbuh-tumbuhan


B. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus berasal dari kata pithekos (kera), anthropus
(manusia), dan erectus (berjalan tegak). Jadi Pithecanthropus Erectus
artinya manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene
Dubois pada tahun 1891 di Desa Trinil, Jawa Timur. Berumur kurang
lebih 5 tahun.

Berikut ciri-ciri Pithecanthropus Erectus :

a. Berbadan dan berjalan tegak

b. Tinggi badan sekitar 165 170 cm

c. Memiliki tulang paha dan tulang rahang

d. Memiliki geraham bagian atas tengkorak

e. Memiliki volume otak 900 cc


C. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis artinya manusia kera yang berasal
dari Mojokerto. Fosilnya berupa tengkorak anak-anak. Pithecanthropus
Mojokertensis ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936-1941
di daerah Perning, Mojokerto.

Berikut ini ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis :

a. Berbadan tegak

b. Tidak memiliki dagu

c. Tinggi badan sekitar 165 180 cm

d. Volume otak sekitar 750 1300 cc

e. Bentuk tulang kening menonjol

f. Tulang rahang dan geraham cukup kuat

g. Tulang tengkorak cukup tebal dan bentuknya lonjong


D. Homo Soloensis
Homo Soloensis ditemukan oleh Van Koenigswald di Desa
Ngandong, Bengawan Solo pada tahun 1931 1934. Fosil ini berupa
tengkorak, tulang rahang, dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi
tingkatannya bila dibandingkan dengan manusia jenis Pithecanthropus
Erectus.

Berikut ini ciri-ciri Homo Soloensis :

a. Berbadan tegap dan tingginya sekitar 180 cm

b. Memiliiki volume otak kecil, namun lebih besar jika dibandingkan


dengan volume otak Pithecanthropus Erectus yaitu sekitar 1000 1300
cc

c. Tengkorak Homo Soloensis lebih besar daripada tengkorak


Pithecanthropus Erectus
E. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak,
Tulungagung, Jawa Timur pada tahun 1889. Fosil yang ditemukan
antara lain berupa tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, tulang
kering, serta tulang paha. Homo Wajakensis memiliki tingkat
kesempurnaan yang lebih tinggi daripada Pithecanthropus Erectus.
Termasuk juga dalam jenis Homo Sapiens.

Berikut ciri-ciri Homo Wajakensis :

a. Berbadan tegap dan berjalan tegak

b. Memiliki tinggi 130 210 cm

c. Memiliki otak besar dan otak kecil yang sudah berkembang dengan
rata-rata volume otaknya sekitar 1350 1450 cc

d. Memiliki bentuk tulang tengkorak lebih bulat

e. Bentuk muka yang tidak terlalu menonjol ke depan


F. Homo Sapien
Homo Sapien berasal dari kata homo (manusia) dan sapien
(cerdas). Jadi Homo Sapien berarti manusia cerdas. Ditemukan di
Sangiran, Jawa Tengah oleh Van Rietschoten. Homo Sapien merupakan
jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna
seperti manusia sekarang. Menurut Al Kroeber, Homo Sapien terdiri
atas beberapa subspecies atau ras yang tersebar di seluruh dunia.

Berikut ciri-ciri Homo Sapien :

a. Bentuk tubuh dan wajah mirip dengan manusia sekarang

b. Volume otak lebih besar (lebih dari 1000 cc)

c. Hidupnya sudah menetap (sedenter)

d. Mata pencahariannya bercocok tanam

e. Alat yang digunakan sudah halus misalnya kapak lonjong

f. Hidup sekitar 40.000 tahun yang lalu

Anda mungkin juga menyukai