Paleojavanicus
Page | 1 9 Agustus 2017 Oleh Rizki
Eugene Dubois adalah orang yang mempelopori penemuan manusia purba di Indonesia yang
berasal dari Belanda,
Meganthropus Paleojavanicus
excitingearth.wordpress.com
Fosil dari Meganthropus Paleojavanicus adalah fosil manusia yang paling primitif.
Meganthropus Paleojavanicus memiliki arti “Manusia Raksasa Dari Jawa”.
Manusia purba ini ditemukan pertama oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 hingga 1941 di
wilayah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
Fosil yang ditemukan yakni bagian rahang bawah serta rahang atas kiri dengan gigi geraham.
Page | 2
Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus
99gambar.blogspot.com
Berikut ini adalah Fosil yang berbentuk Fragmen Rahang Meganthropus Paleojavanicus yang
telah di temukan.
Meganthropus A / Sangiran 6
ibnufareziii.wordpress.com
Weidenreich memaparkan serta memberi nama spesimen pada tahun 1945, dan terpana dengan
ukurannya.Kemudian hominid ini adalah hominid yang memiliki rahang terbesar yang dikenal.
Rahang itu kira-kira sama tingginya dengan gorila tetapi memiliki bentuk yang berbeda.
Sedangkan antropoid dengan mandibula (rahang) memiliki tinggi yang terbesar di simfisis, yaitu
di mana dua rahang bawah bertemu, hal ini tidak terjadi di Sangiran-6, di mana ketinggian
terbesar terlihat di sekitar posisi pertama molar (M1).
Weidenreich tidak pernah membuat perkiraan ukuran langsung dari hominid ini berasal, namun
mengatakan itu 2/3 ukuran Gigantopithecus , yang dua kali lebih besar sebagai gorila, yang
membuatnya seperti setinggi sekitar 8 kaki (2,44 m) tinggi.
Tulang rahangnya digunakan dalam bagian dari rekonstruksi tengkorak Grover Krantz, yang
hanya setinggi 8,5 inci (21 cm).
Meganthropus B / Sangiran 33/BK 7905
genggaminternet.com
Meganthropus B adalah Fragmen mandinula yang di temukan sekitar tahun 1979 dan memiliki
Page | 4
beberapa karakteristik yang mirip dengan mandibula sebelumnya.
Hubungannya dengan Meganthropus menjadi yang paling lemah dari penemuan mandibula.
Meganthropus I / Sangiran 27
Page | 5
ibnufareziii.wordpress.com
Spesimen Tyler ini digambarkan sebagai tengkorak yang hampir lengkap tapi hancur dalam batas
ukuran Meganthropus dan di luar batas (diasumsikan) H. Homo.
Spesimen ini tidak memiliki jendolan ganda yang hampir bertemu di atas tempurung kepala dan
punggung nuchal sangat tebal.
Meganthropus II / Sangiran 31
Page | 6
ibnufareziii.wordpress.com
Meganthropus II merupakan fragmen tengkorak yang pertama kali dijelaskan oleh Sartono pada
tahun 1982. Analisis Tyler sampai pada kesimpulan bahwa itu adalah kisaran normalnya H.
Homo.
Tempurung kepala lebih dalam, lebih rendah berkubah, dan lebih luas daripada sebelumnya
spesimen sebelumnya yang ditemukan. Ia memiliki sagittal crest yang sama atau punggung
temporal ganda dengan kapasitas tengkorak sekitar 800-1000cc.
Homo erectus (Pithecanthropus erectus)
Sahabat Story sudah pernah denger Homo erectus kan?. Manusia purba yang satu ini pernah hidup di
Indonesia, lho. Namun diantara kalian pasti ada yang tidak tahu tentang manusia purba ini. Nah, kali ini
Page | 7
Eugène Dubois, a Dutch surgeon, found the first Homo erectus individual (Trinil 2) in Indonesia in 1891.
In 1894, Dubois named the species Pithecanthropus erectus, or ‘erect ape-man
Jadi begini sahabat Story adanya Homo erectus bermula dari penelusuran seorang dokter bedah militer
Belanda bernama Eugene Dubois yang berhasil menemukan tulang rahang individu Homo erectus (nama
modern Pithecanthropus erectus) di tepi Bengawan Solo di daerah Trinil, Kabupaten Ngawi Jawa Timur
pada tahun 1890. Dari temuanya tersebut kemudian menjadi tolak pangkal dari penemuan-penemuan
makhluk sejenis berikutnya.
Pada tahun 1891 Dubois melanjutkan penelusurannya di kawasan lembah Bengawan Solo. Empat puluh
kilo meter dari penemuan pertama ia berhasil menemukan sebuah geraham dan bagian atas tengkorak
Homo erectus. Kemudian pada tahun 1892 sebuah geraham dan tulang paha kiri berhasil ditemukan di
area yang berjarak 15 meter dari lokasi penemuan ke dua.
Sahabat Story, meskipun Dubois belum menemukan dasaran tempurung otak Homo erectus saat itu
namun dari temuan tengkorak terbaru di Sangiran diperoleh bukti baru bahwa mahkluk ini memiliki
Page | 8
Perbandingan ukuran tempurung otak antara Simpanse, Homo erectus dan Manusia Modern
Bila dilihat dari perbandingan gambar di atas dapat kita ketahui bahwa volume otak Homo erectus masih
terlalu kecil untuk ukuran manusia modern (<1000 cc) sedangkan dibandingkan dengan otak kera yang
paling tinggi tingkatannya terlalu besar (>600 cc).
Sahabat Story Homo erectus Trinil temuan Dubois ini usianya lebih muda dibandingkan dengan temuan
von Koenigswald Homo modjokertensis, lho. Diperkirakan mereka hidup di jaman pleistocen tengah (780
Sahabat Story dari posisi bentuk tubuh Homo erectus kita dapat melihat bahwa makhluk ini berada di
tengah-tengah antara manusia dan kera. Dari tulang belakang kepalanya yang berkedudukan di atas
leher menujukkan adanya kemiripan dengan manusia (1). Kemudian bentuk tulang pahanya yang
panjang diperkirakan Homo erectus Trinil ini sudah mampu berjalan tegak menggunakan dua kakinya
(bipedal). Namun sifat kera juga masih nampak sahabat Story. Hal itu diperoleh dari tulang alis (torus
supra orbitalis) yang menonjol kedepan identik dengan bentuk kera (2).
Page | 9
Sahabat Story dimanapun berada, dijamannya Homo erectus merupakan makhluk yang cerdas.
Kecerdasannya itu dibuktikan bukan hanya dari penggunaan kapak saja melainkan juga alat lainnya yang
terbuat dari sisa-sisa kehidupan seperti gigi dan tulang hewan. Hal itu diketahui dari fosil kerang
(Pseudodon) yang dibawa Dubois ke Belanda. Di fosil cangkang tersebut ditemukan lubang yang sengaja
mereka buat untuk mencongkel isinya (1). Kemungkinan besar alat yang mereka gunakan untuk
melubanginya adalah gigi ikan hiu.Homo erectus juga makhluk yang berkesenian. Seni gambar (ukir)
telah berkembang meskipun masih terbilang sederhana. Mereka mengukir cangkang kerang membentuk
vektor garis seperti huruf N dan M (2).
Nah, sahabat Story sekarang kalian sudah tahu dong apa itu Homo erectus ?. Yup, makhluk ini
diperkirakan menghuni Nusantara sekitar 780 ribu hingga 126 ribu tahun yang lalu. Mereka itu sudah
sudah berbudaya sahabat Story meskipun tingkatannya masih dasar. Mengapa mereka berbudaya?
karena mereka telah dikaruniai Tuhan volume otak yang lebih besar daripada kera yang paling tinggi
tingkatannya. Bagaimana sahabat Story, kalian masih penasaran dengan Phitecanthropus erectus ini?.
Kalau penasaran yuk kita semua pergi ke museum Sangiran dan Trinil, di sana kalian akan mendapat
pengalaman yang luar biasa tentang manusia pra sejarah Nusantara. Tapi pergi ke sananya jangan hari
Senin ya, karena museum tutup.
Pithecantropus Soloensis
Page | 10
tandapagar.com
Pithecantropus soloensis merupakan salah satu jenis manusia purba yang dapat kita temukan di
Indonesia. Fosil dari pithecantropus soloensis dapat ditemukan di sekitar wilayah jawa Tengah
dan juga Jawa Timur.
Pithecantrupus mempunyai ciri dari bentuk fisik seperti badan yang tegap dan tulang kening
Page | 11 yang lebar. Jika diperhatikan dari namanya, pithecantropus soloensis ini pertama kali ditemukan
di daerah Solo.
Sejarawan yang berhasil menemukan pithecantropus soloensis adalah Oppenoort, Ter Harr, dan
G.H.R Koenigswald di daerah Ngandong, Jawa Tengah. Jika dilihat dari tekstur pada
tenggorokannya, pithecantropus soloensis mempunyai bentuk tenggorokan tebal dan
memanjang.
Pithecantropus soloensis adalah salah satu dari 3 fosil pithecantropus yang berhasil ditemukan di
Indonesia. Fosil pithecantropus yang lain diberi nama pithecantropus erectus dan pithecantropus
mojokertensis.
Secara umum, fosil pithecantropus memiliki beberapa ciri khas yang dapat dilihat dari struktur
tubuhnya. Badannya tegap, tinggi, rahang dan pengunyah makanan kuat, dan belum memiliki
tulang dagu, akan tetapi sudah mempunyai tulang pada kening dengan ukuran yang cukup lebar.
Ciri-ciri Pithecantropus Soloensis
Page | 12
tandapagar.com
Pithecantropus soloensis yang merupakan salah satu manusia purba khas Indonesia memiliki
beberapa ciri khusus yang tidak dimiliki oleh semua manusia purba pada umumnya. Berikut ini
ciri dari pithecantropus soloensis.
Makanannya hewan buruan dan tumbuhan
Memiliki gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
Bentuk hidung lebar dan tidak berdagu
Bentuk tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis
Isi volume otak sekitar 750-1350 cc
Page | 13 Berbadan tegap
Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
Orang yang menemukan fosis “manusia purba” Pithecantropus mojokertensis pertama kali
adalah G.H.R. Von Koenigswald, pada tahun 1939 di Mojokerto.
Fosil yang ditemukan saat itu masih berusia balita, sekitar 5-6 tahun.
Sesuai dengan teori pembagian lapisan diluvium, Pithecanthropus yang ditemukan oleh Dubois
berada pada lapisan trinil, sedangkan paa lapisan Jetis merupakan jenis Pithecantrophus Erectus
atau Pithencantropus robustus karena memiliki tubuh lebih besar dan kuat.
Apa ciri ciri Pithecanthropus mojokertensis menurut temuan Koenigswald? Ciri ciri utama fosil
Pithecanthropus mojokertensis adalah:
Berbadan tegak
Tulang pipi yang kuat.
Kening tebal
Mukanya menonjol ke depan
Page | 14
Itulah diatas ciri ciri “Manusia purba” Pithecantrophus mojokertensis serta siapa yang
menemukan dan sejarah penemuan Pithecantrophus mojokertensis. Sekian dan terima kasih.
Tetap belajar karena belajar itu mudah. Wassalam.
Searchtag:
sejarah tentang manusia purba. sejarah tentang manusia purba di indonesia. urutan sejarah
manusia purba. sejarah asal usul manusia purba. sejarah asal usul manusia purba di indonesia.
sejarah manusia purba vs nabi adam. video sejarah manusia purba. video sejarah manusia purba
di indonesia.
download video sejarah manusia purba. sejarah manusia purba wikipedia. sejarah manusia purba
wajakensis. jenis manusia purba sejarah kelas x. sejarah indonesia kelas x manusia purba. sejarah
sma kelas x manusia purba mengenal manusia purba sejarah kelas x.
sejarah peminatan kelas x manusia purba. sejarah manusia purba youtube. sejarah manusia purba
zaman batu. sejarah manusia zaman purba sejarah manusia purba pada zaman batu
sejarah manusia pada zaman purba. sejarah kelas 10 tentang manusia purba pelajaran sejarah
manusia purba kelas 7 sejarah kelas 7 tentang manusia purba
Page | 15
Mengetahui Ciri-Ciri Pithecanthropus
Robustus
By Jaya KurniaPosted on 28/12/2015
Menurut sumber lain menyatakan bahwa pithecanthropus obustus sebenarnya berasal dari kata
pitheciane yang artinya kera, anthropos artinya manusia dan robustus yang memiliki arti kuat.
Sehingga jika ditarik kesimpulannya maka pithecanthropus robustus adalah manusia kera yang
sangat kuat. Pengetahuan sejarah mengenai ilmu – ilmu masa lampau seperti memahami dan
mempelajari mengenai asal – usul manusia dari mulai manusia purba hingga manusia sempurna
seperti saat ini.
Jenis Pithecanthropus ini paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia. Ada beberapa jenis
Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.
1. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) adalah fosil yang paling terkenal
temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan
Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta
geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli, Pithecanthropus erectus
memiliki ciri tubuh sebagai berikut.
2. Berjalan tegak.
3. Volume otaknya melebihi 900 cc.
4. Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
5. Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
6. Berat badannya sekitar 100 kg.
7. Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
8. Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.
Hasil temuan Pithecanthropus erectus ini oleh para ahli purbakala dianggap sebagai temuan yang
amat penting, yaitu sebagai revolusi temuan-temuan fosil manusia purba yang sejenis. Jenis fosil
Pithecanthropus erectus ini diyakini sebagai missing link, yakni makhluk yang kedudukannya
antara kera dan manusia. Penemuan ini menggemparkan dunia ilmu pengetahuan sebab seakan-
akan dapat membuktikan teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya.
Darwin dalam bukunya yang berjudul The Descent of Man (Asal Usul Manusia) menerapkan
teori berupa perkembangan binatang menuju manusia dan binatang yang paling mendekati
adalah kera. Hal ini diperkuat penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang menyerupai kera
maupun manusia.
Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera berahang besar. Fosilnya ditemukan di Sangiran
tahun 1939 oleh Weidenreich. Von Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecanthropus
mojokertensis, penemuannya pada lapisan Pleistosen Bawah yang ditemukan di Mojokerto
antara tahun 1936 – 1941. Pithecanthropus mojokertensis artinya manusia kera dari Mojokerto.
Fosilnya berupa tengkorak anak berumur 5 tahun. Jenis ini memiliki ciri hidung lebar, tulang pipi
kuat, tubuhnya tinggi, dan hidupnya masih dari mengumpulkan makanan (food gathering).
Berdasarkan banyaknya temuan di lembah Sungai Bengawan Solo maka Dr. Von Koenigswald
membagi lapisan Diluvium lembah. Sungai Bengawan Solo menjadi tiga. (1) Lapisan Jetis
(Pleistosen Bawah) ditemukan jenis Pithecanthropus robustus., (2) Lapisan Trinil (Pleistosen
Tengah) ditemukan jenis Pithecanthropus erectus. (3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas)
ditemukan jenis Homo soloensis.
3. Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan), fosil ini ditemukan di Sangiran pada
tahun 1939 oleh Von Koenigswald yang berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
Page | 18 4. Pithecanthropus soloensis adalah manusia kera dari Solo yang ditemukan oleh Von
Koenigswald, Oppennoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 – 1933 di Ngandong, tepi
Sungai Bengawan Solo. Hasil temuannya ini memiliki peranan penting karena
menghasilkan satu seri tengkorak dan tulang kening.
Kumparan
Kumparan
2
kumparanNEWS
Manusia kerdil telah ada lama sejak manusia hidup di jaman purbakala. Bukti manusia berukuran di
bawah rata-rata manusia ditemui di Indonesia, tepatnya di Flores.
Mengutip The Guardian, tim arkeolog asal Australia dan Indonesia menemukan tengkorak manusia
purba yang berukuran kecil. Di dalam situs arkeologi terkenal di Flores bernama Liang Bua, ditemukan
sebuah tengkorak berukuran kecil dan beberapa tulang belulang dari tubuh manusia yang hanya setinggi
1 meter.
Temuan manusia purba bermula pada eksplorasi yang dilakukan pada akhir tahun 90-an. Awal mulanya,
para peneliti mengira bahwa tulang belulang tersebut adalah milik anak-anak.
Tim yang dipimpin Professor Morwood baru mengumumkan tulang berusia 8000 tahun pada tahun 2004
sebagai manusia purba dewasa. Potongan tulang belulang manusia kemudian menjadi sebuah temuan
Page | 21 spesies baru yang diberi nama Homo floresiensis.
Temuan ini sempat dicibir oleh beberapa peneliti lainnya karena pada saat itu, dunia arkeologi hampir
jarang sekali mendapati manusia kerdil dalam setiap kegiatan penjelajahan. Tulang belulang tersebut
danggap sebagai jasad manusia modern yang mengalami disabilitas lalu terkubur di Liang Bua. Bahkan
ada beberapa pihak yang meremehkan temuan kerangka manusia purba.
Dari volume otak manusia purba ini sudah hampir menyerupai manusia zaman sekarang. Bisa
Page | 22 diketahui jika manusia purba jenis ini adalah manusia (Homo), bukan salah satu manusia kera.
Homo adalah manusia purba yang mempunyai pikiran cerdas. Di Indonesia sendiri terdapat
Homo Wajakensis.
Fosil dari Homo Wajakensis telah ditemukan pada tahun 1889 di wilayah Wajak, Jawa Timur
oleh E. Debois. Penelusuran dari sisa-sisa manusia Wajak ini bisa menyimpulkan bahwa struktur
tengkoraknya berbeda dengan struktur tengkorak bangsa Indonesia.
Homo Wajakensis ini memiliki persamaan dengan pribumi purba orang Australia. Oleh
karenanya, Eugene Dubois sudah menduga bahwa Homo Wajakensis adalah ras
Australoide. Atau bernenek moyang yang memiliki silsilah langsung dengan bangsa asli
Australia.
Manusia Wajakensis itu mulai menyebar ke timur dan barat Benua Australia. Sebuah rahang atas
dan sebuah rahang bawah dari manusia purba ini sangatlah sama dengan manusia purba dari ras
Australoid. Fosil ini pernah ditemukan di Keilor dan Talgai yang sudah tinggal di daerah Irian
dan Australia sejak lama.
Page | 23 Menurut seorang ahli, Homo Wajakensis sebenarnya sama seperti Homo Soloensis, kedua jenis
ini berasal dari plestosen tinggi dan telah dikelompokkan. Karena dari sifat-sifat fisik inilah yang
mendekati manusia zaman sekarang.
Namun pada tahun 2009, fakta tambahan menyudahi perdebatan terkait Homo floresiensis. William
Jungers, paleoantropolog asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa bentuk ruas jari tulang tersebut
begitu identik dengan manusia purba. “Bentuk kaki Homo floresiensis tidak dimiliki oleh manusia
modern,” ungkap Jungers.
Jungers juga menambahkan bahwa ukuran kerdil Homo Floresiensis merupakan hal yang otentik jika
dibanding temuan manusia purba lainnya. Dalam pohon keluarga manusia purba, mulai dari
Australopiths hingga Homo erectus, ukuran kerdil jarang sekali ditemui. Hal ini disebabkan fenomena
Island Dwarfing, atau penyusutan ukuran badan akibat perubahan kondisi lingkungan tempat makhluk
tersebut hidup.
HOMO SOLOENSIS – Fosil ataupun alat- alat beserta hasil kebudayaan dari manusia purba
banyak ditemukan di Indonesia, dan menjadi sesuatu yang penting dari para ahli untuk meneliti
dan mendapatkan informasi yang kongkrit terkait manusia purba. Fosil yang ditemukan di
Indonesia berasal kebanyakan dari masa Pleistosen, sehingga secara fisik perkembangannya
lebih ke bentuk manusia sekarang.
Sebelum membahas langsung tentang Homo Soloensis, mari kita simak pengertian dari kata
homo itu senidiri. Homo disini bermakna manusia purba yang mendekati bentuk manusia
sempurna atau lebih sempurna dibandingkan dengan jenis manusia purba Meganthropus ataupun
Pithecantropus.
Manusia purba jenis Homo ini mereka sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hiduonya dengan
berburu menggunakan peralatan dari batu yang berupa kapak, alat-alat serpih, dan alat-alat lain
yang terbuat dari tulang seperti peralatan ujung tombak, dan alat pengorek ubi serta keladi.
http://penulispro.com
Terkait dengan Homo Soloensis, tepatnya di tahun antara 1931-1934, seorang ahli purbakala
bernama G.H.R. Von Koeningswald, Oppenoorth, serta Ter Haar menemukan fosil-fosil manusia
purba di sebuah Lembah Sungai Bengawan Solo di dekat Desa Ngadong, di sebuah daerah Blora
dan Sragen, Jawa Tengah. Manusia purba jenis ini yang berasal dari Lembah Bengawan Solo
inilah yang dinamakan homo soloensis atau manusia purba dari Solo. Fosil yang ditemukan yaitu
berupa tengkorak , tulang rahang, dan gigi.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, manusia purba ini memiliki tingkatan yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Dan menurut perkiraan, homo
soloensis ini merupakan evolusi dari Pithecanthropus Mojokertensis.
Bahakan Oleh beberapa ahli mengtakan jika manusia purba ini termasuk Homo Neanderthalensis
yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika. Fosil homo
soloensis ditemukan pada lapisan Pleistosen bagian Atas. homo soloensis diprediksi hidup
sekitar 900 .000 hingga 300.000 tahun silam.
Ciri-ciri Homo Soloensis
Page | 26
eventzero.org
Berikut cicri-ciri homo soloensis Berdasarkan penelitian terhadap fosil-fosil yang ditemukan:
Dan beriku ini Hasil Budaya yang ditemukan dari Homo Soloensis
• Kapak gengam / Kapak perimbas
• Alat serpih
• Peralatan yang terbuat dari tulang
Manusia purba jenis ini menjalani kehidupan pada masa lampu sudah tidak berpindah tempat
yang ditinggalinya. Hidup dengan berburu dan memakan makanan yang telah dimasak. Terdapat
beberapa jenis dari homo sapien mampu membuat api untuk memasak, cukup cerdas dalam
sejarah manusia purba.
Bagian tubuh terpenting manusia yang menjadi pola pikir untuk maju adalah otak. Otak yang
dimiliki homo sapiens tergolong cukup besar. Manusia purba homo sapiens memakai pelindung
tubuh atau baju yang terbuat dari kulit hewan buruan. Alat untuk berburu terbuat dari bahan
sederhana seperti batu dan kayu yang diruncingkan.
Homo Sapiens
Manusia purba homo sapiens merupakan cikal bakal dari manusia modern seperti kita. Mereka
hidup pada zaman batu muda (100.000 - 50.000 tahun yang lalu) dengan mengandalkan berburu
dan memakan makanan yang telah dimasak. Homo sapiens juga termasuk manusia tercerdas
dari jenis lainnya, mereka mampu membuat peralatan sedehana dari tulang dan batu yang
digunakannya untuk berburu dan juga untuk peratan pengolah makanan. Walaupun mereka hidup
mengembara namun mereka pandai dalam beradaptasi dengan lingkungan yang dijumpai.
Dari ciri ciri diatas disimpulkan bahwa homo sapiens mirip dengan manusia modern atau nenek
moyang kita (manusia modern). Kehidupan homo sapien pada jaman lampau makan dengan
Page | 29 berburu dan bercocok tanam dan hidup mulai menetap atau tidak berpindah pindah tempat.
Dalam berburu homo sapien menggunakan peralatan yang diruncingkan. Penemuan benda kuno
yang ditinggalkan manusia purba ini bermacam macam.
Temuan hasil budaya manusia purba homo sapiens ditemukan disamping fosil dari manusia
purba homo sapiens ini. Penemuan benda kuno disamping fosil mampu mengindentifikasi
peneliti untuk mengetahui tanggal dan tahun umur fosil homo sapiens tersebut.
Hasil budaya peninggalan homo sapiens yaitu;
1. Kapak persegi
2. Kapak batu
3. Kapak genggam
4. Alat serpih
5. Alat tulang/tanduk runcing
6. Kapak genggam Sumatra ( Pabble )
7. Kapak Pendek ( Bache Courte )
8. Flakes
9. Kapak corong ( Kapak sepatu )
10. Nekara
11. Bejana Perunggu
12. Perhiasan dan manik-manik dari perunggu.
Itulah mengenai ciri ciri dan pengertian manusia purba homo sapiens yang telah saya rangkum
dan kumpulkan dari berbagai sumber. Semoga menambah semangat belajar anda mengenai;
makalah tentang homo sapiens, klasifikasi ilmiah homo sapiens, pengertian homo sapiens, ciri
ciri fisik homo sapiens, hasil budaya homo sapiens dan artikel informasi homo sapiens.
Page | 30