SIDE GATE
MAIN GATE
Main gate diperuntukkan untuk pengunjung perpustakaan. Pengunjung dapat menggunakan sepeda atau berjalan kaki
dari central park menuju main gate. Sementara Side gate diperuntukkan karyawan / pegawai perpustakaan
Universitas Udayana dengan berjalan kaki, bersepeda atau dengan buggy. Side gate juga digunakan sebagai area
service seperti loading barang ataupun pembuangan sampah.
Topografi: Dikarenakan mungkin saja ada pengendara mobil pribadi atau angkutan umum yang menurunkan penumpang di
dekat site sehingga maka pintu masuk diusahakan dibuat di bagian selatan site agar kendaraan yang ingin
menurunkan penumpang dan parkir mudah karena lebih dekat dengan sentral parkir, dan pintu keluar diletakkan di
sebelah timur site menuju arah keluar dari daerah Universitas Udayana.
Perhitungan kemiringan diambil dari tinggi kemiringan site 6 m dibagi dengan panjang site yaitu 79,6m sehingga
menghasilkan angka kemiringan 7,5%. Kemiringan site ini termasuk landai.
Area bangunan merupakan zoning dimana bangunan akan didirikan. Area pakerasan merupakan area dimana
disediakan jalan maupun tempat parkiran. Area hijau merupakan area pelengkap dengan dihiasi rumput dan tanaman.
Di dalam kawasan outdoor dari perpustakaan disediakan akses untuk pejalan kaki dan persepeda. Akses kendaraan ketinggian masing masing lantai maksimal 3,5m dengan luas maksimal 4.231 m2 per lantainya.
seperti mobil dan bus universitas hanya dibatasi sampai sentral parkir. Sementara untuk loading barang maupun
akses pimpinan perpustakaan dapat menggunakan buggy.
Orientasi Bangunan
Organisasi ruang ini menimbang dari hubungan ruang, sirkulasi ruang dan pengelompokan ruang perpustakaan yang
akan dirancang.
Titik Tangkap
Orientasi bangunan menghadap ke jalan utama guna menanggapi titip tangkap yang terdapat pada jalan utama
tersebut.
Skyline/Garis Imajiner
Filosofi bentuk:
Terdapat DAM yang ada pada sekitar site, untuk memaksimalkan view yang ada pada site, bangunan dapat
memaksimalkan bukaan, ataupun mengarahkan ruang baca, atau ruang yang lapang yang mengarah langsung kearah Sintesis kejiwaan:
DAM yang ada. Arah bukaan juga diarahkan kearah DAM karena pohon serta air pada DAM dapat meredam angin
pada site yang cenderung panas dan kering pada siang hari.
Bangunan yang akan dirancang harus memberi kesan kepada civitas. Saat kembali atau meninggalkan bangunan,
Gambar DAM Unud pengguna akan memikirkan kenyamanan saat berada di perpustakaan secara tidak sadar.
Di sekitar tapak perpustakaan yang akan dirancang terdapat bangunan Student Centre dan cluster medical. Potensi
yang dimiliki bangunan ini adalah pengunjung yang ramai di setiap bangunannya. Hal ini dapat menarik pengunjung
dari bangunan keduanya untuk menuju ke bangunan perpustakaan yang akan dirancang. Dikarenakan cluster medical
dan student centre yang dekat dengan perpustakaan, orang orang dapat dengan mudah mengakses perpustakaan jika
membutuhkan referensi penugasan ataupun sekedar berkunjung ke perpustakaan.
Arah sumbu Axis yang digunakan adalah arah utara selatan. Perpustakaan mengharuskan arah orientas ke arah
selatan yaitu pada jalan utama menuju perpustakaan. Sementara titik berat tapak berada pada tengah-tengah dari site.
Gaya/langgam: pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam,
keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria
tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan
hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada
tumbuh-tumbuhan.
Pada bangunan perpustakaan menerapkan langgam bali modern. Sosok dan bentuk bangunan tetap bernuansa ATB
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan
namun yang kekinian. Penerapan ini sebagai salah satu cara untuk mendukung upaya preservasi warisan budaya Bali
sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja
ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali
menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan
terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja
ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya.
Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap,
Ukuran : 8 x 20 x 40 cm