Anda di halaman 1dari 9

Eero Saarinen:

Pandangan & Peranannya Terhadap Arsitektur

NURINAYAT VINKY RAHMAN

Program Studi Arsitektur


Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara

Eero Saarinen adalah salah satu arsitek terkenal pada jamannya. la cukup
banyak menghasilkan karya yang sukses dan fenomenal di Amerika Serikat,
walaupun dia hanyalah seorang imigran Irlandia yang berimigrasi ke Amerika.
Konsep yang mendasari karya-karya desainnya adalah bahwa . "Arsitektur adalah
kegemaran dan kesukaannya". Hal ini terungkap jelas dari pernyataannya bahwa :
"cintanya yang pertama adalah arsitektur dan kemudian baru istrinya ".Kemudian di
kesempatan lain ia menyatakan pula bahwa "Arsitektur adalah Seni yang baik dan
indah". Eero Saarinen adalah salah seorang arsitek kelompok "fungsionalis" , yang
menganut paham bahwa suatu bentuk selalu mengikuti fungsinya atau lebih dikenal
dengan istilah "form follow function". Kelompok arsitek "fungsionalis" ini muncul
sejalan dengan kemajuan pesat teknologi, kebutuhan manusia akan ruang/
bangunan serta ide-ide baru para tokoh arsitek tersebut. Aliran ini kemudian
semakin mendunia seiring dengan meledaknya Revolusi Industri setelah Perang
Dunia II usai.
Menurut Charles Jencks, aliran yang mendasari konsep fungsionalis ini, adalah Self-
Cosious yang sifatnya mempunyai kecenderungan :
mengikuti saja contoh desain yang telah ada, dengan keyakinan bahwa hal
tersebut telah mengandung prinsip-prinsip aturan yang sifatnya lebih universal
terobsesi terhadap masa lalu serta desain bangunan-bangunan sebelumnya,
dengan gagasan bahwa hal ini mungkin menawarkan jenis kebijaksanaan duniawi
para pendiri bangunan.
Dalam perkembangan selanjutnya, tradisi aliran ini sering menunjukkan
perhatiannya pada tindakan-tindakan yang terlalu becermin pada diri sendiri,
sehingga hal ini justru kemudian yang akan melumpuhkannya.
Sebagai akibat dari aliran fungsionalisme ini, perencanaan bangunan-
bangunannya sangat dipengaruhi oleh dominasi operasi sistem struktur. Bangunan
tidak berornamen, dan sebagian besar menggunakan bahan material pre fabrikasi.
Sedangkan ciri-ciri dari bangunannya adalah :
1. kesederhanaan dalam bentuk dan bahan
2. kejujuran dalam mengekspresikan ide arsitek
3. kesederhanaan dalam mengekspresikan fungsi bangunan itu sendiri.

Seperti halnya Le Corbusier, Mies dan arsitek-arsitek besar lainnya, EERO


SAARINEN juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap arsitektur. La merupakan
sosok arsitek yang sangat kuat pendiriannya dalam mempertahankan hak untuk
mengekspresikan diri sendiri. la memandang arsitektur sebagai seni dan ekspresi
yang sangat pribadi, ia merasa bahwa sesuatu itu harus mempunyai nilai lebih dari
sekedar apa adanya.
Namun demikian dalam melaksanakan pekerjaannya tidak sepenuhnya ia
berangkat dari pandangan itu. SAARINEN selalu mempertimbangkan banyak hal,
berusaha meninjau, mempertimbangkan dan merevisi kembali apa yang telah
dikerjakannya sampai saat- saat terakhirnya. Secara personal ia merupakan sosok
yang sangat gelisah, ia selalu ingin bergerak, merubah dan mencoba. The Kresge

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 1


Auditorium merupakan rancangan bangunan yang mempertimbangkan banyak
faktor, masalah fungsi, penggalian teknologi, pengembangan struktur dan ekspresi.
Apabila kita telusuri karya-karyanya dari mulai ia berpraktek sebagai arsitek
yang mandiri (setelah kematian ayahnya, 1950), sampai saat ia meninggal pada
tahun 1961, kita dapat membagi perjalanan karier SAARINEN ke dalam tahapan-
tahapan sebagai berikut :
tahap dimana ia mendapat pengaruh besar dari Mies Van de Rohe.
tahap pencarian bentuk baru, dimulai dengan penolakannya terhadap
International Style
tahap pematangan diri

Dalam karya-karya yang pertama terlihat bahwa SAARINEN banyak


dipengaruhi oleh vocabulary Mies, purism form, penggunaan material metal dan
kaca. Hal ini bisa, dipahami, sebab pada saat itu khususnya di Amerika gerakan
arsitektur modern banyak didominasi oleh Mies Van de Rohe dengan arsitektur
International Stylenya.( sebutan terhadap karya-karya Mies, Le Corbusier dan yang
lainnya, pertama kali digunakan oleh Hitchok dan Johnson pada International
Exhibition of Modern Architecture di New York, 1932).
General Motor Technical Centre, Michigan (1948-1956), adalah merupakan
karya awal SAARINEN dimana dapat kita lihat jelas pengaruh Mies yang sangat besar
pada rancangannya ini. Pengaruh Mies ini mungkin ada hubungannya dengan
keinginan. SAARINEN menginterpretasikan pengertian sebuah pusat teknik dan
hubungannya dengan fast moving train teknologi.

Dengan kemampuan yang ada pada dirinya dia mencoba mengekspresikan


keinginannya itu dan hasilnya adalah sebuah kompleks teknik yang terdiri dari 25
buah bangunan yang disusun mengelilingi sebuah danau buatan, dengan bentuk
bangunan yang bervariasi baik dalam bentuk dan ukuran. Semuanya menggunakan
material kaca, baja atau alumunium. Secara keseluruhan General Motor Technical
Centre mengesankan kecermatan dan produksi massal dari teknologi mesin. Dan
dilihat dari konsep penataan massa dan skalanya, kompleks ini lebih menekankan
pada skala pergerakan kendaraan dibandingkan dengan skala pedestrian.
The Kresge Chapel, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, Mass
(1953-1956), dapat dikatakan sebagai usaha SAARINEN dalam mencari ekspresi
bentuk baru dari karya desainnya, bahkan secara terang-terangan terlihat bahwa ini
merupakan kritik SAARINEN langsung terhadap gaya "rectilinearity International
Style dan Miesian box.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 2


The Kresge Chapel adalah sebuah gereja kecil yang dibangun dari material
bata dengan bentuk melingkar seperti drum silinder. Rancangan bangunan ini lebih
menekankan pada nilai - nilai ekspresif yang ditimbulkan pada desainnya.
The Kresge Chapel ini bisa dikatakan
adalah merupakan titik tolak Eero SAARINEN
dalam mencari bentuk lain yang lebih
ideal dari karya desainnya atau bahkan
merupakan titik tolak pencarian jati diri.

Gbr 2 - The Kresge Chapel, (1953-195

Karya - karya SAARINEN selanjutnya kemudian menunjukkan bahwa ia


semakin menjauh dari nilai - nilai fungsional estetik arsitektur layaknya yang
ditampilkan Inter-national Style

Bandar Udara Trans World Airlines (TWA), di Idlewild ( sekarang Kennedy)


New York (1956-1962)

Terminal Trans World Airlines barangkali merupakan desain SAARINEN yang


paling terkenal dengan ekspresi bangunan yang luar biasa. la dengan sengaja
memberikan kesan dramatis pada rancangannya ini, seolah-olah bangunan ini bagai
burung yang sedang melayang.
Tampak dari keseluruhannya menampilkan gerakan lalu lintas yang konstan
dari penumpang pesawat udara. Struktur dasarnya terdiri dari empat hubungan
bidang lengkung tipis yang didukung oleh empat buah kolom beton berbentuk "Y" A

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 3


Bentuk bidang lengkung ini merupakan struktur cangkang beton yang
berbentang lebar dengan ke tinggian bangunan 15 meter dan panjang bangunan
95 meter, yang mewadahi/melingkapi keseluruhan ruangan penumpang di terminal.
SAARINEN dan konsultan engineernya ( Amman & Whitney) meletakkan
bentuk dasar dari lengkungan dalam desainnya untuk seluruh ruangan yang ada di
luar maupun di dalam bangunan dengan hasil terminal menjadi satu dengan struktur
yang tampil ekspresif sesuai dengan teknologi pada masa itu. Penataan bentuk
ruangan yang dinamis ini memberikan vista yang berbeda-beda pada bangunan,
dengan tidak melupakan fungsinya sebagai airport. Di dalam terminal ini, kemudian
digunakan banyak peralatan-peralatan modern untuk mengatur sistem aliran
sirkulasi penumpang di dalamnya. Salah satunya adalah sistem baru berjalan untuk
aliran penumpang dan barang antara terminal dengan pesawat udara. Bangunan
bentang lebar ini menggunakan tirai anti udara panas untuk menahan radiasi panas
matahari masuk ke dalam ruangan sebagai pengganti bukaan bangunan.
Karya-karya spektakuler SAARINEN lainnya sepert David S. Ingalls Hockey
Rink (New Heaven, Connecticut 1956-59), dan Dulles International Airport
(Washinton DC 1956-62), serta Bandara Trans World Airlines (New York, 1956-
1962), telah menunjukkan bahwa SAARINEN adalah merupakan salah satu arsitek
Amerika generasi kedua yang dianggap cukup panting.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 4


Salah satu yang dianggap merupakan kekurangan dari EERO SAARINEN dan
sering menjadi bahan kritikan para pengamat arsitektur, yaitu selama karirnya
sebagai arsitek, dalam melaksanakan proses perancangannya ia umumnya tidak
pernah berpegang secara konsisten pada suatu aturan tertentu atau teori atau
bahkan terhadap aturan rancangan yang telah ia desain sebelumnya.
Berkenaan dengan hal ini, OSCAR WILDE mengatakan: 'consistency is the last
resort of the unimaginative would be a fitting epitaph for SAARINEN', sedangkan
RUPERT SPADE menanggapi hal ini dengan: 'consistency may in SAARINEN had'
Sebagai contoh, karya-karyanya seperti The Bell Telephone Laboratories, The Yale
Dormitories dan Bandar Udara Trans World Airlines yang dirancang pada periode
waktu yang berdekatan (1958-1962), tetapi dalam pendekatannya terhadap
masalah-masalah tersebut tidak terlihat adanya suatu kekonsistenan dalam
desainnya.

Menanggapi kritik ini, KEVIN ROCHE, seorang staff desain SAARINEN dan
merupakan orang yang paling dekat dengannya, mengatakan bahwa memang ketiga
bangunan tersebut dirancang pada periode yang relatif sama, dan bagi SAARINEN
hal itu merupakan sesuatu yang masuk akal bila ketiganya didesain berbeda. Hal

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 5


tersebut karena ketiga bangunan ini dibangun di lokasi yang berbeda,dibuat untuk
klien yang berbeda, dengan menggunakan bahan material yang berbeda dan yang
paling penting menurutnya fungsi ketiga bangunan ini berbeda pula, sehingga tak
ada alasan ketiga bangunan itu harus serupa satu sama lainnya. Memang cukup
wajar dan sangat beralasan KEVIN ROCHE berpendapat demikian, tetapi
kekonsistenan adalah juga merupakan hal yang sangat diperlukan bagi seseorang
perancang, berkaitan dengan pencarian jati dirinya.
Terlepas dari kekurangan konsistenan Eero SAARINEN dalam mengerjakan
desainnya, sebenarnya yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang telah la
sumbangkan terhadap arsitektur modern? GEOFFREY BROADBENT dalam bukunya
'Design in Architecture" menyebutkan bahwa kita dapat meninjau kontribusi seorang
arsitek terhadap dunia arsitektur dengan berbagai macam cara, antara lain:
dengan melihat apa yang telah mereka desain dan bagaimana proses desain
tersebut berlangsung
melihat secara langsung apa yang mereka kerjakan
melihat arsiteknya itu sendiri.
Dalam hal ini cara pertama, adalah yang memungkinkan kita untuk menilai
kontribusi Eero SAARINEN terhadap perkembangan arsitektur modern. Kontribusi
SAARINEN yang paling awal adalah ketika ia merancang The Kresge Chapel dimana
dalam hal ini ia berusaha membuka pandangan yang baik untuk dirinya maupun bagi
kemajuan dunia arsitektur. Menurutnya, arsitektur bukanlah hanya semodel dengan
gaya International Style saja. la melakukan semacam perlawanan, yaitu dengan
berusaha mendesain sesuatu yang berbeda dengan yang sedang trend pada saat itu.
Kontribusi kedua yang bisa kita ambil bahwa dalam menjalankan proses
perancangannya ia selalu berangkat dari yang paling awal, ia selalu menggali
permasalahan secara spesifik sampai ia dapatkan inti permasalahannya untuk
kemudian ia menentukan metoda - metoda penyelesaiannya.
Dan yang terakhir (ketiga) adalah kemampuan kreativitasnya dalam
memberikan nilai lebih pada bangunan yang dirancangnya.

Riwayat Hidup SAARINEN.


Eero Saarinen dilahirkan pada tanggal 20 Agustus tahun 1910 di kota
Kirkkonummi, Finlandia, dengan ayah bernama Eliel Saarinen.
Kelahiran Eero Saarinen ini bertepatan dengan 41 tahun setelah Frank Lloyd
Wright, 25 tahun setelah Mies van der Rohe, 23 tahun setelah Le Corbusier, serta
27 tahun setelah Waiter Gropius.
Pada tahun 1922, ayahnya memenangkan hadiah kedua dalam suatu kompetisi
yang diadakan oleh Chicago Tribune, di Chicago
Pada tahun 1923, keluarga Saarinen ini kemudian beremigrasi ke Amerika
Serikat, dan dua tahun kemudian menetap di Crunbrook, Michigan.
Pada tahun 1929 hingga tahun 1931, Eero Saarinen belajar tentang ( sculpture)
di Paris Perancis,
Tahun 1930-1934, ia melanjutkan sekolahnya di Yale University School of
Architecture dan sekolah travel di Eropa.
Pada tahun 1936, SAARINEN menamatkan sekolahnya, dan kembali ke
Cranbrook (Amerika Serikat ) dan bekerja magang di perusahaan milik ayahnya.
Tahun 1939, kawin dengan Lily Swann,
Tahun 1930, ayahnya Eliel Saarinen meninggal dunia.
Tahun 1953, ia menceraikan istri pertamanya dan kemudian kawin lagi dengan
Aline B Louchheim.
Tanggal 1 September 1961, SAARINEN meninggal dunia di daerah Ann Arbor,
Michigan

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 6


Karya-karya Desain
Tahun 1940, SAARINEN memenangkan hadiah desain furniture, bekerjasama
dengan Charles Eames dalaim Seni Modern di New York.
Pada tahun 1942-1945, bekerja di Office of Strategic Studies Washington DC.
Tahun 1948, memenangkan
kompetisi dalam pembuatan
Monumen peringatan
Jefferson Memorial Arch di St. Louis, Missouri.
Tahun 1947-1955,
Universitas Drake di Des Moines, Iowa
9 (1947-1950), Gedung Farmasi dan
9 (1951-1955), Asrama dan Dining Hall

Gbr 9- JeffersonMemorialArch, (1953-1957)

Tahun 1948-1936, General Motor Technical Center di Warren Michigan, termasuk


desain furniturenya.
Tahun 1952-1955, Irwin Union Bank dan Trust Company di Columbus, Indiana.
Tahun 1953-1956, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, dan
Kresge Auditorium dan Chapel
Tahun 1953-1957,
9 Monumen Milwaukee County War, di kola Wisconsin;
9 Stephens College Chapel, di Columbia, Missouri; dan
9 Miller House, di Columbus, Indiana

Gbr 10. Milwaukee county War memorial (1953-57)

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 7


Tahun 1954, membuat Master Plan Universitas Michigan, Ann Arbor, Michigan
Tahun 1954-1958, Concordia Senior College, Fort Wayne, Indiana; Vassar
College Dormitory, Poughkeepsie, New York
Tahun 1955-1958, Asrama Putri,
Universitas Chicago, Illinois
Tahun 1955-59, United State Chancellery
Building, Oslo, Norwegia
Tahun 1955-60, United State Chancellery
Building, London, Inggris
Tahun 1956-59, International Bussines
Machines, Rochester, Mennesota

Gbr 11 - United State Chancellery,


Oslo, Norwegia (1953-1957)

Tahun 1956-1960, Law School, Univer-sitas Chicago, Illinois


Tahun 1956-1962, Trans World Airlines terminal building, Idlewild (Kennedy)
Airport, New York
Tahun 1957-1960, Asrama Putri, Universitas Pennysylvania, Philadelphia
Tahun 1957-1961, Pusat Riset Thomas J. Watson, International Bussines
Machines, Yorktown, New York

A Gbr 12 - Kantor Pusat Deere & Company, Moline, Illinois, (1957-63)

Tahun 1957-1962, Laboratorium Riset, Bell Telephone Corporation, Holmdell,New


Jersey
Tahun 1957-1963, Kantor Pusat Deere & Company, Moline, Illinois
Tahun 1958-1962, Ezra Stiles dan Morse Colleges, Universitas Yale, New Heaven,
Connecticut
Tahun 1958-1964, Lincoln Center, New York.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 8


Gbr 11-Denah Gbr 12-Denah
North Christian Church (1953-1957) North Christian Church

Tahun 1958-1962, Dulles International Airport, Chantilly, Virginia


Tahun 1958-1964, Lincoln Center, di New York

DAFTAR PUSTAKA

Heyer. Paul, 1966. Architect On Architecture .New York :Walker and Company.

Jencks, Charles, [and] Keswick, Maggie,1988. Architecture Today. London : Academy


edition.

Spade, Rupert, 1971. Eero SAARINEN" (Master of Modern Architecture). London


:Themes and Hudson.

Hollingsworth, Hary,1988. Architecture of the 20th century. London : Bison Books


Ltd.

Gossel, Peter, [and] Leuthauser, Gabriele,1991. Architecture in the twentieth century


Koln : Benedikt Taschen Verlog GmbH, Hohenzollernring.

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara 9

Anda mungkin juga menyukai