Anda di halaman 1dari 11

ANALISA BANGUNAN ARSITEKTUR MODERN HOTEL NOVOTEL

SAMATOR SURABAYA DAN BANGUNAN ARSITEKTUR POST-


MODERN MUSEUM DE JAVASHCE BANK SURABAYA
Oleh :
1
Rahardian Yusuf H ; Sania Nur Afifah ;
Inas Oktavia P ; Latifah Noer Aisah ; M. Iqbal Ibahim ; 2Brina Oktaviana ST, M.Ars
Strata 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Email : -

Abstrak

Arsitektur menurut Francis DK Ching adalah arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan
ruang, bentuk, teknik dan fungsi.Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dalam
teknologi ,sosial, dan kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri ( 1760 – 1863 ) . Arsitektur
modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk
sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu dapat dilihat dari adanya penemuan – penemuan seperti
dinamit yang memudahkan manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat
produksi dan menghemat tenaga manusia. Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya
pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh Art
Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut
kemudian dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya hidup.Arsitektur post modern
perkembang di akhir abad ke 20. Arsitektur Postmodern merupakan pemahaman idealisme barat yang
berlandaskan dari pemikiran skeptis, subjektif atau relativitas. post modern merupakan kecurigaan terhadap
alasan-alasan yang berkembang dalam pemikiran general manusia. post modern adalah sensitifitas pada
ideologi dalam memberikan kontrolnya pada politik dan ekonomi.

Kata Kunci : Arsitektur, Modern, Post-Modern

Pendahuluan

Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan
gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam
ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan
dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade
dalam abad ke 20 ini. Sejarah arsitektur Modern.Periode I (1900-1929), Mulai tahun 1890-an sampai
dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui
munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Arsitektur
modern mulai menonjol setelah perang dunia I pada tahun 1917 bersamaan dangan hancurnya sarana,
prasarana dan ekonomi. Pada masa ini, faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi,
rasio dan dimensi manusia. Kemudian berkembang konsep free plan atau universal plan, yaitu ruang
yang ada dapat dipergunakan untuk berbagai macam aktifitas atau ruang dapat diatur fleksibel dan
dapat digunakan untuk berbagai fungsi, sehingga typical concept mulai berkembang yaitu ruang-
ruang dibuat standar dan berlaku universal. Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern
antara lain adalah “FORM FOLLOWS FUNCTION” yang dikembangkan oleh Louis Sullivan.
Periode II (1930-1939), Pada periode ini, perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh
Eropa, Amerika dan Jepang. Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya international style atau
universal style dari arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu
tampilan dengan memperhatikan penggunaan bahan-bahan lokal setempat. Tokoh – tokoh yang
berpengaruh dalam periode ini adalah Alvar Aalto, Arne Jacobsen, Oscar Niemeyer. Periode III
(1949-1966) Pada periode III ini, perancangan tidak hanya mempertimbangkan bagian dalamnya saja,
tetapi juga hubungannya dengan keadaan lingkungan bangunan tersebut akan berdiri, misalnya iklim.
Bangunan yang tercipta mencerminkan hubungan yang erat dengan teknologi. Walaupun setiap aliran
atau paham yang berkembang pada periode arsitektur modern mempunyai ciri khas masing-masing,

1
akan tetapi periode arsitektur modern ditandai dengan sebuah persamaan yang mendasar, yaitu segala
bentuk permasalah dan konsep asitekturnya harus dinyatakan dengan jelas, tegas dan berdasarkan
pada suatu fungsi tertentu.

Arsitektur Post-modern, pada tahun 1958 tokoh awal arsitektur post-modern, Charles Jencks,
menerbitkan buku yang cukup terkenal di USA yaitu buku berjudul: The Failure of Modern
Architecture. Dalam bukunya, Jencks mengemukakan berbagai alasan dan bukti-bukti bahwa terjadi
‘kegagalan-kegagalan’ dalam gerakan arsitektur modern.Aliran Post-Modern atau Neo-Modern
muncul antara tahun 1980 seiring dengan perkembangan jaman sejak dinyatakannya kematian
arsitektur modern (1975) dan kemudian ditandai munculnya bangunan-bangunan baru Post-Modern.
Aliran atau paham dari Arsitektur Post-Modern adalahn aliran atau paham gerakan bidang arsitektur
yang menyangkut peranvangan arsitektur, dimana didalamnya ditekankan adanya ciri – ciri khas
karakteristik Post-Modern seperti : Adanya penggabungan berbagai unsur sehingga bersifat
eklektisme, Adanya sifat ‘penyimpangan’ dalam bentuk, Adanya sifat ‘irony’, Adanya pengingatan
kembali ragam hias (ornamen), Adanya pengingatan kembali referensi sejarah, Adanya komposisi
bentuk – bentuk yang ‘rumit’ bukan lagi kesederhanaan, dan Adanya penghormatan pada ‘keragaman
bentuk’. Karya – karya Arsitektur Post-Modern sangat bertentangan dengan sifat klasik. Ciri – ciri
mendasar bangunan- bangunan Post-Modern yaitu memiliki konsep yang spesifik. Para arsitek Post-
Modern memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan teknologi yang
membuat Post-Modern berkembang menjadi beberapa aliran lain seperti Plastism, Supermatism,
High-tech dll.

Kajian Teori

Analisa terhadap bangunan arsitektur dengan gaya Modern dan Post-Modern menurut Francis DK
Ching :

1. Elemen – Elemen Utama


a. Titik
Merupakan unsur utama yang dimiliki setia unsur seni rupa
b. Garis
Penggabungan antara beberapa titik yang menjadi satu.
c. Bidang
Penggabungan antara berbagai garis yang membentuk bidang.
d. Volume
Bidang yang disatukan akan memiliki volume.

2. Bentuk

Menurut Francis DK Ching analisa bentuk dalam arsitektur meliputi Bentuk Dasar
Ruang yang dibagi menjadi 3, antara lain : Lingkaran, Bujur Sangkar, dan Segitiga. Kemudian
Organisasi Ruang dapatdibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Organisasi terpusat
Sebuah ruang dominan yang terpusat dengan pengelompokansejumlah ruang sekunder.
b. Organisasi Linear
Suatu urutan dalam satu garis dari ruang-ruang yang berulang. Bentuk organisasi linear
bersifat flexsibel dan dapat menanggapi terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk
ini dapat disesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan
air atau sebatang pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya untuk memperoleh sinar
mataharidan pemandangan.

2
c. Organisasi Radial
Organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembangkan keluar
lingkupnya serta memadukan unsur - unsurbaik organisasi terpusatmaupun linear. Variasi
tertentudari organisai radial adalah pola baling-baling di mana lenganlenganlinearnya
berkembang dari sisi sebuah ruang pusatberbentuk segi empat atau bujur sangkar.
d. Organisasi Cluster
Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan ataubersama-sama memanfaatkan satu
ciri hubungan visual.
e. Organisasi Grid
Pola grid dapat diputusuntuk membentuk ruang utama atau menampung bentuk-bentukalami
tapaknya. Sebagian grid dapat dipisahkan dan diputarterhadap sebuah titik dalam pola
dasarnya. Lewat daridaerahnya, grid dapat mengubah kesannya dari suatu pola titikke garis,
ke bidang dan akhirnya ke ruang.

3. Sirkulasi
Sirkulasi adalah suatu type gerakan melalui ruang.Ruang tempat kita bergerak / ruang
sirkulasi diartikan sebagai tali pergerakan yang terlihat menghubungkan ruang-ruang suatu
bangunan atau bagian yang satu dengan yang lain di dalam maupun di luarbangunan. Macam –
macam sistem sirkulasi adalah :
a. Sistem Sirkulasi Manusia
Aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku di dalam hotel seperti tamu hotel baik yang
menginap maupun yang menggunakan fasilitas umum di dalam hotel maupun pengelola
hotel itu sendiri.
b. Sistem Sirkulasi Kendaraan
Dimana aktivitas kendaraan pengunjung hotel yang menginapmaupun yang menggunakan
fasilitas hotel, dan kendaraanpengelola hotel juga termasuk kendaraan barang
yangmenyuplai kebutuhan rumah tangga.
Unsur – unsur sirkulasi, Komponen-komponen prinsip suatu sistem sirkulasi bangunan sebagai
unsur unsur positif yang mempengaruhi presepsi kita tentang bentuk dan ruang-ruang bangunan
serta arah pergerakannya adalah:
a. Pencapaian Bangunan
Tahap pertama dari suatu sistem sirkulasi,dimana kita dipersiapkan untuk melihat
mengalami danmenggunakan ruang-ruang di dalam bangunan tersebut. Pencapaian menuju
bangunan berbeda – beda antara lain: Langsung (suatu pencapaian yang mengarah langsung
ke suatu tempat masuk melalui sebuah jalan yang segarisdengan sumbu banguna), Tersamar
(pencapaian tersamar mempertinggi efek perspektif pada fasad depan dan bentuk bangunan),
Berputar (sebuah jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan mempertegas bentuk
tiga dimensi.
b. Jalan Masuk Menuju Bangunan
Macam – macam jalan masuk menuju bangunan antara lain adalah rata, menjorok keluar,
menjorok kedalam.

4. Prinsi Desain
Prinsip desain pada bangunan dapat dilihat dari beberapa point berikut :
a. Irama
Irama diartikan sebagai pergerakan yang bercirikan pada unsurunsur atau motif berulang
yang terpola dengan interval yang teratur maupun tidak teratur.
b. Keseimbangan
Keseimbangan pada bangunan jika ditarik garis lurus pada bagian tengah bangunan maka
terdapat macam – macam jenis keseimbangan yaitu keseimbangan simetris dan asimetris.

3
c. Unity
Kesatuan yang dimiliki oleh bangunan.
d. Pengulangan
Pengulangan yang terdapat pada unsur suatu bangunan.
e. Orientasi
Pengarah dalam sebuah ruang dapat berupa elemen vertikal danhorizontal yang salah
satunya dapat dibentuk oleh susunanstruktur.

5. Skala dan Proporsi


Skala dan proporsi pada bangunan merupakan unsur yang penting dalam arsitektur biasanya
diukur dengan perhitungan agar antara bangunan dan manusia skalanya seimbang atau dapat juga
menggunakan Golden Section.

Metodologi Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana penelitian yang dilakukan
menyajikan gambar dan penjelasan yang lengkap mengenai suatu objek.

Data primer yang didapat dalam penelitian tersebut dari studi kasus lapangan dengan
melakukan survey secara langsung dengan melihat keadan bangunan yang akan dikaji sehingga
medapat data yang real.

PENDAHULUAN SURVEY LAPANGAN ANALISA BANGUNAN

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN


SARAN

Pembahasan
Mengenal Arsitek Novotel Samator

Ivan Priatman, seorang arsitek yang berasal dari Surabaya ini. Ivan Priatman membuka studio
kreatif yang menkhususkan diri dalam merancang rumah yang luar biasa sesuai dengan kebutuhan
customernya. Karena Ivan percaya bahwa setiap rumah pasti berbeda, setiap rumah pasti unik, dan
setiap rumah harus sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Selain sebagai
seorang arsitek perumahan di arsitektur Ivan Priatman, juga sebagai direktur arsitektur di PT
Archimetric. Ivan Priatman melaksanakan pendidikan di University of Washington, Seattle, AS
dimana lulus dengan gelar Bachelor if Arts di Architectural Studies. Selama studi sarjana, Ivan
diterima di Architecture in Rome Program, sebuah studio arsitektur intensif yang diadakan di Roma,
Italia. Kemudian Ivan memperoleh gelar Master of Architecture dan Graduate Certificate dalam
Building Science dari University of Southern California, Los Angeles, AS dimana Ivan menerima
kehormatan tertinggi saat wisuda.

4
Karya Dari Arsitek Ivan Priatman

7 KAHURIPAN – SURABAYA
“Hotel Novotel Samator ”

Terletak di sebuah bangunan kontemporer di pinggir sungai, hotel modern ini berjarak 6 menit
berjalan kaki dari kawasan komersial yang ramai dengan toko-toko dan restoran, 5 km dari
Kebun Binatang Surabaya, dan 15 km dari Bandara Internasional Juanda. Kamar-kamar minimalis
yang dilengkapi dengan akses Wi-Fi, TV layar datar, dan area duduk.
Fasilitas terdiri dari restoran 24 jam yang luas dan menawarkan hidangan internasional, serta dua bar,
gym, spa, dan klub anak-anak. Ada juga sebuah kolam renang outdoor dan sebuah ballroom. Parkir
tersedia.

 Unsur titik yang terdapat dalam bangunan tersebut adalah pada kolom terlihat pada denah.

 Unsur garis lengkung pada bangunan diatas terlihat dari pertemuan antar kolom pada bagian
tepi membentuk dinding pada bagian depan. Juga terdapat unsur garis lurus yang
mempertegas bentuk fasad bangunan.
 Bidang pada bangunan yaitu membentuk balok yang disusun
asimetris
 Warna yang digunakan pada bangunan tersebut adalah
menggunakan warna alami kaca sebagai fasad bangunan.
 Tekstur pada bangunan tampak halus karena difinishing
dengan fasad kaca.

Bentuk

Bentuk dasar dari bangunan tersebut adalah persegi panjang.

Transformasi Bentuk

Penggabungan dari beberapa persegi panjang.

Penegasan

5
Penegasan pada bangunan adalah bentuk bangunan yang memiliki sudut menekankan unsur garis
vertikal dan horizontal menegaskan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan modern.

Organisasi Spasial

Organisasi spasial dari bangunan ini adalah terpusat dimana pada bagian depan lobby sebagai point of
interest. Jalan menuju ruang tampak seperti hall luas tanpa sekat dinding.

Hubungan Spasial

Merupakan ruang – ruang yang berdekatan, dimana beberapa ruang bisa saling bersentuhan satu sama
lain ataupun membagi garis batas bersama berupa dinding sesuai dengan fungsinya sebagai hotel yang
memiliki ruang yang bersekat-sekat. Pada bagian lantai dasar juga merupakan ruang berdekatan antara
satu dengan yang lain saling menghubungkan.

Pencapaian Bangunan

Termasuk dalam pencapaian Frontal/Langsung karena arah ke tempat masuk melalui sebuah jalan
yang langsung berpapasan dan mengarah pada bangunan.

Pintu Masuk

Memiliki pintu masuk yang lebar dan tinggi sehingga memberikan kesan megah dan modern pada
bangunan Novotel Samator East Surabaya.

Hubungan Ruang Dan Jalan

Jalan dan ruang dihubungkan dengan cara melewati ruang-


ruang dan konfigurasi jalan yang lurus dan sangat lebar.

Bentuk Dan Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi berbentuk terbuka kesemua sisi yang


memberikan kontiunitas visual / ruang dengan beberapa
ruang yang dihubungkannya.

Prinsip Desain

1. Keseimbangan, bangunan ini memeiliki keseimbangan asimetris jika dilihat dari fasad, karna
terlihat bagian sebelah kiri lebih besar dari pada sebelah kanan.

2. Irama, bisa dilihat pada gambar irama pada bangunan ini terlihat monoton, karena dengan
banyaknya bukaan jendela yang bentuknya sama, dengan pola grid.

6
3. Unity, bangunan ini memiliki kesatuan yang baik jika dilihat dari warna , penggunaan warna
yang sama di setiap komponen misal kac, kemudian bukaan jendela, pengaplikasian ACP
dengan warna yang sama.

4. Pengulangan. Pengulangan pada bangunan ini bisa dilihat dari penggunaan material kaca
sebagai skin sekunder, bukaan jendela dengan pola grid, dan kemudian pengulangan bentuk
dan pengaplikasian ACP.

Skala Dan Proporsi

Skala antara bangunan dan pengamat :

a). bila tinggi manusia diangga H2 1.70

b).bangunan diatas = 21 lantai, bila 1 lantainya diasumsikan 4.00, maka maka tinggi bangunan H1
adalah 21x4.00 =84.00 maka skala antara bangunan dengan pengamat adalah 84.00:1.70=49:1

Proporsi, bangunan terdiri dari 5 komponon utama yaitu 4 kubus dan 1 susunan bidang yang
meruang dan panjang. 4 kubus atau 4 persegi tetelah proporsional oeleh dimensi perpaduan warna
yang selaras. Namun terganggu oleh tampilan dari susunan bidang yang meruang dan panjang.

Golden Section
Perbandingan dengan banguanan utama dan yang didepan

Mengenal Arsitek Museum De Javasche Bank

Eduard Cuypers (18 April 1859 di Roermond – 1 Juni 1927 di The Hague) adalah seorang arsitek
Belanda. Ia bekerja di Amsterdam dan Hindia Belanda.

Cuypers mendapatkan pelatihan arsitektur dari pamannya, P.J.H. Cuypers, dan menjalankan
praktiknya sendiri pada tahun 1881, di Amsterdam. Jaringannya yang luas membuatnya mendapat
banyak klien kantor, toko dan rumah. Meskipun ia mendapatkan pelatihan dari pamannya yang
merupakan arsitek neo-Gothic besar, karyanya justru lebih dekat dengan Neo-renaissance dan
Jugendstil. Selain itu, ia juga berbeda dari paman dan sepupunya Joseph Cuypers, bahwa ia tidak
menjebloskan diri sepenuhnya pada arsitektur gereja. Ia merancang beberapa lusin stasiun kereta,
yang kebanyakan berada di utara Belanda, beberapa rumah sakit dan banyak rumah.

Cuypers dan karyawannya juga mendesain mebel serta objek interior lainnya, seperti lampu. Pada
tahun 1905 Cuypers menerbitkan Het Huis, Oud & Nieuw (The House, Old and New), sebuah
majalah desain interior yang terus diterbitkan hingga ia meninggal pada tahun 1927. Ia dimakamkan
di kuburan Zorgvlied.

Kantor Eduard Cuypers dianggap sebagai titik mula Aliran Amsterdam dalam arsitektur karena
banyak pionir dalam aliran ini seperti Michel de Klerk, Johan van der Mey dan Piet Kramer, dilatih di

7
H2
sana. Berend Tobia Boeyinga, salah satu arsitek Aliran Amsterdam paling besar, juga sempat bekerja
untuk Cuypers. Begitupun dengan Liem Bwan Tjie, arsitek Indonesia.[1] Setelah Cuypers meninggal
pada tahun 1927, praktik kerjanya dilanjutkan oleh orang lain. Namanya sekarang adalah A/D Amstel
Architects.

Karya Dari Arsitek Eduard Cuypers 

Volksapotheek te Rijswijk, kini Kimia


2:1
Farma di Jalan Veteran, Jakarta 

“Museum De Javasche Bank”

Bangunan bank tersebut berdiri sejak 14 September 1929 tapi hingga kini ia masih berdiri dengan
tegaknya di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan penelusuran di humas.surabaya.go.id, yang ditulis
Jumat, (12/7/2019),  pada 1 Juli 1953, De Javasche Bank berubah menjadi Bank Indonesia dan resmi
menjadi cagar budaya pada 2012. Beberapa orang sempat salah mengira gedung ini adalah kantor dari
Bank Indonesia.

Bangunannya bergaya arsitektur neo renaissance yang dilengkapi dengan ukiran khas Jepara di setiap
pilar-pilarnya. Gedung ini terbagi atas tiga lantai, lantai pertama yaitu ruang basement untuk
menyimpan uang, emas dan dokumen penting lainnya. Lantai kedua untuk kantor dan teller, dan lantai
ketiga untuk tempat dokumentasi.

 Unsur titik yang terdapat dalam bangunan tersebut adalah pada kolom terlihat pada denah.
 Unsur garis lurus pada bangunan diatas terlihat dari pertemuan antar kolom pada bagian tepi
membentuk dinding.
 Bidang pada bangunan yaitu membentuk balok. Dengan atap membentuk seperti limas.
 Warna yang digunakan pada bangunan tersebut adalah warna putih dengan atap berwarna
merah. Putih memiliki makna suci dan bersih.
 Tekstur pada bangunan tampak halus karena difinishing dengan cat.

Bentuk

Bentuk dasar dari bangunan ini adalah persegi panjang dengan atap khas ala eropa yang membuat
bangunan tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

Transformasi Bentuk

Bentuk dasar persegi panjang dan transformasi segitiga.

Penegasan

8
Penegasan dari bangunan tersebut terletak pada bentuk jendela dan pintu yang menjadi focal point
yang menunjukkan karakteristik bangunan pada masa itu.

Ruang

Pada museum ini tidak terlalu banyak ruang dan sekat sehingga penataan kolom terlihat menghasilkan
kesan ruang.

Organisasi Spasial

Organisasi spasial dari bangunan ini adalah grid, dimana struktur bangunan terlihat tertata rapi. Tidak
terlalu banyak ruang pada bangunan ini berupa selasar yang berpola linier membentuk garis lurus.

Hubungan Spasial

Merupakan ruang – ruang yang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama. Dimana, sebuah ruang
perantara berfungsi untuk menghubungkan ruang – ruang yag lain.

Sirkulasi

Pencapaian Bangunan

Termasuk dalam pencapaian berputar karena arah ke tempat masuk ke Museum De Javasche Bank
melalui sebuah jalan yang harus memutari bangunan itu sendiri

Pintu Masuk

Memiliki sebuah pintu masuk utama dengan ukuran yang tidak terlalu lebar dan mengarah ke elevasi
ruangan yang lebih rendah.

Hubungan Ruang Dan Jalan

Jalan dan ruang dihubungkan dengan cara melewati ruang-ruang


dan konfigurasi jalan yang lurus.

Bentuk Dan Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi berbentuk terbuka pada kedua sisi dengan jalan


yang
mengikuti sudut
dalam
bangunan tersebut.

Prinsip Desain

1. Keseimbangan bangunan ini memeiliki


keseimbangan asimetris karena jika kita
posisikan sebuah garis tepat di tengah bangunan maka bagian di kiri bangunan lebih panjang
sedikit daripada bagian sebelah kanan.
2. Irama pada bangunan ini jika dilihat memiliki irama yang monoton bisa dilihat dari
pengulangan bentuk jendela/bukaan, dan juga ukirannya.

9
3. Unity pada bangunan ini memiliki kesatuan yang baik, dilihat dari penggunaan warna dinding
yaitu warna putih secara keseluruhan, dan juga adanya komponen seperti bukaan jendel,
pintu, kolom , dan atap .
4. Pengulangan. pada bangunan ini bisa dilihat dari bentuk ukiran di bagian atap, dan juga
komponen seperti bukaan jendela besar dan kecil, serta kolom-kolom besar yang
diperlihatkan pada fasad.

Skala Dan Proporsi

Skala antara bangunan dan pengamat :

a). bila tinggi manusia diangga H2 1.70

b).bangunan diatas = 3 lantai, bila 1 lantanya diasumsikan 4.00,maka maka tinggi bangunan H1
adalah 3x4.00 = 12.00 maka skala antara bangunan dengan pengamat adalah 12.00:1.70=7:1

Struktur pada bagunan terdiri dari 3 komponen yaitu pondasi,kolom,dan balok. Struktur pada
bagunan telah proporsional oleh dimensi pondasi,kolom dan bentang balok yang sesuai beban yang
diterima.

H1

Golden Section

Perbandingan antara bangunan utama dan lorong pintu masuk

Kesimpulan dan Sara

Daftar Pustaka

1. http://e-journal.uajy.ac.id/8458/5/TA413475.pdf
2. Pawitro, Udjianto. "Fenomena Post-Modernisme dalam Arsitektur Abad ke-21." Jurnal Itenas
Rekayasa 14.1 (2010).
3. Ching, Francis. D. K, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Terjemahan Airlangga, Jakarta, 1985,
hal246

10
4. Todd, Kim. W, Ruang dan Struktur, Terjemahan Intermatra, Bandung, 1987, hal 83

11

Anda mungkin juga menyukai