MUKADDIMAH
Bahwa pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia merupakan titik tolak perjuangan
perlindungan hak asasi manusia dan perwujudan masyarakat yang cerdas, demokratis, adil, makmur,
damai dan sejahtera. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia harus dilakukan secara terus
menerus, di manapun dan oleh siapa pun, tanpa membedakan latar belakang sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan biologis.
Bahwa alumni Universitas Hasanuddin terpanggil untuk menjadi pelopor dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, tanggap dan peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
kebudayaan dan seni untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera demokratis serta
menghormati hak asasi manusia.
Bahwa alumni Universitas Hasanuddin pada hakikatnya adalah mitra almamater untuk mengabdikan
diri kepada bangsa dan negara sesuai dengan jiwa serta semangat Tridharma Perguruan Tinggi dalam
rangka terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera dan demokratis.
Bahwa alumni Universitas Hasanuddin sebagai mitra almamater dalam dalam mewujudkan kemajuan
kebudayaan umat manusia pada umumnya, dan kemajuan masyarakat Indonesia pada khususnya
seharusnya melakukan upaya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan seni
dengan tidak mengabaikan kearifan lokal yang ada dalam masyarakat, ikut menegakkan integritas
kampus serta merajut citra kampus menjadi sebuah Universitas yang disegani dan terpandang.
Bahwa alumni Universitas Hasanuddin menyadari tanggung jawabnya sebagai makhluk sosial dan
berperan dalam proses pembangunan bangsa bertekad untuk menyumbangkan dan mengamalkan
pengetahuan, pengalaman dalam wujud pemikiran, langkah-langkah dan kegiatan di dalam suatu
wadah kebersamaan dan kekeluargaan.
Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dibentuk satu organisasi dengan maksud menghimpun
Alumni Universitas Hasanuddin dalam suatu wadah dan sarana penggalangan potensi untuk
menjalankan tanggung jawab luhur yang diberi nama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
IKA-UNHAS, didirikan di Makassar pada tanggal 23 Maret 1963 dalam suatu Musyawarah Alumni
Universitas Hasanuddin.
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
USAHA
Pasal 6
1. Mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan di kalangan alumni dan civitas akademika.
2. Menggali dan menggalang potensi untuk peningkatan kualitas diri alumni.
3. Menyampaikan saran-saran dan pokok pikiran dan membantu baik secara moril maupun materil
dalam rangka pengembangan Universitas Hasanuddin.
4. Memajukan dan mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan
seni demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.
BAB IV
Pasal 7
IKA-UNHAS adalah organisasi yang bersifat kekeluargaan dan merupakan bagian integral dalam
kehidupan almamater UNHAS.
Pasal 8
Lambang IKA-UNHAS Adalah Lambang Universitas Hasanuddin dengan tulisan IKA UNHAS pada
bagian bawahnya, bentuk dan warnanya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 9
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Anggota Biasa
2. Anggota Luar Biasa
3. Anggota Kehormatan
1. Lulus sarjana Program Reguler dan Non Reguler (S1, S2, dan S3) dari suatu program studi pada
Universitas Hasanuddin.
2. Lulus Program Non Gelar (D1, D2, D3, dan D4) atau Spesialis (SP1 dan SP2) pada Universitas
Hasanuddin.
3. Lulus sarjana muda sebelum berlaku program SKS.
3) Anggota Luar Biasa ialah setiap Sarjana yang tidak termasuk dalam pasal 11 ayat 2 di atas tetapi
mengabdikan diri pada Universitas Hasanuddin dan menyetujui Anggaran Dasar IKA-UNHAS
4) Anggota Kehormatan ialah mereka yang memperoleh Doctor Honoris Causa dari Universitas
Hasanuddin, dan tokoh masyarakat yang dipandang berjasa pada Universitas Hasanuddin
BAB VI STRUKTUR
ORGANISASI
Pasal 11
1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat Fakultas
3. Pengurus Sub-Komisariat Jurusan
4. Pengurus Daerah
5. Koordinator Wilayah
Pasal 12
1) Struktur Organisasi IKA-UNHAS dapat dilengkapi dengan Badan Otonom dan atau Yayasan.
2) Pembentukan Badan Otonom dan atau Yayasan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 13
Pengurus Pusat
1. Dewan Penasehat;
2. Dewan Pakar
3. Pengurus Pleno
1. Ketua Umum;
2. Ketua Harian;
3. Ketua-Ketua Bidang;
4. Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris;
5. Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara; dan
6. Ketua dan Anggota Departemen
1. Ketua Umum;
2. Ketua Harian;
3. Ketua-Ketua Bidang;
4. Sekretaris Umum;
5. Sekretaris Bidang; dan
6. Bendahara.
4) Pengurus Pusat dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum dan Formatur yang ditunjuk oleh
Musyawarah Besar.
6) Periode Kepengurusan mengikuti masa bakti Ketua Umum terpilih dan dapat diangkat kembali.
Pasal 14
Pengurus Komisariat
1) Pengurus Komisariat dibentuk di masing-masing Fakultas dan disahkan oleh Pengurus Pusat
2) Susunan Pengurus Komisariat dan masa baktinya mengikuti Pengurus Pusat IKA UNHAS.
Pasal 15
1) Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dapat dibentuk pada Fakultas yang memiliki jurusan.
2) Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan
usulan Pengurus Komisariat Fakultas
3) Susunan Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dan masa baktinya mengikuti Pengurus Komisariat
Pasal 16
Pengurus Daerah
1) Pengurus Daerah dapat dibentuk pada Kabupaten/Kota dengan keanggotaan minimal 10 orang
4) Susunan Pengurus Daerah dan masa baktinya mengikuti Pengurus Pusat IKA UNHAS.
Pasal 17
Koordinator Wilayah
1) Koordinator Wilayah pada provinsi yang telah memiliki sekrang-kurangnya 5 (lima) Pengurus
Daerah dan berkedudukan di Ibukota Provinsi
Pasal 18
Masa Bakti Pengurus
Masa bakti Pengurus IKA UNHAS adalah 4 tahun dan dapat ditunjuk kembali untuk menjadi Pengurus
periode berikutnya
RAPAT-RAPAT
Pasal 19
Musyawarah
2. Musyawarah Komisariat
3. Musyawarah Sub-Komisariat Jurusan
4. Musyawarah Daerah
5. Musyawarah Luar Biasa
2) Rincian tata cara penyelenggaraan Musyawarah diatur dalam ketentuan Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 20
Rapat-Rapat
1. Rapat Kerja
2. Rapat Koordinasi
3. Rapat Pleno
2) Rincian penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas akan diatur lebih
lanjut pada Anggaran Rumah Tangga.
KEKAYAAN
Pasal 21
Keuangan
2) Uang pangkal dan Iuran dipungut oleh Pengurus Pusat melalui pengurus Komisariat, Sub-
Komisariat Jurusan dan Daerah masing-masing;
Pasal 22
Kekayaan
1. Uang;
2. Surat-surat berharga;
3. Atribut organisasi; dan
4. Benda bergerak dan tidak bergerak
BAB X
Pasal 23
1) Anggaran Rumah Tangga adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan pelaksanaan dari
Anggaran Dasar
2) Hal-hal yang belum/tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga
3) Ketentuang Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran
Dasar.
BAB XI
1) Perubahan terhadap ketentuan Anggaran Dasar hanya dapat disahkan oleh Musyawarah Besar,
Musyawarah Besar Luar Biasa IKA UNHAS.
2) Perubahan dapat disahkan oleh Musyawarah Besar, atau Musyawarah Besar Luar Biasa IKA
UNHAS apabila usul perubahan tersebut disetujui oleh sedikit 2/3 suara dari jumlah anggota yang
hadir.
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 25
1) Pembubaran IKA UNHAS hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar yang khusus diadakan
untuk keperluan pembubaran organisasi.
2) Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas hanya dapat diselenggarakan
apabila diminta secara tertulis oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota dari jumlah
anggota yang ada.
3) Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sah apabila dihadiri 3/4 (tiga per
empat) dari jumlah anggota yang meminta diadakannya musyawarah dan disetujui oleh 3/4 (tiga per
empat) dari suara yang hadir atau diwakili secara sah dalam musyawarah tersebut.
PENUTUP
Pasal 26
1) Anggaran Dasar IKA-UNHAS yang pertama berlaku sejak berdirinya pada tanggal 23 Maret
1963, telah mengalami penyempurnaan pertama kali pada tanggal 31 Januari 1983 dalam Muyawarah
Besar IKA UNHAS.
2) Perubahan kedua dilakukan pada Musyawarah Besar IKA-UNHAS di Makassar pada tahun
1991
3) Perubahan dan penyempurnaan terakhir terhadap Anggaran Dasar IKA UNHAS telah dilakukan
oleh TIM Perumus Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS, pada hari Minggu, tanggal
8 Oktober 2006, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Keputusan No. / / /2006 dari
Musyawarah Besar IV pada tanggal 9 September 2006 di Makassar.
BAB I Pengertian
Umum Pasal 1
Organisasi, ialah Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin yang disingkat dengan IKA UNHAS
Anggota, ialah semua kategori anggota IKA UNHAS yang diatur dalam Anggaran Dasar
Jurusan, ialah jurusan yang membawahi program studi di Fakultas dalam lingkungan UNHAS
Yang dimaksud dengan gelar kesarjanaan dalam pasal 10 ayat 3 Anggaran Dasar ialah semua gelar
kesarjanaan yang diakui oleh Pemerintah RI.
BAB II
LAMBANG
Pasal 2
3) Tulisan IKA UNHAS yang terdapat pada lambang organisasi ditulis/digambar dengan warna
kuning emas.
BAB III
KODE ETIK
Pasal 3
Yang dimaksud dengan kode etik organisasi ialah, sikap lahir dan batin yang dihayati serta wajib
diamalkan oleh setiap warga IKA UNHAS, untuk menjamin terselenggaranya amanah
pengabdiannya.
Pasal 4
Kode etik yang dimaksud dalam pasal 3 di atas adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kewajiban sebagai umat yang beragama dalam mengemban tugas kemanusiaan, dalam
menegakkan kebenaran,
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan, sebagai amanah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk kemanusiaan
3. Mengamalkan rasa cinta bakti kepada almamater dan IKA UNHAS serta menjaga harkat dan
martabat diri dalam pergaulan yang terbuka dan demokratis.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Penerimaan Anggota
1) Setiap lulusan Fakultas Program Non Gelar, Spesialis, dan Program Sarjana baik Reguler maupun
Non Reguler dalam lingkup UNHAS secara langsung menjadi Anggota Biasa IKA UNHAS.
2) Pencatatan an pendataan Anggota Biasa IKA UNHAS dilakukan oleh masing-masing Pengurus
Komisariat dan Sub-Komisariat yang kemudian disampaikan ke Pengurus Pusat.
3) Pencatatan dan pendataan Anggota Luar Biasa dilaksanakan melalui verikasi oleh Pengurus
Pusat dan atau Pengurus Daerah atau Pengurus Komisariat dengan melampirkan data yang diperlukan
dan disetujui oleh yang bersangkutan.
Pasal 6
Penghentian Anggota
1. Meninggal dunia
2. Dibatalkan gelar kesarjanaannya oleh UNHAS
3. Melanggar kode etik organisasi
2) Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berakhirnya keanggotaan dapat terjadi karena:
1. Mengundurkan diri
2. Diberhentikan
Pasal 7
Hak Anggota
1. Menyampaikan pendapat dan saran demi pengembangan dan kemajuan IKA UNHAS di semua
jenjang atau tingkat kepengurusan sesuai dengan status keanggotaannya.
2. Menghadiri dan mengikuti semua kegiata organisasi IKA UNHAS sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh organisasi IKA UNHAS.
3. Memilih dan dipilih untuk jabatan di semua jenjang atau tingkat kepengurusan dalam organisasi
IKA UNHAS sesuai dengan status asal keanggotaannya.
4. Meminta pertanggungjawaban pengurus IKA UNHAS sesuai dengan tata cara dan saluran yang
ditetapkan oleh organisasi IKA UNHAS
2) Anggota Luar Biasa IKA UNHAS mempunyai hak anggota yang sama dengan Anggota Biasa IKA
UNHAS, kecuali hak untuk memilih dan dipilih.
3) Anggota Kehormatan IKA UNHAS mempunyai hak anggota yang sama dengan Anggota Biasa
IKA UNHAS, kecuali hak untuk memilih dan dipilih tetapi dapat dipilih untuk menduduki fungsi
diluar jabatan pengurus pleno
Pasal 8
Kewajiban Anggota
Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan IKA UNHAS berkewajiban:
Mematuhi Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan semua ketentuan organisasi IKA
UNHAS
BAB V
ORGANISASI
Pasal 9
1) Pengurus Pusat IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih dalam
Musyawarah Besar IKA UNHAS.
2) Ketua Umum IKA UNHAS dipilih untuk masa jabatan 4 (empat ) tahun dan dapat dipilih
kembali.
3) Ketua Umum terpilih bersama dengan formatur yang ditunjuk berwenang menyusun
kepengurusan untuk Pengurus Pusat IKA UNHAS
4) Pengurus Pusat IKA UNHAS tidak dapat merangkap jabatan pada kepengurusan IKA UNHAS
lainnya pada periode yang sama
5) Tata cara pemilihan Ketua Umum dan formatur diatur di dalam Tata Tertib Musyawarah
Pasal 10
Ketua Umum
Ketua Harian, adalah pelaksana harian organisasi yang berkedudukan di Makassar dan seorang yang
berkedudukan di Jakarta sebagai penghubung
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Bendahara
Bendahara
Bendahara
Departemen Organisasi
Departemen Kewirausahaan
Departemen Kesejahteraan
Departemen Olahraga
Pasal 11
Pengurus Pusat dilengkapi dengan Majelis Pertimbangan yang tugas dan fungsinya memberikan
masukan kepada Pengurus Pusat baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan IKA UNHAS
Pengurus Pusat dilengkapi dengan dan Majelis Pakar yang bertugas memberikan masukan keilmuan
kepada Pengurus Pusat dalam rangka pencapaian tujuan IKA UNHAS.
Pasal 12
1. Menetapkan ketentuan dan kebijakan organisasi untuk menunjang pelaksanaan program kerja IKA
UNHAS.
2. Mengordinasikan semua kegiatan yang mengatasnamakan IKA UNHAS.
3. Menjabarkan Garis-garis Besar Program Kerja IKA UNHAS hasil Musyawarah Besa IKA UNHAS
dan melaksanakannya dalam bentuk kegiatan nyata dan kongkrit
4. Menetapkan kebijaksanaan dalam menunjang pengembangan almamater dan peningkatan
kemampuan ilmiah para anggota IKA UNHAS.
5. Mengesahkan pengurus Komisariat IKA UNHAS, Pengurus Sub-Komisariat IKA UNHAS dan
pengurus Daerah IKA UNHAS
6. Mengangkat dan menetapkan Koordinator Wilayah
7. Menetapkan panitia pengarah, panitia pelaksana dalam Musyawarah Besar IKA UNHAS berikutnya
8. Mematuhi dan mempertanggungjwabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam Musyawarah Besar IKA UNHAS.
Pasal 13
1. Tokoh-tokoh yang peduli terhadap IKA UNHAS yang diusulkan oleh musyawarah besar IKA
UNHAS
2. Rektor Unhas secara ex-ocio
3. Ketua Majelis Pertimbangan IKA UNHAS ditetapkan dalam Rapat Majelis Pertimbangan IKA
UNHAS.
Pasal 14
1) Memberikan masukan dan saran kepada pengurus IKA UNHAS di semua jenjang atau tingkat
kepengurusan.
2) Melakukan telaah lebih mendalam atas nama kebijaksanaan eksternal pengurus IKA UNHAS
yang mengatasnamakan alumni UNHAS
3) Memberikan dukungan moril dan material kepada pengurus IKA UNHAS dalam menjalankan
aktivitas kegiatan organisasi IKA UNHAS.
Pasal 15
1) Anggota Majelis Pakar IKA UNHAS adalah Guru Besar dan pakar yang peduli terhadap IKA
UNHAS yang diusulkan oleh Musyawarah Besar IKA UNHAS
2) Ketua Majelis Pakar IKA UNHAS ditunjuk oleh Pengurus Pusat IKA UNHAS
Pasal 16
1) Memberikan masukan dan saran keilmuan kepada pengurus IKA UNHAS di semua jenjang atau
tingkat kepengurusan
2) Melakukan telaah lebih mendalam atau penelitian yang bermanfaat bagi alumni dan masyarakat
3) Memberikan dukungan moriil dan materiil kepada pengurus IKA UNHAS dalam menjalankan
aktivitas kegiatan organisasi IKA UNHAS
Pasal 17
Koordinator Wilayah
1) Koordinator Wilayah dapat dibentuk pada Provinsi yang telah memiliki sekurang-kurangnya 5
(lima) Pengurus Daerah dan berkedudukan di Ibukota Provinsi
Pasal 18
Masa bakti pengurus IKA UNHAS adalah 4 tahun dan dapat ditunjuk kembali untuk menjadi pengurus
periode berikutnya.
BAB VIII
Pasal 19
Musyawarah
2) Rincian tata cara penyelenggaraan Musyawarah diatur dalam ketentuan Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 20
Rapat-Rapat
1. Rapat Kerja
2. Rapat Koordinasi
3. Rapat Pleno
2) Rincian penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas akan diatur lebih
lanjut pada Anggaran Rumah Tangga
Pasal 21
1) Pengurus Daerah IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dalam Musyawarah
Daerah dari IKA UNHAS daerah yang bersangkutan
2) Susunan Pengurus Daerah IKA UNHAS ditunjuk dan diangkat dalam Musyawarah Daerah IKA
UNHAS Daerah yang bersangkutan
Pasal 22
1. Menetapkan ketentuan dan kebijakan organisasi untuk menunjang pelaksanaan program kerja
Pengurus Daerah IKA UNHAS yang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Musyawarah IKA UNHAS dan Pengurus IKA UNHAS
2. Mematuhi dan mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam musyawarah IKA UNHAS dan pertemuan Daerah IKA UNHAS
yang bersangkutan.
Pasal 23
Pengurus Wilayah IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah yang ditunjuk oleh
Pengurus Pusat dan mengikuti periode kepengurusan Pusat
Pasal 24
1. Menunjang pelaksanaan program kerja IKA UNHAS yang tidak bertentangan dengan ketentuan
organisasi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh musyawarah besar IKA UNHAS dan pengurus
IKA UNHAS
2. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Daerah dalam wilayahnya mengenai pelaksanaan AD/ART
dan kebijakan Pengurus Pusat
3. Mematuhi dan mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam musyawarah besar IKA UNHAS setelah mendapat pengesahan
dalam rapat koordinasi wilayah IKA UNHAS yang bersangkutan.
BAB VI
Musyawarah
Pasal 25
Musyawarah Besar
1) Musyawarah Besar IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi IKA
UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam 4 tahun
Pasal 26
1. Pengurus Pusat;
2. Anggota IKA UNHAS yang mendapat mandat dari Pengurus Komisariat, Pengurus Sub Komisariat,
Pengurus Daerah;
3. Koordinator Wilayah; dan
4. Undangan
Pasal 27
Musyawarah Komisariat
1) Musyawarah Komisariat IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
Komisariat IKA UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 tahun
1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat
3. Pengurus Sub Komisariat yang mendapat mandat
4. Undangan
Pasal 28
Musyawarah Sub-Komisariat
1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat
3. Pengurus Sub-Komisariat
4. Anggota Sub-Komisariat
5. Undangan.
Pasal 29
Musyawarah Daerah
1) Musyawarah Daerah IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
Daerah IKA UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 tahun
1. Pengurus Pusat
2. Koordinator Wilayah
3. Pengurus Daerah
4. Anggota IKA UNHAS yang terdaftar di daerah tersebut
5. Undangan
Pasal 30
1) Dalam keadaan luar biasa dan mendesak dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa
2) Musyawarah Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan dalam tiap
tingkatan kepengurusan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pada tingkat Pengurus Pusat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah Pengurus Komisariat, Sub-Komisariat, dan Pengurus Daerah
yang ada
2. Pada tingkat Pengurus Komisariat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam Komisariat
3. Pada tingkat Pengurus Sub-Komisariat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam Sub-Komisariat
4. Pada tingkat Pengurus Daerah, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam daerah.
5. Musyawarah Luar Biasa dianggap kuorum jika dihadiri oleh 3/4 (tiga per empat)
6. Keputusan Musyawarah Luar Biasa dianggap sah jika 3/4 (tiga per empat) suara menyetujui hal yang
dimintakan untuk ditetapkan
Bagian Kedua
Rapat-Rapat
Pasal 31
Rapat Kerja
Pasal 32
2) Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Ketua Umum dan atau Ketua Harian
3) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun periode
kepengurusan.
Pasal 33
Pasal 34
Rapat Koordinasi
1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat yang dihadiri oleh:
2) Rapat Koordinasi dipimpin oleh Ketua Harian atau sekurang-kurangnya salah seorang Ketua
Bidang
3) Rapat koordinasi dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu (1) periode kepengurusan
4) Rapat Koordinasi bersifat koordinatif sesuai dengan bidangnya dan atau tingkatannya
Pasal 35
Rapat Pleno
1) Pengurus pada tiap tingkatan dapat melaksanakan rapat pleno yang dihadiri lengkap oleh
pengurus sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun, dengan sesuatu hal yang mendesak untuk
dibicarakan.
2) Rapat pleno pada tingkatan Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum atau diwakili oleh Ketua
Harian/Ketua Bidang
3) Rapat pleno pada tingkatan Pengurus Komisariat, Sub-Komisariat, dan Daerah dipimpin oleh
masing-masing Ketua atau Wakil Ketua
Pasal 36
1) Pengurus dari setiap tingkatan dapat melaksanakan rapat harian dan dipimpin oleh Ketua
masing-masing tingkatan kepengurusan
2) Rapat Harian Pengurus bersifat rutin yang dapat dilaksanakan setiap waktu berdasarkan
kebutuhan Organisasi
BAB VIII
KEKAYAAN Pasal 37
Keuangan
1) Besarnya uang pangkal dan iuran anggota ditentukan oleh Pengurus Pusat melalui Rapat Kerja.
2) Pemanfaatan uang pangkal dan iuran anggota diatur sebagai berikut:
3) Sumbangan dan usaha-usaha lain yang diperoleh baik melalui Pengurus IKA UNHAS dan badan
usaha, lembaga dan/atau yayasan yang dimiliki, penggunaannya dutetapkan masing-masing pengurus
IKA UNHAS sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 38
Kekayaan
1) Pengelolaan kekayaan IKA UNHAS berupa uang, surat-surat berharga, atribut organisasi,
benda bergerak dan tidak bergerak dilakukan oleh masing-masing pengurus IKA UNHAS sesuai
dengan tingkatannya
1) Perubahan terhadap ketentuan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat disahkan oleh
Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa
2) Perubahan dapat disahkan oleh Musyawarah Besar, atau Musyawarah Besar Luar Biasa IKA
UNHAS apabila usul perubahan tersebut disetujui oleh paling sedikit 2/3 suara dari jumlah anggota
yang hadir
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
1) Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS yang pertama berlaku sejak berdirinya pada tanggal 23
Maret 1963, telah mengalami penyempurnaan pertama kali pada tahun 1969 dalam Musyawarah Besar
IKA UNHAS.
2) Perubahan kedua dilakukan pada Msyawarah Besar IKA UNHAS di Makassar pada tahun
1991.
3) Perubahan dan penyempurnaan terakhir terhdap Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS telah
dilakukan oleh Tim Perumus Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS, pada hari
Minggu, tanggal 8 Oktober 2006, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Keputusan
No. / /2006 dari Musyawarah Besar IV pada tanggal 9 September 2006 di Makassar