Anda di halaman 1dari 23

ANGGARAN DASAR

IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MUKADDIMAH

Bahwa pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia merupakan titik tolak perjuangan
perlindungan hak asasi manusia dan perwujudan masyarakat yang cerdas, demokratis, adil, makmur,
damai dan sejahtera. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia harus dilakukan secara terus
menerus, di manapun dan oleh siapa pun, tanpa membedakan latar belakang sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan biologis.

Bahwa alumni Universitas Hasanuddin terpanggil untuk menjadi pelopor dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, tanggap dan peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
kebudayaan dan seni untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera demokratis serta
menghormati hak asasi manusia.

Bahwa alumni Universitas Hasanuddin pada hakikatnya adalah mitra almamater untuk mengabdikan
diri kepada bangsa dan negara sesuai dengan jiwa serta semangat Tridharma Perguruan Tinggi dalam
rangka terwujudnya masyarakat yang adil, sejahtera dan demokratis.

Bahwa alumni Universitas Hasanuddin sebagai mitra almamater dalam dalam mewujudkan kemajuan
kebudayaan umat manusia pada umumnya, dan kemajuan masyarakat Indonesia pada khususnya
seharusnya melakukan upaya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan seni

dengan tidak mengabaikan kearifan lokal yang ada dalam masyarakat, ikut menegakkan integritas
kampus serta merajut citra kampus menjadi sebuah Universitas yang disegani dan terpandang.

Bahwa alumni Universitas Hasanuddin menyadari tanggung jawabnya sebagai makhluk sosial dan
berperan dalam proses pembangunan bangsa bertekad untuk menyumbangkan dan mengamalkan
pengetahuan, pengalaman dalam wujud pemikiran, langkah-langkah dan kegiatan di dalam suatu
wadah kebersamaan dan kekeluargaan.

Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dibentuk satu organisasi dengan maksud menghimpun
Alumni Universitas Hasanuddin dalam suatu wadah dan sarana penggalangan potensi untuk
menjalankan tanggung jawab luhur yang diberi nama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dengan
Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, disingkat IKA-UNHAS.

Pasal 2

IKA-UNHAS, didirikan di Makassar pada tanggal 23 Maret 1963 dalam suatu Musyawarah Alumni
Universitas Hasanuddin.

Pasal 3

IKA-UNHAS, berkedudukan di tempat kedudukan Universitas Hasanuddin.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

IKA-UNHAS, berasakan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 5

IKA-UNHAS, bertujuan untuk :

1. Terwujudnya semangat kekeluargaan di kalangan anggota dan civitas akademika


2. Terbinanya alumni yang dapat mengembangkan ilmu sesuai dengan bidang keahliannya secara
mandiri.
3. Berpartisipasi dalam membantu Universitas Hasanuddin mencapai visi dan misinya.
4. Memelihara dan menjunjung tinggi nama baik Universitas Hasanuddin

BAB III

USAHA

Pasal 6

Untuk mencapai tujuan IKA-UNHAS dilakukan usaha:

1. Mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan di kalangan alumni dan civitas akademika.
2. Menggali dan menggalang potensi untuk peningkatan kualitas diri alumni.
3. Menyampaikan saran-saran dan pokok pikiran dan membantu baik secara moril maupun materil
dalam rangka pengembangan Universitas Hasanuddin.
4. Memajukan dan mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan
seni demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

BAB IV

SIFAT, LAMBANG DAN KODE ETIK

Pasal 7

IKA-UNHAS adalah organisasi yang bersifat kekeluargaan dan merupakan bagian integral dalam
kehidupan almamater UNHAS.

Pasal 8

Lambang IKA-UNHAS Adalah Lambang Universitas Hasanuddin dengan tulisan IKA UNHAS pada
bagian bawahnya, bentuk dan warnanya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 9

Kode etik IKA-UNHAS diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 10

1) Anggota IKA-UNHAS terdiri atas:

1. Anggota Biasa
2. Anggota Luar Biasa
3. Anggota Kehormatan

2) Anggota Biasa ialah:

1. Lulus sarjana Program Reguler dan Non Reguler (S1, S2, dan S3) dari suatu program studi pada
Universitas Hasanuddin.
2. Lulus Program Non Gelar (D1, D2, D3, dan D4) atau Spesialis (SP1 dan SP2) pada Universitas
Hasanuddin.
3. Lulus sarjana muda sebelum berlaku program SKS.

3) Anggota Luar Biasa ialah setiap Sarjana yang tidak termasuk dalam pasal 11 ayat 2 di atas tetapi
mengabdikan diri pada Universitas Hasanuddin dan menyetujui Anggaran Dasar IKA-UNHAS

4) Anggota Kehormatan ialah mereka yang memperoleh Doctor Honoris Causa dari Universitas
Hasanuddin, dan tokoh masyarakat yang dipandang berjasa pada Universitas Hasanuddin
BAB VI STRUKTUR

ORGANISASI

Pasal 11

1) Susunan organisasi IKA-UNHAS terdiri dari:

1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat Fakultas
3. Pengurus Sub-Komisariat Jurusan
4. Pengurus Daerah
5. Koordinator Wilayah

2) Mekanisme susunan organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12

1) Struktur Organisasi IKA-UNHAS dapat dilengkapi dengan Badan Otonom dan atau Yayasan.

2) Pembentukan Badan Otonom dan atau Yayasan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi.
BAB VII

KEPENGURUSAN

Pasal 13

Pengurus Pusat

1) Pengurus Pusat IKA UNHAS terdiri dari:

1. Dewan Penasehat;
2. Dewan Pakar
3. Pengurus Pleno

2) Pengurus Pleno adalah:

1. Ketua Umum;
2. Ketua Harian;
3. Ketua-Ketua Bidang;
4. Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris;
5. Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara; dan
6. Ketua dan Anggota Departemen

3) Pengurus Harian terdiri dari:

1. Ketua Umum;
2. Ketua Harian;
3. Ketua-Ketua Bidang;
4. Sekretaris Umum;
5. Sekretaris Bidang; dan
6. Bendahara.

4) Pengurus Pusat dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum dan Formatur yang ditunjuk oleh
Musyawarah Besar.

5) Pengurus Pusat IKA UNHAS berkedudukan di Makassar.

6) Periode Kepengurusan mengikuti masa bakti Ketua Umum terpilih dan dapat diangkat kembali.

Pasal 14

Pengurus Komisariat

1) Pengurus Komisariat dibentuk di masing-masing Fakultas dan disahkan oleh Pengurus Pusat

2) Susunan Pengurus Komisariat dan masa baktinya mengikuti Pengurus Pusat IKA UNHAS.

Pasal 15

Pengurus Sub-Komisariat Jurusan

1) Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dapat dibentuk pada Fakultas yang memiliki jurusan.

2) Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan
usulan Pengurus Komisariat Fakultas

3) Susunan Pengurus Sub-Komisariat Jurusan dan masa baktinya mengikuti Pengurus Komisariat

Pasal 16

Pengurus Daerah

1) Pengurus Daerah dapat dibentuk pada Kabupaten/Kota dengan keanggotaan minimal 10 orang

2) Pengurus Daerah berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota

3) Pembentukan Pengurus Daerah disahkan oleh Pengurus Pusat IKA UNHAS

4) Susunan Pengurus Daerah dan masa baktinya mengikuti Pengurus Pusat IKA UNHAS.

Pasal 17

Koordinator Wilayah

1) Koordinator Wilayah pada provinsi yang telah memiliki sekrang-kurangnya 5 (lima) Pengurus
Daerah dan berkedudukan di Ibukota Provinsi

2) Koordinator Wilayah ditunjuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 18
Masa Bakti Pengurus

Masa bakti Pengurus IKA UNHAS adalah 4 tahun dan dapat ditunjuk kembali untuk menjadi Pengurus
periode berikutnya

BAB VIII MUSYAWARAH DAN

RAPAT-RAPAT

Pasal 19

Musyawarah

1) Musyawarah IKA UNHAS terdiri dari:

1. Musyawarah Besar (MUBES)


astarakan

2. Musyawarah Komisariat
3. Musyawarah Sub-Komisariat Jurusan
4. Musyawarah Daerah
5. Musyawarah Luar Biasa

2) Rincian tata cara penyelenggaraan Musyawarah diatur dalam ketentuan Anggaran Rumah
Tangga

Pasal 20

Rapat-Rapat

1) Rapat-Rapat Pengurus IKA UNHAS terdiri dari:

1. Rapat Kerja
2. Rapat Koordinasi
3. Rapat Pleno

2) Rincian penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas akan diatur lebih
lanjut pada Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX KEUANGAN DAN

KEKAYAAN
Pasal 21

Keuangan

1) Keuangan IKA-UNHAS diperoleh dari:

1. Uang pangkal sebesar Rp.10.000,-


2. Iuran anggota Rp.5.000,-\
3. Sumbangan-sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat; dan
4. Usaha-usaha lain yang sah dan halal

2) Uang pangkal dan Iuran dipungut oleh Pengurus Pusat melalui pengurus Komisariat, Sub-
Komisariat Jurusan dan Daerah masing-masing;

3) Pemanfaatan uang pangkal dan iuran anggota diatur sebagai berikut:

1. Pengurus Pusat sebesar 25 %


2. Pengurus Komisariat yang tidak memiliki Sub-Komisariat Jurusan 65 %
3. Pengurus Komisariat 40 % bagi yang memiliki Sub-Komisariat Jurusan
4. Pengurus Sub-Komisariat Jurusan 25 %
5. Pengurus Daerah 10 %

Pasal 22

Kekayaan

Kekayaan IKA-UNHAS dapat berupa:

1. Uang;
2. Surat-surat berharga;
3. Atribut organisasi; dan
4. Benda bergerak dan tidak bergerak

BAB X

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 23

1) Anggaran Rumah Tangga adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan pelaksanaan dari
Anggaran Dasar

2) Hal-hal yang belum/tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat diatur di dalam
Anggaran Rumah Tangga

3) Ketentuang Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran
Dasar.

BAB XI

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 24

1) Perubahan terhadap ketentuan Anggaran Dasar hanya dapat disahkan oleh Musyawarah Besar,
Musyawarah Besar Luar Biasa IKA UNHAS.

2) Perubahan dapat disahkan oleh Musyawarah Besar, atau Musyawarah Besar Luar Biasa IKA
UNHAS apabila usul perubahan tersebut disetujui oleh sedikit 2/3 suara dari jumlah anggota yang
hadir.

BAB XII

PEMBUBARAN

Pasal 25

1) Pembubaran IKA UNHAS hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar yang khusus diadakan
untuk keperluan pembubaran organisasi.

2) Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas hanya dapat diselenggarakan
apabila diminta secara tertulis oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota dari jumlah
anggota yang ada.

3) Musyawarah Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sah apabila dihadiri 3/4 (tiga per
empat) dari jumlah anggota yang meminta diadakannya musyawarah dan disetujui oleh 3/4 (tiga per
empat) dari suara yang hadir atau diwakili secara sah dalam musyawarah tersebut.

BAB XIII KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 26

1) Anggaran Dasar IKA-UNHAS yang pertama berlaku sejak berdirinya pada tanggal 23 Maret
1963, telah mengalami penyempurnaan pertama kali pada tanggal 31 Januari 1983 dalam Muyawarah
Besar IKA UNHAS.

2) Perubahan kedua dilakukan pada Musyawarah Besar IKA-UNHAS di Makassar pada tahun
1991

3) Perubahan dan penyempurnaan terakhir terhadap Anggaran Dasar IKA UNHAS telah dilakukan
oleh TIM Perumus Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS, pada hari Minggu, tanggal
8 Oktober 2006, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Keputusan No. / / /2006 dari
Musyawarah Besar IV pada tanggal 9 September 2006 di Makassar.

BAB I Pengertian

Umum Pasal 1

Dalam anggaran rumah tangga ini yang dimaksud dengan:


Anggaran Dasar, ialah Anggaran Dasar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin,

Organisasi, ialah Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin yang disingkat dengan IKA UNHAS

Anggota, ialah semua kategori anggota IKA UNHAS yang diatur dalam Anggaran Dasar

Fakultas, ialah fakultas-fakultas yang ada dalam lingkungan UNHAS.

Jurusan, ialah jurusan yang membawahi program studi di Fakultas dalam lingkungan UNHAS

Yang dimaksud dengan gelar kesarjanaan dalam pasal 10 ayat 3 Anggaran Dasar ialah semua gelar
kesarjanaan yang diakui oleh Pemerintah RI.

BAB II

LAMBANG

Pasal 2

1) Bentuk dari lambang organisasi ialah bundar cembung,

2) Warna dasar daripada lambang organisasi ialah kuning emas

3) Tulisan IKA UNHAS yang terdapat pada lambang organisasi ditulis/digambar dengan warna
kuning emas.

BAB III

KODE ETIK

Pasal 3

Yang dimaksud dengan kode etik organisasi ialah, sikap lahir dan batin yang dihayati serta wajib
diamalkan oleh setiap warga IKA UNHAS, untuk menjamin terselenggaranya amanah
pengabdiannya.

Pasal 4

Kode etik yang dimaksud dalam pasal 3 di atas adalah sebagai berikut:

Dengan menyadari sedalam-dalamnya, akan keterbatasan eksistensi dalam segala-galanya sebagai


makhluk di hadapan TUHAN, Yang Maha Sempurna, Maha Kasih dan Penyayang, berikhtiar:

1. Memenuhi kewajiban sebagai umat yang beragama dalam mengemban tugas kemanusiaan, dalam
menegakkan kebenaran,
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan, sebagai amanah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk kemanusiaan
3. Mengamalkan rasa cinta bakti kepada almamater dan IKA UNHAS serta menjaga harkat dan
martabat diri dalam pergaulan yang terbuka dan demokratis.
BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 5

Penerimaan Anggota

1) Setiap lulusan Fakultas Program Non Gelar, Spesialis, dan Program Sarjana baik Reguler maupun
Non Reguler dalam lingkup UNHAS secara langsung menjadi Anggota Biasa IKA UNHAS.

2) Pencatatan an pendataan Anggota Biasa IKA UNHAS dilakukan oleh masing-masing Pengurus
Komisariat dan Sub-Komisariat yang kemudian disampaikan ke Pengurus Pusat.

3) Pencatatan dan pendataan Anggota Luar Biasa dilaksanakan melalui verikasi oleh Pengurus
Pusat dan atau Pengurus Daerah atau Pengurus Komisariat dengan melampirkan data yang diperlukan
dan disetujui oleh yang bersangkutan.

4) Pengangkatan Anggota Kehormatan dilakukan melalui Musyawarah Besar atas usul:

1. Pengurus Pusat IKA UNHAS


2. Pengurus Komisariat dan atau Daerah

Pasal 6

Penghentian Anggota

1) Penghentian keanggotan biasa IKA UNHAS dapat terjadi karena:

1. Meninggal dunia
2. Dibatalkan gelar kesarjanaannya oleh UNHAS
3. Melanggar kode etik organisasi

2) Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berakhirnya keanggotaan dapat terjadi karena:

1. Mengundurkan diri
2. Diberhentikan

3) Penghentian keanggotaan IKA UNHAS dilakukan melalui Musyawarah Besar

Pasal 7

Hak Anggota

1) Anggota Biasa IKA UNHAS berhak untuk:

1. Menyampaikan pendapat dan saran demi pengembangan dan kemajuan IKA UNHAS di semua
jenjang atau tingkat kepengurusan sesuai dengan status keanggotaannya.
2. Menghadiri dan mengikuti semua kegiata organisasi IKA UNHAS sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh organisasi IKA UNHAS.
3. Memilih dan dipilih untuk jabatan di semua jenjang atau tingkat kepengurusan dalam organisasi
IKA UNHAS sesuai dengan status asal keanggotaannya.

4. Meminta pertanggungjawaban pengurus IKA UNHAS sesuai dengan tata cara dan saluran yang
ditetapkan oleh organisasi IKA UNHAS

2) Anggota Luar Biasa IKA UNHAS mempunyai hak anggota yang sama dengan Anggota Biasa IKA
UNHAS, kecuali hak untuk memilih dan dipilih.

3) Anggota Kehormatan IKA UNHAS mempunyai hak anggota yang sama dengan Anggota Biasa
IKA UNHAS, kecuali hak untuk memilih dan dipilih tetapi dapat dipilih untuk menduduki fungsi
diluar jabatan pengurus pleno

Pasal 8

Kewajiban Anggota

Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan IKA UNHAS berkewajiban:

Mematuhi Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan semua ketentuan organisasi IKA
UNHAS

Menjaga nama baik IKA UNHAS dan Universitas Hasanuddin.

Memenuhi iuran anggota sesuai dengan yang ditetapkan

BAB V

ORGANISASI

Pasal 9

Pengurus Pusat IKA UNHAS

1) Pengurus Pusat IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih dalam
Musyawarah Besar IKA UNHAS.

2) Ketua Umum IKA UNHAS dipilih untuk masa jabatan 4 (empat ) tahun dan dapat dipilih
kembali.

3) Ketua Umum terpilih bersama dengan formatur yang ditunjuk berwenang menyusun
kepengurusan untuk Pengurus Pusat IKA UNHAS

4) Pengurus Pusat IKA UNHAS tidak dapat merangkap jabatan pada kepengurusan IKA UNHAS
lainnya pada periode yang sama

5) Tata cara pemilihan Ketua Umum dan formatur diatur di dalam Tata Tertib Musyawarah
Pasal 10

Pengurus Pusat IKA UNHAS

Susunan Pengurus Pusat IKA UNHAS sekurang-kurangnya terdiri atas:

Ketua Umum

Ketua Harian, adalah pelaksana harian organisasi yang berkedudukan di Makassar dan seorang yang
berkedudukan di Jakarta sebagai penghubung

Ketua Bidang Organisasi, Daerah dan Hubungan Kelembagaan

Ketua Bidang Pengembangan SDM dan Kewirausahaan

Ketua Bidang Pengembangan Dana Organisasi

Ketua Bidang Informasi, Komunikasi dan Ipteks

Ketua Bidang Kesejahteraan

Ketua Bidang Olahraga, Seni dan Budaya

Sekretaris Umum

Wakil Sekretaris Umum

Wakil Sekretaris Umum

Sekretaris Bidang Organisasi, Daerah dan Hubungan Kelembagaan

Sekretaris Bidang Pengembangan SDM dan Kewirausahaan

Sekretaris Bidang Pengembangan Dana Organisasi

Sekretaris Bidang Informasi, Komunikasi dan Ipteks

Sekretaris Bidang Kesejahteraan

Sekretaris Bidang Olahraga, Seni dan Budaya

Bendahara Umum

Bendahara

Bendahara

Bendahara

Ketua-Ketua Departemen yang terdiri atas:

Departemen Organisasi

Departemen Hubungan Daerah Kelembagaan


Departemen Pengembangan SDM

Departemen Kewirausahaan

Departemen Penggalangan Dana

Departemen Pengembangan Usaha

Departemen Informasi Komunikasi

Departemen Riset dan Ipteks

Departemen Kesejahteraan

Departemen Pengabdian Masyarakat

Departemen Olahraga

Departemen Seni dan Budaya

Pasal 11

Pengurus Pusat dilengkapi dengan Majelis Pertimbangan yang tugas dan fungsinya memberikan
masukan kepada Pengurus Pusat baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan IKA UNHAS

Pengurus Pusat dilengkapi dengan dan Majelis Pakar yang bertugas memberikan masukan keilmuan
kepada Pengurus Pusat dalam rangka pencapaian tujuan IKA UNHAS.

Pasal 12

Hak dan Kewajiban Pengurus Pusat IKA UNHAS

Hak dan Kewajiban Pengurus Pusat IKA UNHAS adalah:

1. Menetapkan ketentuan dan kebijakan organisasi untuk menunjang pelaksanaan program kerja IKA
UNHAS.
2. Mengordinasikan semua kegiatan yang mengatasnamakan IKA UNHAS.
3. Menjabarkan Garis-garis Besar Program Kerja IKA UNHAS hasil Musyawarah Besa IKA UNHAS
dan melaksanakannya dalam bentuk kegiatan nyata dan kongkrit
4. Menetapkan kebijaksanaan dalam menunjang pengembangan almamater dan peningkatan
kemampuan ilmiah para anggota IKA UNHAS.
5. Mengesahkan pengurus Komisariat IKA UNHAS, Pengurus Sub-Komisariat IKA UNHAS dan
pengurus Daerah IKA UNHAS
6. Mengangkat dan menetapkan Koordinator Wilayah
7. Menetapkan panitia pengarah, panitia pelaksana dalam Musyawarah Besar IKA UNHAS berikutnya
8. Mematuhi dan mempertanggungjwabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam Musyawarah Besar IKA UNHAS.
Pasal 13

Majelis Pertimbangan IKA UNHAS

Anggota Majelis Pertimbangan IKA UNHAS terdiri dari:

1. Tokoh-tokoh yang peduli terhadap IKA UNHAS yang diusulkan oleh musyawarah besar IKA
UNHAS
2. Rektor Unhas secara ex-ocio
3. Ketua Majelis Pertimbangan IKA UNHAS ditetapkan dalam Rapat Majelis Pertimbangan IKA
UNHAS.

Pasal 14

Hak dan Kewajiban Majelis Pertimbangan IKA UNHAS

1) Memberikan masukan dan saran kepada pengurus IKA UNHAS di semua jenjang atau tingkat
kepengurusan.

2) Melakukan telaah lebih mendalam atas nama kebijaksanaan eksternal pengurus IKA UNHAS
yang mengatasnamakan alumni UNHAS

3) Memberikan dukungan moril dan material kepada pengurus IKA UNHAS dalam menjalankan
aktivitas kegiatan organisasi IKA UNHAS.

Pasal 15

Majelis Pakar IKA UNHAS

1) Anggota Majelis Pakar IKA UNHAS adalah Guru Besar dan pakar yang peduli terhadap IKA
UNHAS yang diusulkan oleh Musyawarah Besar IKA UNHAS

2) Ketua Majelis Pakar IKA UNHAS ditunjuk oleh Pengurus Pusat IKA UNHAS

Pasal 16

Hak dan Kewajiban Majelis Pakar IKA UNHAS

1) Memberikan masukan dan saran keilmuan kepada pengurus IKA UNHAS di semua jenjang atau
tingkat kepengurusan

2) Melakukan telaah lebih mendalam atau penelitian yang bermanfaat bagi alumni dan masyarakat

3) Memberikan dukungan moriil dan materiil kepada pengurus IKA UNHAS dalam menjalankan
aktivitas kegiatan organisasi IKA UNHAS
Pasal 17

Koordinator Wilayah

1) Koordinator Wilayah dapat dibentuk pada Provinsi yang telah memiliki sekurang-kurangnya 5
(lima) Pengurus Daerah dan berkedudukan di Ibukota Provinsi

2) Koordinator Wilayah ditunjuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 18

Masa Bakti Pengurus

Masa bakti pengurus IKA UNHAS adalah 4 tahun dan dapat ditunjuk kembali untuk menjadi pengurus
periode berikutnya.

BAB VIII

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 19

Musyawarah

1) Musyawarah IKA UNHAS terdiri dari:

1. Musyawarah Besar (MUBES)


2. Musyawarah Komisariat
3. Musyawarah Sub-Komisariat Jurusan
4. Musyawarah Daerah
5. Musyawarah Luar Biasa

2) Rincian tata cara penyelenggaraan Musyawarah diatur dalam ketentuan Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 20

Rapat-Rapat

1) Rapat-rapat pengurus IKA UNHAS terdiri dari:

1. Rapat Kerja
2. Rapat Koordinasi
3. Rapat Pleno

2) Rincian penyelenggaraan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas akan diatur lebih
lanjut pada Anggaran Rumah Tangga
Pasal 21

Pengurus Daerah IKA UNHAS

1) Pengurus Daerah IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dalam Musyawarah
Daerah dari IKA UNHAS daerah yang bersangkutan

2) Susunan Pengurus Daerah IKA UNHAS ditunjuk dan diangkat dalam Musyawarah Daerah IKA
UNHAS Daerah yang bersangkutan

Pasal 22

Hak dan Kewajiban Pengurus Daerah IKA UNHAS

Hak dan Kewajiban Pengurus Daerah IKA UNHAS adalah:

1. Menetapkan ketentuan dan kebijakan organisasi untuk menunjang pelaksanaan program kerja
Pengurus Daerah IKA UNHAS yang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi dan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Musyawarah IKA UNHAS dan Pengurus IKA UNHAS
2. Mematuhi dan mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam musyawarah IKA UNHAS dan pertemuan Daerah IKA UNHAS
yang bersangkutan.

Pasal 23

Koordinator Wilayah IKA UNHAS

Pengurus Wilayah IKA UNHAS dipimpin oleh seorang Koordinator Wilayah yang ditunjuk oleh
Pengurus Pusat dan mengikuti periode kepengurusan Pusat

Pasal 24

Hak dan Kewajiban Koordinator Wilayah IKA Unhas

Hak dan Kewajiban Koordinator Wilayah IKA Unhas adalah:

1. Menunjang pelaksanaan program kerja IKA UNHAS yang tidak bertentangan dengan ketentuan
organisasi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh musyawarah besar IKA UNHAS dan pengurus
IKA UNHAS
2. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Daerah dalam wilayahnya mengenai pelaksanaan AD/ART
dan kebijakan Pengurus Pusat
3. Mematuhi dan mempertanggungjawabkan semua kebijakan dan ketentuan organisasi yang telah
ditetapkan dan diamanatkan dalam musyawarah besar IKA UNHAS setelah mendapat pengesahan
dalam rapat koordinasi wilayah IKA UNHAS yang bersangkutan.
BAB VI

MUSYAWARAH DAN RAPAT-

RAPAT Bagian Pertama

Musyawarah

Pasal 25

Musyawarah Besar

1) Musyawarah Besar IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi IKA
UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam 4 tahun

2) Musyawarah Besar IKA UNHAS berwenang untuk:

1. Menetapkan tata tertib dan acara musyawarah


2. Menetapkan perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKA
UNHAS
3. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja IKA UNHAS dan Ketentuan Umum Organisasi
4. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat IKA UNHAS periode
berjalan
5. Memilih dan mengangkat Ketua Umum dan Formatur Penyusun Pengurus Pusat IKA UNHAS
periode berikutnya
6. Menetapkan Anggota Kehormatan dan penetapan penggantian keanggotaan.

Pasal 26

Peserta Musyawarah Besar IKA UNHAS

Peserta Musyawarah Besar IKA UNHAS adalah:

1. Pengurus Pusat;
2. Anggota IKA UNHAS yang mendapat mandat dari Pengurus Komisariat, Pengurus Sub Komisariat,
Pengurus Daerah;
3. Koordinator Wilayah; dan
4. Undangan

Pasal 27

Musyawarah Komisariat

1) Musyawarah Komisariat IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
Komisariat IKA UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 tahun

2) Musyawarah Komisariat IKA UNHAS berwenang untuk:

1. Menetapkan Tata Terib dan Susunan Acara


2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Pengurus Komisariat IKA UNHAS
3. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Komisariat IKA UNHAS
periode berjalan
4. Memilih dan mengangkat Ketua dan Formatur Penyusun Pengurus Komisariat IKA UNHAS periode
berikutnya.

3) Peserta Musyawarah Komisariat IKA UNHAS adalah:

1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat
3. Pengurus Sub Komisariat yang mendapat mandat
4. Undangan

Pasal 28

Musyawarah Sub-Komisariat

1) Musyawarah Sub-Komisariat IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada


organisasi Sub-Komisariat IKA UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 tahun

2) Musyawarah Sub-Komisariat IKA UNHAS berwenang untuk:

1. Menetapkan Tata Terib dan Susunan Acara


2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Pengurus Sub-Komisariat IKA UNHAS
3. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Sub-Komisariat IKA
UNHAS periode berjalan
4. Memilih dan mengangkat Ketua dan Formatur Penyusun Pengurus Sub-Komisariat IKA UNHAS
periode berikutnya.

3) Peserta Musyawarah Sub-Komisariat IKA UNHAS adalah:

1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Komisariat
3. Pengurus Sub-Komisariat
4. Anggota Sub-Komisariat
5. Undangan.

Pasal 29

Musyawarah Daerah

1) Musyawarah Daerah IKA UNHAS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
Daerah IKA UNHAS dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 tahun

2) Musyawarah Daerah IKA UNHAS berwenang untuk:

1. Menetapkan Tata Terib dan Susunan Acara


2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Pengurus Daerah IKA UNHAS
3. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah IKA UNHAS
periode berjalan
4. Memilih dan mengangkat Ketua dan Formatur Penyusun Pengurus Daerah IKA UNHAS periode
berikutnya.
3) Peserta Musyawarah Komisariat IKA UNHAS adalah:

1. Pengurus Pusat
2. Koordinator Wilayah
3. Pengurus Daerah
4. Anggota IKA UNHAS yang terdaftar di daerah tersebut
5. Undangan

Pasal 30

Musyawarah Luar Biasa

1) Dalam keadaan luar biasa dan mendesak dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa

2) Musyawarah Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan dalam tiap
tingkatan kepengurusan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pada tingkat Pengurus Pusat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah Pengurus Komisariat, Sub-Komisariat, dan Pengurus Daerah
yang ada
2. Pada tingkat Pengurus Komisariat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam Komisariat
3. Pada tingkat Pengurus Sub-Komisariat, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam Sub-Komisariat
4. Pada tingkat Pengurus Daerah, Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan jika diminta oleh sekurang-
kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah anggota Alumni dalam daerah.
5. Musyawarah Luar Biasa dianggap kuorum jika dihadiri oleh 3/4 (tiga per empat)
6. Keputusan Musyawarah Luar Biasa dianggap sah jika 3/4 (tiga per empat) suara menyetujui hal yang
dimintakan untuk ditetapkan

Bagian Kedua

Rapat-Rapat

Pasal 31

Rapat Kerja

Rapat Kerja terdiri dari:

1. Rapat Kerja Nasional


2. Rapat Kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah

Pasal 32

Rapat Kerja Nasional


1) Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh:

1. Pengurus Pusat; dan atau


2. Ketua dari tiap-tiap Pengurus Komisariat, Pengurus Sub-Komisariat Jurusan, Pengurus Daerah dan
Koordinator Wilayah.

2) Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Ketua Umum dan atau Ketua Harian

3) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun periode
kepengurusan.

4) Rapat Kerja Nasional berwenang:

1. Memutuskan Rencana Kerja yang berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi


2. Membuat dan Menetapkan Pedoman Organisasi
3. Membentuk dan Mengukuhkan Badan Otonom dan Yayasan
4. Menetapkan pengusulan Anggota Kehormatan
5. Hal-hal lain yang menyangkut pelaksanaan AD/ART

Pasal 33

Rapat Kerja Komisariat/Sub Komisariat/Daerah

1) Rapat Kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah adalah rapat yang dilaksanakan oleh masing-


masing tingkatan pengurus dan dihadiri oleh pengurus masing-masing tingkatan

2) Rapat Kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua

3) Rapat Kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1


(satu) periode kepengurusan

4) Rapat Kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah berwenang:

1. Memutuskan Rencana kerja Komisariat/Sub-Komisariat/Daerah yang berdasarkan Garis-Garis Besar


Haluan Organisasi
2. Membentuk dan Mengukuhkan Badan Otonom dan Yayasan
3. Menetapkan pengusulan Anggota Kehormatan
4. Hal-hal lain yang menyangkut pelaksanaan AD/ART.

Pasal 34

Rapat Koordinasi

1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat yang dihadiri oleh:

2) Rapat Koordinasi dipimpin oleh Ketua Harian atau sekurang-kurangnya salah seorang Ketua
Bidang

3) Rapat koordinasi dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu (1) periode kepengurusan
4) Rapat Koordinasi bersifat koordinatif sesuai dengan bidangnya dan atau tingkatannya

Pasal 35

Rapat Pleno

1) Pengurus pada tiap tingkatan dapat melaksanakan rapat pleno yang dihadiri lengkap oleh
pengurus sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun, dengan sesuatu hal yang mendesak untuk
dibicarakan.

2) Rapat pleno pada tingkatan Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum atau diwakili oleh Ketua
Harian/Ketua Bidang

3) Rapat pleno pada tingkatan Pengurus Komisariat, Sub-Komisariat, dan Daerah dipimpin oleh
masing-masing Ketua atau Wakil Ketua

4) Rapat pleno berwenang untuk:

1. Memutuskan rencana kerja satu tahun organisasi


2. Evaluasi pelaksanaan program kerja
3. Hal-hal lain yang berkaitan dengan program kerja pengurus.

Pasal 36

Rapat Harian Pengurus

1) Pengurus dari setiap tingkatan dapat melaksanakan rapat harian dan dipimpin oleh Ketua
masing-masing tingkatan kepengurusan

2) Rapat Harian Pengurus bersifat rutin yang dapat dilaksanakan setiap waktu berdasarkan
kebutuhan Organisasi

3) Rapat Harian Pengurus dihadiri oleh seluruh Pengurus tiap tingkatan

4) Rapat Harian Pengurus berwenang untuk:

1. Memutuskan tentang pelaksanaan tiap program kerja


2. Memutuskan hal-hal yang mendesak dalam kegiatan keseharian organisasi
3. Evaluasi pelaksanaan program kerja

BAB VIII

KEUANGAN DAN HARTA

KEKAYAAN Pasal 37

Keuangan

1) Besarnya uang pangkal dan iuran anggota ditentukan oleh Pengurus Pusat melalui Rapat Kerja.
2) Pemanfaatan uang pangkal dan iuran anggota diatur sebagai berikut:

1. Pengurus Pusat sebesar 25 %


2. Pengurus Komisariat yang tidak memiliki Sub-Komisariat Jurusan 65 %
3. Pengurus Komisariat 40 % bagi yang memeiliki Sub-Komisariat Jurusan
4. Pengurus Sub-Komisariat Jurusan 25 %
5. Pengurus Daerah 10 %

3) Sumbangan dan usaha-usaha lain yang diperoleh baik melalui Pengurus IKA UNHAS dan badan
usaha, lembaga dan/atau yayasan yang dimiliki, penggunaannya dutetapkan masing-masing pengurus
IKA UNHAS sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 38

Kekayaan

1) Pengelolaan kekayaan IKA UNHAS berupa uang, surat-surat berharga, atribut organisasi,
benda bergerak dan tidak bergerak dilakukan oleh masing-masing pengurus IKA UNHAS sesuai
dengan tingkatannya

2) Segala bentuk perubahan atas kekayaan IKA UNHAS dipertanggungjawabkan dalam


Musyawarah Pengrus IKA UNHAS

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


Pasal 39

1) Perubahan terhadap ketentuan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat disahkan oleh
Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa

2) Perubahan dapat disahkan oleh Musyawarah Besar, atau Musyawarah Besar Luar Biasa IKA
UNHAS apabila usul perubahan tersebut disetujui oleh paling sedikit 2/3 suara dari jumlah anggota
yang hadir

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 40

1) Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS yang pertama berlaku sejak berdirinya pada tanggal 23
Maret 1963, telah mengalami penyempurnaan pertama kali pada tahun 1969 dalam Musyawarah Besar
IKA UNHAS.

2) Perubahan kedua dilakukan pada Msyawarah Besar IKA UNHAS di Makassar pada tahun
1991.
3) Perubahan dan penyempurnaan terakhir terhdap Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS telah
dilakukan oleh Tim Perumus Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IKA UNHAS, pada hari
Minggu, tanggal 8 Oktober 2006, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Keputusan
No. / /2006 dari Musyawarah Besar IV pada tanggal 9 September 2006 di Makassar

Anda mungkin juga menyukai