Oleh :
Kelompok 15 Offering NN
1. Almy W
2. Ida Ayu Prayuni D
3. Salsabila Hanif Raharjo
MISI
1. Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih dan demokratis melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, aspiratif, partisipatif dan
transparan.
2. Meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara pemerintah, pelaku
usaha dan kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercapat
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3. Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan
mengoptimalkan sumberdaya daerah yang berpijak pada pemberdayaan
masyarakat, berkelanjutan, dan aspek kelestarian lingkungan.
4. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi
pembangunan melalui penciptaan iklim yang kondusif untuk
pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
5. Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-sumber daerah,
khususnya APBD, untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
6. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
beriman dan bertaqwa kehadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
7. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan sosial
dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kearifan lokal.
8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.
9. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
bernegara, berbangsa dan bermasyarakat melalui pembuatan peraturan
daerah, penegakan peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan.
B. Peningkatan SDM
Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perlu
dilakukan oleh setiap daerah, guna memajukan kualitas SDM daerah
tersebut agar tidak kalah bersaing dengan daerah lain. Berikut terdapat
beberapa bidang usaha Pemerintah Daerah Banyuwangi dalam
meningkatkan kualitas SDM:
1) Bidang Pendidikan
Pengembangan SDM yang menjadi salah satu visi daerah
Banyuwangi tidak hanya berorientasi pada peningkatan wawasan dan
keterampilan saja, melainkan di dalam Musyawarah Rencana
Kabupaten (Musrenbangkab) bahwa pengembangan SDM juga
mengacu kepada pertumbuhan akhlak mulia.
Untuk meningkatkan akhlak mulia, Banyuwangi menekankan
pendidikan berkarakter yang diterapkan dalam berbagai lini.
Contohnya ketika dalam pelatihan, tidak hanya materi pelatihannya
saja yang diberikan melainkan juga dibentuk moralitasnya.
Selain itu Pemkab Banyuwangi juga menjalin sinergi dengan
berbagai stkaholder seperti; Kementerian Agama Pemkab
Banyuwangi, Ormas, TNI dan Polisi. Sineri tersebut dibangun
tujuannya untuk pembentukan akhlak yang mulia yang berkaitan
dengan berbagai aspek. Seperti halnya, upaya menurunkan tingginya
tindakan asusila maupun kriminalitas. Untuk membentuk akhlak yang
baik tidak cukup apabila dinasehati saja. Tetapi, juga perlu adanya
penerapan hukum yang sesuai.
Investasi SDM yang selama ini telah diterapkan oleh Banyuwangi
akan terus ditingkatkan. Beasiswa Banyuwangi Cerdas, beasiswa
pendidikan pilot untuk hafidz quran, dan Garda ampuh menjadi
program yang akan diteruskan. Sedangkan pelatihan entrepreneur,
internet marketing dan penguasaan bahasa asing juga menjadi
program yang akan dilanjutkan
2) Bidang Kesehatan
a) Ibu Hamil dan Anak-Anak
Tidak hanya berorientasi meningkatkan skill dan wawasan
yang diberikan saat dewasa saja. Namun, untuk mencetak SDM
yang unggul, seseorang perlu dipersiapkan sedini mungkin. Mulai
dari dalam kandungan hingga masa pertumbuhan perlu dijaga
secara optimal Guna mewujudkan hal tersebut, berbagai program
yang berorientasi pada pendampingan ibu hamil akan terus
ditingkatkan. Puskesmas sebagai ditingkat paling dasar didorong
untuk memberikan pendampingan kepada setiap ibu hamil.
Program seperti halnya SAKINA (Stop Kematian Ibu Hamil dan
Anak) yang melibatkan partisipasi warga, juga akan direflikasi
secara luas di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Jika bayi yang
terlahir ini sehat, maka pembentukan SDM kedepannya akan
lebih mudah dibandingkan dengan bayi yang terlahir dalam
kondisi asupan gizinya kurang selama proses kehamilan.
Pengembangan SDM berbasis kesehatan ini, adalah masa
tumbuh kembang anak. Maraknya anak-anak yang mengidap
penyakit serius karena pola konsumsi yang tidak sehat menjadi
perhatian. Anak-anak yang mengkonsumsi jajanan yang tidak
sehat dan banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya, hal
ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan anak, tapi juga dapat
mengancam tumbuh kembang otaknya. Untuk mengatasi
problematika tersebut, Banyuwangi membentuk Satgas PAMAN
TAK RESAH (Pemeriksaan Makanan Jajanan Tak Beracun, Enak,
Sehat, Aman dan Higienis). Tugas dari satgas tersebut, adalah
mengkosolidasikan keterjagaan jajanan di lingkungan sekolah
yang dapat mengancam kesehatan dan tumbuh kembang anak-
anak yang mengkonsumsinya. Satgas yang gabungan dari Dinas
Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi
tersebut, tidak hanya melibatkan guru dalam mengawasi dan
mengedukasi tentang jajanan sehat di lingkungan sekolah. Tapi,
juga melibatkan anak-anak secara langsung. Kemudian,
pengembangan dari program Inspektur Cilik, Inspektur Cilik
sendiri merupakan program yang melibatkan siswa di sekolah
untuk mengawasi teman sebaya dalam mengkonsumsi jajanan di
sekolah. Mereka bertugas untuk mengingatkan teman-temannya
agar tidak membeli jajanan yang tidak sehat. Kampanye prilaku
hidup sehat dan bersih tersebut tidak hanya berhenti pada anak-
anak. Akan tetapi dapat terus berkembang kepada orang dewasa.
Pola hidup sehat dan bersih akan menekan prosentase
keterjangkitan penyakit berbahaya. Dengan pola hidup sehat dan
bersih yang berlaku di masyarakat, diharapkan mampu mencegah
penyakit berbahaya yang diidap oleh masyarakat.
b) Masyarakat
Pemkab Banyuwangi akan mengucurkan beasiswa kepada
30 dokter muda untuk menyelesaikan pendidikan spesialis. Ini
merupakan program lanjutan yang telah diberikan sejak 2014.
Setelah lulus menjadi dokter spesialis, kemudian akan mengabdi
di Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di
daerah tersebut. Keberadaan para dokter spesialis sangat penting
untuk mewujudkan kualitas layanan kesehatan yang prima. Salah
satu indikatornya adalah tindakan medis yang semakin baik. Ada
penyakit yang dahulu perlu dirujuk ke RSUD dr Soetomo milik
Pemprov Jatim di Surabaya, kini sudah dapat ditangani di
Banyuwangi, seperti kasus bedah saraf tumor otak, pendarahan
otak karena kecelakaan, dan hidrosefalus. Dari waktu ke waktu,
layanan semakin lengkap dan baik, sehingga jika ada
permasalahan kesehatan dapat ditangani dengan cepat.
3) Bidang Pariwisata
SDM adalah penunjang sektor pariwisata selain kekayaan
alam dan budaya. Jadi masalah SDM pariwisata ini juga perlu
diperhatikan. Dalam meningkatkan pariwisatanya, Pemkab
Banyuwangi membekali berbagai komponen dan pelaku pariwisata
Banyuwangi dengan menggelar Pelatihan Dasar SDM
Kepariwisataan. Pemkab Banyuwangi mengajak bekerjasama
dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Bali, SDM pariwisata
Banyuwangi akan mendapatkan pelatihan dari STP Nusa Dua.
Jenis pelatihan mulai dari manajemen kepariwisataan, tata boga,
pengelolaan homestay, hingga manajemen jasa perjalanan.
Tujuannya, setelah sinergi pelatihan dengan STP Bali, pelayanan
kepada wisatawan dapat lebih baik.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para
wisatawan, para penyelamat wisata pantai (lifeguard) di Kabupaten
Banyuwangi ditingkatkan kompetensinya. Sebanyak 25 lifeguard
yang bertugas di pantai-pantai yang ada di kabupaten dipilih untuk
menjalani pelatihan khusus. Para lifeguard itu dilatih tentang
penanganan korban tenggelam, menangani korban yang terkena
sengatan ubur-ubur, dan jenis-jenis penyelamatan lainnya.
Lifeguard tersebut juga dibekali teknik diving, snorkeling, hingga
penggunaan speed boat. Peningkatan kompetensi semacam ini
masih terus dilakukan. Juga akan ada sertifikasi.
Hal ini merupakan bagian dari upaya Banyuwangi untuk
memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Agar pada saat
pengunjung berwisata di pantai-pantai yang ada di Banyuwangi
merasakan nyaman dan aman.
4) Bidang Infrastrktur
Penyediaan infrastruktur untuk menunjang dan pengembangan
SDM juga diakan terus ditingkatkan. Seperti halnya akses internet,
perpustakaan, ruang-ruang publik seperti halnya RTH dan
pemanfaatan pendopo balai desa untuk atraksi kebudayaan dan
kegiatan bersama lainnya.
C. Sistem dan Prosedur Organisasi
a. SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
Gambar di atas merupakan salah satu tampilan dari web resmi pemerintah
kabupaten Banyuwangi (http://e-sakip.banyuwangikab.go.id/). Sebuah
fasilitas yang dibuat oleh pemerintah banyuwangi sebagai wujud
transparansinya dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah kabupaten
banyuwangi. Tahap :
I. Perencanaan kinerja : suatu proses yang berorientasikan pada hasil
yang ingin dicapai dalam selama kurun waktu 1 sampai dengan 5
tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada atau mungkin timbul. Dengan meng klikmenu tersebut, akan
muncul tampilan perencaan perencanaan kinerja yang akan muncul
IKU (Indikator Kerja Utama), RKT( Rancangan Kinerja Tahunan), PK
(Perjanjian Kinerja) dari berbagai bagian dalam struktur keperintahan
di Kabupaten Banyuwangi. Dimana hal ini sangat cukup
menginformasikan apa saja kegiatan kegiatan yang akan dilakukan
untuk pembangunan dalam beberapa tahun ke depan.
II. Pengukuran Kinerja : membandingkan realisasi kinerja dengan targer
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja/kontrak kinerja dalam rangka pelaksanaan APBD. Dengan
meng klikmenu tersebut, akan muncul tampilan pengukuran kerja
dari setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang diukur dalam
masa tri wulan dan terdapat penilaian apakah setiap SKPD dapat
mecapai kinerja yang di tetapkan atau bahkan melebihi dari yang
ditetapkan.
III. Pelaporan Kinerja : ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang pencapaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana
kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD. Dengan meng
klikmenu tersebut, akan muncul tampilan hasil kinerja dari setiap
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dapat didownload dalam
menu yang telah tersedia. Sehingga dapat diketahui program kinerja
apa saja yang telah dicapai dalam pembangunan Daerah Banyuwangi
IV. Evaluasi Kinerja : aktivitas analisis yang sistematis , pemberian nilai,
atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahn serta pemberian solusi
atas masalah yang ditemukan untuk tujuan peningkatan akuntabilitas
dan kinerja/unit kerja pemerintah.Dengan meng klikmenu tersebut,
akan muncul tampilan form penilaian dari hasil kinerja SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah).
V. Prestasi Kerja : Hasil dari pencapaian pencapaian yang telah diraih
dari tingkat lokal, regional, nasional hingga internasional. Dengan
meng klikmenu tersebut, akan muncul tampilan prestasi prestasi
yang telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.