Anda di halaman 1dari 8

Home / Materi Fisika / Materi IPA SMP : Pemisahan Campuran

Materi IPA SMP : Pemisahan Campuran


Pemisahan Campuran Pada umumnya zat di alam ditemukan dalam bentuk campuran atau
senyawa. Untuk men-dapatkan suatu zat dalam bentuk murni, maka harus dilakukan pemisahan.
Pemisahan dapat dilakukan tergantung jenis dan ukuran zat tersebut.

Jenis-jenis dan Dasar Pemisahan Campuran


1. Filtrasi (Penyaringan)
Teknik penyaringan ini berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel, sehing-ga digunakan untuk
memisahkan campuran yang ukuran partikel zat-zat penyusunnya berbeda. Hasil pemisahan zat
dengan cara penyaringan ditentukan oleh :
a. tingkat kerapatan alat penyaring.
b. ukuran partikel zat yang disaring.
c. jenis zat yang disaring.
Prinsip dasar penyaringan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan se-hari-hari seperti pada
penjernihan air kotor, industri kecap, industri tahu dan susu kedelai, industri sirop, industri
tepung kanji, dan pemisahan antara gas oksigen dan nitrogen.
2. Distilasi (Penyulingan)
Prinsip distilasi adalah menguapkan suatu zat kemudian mengembunkan kembali. Distilasi dapat
dilakukan karena adanya perbedaan titik didih antara zat-zat yang terkandung dalam larutan.
Prinsip distilasi banyak dimanfaatkan dalam industri minyak, pembuatan air murni, pembuatan
minyak kayu putih, dan minyak atsiri.
3. Evaporasi (Penguapan)
Dasar pemisahan dengan cara eva-porasi adalah perbedaan kemampuan menguap dari zat-zat
dalam larutan. Kecepatan penguapan dipengaruhi oleh luas permukaan wadah. Semakin
luas permukaan wadah maka semakin cepat penguapannya. Pemisahan zat dengan penguapan
biasanya untuk mendapatkan zat padat yang larut dalam zat cair. Prinsip dasar pemisahan dengan
cara penguapan ini dimanfaatkan petani garam. Mereka membendung air laut, kemudian
menguapkannya dengan memanfaatkan panas cahaya mata-hari.
4. Sublimasi
Pemisahan zat dengan sublimasi adalah pemisahan zat dari campur-annya dengan cara
memanaskan cam-puran sehingga zat yang diinginkan menyublim. Digunakan untuk
memisahkan zat padat dalam zat padat. Contohnya pemisahan iodium dengan campurannya.
5. Kromatografi
Prinsip dasar kromatografi adalah memisahkan zat terlarut berdasarkan perbedaan kelarutannya
dalam zat pelarut. Setiap zat kimia mempunyai kece-patan perambatan yang berbeda-beda pada
kertas kromatografi sesuai sesuai kelarutannya dalam pelarut tertentu. Metode kromatografi ini
sangat ber-guna untuk memisahkan dan meng-identifikasi zat-zat kimia dalam jum-lah sedikit.
Misalnya zat pewarna ma-kanan, herbisida, dan pestisida yang terdapat dalam buah dan sayur.
6. Ekstraksi
Pemisahan dengan cara ekstraksi didasarkan pada perbedaan kelarutan zat dalam pelarut.
Ada dua jenis pelarut, yaitu :
a. Pelarut polar
Pelarut yang dapat larut atau bercampur dengan air.
Contoh : air dan alkohol
b. Pelarut non polar
Pelarut yang dapat larut atau bercampur dengan minyak atau lemak. Contoh : eter dan aseton.
Materi selengkapnya klik link di bawah ini :
Pemisahan Campuran
10 Metode (Cara) Pemisahan Campuran beserta Contohnya Lengkap
Master Teacher Juni 15, 2016
Berikut ini adalah pembahasan tentang pemisahan campuran yang meliputi Macam-macam
Pemisahan Campuran Zat, cara pemisahan campuran, metode pemisahan campuran, teknik
pemisahan campuran, contoh kromatografi dalam kehidupan sehari-hari, pemisahan campuran
sublimasi, proses pemisahan minyak bumi, pemisahan campuran dalam kimia, pemisahan
campuran secara fisika.

Pernahkah kamu melihat ibumu mengayak tepung? Tepung diayak untuk mendapatkan butiran
tepung yang lebih halus dan memisahkan kotoran yang tercampur dalam tepung.

Mengayak merupakan salah satu teknik pemisahan campuran. Mau tahu teknik pemisahan
campuran lainnya? Mari ikuti pembahasan berikut ini.

Macam-macam Metode (Cara) Pemisahan Campuran Zat


Di alam zat sebagian besar ditemukan dalam bentuk campuran atau senyawa. Masih ingatkah
kamu bentuk campuran?

Jika suatu zat dalam bentuk murni atau senyawa ingin didapatkan maka suatu campuran perlu
dipisahkan.

Memisahkan suatu zat dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu tergantung
jenis dan ukuran zat itu sebelumnya.

Ada beberapa cara memisahkan zat dari campurannya, yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi,
sublimasi, penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi

1. Pemisahan Campuran dengan Dekantasi


Metode pemisahan ini tergolong sederhana. Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat
dari larutannya. Misalnya, kita akan memisahkan lumpur dari air kotor. Bagaimana caranya?

Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau diendapkan


terlebih dahulu. Setelah mengendap, larutan dipisahkan dengan hati-hati agar kotoran tidak
terbawa larutan kembali.

Selain digunakan untuk menjernihkan air, dekantasi digunakan untuk memisahkan pati singkong
dari campurannya. Ayo sebutkan penggunaan metode dekantasi yang lainnya.
2. Pemisahan Zat dengan Penyaringan (Filtrasi)
Apakah keluargamu memiliki kebiasaan minum kopi? Campuran air dan kopi dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Campuran dua zat yang memiliki ukuran berbeda dapat dipisahkan
dengan teknik penyaringan (filtrasi). Teknik ini membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi).

Di Laboratorium, penyaringan biasanya dilakukan dengan kertas saring. Penyaringan ini akan
menghasilkan hasil filtrasi (filtrat) yang biasanya bening dan residu (ampas).

Hasil dari penyaringan (filtrasi) disebut filtrat. Hasil penyaringan yang dapat melewati kertas
saring adalah partikel yang berukuran molekul.

Filtrat ditentukan oleh

1. tingkat kerapatan alat penyaring;


2. ukuran partikel zat yang disaring;
3. jenis zat yang disaring.

Pemisahan zat dengan cara penyaringan dapat dilakukan pada pencampuran zat padat dalam zat
padat lainnya. Misalnya, memisahkan pasir halus dari campuran pasir batu (sirtu).

Pemisahan campuran dengan cara penyaringan digunakan juga di pabrik tahu. Kedelai yang telah
dihancurkan dengan penumbuk, kemudian diberi zat tambahan yang selanjutnya campuran itu
disaring dengan kain putih tipis. Ayo, coba kamu berikan contoh penggunaan cara penyaringan
lainnya.

3. Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)


Jika kamu merasakan sakit kepala, obat gosok atau minyak kayu putih sering digunakan untuk
meringankan sakitmu. Tahukah kamu, bagaimana minyak kayu putih dibuat?

Penyulingan terhadap daun dan kayu dari tanaman minyak kayu putih adalah cara yang
digunakan untuk membuat minyak tersebut. Apakah pembuatan minyak wangi juga melalui
proses penyulingan?

Penyulingan (distilasi) merupakan salah satu metode untuk memisahkan campuran. Prinsip
distilasi adalah menguapkan suatu zat. Kemudian, mengembunkannya kembali.

Uap zat yang didinginkan (diembunkan) merupakan cairan murni zat tersebut. Distilasi dapat
dilakukan jika titik didih zat-zat yang bercampur berbeda.

Tabung suling tidak hanya digunakan pada pembuatan minyak kayu putih saja. Tahukah kamu,
jika minyak bumi sebagai sumber energi untuk keperluan sehari-hari juga dihasilkan dari proses
penyulingan?
Gambar: Skema Pemisahan Campuran dengan Penyulingan (Destilasi)
Gambar: Skema Destilasi Bertingkat pada Minyak Bumi

4. Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi


Kamu tentu tidak asing dengan kapur barus. Kapur barus yang dibiarkan pada udara terbuka,
lama-kelamaan akan habis. Mengapa itu bisa terjadi?

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui
fase cair terlebih dahulu. Misalnya, kapur barus yang berubah dari wujud padat menjadi gas.

Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak
menyublim sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Selain kapur barus, zat yang
mengalami sublimasi adalah ammonium klorida dan iodin.

5. Pemisahan Zat dengan Penguapan (Evaporasi)


Bagaimana rasanya makananmu tanpa dibumbui garam? Wah pasti hambar, bukan? Akan
tetapi, bagaimanakah mendapatkan garam dapur dari air laut?

Penguapan (evaporasi) merupakan salah satu cara untuk memisahkan garam dapur dari air laut.
Mau tahu tentang pemisahan zat dengan penguapan, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

Petunjuk Kerja

1. Isi tabung reaksi dengan air laut atau larutan garam dalam air. Kemudian, tuang larutan
tersebut melalui kertas saring ke dalam beaker glass.
2. Tuang kembali larutan yang telah tersaring ke dalam cawan penguap atau tutup botol selai.
3. Panaskan cawan penguap dengan pemanas spiritus. Amati apa yang terjadi.
4. Masih adakah yang tertinggal pada cawan penguap?

Kegiatan di atas merupakan kegiatan skala kecil. Bagaimana cara petani garam membuat garam
dalam skala yang besar?

Air laut dialirkan ke tambak-tambak garam. Kemudian, didiamkan sehingga pasir dan kotoran
yang ukurannya besar mengendap. Air yang sudah dibersihkan ini dialirkan ke tempat
penguapan dengan memanfaatkan energi matahari.

Garam yang tertinggal di ladang garam dikumpulkan. Itu dinamakan garam kotor. Garam kotor
ini dilarutkan dengan air bersih, kemudian disaring.

Air garam akhir inilah yang dibuat menjadi garam bersih dengan menguapkan air pelarutnya.
Garam ini ditambahkan kalium iodat (KIO3) sehingga menjadi garam beriodium.
6. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi
Kamu tentu lebih tertarik pada makanan dan minuman yang berwarna- warni, bukan? Warna-
warna menarik pada makanan diperoleh dengan menambahkan zat warna.

Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat perwarna makanan apa yang sering
digunakan? Zat pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan dengan cara
kromatografi.

Baca juga: Praktikum Kromatografi

Pada pemisahan campuran dengan cara kromatografi, zat warna pada daun akan larut dalam
alkohol. Setelah diteteskan pada kertas saring, alkohol akan menguap sehingga yang tertinggal
adalah zat warnanya.

Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker menyebabkan zat warna
bergerak naik secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung reaksi akan naik melalui pori-pori kertas
saring dan mendorong zat warna pada kertas tersebut.

Setelah beberapa saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan membentuk kromatogram.
Kromatogram berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang
terpisah awal) adalah xantofil (zat pewarna).

Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika larutan daun dalam alkohol
diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan sesuai warna yang dikandung
tinta tersebut.

7. Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)


Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair
dengan zat padat dengan cara memutar. Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada
tempat yang lebar, kemudian diputar dengan cepat.

Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-tengah) tempat itu
sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan trombosit dari darah.

Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan gabah
yang berisi dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan
ke dalam tampah, kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah.

8. Pemisahan dengan Corong pisah


Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya,
minyak dengan air. Caranya, campuran dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian
didiamkan.

Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa jenisnya lebih kecil
berada di atas. Kran dibuka untuk membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong. Jadi,
minyak akan terpisah dengan air.

9. Pemisahan dengan Kristalisasi


Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga
mengkristal. Misalnya, pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar kotorannya tidak
terbawa.

Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan cepat.
Hasilnya, gula akan mengkristal.

10. Pemisahan campuran dengan Amalgamasi


Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi.Misalnya, pemisahan zat
untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas.

Anda mungkin juga menyukai