Anda di halaman 1dari 2

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari paparan Gas bahan bakar PLTG

Gas yang biasa dijadikan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
diantaranya adalah LNG (Liquefied Natural Gas) yakni campuran gas metana dan etana atau LPG
(Liquified Petroleum Gas) yang berupa campuran gas propana dan butana. Gas alam adalah
nama lain dari LNG, sedangkan LPG (Elpiji) merupakan gas minyak bumi yang dicairkan.

Bagaimana jika suatu PLTG mengalami kebocoran gas LNG atau LPG ke lingkungan?
Apa yang harus dilakukan? Berdasarkan lembar data keselamatan suatu bahan (Material Safety
Data Sheet) yang dikeluarkan oleh Philadelphia Gas Works (PGW) Pennsylvania, untuk gas
alam memiliki Lower explosive limit 4% (bergantung dari komposisi LNG yang digunakan) dan
Upper explosive limit 15 % artinya apabila paparan gas alam mencapai angka minimal 4 %
hingga maksimal 15 % dari volume udara bebas maka bisa menyebabkan timbulnya api hingga
terjadinya ledakan apabila ada sumber panas yang cukup (berupa nyala api, sumber panas,
listrik statis, sambaran petir, dan sebagainya).

Apabila gas yang terpapar adalah LPG, maka berdasarkan Material Safety Data Sheet
(MSDS) yang dikeluarkan oleh Shell Eastern Trading (PTE) Ltd, Singapore. Lower
Flammability Limit 5 % dan Upper Flammability Limit 15 % (bergantung pada komposisi
LPG). Artinya adalah apabila paparan gas LPG mencapai angka minimal 5 % hingga maksimal
15 % dari volume udara bebas dapat menyebabkan timbulnya api apabila ada sumber nyala api
atau panas yang cukup.

Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan?? berdasarkan MSDS yang dikeluarkan


oleh Contact Energy Limited, Wellington, apabila terhirup gas LPG berpotensi menyebabkan
sakit kepala ringan atau pusing apabila paparanya cukup banyak.

Apa yang harus dilakukan apabila insiden tersebut terjadi?? Pertama, segera hentikan
paparan gas dari sumber insiden. Kedua, Masyarakat di sekitar lokasi dihimbau agar jangan
terlalu panik, tapi lakukan tindakan yang benar. Sesuai dengan penjelasan pada Material Safety
Data Sheet (MSDS). Evakuasi masyarakat ke radius yang cukup jauh dari sumber paparan gas,
usahakan agar menempati lokasi yang berlawanan dengan arah angin (karena gas akan terbawa
mengikuti arah angin). Apabila terjadi pusing akibat terhirup gas tersebut, maka bawalah
korban ke lokasi yang ada udara segar. Jangan merokok atau menyalakan api dalam radius 50
meter dari sumber insiden. Perlu diketahui, gas LPG memiliki berat molekul yang lebih besar
daripada gas LNG dan udara. Apabila terjadi paparan, gas LPG akan cenderung lebih banyak
terkonsentrasi di permukaan tanah dibandingkan gas LNG. Karena molekul gas LPG lebih
berat daripada molekul udara, sehingga akan cenderung menuju permukaan tanah. Semakin
baik aliran udara di sekitar lokasi, maka akan semakin cepat gas tersebut terencerkan di udara.

Note: Informasi dan himbauan ini bukan untuk menakut-nakuti ataupun merugikan
pihak tertentu. Hal ini semata-mata dilakukan untuk kemaslahatan masyarakat.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai