Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN DAN VAKSINASI HEPATITIS B


BAGI TENAGA KESEHATAN
TAHUN 2017

I. LATAR BELAKANG

Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang


di dunia, termasuk di Indonesia. Virus hepatitis B (HBV) telah menginfeksi lebih dari 2
milyar orang di dunia dan sekitar 240 juta merupakan pengidap virus Hepatitis B kronis,
serta menyebabkan 0,5 juta kematian setiap tahunnya . Kematian terutama disebabkan
gejala sisa dari infeksi kronis, seperti sirosis hati dan kanker hati. Indonesia merupakan
negara dengan pengidap Hepatitis B nomor 2 terbesar sesudah Myanmar diantara negara-
negara anggota WHO SEAR (South East Asian Region) . Hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis terinfeksi HBV
menunjukkan peningkatan 2 kali lipat apabila dibandingkan pada tahun 2007 .
Penularan HBV dari orang yang terinfeksi kepada orang lain adalah melalui cairan
tubuh (darah, cairan lain) dan melalui hubungan seksual. Petugas kesehatan memiliki
peningkatan risiko tertular HBV di tempat kerja karena kontak potensi mereka dengan
cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air liur, atau cairan vagina . Bahkan salah studi
menyebutkan bahwa insiden penularan melalui luka jarum adalah sekitar 2% dengan HBV
e antigen (HBeAg) darah -negatif dan 19% dengan darah HBeAg-positif . Prevalensi
infeksi HBV antara petugas kesehatan dilaporkan tingkat antara 0,8% dan 74,4% . WHO
telah merekomendasikan bahwa kelompok berisiko tinggi, termasuk petugas kesehatan,
ditargetkan untuk diberikan rutin vaksin HBV untuk melindungi mereka dari infeksi.
Walaupun demikian pelaksanaan penerapan strategi vaksinasi di banyak negara
menghadapi tantangan dalam menangani berisiko kelompok sasaran dan sekitar 24% dari
tenaga kerja kesehatan di seluruh dunia belum divaksinasi terhadap HBV .
Pemberian vaksinasi kepada petugas kesehatan merupakan bagian dari pencegahan
penularan HBV secara global. Peningkatan cakupan pemberian vaksinasi terhadap
kelompok beresiko termasuk petugas kesehatan akan mendukung tercapainya sasaran
Sutainable Development Goals (SDG) . Rekomendasi pemberian vaksinasi didahului
dengan pemeriksaan HbeAg dan jika menunjukkan nilai positif dilakukan dengan
pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui titer HBV dalam darah . Berdasarkan hal tersebut
maka pemeriksaan dan pemberian vaksinasi kepada petugas kesehatan di Dinas Kesehatan
mutlak diperlukan.

II. TUJUAN
Melakukan skrining hepatitis B pada tenaga kesehatan.
Melakukan vaksinasi hepatitis B terhadap tenaga kesehatan.
Meningkatkan kekebalan tenaga kesehatan tehadapa hepatitis B.

1
III. WAKTU PELAKSANAAN

IV. PESERTA

V. JADWAL

VI. BIAYA

VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pemeriksaan dan Vaksinasi Hepatitis B tahun
2017 kami buat untuk dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Apabila
ada kekeliruan akan dilakukan ralat seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai