BAB I
PENDAHULUAN
Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti pembengkakan yang
berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan).2 Saat ini, definisi hidrokel adalah
penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga ini memang
ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh limfatik
sekitarnya.1
Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-laki
didapatkan pada satu dari seratus laki-laki dewasa. Hidrokel yang muncul saat
Anderson (2007) mengemukakan bahwa, ada dua tipe hidrokel testis, yaitu
tipe primer (idiopatik) dan tipe sekunder (didapat). Pada tipe primer, hidrokel terjadi
akibat defek kongenital pada tunika vaginalis testis. Sedangkan untuk tipe sekunder,
hidrokel disebabkan oleh iritasi pada tunika vaginalis testis.3 Jika dilihat dari letak
kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis ada tiga macam hidrokel yaitu, (1)
yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran skrotum dengan
2
besarnya kantong dapat berubah-ubah dan pada palpasi, kantong hidrokel terpisah
dari testis. Sedangkan pada hidrokel non-komunikan besar kantong hidrokel tidak
berubah dan pada palpasi testis tidak dapat teraba. Dan pada hidrokel funikulus,
inguinal. Dan bila terdapat hidrokel akan didapatkan gambaran masa kistik
18 bulan, karena 90-95% dari semua hidrokel pada bayi dapat menghilang secara
sesuai cara Winkelman atau Jaboulay, maupun hidrokelektomi dengan plikasi sesuai
cara Lord.3
Dan melalui referat ini, penulis ingin menjelaskan lebih lanjut tentang
hidrokel. Referat ini disusun sebagai bahan informasi bagi pembaca, khususnya bagi
kalangan medis agar dapat mendiagnosa dan memberikan penatalaksanaan yang tepat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Istilah hidrokel berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
pembengkakan yang berisi air ( hidro = air, cele = pembengkakan). 2 Saat ini,
parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang
berada di dalam rongga ini memang ada dan berada dalam keseimbangan
Gambar 1. Hidrokel
B. Epidemiologi
Menurut penelitian Samiadji dkk (1992) satu dari sepuluh bayi laki-
dewasa. Hidrokel yang muncul saat dewasa biasanya terjadi setelah dekade
kedua kehidupan6.
4
(indiferen)
ke-6 setelah pembuahan, sel-sel benih primordial datang dan mencapai gonad.
Sel-sel benih primordial inilah yang akan menentukan apakah gonad indiferen
primitif ini kelak berkembang menjadi testis (pada pria) atau ovarium (pada
wanita).4
nantinya akan berkembang menjadi klitoris pada wanita, atau phallus pada
pria). Selain itu lipatan kloaka terbagi dua menjadi lipatan uretra dan lipatan
Pembentukan testis
5
albuginea, yang merupakan suatu jaringan ikat fibrosa. Selain itu terdapat sel
Sertoli (berasal dari epitel permukaan kelenjar) dan sel Leydig (berasal dari
rigi kelamin) pada korda testis. Tubulus seminiferus akan terhubung ke duktus
mesonefros melalui saluran duktus eferens. Kemudian pada akhir bulan ke-2
akan terjadi perubahan posisi testis menjadi lebih turun (mendekati posisi
ejakulotorius.4
minggu ke-10kehamilan segera setelah terjadi diferensiasi seksual. Fase transabd ominal
dan fase inguinoscrotal. Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang berbeda. 4
Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, dimana testis
mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya
cepat dari region abdominopelvic, maka testis akan terbawa turun ke daerah
7
yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum. Selanjutnya fase ini akan
skrotum dibawah pengaruh hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti,
meningkat yang menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu
melalui canalis inguinalis menuju skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa
D. Anatomi skrotum
Secara anatomis skrotum terdiri atas lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Kutis dan subkutis.
b. Tunika dartos.
c. Fascia spermatica eksterna.
d. Fascia dan muskulus kremasterika.
e. Tunika vaginalis eksterna.
f. Tunika vaginalis interna.
8
Gambar 2. Testis
Dan di dalamnya terdapat testis dan epididimis. Pada linea mediana terdapat
lemak. Hubungan dengan kulit sangat erat dan dengan fascia superfascialis
Vaskularisasi skrotum :
sebelah depan, untuk kemudian bercabang dua menjadi rami penis dan
pudenda interna.
Persarafan skrotum :
9
Sistem limfatik skrotum mengikuti jalannya arteri skrotalis anterior dan arteri
skrotalis posterior. 6
Gambar 3. Testis
Testis
10
Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone
spermatic cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah.Permukaan testis dilapisi
oleh lapisan visceral tunika vaginalis kecuali bagian testis yang menempel dengan
epididimis dan spermatic cord. Testis mempunyai lapisan luar berupa fibrosa yang
kuat yag disebut tunika albuginea. Tunika albuginea akan menebal membentuk
mediastinum testis dan akan memanjang membentuk septa. Septa membatasi lobula
yang berada didalam testis. Testis dibagi menjadi 200-300 lobula, yang masing-
masing lobula tersebut berisi 1-3 tubula seminiferous. Setiap tubula mempunyai
panjang sekitar 62 cm yang menggulung dan tersusun secara padat di dalam testis.
Bagian posterior tubula terhubung dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis
yang kemudian akan penetrasi kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah
itu menuju bagian head epididimis yang dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen
berfungsi untuk membentuk satu tuba yang akan membentuk body dan tail
epididimis.
Vaskularisasi:
Epididimis
yang berasal dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju
epdidimis. Epididimis dibentuk oleh duktus epididimis yang kecil dan melilit
secara padat. Saluran tersebut akan menjadi lebih kecil ketika melalui bagian
eferen.
- Body of epididymis
deferens.
Duktus deferens
- Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga
testis
Vaskularisasi:
Arteri : berasal dari arteri vesical superior yang akhirnya akan menyatu
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum
daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. 1 Pada bayi laki-
laki hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28
minggu ,testis turun dari rongga perut bayi ke dalam skrotum, dimana setiap
a. Primer (idiopatik) :
Tipe ini dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan
F. Patofisiologi
Prosesus vaginalis yang tidak mengalami obliterasi, akan
hidrokel kongenital.2,3
15
luarnya. Di antara kedua lapisan tersebeut terdapat suatu rongga yang disebut
cairan yang berlebihan di dalam cavum vaginalis sehingga terjadi hidrokel. 2,3
vaginalis. Otot polos telah diidentifikasi terdapat pada jaringan persistent patent
processus vaginalis peritonei (PPPVP), dan tidak terdapat pada peritoneum normal.
Jumlah otot polos yang ada mungkin berhubungan dengan tingkat patensi processus
vaginalis. Sebagai contoh, jumlah otot polos yang lebih besar terdapat pada kantung
hernia dibandingkan dengan PPPVP dari hidrokel. Penelitian terus berlanjut untuk
proses penutupan processus vaginalis. Keadaan tersebut antara lain batuk kronis
(seperti pada TB paru), keadaan yang membuat bayi sering mengedan (seperti feses
peningkatan risiko terjadinya PPPVP yang dapat berakibat sebagai hidrokel maupun
hernia.
Diagnosa
Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistik dan pada
pemeriksaan inspeksi menunjukkan adanya transiluminasi.
Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang sulit
melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan USG.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa macam
hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus, dan (3) hidrokel komunikan.
Pembagian ini penting karena berhubungan dengan metode operasi yang akan dilakukan
pada saat melakukan koreksi hidrokel.
Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak
dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial
dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel.
Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga
peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis,
kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar.5
17
Pemeriksaan penunjang
1. Transiluminasi
2. Ultrasonografi
Diagnosa banding
Selain hidrokel testis, adanya pembesaran skrotum tanpa disertai rasa nyeri
dapat terjadi karena :
Hernia
Isi benjolan terkadang dapat masuk ke dalam rongga abdomen, bila dilakukan auskultasi
dapat terdengar bising usus, transiluminasi (-).
18
Gambar 9. Hernia
Spermatokel
Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.8
Gambaran klinis :
b. pemeriksaan fisik :
mobile
transluminasi (+)
Hematokel
Adalah penumpuka darah di dalam tunika vaginalis, biasanya ada riwaya trauma sebelumya,
ada bekas trauma / lesi di sekitar benjolan.
Varikokel
Adalah varies dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena
spermatika interna.
Gambaran klinis :
Anamnesa
19
Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah
Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung yang
letaknya disebelah krainal dari testis, permukaan tetis licin, konsistensi elastis8
Tumor testis
Torsio testis
Gambaran klinis :
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan Fisik :
20
1. Inspeksi
Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus
terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika
dibandingkan testis sisi yang sehat.
Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan tepat, hidrokel dapat menyebabkan komplikasi, antara lain :
2. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokelpermagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atrofi testis.
22
4. Sekunder Infeksi
Penatalaksanaan
Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika penderita
sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya sedemikian besar
sehingga mengancam aliran darah ke testis.2,3
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum atau
pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan
bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik
tetrasiklin,natrium tetra desil sulfat atau urea) untuk menyumbat/menutup lubang di
kantung skrotum, sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. Cairan sklerotik akan
menyebabkan mukosa menjadi kering dan terjadi perlengketan.
Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan pembedahan
sesegera mungkin.
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan
setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih
tetap ada atau bertambah besar_perlu_dipikirkan_untuk_dilakukan_koreksi. Beberapa
indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :2,3,4
(3) Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi lapis sampai
tampak tunika vaginalis.
Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar sekali dilakukan
aspirasi isi kantong terlebih dahulu.
Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan diplikasi
dengan benang chromic cat gut.
Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan benang chromic
cat gut. Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat gut.
Pada bayi dan anak-anak, hidrokel seringkali disertai dengan hernia inguinalis, sehingga
penatalaksanaan yang tepat adalah dengan melakukan herniotomi, dengan melakukan ligasi
pada prosesus vaginalis seproksimal mungkin.Dan dapat juga dilakukan operasi dengan
teknik Window dengan melakukan insisi pada skrotum dengan bentuk seperti ini :
Pada hidrokel sekunder, penyebab yang mendasari terjadinya hidrokel harus ditangani
dengan tepat., misalnya pada hidrokel karena infeksi baktei,pasien harus diberi terapi
antibiotic.2,3,4,5
BAB III
24
KESIMPULAN
Hidrokel Testis adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan
visceralis tunika vaginalis yang sebagian besar kasus ditemukan pada anak-anak usia 0-12
bulan dan jarang pada dewasa.Mekanisme terjadinya hidrokel testis pada anak yaitu belum
sempurnanya penutupan prosesus vaginalis dan belum sempurnanya sistem limfatik dalam
reabsorbsi, sedangkan pada dewasa disebabkan oleh factor idiopatik dan adanya kelainan
pada testis atau epididimis.
Penatalaksanaan Hidrokel Testis terbagi menjadi observasi untuk anak usia 0-12 bulan,
aspirasi dan tindakan operatif yang ditinjau dari factor usia dan risiko terjadinya rekurensi.
Hidrokel testis dapat menimbulkan komplikasi berupa kompresi peredaran darah testis,
atrofi testis, perdarahan, dan sekunder infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Sadler T. Langmans medical embryology. New York: Lippincott Williams and Wilkins; 2006. p.
272-310.
Purnomo BB. Dasar - dasar urologi. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2003.h.137-40.
25
Schneck FX, Bellinger MF. Abnormalities of the testes and scrotum and their surgical
management. Dalam: Walsh PC. Campbells Urology Vol 1. 8thedition.Philadelphia: WB
Saunders Company. 20003. Tanagho EA, Nguyen HT.
http://bedahurologi.wordpress.com/2008/06/21/varikokel
http://www.urology-textbook.com/testis-anatomy.html