Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis,
yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebabnya karena
gangguan dalam pembentukan alat genitalia eksternal, yaitu kegagalan penutupan
saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum
mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum
sehingga skrotum membengkak.
Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang
sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang
membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel
dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan ! minggu , testis turun
dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang
mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang
de"asa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. #adang
yang terjadi bisa berupa epididimitis $radang epididimis% atau orchitis $radang testis%.
&unika 'aginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak teraba, kecuali bila
mengandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersi(at dia(an $tembus cahaya%
pada transiluminasi. )ika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus
dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di 'entral epididimis sehingga tunika
'aginalis berada di sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis
terdorong ke dorsal oleh ruang tunika 'aginalis yang membesar. Hidrokel testis
mungkin kecil atau mungkin besar sekali.
Hidrokel bisa disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang atau tumor
testis. Pada operasi, sebagian besar dinding dikeluarkan. *adang ditemukan hidrokel
terbatas di (unikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika 'aginalis di dalam
(unikulus+ benjolan tersebut jelas terbatas dan bersi(at dia(an pada transiluminasi.
)arang sekali ditemukan benjolan di (unikulus yang dapat dihilangkan dengan
tekanan, sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial. Bila
demikian, terdapat tunika 'aginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan
rongga perut dan berisi cairan rongga perut. Hernia inguinalis lateralis atau indirek
yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah
hidrokel komunikans. *arena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali.
0
*elainan ini memberi kesan hidrokel (unikulus+ ,kantong- hernia ini tidak dapat
dimasuki usus atau omentum.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Testis
&estis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. .kuran testis pada
orang de"asa adalah /010,2 cm dengan 'olume 1232 ml berbentuk o'oid kedua
buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. 4iluar
tunika albuginea terdapat tunika 'aginalis yang terdiri atas lapisan 'iseralis dan
parietalis, serta tunika dartos. 5tot kremaster yang berada disekitar testis
memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk
mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil.
Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 20 lobuli dan tiap
lobulus terdiri atas tubuli semini(eri. 4idalam tubulus semini(erus terdapat sel3sel
spermatogenia dan sel Sertoli, sedang diantara tubulus semini(eri terdapat sel3sel
6eyding. Sel3sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi sel
spermato7oa. Sel3sel Sertoli ber(ungsi memberi makanan pada bakal sperma,
sedangkan sel3sel 6eyding atau disebut sel interstisial testis ber(ungsi dalam
menghasilkan hormon testosteron. Sel3sel spermato7oa yang diproduksi di tubuli
semini(eri testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi diepididimis
setelah mature $de"asa% sel3sel spermato7oa bersama3sama dengan getah dari
epididimis dan 'as de(erens disalurkan menuju ke ampula 'as de(erens. Sel3sel itu
setelah dicampur dengan cairan3caidari epididimis, 'as de(erens, 'esikula seminalis,
serta cairan prostat menbentuk cairan semen.
8askularisasi
&estis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu 9
1. :rteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta
. :rteri de(erensialis cabang dari arteri 'esikalis in(erior
1. :rteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.
Pembuluh 'ena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus
Pampini(ormis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal
sebagai 'arikokel.

Gambar 1. :natomi normal testis


HIDROCELE
Definisi
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara
lapisan parietalis dan 'iseralis tunika 'aginalis. 4alam keadaan normal, cairan yang
berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara
produksi dan reabsorbsi oleh sistem lim(atik di sekitarnya.
Ei!emio"o#i
4i .S:, insidensi hidrokel adalah sekitar 1030 per 1000 kelahiran hidup dan
lebih sering terjadi pada bayi premature. 6okasi tersering adalah di sebelah kanan, dan
hanya 10% yang terjadi secara bilateral.
;nsidensi PPP8P menurun seiring dengan bertambahnya umur. Pada neonates,
!0%3</% memiliki PPP8P. #isiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature dengan
berat badan lahir kurang dari 1200 gram dibandingkan dengan bayi aterm.
1
Etio"o#i
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena 9 $1% belum
sempurnanya penutupan prosesus 'aginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum
ke prosesus 'aginalis atau $% belum sempurnanya sistem lim(atik di daerah skrotum
dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada orang de"asa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik $primer% dan
sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau
epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di
kantong hidrokel. *elainan pada testis itu mungkin suatu tumor, in(eksi, atau trauma
pada testis=epididimis. *emudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang
berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran lim(e atau 'ena di dalam (unikulus
spermatikus.
Hidrokel dapat diklasi(ikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu9
1. Hidrokel>primer
Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan prosesus
'aginalis. Prosesus 'aginalis adalah suatu di'ertikulum peritoneum embrionik
yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika 'aginalis. Hidrokel
jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendirinya rongga ini akan
menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi.
2. Hidrokel>sekunder
Pada orang de"asa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam
suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar lim(e.
4apat disebabkan oleh kelainan testis atau epididimis. *eadaan ini dapat
karena radang atau karena suatu proses neoplastik. #adang lapisan mesotel
dan tunika 'aginalis menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang
tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran lim(e dalam
lapisan luar tunika.
Berdasarkan kejadian9
1. Hidrokel akut
Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan nyeri. Cairan
berr"arna kemerahan mengandung protein, (ibrin, eritrosit dan sel polimor(.
. Hidrokel kronis
Hidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika secara perlahan dan
/
"alaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat, jarang
menyebabkan nyeri.
?enurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa
macam hidrokel, yaitu
1. Hidrokel testis.
*antong hidrokel seolah3olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat
diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang
hari.
. Hidrokel (unikulus.
*antong hidrokel berada di (unikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari
testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong
hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
1. Hidrokel *omunikan
&erdapat hubungan antara prosesus 'aginalis dengan rongga peritoneum
sehingga prosesus 'aginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis
kantong hidrokel besarnya dapat berubah3ubah yaitu bertambah pada saat anak
menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat
dimasukkan kedalam rongga abdomen
Patofisio"o#i
Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital $ba"aan sejak lahir% ataupun
ketidaksempurnaan dari prosesus 'aginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya
rongga peritoneum dengan prosessus 'aginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara
tunika 'aginalis dengan ca'um peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan
yang berasal dari sistem lim(atik disekitar. Hidrokel cord terjadi ketika processus
'aginalis terobliterasi di atas testis sehingga tetap terdapat hubungan dengan
peritoneum, dan processus 'aginalis mungkin tetap terbuka sejauh batas atas scrotum.
:rea seperti kantung di dalam canalis inguinalis terisi dengan cairan. Cairan tersebut
tidak masuk ke dalam scrotum.
Cairan yanng seharusnya merupakan keseimbangan antara produksi dan
reabsorbsi oleh sistem lim(atik di sekitarnya. &etapi pada penyakit ini, telah
terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan lim(a. 4an terjadilah penimbunan
di tunika 'aginalis tersebut. :kibat dari tekanan yang terus3menerus, mengakibatkan
5bstruksi aliran lim(e atau 'ena di dalam (unikulus spermatikus. 4an terjadilah atro(i
2
testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh darah yang ada di daerah sekitar
testis tersebut.
Selama perkembangan janin, testis terletak di sebelah ba"ah ginjal, di dalam
rongga peritoneal. *etika testis turun melalui canalis inguinalis ke dalam scrotum,
testis diikuti dengan ekstensi peritoneum dengan bentuk seperti kantung, yang dikenal
sebagai processus 'aginalis. Setelah testis turun, procesus 'aginalis akan terobliterasi
dan menjadi (ibrous cord tanpa lumen. .jung distal dari procesus 'aginalis menetap
sebagai tunika yang melapisi testis, yang dikenal sebagai tunika 'aginalis.
@ormalnya, region inguinal dan scrotum tidak saling berhubungan dengan abdomen.
5rgan 'iscera intraabdominal maupun cairan peritonel seharusnya tidak dapat masuk
ke dalam scrotum ataupun canalis inguinalis. Bila procesus 'aginalis tidak tertutup,
dikenal sebagai persistent patent processus 'aginalis peritonei $PPP8P%.
Gambar $% Patogenesis Hidrokel
Bila PPP8P berdiameter kecil dan hanya dapat dilalui oleh cairan, dinamakan
sebagai hidrokel komunikan. Bila PPP8P berdiameter besar dan dapat dilalui oleh
usus, omentum, atau organ 'iscera abdomen lainnya, dinamakan sebagai hernia.
Banyak teori yang membahas tentang kegagalan penutupan processus 'aginalis. 5tot
A
polos telah diidenti(ikasi terdapat pada jaringan PPP8P, dan tidak terdapat pada
peritoneum normal. )umlah otot polos yang ada mungkin berhubungan dengan tingkat
patensi processus 'aginalis. Sebagai contoh, jumlah otot polos yang lebih besar
terdapat pada kantung hernia dibandingkan dengan PPP8P dari hidrokel. Penelitian
terus berlanjut untuk menentukan peranan otot polos pada pathogenesis ini.
?ekanisme terjadinya PPP8P juga berhubungan dengan adanya peningkatan
tekanan intraabdominal. *eadaan apapun yang menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan intraabdominal dapat menghambat atau menunda proses penutupan processus
'aginalis. *eadaan tersebut antara lain batuk kronis $seperti pada &B paru%, keadaan
yang membuat bayi sering mengedan $seperti (eses keras%, dan tumor intraabdomen.
*eadaan tersebut di atas menyebabkan peningkatan risiko terjadinya PPP8P yang
dapat berakibat sebagai hidrokel maupun hernia.
Gambar &% )enis3jenis Hidrokel
Gambaran K"inis
Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada
pemeriksaan (isik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi
kistus dan pada pemeriksaan penera"angan menunjukkan adanya transiluminasi.
Pada hidrokel yang terin(eksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang3kadang
sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan
ultrasonogra(i. ?enurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis
dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu $1% hidrokel testis, $% hidrokel (unikulus,
B
dan $1% hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan
metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.
Gambar '. Hidrokel komunikans $pada anak%
Gambar (. Hidrokel non3komunikans $pada de"asa%
Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah3olah mengelilingi testis sehingga
testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah
sepanjang hari.
Pada hidrokel (unikulus, kantong hidrokel berada di (unikulus yaitu terletak di
sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar
kantong hidrokel. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
!
Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus 'aginalis dengan
rongga peritoneum sehingga prosesus 'aginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada
anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah3ubah yaitu bertambah besar
pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat
dimasukkan ke dalam rongga abdomen.
Pemeri)saan *isi)
6akukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri. )ika pada posisi
berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat
resolusi pada tonjolan $dapat mengecil%, harus dipikirkan kemungkinan hidrokel
komunikan atau hernia.
Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan 'alsa'a maneu'er untuk meningkatkan
tekanan intaabdominal. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan dengan
menyuruh pasien meniup balon, atau batuk. Pada bayi, dapat dilakukan dengan
memberikan tekanan pada abdomen $palpasi dalam% atau dengan menahan kedua
tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak sehingga akan
menimbulkan tonjolan.
Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan cairan dalam tunika
'aginalis mengarah pada hidrokel. @amun, tes ini tidak sepenuhnya menyingkirkan
hernia.
Gambar +% &es &ransiluminasi
Pemeri)saan en,n-an#
1. &ransiluminasi
?erupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan
massa skrotum..4ilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya
<
diletakkan pada sisi pembesaran skrotum . Struktur 'askuler, tumor, darah,
hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. &rasmisi cahaya sebagai
bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti
hidrokel .
. .ltrasonogra(i
.ltrasonogra(i dapat mengirimkan gelombang suara mele"ati skrotum dan
membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan $hidrokel%, 'ena abnormal
$'arikokel% dan kemungkinan adanya tumor.
Diferentia" Dia#nosis
Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama
dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. 5leh karena itu diagnosis
banding hidrokel adalah 9
Hernia s.rota"is/
Hidrokel dan hernia inguinalis bermani(estasi klinis sebagai benjolan pada daerah
testis dengan perbedaan utama berupa benjolan pada hernia bersi(at hilang timbul,
sedangkan pada hidrokel, benjolan dapat berkurang tapi lama. 4engan melakukan tes
transiluminasi, hidrokel memberikan hasil tes yang positi( sedangkan pada hernia
inguinalis hasil tes negati(. Pentingnya membedakan kedua kasus tersebut sehubungan
dengan penanganan yang dilakukan untuk kemudian mengurangi komplikasi yang
dapat terjadi.
0ari)o)e"
:dalah 'arises dari 'ena pada pleksus pampini(ormis akibat gangguan aliran darah
balik 'ena spermatika interna.
Cambaran klinis 9
:namnesa 9
1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun
menikah.
. &erdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.
1. &erasa berat pada testis
Pemeriksaan Disik 9 $Pasien berdiri dan diminta untuk manu'er 'alsa'a%
;nspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung,
yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis.
10
Pada posisi berbaring, benjolan akan menghilang, sedangkan pada hidrokel tidak
hilang, hanya dapat berkurang tetapi butuh "aktu yang lama.
Torsi Testis
:dalah keadaan dimana (unikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan
'askularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah
daripada testis.
Cambaran klinis 9
:namnesa 9
1. &imbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum.
. sakit perut hebat, kadang mual dan muntah.
1. nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.
Pemeriksaan Disik 9
1. ;nspeksi
testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena (unikulus spermatikus
terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih hori7ontal
jika dibandingkan testis sisi yang sehat.
. Palpasi teraba lilitan = penebalan (unikulus spermatikus
Pemeriksaan (isik yang paling sensiti'e pada torsio testis adalah hilangnya re(leE
kremaster. #e(leks kremaster dilakukan dengan menggores atau mencubit paha
bagian medial, menyebabkan kontraksi musculus cremaster yang akan
mengangkat testis. #e(leks kremaster dikatakan positi( bila testis bergerak ke arah
atas minimal 0.2 cm.
Pada torsio appendiE testis, teraba adanya nodul keras berdiameter 31 mm di
ujung atas testis, dapat tampak ber"arna kebiruan, yang dikenal dengan ,blue dot
sign-.
PrehnFs sign negati'e mengindikasikan nyeri tidak berkurang dengan
pengangkatan testis dapat menunjukkan adanya torsio testis, merupakan operasi
C;&5 dan harus dikoreksi dalam A jam.
Hemato.e"e
:dalah penumpukan darah di dalam tunika 'aginalis, biasanya didahului oleh
11
trauma.
Cambaran klinik 9 benjolan pada testis
Pemeriksaan Disik 9
3 ?asa kistik
3&ransiluminasi $3%
T,mor testis
*eganasan pada pria terbanyak usia antara 12312 tahun.
Cambaran klinis 9
:namnesa 9
keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri.
&erasa berat pada kantong skrotum
Pemeriksaan Disik 9
Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi.
Terai
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun
dengan harapan setelah prosesus 'aginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri+
tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk
dilakukan koreksi. ?ayoritas hidrokel pada neonates akan hilang karena penutupan
spontan dari PPP8P a"al setelah kelahiran. Cairan dalam hidrokel biasanya akan
direabsorpsi sebelum bayi berumur 1 tahun. Berdasarkan (akta tersebut, obser'asi
umumnya dilakukan pada hidrokel pada bayi.
;ndikasi operasi perbaikan hidrokel 9
o Cagal untuk hilang pada umur tahun
o #asa tidak nyaman terus3menerus akibat hidrokel permagna
o Pembesaran 'olume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pembuluh darah
o :danya in(eksi sekunder $sangat jarang%
1
Gambar 1. Hidrokel testis
Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini
disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus
melakukan herniogra(i. Pada hidrokel testis de"asa dilakukan pendekatan scrotal
dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Ginkelman
atau plikasi kantong hidrokel sesuai cara 6ord. Plikasi kantong hernia $6ordFs
procedure% digunakan untuk hidrokel ukuran kecil sampai medium. &ehnik ini
mengurangi resiko terjadiya hematoma. H'ersi dan penjahitan kantong hidrokel
dibelakang testis $)aboulay procedure% dihubungkan dengan pengurangan kejadian
rekurensi, tetapi tidak mengurangi resiko terjadinya hematom. Pada hidrokel
(unikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.
Penatalaksanaan Post 5perasi Hidrokel
Penyembuhan post3operasi hidrokel biasanya cepat.
&erapi yang diberikan antara lain 9
:nalgetik
Bayi I ;bupro(en 10mg=kg setiap A3! jam+ paracetamol 12 mg=kg setiap A3!
jam+ hindari penggunaan narkotika pada bayi karena adanya risiko apneu
:nak yang lebih besar I Paracetamol dengan kodein $1mg=kg kodein% setiap
A3! jam
Sekitar minggu setelah operasi, posisi mengangkang $naik sepeda% harus
dihindari untuk mencegah perpindahan testis yang mobile keluar dari scrotum,
dimana dapat terjebak oleh jaringan ikat dan mengakibatkan cryptorchidism
sekunder.
11
Pada anak dengan usia sekolah, akti'itas olahraga harus dibatasi selama /3A
minggu.
*arena kebanyakan operasi hidrokel dilakuakn pada dasar pasien ra"at jalan
$outpatient%, pasien dapat kembali ke sekolah segera setelah tingkat kenyamanan
memungkinkan $biasanya 131 hari post3operasi%.
Te)ni) Oerasi Hi!ro)e" 2Hi#3 Li#ation4
o ?emeriksa anak untuk mengkon(irmasi adanya testis.
o ?embuat incisi inguinal kecil
o ?asuk ke canalis inguinalis dan diseksi P8, yang merupakan kantung hidrokel,
harus bebas dari 'as de(erens dan pembuluh darah.
o *eluarkan isi kantung hidrokel $cairan% ke dalam abdomen
o 6igasi kantung pada atau di atas annulus inguinalis interna
o ;nspeksi annulus inguinalis interna untuk memastikan seluruh isi kantung telah
dikeluarkan seluruhnya.
o )ahit lapisan (ascia dan kulit..
1/
:. ;ncisi pada kuadran ba"ah abdomen sepanjang 3/cm, ke arah
lateral dari titik tepat di atas spina pubic.
B. Dascia super(isialis telah diincisi. ?usculus obliJus eEternus
terlihat.
12
C. ?usculus obliJus eEternus telah diincisi, tampak kantung
hidrokel dan cord.
4. Dascia obliJue eEternus dijepit, memperlihatkan musculus
cremaster dan (ascia spermaticus interna melapisi kantung dan cord.
H. *antung yang melalui canalis inguinalis dan annulus inguinalis
eEterna dipisahkan dari cord di ba"ahnya. .jung distal telah dibuka sebagian.
.jung proEimal akan dilakukan high ligation pada leher kantung.
D. .jung proEimal kantung diangkat. #etroperitoneal (at pad yang
selalu ada dan merupakan indikasi titik untuk high ligation. )ahitan dilakukan
pada leher kantung. Setelah dijahit, jahitan kedua dilakukan pada distal dari
jahitan pertama untuk memastikan ligasi yang permanen.
C. ?usculus obliJue eEternus dijahit.
H. ?enjahit jaringan subcuticular.
*omplikasi operasi
*omplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan in(eksi luka operasi.
Pen5,"it
)ika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atro(i testis.
Pro#nosis
4engan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang dari 1%.
1A
BAB III
ILUSTRASI KASUS
A% IDENTITAS
@ama 9 ?. : S
.mur 9 2 tahun
)enis*elamin 9 6aki3laki
:gama 9 ;slam
:lamat 9 Canduang, :gam
@o. ?# 9 1B/!!<
B% ANA6NESIS
Seorang pasien anak laki laki berumur 2 tahun datang ke #S.4 :chmad
?ochtar,Bukit &inggi dengan 9
*H6.H:@ .&:?:
Bengkak pada kantung telur sejak K 1 bulan yang lalu.
#;G:L:& PH@L:*;& SH*:#:@C
Bengkak pada kantung telur kiri sejak K 1 bulan yang lalu, bengkak tidak nyeri
dan dapat hilang timbul.
:"alnya ibu pasien melihat adanya bengkak pada kantungtelur kiri K 1 bulan
yang lalu, bengkak tersebut dibiarkan saja, bengkak hilang saat anak sedang
bermain namun muncul pada malam hari saat anak sedang tidur.
Bengkak dirasakan semakin besar sejak K minggu yang lalu, dan muncul
benjolan pada bagian pubis kiri pasien
#i"ayat demam sebelumnya tidak ada
#i"ayat nyeri saat buang air kecil tidak ada
#i"ayat nyeri saat buang air besar tidak ada
#;G:L:& PH@L:*;& 4:H.6.
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
#;G:L:& *H6.:#C: 4:@ 6;@C*.@C:@
&idak ada yang penting
#;G:L:& PH*H#)::@, S5S;:6, H*5@5?;, 4:@ *HB;:S::@9
Pasien belum bersekolah
1B
C% PE6ERIKSAAN *ISIK
Stat,s Genera"is
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis cooperatif
Tekanan darah : 90/70 mmg
!rekuensi nadi : "# $/menit
!rekuensi nafas : 2% $/menit
Suhu : %&'&
0
C
Pemeri)saan Sistemi)
*epala 9 tidak ada kelainan
?ata 9 konjungti'a tidak anemis, sklera tidak ikterik
Paru
;nspeksi 9 simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi 9 Sulit 4inilai
Perkusi 9 Sulit 4inilai
:uskultasi 9 suara na(as 'esikuler normal, rhonki 3=3, "hee7ing 3=3
)antung
;nspeksi 9 ictus tidak terlihat
Palpasi 9 ictus teraba 1 jari medial 6?CS #;C 8, tidak kuat angkat
Perkusi 9 batas jantung normal
:uskultasi 9 bunyi jantung murni, irama teratur, bising $I%
:bdomen
;nspeksi 9 tidak tampak membuncit
Palpasi 9 hepar dan lien tidak teraba
Perkusi 9 timpani
1!
:uskultasi 9 bising usus $M% normal
Hkstremitas 9 edem 3=3
Stat,s Lo)a"is 9
#egios Skrotum $4% 9;nspeksi 9 tampak skrotum kanan membesar
Palpasi 9 teraba testis pada kedua rongga skrotum
&ransluminasi 9 Positi(
Pemeriksaan 6aboratorium
HB 9 1, g=dl
H& 9 11,< %
6eukosit 9 !!00 =ul
&rombosit 9 200.000 =ul
1<
4iagnosa 9 Hidrokel 4eEtra
#encana 9 High 6igation
&elah dilakukan 5perasi tanggal 0! = 02= 01/
4engan diagnosis Post High 6igation
Dollo" .p
<=2=12
S= 4emam $3%, ?ual $3% , ?untah $3%, B:* $M%, B:B $3%
o= *u 9 Sedang
*sd9 C?C
@adi9 !E=i
@a(as9 /E=i
Suhu 9 :(ebris
:=Post High 6igation HM1
10=2=12
S= 4emam$3%,?ual $3%,?untah $3%, B:* $M%, B:B $M%
5= *u 9 Sedang
*sd 9 C?C
@adi 9 !<E=i
@a(as 9 /E=i
Suhu 9 :(ebris
:= Post High 6igation HM
0
BAB I0
DA*TAR PUSTAKA
1. Benson C4, ?ustard G&. Pediatric Surgery. 8olume 1. 1<A. Lear Book
?edical Publishers, ;nc. .S:. p. 2!032!
2. Sjamsuhidajat #. dan )ong G.4., Buku :jar ;lmu Bedah, Hdisi /, )akarta,
HCC, 1<<B
3. )ames ? Becker. Hssentials o( Surgery. Hdisi 1. Saunders Hlse'ier.
Philadelphia. p 11!31<
4. Cerard ? 4oherty. Current Surgical 4iagnosis and &reatment. Hdisi 1.
?cCra"3Hill Companies. @e" Lork. p /232<
5. Brunicardi DC et al. Sch"art7Fs principles o( surgery. !
th
edition. .nited States
:merica 9 ?cCra" Hill, 002.!A3/.
6. http9==""".medindia.net=patients=patientin(o=hydrocele3adult3
surgery.htmNiE7717j;''#2
7. http9==emedicine.medscape.com=article=BBB1!A3print
8. http9==emedicine.medscape.com=article=10121/B3print
9. http9==emedicine.medscape.com=article=/1!B/3o'er'ie"
1

Anda mungkin juga menyukai