Anda di halaman 1dari 20

Anatomi Testis

Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang dewasa
adalah 432,5 cm dengan volume 1525 ml !er!entuk ovoid kedua !uah testis ter!ungkus oleh
"aringan tunika al!uginea yang melekat pada testis. #iluar tunika al!uginea terdapat tunika vaginalis
yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos. $tot kremaster yang !erada
disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga a!domen untuk
mempertahankan temperatur testis agar tetap sta!il.
%ecara histopatologis, testis terdiri atas kurang le!ih 25& lo!uli dan tiap lo!ulus terdiri atas
tu!uli semini'eri. #idalam tu!ulus semini'erus terdapat selsel spermatogenia dan sel %ertoli, sedang
diantara tu!ulus semini'eri terdapat selsel (eyding. %elsel spermatogenia pada proses
spermatogenesis men"adi sel spermato)oa. %elsel %ertoli !er'ungsi mem!eri makanan pada !akal
sperma, sedangkan selsel (eyding atau dise!ut sel interstisial testis !er'ungsi dalam menghasilkan
hormon testosteron. %elsel spermato)oa yang diproduksi di tu!uli semini'eri testis disimpan dan
mengalami pematangan atau maturasi diepididimis setelah mature *dewasa+ selsel spermato)oa
!ersamasama dengan getah dari epididimis dan vas de'erens disalurkan menu"u ke ampula vas
de'erens. %elsel itu setelah dicampur dengan cairancaidari epididimis, vas de'erens, vesikula
seminalis, serta cairan prostat men!entuk cairan semen.
,askularisasi
Testis mendapatkan darah dari !e!erapa ca!ang arteri, yaitu -
1. .rteri spermatika interna yang merupakan ca!ang dari aorta
2. .rteri de'erensialis ca!ang dari arteri vesikalis in'erior
3. .rteri kremasterika yang merupakan ca!ang arteri epigastrika.
/em!uluh vena yang meninggalkan testis !erkumpul mem!entuk pleksus /ampini'ormis. /lesksus
ini pada !e!erapa orang mengalami dilatasi dan dikenal se!agai varikokel.
&
Gambar 1. .natomi normal testis
HIDROCELE
Definisi
0idrokel adalah penumpukan cairan !er!atas tegas yang !erle!ihan di antara lapisan parietalis
dan viseralis tunika vaginalis. #alam keadaan normal, cairan yang !erada di dalam rongga itu memang
ada dan !erada dalam keseim!angan antara produksi dan rea!sor!si oleh sistem lim'atik di sekitarnya.
Epidemiologi
#i U%., insidensi hidrokel adalah sekitar 1&2& per 1&&& kelahiran hidup dan le!ih sering
ter"adi pada !ayi premature. (okasi tersering adalah di se!elah kanan, dan hanya 1&1 yang ter"adi
secara !ilateral.
2nsidensi ///,/ menurun seiring dengan !ertam!ahnya umur. /ada neonates, 3&1441
memiliki ///,/. 5isiko hidrokel le!ih tinggi pada !ayi premature dengan !erat !adan lahir kurang
dari 15&& gram di!andingkan dengan !ayi aterm.
Etiologi
0idrokel yang ter"adi pada !ayi !aru lahir dapat dise!a!kan karena - *1+ !elum sempurnanya
penutupan prosesus vaginalis sehingga ter"adi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau *2+
!elum sempurnanya sistem lim'atik di daerah skrotum dalam melakukan rea!sor!si cairan hidrokel.
1
/ada orang dewasa, hidrokel dapat ter"adi secara idiopatik *primer+ dan sekunder. /enye!a!
sekunder dapat ter"adi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menye!a!kan
terganggunya sistem sekresi atau rea!sor!si cairan di kantong hidrokel. 6elainan pada testis itu
mungkin suatu tumor, in'eksi, atau trauma pada testis7epididimis. 6emudian hal ini dapat
menye!a!kan produksi cairan yang !erle!ihan oleh testis, maupun o!struksi aliran lim'e atau vena di
dalam 'unikulus spermatikus.
0idrokel dapat diklasi'ikasi men"adi dua "enis !erdasarkan kapan ter"adinya yaitu-
1. 0idrokel8primer
0idrokel primer terlihat pada anak aki!at kegagalan penutupan prosesus vaginalis. /rosesus
vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum em!rionik yang melintasi kanalis inguinalis
dan mem!entuk tunika vaginalis. 0idrokel "enis ini tidak diperlukan terapi karena dengan
sendirinya rongga ini akan menutup dan cairan dalam tunika akan dia!sorpsi.
2. 0idrokel8sekunder
/ada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung !erkem!ang lam!at dalam suatu masa dan
dianggap sekunder terhadap o!struksi aliran keluar lim'e. #apat dise!a!kan oleh kelainan
testis atau epididimis. 6eadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik.
5adang lapisan mesotel dan tunika vaginalis menye!a!kan ter"adinya produksi cairan
!erle!ihan yang tidak dapat di!uang keluar dalam "umlah yang cukup oleh saluran lim'e
dalam lapisan luar tunika.
9erdasarkan ke"adian-
1. 0idrokel akut
9iasanya !erlangsung dengan cepat dan dapat menye!a!kan nyeri. :airan !errwarna
kemerahan mengandung protein, 'i!rin, eritrosit dan sel polimor'.
2. 0idrokel kronis
0idrokel "enis ini hanya menye!a!kan peregangan tunika secara perlahan dan walaupun akan
men"adi !esar dan mem!erikan rasa !erat, "arang menye!a!kan nyeri.
;enurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis di!edakan !e!erapa macam hidrokel,
yaitu
1. 0idrokel testis.
6antong hidrokel seolaholah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat dira!a. /ada
anamnesis, !esarnya kantong hidrokel tidak !eru!ah sepan"ang hari.
2. 0idrokel 'unikulus.
6antong hidrokel !erada di 'unikulus yaitu terletak di se!elah kranial dari testis, sehingga
pada palpasi, testis dapat dira!a dan !erada di luar kantong hidrokel. /ada anamnesis kantong
hidrokel !esarnya tetap sepan"ang hari.
3. 0idrokel 6omunikan
Terdapat hu!ungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus
vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. /ada anamnesis kantong hidrokel !esarnya dapat
!eru!ahu!ah yaitu !ertam!ah pada saat anak menangis. /ada palpasi kantong hidrokel
terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga a!domen
Patofisiologi
2
0idrokel dise!a!kan oleh kelainan kongenital *!awaan se"ak lahir+ ataupun
ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis terse!ut menye!a!kan tidak menutupnya rongga
peritoneum dengan prosessus vaginalis. %ehingga ter!entuklah rongga antara tunika vaginalis dengan
cavum peritoneal dan menye!a!kan terakumulasinya cairan yang !erasal dari sistem lim'atik disekitar.
0idrokel cord ter"adi ketika processus vaginalis tero!literasi di atas testis sehingga tetap terdapat
hu!ungan dengan peritoneum, dan processus vaginalis mungkin tetap ter!uka se"auh !atas atas
scrotum. .rea seperti kantung di dalam canalis inguinalis terisi dengan cairan. :airan terse!ut tidak
masuk ke dalam scrotum.
:airan yanng seharusnya merupakan keseim!angan antara produksi dan rea!sor!si oleh
sistem lim'atik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini, telah terganggunya sistem sekresi atau
rea!sor!si cairan lim'a. #an ter"adilah penim!unan di tunika vaginalis terse!ut. .ki!at dari tekanan
yang terusmenerus, mengaki!atkan $!struksi aliran lim'e atau vena di dalam 'unikulus spermatikus.
#an ter"adilah atro'i testis dikarenakan aki!at dari tekanan pem!uluh darah yang ada di daerah sekitar
testis terse!ut.
%elama perkem!angan "anin, testis terletak di se!elah !awah gin"al, di dalam rongga
peritoneal. 6etika testis turun melalui canalis inguinalis ke dalam scrotum, testis diikuti dengan
ekstensi peritoneum dengan !entuk seperti kantung, yang dikenal se!agai processus vaginalis. %etelah
testis turun, procesus vaginalis akan tero!literasi dan men"adi 'i!rous cord tanpa lumen. U"ung distal
dari procesus vaginalis menetap se!agai tunika yang melapisi testis, yang dikenal se!agai tunika
vaginalis. <ormalnya, region inguinal dan scrotum tidak saling !erhu!ungan dengan a!domen. $rgan
viscera intraa!dominal maupun cairan peritonel seharusnya tidak dapat masuk ke dalam scrotum
ataupun canalis inguinalis. 9ila procesus vaginalis tidak tertutup, dikenal se!agai persistent patent
processus vaginalis peritonei *///,/+.
3
Gambar 2. /atogenesis 0idrokel
9ila ///,/ !erdiameter kecil dan hanya dapat dilalui oleh cairan, dinamakan se!agai
hidrokel komunikan. 9ila ///,/ !erdiameter !esar dan dapat dilalui oleh usus, omentum, atau organ
viscera a!domen lainnya, dinamakan se!agai hernia. 9anyak teori yang mem!ahas tentang kegagalan
penutupan processus vaginalis. $tot polos telah diidenti'ikasi terdapat pada "aringan ///,/, dan tidak
terdapat pada peritoneum normal. =umlah otot polos yang ada mungkin !erhu!ungan dengan tingkat
patensi processus vaginalis. %e!agai contoh, "umlah otot polos yang le!ih !esar terdapat pada kantung
hernia di!andingkan dengan ///,/ dari hidrokel. /enelitian terus !erlan"ut untuk menentukan peranan
otot polos pada pathogenesis ini.
;ekanisme ter"adinya ///,/ "uga !erhu!ungan dengan adanya peningkatan tekanan
intraa!dominal. 6eadaan apapun yang menye!a!kan ter"adinya peningkatan tekanan intraa!dominal
dapat mengham!at atau menunda proses penutupan processus vaginalis. 6eadaan terse!ut antara lain
!atuk kronis *seperti pada T9 paru+, keadaan yang mem!uat !ayi sering mengedan *seperti 'eses
keras+, dan tumor intraa!domen. 6eadaan terse!ut di atas menye!a!kan peningkatan risiko ter"adinya
///,/ yang dapat !eraki!at se!agai hidrokel maupun hernia.
4
Gambar . =enis"enis 0idrokel
Gambaran !linis
/asien mengeluh adanya !en"olan di kantong skrotum yang tidak nyeri. /ada pemeriksaan
'isik didapatkan adanya !en"olan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan
penerawangan menun"ukkan adanya transiluminasi. /ada hidrokel yang terin'eksi atau kulit skrotum
yang sangat te!al kadangkadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus di!antu dengan
pemeriksaan ultrasonogra'i. ;enurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis di!edakan
!e!erapa macam hidrokel, yaitu *1+ hidrokel testis, *2+ hidrokel 'unikulus, dan *3+ hidrokel komunikan.
/em!agian ini penting karena !erhu!ungan dengan metode operasi yang akan dilakukan pada saat
melakukan koreksi hidrokel.
Gambar ". 0idrokel komunikans *pada anak+
5
Gambar #. 0idrokel nonkomunikans *pada dewasa+
/ada hidrokel testis, kantong hidrokel seolaholah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat
dira!a. /ada anamnesis, !esarnya kantong hidrokel tidak !eru!ah sepan"ang hari.
/ada hidrokel 'unikulus, kantong hidrokel !erada di 'unikulus yaitu terletak di se!elah kranial
testis, sehingga pada palpasi, testis dapat dira!a dan !erada di luar kantong hidrokel. /ada anamnesis,
kantong hidrokel !esarnya tetap sepan"ang hari.
/ada hidrokel komunikan terdapat hu!ungan antara prosesus vaginalis dengan rongga
peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. /ada anamnesis, kantong
hidrokel !esarnya dapat !eru!ahu!ah yaitu !ertam!ah !esar pada saat anak menangis. /ada palpasi,
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga a!domen.
Pemeri$saan %isi$
(akukan pemeriksaan pada posisi !er!aring dan !erdiri. =ika pada posisi !erdiri ton"olan
tampak "elas, !aringkan pasien pada posisi supine. 9ila terdapat resolusi pada ton"olan *dapat
mengecil+, harus dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikan atau hernia.
9ila ton"olan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk meningkatkan tekanan
intaa!dominal. /ada anak yang le!ih !esar, dapat dilakukan dengan menyuruh pasien meniup !alon,
atau !atuk. /ada !ayi, dapat dilakukan dengan mem!erikan tekanan pada a!domen *palpasi dalam+
atau dengan menahan kedua tangan !ayi diatas kepalanya sehingga !ayi akan mem!erontak sehingga
akan menim!ulkan ton"olan.
/emeriksaan transiluminasi pada scrotum menun"ukkan cairan dalam tunika vaginalis
mengarah pada hidrokel. <amun, tes ini tidak sepenuhnya menyingkirkan hernia.
>
Gambar &. Tes Transiluminasi
Pemeri$saan pen'n(ang
1. Transiluminasi
;erupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan massa
skrotum..#ilakukan didalam suatu ruang gelap, sum!er cahaya diletakkan pada sisi
pem!esaran skrotum . %truktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak dapat
ditem!usi sinar. Trasmisi cahaya se!agai !ayangan merah menun"ukkan rongga yang
mengandung cairan serosa, seperti hidrokel .
2. Ultrasonogra'i
Ultrasonogra'i dapat mengirimkan gelom!ang suara melewati skrotum dan mem!antu melihat
adanya hernia, kumpulan cairan *hidrokel+, vena a!normal *varikokel+ dan kemungkinan
adanya tumor.
Diferential Diagnosis
%ecara umum adanya pem!engkakan skrotum mem!erikan ge"ala yang hampir sama dengan hidrokel,
sehingga sering salah terdiagnosis. $leh karena itu diagnosis !anding hidrokel adalah -
Hernia s)rotalis*
0idrokel dan hernia inguinalis !ermani'estasi klinis se!agai !en"olan pada daerah testis dengan
per!edaan utama !erupa !en"olan pada hernia !ersi'at hilang tim!ul, sedangkan pada hidrokel,
!en"olan dapat !erkurang tapi lama. #engan melakukan tes transiluminasi, hidrokel mem!erikan hasil
tes yang positi' sedangkan pada hernia inguinalis hasil tes negati'. /entingnya mem!edakan kedua
kasus terse!ut sehu!ungan dengan penanganan yang dilakukan untuk kemudian mengurangi
komplikasi yang dapat ter"adi.
+ari$o$el
.dalah varises dari vena pada pleksus pampini'ormis aki!at gangguan aliran darah !alik vena
spermatika interna.
?am!aran klinis -
.namnesa -
1. /asien !iasanya mengeluh !elum mempunyai anak setelah !e!erapa tahun menikah.
@
2. Terdapat !en"olan di atas testis yang tidak nyeri.
3. Terasa !erat pada testis
/emeriksaan Aisik - */asien !erdiri dan diminta untuk manuver valsava+
2nspeksi dan /alpasi terdapat !entukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung, yang letaknya di
se!elah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis.
/ada posisi !er!aring, !en"olan akan menghilang, sedangkan pada hidrokel tidak hilang, hanya dapat
!erkurang tetapi !utuh waktu yang lama.
Torsi Testis
.dalah keadaan dimana 'unikulus spermatikus terpuntir sehingga ter"adi gangguan vaskularisasi dari
testis yang dapat !eraki!at ter"adinya gangguan aliran darah daripada testis.
?am!aran klinis -
.namnesa -
1. Tim!ul mendadak, nyeri he!at dan pem!engkakan skrotum.
2. sakit perut he!at, kadang mual dan muntah.
3. nyeri dapat men"alar ke daerah inguinal.
/emeriksaan Aisik -
1. 2nspeksi
testis !engkak, ter"adi retraksi testis ke arah kranial, karena 'unikulus spermatikus terpuntir dan
memendek, testis pada sisi yang terkena le!ih tinggi dan le!ih hori)ontal "ika di!andingkan testis sisi
yang sehat.
2. /alpasi tera!a lilitan 7 pene!alan 'unikulus spermatikus
/emeriksaan 'isik yang paling sensitive pada torsio testis adalah hilangnya re'leB kremaster.
5e'leks kremaster dilakukan dengan menggores atau mencu!it paha !agian medial, menye!a!kan
kontraksi musculus cremaster yang akan mengangkat testis. 5e'leks kremaster dikatakan positi'
!ila testis !ergerak ke arah atas minimal &.5 cm.
/ada torsio appendiB testis, tera!a adanya nodul keras !erdiameter 23 mm di u"ung atas testis,
dapat tampak !erwarna ke!iruan, yang dikenal dengan C!lue dot signD.
/rehnEs sign negative mengindikasikan nyeri tidak !erkurang dengan pengangkatan testis dapat
menun"ukkan adanya torsio testis, merupakan operasi :2T$ dan harus dikoreksi dalam > "am.
Hemato)ele
.dalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, !iasanya didahului oleh trauma.
?am!aran klinik - !en"olan pada testis
/emeriksaan Aisik -
;asa kistik
Transiluminasi *+
3
T'mor testis
6eganasan pada pria ter!anyak usia antara 1535 tahun.
?am!aran klinis -
.namnesa -
keluhan adanya pem!esaran testis yang tidak nyeri.
Terasa !erat pada kantong skrotum
/emeriksaan Aisik -
9en"olan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi.
Terapi
0idrokel pada !ayi !iasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan
setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sem!uh sendiriF tetapi "ika hidrokel masih tetap ada
atau !ertam!ah !esar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi. ;ayoritas hidrokel pada neonates akan
hilang karena penutupan spontan dari ///,/ awal setelah kelahiran. :airan dalam hidrokel !iasanya
akan direa!sorpsi se!elum !ayi !erumur 1 tahun. 9erdasarkan 'akta terse!ut, o!servasi umumnya
dilakukan pada hidrokel pada !ayi.
2ndikasi operasi per!aikan hidrokel -
o ?agal untuk hilang pada umur 2 tahun
o 5asa tidak nyaman terusmenerus aki!at hidrokel permagna
o /em!esaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pem!uluh darah
o .danya in'eksi sekunder *sangat "arang+
Gambar ,. 0idrokel testis
/ada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan
hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniogra'i. /ada hidrokel
testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong
hidrokel sesuai cara Ginkelman atau plikasi kantong hidrokel sesuai cara (ord. /likasi kantong hernia
*(ordEs procedure+ digunakan untuk hidrokel ukuran kecil sampai medium. Tehnik ini mengurangi
resiko ter"adiya hematoma. Hversi dan pen"ahitan kantong hidrokel di!elakang testis *=a!oulay
4
procedure+ dihu!ungkan dengan pengurangan ke"adian rekurensi, tetapi tidak mengurangi resiko
ter"adinya hematom. /ada hidrokel 'unikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.
/enatalaksanaan /ost $perasi 0idrokel
/enyem!uhan postoperasi hidrokel !iasanya cepat.
Terapi yang di!erikan antara lain -
.nalgetik
9ayi I 2!upro'en 1&mg7kg setiap >3 "amF paracetamol 15 mg7kg setiap >3 "amF hindari
penggunaan narkotika pada !ayi karena adanya risiko apneu
.nak yang le!ih !esar I /aracetamol dengan kodein *1mg7kg kodein+ setiap >3 "am
%ekitar 2 minggu setelah operasi, posisi mengangkang *naik sepeda+ harus dihindari untuk
mencegah perpindahan testis yang mo!ile keluar dari scrotum, dimana dapat ter"e!ak oleh
"aringan ikat dan mengaki!atkan cryptorchidism sekunder.
/ada anak dengan usia sekolah, aktivitas olahraga harus di!atasi selama 4> minggu.
6arena ke!anyakan operasi hidrokel dilakuakn pada dasar pasien rawat "alan *outpatient+, pasien
dapat kem!ali ke sekolah segera setelah tingkat kenyamanan memungkinkan *!iasanya 13 hari
postoperasi+.
Te$ni$ Operasi Hidro$el -Hig. Ligation/
o ;emeriksa anak untuk mengkon'irmasi adanya testis.
o ;em!uat incisi inguinal kecil
o ;asuk ke canalis inguinalis dan diseksi /,, yang merupakan kantung hidrokel, harus !e!as dari
vas de'erens dan pem!uluh darah.
o 6eluarkan isi kantung hidrokel *cairan+ ke dalam a!domen
o (igasi kantung pada atau di atas annulus inguinalis interna
o 2nspeksi annulus inguinalis interna untuk memastikan seluruh isi kantung telah dikeluarkan
seluruhnya.
o =ahit lapisan 'ascia dan kulit..
1&
.. 2ncisi pada kuadran !awah a!domen sepan"ang 24cm, ke arah lateral dari
titik tepat di atas spina pu!ic.
9. Aascia super'isialis telah diincisi. ;usculus o!liJus eBternus terlihat.
:. ;usculus o!liJus eBternus telah diincisi, tampak kantung hidrokel dan cord.
11
#. Aascia o!liJue eBternus di"epit, memperlihatkan musculus cremaster dan
'ascia spermaticus interna melapisi kantung dan cord.
H. 6antung yang melalui canalis inguinalis dan annulus inguinalis eBterna
dipisahkan dari cord di !awahnya. U"ung distal telah di!uka se!agian. U"ung proBimal akan
dilakukan high ligation pada leher kantung.
A. U"ung proBimal kantung diangkat. 5etroperitoneal 'at pad yang selalu ada
dan merupakan indikasi titik untuk high ligation. =ahitan dilakukan pada leher kantung. %etelah
di"ahit, "ahitan kedua dilakukan pada distal dari "ahitan pertama untuk memastikan ligasi yang
permanen.
?. ;usculus o!liJue eBternus di"ahit.
0. ;en"ahit "aringan su!cuticular.
6omplikasi operasi
6omplikasi pasca !edah ialah perdarahan dan in'eksi luka operasi.
Pen0'lit
=ika di!iarkan, hidrokel yang cukup !esar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna
!isa menekan pem!uluh darah yang menu"u ke testis sehingga menim!ulkan atro'i testis.
Prognosis
#engan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang dari 11.
1A1 I+
DA%TAR P23TA!A
1. 9enson :#, ;ustard GT. /ediatric %urgery. ,olume 1. 14>2. Kear 9ook ;edical /u!lishers,
2nc. U%.. p. 53&532
2. %"amsuhida"at 5. dan =ong G.#., 9uku ."ar 2lmu 9edah, Hdisi 4, =akarta, H?:, 144@
3. =ames ; 9ecker. Hssentials o' %urgery. Hdisi 1. %aunders Hlsevier. /hiladelphia. p 113124
4. ?erard ; #oherty. :urrent %urgical #iagnosis and Treatment. Hdisi 12. ;c?raw0ill
:ompanies. <ew Kork. p 245254
!O43EP DA3AR PE45A!IT
1. Definisi
Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat peradangan pada
epididimis *suatu struktur melengkung di !agian !elakang testis yang 'ungsinya se!agai
pengangkut, tempat penyimpanan, dan pematangan sel sperma yang !erasal dari testis+.
12
6ondisi ini mungkin dapat sangat menyakitkan, dan skrotum !isa men"adi merah, hangat, dan
!engkak. 2ni mungkin akut *ti!ati!a menyerang+ namun "arang men"adi kronis.

2. Epidemiologi
Hpididimitis diderita 1 dari 144 klien lakilaki *&,>4 1+ pada usia 135& tahun atau sekitar
>&&.&&& kasus pada lakilaki usia 1335 tahun di .merika %erikat. Hpididimitis diderita
terutama oleh lakilaki usia 1>3& tahun dan usia 51@& tahun. #ilaporkan !aru!aru ini
terdapat kasus meningkatnya penyakit ini di .merika %erikat yang dihu!ungkan dengan
meningkatnya laporan kasus :hlamydia dan ?onorrhoeae.
. Etiologi
9ermacam penye!a! tim!ulnya epididimitis tergantung dari usia klien, sehingga penye!a!
dari tim!ulnya epididimitis di!edakan men"adi -
2n'eksi !akteri non spesi'ik
9akteri coli'orms *misalnya E coli, Pseudomonas, Proteus, Klebsiella+ men"adi
penye!a! umum ter"adinya epididimitis pada anakanak, dewasa dengan usia le!ih
dari 35 tahun dan homoseksual. Ureaplasma urealyticum, Corynebacterium,
Mycoplasma, dan Mima polymorpha "uga dapat ditemukan pada golongan penderita
terse!ut. 2n'eksi yang dise!a!kan oleh Haemophilus influenza dan N meningitides
sangat "arang ter"adi.
/enyakit ;enular %eksual */;%+
:hlamydia merupakan penye!a! tersering pada lakilaki !erusia kurang dari 35 tahun
dengan aktivitas seksual akti'. 2n'eksi yang dise!a!kan oleh Neisseria gonorrhoeae,
Treponema pallidum, Trichomonas dan ardnerella !aginalis "uga sering ter"adi pada
populasi ini.
,irus
,irus men"adi penye!a! yang cukup dominan pada anakanak. /ada epididimitis
yang dise!a!kan oleh virus tidak didapatkan adanya pyuria. ;umps merupakan virus
yang sering menye!a!kan epididimitis selain :oBsackie virus . dan ,aricella.
T9 *Tu!erculosis+
Hpididimitis yang dise!a!kan oleh !asil tu!erculosis sering ter"adi di daerah endemis
T9 dan men"adi penye!a! utama ter"adinya T9 urogenitalis.
13
/enye!a! in'eksi lain *seperti 9rucellosis, :occidioidomycosis, 9lastomycosis,
:ytomegalovirus, :andidiasis, :;, pada 02,+ dapat men"adi penye!a! ter"adinya
epididimitis namun !iasanya hanya ter"adi pada individu dengan sistem imun tu!uh
yang rendah atau menurun.
$!struksi *seperti 9/0, mal'ormasi urogenital+ memicu ter"adinya re'luks.
,askulitis *seperti 0enoch%chLnlein purpura pada anakanak+ sering menye!a!kan
epididimitis aki!at adanya proses in'eksi sistemik.
/enggunaan .miodarone dosis tinggi
.miodarone adalah o!at yang digunakan pada kasus aritmia "antung dengan dosis
awal >&& mg7hari3&& mg7hari selama 13 minggu secara !ertahap dan dosis
pemeliharaan 4&& mg7hari. /enggunaan .miodarone dosis tinggi ini *le!ih dari 2&&
mg7hari+ akan menim!ulkan anti!odi miodarone 0:( yang kemudian akan
menyerang epididimis sehingga tim!ullah ge"ala epididimitis. 9agian yang sering
terkena adalah !agian cranial dari epididmis dan kasus ini ter"adi pada 311 1 klien
yang menggunakan o!at .miodarone.
/rostatitis
/rostatitis merupakan reaksi in'lamasi pada kelen"ar prostat yang dapat dise!a!kan
oleh !akteri maupun non !akteri dapat mnye!ar ke skrotum menye!a!kan tim!ulnya
epididimitis dengan rasa nyeri yang he!at, pem!engkakan, kemerahan dan "ika
disentuh terasa sangat nyeri. ?e"ala yang "uga sering menyertai adalah nyeri di
selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung !agian !awah, demam
dan menggigil. /ada pemeriksaan colok du!ur didapatkan prostat yang mem!engkak
dan terasa nyeri "ika disentuh
Tindakan pem!edahan seperti prostatektomi
/rostatektomi dapat menim!ulkan epididimitis karena ter"adinya in'eksi preoperasi
pada traktus urinarius. 0al ini ter"adi pada 13 1 kasus yang dilakukan prostatektomi
suprapu!ik.
6ateterisasi dan instrumentasi
Ter"adi epididimitis aki!at tindakan kateterisasi maupun pemasangan instrumentasi
dipicu oleh adanya in'eksi pada urethra yang menye!ar hingga ke epididimis.
9lood !orne in'ection
Hpididimitis ter"adi melalui in'eksi yang penye!arannya melalui darah dari 'ocus
primer yang "auh, seperti kulit, gigi, telinga, dan tenggorokan.
". Patofisiologi
Hpididimitis merupakan suatu in'eksi epididimis yang !iasanya turun dari prostat atau saluran
urine yang terin'eksi. 6ondisi ini dapat "uga ter"adi se!agai komplikasi dari ?onorrhoeae.
/ada pria di!awah 35 tahun penye!a! utama epididimitis adalah Chlamydia trachomatis.
2n'eksi mulai men"alar dari !agian atas melalui urethra dan duktus e"akulatorius kemudian
!er"alan sepan"ang vas de'erens ke epididimis. 5asa nyeri dirasakan pada unilateral dan rasa
sakit pada kanalis inguinalis sepan"ang "alur vas de'erens kemudian mengalami nyeri dan
pem!engkakan pada skrotum dan daerah lipatan paha. Hpididimis men"adi !engkak dan
sangat sakit, suhu tu!uh meningkat, menggigil, demam dan urine dapat mengandung nanah
*pyuria+ dan !akteri *!akteriuria+.
14
#. !lasifi$asi
Hpididimitis dapat diklasi'ikasikan men"adi akut dan kronis, tergantung pada lamanya ge"ala.
Epididimitis a"ut
Hpididimitis akut memiliki waktu tim!ulnya nyeri dan !engkak hanya dalam
!e!erapa hari *kurang dari enam minggu+. Hpididimitis akut !iasanya le!ih !erat
daripada epididimitis kronis.
Epididimitis "ronis
Hpididimitis yang telah ter"adi selama le!ih dari enam minggu, ditandai oleh
peradangan !ahkan ketika tidak adanya suatu in'eksi. /engu"ian diperlukan untuk
mem!edakan antara epididimitis kronis dengan !er!agai gangguan lain yang dapat
menye!a!kan nyeri skrotum konstan, termasuk di dalamnya kanker testis, urat
skrotum mem!esar *varikokel+, dan kista dalam epididimis. %elain itu, sara'sara' di
daerah skrotum yang terhu!ung ke perut kadangkadang menye!a!kan sakit mirip
hernia. 6ondisi ini dapat !erkem!ang !ahkan tanpa adanya penye!a! yang telah
di"elaskan se!elumnya. #alam kondisi seperti ini diperlukan perawatan yang
mungkin agak lama. 0al ini dikarenakan terdapat hipersensitivitas struktur tertentu,
termasuk sara' dan otot, yang dapat menye!a!kan atau !erkontri!usi pada
epididimitis kronis.
&. 6anifestasi $linis
?e"ala yang tim!ul tidak hanya !erasal dari in'eksi lokal namun "uga !erasal dari sum!er
in'eksi yang asli. ?e"ala yang sering !erasal dari sum!er in'eksi asli seperti duh urethra dan
nyeri atau itching pada urethra *aki!at urethritis+, nyeri panggul dan 'rekuensi miksi yang
meningkat, dan rasa ter!akar saat miksi *aki!at in'eksi pada vesika urinaria yang dise!ut
:ystitis+, demam, nyeri pada daerah perineum, 'rekuensi miksi yang meningkat, urgensi, dan
rasa perih dan ter!akar saat miksi *aki!at in'eksi pada prostat yang dise!ut /rostatitis+, demam
dan nyeri pada region 'lank *aki!at in'eksi pada gin"al yang dise!ut /ielone'ritis+. ?e"ala lokal
pada epididimitis !erupa nyeri pada skrotum. <yeri mulai tim!ul pada !agian !elakang salah
satu testis namun dengan cepat akan menye!ar ke seluruh testis, skrotum dan kadang ke
daerah inguinal disertai peningkatan suhu !adan yang tinggi. 9iasanya hanya mengenai salah
satu skrotum sa"a dan tidak disertai dengan mual dan muntah. %elain itu !isa "uga disertai
dengan pem!engkakan dan kemerahan testicular dan7atau scrotal dan urethral discharge.
?e"ala lain yang mungkin ditemukan antara lain !en"olan di testis, pem!engkakan testis pada
sisi epididimis yang terkena, pem!engkakan selangkangan pada sisi yang terkena, nyeri testis
ketika !uang air !esar, keluar nanah dari urethra, nyeri ketika !erkemih, nyeri ketika
!erhu!ungan seksual atau e"akulasi, darah di dalam semen, dan nyeri selangkangan.
,. Pemeri$saan diagnosti$7pen'n(ang
.. /emeriksaan la!oratorium
/emeriksaan darah lengkap dimana ditemukan leukosit meningkat dengan shift
to the left *1&.&&&3&.&&&7 Ml).
%perma analisa dimana terdapat leukosit N 1 "uta7ml
6ultur semen se!agai kon'irmasi untuk mendapatkan kuman penye!a! dari
epididimitis.
6ultur urine dan pewarnaan gram untuk kuman penye!a! in'eksi.
15
.nalisa urine untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak.
Tes penyaringan untuk Chlamydia dan onorrhoeae.
6ultur darah !ila dicurigai telah ter"adi in'eksi sistemik pada penderita.
9. /emeriksaan radiologis
#$ Colour %oppler Ultrasonography
/emeriksaan ini memiliki rentang tentang kegunaan yang luas dimana pemeriksaan ini
le!ih !anyak digunakan untuk mem!edakan epididimitis dengan penye!a! akut skrotum
lainnya.
6ee'ekti'an pemeriksaan ini di!atasi oleh nyeri dan ukuran anatomi klien *seperti ukuran
!ayi !er!eda dengan dewasa+.
/emeriksaan menggunakan ultrasonogra'i dilakukan untuk melihat aliran darah pada
arteri testikularis. /ada epididimitis, aliran darah pada arteri testikularis cenderung
meningkat.
Ultrasonogra'i "uga dapat dipakai untuk mngetahui adanya a!ses skrotum se!agai
komplikasi dari epididimitis.
Hpididimitis kronis daapt diketahui melalui pem!esaran testis dan epididimis yang
disertai pene!alan tunika vaginalis dimana hal ini akan menim!ulkan gam!aran echo
yang heterogen pada ultrasonogra'i.
&$ Nuclear 'cintigraphy
/emeriksaan ini menggunakan technetium44 tracer dan dilakukan untuk mengkon'irmasi
hasil pemeriksaan aliran darah yang meragukan dengan memakai ultrasonogra'i.
/ada epididimitis akut akan terlihat gam!aran peningkatan penangkapan kontras.
;emiliki sensitivitas dan spesi'itas 4&1&& 1 dalam menentukan daerah iskemia aki!at
in'eksi.
/ada keadaan skrotum yang hiperemis akan tim!ul diagnosis negati' palsu.
6eter!atasan dari pemeriksaan ini adalah harga yang mahal dan sulit dalam melakukan
interpretasi.
($ )esicourethrogram *)CU+, Cystourethroscopy, dan U' abdomen
/emeriksaan ini digunakan untuk mengetahui suatu anomali congenital pada klien anak
anak dengan !akteriuria dan epididimitis.
8. Pemeri$saan fisi$
/ada inspeksi ditemukan skrotum !isa men"adi merah dan !engkak. 2ni mungkin akut
*ti!ati!a menyerang+ namun "arang men"adi kronis, dan terdapat pem!esaran skrotum
dan isinya, dan terdapat nanah pada urine.
/ada palpasi ditemukan testis pada posisi normal vertikal, ukuran kedua testis sama !esar,
dan tidak terdapat peninggian pada salah satu testis. %etelah !e!erapa hari, epididimis dan
testis tidak dapat tera!a terpisah karena !engkak yang "uga meliputi testis. .kan tera!a
pem!esaran atau pene!alan dari epididimis secara keseluruhan, di kauda atau di kaput
yang mengindikasikan kuman penye!a! in'eksi. #itemukan "uga rasa nyeri yang
terlokalisir di epididimis dengan suhu yang sedikit meningkat karena aliran darah
meningkat di daerah terse!ut. 6ulit skrotum tera!a panas, kenyal, merah, dan !engkak
karena adanya edema dan in'iltrate. Aunikulus spermatikus "uga turut meradang men"adi
!engkak dan nyeri.
1>
0asil pemeriksaan re'leks kremaster normal
Phren sign !ernilai positi' dimana nyeri dapat !erkurang !ila skrotum diangkat ke atas
karena pengangkatan ini akan mengurangi regangan pada testis. <amun pemeriksaan ini
kurang spesi'ik.
/em!esaran kelen"ar getah !ening di regio inguinalis.
/ada pemeriksaan colok du!ur mungkin didapatkan tanda prostatitis kronis yaitu adanya
pengeluaran secret atau nanah setelah dilakukan masase prostat.
9iasanya didapatkan eritema dan selulitis pada skrotum yang ringan.
/ada anakanak, epididimitis dapat disertai dengan anomali kongenital pada traktus
urogenitalis seperti ureter ektopik, vas de'erens ektopik, dan lainlain.
9. !riteria diagnosis
Hpididimitis akan sulit untuk mem!edakan dari torsio testis *kondisi ketika saluran spermatika
ke kedua testis memotong suplai darah+. 6eduanya dapat ter"adi pada waktu yang sama.
Hpididimitis !iasanya memiliki !entuk serangan !ertahap. /ada pemeriksaan 'isik, testis
!iasanya ditemukan !erada dalam posisi normal vertikal, ukuran yang sama dengan
pasangannya, dan tidak naik tinggi. Temuan khas adalah kemerahan, hangat, dan
pem!engkakan skrotum, dengan kelem!utan !elakang testis, "auh dari tengah *ini adalah
posisi normal dari epididimis relati' terhadap testis+. 5e'leks kremaster, apa!ila se!elumnya
normal, akan tetap terlihat normal. 2ni adalah tanda yang !erguna untuk me!edakannya dari
torsio testis.
.nalisis urine kemungkinan normal atau tidak normal. %e!elum munculnya teknikteknik
canggih pencitraan medis, eksplorasi !edah adalah standar perawatan. %aat ini U%? #oppler
adalah tes yang le!ih disukai. 0al ini dapat menun"ukkan peningkatan aliran darah *"uga
di!andingkan dengan sisi normal+, se!agai lawan dari torsio testis. /engu"ian tam!ahan
mungkin diperlukan untuk mengidenti'ikasi penye!a! yang mendasari. /ada anakanak,
se!uah kelainan saluran kemih sering ditemukan. /ada pria akti' secara seksual, tes untuk
penyakit menular seksual dapat dilakukan. 2ni mungkin termasuk mikroskop dan pem!iakan
dari sampel urine, ?ram strain dan pem!iakan dari cairan atau swa! dari saluran kemih, tes
ampli'ikasi asam nuklir *untuk memperkuat dan mendeteksi #<. atau asam nukleat mikro!a
lainnya+ atau tes untuk si'ilis dan 02,.
1:. Diagnosis banding
#iagnosis !anding epididimitis meliputi -
1+ $rchitis
2+ 0ernia inguinalis inkarserata
3+ Torsio testis
4+ %eminoma testis
5+ Trauma testis
11. Penatala$sanaan
/enatalaksanaan epididimitis meliputi dua hal yaitu penatalaksanaan medis dan !edah, yaitu -
a. /enatalaksanaan medis
.nti!iotik digunakan !ila diduga adanya suatu proses in'eksi. .nti!iotik yang sering
digunakan adalah -
AluoroJuinolones, namun penggunaannya telah di!atasi karena ter!ukti resisten
terhadap kuman ?onorrhoeae.
:e'alosporin *:e'triaBon+.
1@
(evo'loBacin atau $'loBacin untuk mengatasi in'eksi :hlamydia, pada kasus
yang dise!a!kan oleh organisme enterik *seperti E$ coli+ dan digunakan pada
klien yang alergi penisilin.
#oBycycline, .)ithromycin, dan Tetrasiklin digunakan untuk mengatasi in'eksi
!akteri non gonokokal lainnya.
/ada anakanak, AluoroJuinolones dan #oBycycline se!aiknya dihindari. 9akteri
yang menye!a!kan in'eksi saluran kemih sering men"adi penye!a! epididimitis
pada anak. 6otrimoksasol atau penisilin yang cocok *misalnya %e'aleksin+ dapat
digunakan. =ika ada penyakit menular seksual, pasangannya "uga harus dirawat.
/enanganan epididimitis lainnya !erupa penanganan suporti', seperti -
/engurangan aktivitas.
%krotum le!ih ditinggikan dengan melakukan tirah !aring total selama dua
sampai tiga hari untuk mencegah regangan !erle!ihan pada skrotum.
6ompres es7kompres dingin pada skrotum untuk mengurangi rasa sakit.
/em!erian analgesik dan <%.2#.
;encegah penggunaan instumentasi pada urethra.
!. /enatalaksanaan !edah
/enatalaksanaan di !idang !edah meliputi -
'crotal e,ploration
Tindakan ini digunakan !ila telah ter"adi komplikasi dari epididimitis dan
orchitis seperti a!ses, pyocele, maupun ter"adinya in'ark pada testis. #iagnosis
tentang gangguan intrascrotal !aru dapat ditegakkan saat melakukan
orchiectomy.
Epididymectomy
Tindakan ini dilaporkan telah !erhasil mengurangi nyeri yang dise!a!kan oleh
epididimitis kronis pada 5& 1 kasus.
Epididymotomy
Tindakan ini dilakukan pada klien dengan epididimitis akut supurativa.
12. !ompli$asi
6omplikasi dari epididimitis adalah -
1+ .!ses dan pyocele pada scrotum
2+ 2n'ark pada testis
3+ Hpididimitis kronis dan orchalgia
4+ 2n'ertilitas sekunder se!agai aki!at dari in'lamasi maupun o!struksi dari duktus
epididimis
5+ .tro'i testis yang diikuti hipogonadotropik hipogonadism
>+ Aistula kutaneus
@+ /enye!aran in'eksi ke organ lain atau sistem tu!uh.
1. Prognosis
Hpididimitis akan sem!uh total !ila menggunakan anti!iotik yang tepat dan adekuat serta
melakukan hu!ungan seksual yang aman dan mengo!ati partner seksualnya. 6ekam!uhan
epididimitis pada seorang klien adalah hal yang !iasa ter"adi.
13
14

Anda mungkin juga menyukai