PTS - Memperkenalkan Konsep Model Pembelajaran Reward First in Group Pada Guru Penjaskes Guna Peningkatan Mutu Mengajar
PTS - Memperkenalkan Konsep Model Pembelajaran Reward First in Group Pada Guru Penjaskes Guna Peningkatan Mutu Mengajar
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
dinamis dan terbuka. Dinamis yang terbuka dalam arti bahwa nilai yang
dalam masyarakat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang
pelajaran ini.
2
3
3
4
dan hasil belajar. Dan ketiga, peningkatan kedua kemampuan tadi akan
kependidikan lainnya.
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
faktor-faktor antara lain: tujuan, metode dan cara menerapkan dalam proses
antara metode yang satu dengan metode yang lain perlu panduan mengajar
akan tertutup oleh metode yang lain. Pendidikan harus dapat membantu
4
5
timbal balik antara siswa dan guru, ataupun interaksi antar satu siswa
dengan siswa lainnya, siswa juga dapat dirangsang rasa ingin tahunya,
___________?
2. Apakah hasil evaluasi kritis terhadap cara guru agama Islam mengajar
5
6
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Learning
6
7
E. Hipotesis Penelitian
F. Metode Penelitian
terhadap cara mengajat guru agama Islam di depan kelas sementara guru
adalah berupa data primer, yang berasal dari nilai test dari siswa yang
7
8
G. Definisi Istilah
First Group Learning terhadap inovasi cara engajar guru agama Islam di
Propinsi ___________.
___________.
lain.
4. prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa yang dinyatakan
8
9
Pendidikan agama Islam diberikan sejak dini oleh guru Agama Islam di
dan berakhlaq mulia seperti yang di-suri tauladan-kan oleh para nabi dan
9
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang diakhiri dengan peberian hadiah kepada siswa yang paling benar di
jawaban).
guru.
10
11
B. Pengertian Belajar
11
12
manusia tidak lain adalah hasil belajar. Kita hidup dan bekerja menurut apa
yang telah dipelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah
suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu berlangsung secara aktif
mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu guru harus dapat memberikan
belajar.
fungsi jasmani. Dengan demikian tidak setiap perubahan tingkah laku pada
12
13
13
14
Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali. Bahan yang
mengenalnya. Bahan yang tanpa arti sukar dikenali, akibatnya tidak ada
pula, berat ringannya tugas berhubung dengan usia siswa. Ini berarti
14
15
lingkungannya.
15
16
3. Faktor-faktor individual
16
17
a. Kematangan
b. Minat
1988:57).
c. Bakat
17
18
pelajaran sesuai dengan bakat siswa, hasil, pelajaran akan lebih baik
mereka akan lebih giat lagi, oleh karena itu penting sekali untuk
d. Kesiapan
Kesiapan itu timbul dari siswa itu sendiri dan juga berhubungan
lebih baik. Lain halnya apabila belum siap menerima pelajaran. Prestasi
lebih tua lebih kuat, lebih sabar, lebih sanggup melaksanakan tugas-
18
19
gerak kebiasaan kerja dan ingatan yang lebih baik dan tingkat
dalam prestasi akademik dapat kita lihat banyak anak perempuan yang
menunjukkan prestasi yang lebih baik tidak kalah dengan prestasi anak
laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada yang perbedaan berarti
g. Pengalaman sebelumnya
i. Motivasi
19
20
prestasi siswa bisa dinyatakan dengan angka (0 s.d 10) (Suharsimi Arikunto,
1988).
tingkat dan jenis tertentu yang berada di bangku sekolah (Zainal Arifin, 1989).
belajar siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri atas
sarana, dsb.
dalam mengajar. Metode mengajar harus tepat, efisien dan efektif sehingga
20
21
berperan adalah :
bantuannya.
2. Motivasi kerja
meningkatkan prestasi dan profesinya. Dalam hal ini, guru yang bercita-
21
22
Guru harus memiliki sifat dan sikap luwes dalam pergaulan, suka
senang, puas, dan gembira. Simpati guru merupakan faktor yang sangat
atau sub pembahasan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Alat yang
antara pre-test dan post-test setelah diberikan Metode reward first in group
untuk Siklus 2, melalui tes tertulis. Tes lisan digunakan untuk melengkapi
kekurangan dalam tes tertulis yang telah dikerjakan siswa. Sedangkan tes
22
23
Menurut Suhartono, "Belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang
Jadi dari pengertian prestasi belajar tersebut di atas dan peristiwa mengajar
belajar mengajar akan berhasil atau sudah mencapai tujuan, yang diperlukan
pendidikan kita terhadap siswa, hasil inilah yang kita sebut prestasi belajar
siswa.
23
24
Prestasi Belajar
pujian dan penghargaan terhadap hasil belajar anak yang mendekati hasil
belajar yang diinginkan guru agama Islam . Siswa perlu diberi tahukan
1987).
H. Penelitian Tindakan
mutu, relevansi dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal ini terjadi karena
hasil belajar siswa dan efisiensi pendidikan. Seperti yang dinyatakan oleh
Hammersley (1986), jika kita bermaksud memahami cara kerja sekolah dan
penting dimengerti adalah apa yang terjadi di dalam kelas. Sebagian besar
24
25
kelas.
lingkup yang lebih luas, karena tidak saja mengkaji dan melakukan tindakan
dalam lingkup kelas, tetapi dapat mencakup satu sekolah bahkan dapat
beberapa sekolah.
yang terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan
Tindakan adalah suatu bentuk self inguiry kolektif yang dilakukan oleh para
keadilan dari praktek sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta
(partisipatori) dan
25
26
khas yakni :
tindakan.
3. Penelitian Tindakan selalu ada tindakan yang dilakukan oleh guru untuk
26
27
dilaksanakannya.
bahwa semakin baik kualitas proses pembelajaran akan semakin baik pula
27
28
bersifat spiral (a spiral of steps), yaitu suatu daur kegiatan yang dimulai
l. Mengidentifikasi masalah
28
29
kepustakaan.
29
30
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil
c. Observasi
pembelajaran.
d. Refleksi
30
31
BAB III
METODE PENELITIAN
31
32
A. Rancangan Penelitian
diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada ruang lingkup yang lebih luas,
karena untuk kondisi dan situasi yang berbeda hasilnya dapat berbeda.
lingkungan sekolah, bagi guru agama Islam hasil penelitian ini dapat
32
33
Group Learning.
yang melibatkan seluruh guru dan beberapa siswa kelas tinggi di SDN
dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang
dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
33
34
Putaran 1
Tindakan/
Observasi
Rencana yang direvisi
Putaran 2
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Putaran 3
Refleksi
Tindakan/
Observasi
pengarah pembelajaran.
34
35
siklus berikutnya.
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
1. Silabus
Islam.
35
36
4. Tes formatif
36
37
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui Kinerja Guru agama Islam yang
pembelajaran.
37
38
BAB IV
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
siswa 30 siswa di pilih secara random oleh guru kelas. Dalam hal ini
mengajar.
38
39
Point
No Uraian Kegiatan Observasi
P1 P2
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Kesiapan Guru Mengajar 4 5
2. Menyampaikan pokok-2 tujuan
pembelajaran Reward First In Group 6 6,2
3. Mempersiapkan RPP pokok bahasan 4 5,3
4. Mengatur siswa agar mendengarkan
dan memperhatikan materi
pengajaran 5 6
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-
langkah metode pembelajaran Metode
Reward First In Group 4 5
I 2. Memantau guru dalam penerapan
pembelajaran Metode Reward First In
Group 4 5
3. Melatih keterampilan kompetensi
guru
4.Mengawasi setiap kejanggalan 4 5
pembelajaran
5.Memberikan informasi konsepsi
pembelajaran 4 5
C. Penutup
1. memperhatikan siswa 4 4,7
membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi 4,1 3,7
bersama dengan guru
II Pengelolaan Waktu 5 5,3
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 2 2
2. Guru antisias 3 4
39
40
Reward First In Group masih terasa kaku dan mendapat nilai kurang
baik. Ini merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan
akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
Ini bisa dilihat dari hasil tes siswa di kelas seperti yang terlihat
40
41
rata siswa adalah 45,5 ada 9 siswa dari 30 siswa belum tuntas
memperoleh nilai 65. Hal ini disebabkan karena siswa banyak yang
41
42
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
42
43
Point
No Uraian Kegiatan Observasi
P1 P2
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan
1. Kesiapan Guru Mengajar 7,9 8,2
2. Menyampaikan pokok-2 tujuan
pembelajaran Reward First In Group 7,6 8,2
3. Mempersiapkan RPP pokok
bahasan 7,5 8,3
4. Mengatur siswa agar
mendengarkan dan memperhatikan
materi pengajaran 7,8 8,6
E. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah
metode pembelajaran Metode Reward
I First In Group 7,1 7,6
2. Memantau guru dalam penerapan
pembelajaran Metode Reward First In
Group 7 7,9
3. Melatih keterampilan kompetensi guru 7
4. Mengawasi setiap kejanggalan
pembelajaran 7 7,9
5. Memberikan informasi konsepsi
pembelajaran 6,7 7,9
F. Penutup
1. memperhatikan siswa 7,8 8
membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi 7,1 8
bersama dengan guru
II Pengelolaan Waktu 8 8
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 7 8
2. Guru antisias 7 8
43
44
yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan
guru dan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari
prestasi belajar siswa yang meningkat cukup baik, ini bisa dilihat pada
44
45
Keteranga Keterang
No.
No. Urut Nilai n Nilai an
Urut
T TT T TT
1 70 16 90
2 70 17 80
3 50 18 70
4 70 19 80
5 60 20 40
6 70 21 70
7 70 22 60
8 80 23 50
9 70 24 70
10 40 25 80
11 70 26 70
12 80 27 90
13 90 28 80
14 60 29 80
15 90 30 80
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus
Islam .
45
46
BAB V
A. Kesimpulan
mengajar guru agama Islam dipengaruhi oleh faktor eksternal, dalam hal ini
sikap guru agama Islam yang memberikan Metode Reward in First Group
B. Saran
46
47
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Rokarya.
Zahri Afif, 2003, Petunjuk dan Pedoman Sholat Sunnah, Insani ; Jakarta
Zauniri Azham, 2002, Pengajaran Agama Islam di Sekolah Dasar, CV. Intarsari,
Bali.
48
49
Lampiran I
Lampiran II
49
50
Lampiran III
50
51
Lampiran IV
51
52
52
53
53
54
54