Penjelasan Misi
To maximize shareholder return through strong revenue growth, cost leadership in full service
operations, and group synergy while providing the highest value to customers through excellent
Indonesian hospitality
Misi:
Visi dan misi yang diturunkan merupakan komitmen dari strategi jangka
panjang Perseroan yaitu Sky Beyond.
Strategi Perusahaan (Company Strategy)
3. CORPORATE VALUE
a. Performance Manajemen
Perseroan mengelompokkan Sistem Manajemen Kinerja (SMK) berdasarkan
karakteristik dan ruang lingkup pekerjaan masing-masing rumpun jabatan dengan
penerapan yang berbeda untuk Penerbang, Awak Kabin, Pegawai Frontliner Service,
Pegawai Kargo Gudang, dan Pegawai Head Office - Branch Office (HOBO). Penilaian
kinerja Penerbang lebih difokuskan pada kepatuhan penerbang terhadap ketentuan dan
aturan penerbangan, disiplin, dan komitmen terhadap Perseroan. SMK bagi Awak Kabin
difokuskan pada kepatuhan Awak Kabin menjalankan prosedur-prosedur pelayanan dan
kedisiplinan Awak Kabin. Bagi Frontliner Service, SMK difokuskan terhadap pencapaian
target penjualan serta kualitas dan perilaku Frontliner dalam melayani calon penumpang.
Adapun bagi pegawai Kargo Gudang, PMS difokuskan pada kesesuaian terhadap Standard
Operating Procedure (SOP). Sementara untuk pegawai HOBO, SMK difokuskan terhadap
pencapaian KPI dan target individu yang dikelola melalui siklus SMK. People Manager di
HOBO dapat mengelola kinerja pegawai di jajarannya dengan mengimplementasikan
siklus SMK yang terdiri tahapan
4. JOB DESIGN
program pelatihan
Pada 2016, Unit Pelatihan & Pengembangan telah mengembangkan pegawai
sebanyak 7.215 pegawai yang terdiri dari Pilot 1.344 siswa, Awak Kabin 2.858 siswa,
Flight Operation Officer 222 siswa, dan Ground staff 1.367 siswa.
Dalam implementasinya, program pelatihan dieksekusi melalui empat metode
pembelajaran, yaitu:
1) Conventional learning, yaitu sistem pembelajaran di mana aktivitas di antara
siswa dan instruktur terjadi di dalam kelas.
2) Experiential learning, yaitu sistem pembelajaran berdasarkan pengalaman
menggunakan media pelatihan. Melalui sistem pembelajaran ini, kepada siswa
akan diberikan kasus yang mungkin terjadi di lapangan. Beberapa pelatihan media
yang digunakan dalam sistem pembelajaran ini, di antaranya:
a) Training Integrated Procedure dan Full Flight Simulator untuk kegiatan
pelatihan Pilot.
b) Cabin Service Mock-up, Safety Mock-Up, Emergency Equipment, Fire
Fighting, Door Training untuk kegiatan pelatihan Flight Attendant.
c) Sales Simulator dan Check In Simulator untuk kegiatan pelatihan
Marketing & Sales dan pelatihan Ground Service.
3) Information Technology Based Learning, yaitu sistem pembelajaran yang
menggunakan aplikasi teknologi seperti halnya e-learning untuk seluruh pegawai
dan pelatihan berbasis komputer untuk kegiatan pelatihan pilot. Implementasi
sistem pembelajaran ini ditujukan dalam upaya meningkatkan efektifitas dari segi
waktu pembelajaran dan efisiensi dari segi biaya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program pelatihan. Pada tahun 2016, Unit Learning & Development
telah mengembangkan aplikasi mobile learning. Sehingga seluruh pegawai dapat
mengikuti pembelajaran e-learning dari smartphone masing-masing.
4) Blended Learning, yaitu sistem pembelajaran yang mengkombinasikan 2 buah
metode pelatihan, yaitu penggunaan e-learning dan pelatihan conventional
classroom.
Pengembangan Karir
Dalam rangka membangun kesetaraan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
Perseroan memberikan kesempatan yang sama secara terbuka dan objektif kepada seluruh
pegawai untuk dapat mengembangkan karir dalam upaya meningkatkan kompetensinya,
sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan kesesuaian pendidikan,
pengalaman dan kompetensi yang dimiliki pegawai.Manajemen karir merupakan tanggung
jawab bersama antara pegawai, atasan, dan Perseroan. Pegawai dapat menyampaikan
aspirasi karir melalui proses pembinaan dengan atasan langsung. Atasan langsung dapat
membantu membimbing dan mengarahkan individu untuk pengembangan karirnya. Di
samping itu, Perseroan juga memberikan kesempatan yang luas dan sama kepada seluruh
pegawai yang memiliki kinerja sangat baik dan kompeten dalam organisasi untuk
menduduki posisi yang lebih tinggi.
Di tahun 2016, telah dilaksanakan asesmen terhadap 278 pegawai untuk melihat
kesesuaian kompetensi pegawai tersebut terhadap posisi yang akan dituju. Selain itu, untuk
mengisi posisi lowong di jajaran Direksi Anak Perusahaan, telah dilaksanakan fit and
proper test dan penilaian dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN kepada
kandidat internal dan eksternal Perseroan sebanyak 35 orang.
Pada tahun 2016, tinjauan remunerasi pegawai meliputi besaran gaji, tunjangan
dan nilai FATA (Flight Allowance & Travel Allowance) untuk penerbang dan awak kabin,
serta fasilitas kesehatan untuk pegawai, sales insentif untuk tenaga penjualan. Perseroan
juga melakukan tinjauan terhadap kebijakan mengenai fasilitas pegawai yang ditempatkan
di kantor cabang, fasilitas komunikasi, dan fasilitas kepemilikan kendaraan.
Layanan Pegawai
Employee Service Center memberikan pelayanan kepada pegawai untuk hal-hal
yang berkaitan dengan masalah kepegawaian, serta mengeluarkan kebijakan atau inovasi
baru yang bertujuan untuk meningkatkan layanan agar sejalan dengan peningkatan kinerja
pegawai sebagai individu. Pada tahun 2016 terdapat beberapa kebijakan yang berhubungan
dengan layanan kepegawaian antara lain:
1) Penerapan CF Online
Fasilitas pengambilan jatah konsesi tiket tersebut melalui portal masing-
masing pegawai.
2) Layanan Ticketing Konsesi di Garuda Operation Center (GOC)
Layanan di area kantor GOC yang lokasinya berdekatan dengan area
aktivitas air crew ini bertujuan untuk memudahkan pegawai udara dalam
penerbitan tiket konsesi yang tidak lagi harus dilakukan di Employee
Service Center.
3) Layanan penyedia jasa kesehatan di Employee Service Center
Layanan langsung oleh perwakilan Inhealth untuk pegawai di Employee
Service Center. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepercayaan terhadap
mutu layanan yang diberikan oleh penyedia jasa kesehatan itu sendiri
khususnya untuk proses reimbursement.
4) HC Mobile
Perseroan mulai merintis sebuah aplikasi ponsel dengan nama HC
Mobile untuk sistem operasi Android. Aplikasi ini dapat memfasilitasi
komunikasi 2 arah antara people manager dengan pegawai di bawah
koordinasinya melalui ponsel smartphone yang sebelumnya hanya dapat
dilakukan melalui Desktop/PC/Laptop untuk mengelola waktu kerja dan
presensinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan lebih akurat (khusus
pegawai darat HOBO).
Talent Management
Agar dapat menentukan dan menyiapkan kandidat untuk posisi-posisi kunci dalam
Perseroan, maka dilakukan proses identifikasi untuk posisi-posisi yang memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap bisnis perusahaan, identifikasi potensi dan kebutuhan
pengembangan pegawai, serta penyiapan suksesor untuk posisi-posisi struktural. Atas dasar
ini, di tahun 2016 Perseroan telah melakukan proses Talent Review untuk setiap pegawai
di seluruh direktorat. Dalam Talent Review, dilakukan tiga proses inti yaitu identifikasi
Business Critical Positions, Employee Talent Mapping, dan Succession Planning.
1. Komprehensif
2. Koheren
3. Seimbang
4. Terukur.
Perumusan Sasaran Strategi Empat Perspektif dengan Balanced Scorecard.
1. Financial perspective, memberikan sasaran keuangan yang perlu dicapai oleh organisasi
dalam mewujudkan visinya.
2. Customer perspective, memberikan gambaran segmen pasar yang dituju dan pelanggan
beserta tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh organisasi dalam upaya untuk mencapai
sasaran keuangan tertentu.
3. Internal and Proses Business Perspective, memberikan gambaran proses yang harus
dibangun untuk melayani pelanggan dan untuk mencapai sasaran keuangan tertentu.
1. Perspektif Keuangan
Kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dari perspektif keuangan untuk tahun
2010 dapat dikatakan kurang baik, hal itu dikarenakan ukuran hasil yang berupa net profit dan
subdiaries operating profit tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan. Begitu juga
kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk pada tahun 2011 kurang baik, hal ini dikarenakan
perusahaan belum dapat memenuhi target untuk subdiaries operating profit dan EBITDA,
MAIKEL RUDIANTO 20
namun dari tahun 2010-2011 terjadi peningkatan untuk pencapaian net profit, subdiaries
operating profit dan EBITDA. 95
2. Perspektif Pelanggan
Kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dari perspektif pelanggan untuk tahun
2010 dapat dikatakan kurang baik, ini disebabkan ukuran hasil pangsa pasar internasional
maupun domestik masih dibawah target. Kinerja untuk tahun 2011 dapat dikatakan baik karena
semua ukuran hasil yang terdiri dari customer satisfaction index, pangsa pasar dan number of
GFF (Garuda Frequent Flyer) telah memenuhi target, dan selain itu terjadi peningkatan
pencapaian target atau realisasi dari tahun 2010-2011.
Kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dari perspektif proses bisnis internal
untuk tahun 2010 dapat dikatakan kurang baik, hal ini dikarenakan dari semua ukuran hasil
yang ada hanya number of new aircraft dan cargo load factor saja yang dapat memenuhi target.
Kinerja pada tahun 2011 masih kurang baik, dilihat dari ukuran hasil yang berupa peningkatan
kualitas jasa yang terdiri dari seat load factor dan cargo load factor yang belum memenuhi
target.
Kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dari perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan untuk tahun 2010 dapat dikatakan baik, ini dikarenakan ukuran hasil yang
beruapa average training hours/ employee dan percentage of employee satisfaction sudah telah
mencapai target. Begitu juga kinerja untuk 96 tahun 2011 dapat dikatakan baik karena kedua
ukuran hasil dari persepektif ini telah memenuhi target. Realisasi sasaran strategik yang berupa
percentage of employee satisfaction dari tahun 2010-2011 mengalami peningkatan, ini
menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan komitmen karyawan. Kinerja
PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk pada tahun 2010 secara keseluruhan kurang baik, hal
tersebut dapat dilihat pencapaian kinerja yang diukur menggunakan empat perspektif balanced
scorecard. Dari keempat perspektif, hanya perspektif pembelajaran dan pertumbuhan saja yang
berhasil memenuhi target. Kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk pada tahun 2011 secara
keseluruhan masih kurang baik karena dari empat perspektif hanya perspektif pelanggan dan
pembelajaran dan pertumbuhan yang dapat memenuhi target, namun dari tahun 2010- 2011
MAIKEL RUDIANTO 21
terjadi perbaikan kinerja, hal tersebut dilihat peningkatan realisasi yang dicapai oleh PT.
Garuda Indonesia (Persero), Tbk.
MAIKEL RUDIANTO 22