Anda di halaman 1dari 4

KEKHAWATIRAN PADA AIDS

IMPLIKASI PADA PRAKTEK KESEHATAN MENTAL


DENGAN REKOMENDASI PADA HOMOSEKSUALITAS EGO-DISTONIK

Gejala psikolog muncul akibat ketakutan terhadap AIDS yg diperiksa pd laki2 yg mengidap
homeseksual ego-distonik. Ada 3 kasus, yg dilengkapi dengan penyakit depresi mayor dan
disfungsi personaliti premorbid, yg nantinya akan dibahas dengan intervensi psikoterapi.

AIDS pertama kali diidentifikasi oleh CDC pd tahun 1981, yg berkembang mjd
pembahasan utama. Pada 28 Juli 1986, AIDS mengenai 23.115 orang di US, dengan 12.460
kematian. Sementara itu diperkirakan sebanyak 500 ribu orang positif terinfeksi antibodi HTLV
III. Peneliti memprediksikan bahwa dalam beberapa waktu inkubasi dari 6 bulan hingga 4 tahun
dan rata2 prevalensi dari infeksi HTLV IIII yg terpilih dari grup resiko tertinggi, yg melanjutkan
pd peningkatan insidensi AIDS shg bisa diantisipaasi. Meskipun kejadian AIDS tidak ada
perbedaan pada korbannya, namun kelompok resiko terbesar yang terkena di US adalah laki2
homoseksual dan biseksual yang akan dijadikan bahan diskusi utama dalam jurnal ini.

Berkenaan dengan individu korban dari AIDS, jenis dari isu klinik yang menarik bagi
seorang dokter adalah kesehatan mental si pasien. Hal ini berhubungan dg sebnyak 30% dari pasien
AIDS yang menderita gangguan neuro, dan juga adanya gejala psikiatri yg bisa bergabung dg
sindrom kejadian awal.

Beberapa studi sudah membuktikan, selain itu dikenal adanya jenis dari infeksi CNS opurtunity
yg tampak sbg AIDS, Virus HTLV III memiliki daya tarik thdp sel otak dan bisa secara dini
menginfeksi CNS, yang umumnya menjadi Enselophaty.
Selain itu, secara klinis pd Individu yg berhubungan dg sindrom,meluasnya angka kejadian
berpengaruh kuat pd kesehatan mental yg termasuk reaksi2 krn adanya AIDS dan kasus AIDS yg
berhubungan dg pasien pd unit psikiatri.

Penulis lainnya telah menjelaskan adanya pengaruh yang kuat pada AIDS yang berhubungan dg
psikoterapi pd pasien laki2 homoseksual, yg akhirnya menjadi fokus utama dalam terapi. Luasnya
perhatian profesional termasuk pada sekumpulan hal yg legal dan isu2 etik, yg akhirnya
melingkupi epidemik terjadinya AIDS.

Terdapat masalah2 psikologis dan komplikasi di sekitar pasien AIDS. AIDS merupakan
suatu penyakit bencana besar dalam kesehatan individu yg sering berada dalam lingkaran
kehidupan sosial heteroseksual, dan individu yg sering berperan dalam AIDS sangat menyadari
munculnya suatu perasaan membenci dirinya sendiri secara internal dan merasa homopobik.

Laporan yg berhubungan dg AIDS adanya berbagai variasi bentuk dari oral dan anal seks yg
mungkin dialami oleh beberapa pasien hoomoseksual sebgai cara lain untuk mengatakan sudut
pandang homopobic bahwa homoseksual merupakan kebiasaan yg berbahya dan kotor.

Korban2 homeseksual dari AIDS dapat memandang penyakit mereka merupakan suatu bentuk
pembalasan atas gaya hidup mereka, sementara keluarga dan teman2 bereaksi secara negatif,
terutama jika orientasi seksual pasien umumnya tdk dikenali sbg masalah dr penyakitnya.
Permasalahan lainnya adalah menemukan pasien2 yang tidak bisa mendefinisikan jika diri mereka
termasuk golongan homoseksual, namun telah terlibat dalam lingkaran homoseks tsb.

Ancaman AIDS berhubungan dg variasi dari gejala2 psikologis yg tampak pd pasien laki2
homoseksual yg sehat. Hal tersebut adalah panik AIDS dan pobia AIDS yg telah digunakan utk
menjelaskan variasi gejala2 yg muncul dari tingkatan sedang hingga kecemasan yg berlebihan.

Beberapa penelitian telah membandingkan ketakutan pd AIDS yg dinamakan syphilopobia yg


umumnya disebut pd tahun 1920an, namun penulis lainnya tdk setuju, krn adanya perbedaan thdp
rata2 epidemik dari AIDS, yaitu onset yg telat, kurangnya test yg spesifik, dan tingkat kematian
akhir.
Laporan kasus di bawah ini,yg semuanya telah mengalami kesibukan, kecemasan dan ketakutan
thdp AIDS dg batas waktu dan munculnya gambaran delusi. Dalam kasus lainnya, pd waktu yg
sama telah ada bukti dari AIDS atau penyakit yg berhubungan dg AIDS.

Kasus 1

P.T. lelaki single berusia33 tahun dibawa oleh keluaganya pada psikiater, pasien telah mengalami
keluhan psikis minor secara berulang, dimana tidak ada dasar organik yg dapat ditemukan.

P.T. merasa ketakutan jika dia mengidap AIDS, dia menjelaskan gangguan tidur dan nafsu makan
dan kesulitan konsentrasi pd pekerjaan. Pada pemeriksaan, P.T. didapatkan mengalami retardasi
pskimotorik dan disorganisasi kognitif; pemeriksaan fisik dan hasil Laborat nya normal dan tidak
terdapt gejala yg berhubungan dg AIDS.

Dia mengakui jika mengidap hubungan Gay pd beberapa kesempatan namun tidak memberikan
penjelasan yg spesifik terhadap sejarah seksnya, yg mana dialaporkan hnya telalh melakukan hal
tsb.

Selama berada di RS, pasien menyatakan adanya sejarah psikal kronik akibat penyalahgunaan
alkohol dari ketika masih muda dan juga menyembunyikan kemungkinan penyalahgunaan
hub.seks.

Umumnya P.T. telah diawasi dalam berinteraksi secara soaial, dimana hasilnya menyatakan ada
masa dimana dia terisolasi dari lingkungan sosial,hubungan intrapersonal yg terbatas, dan
mengalami paranoid.

Pasien didiagnosis mengalami depresi mayor dengan gambaran delusional dan kepribadian
Schizoid. Pengobatan termasuk kombinasi doxepin/lithium. Setelah 1 bulan di RS, P.T.
menunjukkan perkembangan yg membaik dan sudah mampu kembali bekerja. Gejala2 delusinya
telah sembuh.

Bagaimanapun dia masih menjaga danmenghindari interaksi dg orang lain dan dia menolak utk
membicarakan aktivitas homoseksualnya, dan mengatakan ini semua sudah berakhir!

Anda mungkin juga menyukai