Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ILMU ALAM DASAR

SUMBER ENERGI

Pengampu:

Drs. Siti Nandiroh

Anggota Kelompok :

Mita Restuning Aji (J500120104)

Jumiatul Azizah Jahwa ( J50012009

Yasinta Nurul Azizah ( J5001200

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014
Sumber Energi Menggunakan Bahan Mentah Limbah Kulit Pisang

SMA Xaverius Pringsewu, Lampung

I. Pendahuluan

Penggunaan energi listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat.


Sementara itu, suplay energi listrik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam, dan
batu bara memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bersifat tidak
dapat diperbaharui. Pada era global ini, banyak para ilmuwan melakukan penelitian yang
ditujukan untuk menghemat energi sumber daya alam dari dalam bumi. Beberapa
ilmuwan sudah menemukan sumber energi alternatif sebagai sumber arus listrik, namun
belum ada pemanfaatan secara efektif pada sumber energi tersebut. Ada banyak sumber
energi yang dihasilkan oleh alam salah satunya energi yang dihasilkan dari limbah kulit
pisang. Banyak orang yang suka terhadap buah pisang, karena rasa pisang yang manis
serta tekstur daging buah yang lembut menyebabkan banyak orang yang menyukainya.
Namun banyak orang yang hanya memanfaatkan daging buahnya saja. Kulit pisang
sering dianggap sampah atau hanya sebagai limbah. Padahal didalam kulit pisang
banyak mengandung unsur serta senyawa yang dapat digunakan sebagai energi alternatif.

Limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik, karena dalam
limbah kulit pisang banyak terdapat berbagai macam elektrolit seperti asam asetat,
magnesium, seng, dan kalium yang mampu menghantarkan ion dan elektron dalam
elektroda. Namun pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik belum
dimanfaaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat
menjadi salah satu alternatif untuk membantu menanggulangi masalah yang timbul
berhubungan dengan sumber arus listrik. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini penulis
mengangkat judul Pemanfaatan Kulit Pisang Menjadi Sumber Arus Listrik.

Definisi Kulit Pisang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulit adalah lapisan yang ada di luar
sekali. Pisang adalah tanaman jenis Musa, buahnya berdaging dan dapat dimakan, ada
bermacam-macam jenis pisang misalnyapisang ambon, barangan, raja, raja sereh, uli,
dan sebagainya. Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Buah ini tersusun dalam tandan
dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kulit pisang adalah bagian paling luar dari tanaman jenis Musa
yang dagingnya dapat dimakan yang tersusun dalam tandan dengan kelompok menjari
yang disebut sisir. Sifat kimia yang dimiliki kulit pisang yaitu memiliki gizi yang cukup
tinggi dan mudah teroksidasi dengan ditandai perubahan warna pada kulit pisang.
Kandungan dalam kulit pisang
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100
gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Pisang kaya mineral seperti
kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis
makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya dapat diserap
tubuh. Secara sederhana kulit buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan
baku pembuatan alkohol, termasuk anggur, karena selain mengandung gula, juga
mempunyai aroma yang menarik.
Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang
memiliki kandungankandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk mengetahui lebih
jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel 1.
Tabel 1. Kandungan dalam Kulit Pisang
Kandungan dalam kulit Jumlah
pisang
Air (%) 68,90
Karbohidrat (%) 18,50
Lemak (%) 2,11
Protein (%) 0,32
Kalium (mg/100gr) 71,5
Fosfor (mg/100 gr) 11,7
Besi (mg/100 gr) 1,6
Vitamin :
B (mg/100gr) 0,12
C (mg/100gr) 17,5

Pembahasan
Alat dan Bahan
Pembuatan rangkaian sumber arus listrik dari kulit pisang membutuhkan
alat dan bahan sebagai berikut :
1. Air rendaman kulit pisang
2. Konektor
3. Aki bekas
4. LED
5. Amperemeter
6. Voltmeter
7. Lempengan seng
8. Lempengan tembaga

Cara Perancangan
Pembuatan Larutan dari Kulit Pisang
Cara membuat larutan dari kulit pisang tidaklah sulit. Kita cukup mencari kulit
pisang yang pisangnya mempunyai rasa manis, kulit pisang diperoleh dari limbah orang
yang berjualan piscok (pisang coklat). Setelah itu kulit pisang yang diperoleh dipotong
menjadi kecil-kecil dan direndam dalam air dengan perbandingan campuran 500 gram
kulit pisang dan 500 mL air. Dalam proses perendaman sebaiknya di masukkan
kedalam wadah yang tertutup dan kedap udara dalam suhu kamar, lalu didiamkan
selama 3 hari. Semakin lama waktu penyimpanan maka arus listrik yang diperoleh
semakin baik karena akan semakin banyak komponen asam. Namun perlu diingat
bahwa wadah perendaman tidak boleh di isi terlalu penuh. Sisakan minimal sekitar
satu per enam dari volume total wadah tersebut.
Perancangan rangkaian sumber arus listrik dari Kulit Pisang
Dalam perancangan rangkaian sumber arus listrik diperlukan kecermatan,
supaya arus listrik dapat mengalir sesuai dengan yang diharapkan. Adapun langkah-
langkah perancangan rangkaian sumber arus listrik dari kulit pisang adalah sebagai
berikut :
1. Tempat wadah aki bekas yang telah diambil timbalnya dan dibersihkan.
2. Siapkan lempengan tembaga dan lempengan seng sesuaikan ukuran lempengan
tembaga dengan seng sesuai wadah. Minimal 6 cm4 cm.
3. Ambil air yang telah direndam dengan kulit pisang selama minimal 3 hari, ke
dalam wadah aki bekas.
4. Susun seng dan tembaga disetiap ruang berisi 1 pasang.
5. Sambungkan seng dengan tembaga dari ruang yang berbeda dengan menggunakan
konektor penjepit.
6. Kemudian ukur dan cek berapa besar arus listrik yang dihasilkan dengan alat
pengukur arus listrik yaitu amperemeter dan voltmeter
7. Setelah itu hubungkan ke LED untuk mengukur berapa lama LED dapat menyala
dengan menggunakan sumber arus listrik yang berasal dari kulit pisang.

Seng atau Tembaga/ timbel

Hal-hal yang Menyebabkan Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik


Kulit pisang mengandung karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium,
magnesium, fosfor, klorida, kalsium, dan besi. Karbohidrat mengandung glukosa, apabila
glukosa dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang kedap udara selama beberapa
hari maka akan terjadi fermentasi sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol lama-kelamaan
akan teroksidasi menjadi asam etanoat atau asam asetat. Reaksi yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
C6H12O6 2 CH3CH2OH+O 2 CH3COOH
Glukosa Etanol Asam aseta
Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit pisang yang
sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari kandungan asam asetat, hal
tersebut terbukti ketika pH larutan diukur dengan pH universal pH berkisar antara 4-5.
Selain mengandung asam asetat, kulit pisang mengandung zat elektrolit lain seperti
kalium dan garam klorida. Kalium dan garam klorida bereaksi membentuk garam kalium
klorida. Garam kalium klorida dalam air dapat menghantarkan listrik karena dapat
terionisasi. Reaksi ionisasi yang terjadi yaitru sebagai berikut :
KCl K+ + Cl-
Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +) yang
bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub -) yang bersifat
menarik ion positif. Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan dengan unsur seng
dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga dapat terjadi aliran elektron
yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan
lampu arus akan mengalir dari anode ke katode, dan lampu menyala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh
pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah 1 volt. Dan ketahanan dalam
LED 400 mA rata-rata selama 24 jam. Kontruksi aki cairan kulit pisang sama dengan aki
pada mobil. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa
mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah
potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang
mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan
garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal
(2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus
listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi
dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari
jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan
elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2%. Sehingga
mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium,
yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga
turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah.

Kesimpulan
Limbah kulit pisang mudah didapatkan didaerah Lampung karena Lampung
merupakan salah satu sektor penghasil pisang terbesar di Indonesia. Pisang biasanya
hanya dimanfaatkan daging buahnya saja. Padahal selain daging, pelepah, serta
daunnya ternyata kulit pisang juga dapat dimanfaatkan. Di dalam kulit pisang
mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam
jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+) dan kulit pisang juga mengandung
garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara
potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl.
Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan
diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah
pisang keseluruhan dan jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %.
Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium
atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Selain itu, kulit pisang juga banyak
mengandung karbohidrat seperti glukosa. Glukosa difermentasi dapat menjadi etanol.
Dan etanol dapat dioksidasi menjadi asam asetat. Karena dalam kulit pisang memiliki
kandungan seyawa yang bersifat elektrolit yang cukup banyak, maka ketika air rendaman
kulit pisang direaksikan oleh lempengan tembaga dan seng maka dapat menghasilkan
arus listrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan dalam 1 rangkaian adalah sekitar
1 volt dan 400 mA. Karena arus yang cukup besar ini rendaman kulit pisang ini dapat
dijadikan sumber arus listrik yang cukup baik.
Saran
Lampung adalah salah satu penghasil pisang terbesar di Indonesia maka perlu ada
pemanfaatan limbah kulit pisang secara lebih efektif terutama sebagai penghasil sumber
arus listrik. Untuk itu penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Para pembaca dapat memanfaatkan kulit buah pisang yang selama ini sangat sedikit
manfaatnya dapat dikembangkan menjadi suatu objek yang sangat bermanfaat
seperti sebagai sumber arus listrik.
2. Para pembaca diharapkan jangan membuang kulit pisang sembarangan dan lebih
memanfaatkannya sebagai sumber energi yang efektif
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga.cetakan keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Hidayati, Nur dan Anis Wardani. 2006. Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Pustaka
Insan Madani
http://ulfamfadli.blog.uns.ac.id/2010/05/05/tinjauan-pustaka-dari-asam-buah-menjadi-
listrik
Premono, Shidiq dkk. 2006. Kimia SMA/MA Kelas XI. Yogyakarta: PT Pustaka Insan
Madan

Anda mungkin juga menyukai