Anda di halaman 1dari 70

MOOD, AFEK, DEFINISI SECARA

EMOSI, PERASAAN UNIVERSAL (-)

suasana perasaan subyektif menetap dlm


Mood: jangka wkt lama.

suatu keadaan perasaan dari waktu ke waktu,


Afek : kdg berubah cepat, respon terhadap berbagai
macam pemikiran, dpt diobservasi dokter.

mood & afek yg berhub dengan ide2 khusus


Emosi : atau kondisi fisik.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 2


Definisi:
Suatu emosi yang meresap, menetap,
luas dan dipertahankan, yang dialami
secara subyektif dan dilaporkan oleh
pasien dan terlihat oleh orang lain.

Contoh:
depresi, elasi, kemarahan.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 3
Mood Disforik:

Mood yang tidak menyenangkan.

Mood eutimik:

Mood dalam rentang normal, menyatakan tidak


adanya mood yang tertekan atau melambung.

Mood yang meluap-luap (expansive mood):

ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan,


seringkali dengan penilaian yang berlebihan
terhadap kepentingan atau makna seseorang.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 4
Mood yang iritabel (Irritable mood):
dengan mudah dibuat marah atau mudah
diganggu.

Mood yang labil:


Osilasi antara euforia dan depresi atau
kecemasan.

Mood yang meninggi (elevated mood):


suasana keyakinan dan kesenangan; suatu
mood yang lebih ceria dari biasanya.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 5
Euforia:
Elasi yang kuat dengan perasaan kebesaran.

Kegembiraan yang luar biasa (ecstasy):


perasaan kegairahan yang kuat.

Depresi:
perasaan kesedihan yang psikopatologis.

Anhedonia:
Hilangnya minat terhadap dan menarik diri dari
semua aktivitas rutin dan menyenangkan,
seringkali disertai dengan depresi.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 6
Dukacita atau berkabung:

kesedihan yang sesuai dengan


kehilangan yang nyata.

Aleksitimia:

ketidakmampuan atau kesulitan dalam


menggambarkan atau menyadari
emosi atau mood seseorang.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 7
Afek

adalah suatu ekspresi emosi yang terlihat;


mungkin tidak konsisten dengan emosi yang
dikatakan pasien.

Dengan kata lain adalah

suatu keadaan perasaan dari waktu ke waktu,


kadang berubah dengan cepat dalam
merespon berbagai variasi pikiran dan situasi,
dapat diamati dokter.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 8


Kondisi dimana irama emosional adalah
harmonis dengan gagasan, pikiran, atau
pembicaraan yang menyertai.

Digambarkan lebih lanjut sebagai afek yang


luas atau penuh, dimana rentang emosional
yang lengkap diekspresikan secara sesuai.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 9


Afek yang tidak sesuai
(inappropriate affect)
Pasien dapat tertawa keras
adalah
atau tertawa geli (giggling)
ketidaksesuaian
dalam situasi pikiran tumpul
antara ekspresi
atau pikiran sedih, atau
afektif dan isi
memperlihatkan suasana
pikir.
duka tanpa alasan yang jelas.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 10


Gangguan pada afek yang
dimanifestasikan oleh penurunan
berat pada intensitas irama perasaan
yang diungkapkan keluar.

Pasien mungkin berespons, tetapi


terjadi perlambatan dalam
mengungkapkan ekspresi emosinya.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 11


Penurunan intensitas irama
perasaan yang kurang parah
daripada afek yang tumpul
tetapi jelas menurun.

Pengamat akan sulit meraba-


rasakan ekspresi emosi yang
dikeluarkan pasien.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 12
Tidak adanya atau hampir tidak
adanya ekspresi afek;

Suara yang dikeluarkan monoton,


wajah yang tak bergerak, seperti
muka topeng.
Pasien akan tetap mempertahankan
ekspresi emosi yang kaku, meskipun
dengan stimulus yang adekuat.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 13


Kelabilan afek ditandai dengan
perpindahan suasana emosi yang cepat, sering dalam
detik atau menit.
Umum terlihat selama kondisi
hipomanik,
gangguan disforik fase late luteal (sindroma
pramenstruasi),
perasaan sedih postpartum,
ketidakstabilan fisiologis lainnya,
dan gangguan kepribadian.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 14


Kurangnya perasaan senang dari aktivitas
yang biasanya membuat senang

Pasien psikotik kronik sering


Terlihat sebagai menunjukkan hilangnya
bagian dari depresi emosional di mana
berat atau pengalaman dan ungkapan
skizofrenia. afektif seluruhnya tidak
berhubungan dengan isi pikir

1/5/2013 dr. Erna Herawati 15


Alexithimia

adalah kesulitan mengenali, menggambarkan dan


membedakan berbagai perasaan atau
membedakan perasaan dengan sensasi fisik.

Individu aleksitimik

sering mempunyai imajinasi dan fantasi yang


menyempit,
terpreokupasi dengan suatu obyek atau situasi di
dunia luar,
dan mempunyai kehidupan pribadi yang terbatas.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 16


berlanjut dengan
Ketika tertekan, rasa frustasi bila
pasien hanya bertemu dengan
menyadari adanya dokternya yang
perasaan tidak tidak mampu
enak dan selalu menemukan
mengeluhkan penyebab fisik dari
keluhan fisik yang
gejala somatik, ada.

Beberapa memandang aleksitimia sebagai suatu


kondisi dimana afek dikomunikasikan melalui
bahasa somatik.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 17


Definisi :

suatu kelompok ggn jiwa dengan 2


gambaran utama tdptnya ggn mood
yg disertai dengan sindroma manik
atau depresif yg lengkap atau tidak
lengkap yg tdk disebabkan oleh ggn
fisik atau gangguan jiwa lainnya

1/5/2013 dr. Erna Herawati 18


F30-F39
GANGGUAN SUASANA
PERASAAN (MOOD/ AFEKTIF)
F30 EPISODE MANIK
F30.0 hipomania
F30.1 mania tanpa gejala psikotik
F30.2 mania dengan gejala psikotik
F30.8 episode manik lainnya
F30.9 episode manik ytt

F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

F31.0 GAB episode kini hipomanik


F31.1 GAB episode kini manik tanpa gx psikotik
F31.2 GAB episode kini manik dg gx psikotik
F31.3 GAB episode kini depresif ringan / sedang
30 tanpa gx somatik
31 dg gx somatik
F31.4 GAB episode kini depresif berat tanpa gx psikotik
F31.5 GAB episode kini depresif berat dg gx psikotik
F31.6 GAB episode kini campuran
F31.7 GAB kini dalam remisi
F31.8 GAB lainnya
F31.9 GAB ytt
1/5/2013 dr. Erna Herawati 20
F32 EPISODE DEPRESIF

F32.0 episode depresif ringan


00 tanpa gx somatik
01 dg gx somatik
F32.1 episode depresif sedang
10 tanpa gx somatik
11 dg gx somatik
F32.2 episode depresif berat tanpa gx
psikotik
F32.3 EDB dg gx psikotik
F32.8 EDB lainnya
F32.9 EDB YTT
1/5/2013 dr. Erna Herawati 21
F33 GG DEPRESIF BERULANG

F33.0 GDB, episode kini ringan


00 tanpa gejala somatik
01 dg gx somatik
F33.1 GDB, episode kini sedang
10 tanpa gx somatik
11 dg gx somatik
F33.2 GDB, episode kini berat tanpa gx
psikotik
F33.3 GDB, episode kini berat dg gx psikotik
F33.4 GDB kini dalam remisi
F33.8 GDB lainnya
F33.9 GDB YTT
1/5/2013 dr. Erna Herawati 22
F34 GG SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEKTIF)
MENETAP

F34.0 siklotimia
F34.1 distimia
F34.8 GSPM lainnya
GSPM YTT

F38 GG SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEKTIF)


LAINNYA
F38.0 GSP tunggal lainnya
00 episode afektif campuran
F38.1 GSP berulang lainnya
10 gangguan depresif singkat berulang
F38.8 gangguan suasana perasaan lainnya ydt

F39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEKTIF)


YTT

1/5/2013 dr. Erna Herawati 23


24
1/5/2013 dr. Erna Herawati
MANIK
TUNGGAL
DEPRESIF

BIPOLAR
GANGGUAN
BERULANG
MOOD
DEPRESIF

SIKLOTIMIK
MENETAP
DISTIMIK

25
1/5/2013 dr. Erna Herawati
26
1/5/2013 dr. Erna Herawati
27
1/5/2013 dr. Erna Herawati
28
1/5/2013 dr. Erna Herawati
Saat ini dalam keadaan manik, tetapi belum pernah
mengalami gangguan afektif sebelum atau
sesudahnya.

Terdapat 3 gradasi :

Hipomania
Mania tanpa gejala psikotik.
Mania dengan gejala psikotik

1/5/2013 dr. Erna Herawati 29


Hipomania
Suasana perasaan berada antara
siklotimia dan mania.
MANIA

HIPOMANIA

SIKLOTIMIA

1/5/2013 dr. Erna Herawati 30


(1) Suasana perasaan yang meningkat ringan dan
menetap sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-
turut , disertai perasaan sejahtera yang mencolok.

(2) Peningkatan aktivitas, berupa :


Bercakap-cakap, bergaul dan akrab berlebih
Peningkatan energi seksual
Pengurangan kebutuhan tidur

(3) Tidak terdapat kekacauan berat dalam pekerjaan


atau penolakan oleh masyarakat
1/5/2013 dr. Erna Herawati 31
Suasana meninggi tidak sepadan dengan
individu, sampai mengganggu fungsi
pekerjaan dan hubungan sosial

Serangan pertama paling sering antara 15


30 tahun

Pedoman diagnosis

1/5/2013 dr. Erna Herawati 32


(1) Suasana perasaan yang meningkat tidak sepadan dengan
keadaan individu sampai hampir tak kendali

(2) Aktivitas meningkat, berupa :


Pembicaraan cepat dan banyak
Berkurangnya kebutuhan tidur
Tidak dapat memusatkan perhatian
Harga diri melambung
Pemikiran serba hebat
Terlalu optimistik

(3). Berlangsung satu minggu atau lebih

(4) Hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosialnya terganggu


1/5/2013 dr. Erna Herawati 33
Gambaran klinis lebih berat dari Mania
tanpa gejala psikotik, dan disertai waham
atau halusinasi

Aktivitas fisik yang berlebihan tadi dapat


menjurus kepada agresi dan kekerasan;
pengabaian makan, minum, dan kesehatan
pribadi yang dapat mengancam dirinya

1/5/2013 dr. Erna Herawati 34


1/5/2013 dr. Erna Herawati 35
Harus pernah mengalami gangguan afektif
sebelumnya
hipomanik,
manik,
depresif,
atau campuran
Biasanya terdapat penyembuhan sempurna antar
dua episode
Rata-rata episode manik berlangsung 4 bulan dan
depresif 6 bulan
1/5/2013 dr. Erna Herawati 36
1. Pedoman Umum
Semua jenis
gangguan afektif Penggolongan tipe
bipolar harus pernah tergantung pada
ada sekurang- jenis afektif pada
kurangnya satu episode saat ini.
episode afektif.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 37


a. Gangguan Afektif Bipolar, Episode
Kini Hipomania
Episode saat ini sesuai dengan Hipomania

b. Gangguan Afektif Bipolar, Episode


Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik
Episode saat ini memenuhi kriteria mania
tanpa gejala psikotik.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 38
c. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini
Manik dengan Gejala Psikotik
Episode saat ini memenuhi kriteria mania dengan gejala
psikotik.

d. Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi


Ringan atau Sedang
Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode
depresi ringan atau sedang.

e. Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi


Berat tanpa Gejala Psikotik
Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode
depresi berat tanpa gejala psikotik.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 39
f. Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Berat
dengan Psikotik
Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode
depresi berat dengan gejala psikotik.

g. Gangguan Bipolar, Episode Kini Campuran

Episode saat ini menunjukkan gejala manik, hipomanik,


dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat
serta telah berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu.

h. Gangguan Bipolar, Episode Kini dalam Remisi

Sekurang-kurangnya pernah dua episode afektif dan saat


ini tidak terdapat gejala afektif yang nyata.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 40
EPISODE DEPRESIF

41
1/5/2013 dr. Erna Herawati
Mengalami suasana perasaaan yang depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, mudah lelah dan
berkurangnya aktivitas.

Terdapat tiga variasi episode :


ringan, sedang, dan berat.

Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling sedikit 2


minggu.

Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode afektif


yang pertama saja.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 42


( A) Gejala A (TRIAS DEPRESI):

Perasaan depresif AFEK DEPRESI


Kehilangan minat dan kesenangan ANHEDONIA
Mudah menjadi lelah ANERGIA

( B ) Gejala B :

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
1/5/2013 dr. Erna Herawati 43
(1) Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang khas
(gejala A).

(2) Sekurang-kurangnya dua dari gejala B.

(3) Telah berlangsung paling sedikit dua minggu

(4) Tidak boleh ada gejala yang berat

(5) Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan


sosial.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 44
(1) Paling sedikit dua dari gejala A

(2) Paling sedikit tiga dari gejala B

(3) Paling sedikit dua minggu


(4) Mengalami kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan sosial

1/5/2013 dr. Erna Herawati 45


(1) Tiga dari gejala A

(2) Paling sedikit empat dari gejala B dan


intensitas berat.

(3) Paling sedikit telah berlangsung dua minggu


atau gejala amat berat dan onset sangat cepat.

(4) Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan


kegiatan sosial.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 46
Sama seperti ad. 3

Disertai dengan
waham,
halusinasi, atau
stupor depresif.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 47


1/5/2013 dr. Erna Herawati 48
dan episode sebelumnya
Merupakan
belum pernah mengalami
episode
episode manik (tapi
berulang dari
hipomanik yang singkat
depresi,
boleh)

Rata-rata lamanya penyakit 6 bulan,


wanita dua kali lebih sering dari
pria.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 49


1. Gangguan Depresif Berulang,
Episode Kini Ringan

(1) Memenuhi kriteria episode depresif berulang


dan saat ini memenuhi kriteria episode
depresif ringan.

(2) Sekurang-kurangnya dua episode masing-


masing minimal 2 minggu, dengan selang
waktu beberapa bulan.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 50
(1) Memenuhi kriteria episode depresif
berulang dan saat ini memenuhi
kriteria episode depresif sedang.

(2) Sekurang-kurangnya dua episode


masing-masing minimal 2 minggu,
dengan selang waktu beberapa bulan.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 51


(1) Kriteria depresif berulang terpenuhi
dan saat ini memenuhi kriteria episode
depresif berat tanpa gejala psiktik.

(2) Sekurang-kurangnya dua episode


masing-masing minimal 2 minggu,
dengan selang waktu beberapa bulan.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 52
(1) Kriteria depresif berulang terpenuhi
dan saat ini memenuhi kriteria
depresif berat dengan gejala psikotik.

(2) Sekurang-kurangnya dua episode


masing-masing minimal 2 minggu,
dengan selang waktu beberapa bulan.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 53
(1) Kriteria depresif berulang
terpenuhi dan saat ini tidak
memenuhi kriteria depresif
apapun.
(2) Sekurang-kurangnya dua episode
masing-masing minimal 2 minggu,
dengan selang waktu beberapa
bulan.
1/5/2013 dr. Erna Herawati 54
1/5/2013 dr. Erna Herawati 55
Merupakan gangguan suasana perasaaan
berfluktuasi dan menetap.

Lebih ringan dari hipomania atau depresi


ringan.

Berlangsung bertahun-tahun lamanya.

Beronset dini atau lambat.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 56


1. Siklotimia
(1) Ciri esensial : (2) Setiap
ketidakstabilan suasana gangguan suasana
perasaan menetap, meliputi perasaan tersebut
banyak periode depresi tidak memenuhi
ringan dan elasi ringan, tidak kriteria untuk
ada yang cukup parah/lama kategori manapun
untuk memenuhi kriteria dari episode manik
gangguan afektif bipolar atau atau episode
depresi berulang. depresif.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 57


Distimik
Ciri esensial : Biasanya mulai pada usia diri dari
depresi yang masa dewasa dan berlangsung
berlangsung sangat sekurang-kurangnya beberapa
lama atau jarang tahun, kadang-kadang untuk
sekali atau cukup jangka waktu yang tak terbatas.
parah untuk (Jika onsetnya pada usia lanjut,
memenuhi kriteria gangguan ini sering kali merupakan
gangguan depresif kelanjutan suatu depresi tersendiri
berulang ringan dan berhubungan dengan masa
atau sedang. berkabung atau stres lainnya).

1/5/2013 dr. Erna Herawati 58


problem
keuangan,
perkawinan
peristiwa
Etiologi pasti kehidupan yang pekerjaan
belum menegangkan
diketahui menderita
penyakit
Faktor-faktor faktor
dan lain-lain
yang diduga kepribadian
berperan
genetik gangguan hormon

keseimbangan
biologik lain neurotransmiter
biogenik amin

imunologik
1/5/2013
(Amir, 2010).
dr. Erna Herawati 59
Gangguan depresi mayor
unipolar dan bipolar. Gangguan distimik
depresi minor.

Ganggian mood spesifik


lainnya Gangguan siklotimik
depresi dan hipomanik
saat ini atau baru saja
berlalu (secara terus-
menerus selama 2 tahun)
1/5/2013 dr. Erna Herawati 60
Gangguan depresi akibat kondisi medik
umum dan gangguan depresi akibat zat;

Gangguan depresi akibat kondisi medik umum, misalnya:


Tumor terutama tumor otak, paru dan kanker pankreas.
Infeksi influensa, mononukleosis, sindrom keletihan flu, dan hepatitis.
Gangguan endokrin penyakit Cushing, hipotiroid, diabetes, sindrom Turner.
Gangguan darah anemia (terutama anemia pernisiosa).
Nutrisi dan elektrolit pelagra, hiponatremia, hipokalemia, hiperkalsemia.
Lain-lain penyakit Parkinson, trauma kepala, stroke terutama lobus frontal,
awal penyakit Huntington, sindrom pre menstrual, dan menopause.

Gangguan depresi akibat zat, misalnya :


Zat yang disalahgunakan alkohol, sedatif-hipnotik, opioid, dan PCP.
Medikasi kontrasepsi oral, kortikosteroid, reserpin (6% pasien), alfa-
metildopa, guanetidin, levodopa, indometasin, benzodiazepin, opiat,
simetidin, propanolol, antikolinesterase, putus amfetamin.
Lain-lain keracunan logam berat.

1/5/2013 dr. Erna Herawati 61


Gangguan penyesuaian dengan mood
depresi; yaitu depresi yang dicetuskan oleh
stresor psikososial.

Berkabung atau kehilangan

Depresi pasca persalinan

Gangguan depresi menurut


musim
1/5/2013 dr. Erna Herawati 62
1/5/2013 dr. Erna Herawati 63
50 85% mendapat serangan kedua 4 6 bulan
kemudian.
Relaps pada :
alkohol dan drug abuse
g x anxietas
onset pada usia > tua
1 serangan
> menjadi impairmen khronis
Onset muda prognosis buruk
Semakin endogen buruk
Akut baik
Serangan >> buruk
1/5/2013 dr. Erna Herawati 64
Onset muda buruk
Akut baik
Serangan >> buruk

1/5/2013 dr. Erna Herawati 65


1/5/2013 dr. Erna Herawati 66
Suicide/ homicide

Perawatan diri << MRS

Kepentingan D x

1/5/2013 dr. Erna Herawati 67


antidepresi

Depresi neuroleptika (antipsikotik)

ECT

neuroleptika (antipsikotik)

Mania:
mood stabilizer (lithium karbonat,
carbamazepin, asam valproat)
1/5/2013 dr. Erna Herawati 68
CBT

LOGOTERAPI

PSIKOTERAPI SUPORTIF

PERSON CENTERED THERAPY

DLL

1/5/2013 dr. Erna Herawati 69


1/5/2013 dr. Erna Herawati 70

Anda mungkin juga menyukai

  • Tgs IAD
    Tgs IAD
    Dokumen6 halaman
    Tgs IAD
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • UUD 1945 Setelah Amandemen
    UUD 1945 Setelah Amandemen
    Dokumen25 halaman
    UUD 1945 Setelah Amandemen
    Wilker'z On Koslet Lae
    Belum ada peringkat
  • DEMOKRASI
    DEMOKRASI
    Dokumen3 halaman
    DEMOKRASI
    Gege
    Belum ada peringkat
  • Translate by Prof - Zizi
    Translate by Prof - Zizi
    Dokumen4 halaman
    Translate by Prof - Zizi
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Part 2
    Part 2
    Dokumen18 halaman
    Part 2
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • VARICES ESOFAGUS
    VARICES ESOFAGUS
    Dokumen18 halaman
    VARICES ESOFAGUS
    Octaviana Simbolon
    Belum ada peringkat
  • B. Cover CKD
    B. Cover CKD
    Dokumen2 halaman
    B. Cover CKD
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1. Pendahuluan
    Bab 1. Pendahuluan
    Dokumen2 halaman
    Bab 1. Pendahuluan
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Cover Aud
    Cover Aud
    Dokumen1 halaman
    Cover Aud
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Klinis Bedah
    Anatomi Klinis Bedah
    Dokumen41 halaman
    Anatomi Klinis Bedah
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan Jurnal Hernia
    Terjemahan Jurnal Hernia
    Dokumen14 halaman
    Terjemahan Jurnal Hernia
    zzmmmo
    Belum ada peringkat
  • Word
    Word
    Dokumen6 halaman
    Word
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Silabus Kie2
    Silabus Kie2
    Dokumen4 halaman
    Silabus Kie2
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Daftra Pasien
    Daftra Pasien
    Dokumen1 halaman
    Daftra Pasien
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Translate Mita
    Translate Mita
    Dokumen5 halaman
    Translate Mita
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Tiwi
    Jurnal Tiwi
    Dokumen14 halaman
    Jurnal Tiwi
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Imunologi Lepra dan Diagnostik
    Imunologi Lepra dan Diagnostik
    Dokumen18 halaman
    Imunologi Lepra dan Diagnostik
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Ok DAPUS
    Ok DAPUS
    Dokumen2 halaman
    Ok DAPUS
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Case
    Case
    Dokumen19 halaman
    Case
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Salinanterjemahancapter 5
    Salinanterjemahancapter 5
    Dokumen25 halaman
    Salinanterjemahancapter 5
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Ujian (Repaired) (Repaired) (Repaired)
    Ujian (Repaired) (Repaired) (Repaired)
    Dokumen22 halaman
    Ujian (Repaired) (Repaired) (Repaired)
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • D. Daftar Pustaka
    D. Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    D. Daftar Pustaka
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat
  • Ukk DV 2014
    Ukk DV 2014
    Dokumen32 halaman
    Ukk DV 2014
    LianSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 51
    Pertemuan 51
    Dokumen46 halaman
    Pertemuan 51
    akirahikarin
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Epilespsi PDF
    Jurnal Epilespsi PDF
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Epilespsi PDF
    Akya Fauzan
    Belum ada peringkat
  • Gds 138 Slide Cerebral Palsy
    Gds 138 Slide Cerebral Palsy
    Dokumen21 halaman
    Gds 138 Slide Cerebral Palsy
    madewidnyana92
    Belum ada peringkat
  • F 13693 Woc-Askep-Bronkopneumonia
    F 13693 Woc-Askep-Bronkopneumonia
    Dokumen1 halaman
    F 13693 Woc-Askep-Bronkopneumonia
    SipkhotunWindayani
    Belum ada peringkat