Turunan dari = () terhadap x, pada umumnya merupakan pula suatu fungsi dari x, sehingga dapat diturunkan lagi terhadap x. Kalau fungsi baru kita turunkan, maka turunannya ditulis = (), disebut turunan KEDUA dari = () terhadap x. Demikian seterusnya pengertian serupa untuk turunan ketiga = (), turunan keempat, kelima, dan seterusnya. Macam-macam notasi dapat kita gunakan: y, y, y, , y(m), f(x), f(x), f(x), f(x), f(m)(x), 2 3 y, , , , , , 2 3 y, Dy, D2y, D3y, , Dmy, y, Dxy, Dx2y, Dx3y, , Dxmy, Kita menganggap y sendiri sebagai turunan ke-nol, atau y = y(0). Turunan tingkat tinggi untuk fungsi berbentuk uv adalah : = + = + 2 + = + 3 + 3 + CONTOH SOAL Tentukan turunan pertama, kedua, dan ketiga dari : 1. = 2x 5 2. = 3 4 cos 3. = ( 3 1)5
II. TURUNAN FUNGSI IMPLISIT
Untuk menghitung turunan pertama dari fungsi implisit , = 0, kita memandang tiap-
tiap suku sebagai fungsi dari x, kemudian menurunkan suku demi suku. Contoh: Tentukan turunan dari fungsi implisit 2 + + 3 = 0 ! o ( 2 ) = 2. o = +
o Untuk suku 3 , misalkan 3 = u, maka = = . .
CONTOH SOAL
Tentukan turunan pertama dari fungsi implisit berikut: + cos + 2 = 0