Anda di halaman 1dari 17

BIOBRIKET DARI BAGASSE TEBU DAN SERBUK GERGAJI

Disusun Oleh :
DIMAS ARDIANTO

SMAN 1 Tanjung Bintang


Kabupaten Lampung Selatan
2017
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : BIOBRIKET DARI BAGASSE TEBU DAN


SERBUK GERGAJI

2. Peserta
Nama : DIMAS ARDIANTO
Nomor Induk Siswa : 4130

3. Guru Pembimbing
Nama : SAHRONI
NIP :

Tanjung Bintang, 15 November 2017

Menyetujui,

Guru Pembimbing, Peserta,

Drs. Mirza, M.Pd. I Dimas Ardianto


NIP. 196507201994031006 ` NIS. 4130

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Amrizen, S.Pd., MM.Pd


NIP. 19640525 198803 1 008
LEMBAR ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dimas Ardianto
Nomor Induk Siswa : 4130
Nama Sekolah : SMA N 1 Tanjung Bintang
Dengan ini menyatakan bahwa naskah karya ilmiah saya yang berjudul :

BIOBRIKET DARI BAGASSE TEBU DAN SERBUK GERGAJI

Yang diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah LOMBA KARYA TULIS
ILMIAH Tingkat SLTA Sederajat Tahun 2017 K a b u p a t e n L a m p u n g
S e l a t a n adalah benar merupakan karya saya dan karya tersebut belum
pernah menjadi finalis atau memenangkan perlombaan sejenis dan tidak
sedang mengikuti perlombaan sejenis di tempat yang lain. Demikian pernyataan
ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian menyalahi aturan, karya saya
berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut.

Tanjung Bintang, 15 November 2017

Dimas Ardianto
NIS. 4130
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,dan hidayahNya sehingga kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
tentang biobriket dari bagasse tebu dan serbuk gergaji.

Karya tulis ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini.Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan karya tulis ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini.

Akhir kata, kami berharap semoga karya tulis tentang biobriket dari bagasse tebu
dan serbuk gergaji dapat bermanfaat untuk masyarakan ini dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca.

Tanjung Bintang,15 November 2017

Tim penyusun,

Dimas Ardianto
BIOBRIKET DARI BAGASSE TEBU DAN SERBUK GERGAJI
SMA N 1 TANJUNG BINTANG
DIMAS ARDIANTO (NIS. 4130)

Abstrak

Briket biomassa merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat dari biomassa
sebagai pengganti arang dan batu bara. Mengingat banyaknya limbah dari
biomass, maka perlu adanya inovasi pemanfaatan limbah biomass menjadi briket.
Limbah biomassa yang digunakan sebagai bahan baku briket diantaranya bagasse
tebu, tempurung kelapa, cangkang kelapa sawit, dan sekampadi.

Selama ini bagasse tebu dan serbuk gergaji banyak menimbulkan masalah. Serbuk
gergaji dapat diolah dengan dibentuk menjadi bahan bakar briket yang kemudian
diarangkan. Karya tulis ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana bagasse tebu
dan serbuk gergaji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif pembuatan
biobriket.

Metode penelitian yang dilakukan yakni pembakaran secara tertutup dan secara
terbuka. Untuk proses pembakaran secara tertutup diperlukan waktu yang sangat
lama, sedangkan untuk proses pembakaran secara terbuka jauh lebih cepat. Hasil
penimbangan biobriket (bagasse tebu) pada sampel 1 seberat 6,726 gram dan pada
sampel 2 seberat 6,074 gram setelah di oven. Hasil penimbangan biobriket (serbuk
gergaji) pada sampel 1 seberat 6,182 gram, pada sampel 2 seberat 6,321 gram, dan
pada sampel 3 seberat 6,278 gram setelah di oven.

Kata kunci: Biobriket, Bagasse Tebu, Serbuk Gergaji


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR ORISINALITAS

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan........................................................................................................ 2

II. LANDASAN TEORI .................................................................................... 3

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 4

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 4


B. Alat dan Bahan ......................................................................................... 4
C. Metode Penelitian ...................................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 7

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 7

B. Pembahasan ............................................................................................... 8

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................................ 9

B. Saran ........................................................................................................... 9

LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi merupakan suatu kompenen kebutuhan hidup yang sangat penting.


Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan melainkan hanya
dapat diubah kebentuk lain yang lebih bermanfaat guna untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Terutama negara-negara yang menggunakan minyak bumi sebagai
bahan bakar perindustrian. Hal tersebut merupakan masalah besar yang dihadapi
saat ini, karena benda tersebut tidak dapat diperbaharui lagi penggunaannya,
dan persediaannyapun semakin menipis. Oleh karena itu, perlu dicari bahan
energi alternatif lain yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat , salah satu
energy alternatif pengganti bahan bakar minyak bumi adalah briket.

Briket selain murah harganya dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak
,juga terbukti memiliki sifat ramah lingkungan bahan bakar briket merupakan
salah satu alternatif yang dapat dipilih, dikarenakan pemakaian kompor yang
berbahan bakar briket ini akan lebih murah dari pada penggunaan kompor yang
berbahan bakar minyak atau gas . Bahan yang digunakan untuk membuat briket
diharapkan mudah didapat, memiliki nilai kalor cukup tinggi, tidak
menimbulkan gas-gas beracun, dan harganya yang murah, serta mudah cara
pengolahannya. Salah satu bahan baku dalam pembuatan briket yaitu bagasse
tebu dan serbuk gergaji.

Bagasse tebu dan serbuk gergaji dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
seperti pembuatan briket berbasis tanaman (biobriket). Selain dapat
mengurangi jumlah limbah padat, hasil dari pemanfaatan limbah dapat
dipasarkan sehingga dapat memiliki nilai jual. Kedua bahan tersebut dapat
dijadikan briket yang baik dalam memperoleh bahan energy alternatif. Oleh
karena itu, kami tim peneliti mencoba untuk membuat biobriket dari bagasse
tebu dan serbuk gergaji.
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini


adalah sejauh mana bagasse tebu dan serbuk gergaji dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan biobriket.

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauh
mana bagasse tebu dan serbuk gergaji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan biobriket.
II. LANDASAN TEORI

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik
berupa produk maupun buangan. Selain digunakan untuk tujuan primer yaitu
serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya,biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Pada
umumnya, biomass yang dipilih untuk digunakan sebagai bahan bakar adalah
biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah.

Briket adalah bahan bakar alternatif yang menyerupai arang tetapi terbuat dari
bahan non kayu. Briket biomassa merupakan briket yang dibuat dari biomassa
sebagai pengganti arang dan batu bara. Mengingat banyaknya limbah dari
biomass, maka perlu adanya inovasi pemanfaatan limbah biomass menjadi briket.
Limbah biomassa yang digunakan sebagai bahan baku briket diantaranya bagasse
tebu, tempurung kelapa, cangkang kelapa sawit, dan sekampadi.

Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan
bakugula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh didaerah yang beriklim
tropis. Daun tebu dan juga bagasse batang tebu dapat digunakan untuk bahan
bakar, untuk menghemat minyak tanah yang semakin mahal. Serbuk gergaji atau
serbuk kayu merupakan limbah industri pengerajin kayu. Selama ini limbah
serbuk gergaji banyak menimbulkan masalah. Serbuk gergaji dapat diolah dengan
dibentuk menjadi bahan bakar briket yang kemudian diarangkan.

Untuk cara pembuatan briket dari biomass, selain dengan menekan limbah
biomassa menjadi ukuran yang padat, briket biomassa juga dapat dibuat dengan
berbagai proses, diantaranya proses pengeringan, karbonisasi, dan pirolisis
sehingga dapat menghasilkan energi yang lebih tinggi. Dengan membuat rongga
pada bagian tengah dari briket, dapat menyebabkan luas permukaan briket lebih
besar sehingga laju pembakaran lebih tinggi.
III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 14 15 November 2017,


bertempat di SMAN 1 Tanjung Bintang Provinsi Lampung yang
beralamat jl. Antara Kaliayu Jatibaru Tanjungbintang Kabupaten
Lampung Selatan.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian iniadalah:


1. Timbangan 1 buah
2. Neraca digital 1 buah
3. Korek api 1 buah
4. Solar 1 Liter
5. Kaleng ukuran 5 L 1 buah
6. Baskom 1 buah
7. Seng 1 lempeng
8. Stopwatch 1 buah
9. Amapas tebu sebanyak 100 gram
10. Serbuk gergaji 100 gram
11. Lem kanji 2 sendok makan (5% dari bahan)
12. Oven
C. Metode Penelitian

Dalam proses pembuatan biobriket dari bahan bagasse tebu dan serbuk
gergaji ada dua metode:

Metode I secara tertutup :


Dalam proses pembuatan biobriket dengan metode I ini menggunakan
kaleng. Adapun langkah kerjanya sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan baku berupa bagasse tebu yang sudah
dikeringkan.
2. Menimbang bagasse tebu sebanyak 100 gram
3. Memasukkan bagasse tebu ke dalam kaleng dan menyiramkan
solar yang tersedia ke bagasse tebu tersebut
4. Membakar campuran bagasse tebu dan solar tersebut sampai
menjadi arang.
5. Mengeluarkan hasil pembakaran tadi ke baskom yang telah
disediakan.
6. Mendinginkan suhu arang tersebut sambil di tumbuk hingga halus
7. Menimbang arang yang sudah dihaluskan.
8. Mencampurkan arang dengan lem kanji
9. Menibang kembali campuran arang dan lem kanji tersebut
10. Mencetak campuran arang tersebut menjadi briket
11. Menimbang briket yang telah dicetak tersebut
12. Mengeringkan briket dengan mamasukkan ke dalam oven selam 1
jam dengan suhu 100-110c
13. Mengeluarkan briket dari oven dan mendinginkannya.
14. Menimbang kembali briket yang telah di oven.
15. Menghitung rendemennya
Metode II secara terbuka :
Dalam proses pembuatan biobriket dengan metode II ini menggunakan
seng. Adapun langkah kerjanya sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan bakuberupa serbuk gergaji yang sudah
dikeringkan.
2. Menimbang serbuk gergaji sebanyak 100 gram
3. Menuangkan serbuk gergaji ke permukaan seng dan menyiramkan
solar yang tersedia ke serbuk gergaji tersebut
4. Membakar campuran serbuk gergaji dan solar tersebut sampai
menjadi arang.
5. Menuangkan hasil pembakaran tadi ke baskom yang telah
disediakan.
6. Mendinginkan suhu arang tersebut sambil di tumbuk hingga halus
7. Menimbang arang yang sudah dihaluskan.
8. Mencampurkan arang dengan lem kanji
9. Menimbang kembali campuran arang dan lem kanji tersebut
10. Mencetak campuran arang tersebut menjadi briket
11. Menimbang briket yang telah dicetak tersebut
12. Mengeringkan briket dengan mamasukkan ke dalam oven selam 1
jam
13. Mengeluarkan briket dari oven dan mendinginkannya.
14. Menimbang kembali briket yang telah di oven.
15. Menghitung rendemennya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Metode I kami anggap gagal dikarenakan membutuhkan


waktu pembakaran yang sangat lama.

Hasil Pengamatan Metode II (Bagasse Tebu) :

Briket
Hasil
No Proses Penimbangan Sampel Sampel
(gram) 1 2
(gram) (gram)

Awal
1 100
penimbangan

Setelah
2 menjadi 20
arang

Penambahan
3 38
lem kanji

Sesudah
4 38
dicetak
Sebelum di
5 11,254 10,533
oven
Setelah di
6 6,726 6,074
oven
Hasil Pengamatan Metode II (Serbuk Gergaji) :
No Proses Hasil Berat Briket
penimbangan Sampel Sampel Sampel
(gram) 1 2 3
(gram) (gram) (gram)
1 Awal 100
penimbangan

2 Setelah 30
menjadi
arang
3 Penambahan 62
lem kanji

4 Sesudah 62
dicetak
5 Sebelum di 10,281 10,678 10,455
oven
6 Setelah di 6,182 6,321 6,278
oven

B. Pembahasan

Pada Metode I proses pembuatan nya dimulai dengan menyiapkan bahan


baku berupa bagasse tebu yang sudah dikeringkan sebanyak 100 gram dan
memasukkannya ke dalam kaleng dan menyiramkan solar yang tersedia ke
bagasse tebu tersebut dan membakarnya sampai menjadi arang. Hasil
penimbangan arang yang sudah jadi yaitu seberat 20 gram. Hal ini
dikarenakan bagasse tebu tersebut sudah mengalami perubahan bentuk
berupa arang dan kadar airnya mengalami penurunan Selanjutnya juga
tetap mengalami penurunan kadar air nya setelah arang tersebut di oven
menjadi briket.

Hasil penimbangan briket sebelum di oven dan setelah si oven juga


mengalami perubahan, dimana pada sampel 1 sebelum di oven berat briket
tersebut 11,254 gram menjadi 6,726 gram setelah di oven. Hal ini
menunjukkan adanya penurunan kadar air pada briket tersebut. Begitu
juga dengan sampel 2 mengalami hal yang sama dalam prosesnya.

Pada Metode II proses pembuatan nya dimulai dengan menyiapkan bahan


baku berupa serbuk gergaji yang sudah dikeringkan sebanyak 100 gram
dan menuangkannnya ke permukaan seng dan menyiramkan solar yang
tersedia ke serbuk gergaji tersebut dan membakarnya sampai menjadi
arang. Hasil penimbangan arang yang sudah jadi yaitu seberat 30 gram.
Hal ini dikarenakan serbuk kayu tersebut sudah mengalami perubahan
bentuk berupa arang dan kadar airnya mengalami penurunan Selanjutnya
juga tetap mengalami penurunan kadar air nya setelah arang tersebut di
oven menjadi briket.

Hasil penimbangan briket sebelum di oven dan setelah si oven juga


mengalami perubahan, dimana pada sampel 1 sebelum di oven berat briket
tersebut 10,281 gram menjadi 6,182 gram setelah di oven. Hal ini
menunjukkan adanya penurunan kadar air pada briket tersebut. Begitu
juga dengan sampel 2 dan 3 mengalami hal yang sama dalam
prosesnya(dapat terlihat dalam tabel).
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan, ternyata bahan baku bagasse tebu dan
serbuk gergaji dapat dimanfaatkan dalam pembuatan biobriket menggunakan
metode pembakaran secara terbuka.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut pembuatan briket disarankan bagi masyarakat untuk


memanfaatkan limbah bagasse tebu dan serbuk gergaji atau limbah lainnya
yang sejenis menjadi biobriket.
LAMPIRAN

Penimbannngan Pembakaran

Penyampuran Pencetakan

Pengeringan Hasil

Anda mungkin juga menyukai