Modul Geometri Analitik PDF
Modul Geometri Analitik PDF
Analytic Geometry
TEXT BOOK
Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd
2012
DAFTAR ISI
1 VEKTOR
2 SISTEM KOORDINAT
2.1 Sistem Koordinat Cartesius ...16
2.2 Sistem Koordinat Kutub 17
2.3 Sistem Koordinat Bola 22
2.4 Sistem Koordinat Tabung 23
3 IRISAN KERUCUT
3.1 Parabola ..31
3.2 Elips 34
3.3 Hiperbola ..37
4 BIDANG DATAR
4.1 Persamaan Bidang Datar ...38
4.2 Jarak Titik dan Bidang ..40
5 GARIS
5.1 Persamaan Garis 41
5.2 Sudut Antara Dua Garis 44
5.3 Jarak Titik Ke Garis..46
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga
modul pembelajaran matakuliah Geometri Analitik ini selesai disusun. Modul ini digunakan sebagai salah
satu media pembelajaran guna menunjang terlaksananya proses perkuliahan matakuliah Geometri
Analitik.
Di dalam modul pembelajaran ini terdapat kilasan materi prasyarat, materi yang dibahas, contoh
soal, latihan soal, kegiatan diskusi, dan peta konsep yang dapat memudahkan mahasiswa memahami
keterkaitan antar materi. Modul ini bukan satu-satunya media untuk belajar bagi mahasiswa, sehingga
diharapkan didampingi dengan buku teks, handout, dan sumber lain yang relevan.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan untuk
penyusunan modul berikutnya.
Pada beberapa bidang, kita sudah mengenal istilah waktu, suhu, massa, dan volume yang
masing-masing mempunyai besar (panjang atau nilai). Hal itulah yang dikenal dengan skalar
yang dinotasikan dengan lower case italic letter, misalnya a, b, c dst. Selain itu, ada juga
beberapa besaran yang sudah kita kenal, antara lain kecepatan, percepatan, gaya, momentum,
medan magnet, medan listrik dst yang tidak hanya mempunyai besar tetapi juga mempunyai
arah. Besaran tersebut yang dikenal dengan besaran vector. Vektor dinotasikan dengan
lowercase boldface letter, misalnya u, v, w dst. Ada beberapa buku yang menggunakan notasi
vector seperti misalnya u atau . Tetapi pada modul ini, kita sepakati bersama bahwa untuk
menotasikan vector dengan lo dwercase boldface letter.
Definisi 1.1
Dengan ,
CONTOH
2+ 7
Vektor dan adalah sama, jika
3
2 + = 7 dan = 3
Merujuk pada definisi 1.1, cobalah jelaskan pengertian dari vector pada ruang. Tuliskan hasil
pemikiran Anda pada lembar jawaban berikut
Latihan Soal
3 1
1. 2 2. 2
1 3
1 1
3. 2 3. 0
3 3
PENJUMLAHAN VEKTOR
Definisi 1.2
1 2
Misal = dan = adalah dua vector pada bidang. Hasil jumlah dari a dan b adalah
1 2
1 + 2
vector + = + dan jika k adalah sebarang scalar, maka perkalian scalar didefinisikan
1 2
= 1 , 2
CONTOH
2 4
Misalkan = , b= maka
3 7
2 + 4 2
+= =
3+7 10
Misalkan
u
u+v
u
v
Diskusi
Diskusikan permasalahan berikut dengan kelompok Anda. Tuliskan hasil diskusi pada lembar
yang sudah disediakan
Misalkan
1. +
2. +
3. ++
4.
5.
Definisi 1.4
Perkalian titik vector a dan b dituliskan (dibaca a dot b) dan didefinisikan sebagai berikut
Berdasarkan definisi perkalian scalar dua vector tersebut, jika i, j ,k berturut-turut adalah vector
satuan dengan arah sumbu x, y, dan z, maka:
== =
= = =
Teorema berikut akan menguraikan beberapa sifat penting dari hasil kali titik.
Teorema 1.1
Jika u,v dan w adalah vector-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah scalar, maka
a. =
b. + = +
c. = =
d. > 0, dan = =
Definisi 1.5
= + + +
Berikan contoh tiga buah vector, namakan vector tersebut dengan , , . Selanjutnya tentukan
nilai dari
1.
2. .
Definisi 1.6
didefinisikan
= 2 3 3 2 , 3 1 1 3 , 1 2 2 1
yaitu matriks 2 3
1 2 3
1 2 3
Dimana entri baris pertama adalah komponen factor pertama u dan entri baris kedua adalah
komponen factor kedua v, maka determinan dalam komponen pertama u x v dapat diperoleh
dengan cara mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan dalam komponen kedua
kita dapatkan dengan cara mencoret kolom kedua dari matriks tersebut, sedangkan determinan
dalam komponen ketiga kita dapatkan dengan cara mencoret kolom ketiga dari matriks
tersebut.
Penyelesaian
2 1 4
1 3 2
1 4 2 4 2 1
= , , = 14,0,7
3 2 1 2 1 3
Sehingga dapat dilihat bahwa hasil kali cross antara dua buah vector adalah vector.
1. = , , , = , , , = , , , :
a.
b. +
c.
d. )
e.
Sebelum beranjak pada bab berikutnya, kita akan mempelajari berbagai macam system
koordinat yang merupakan salah satu materi penunjang untuk membahas irisan kerucut dan
berbagai jenis kurva.
Koordinat cartesius atau koordinat siku-siku dikenalkan oleh dua orang ilmuwan dari
perancis yaitu Pierre Fermat dan Rene Descrates. Dasar pemikiran mereka adalah menunjukkan
kedudukan titik P pada bidang dengan dua bilangan yang ditulis dengan lambang (, )
Untuk menentukan posisi suatu titik, kita memerlukan sebuah system koordinat. Pada
bagian ini kita membahas tentang system koordinat cartesius. Dalam sebuah system koordinat
cartesius, terdapat dua buah sumbu yang saling tegak lurus (dimensi 2) dan terdapat tiga buah
sumbu yang saling tegak lurus (dimensi 3). Kita memfokuskan pembahasan pada dimensi 3,
yaitu ada tiga buah sumbu yang saling tegak lurus, misalnya sumbu x, y, dan z.
Ketiga sumbu tersebut menentukan tiga bidang yaitu bidang xy, yz, dan xz yang
membagi ruang menjadi delapan oktan (gambar 2.1). Terhadap titik P dalam ruang yang
berpadanan suatu bilangan berurut (x,y,z), yaitu koordinat cartesius yang mengukur jarak-jarak
berarah dari tiga bidang tersebut.
Oktan
Pertama
y
x
Bidang xy
Gambar 2.1
Tabel 2.1
Dengan memberikan jarak berarah dari dua sumbu yang tegak lurus bukanlah satu-
satunya jalan untuk menunjukkan kedudukan suatu titik pada bidang. Cara lain ialah
menggunakan koordinat kutub.
Untuk mengenal koordinat kutub, kita dapat memulai dengan menggambar sebuah
setengah garis tetap yang dinamakan sumbu kutub yang berpangkal di titik 0. Titik tersebut
dinamakan titik kutub atau titik asal. Biasanya sumbu kutub ini kita gambar mendatar dan
mengarah ke kanan oleh karena itu disebut sumbu positip pada system koordinat cartesius.
. (, )
.
Sumbu kutub
Latihan Soal
Gambarlah koordinat berikut pada kertas yang sudah disediakan!
1. 2, 2
3
2. 3, 2
5
3. 2, 2
4. 3, 2
Untuk memudahkan mencari hubungan antara kedua koordinat tersebut, kita akan membuat
sebuah contoh sederhana, misalkan , adalah koordinat cartesius, diskusikan bagaimana
menyatakan pada koordinat kutub? Diskusikan bersama-sama dengan teman kelompok
Anda!
1. Tentukan koordinat cartesius titik berikut yang sudah diketahui koordinat kutubnya!
1
a. 4, 3
1
b. 5, 6
2. Tentukan koordinat kutub titik berikut yang sudah diketahui koordinat cartesiusnya!
a. 2 3, 2
b. 2, 2
Untuk lebih memahami koordinat tabung, sketsakan koordinat tabung 2, 4 , 3
Sebuah titik mempunyai koordinat bola , , , jika adalah jarak dari titik asal
, sedangkan adalah sudut kutub yang berhubungan dengan proyeksi dari ke
bidang , dan adalah sudut antara sumbu positip dan ruas garis . Kita batasi
0 , 0 < 2 , 0
Untuk lebih memahami koordinat bola, sketsakan koordinat bola 2, 4 , 4
.
, ,
gambar 2.3 koordinat cartesius
.
, ,
.
, ,
gambar 2.5 koordinat Bola
Selanjutnya berikut adalah hubungan antara koordinat tabung dan cartesius serta antara ketiga
koordinat tersebut. Tugas Anda adalah membuktikan kebenaran dari hubungan ini!
= cos , = sin , =
2 = 2 + 2 , tan =
Koordinat bola, tabung, dan koordinat cartesius dikaitkan oleh persamaan berikut
= cos , = , = cos
= 2 + 2 + 2
Pada bagian ini akan dipelajari tiga sub bab yaitu Parabol,Elips, dan hiperbol. Ada
beberapa materi yang sudah pernah Anda jumpai di SMA.
Ambillah sebuah kerucut lingkaran tegak, dengan dua cabangnya. Kita potong kerucut
itu dengan berbagai bidang dengan sudut yang berbeda dengan sumbu simetri, perhatikan
gambar 3.1, 3.2, 3.3 berikut!
Gambar3.1 Elips
Sebelum memahami definisi dari elips, parabol, dan hiperbol, akan dijelaskan tentang garis
arah, focus, dan keeksentrikan.
.
.
Gambar 3.4
adalah suatu garis tetap (garis arah) dan adalah sebuah titik tetap (fokus) yang tidak terletak
pada garis . Himpunan titik-titik yang perbandingan antara jarak dari fokus dan jarak
dari garis arah adalah suatu konstanta positip (keeksentrikan) yang memenuhi hubungan
Sebuah parabol adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dari garis arah dan focus
yang memenuhi hubungan = .
Selanjutnya, diskusikan dengan kelompok Anda, berdasarkan definisi parabol yang menyatakan
bahwa = , dan menggunakan rumus jarak, tentukan persamaan parabol secara
umum!
Sebuah parabol adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dari garis arah dan focus
yang memenuhi hubungan = , dengan 0 < < 1
1
Berikut adalah contoh elips dengan = 2
1
Gambar 3.6 elips dengan = 2
2 2
+ 2 = 1
2
Bilangan 2 adalah garis tengah panjang dan 2 adalah garis tengah pendek. Perhatikan
gambar 3.7 berikut.
(, 0)
. . (, 0)
. .
(, 0)
(, 0)
. (0, )
Gambar 3.7
Latihan Soal
2 2
1. Sketsakan persamaan 36 + = 1, kemudian tentukan focus dan keeksentrikannya!
4
2 2
2. Sketsakan persamaan 16 + 25 = 1, kemudian tentukan focus dan keeksentrikannya!
Definisi 3.3
Sebuah hiperbol adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dari garis arah dan focus
yang memenuhi hubungan = , dengan > 1
+ + =0
Perhatikan bahwa
+ + =0
+ + . + + =0
Hal ini berarti bahwa + + merupakan suatu vector yang sudah tertentu besar dan
P(p,q,r) dan selalu tegak lurus vector + + serta berubah arah tergantung posisi
(, , ). Jadi, (, , ) adalah koordinat titik-titik yang terletak pada bidang yang melalui
(, , ) dan tegak lurus + + , yang selanjutnya disebut dengan normal bidang yang
disimbolkan dengan
( + + + = 0)
(, , )
(, , )
+ + =
Latihan Soal
Tentukan persamaan bidang datar yang melalui titik 3,2,1 , 4,1,5 dan (2,4,3)!
a. Persamaan Garis
Perpotongan antara dua bidang datar merupakan sebuah garis lurus. Berdasarkan ini
jelaslah bahwa gabungan antara persamaan dua buah bidang datar merupakan suatu
persamaan sebuah garis lurus. Tetapi persamaan garis yang terdiri dari gabungan persamaan
dua buah bidang datar tidak dapat dengan mudah diketahui posisi garis tersebut. Supaya kita
dapat mengetahui posisi garis dengan mudah , persamaan garis yang melalui titik (, , ) dan
, , adalah sebarang titik yang terletak pada garis yang dimaksud. Maka dapat
(, , )
(, , )
Gambar 5.1
+ + = ( + + )
, , =
Sehingga persamaan garis yang melalui titik (, , ) dan mempunyai vector arah + +
() () ()
adalah = =
( ) ( ) ( )
= =
Latihan Soal
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2, 3,1) dan titik 2,1,1
Untuk menentukan sudut antara dua garis, sama halnya dengan menentukan sudut antara dua
normal bidang. Misalkan arah garis adalah = + + dan arah garis adalah
= + + , dan sudut yang dibentuk oleh garis itu adalah , maka
tan =
+ =2
Tentukan sudut yang dibentuk oleh garis 2 + = 1
= 2 + 3
Untuk menentukan jarak antara titik dan garis, kita tentukan titik yang terletak pada garis.
Misalkan kita akan menentukan jarak antara titik dengan garis , kita tentukan sebarang titik
pada garis maka berlaku
Buktikan!
4 + 5 = 7
2 + 3 4 = 1
1. Bernard Kolman dkk, Elementary Linear Algebra (7th edition), Prentice Hall,
New Jersey, 2000
2. Howard Anton, Aljabar Linier Elementer (Edisi Ke lima), Erlangga, Jakarta,
1987
3. Soebari, Geometri Analit, IKIP Malang, Malang, 1995