17(4) : 477-650
Kunjungi kami : ojs.unud.ac.id/index.php/jvet
PUDJI ASTUTI, CLAUDE MONA AIRIN, SLAMET WIDIYANTO, KADEK KARANG AGUSTINA,
LUTHFIRALDA SJAHFIRDI,, HERA MAHESHWARI ANAK AGUNG GDE OKA DHARMAYUDHA,
Pemanfaatan Electronic Nose sebagai Sensor Kimiawi Urin
Guna Melacak Birahi Sapi ......... 477-483
IDA BAGUS MADE OKA, I MADE DWINATA, I MADE KARDENA,
NYOMAN SADRA DHARMAWAN, I MADE DAMRIYASA
INDONESIAN VETERINARY JOURNAL
Case of Entamoebiasis in Pigs Raised with a Free Range Systems
WAYAN BEBAS, WAYAN GORDA
in Bali, Indonesia ......... 570-575
Penambahan Astaxanthin pada Pengencer Kuning Telur Berbagai
Jenis Unggas Dapat Memproteksi Semen Babi
Selama Penyimpanan ......... 484-491 SRI ANGGRENI LINDAWATI, I WAYAN SUARDANA
Isolasi dan Identifikasi Spesies Bakteri Asam Laktat Penghasil
IRKHAM WIDIYONO, BAMBANG SUWIGNYO, SARMIN , Senyawa Antimikrob Asal Kolon Sapi Bali ......... 576-581
TRINI SUSMIYATI
Pemberian Pakan Bahan Kering Berkuantitas Terbatas Tidak
Menganggu Kesehatan dan Reproduksi Kambing
Kacang Jantan Dewasa ......... 492-500
KARTIAWATI ALIPIN, RATU SAFITRI, RUHYAT
KARTASUDJANA
Suplementasi Probiotik dan Temulawak pada Ayam Pedaging
Vol. 17 No. 4, Desember 2016
terhadap Populasi Salmonella sp dan
ZAITUNI UDIN, FERDINAL RAHIM, HENDRI, YULIA YELLITA
kolesterol darah ......... 582-586
Waktu dan Kemerahan Vulva Saat Inseminasi Buatan Merupakan
Faktor Penentu Angka Kebuntingan Sapi
FIQY HILMAWAN, HENNY NURAINI, RUDY PRIYANTO,
di Sumatera Barat ......... 501-509
BRAMADA WINIAR PUTRA
Electric Nose Pelacak Birahi Sapi
Pengukuran Morfometrik Sapi Peranakan Ongole dan Kerbau
TRI YUWONO, IRENE SUMEIDIANA, YON SOEPRI ONDHO,
EDY KURNIANTO Jantan dengan Metode Citra Digital ......... 587-596
Astaxanthin Melindungi Semen Babi
Polimorfisme Protein Serum Darah Induk Sapi Beranak Kembar dan
Tunggal pada Sapi Peranakan Ongole dan I NENGAH SIMPEN, NI GUSTI AYU MADE DWI ADHI SUASTUTI Pakan dan Kesehatan Reproduksi Kambing Kacang Jantan
Keturunan Simental ......... 510-516 Modifikasi Limbah Tulang Sapi Bali dan Pemanfaatannya untuk
Adsorpsi Methylene Blue ......... 597-605 Faktor Penentu Keberhasilan IB Sapi di Sumastra Barat
SURIANA, NASARUDDIN
Karakteristik Parsial Gen Sitokrom-C Oksidase Subunit-I
Katak Pohon Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa Moramo,
VISA YUNANDA, TRISTIA RINANDA Polimorfisma Protein Darah Induk Sapi Beranak Kembar
Aktivitas Penyembuhan Luka Sediaan Topikal Ekstrak Bawang
Sulawesi Tenggara ......... 517-523
Merah (Allium cepa) terhadap Luka Sayat Kulit Mencit Karakteristik Katak Pohon di Tanjung Peropa Morano
RUDI DEDI ISKANDAR, BRAM BRAHMANTIYO, RUDI PRIYANTO (Mus Musculus) ......... 606-614
Karakterisasi Morfometrik dan Jarak Genetik Rumpun-Rumpun Kekerabatan Genetik Kelinci di Jawa Barat
Kelinci di Jawa Barat ......... 524-534 SEYYEDMOUSA HOSSEINI, MOHAMMAD CHAMANI,
1 4 1 1 8326
Penulis
Plagiarisme merupakan tindakan yang kurang etis. Penulis wajib menyerahkan karya asli, tidak
mempublikasikannya sebagian atau sepenuhnya ke jurnal lain, sampai Jurnal Veteriner memberi jawaban atas
kelayakan artikel yang telah dikirimkan. Penulis wajib menyertakan data penelitian yang akurat dan dapat
dipercaya. Penulis wajib menyitir pustaka yang memengaruhi artikelnya, baik itu artikel dalam jurnal cetak mau
pun on line, atau hasil wawancara secara personal. Jika penulis menemukan dan menyadari adanya kekeliruan
atau kesalahan dalam artikelnya, mereka wajib memberitahukannya kepada editor atau penerbit, agar dapat
menarik atau memperkaiki artikel dimaksud.
Penyunting/Editor
Para penyunting bertanggungjawab menerima naskah yang dikirim para penulis. Dalam proses
penyuntingan naskah, para penyunting dalam melakukan penilaian harus tetap mengedepankan bobot ilmiah
artikel yang diperiksa, dengan mengenyampingkan ras, jenis kelamin, etnis, agama, kewarganegaraan, dan
pandangan politik. Para penyunting tidak diperkenankan merahasiakan informasi perihal artikel yang dimaksud,
kecuali kepada para penulis, mitra bebestari, dan penerbit. Jika naskah yang diterima kurang layak diterbitkan,
para penyunting mesti tetap menjaga kerahasiaan naskah tersebut, dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain,
kecuali mendapat ijin dari para penuisnya.
Penerbit
Sebagai penerbit jurnal, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, bekerja sama dengan
organisasi profesi dokter hewan, yakni Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, selalu mendorong para
penyunting untuk mematuhi tatacara penulisan artikel ilmiah yang umum dianut. Penerbit bekerja sama dengan
para penyunting bertugas selalu menjaga kualitas jurnal dan mengeluarkan kebijakan yang mendorong untuk
perkembangan jurnal kearah yang lebih baik. Penerbit akan selalu memastikan bahwa kebijakan penyunting
untuk mempublikasikan atau menolak suatu artikel, berdasarkan atas saran para mitra bebestari, dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan yang sifatnya komersial.
Vol 17, No 4 Desember 2016 pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665
Terakreditasi Dirjen Penguatan Jurnal Veteriner Website : ojs.unud.ac.id
Riset dan Pengembangan, Jurnal Tiga Bulanan
Kemenristek Dikti RI Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia
S.K. No. 36a/E/KPT/2016 (Terbit : Maret, Juni, September, Desember)
An adult male ebony leaf monkey (Trachypithecus auratus auratus) in the West Bali National
Park (photo by N. Gunst)
PEMIMPIN UMUM : I WAYAN BATAN DEWAN REDAKSI : NYOMAN MANTIK ASTAWA (KETUA), IDA BAGUS ARKA,
NYOMAN SADRA DHARMAWAN, IWAN H. UTAMA, I GUSTI NGURAH KADE MAHARDIKA, I KETUT PUJA, I KETUT
SUATHA, TJOK GDE OKA PEMAYUN, ROOSTITA L. BALIA, I KETUT BERATA, REDAKTUR PELAKSANA : I NYOMAN
SUARTHA & I G M KRISNA ERAWAN, SEKRETARIS REDAKSI : I NYOMAN SUARSANA, STAF REDAKSI : I WAYAN
SUARDANA, I GUSTI NGURAH SUDISMA, AIDA LOUISE TENDEN ROMPIS, NI GUSTI AGUNG AYU SUARTINI, I MADE SUKADA,
ANAK AGUNG SAGUNG KENDRAN, ANAK AGUNG AYU MIRAH ADI, I MADE KARDENA, YANA QOMARIANA.
TATA USAHA : PUDJI RAHARDJO, WERDI SUSARI. KANTOR REDAKSI & ALAMAT SURAT : KLINIK HEWAN FKH UNUD,
Jl. Raya Sesetan Gg. Markisa 6 Banjar Gaduh, Denpasar - Bali. PENERBIT : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN, UNIVERSI-
TAS UDAYANA BEKERJA SAMA DENGAN PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA. REKENING : NOMOR 0118628705
A/N drh. I NYOMAN SUARTHA, M.Si BNI CABANG DENPASAR DICETAK OLEH: PERCETAKAN PELAWA SARI, JL. ANTOSURA
33 DENPASAR
depan 1
MITRA BESTARI JURNAL VETERINER
Dr Nastiti Kusumorini
Ahli Neurofisiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor
Kerjasama
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
& Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Jakarta
depan 2
DAFTAR ISI
Vol 17, No 4 Desember 2016 pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665
Terakreditasi Dirjen Penguatan Jurnal Veteriner Website : ojs.unud.ac.id
Riset dan Pengembangan, Terbit sejak 18 Desember 2000
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia
Kemenristek Dikti RI Indonesian Veterinary Journal
S.K. No. 36a/E/KPT/2016
Naskah Asli
Original Article
PUDJI ASTUTI, CLAUDE MONA AIRIN, SLAMET WIDIYANTO,
LUTHFIRALDA SJAHFIRDI,, HERA MAHESHWARI
Pemanfaatan Electronic Nose sebagai Sensor Kimiawi Urin
Guna Melacak Birahi Sapi
(ELECTRONIC NOSE AS URINARY CHEMICAL SENSOR
FOR DETERMINING ESTROUS PHASE IN CATTLE) ............................................................................. 477-483
WAYAN BEBAS, WAYAN GORDA
Penambahan Astaxanthin pada Pengencer Kuning Telur Berbagai Jenis Unggas
Dapat Memproteksi Semen Babi Selama Penyimpanan
(THE ADDITION OF ASTAXANTHIN ON SPERM DILUENTS PHOSPHATE EGG YOLK
OF VARIUS POULTRY CAN PROTECT QUALITY OF PIG SPERM DURING STORAGE ) ............. 484-491
IRKHAM WIDIYONO, BAMBANG SUWIGNYO, SARMIN , TRINI SUSMIYATI
Pemberian Pakan Bahan Kering Berkuantitas Terbatas Tidak Menganggu Kesehatan
dan Reproduksi Kambing Kacang Jantan Dewasa
(FEEDING WITH A RESTRICTED QUANTITY OF DRY MATTER IS NOT DETRIMENTAL
TO HEALTH AND REPRODUCTION IN ADULT MALE KACANG GOATS) ....................................... 492-500
ZAITUNI UDIN, FERDINAL RAHIM, HENDRI, YULIA YELLITA
Waktu dan Kemerahan Vulva Saat Inseminasi Buatan Merupakan Faktor
Penentu Angka Kebuntingan Sapi di Sumatera Barat
(TIME AND REDDISH SIGN OF VULVA DURINGARTIFICIAL INSEMINATION
AS A DETERMINANT FACTORS ON CONCEPTION RATE OF COW IN WEST SUMATERA) ...... 501-509
TRI YUWONO, IRENE SUMEIDIANA, YON SOEPRI ONDHO, EDY KURNIANTO
Polimorfisme Protein Serum Darah Induk Sapi Beranak Kembar dan Tunggal
pada Sapi Peranakan Ongole dan Keturunan Simental
(BLOOD SERUM PROTEIN POLYMORPHISM OF THE COW DELIVERED TWIN
OR SINGLE CALVES IN ONGOLE GRADE AND SIMENTAL CROSSBRED) ..................................... 510-516
SURIANA, NASARUDDIN
Karakteristik Parsial Gen Sitokrom-C Oksidase Subunit-I
Katak Pohon Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa Moramo, Sulawesi Tenggara
(CHARACTERISTICS OF PARTIAL CYTOCHROME C OXIDASE SUBUNIT I (COI)
GENE OF TREE FROG (Polypedates celebensis) IN TANJUNG PEROPA
WILDLIFE RESERVE MORAMO, SOUTHEAST SULAWESI) ................................................................. 517-523
RUDI DEDI ISKANDAR, BRAM BRAHMANTIYO, RUDI PRIYANTO
Karakterisasi Morfometrik dan Jarak Genetik Rumpun-Rumpun Kelinci di Jawa Barat
(CHARACTERIZATION MORPHOMETRIC AND GENETIC DISTANCE
OF RABBIT BREEDS IN WEST JAVA) ....................................................................................................... 524-534
INDRA JUANA ADIKARA, I NENGAH WIRAJANA, SAGUNG CHANDRA YOWANI
Optimasi Suhu Annealing Tiga Regio Berbeda Isolat Multidrug Resistance
Mycobacterium Tuberculosis dengan Metode Multiplex Polymerase Chain Reaction
(ANNEALING TEMPERATURE OPTIMIZATION ON THREE DIFFERENT REGIONS
OF MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS MULTIDRUG RESISTANCE ISOLATE
USING MULTIPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION) ...................................................................... 535-539
MIRNAWATI BACHRUM SUDARWANTO, HERA MAHESHWARI, FAISAL TANJUNG
Kesetaraan Uji Mastitis IPB-1 dengan Metode Breed untuk Mendiagnosis Mastitis
Subklinis pada Susu Kerbau Murrah dan Kambing
(THE EQUALITY OF IPB-1 MASTITIS TEST WITH BREED METHOD FOR SUB-CLINICAL
MASTITIS DETECTION ON MURRAH BUFFALOS MILK AND GOATS MILK) ............................... 540-547
ACHMAD TAHER, DEDY DURYADI SOLIHIN, SULISTIYANI,
DONDIN SAJUTHI, DEWI APRI ASTUTI
Variasi Kolesterol Plasma Individual Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
sebagai Respons terhadap Diet Aterogenik IPB-1
[INDIVIDUAL PLASMA CHOLESTEROL VARIATION OF CYNOMOLGUS MACAQUE
(MACACA FASCICULARIS) IN RESPONSE TO IPB-1 ATHEROGENIC DIET] .................................. 548-555
NYOMAN MANTIK ASTAWA, GUSTI AYU YUNIATI KENCANA, IDA BAGUS SUARDANA
Monoclonal Antibodies as Ligands for Purificaion of Rabies virus Proteins
from the Brain Tissues of Infected Dogs and Mice
(ANTIBODI MONOCLONAL SEBAGAI LIGAND UNTUK PURIFIKASI PROTEIN
VIRUS RABIES ASAL JARINGAN OTAK ANJING DAN MENCIT TERINFEKSI) .............................. 556-563
depan 3
DAFTAR ISI (Lanjutan)
Vol 17, No 4 Desember 2016 pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665
Terakreditasi Dirjen Penguatan Jurnal Veteriner Website : ojs.unud.ac.id
Riset dan Pengembangan, Terbit sejak 18 Desember 2000
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia
Kemenristek Dikti RI Indonesian Veterinary Journal
S.K. No. 36a/E/KPT/2016
RUI DANIEL DE CARVALHO, I NYOMAN SUARTHA,
NYOMAN SADRA DHARMAWAN, I MADE KARDENA
Enzyme Linked Immunosorbent Assay Test for Antibody
of Classical Swine Fever Virus In Timor-Leste
UJI ENZYME LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY TERHADAP ANTIBO
DI VIRUS CLASSICAL SWINE FEVER DI TIMOR-LESTE ....................................................................... 564-569
KADEK KARANG AGUSTINA, ANAK AGUNG GDE OKA DHARMAYUDHA,
IDA BAGUS MADE OKA, I MADE DWINATA, I MADE KARDENA,
NYOMAN SADRA DHARMAWAN, I MADE DAMRIYASA
Case of Entamoebiasis in Pigs Raised with a Free Range Systems in Bali, Indonesia
(KASUS ENTAMOEBIASIS PADA BABI YANG DIPELIHARA
DENGAN CARA DIUMBAR DI BALI, INDONESIA) .................................................................................. 570-575
SRI ANGGRENI LINDAWATI, I WAYAN SUARDANA
Isolasi dan Identifikasi Spesies Bakteri Asam Laktat
Penghasil Senyawa Antimikrob Asal Kolon Sapi Bali
(ISOLATION AND IDENTIFICATION OF LACTIC ACID BACTERIA SPECIES PRODUCING
ANTI-MICROBIAL SUBSTANCE ISOLATED FROM COLON OF BALI CATTLE) ............................. 576-581
KARTIAWATI ALIPIN, RATU SAFITRI, RUHYAT KARTASUDJANA
Suplementasi Probiotik dan Temulawak pada Ayam Pedaging
terhadap Populasi Salmonella sp dan kolesterol darah
(PROBIOTICS AND TEMULAWAK SUPPLEMENTATION ON BROILER CHICKENS
AGAINST SALMONELLA SP POPULATION AND BLOOD CHOLESTEROL LEVEL) ...................... 582-586
FIQY HILMAWAN, HENNY NURAINI, RUDY PRIYANTO, BRAMADA WINIAR PUTRA
Pengukuran Morfometrik Sapi Peranakan Ongole dan Kerbau Jantan dengan Metode Citra Digital
(MORPHOMETRIC MEASUREMENT OF MALE ONGOLE CROSSBRED CATTLE
AND BUFFALO BY DIGITAL IMAGE ANALYSIS ) ................................................................................... 587-596
I NENGAH SIMPEN, NI GUSTI AYU MADE DWI ADHI SUASTUTI
Modifikasi Limbah Tulang Sapi Bali dan Pemanfaatannya untuk Adsorpsi Methylene Blue
(MODIFICATION OF BALI COW BONE WASTE AND ITS APPLICATION
TO ADSORPTION OF METHYLENE BLUE) .............................................................................................. 597-605
NI PUTU MARIANI, I GEDE MAHARDIKA, SENTANA PUTRA, IDA BAGUS GAGA PARTAMA
Protein dan Energi Ransum yang Optimal untuk Tampilan Sapi Bali Jantan
(PROTEIN AND ENERGY RATION THAT OPTIMIZE PERFORMANCE
OF MALE BALI CATTLE) ................................................................................................................................ 634-640
I KETUT BERATA, NI NYOMAN WERDI SUSARI, I MADE KARDENA, I NYOMAN TIRTA ARIANA
Cemaran Timah Hitam dalam Darah Sapi Bali yang Dipelihara
di Tempat Pembuangan Akhir Kota Denpasar
(BLOOD LEAD CONTAMINATION IN BALI CATTLE REARED
IN THE AREA OF FINAL DISPOSAL OF DENPASAR) ............................................................................ 641-646
NI MADE SUANITI, MANUNTUN MANURUNG
Isoprostan Urin Sebagai Biomarka Keracunan Etanol dan Upaya Detoksikasinya
dengan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(URINE ISOPROSTANE AS TOXIC BIOMARKER OF ETHANOL AND
DETOXICATION EFFORTS BY USING ETHANOL EXTRACT OF SKIN MANGOSTEEN) ............ 647-650
INDEKS PENULIS JURNAL VETERINER VOL. 17 NO. 1 - 4 TAHUN 2016 ............................................. i-ii
INDEKS SUBJEK JURNAL VETERINER VOL. 17 NO. 1 - 4 TAHUN 2016 ............................................ iii-iv
PEDOMAN BAGI PENULIS ................................................................................................................................... i-ii
depan 4
MITRA BEBESTARI TAMU JURNAL VETERINER 2015 (1 dari 5) 1
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mitra bestari Jurnal
Veteriner yang tercantum di bawah ini atas, kesediaannya dan ketekunannya menelaah dengan penuh
seksama artikel-artikel yang dikirim ke kami, sehingga artikel tersebut menjadi jauh lebih sempurna.
Ada pun mitra bebestari Jurnal Veteriner untuk edisi tahun 2015 adalah :
depan 5
MITRA BEBESTARI TAMU JURNAL VETERINER 2015 (2 dari 5) 2
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mitra bestari Jurnal
Veteriner yang tercantum di bawah ini atas, kesediaannya dan ketekunannya menelaah dengan penuh
seksama artikel-artikel yang dikirim ke kami, sehingga artikel tersebut menjadi jauh lebih sempurna.
Ada pun mitra bebestari Jurnal Veteriner untuk edisi tahun 2015 adalah :
depan 6
MITRA BEBESTARI TAMU JURNAL VETERINER 2015 (3 dari 5) 3
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mitra bestari Jurnal
Veteriner yang tercantum di bawah ini atas, kesediaannya dan ketekunannya menelaah dengan penuh
seksama artikel-artikel yang dikirim ke kami, sehingga artikel tersebut menjadi jauh lebih sempurna.
Ada pun mitra bebestari Jurnal Veteriner untuk edisi tahun 2015 adalah :
depan 7
MITRA BEBESTARI TAMU JURNAL VETERINER 2015 (4 dari 5) 4
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mitra bestari Jurnal
Veteriner yang tercantum di bawah ini atas, kesediaannya dan ketekunannya menelaah dengan penuh
seksama artikel-artikel yang dikirim ke kami, sehingga artikel tersebut menjadi jauh lebih sempurna.
Ada pun mitra bebestari Jurnal Veteriner untuk edisi tahun 2015 adalah :
depan 8
MITRA BEBESTARI TAMU JURNAL VETERINER 2015 (5 dari 5) 5
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mitra bestari Jurnal
Veteriner yang tercantum di bawah ini atas, kesediaannya dan ketekunannya menelaah dengan penuh
seksama artikel-artikel yang dikirim ke kami, sehingga artikel tersebut menjadi jauh lebih sempurna.
Ada pun mitra bebestari Jurnal Veteriner untuk edisi tahun 2015 adalah :
depan 9
Kulit Dalem
CETAK LEPAS / REPRINT
Vol 17, No 4 Desember 2016 pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665
Terakreditasi Dirjen Penguatan Jurnal Veteriner Website : ojs.unud.ac.id
Riset dan Pengembangan, Terbit sejak 18 Desember 2000
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia
Kemenristek Dikti RI Indonesian Veterinary Journal
S.K. No. 36a/E/KPT/2016
Naskah Asli
Original Article
PUDJI ASTUTI, CLAUDE MONA AIRIN, SLAMET WIDIYANTO,
LUTHFIRALDA SJAHFIRDI,, HERA MAHESHWARI
Pemanfaatan Electronic Nose sebagai Sensor Kimiawi Urin
Guna Melacak Birahi Sapi
(ELECTRONIC NOSE AS URINARY CHEMICAL SENSOR
FOR DETERMINING ESTROUS PHASE IN CATTLE) ............................................................................. 477-483
WAYAN BEBAS, WAYAN GORDA
Penambahan Astaxanthin pada Pengencer Kuning Telur Berbagai Jenis Unggas
Dapat Memproteksi Semen Babi Selama Penyimpanan
(THE ADDITION OF ASTAXANTHIN ON SPERM DILUENTS PHOSPHATE EGG YOLK
OF VARIUS POULTRY CAN PROTECT QUALITY OF PIG SPERM DURING STORAGE ) ............. 484-491
IRKHAM WIDIYONO, BAMBANG SUWIGNYO, SARMIN , TRINI SUSMIYATI
Pemberian Pakan Bahan Kering Berkuantitas Terbatas Tidak Menganggu Kesehatan
dan Reproduksi Kambing Kacang Jantan Dewasa
(FEEDING WITH A RESTRICTED QUANTITY OF DRY MATTER IS NOT DETRIMENTAL
TO HEALTH AND REPRODUCTION IN ADULT MALE KACANG GOATS) ....................................... 492-500
ZAITUNI UDIN, FERDINAL RAHIM, HENDRI, YULIA YELLITA
Waktu dan Kemerahan Vulva Saat Inseminasi Buatan Merupakan Faktor
Penentu Angka Kebuntingan Sapi di Sumatera Barat
(TIME AND REDDESH SIGN OF VULVA OF ARTIFICIAL INSEMINATION AS
A DETERMINANT FACTORS ON CONCEPTION RATE OF COW IN WEST SUMATERA)) ........... 501-509
TRI YUWONO, IRENE SUMEIDIANA, YON SOEPRI ONDHO, EDY KURNIANTO
Polimorfisme Protein Serum Darah Induk Sapi Beranak Kembar dan Tunggal
pada Sapi Peranakan Ongole dan Keturunan Simental
(BLOOD SERUM PROTEIN POLYMORPHISM OF THE COW DELIVERED TWIN
OR SINGLE CALVES IN ONGOLE GRADE AND SIMENTAL CROSSBRED) ..................................... 510-516
SURIANA, NASARUDDIN
Karakteristik Parsial Gen Sitokrom-C Oksidase Subunit-I
Katak Pohon Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa Moramo, Sulawesi Tenggara
(CHARACTERISTICS OF PARTIAL CYTOCHROME C OXIDASE SUBUNIT I (COI)
GENE OF TREE FROG (Polypedates celebensis) FROM OF TANJUNG PEROPA
WILDLIFE RESERVE MORAMO, SOUTHEAST SULAWESI) ................................................................. 517-523
RUDI DEDI ISKANDAR, BRAM BRAHMANTIYO, RUDI PRIYANTO
Karakterisasi Morfometrik dan Jarak Genetik Rumpun-Rumpun Kelinci di Jawa Barat
(CHARACTERIZATION MORPHOMETRIC AND GENETIC DISTANCE
OF RABBIT BREEDS IN WEST JAVA) ....................................................................................................... 524-534
1
Laboratorium Teknologi dan Mikrobiologi Hasil Ternak,
Fakultas Peternakan, 2Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Jl. Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia, Tlp. (0361) 223791
E-mail: srianggrenilindawati@yahoo.com
E-mail: iwayansuardana22@yahoo.com
ABSTRAK
Sapi bali sebagai salah satu ternak lokal dengan ciri genetiknya yang khas yaitu hidupnya yang
sederhana/mudah beradaptasi dengan lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga sapi bali dikenal
dengan istilah sebagai sapi perintis/sapi pelopor. Karakteristik seperti ini memungkinkan untuk dapat
ditemukannya jenis bakteri asam laktat (BAL) yang spesifik dibandingkan dengan jenis sapi lainnya.
Hipotesis tersebut didasarkan atas prinsip bahwa jenis BAL sebagai flora normal didalam usus sapi
sangat tergantung dari beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor pakan. Berdasarkan latar
belakang di atas maka penelitian ini dilakukan, dengan tujuan dapat diisolasi dan dikarakterisasinya
spesies tertentu dari BAL yang diharapkan nantinya memiliki keunggulan spesifik dengan aktivitas
antibakterinya. Penelitian diawali dengan tahapan isolasi bakteri dari 20 sampel feses asal kolon sapi
bali melalui penumbuhan bakteri pada media spesifik deMann, Rogosa, Sharpe (MRS) yang dilanjutkan
dengan pewarnaan Gram dan uji uji katalase, Seleksi aktivitas antimikrob dari isolat hasil isolasi
dilakukan dengan metode difusi pada media agar darah. Tahapan identifikasi dilakukan dengan
penentuan pH akhir pada media pertumbuhannya, uji produksi gas, uji pertumbuhan pada suhu 10OC, uji
pertumbuhan pada 15% NaCl serta uji pertumbuhan pada pH 9,6, serta tahap penentuan spesies
dilakukan dengan uji konfirmasi menggunakan kit API 50 CHL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
salah satu isolat BAL hasil isolasi yang memiliki aktivitas antimikrob yaitu isolat dengan kode 3A yang
terbukti memiliki zona hambat setelah ditumbuhkan bersama sama bakteri indikator Staphylococcus
aureus ATCC 29213 dan Escherichia coli ATCC 25922 dan isolat yang dimaksud dinyatakan sebagai
Lactococcus lactis ssp lactis 1 dengan nilai kemiripan 65,7%. Isolat hasil isolasi ini sangat potensial untuk
dikaji lebih lanjut untuk diaplikasikan sebagai kandidat probiotik ataupun pengawet makanan.
Kata-kata kunci : Lactococcus lactis spp lactis 1, antimikrob, kolon, sapi bali
ABSTRACT
Bali cattle as one of the local cattle are known have uniquely genetic characteristics. They are easy to
adapt at a less favorable environment, so that they are known as a pioneer cattle. According to their
uniquely, it may allow for the discovery of specific types of acid lactic bacteria compared with others. This
hypothesis is based on the assumption that the types of bacteria as a normal flora in the intestine tract of
cattle are highly dependent on several factors, and one of which is a feed factor. Based on the above
background, this study was conducted. The aim of study was to isolate and identify of a specific species of
lactic acid bacteria that has anti-microbial substances. The study began by isolation of acid lactic
bacteria originated from 20 fecal samples of colon of bali cattle through the growth on selective medium i.e.
deMann, Rogosa, Sharpe (MRS) medium followed by Gram staining and catalase test. The screening of
antimicrobial activity of each isolate was performed by culturing of isolates again indicator bacterial on
576
IGA. Arta Putra, et al Jurnal Veteriner
blood agar medium. The selected isolates were continuously tested on medium contains 15% NaCl ,
medium with ph 9.6, and medium with temperature 10C, respectively in order to identification genus of
bacteria. The final stage of identification in order to know the specific isolate, which has antimicrobial
substances, was confirmated by using the API 50 CHL kit. The results of study showed that one of the
isolates that known have widely antimicrobial activities was isolate with 3A code. This isolate has
inhibitory zone to indicator bacterial i.e. Staphylococcus aureus ATCC 29213 and Escherichia coli ATCC
25922. This isolate is known as Lactococcus lactis ssp lactis 1 with its similarity value 65.7%. This isolate
is potentially to continuously study in order to know the potency of isolate as a probiotic candidate and or
as a food preservative.
Keywords: Lactococcus lactis spp lactis 1, antimicrobial substance, colon, Bali cattle
577
Jurnal Veteriner Desember 2016 Vol. 17 No. 4 : 666-671
yang dikerjakan oleh Suardana et al. (2009). pada permukaan strain indikator dengan
Seluruh sampel (20 sampel) dikompositkan sedikit masuk kedalam media (stab innocula).
menjadi satu di dalam gelas ukur, diaduk secara Media diinkubasikan pada suhu 37OC selama
merata, diambil 10 mL untuk ditambahkan 24 jam. Diameter zona terang yang terbentuk
NaCL fisiologis sebanyak 90 mL sehingga selanjutnya diukur.
diperoleh pengenceran 10-1 dan selanjutnya
dibuat pengenceran berseri sampai 10-3. Dari Identifikasi BAL
pengenceran 10-3 tersebut, ditanam 10 L pada Identifikasi terhadap genus BAL dilakukan
media MRS agar yang telah ditambahkan sebagai tahap lanjut terhadap isolat BAL yang
indikator pH bromcresol purple, pada kondisi diketahui memiliki aktivitas antimikrob melalui
anaerob dengan menambahkan satu sachet gas serangkaian uji yang meliputi:
generating kit anaerobic system ke dalam alat Pengukuran pH Akhir pada Media
anaerob chamber dan diinkubasi pada 37OC MRS. Pengukuran pH akhir ditujukan sebagai
selama 48 jam. Koloni BAL yang tumbuh salah satu cara untuk identifikasi genus BAL.
terlihat berwarna kuning sebagai karakteristik Isolat ditumbuhkan pada MRS broth, diinkubasi
dihasilkannya asam. pada 37OC selama 24-48 jam, kemudian pH
Pewarnaan Gram. Konfirmasi lanjut akhirnya diukur.
terhadap koloni BAL yang tumbuh pada media Uji Produksi Gas. Uji produksi gas
MRS agar dilakukan dengan pewarnaan Gram. dilakukan sebagai tahapan identifikasi BAL
Sebanyak satu loop koloni biakan umur satu untuk mengelompokkan BAL kedalam
hari dibuat apusan pada gelas objek. Apusan kelompok homofermentatif dan heterofer-
diwarnai dengan kristal violet 1%, didiamkan mentatif. Uji ini dilakukan dengan mengacu
selama 1,0-1,5 menit, dicuci dengan air, lalu pada prosedur yang telah dilaporkan Suardana
ditetesi dengan larutan garam iodin dan et al. (2009). Ujung ose terlebih dahulu dibakar
didiamkan selama satu menit. Apusan dicuci di atas lampu Bunsen sebelum dicelupkan ke
dengan alkohol 95% beberapa detik, dicuci tabung reaksi yang berisi isolat yang diuji. Isolat
dengan air, dan diwarnai dengan pewarna ke-2 dari kelompok heterofermentatif membentuk
safranin dan didiamkan selama 1-2 menit. Sel gelembung gas pada tabung reaksi, sedangkan
bakteri yang telah diwarnai dicuci dengan air untuk kelompok homofermentatif tidak
dan dikeringkan sebelum diamati di bawah memperlihatkan gelembung gas.
mikroskop cahaya. Bakteri Gram positip Uji Pertumbuhan pada NaCl 15%.
terlihat berwarna ungu dan Gram negatif Identifikasi terhadap genus BAL yang
berwarna merah. didasarkan pada metode Holzapfel dan Schi-
Uji Katalase. Konfirmasi akhir kepastian llinger dapat dilakukan dengan penumbuhan
isolat yang diuji sebagai bakteri dari kelompok isolat pada media MRS yang mengandung 15%
BAL, dilanjutkan dengan uji katalase. Usapan NaCl. Pertumbuhan teramati dengan melihat
isolat pada gelas objek ditetesi dengan dua tetes adanya pertumbuhan/kekeruhan yang
H2O2 3%. Hasil positif ditunjukkan dengan dikonfirmasi dengan penghitungan nilai optical
terbentuknya gelembung gas oksigen sebagai density (OD) antara kontrol (isolat yang
hasil degradasi H2O2 oleh enzim katalase. ditumbuhkan pada media MRS tanpa 15%
NaCl) dan perlakuan pada panjang gelombang
Seleksi BAL Penghasil Substansi Anti- 660 AO.
mikrob. Uji Pertumbuhan pada pH 9,6.
Seleksi isolat BAL penghasil substansi Identifikasi lanjut genus BAL juga dilakukan
antimikrob dilakukan dengan metode direct dengan menumbuhkan isolat pada media MRS
antagonism menurut Barrow (Suarsana, 2000), dengan pH 9,6. Pertumbuhan isolat pada uji
dengan stab inoculation menggunakan strain ini juga diamati dan diukur dengan cara yang
indikator bakteri S. aureus ATCC 29213 (Gram sama seperti uji sebelumnya.
positif) dan E. coli ATCC 25922 (Gram negatif). Uji Pertumbuhan pada Suhu 10OC.
Biakan 24 jam strain indikator sebanyak satu Identifikasi genus BAL lanjutan yang
ose didepositkan pada permukaan media agar didasarkan pada metode Holzapfel dan
darah dengan menggoreskan dari satu sisi plat Schillinger dilakukan dengan menumbuhkan
ke sisi yang lainnya membentuk garis lurus. isolat pada media MRS pada suhu pertumbuhan
Selanjutnya biakan umur 24 jam yang diuji, 10OC. Pertumbuhan isolat pada uji ini juga
ditanam dengan cara menyentuhkan needle diamati dan diukur dengan cara yang sama
578
IGA. Arta Putra, et al Jurnal Veteriner
Tabel 1. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat isolat 3A asal kolon sapi bali
579
Jurnal Veteriner Desember 2016 Vol. 17 No. 4 : 666-671
Gambar 1. Hasil identifikasi isolat 3A pada perangkat kit API 50 CHL. Warna kuning menunjukkan
hasil uji positif kecuali uji no. 1 sebagai kontrol negatif dan no. 25. Tanda panah
menunjukkan hasil uji positif pada uji gula no. 5.
terkonfirmasi sebagai BAL terhadap aktivitas bahwa genus Enterococcus memiliki ciri-ciri:
antimikrobnya pada media agar darah pH akhir dalam media MRS lebih kecil dari 4,6;
menunjukkan terbentuknya beberapa killing koloni berbentuk batang pendek/kokus, CO2 (uji
zone di sekitar tempat pertumbuhan dari bakteri produksi gas) negatif, kokus tidak berbentuk
yang diuji seperti pada isolat 3A. Diameter zona tetrad, tumbuh pada suhu 10OC, serta tumbuh
hambat yang dihasilkan merupakan zona pada pH 9,6. Hasil identifikasi genus
hambat yang cukup besar dibandingkan dengan berdasarkan metode Holzapfel dan Schillinger
zona hambat yang dibentuk oleh isolate lainnya. ini telah diadopsi oleh beberapa peneliti.
Memperhatikan kemampuan isolat 3A dalam Identifikasi metode ini telah diperkenalkan oleh
menghambat pertumbuhan bakteri indikator S. Widodo (2003), serta peneliti Widyastuti dan
aureus tersebut, maka isolat 3A potensial Sofarianawati (1999) telah menggunakan metode
untuk dikarakterisasi lebih lanjut khususnya ini untuk menentukan jenis bakteri asam laktat
untuk digunakan sebagai kandidat probiotik/ Enterococcus sp yang diisolasi dari saluran
biopreservatif. Seperti diketahui bahwa salah pencernaan ternak. Di sisi lain kepastian
satu persyaratan yang harus dipenuhi dari terhadap genus isolat 3A sebagai genus
suatu spesies untuk dapat digunakan sebagai Enterococus sejauh ini masih memerlukan
sumber probiotik adalah isolat yang digunakan tahapan uji selanjutnya karena genus ini
harus mampu menghambat atau membunuh memiliki karakteristik yang hampir sama
bakteri patogen (Widodo, 2003). dengan genus Lactococcus yang hanya
Memperhatikan telah terpenuhinya salah dibedakan atas pertumbuhannya pada suhu
satu syarat probiotik dari isolat 3A yakni 45OC. Surono (2004) menentukan karakteristik
kemampuannya untuk menghambat atau yang membedakan antara genus Enterococcus
membunuh bakteri patogen yakni bakteri dengan Lactococcus adalah kemampuan
indikator S. aureus, maka identifikasi lanjut pertumbuhannya pada suhu 10OC, 45OC, dan
isolat 3A untuk menemukan spesies dari isolat 60OC selama 30 menit. Genus Enterococcus
yang dimaksud menjadi penting untuk dapat tumbuh pada ketiga kondisi suhu
dilakukan, sekalipun persyaratan lain sebagai pertumbuhan tersebut, sedangkan genus
sumber probiotik masih memerlukan kajian Lactococcus hanya mampu tumbuh pada suhu
khusus. 10OC dan 60OC selama 30 menit, tatapi tidak
Pada Tabel 1 dirangkum tentang hasil dapat tumbuh pada suhu 45OC. Berdasarkan
identifikasi terhadap genus dari BAL, maka atas aktivitas metabolismenya seperti pada
isolat 3A secara presumtif dapat dikelompokan Tabel 1, isolat 3A dapat dikelompokan ke dalam
ke dalam Genus Enterococcus. Telah diketahui sub-group homofermentatif, karena hanya
580
IGA. Arta Putra, et al Jurnal Veteriner
581