BUDIDAYA IKAN NILA

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN PERIKANAN
IKAN NILA

Ikan air tawar, diintroduksi

dari afrika timur (daerah
sungai nil) tahun 1969.
pemakan segala (omnivora),
mudah berkembang biak
secara alami dan cenderung
tahan terhadap perubahan
lingkungan

Oreochromis Niloticus
ASAL USUL IKAN NILA

Afrika timur Asia (introduksi) Indonesi

• syria • Filipina (introduksi)
• Kongo • Cina • Waduk saguling
• Liberia • Taiwan • Danau Tondano
• Chad • Vietnam
• Sungai nil mesir • Banglades
BEBERAPA JENIS IKAN NILA (Indonesia)

nila GIFT
Nila BEST Nila GESIT Nila Nirwana
“genetic improvement Nila Larasati
“Bogor Enhanced “Genetically Supermale “Nila Ras Wanayasa”
of farmed tilapia”
Strain Tilapia” Indonesia Tilapia” Selective Breeding “BBI Jaant Klaten”
(ICLARM-Filipina)
4 strain GIFT Sex reversal GIFT x GESIT
8 varietas
HABITAT HIDUP IKAN NILA

suhu
kodisi lingkungan
parameter ideal toleransi
suhu 25-30°C 14-38°C
pH
Tumbuh Oksigen
terlarut
pH 7-8 6-10
dengan oksigen terlarut 5 mg/l 2-7 mg/l
baik salinitas 0-15 ppt 0-35 ppt

Ketinggian
ketinggian lokasi 400-700 dpl 0-1200 dpl
lokasi salinitas
budidaya
SIKLUS HIDUP IKAN NILA

Telur Ꝋ 2-
2,5 mm,
002 mg
Larva 2-3 hari
(yolksak)

Burayak 1-2 cm, 0,8-

1,2 gr

Belo 4-8 cm, 3-6 gr

Sangkal 10-12 cm, 15-20 gr

Daging 300-400 gr 7-8 bulan

Induk 800 gr 15-18 bulan

REPRODUKSI IKAN NILA

PROSES OOGENESIS MATURASI, PROSES

PERKEMBANGAN GONAD MENUJU
SIAP PIJAH

OVULASI
(PECAHNYA GONAD BETINA 10-25% BERAT INDUK
DINDING
FOLIKEL) GONAD JANTAN 5-10% BERAT INDUK
VITALOGENESIS
(BERTAMBAHNYA
VOLUME TELUR)

PERKEMBANGAN
OSIT FEKUNDITAS, 2.600-2.800 BUTIR PER
600 gr BERAT INDUK
PROSES BUDIDAYA

Management
induk
Sleksi
induk
Teknik
pemijahan
Pemeliharaan
burayak
Pemeliharaan
benih
MENEJEMEN INDUK IKAN NILA

MENDAPAT
SUMBER MEMILIKI
SUMBER
KERAGAMAN PERTUMBUHAN SEHAT
ENERGI YANG
GENETIK MAKSIMAL DI PELIHARA
CUKUP TERPISAH
ANTARA JANTAN
DAN BETINA
INDUK YANG
DIGUNAKAN
ADALAH INDUK TIDAK DI PELIHARA
INDUK TIDAK YANG TERKENA DENGAN PAKAN MINIMAL
SEKERABAT MEMILIKI PENYAKIT ATAU ASUPAN PEMELIHARAA
KADAR PROTEIN
UNTUK PERFORMA CARRIER DARI ENERGI N INDUK
(PAKAN) YANG 30%
MENGHINDARI PERTUMBUHAN PARASIT DAN
TEERJADINYA TERBAIK DI PENYAKIT MENCUKUPI
INBREEDING ANTARA PROSES
TIDAK CACAT VITALOGENESI
FAMILY NYA FISIK
DALAM UMUR S
YANG SAMA
PEMBERIAN
PAKAN 3% DARI
BERAT INDUK
PEMIJAHAN IKAN NILA

Ikan nila dapat di pijahkan

3-5 ekor pada berbagai wadah
betina pemijahan
Dengan 1. Kolam tanah
2. Kolam terpal
luasan 3. Kolam tembok
1m² 4. Akuarium
1 ekor
jantan
 IKAN NILA JANTAN DAN BETINA

JANTAN BETINA
MULAI MENGHASILKAN MULAI MEMBENTUK
SPERMA DI UMUR 6 TELUR DI UMUR 6
BULAN BULAN

LUBANG GENITAL YANG KEMBALI BERTELUR

MENONJOL SETELAH 45 HARI

TERDAPAT 1 LUBANG
LEBIH AGRESIF KETIKA
TELUR DAN 1 LUBANG
AKAN MEMIJAH
URIN

WARNA PERUT DAN SIRIP MEMBUTUHKAN

KEMERAHAN KETIKA ASUPAN NUTRISI YANG
AKAN MEMIJAH LEBIH TINGGI DALAM
PROSES MATURASI
 PEMIJAHAN IKAN NILA

BETINA MENGERAMI
TELUR DI DALAM
BETINA BERTELUR DI MULUTNYA (5-7 HARI)
IKAN JANTAN
DALAM SARANG DAN
MEMBUAT SARANG JANTAN MEMBUAT
DIBUAHI JANTAN
SARANG BARU DAN
KEMBALI MEMIJAH
 PEMELIHARAAN INDUK KETIKA
PEMIJAHAN
DALAMA KEGIATAN PEMIJAHAN
INDUK IKAN NILA DI PELIHARA
DAN DI BERI PAKAN, PROSES
PEMIJAHAN IKAN DAPAT
BERLANGSUNG SELAMA 2 BULAN
(60 HARI) TERGANTUNG
PERBANDINGAN JUMLAH JANTAN
DAN BETINA YANG DI TEBAR,
SEMAKIN BANYAK JUMLAH
BETINA YANG DI TEBAR MAKA
SEMAKIN PANJANG PEROSES
PEMIJAHAN BERLANGSUNG
KANDUNGAN
MINIMAL 30% KANDUNGAN
PAKAN PROTEIN
• UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI KETIKA PROSES
PEMIJAHAN DAN PEMULIHAN INDUK DIGUNAKAN PAKAN
DENGAN KADAR PROTEIN MINIMAL 30%
JENIS PAKAN PAKAN TERAPUNG
• AGAR TIDAK MENGGANGU PROSES PEMIJAHAN YANG
TERJADI DI DASAR PERAIRAN DIGUNAKAN JENIS PAKAN
TERAPUNG SELAMA PEMELIHARAAN INDUK DALAM
KEGIATAN PEMIJAHAN
JUMLAH PAKAN 2 % DARI BIOMASA INDUK
• PEMBERIAN PAKAN DALAM JUMLAH YANG TERLALU BANYAK
AKAN MENGGANGU PROSES PEMIJAHAN
 TEKNIK PANEN

PANEN DAPAT DILAKUKAN DENGAN

PANEN BURAYAK PANEN TELUR PENGANCONA BURAYAK PAGI HARI (5-7 PAGI)
ATAU DILAKUKAN DENGAN TEKNIK
AMPLEH INDUK UNTUK MENGAMBIL TELUR

• KONTRUKSI WADAH
PEMIJAHAN DAPAT
KONTRUKSI MEMUDAHKAN
WADAH
PEMIJAHAN DALAM
MELAKUKAN
PENYUSUTAN AIR KOLAM DILAKUKAN PADA WADAH PANEN
DENGAN SYARAT, KOLAM PEMIJAHAN YANG
MEMILIKI KUBAKAN YANG BERUKURAN KECIL
LUAS UNTUK MENAMPUNG
INDUK
HANDELING INDUK
PENTING UNTUK
PENGANCOAN BURAYAK MENGHINDARI STERS PADA
TANPA PENYUSUTAN IKAN • SISTEM PEMIJAHAN
KOLAM DILAKUKAN PAGI YANG DI
SISTEM APLIAKSIKAN
HARI
PEMBENIHA
N BERDAMPAK PADA
TEKNIK PANEN YANG
AKAN DI LAKUKAN
PEMELIHARAAN BURAYAK

KEPADATAN PEMELIHARAN LARVA NILA 50-200

EKOR/M²
DIPELIHARA SELAMA 3-4 MINGGU
• LARVA DALAM JUMLAH • PEMELIHARAAN LARVA • PEMELIHARAAN LARVA
BESAR DAPAT DALAM WADAH YANG DALAM HAPA
DIPELIHARA PADA LEBIH KECIL AKAN MENGURANGI JUMLAH
KOLAM TANAH YANG MEMUDAHKAN PENGUNAAN LAHAN
TELAH DI PUPUK, KONTROL PADA DAN WADAH, DENGAN
METODE INI KUALITAS AIR, PARASIT KETERBATASAN
MENGHEMAT BIAYA DAN PENYAKIT TEKNOLOGI DAN ALAT
PAKAN KOMERSIL .
BAK BETON,
KOLAM
TERPAL, HAPA
PENDEDERAN
AKUARIUM
PROGRAM MAKAN BURAYAK

PAKAN HIDUP
(PLANKTON)

PAKAN KOMERSIL (FEED POWDER)

MIN 40% (PSP, FENG-LI 0)
PAKAN
JUMLAH PEMBERIAN
BURAYA 40% BERAT BIOMASA
IKAN
K PEMBERIAN DILAKUKAN
MINIMAL 4-5 KALI
SEHARI
PEMELIHARAAN BENIH

WAKTU
PADAT TEBAR
PEEMELIHARAAN
KEBUTUHAN PAKAN TENIK PEMELIHARAAN
BENIH
TERGANTUNG DARI
SISTEM YANG
DIKEMBANGKAN.
AKAN ERAT
HUBUNGANNYA DENGAN
JUMLAH TEBAR IKAN,
75-100 EKOR/m² 45-60 HARI PAKAN ALAMI WAKTU PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN (PLANKTON) DAN
3-6 gr/EKOR
KEBUTUHAN PAKAN
PAKAN KOMERSIL
(SESUAI BUKAAN
MULUT) PF 500/
FENG-LI 1
PEMBESARAN

kolam tanah kolam air deras Keramba jaring apung

Padat tebar Padat tebar Padat tebar

20-50 ekor/m³ 100-150 ekor/m³ 70-120 ekor/m³
PEMELIHARAAN DALAM PEMBESARAN

WAKTU
JENIS PAKAN NUTRISI PAKAN JUMLAH PAKAN
PEMBERIAN

PELET MENCUKUPI 3%-5% DARI 3 KALI SEHARI

TERAPUNG KEBUTUHAN BIOMASA IKAN PUKUL 8 PAGI,
YANG SESUAI TUMBUH IKAN PADA WADAH 1 SIANG DAN 4
DENGAN KONSUMSI (24- PEMELIHARAA SORE
BUKAAN 28% PROTEIN) N
MULUT IKAN
HAMA, PENYAKIT DAN PARASIT

• Biasanya menyerang • Terdapat beerbagai • Biasanya Menyerang

ketika ikan berukuran macam gejala kelinis larva ikan pada perairan
0,6 hingga 5 cm yang mancil mencolok terbuka
respon makan berkurang
dan rusaknya organ
tubuh
HAMA
1. Burung 4. PENYAKIT
Belut Parasit
1. Bakteri Streptococcus
2. Ular 1. Notonecta
2. Bakteri Algalectiae
5.Keyeup 2. cybister
3. Saprolegniasis
3. Kodok 6.
careuh
 TEKNIK PANEN DAN TRANSPORTASI

transportasi
Panen dilakukan pagi hari

Suhu rendah
Kering (ukuran
basah
konsumsi)
Tingkat konsumsi
oksigen rendah

Aktifitas biologi terbuka tertutup

Menggunakan
rendah suhu rendah
LANGKAH TEKNIS PEMIJAHAN IKAN
NILA

PERSIAPAN WADAH PEMBERSIHAN WADAH PENGISIAN AIR ( >50 CM

PEMIJAHAN PEMIJAHAN (KOLAM TANAH KEDALAMAN AIR)
MEMBUANG LUMPUR PADA DAPAT MENGUNAKAN PEMUPUKAN
DASAR KOLAM KAPUR/GARAM)
PENEBARAN INDUK SESUAI
PENGERINGAN DILAKUKAN 2- (KOLAM TERPAL/TEMBOK DENGAN LUASAN WADAH
3 HARI DAPAT MENGUNAKAN PEMIJAHAN
DISINFEKTAN)
 LANGKAH TEKNIS PANEN BURAYAK
ATAU TELUR

Panen telur Panen burayak

Dilakukan penyiriban pada induk di Burayak berenang di pinggiran kolam

bak pemijahan pemijahan
Panen burayak
Pengambilan induk betina yang Pengacoan buraya di lakuan di pagi
sedang mengerami telur hari sepanjang sisi kolam

Mengeluarkan telur pada mulut induk Pengancoan dilakukan ssetiap hari

dengan menyemprotkan air selama pemijahan

Burayak di pelihara pada wadah

Menetaskan telur pada wadah baru
terpisah Panen telur
LANGKAH TEKNIS PERSIAPAN KOLAM
PENDEDERAN DAN PEMBESARAN

KOLAM TANAH KOLAM TEMBOK/TERPAL/FIBER

Perbaikan kemalir dan kubakan Menyikat sisi dan dasar kolam dengan disinfektan
Pembuangan lupur Pengeringan
Pengeringan Pemupukan
Pengapuran Pengisian Air
Pemupukan Penebarang Burayak
Pengisian air
Penebaran burayak
TERIMAKASIH