Anda di halaman 1dari 112

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERILAKU

SISWA KELAS XI MAN 4 CIAMIS DALAM BERINTERAKSI


DAN BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN

KARYA ILMIAH

Oleh:

Ahmad Saepul Fikri


9994665451

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 CIAMIS
Jalan Sukajadi II, Sukajadi Pamarican 46832 Kabupaten Ciamis
Web: hppt//.man4ciamis.sch.id E-mail: mansukajadi.cms@gmail.com
Tlp/Fax: (0265) 652426
2017
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERILAKU
SISWA KELAS XI MAN 4 CIAMIS DALAM BERINTERAKSI
DAN BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN

KARYA ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Penelitian


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tahun Pelajaran 2016/2017

Oleh:

Ahmad Saepul Fikri


9994665451

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 CIAMIS
Jalan Sukajadi II Sukajadi Pamarican 46832 Kab. Ciamis
Web: hppt//.man4ciamis.sch.id E-mail: mansukajadi.cms@gmail.com
Tlp/Fax: (0265) 652426
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah dengan judul Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Siswa


Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi
dengan Teman

oleh;

Ahmad Saepul Fikri


9994665451

telah dibaca, diteliti, diperiksa dan disahkan sesuai dengan etika keilmuan
penulisan karya ilmiah oleh guru pembimbing dan kepala madrasah
pada tanggal 20 Februari 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Aam Maryamah, S.Pd. Kiki Eka Novianti M, S.Pd., M.M.


NIP : - NIP : -

Mengetahui
Kepala Madrasah,

Drs. Aris Mujiraharjo, M.Pd.I.


NIP. 19680701 199303 1 004

iii
MOTTO

Berkawanlah dengan orang-orang yang lebih baik dari-mu.


Pilihlah sahabat-sahabat yang memiliki kepribadian yang lebih baik dari-mu,
maka kamu akan mencoba melakukan hal yang sama.
(Warren Buffet)

Hadapilah problem hidup diri kamu dan akuilah keberadaannya


tetapi jangan biarkan diri kamu dikuasainya. Biarkanlah diri kamu menyadari
adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan,
dan pemahaman makna
(Hellen Keller)

Kita tidak bisa mengubah masa lalu.


Kita tidak bisa mengubah sesuatu yang tak bisa dihindari.
Satu hal yang bisa kita lakukan adalah berpegang
Kepada tali yang kita punya. Dan itu adalah Perilaku yang benar
(Charles R. Swindoll)

Memecahkan masalah itu mengenal masalah lebih sulit,


tetapi menemukan masalah jauh lebih sulit
(Albert Einstein)

Sebelum menolong orang lain,


Saya harus dapat menolong diri sendiri.
Sebelum monolong orang lain,
Saya harus menguatkan diri saya terlebih dahulu.
(Petrus Claver)

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur kehadirat Alloh SWT, yang


telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan PENGARUH
GLOBALISASI TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS XI MAN 4
CIAMIS DALAM BERINTERAKSI DAN BERSOSIALISASI DENGAN
TEMAN ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan
untuk semua umat islam.

Penulisan karya ilmiah ini dapat terwujud berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ikhlas dan kerendahan
hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu sebagai
berikut:

1. Bapak Drs. Aris Mujiraharjo, M.Pd.I., selaku kepala Madrasah Aliyah


Negeri (MAN) 4 Ciamis yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4
Ciamis untuk memenuhi tugas akhir mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Ibu Siti Nuraeni, S.Pd.I., selaku wali kelas XII IPA 2 yang telah
memberikan masukkan-masukkan positif yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
3. Ibu Aam Maryamah, S.Pd., selaku pembimbing dan guru mata pelajaran
PKn, ditengah kesibukannya beliau telah bersedia meluangkan waktu
untuk membimbing penulis dan memberikan saran, pendapat dan
masukan guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

vii
4. Ibu Kiki Eka Novianti M, S.Pd, M.M., selaku pembimbing dan guru mata
pelajaran sosiologi, ditengah kesibukannya beliau telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan memberikan saran,
pendapat dan masukan guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah ini
baik dari metode-metode penelitian maupun isi dari naskah karya ilmiah
ini.
5. Bapak dan Ibu dewan Guru yang senantiasa memberikan masukan-
masukan positif dalam penulisan karya ilmiah ini.
6. Kepada kedua Orang tua penulis, ibu dan bapak yang telah memberikan
dukungan, motivasi serta doa terbaik kepada penulis dalam penulisan
karya ilmiah ini.
7. Kepada para responden/siswa-siswi kelas XI MAN 4 Ciamis yang telah
bersedia membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian.
8. Rekan-rekan seperjuangan kelas XII IPA 2 MAN 4 Ciamis yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu telah memberikan semangat dan
dukungan moril dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
9. Kepada para pihak yang dengan besar hati memberikan dukungan, doa
perhatian dan masukan yang sangat berarti bagi kemajuan penulis.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan yang ada pada diri penulis. Oleh karena
itu, kritik maupun saran konstruktif dari pembaca yang budiman sangat berarti
bagi penulis dalam menyempurnakan karya ilmiah ini. Namun demikian, semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dengan keterbatasannya.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Ciamis, 20 Februari 2017
Penulis,

Ahmad Saepul Fikri

viii
ABSTRAK

Ahmad Saepul Fikri. 9994665451. Pengaruh Globalisasi terhadap


Perilaku Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi
dengan Teman, untuk memenuhi tugas penelitian, Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Kelas XII IPA 2. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4
Ciamis, 2017.
Penelitian ini dilakukan Karena siswa yang merupakan generasi muda
masih mencari jati diri mereka, sehingga mereka mengikuti dan meniru gaya
hidup para artis idola mereka dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, para siswa
juga bersikap individualis terhadap temannya dan tidak memperdulikan satu
dengan yang lainnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut, (1)
Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap perilaku siswa kelas XI MAN 4
Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman. (2) Untuk mengetahui
siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam menyikapi pengaruh globalisasi dalam
berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman. (3) Untuk mengetahui peran orang
tua agar putra putrinya tidak terpengaruh oleh pengaruh negatif globalisasi dalam
berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman (4) Untuk mengetahui upaya siswa
kelas XI MAN 4 Ciamis agar tidak terpengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan
bersosialisasi dengan teman.
Jenis penelitian yang digunakan adalah menentukan, mencari,
mengumpulkan, mengolah dan menganalisis. Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan kualitatif dan kuantitaif. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
terbuka yang jawabannya telah disediakan. Data yang diperoleh, selanjutnya
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh globalisasi terhadap
perilaku siswa kelas XI MAN 4 Ciamis yaitu diantaranya, (1) terjadinya sikap
mementingkan diri sendiri (2) terjadinya sikap materialisme (3) timbulnya sikap
sekularisme (4) meniru gaya hidup artis idola (5) cultur shock (6) malas & lalai
(7) selalu mencari perhatian orang lain (8) berteman dengan yang sepemikiran.
Dengan upaya pencegahan (1) meningkatkan kualitas nilai keimanan dan
moralitas pelajar (2) meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme (3) memilih teman yang berkepribadian baik (4) mempertahankan
dan melestarikan budaya indonesia (5) meningkatkan pendidikan, keterampilan
dan ilmu pengetahuan (6) menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap
pembaruan (7) merapkan perilaku 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) (8)
menerapkan perilaku aktif dan kreatif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa globalisasi sangat
berpengaruh terhadap perilaku siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam berinteraksi
dan berosialisasi dengan teman. Sebagai seorang siswa harus bisa mengambil dan
memanfaatkan hal-hal yang bersifat positif dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
bersifat negarif yang dapat menyebabkan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kata Kunci: Berinteraksi dan Berosialisasi; Pengaruh Globalisasi; Perilaku


Siswa.

x
ABSTRACT

Ahmad Saepul Fikri. 9994665451. The Influence of Globalization on


Student Behavior of Class XI MAN 4 Ciamis in Interacting and Socializing with
Friends, to fulfill the research task, Citizenship Education (KDP). Class XII IPA
2. State Madrasah Aliyah (MAN) 4 Ciamis, 2017.
This research is done Because students who are young people are still
looking for their identity, so they follow and imitate the lifestyle of their idol artist
in everyday life. In addition, the students are also individualistic towards their
friends and disregard one another. The purpose of this study are as follows, (1) To
determine the effect of globalization on the behavior of students of class XI MAN
4 Ciamis in interacting and socializing with friends. (2) To know the students of
class XI MAN 4 Ciamis in addressing the influence of globalization in interacting
and socializing with friends. (3) To know the role of parents so that their
daughter's son is not affected by the negative effects of globalization in interacting
and socializing with friends (4) To know the efforts of students of class XI MAN
4 Ciamis so as not to be affected by globalization in interacting and socializing
with friends.
The type of research used is to determine, search, collect, process and
analyze. The approach taken is qualitative and quantitative approach. The
instrument used is an open questionnaire whose answers have been provided. Data
obtained, then analyzed descriptively qualitative.
The result of the research shows that there is influence of globalization on the
behavior of the students of class XI MAN 4 Ciamis that is, (1) the existence of
selfish attitude (2) the attitude of materialism (3) the emergence of secularism (4)
imitating the idol artist's lifestyle (5) shock (6) lazy & inattentive (7) always seek
the attention of others (8) make friends with like-minded. With the prevention
efforts (1) improving the quality of the faith and morality of the students (2)
improving the spirit and spirit of unity, unity, and nationalism (3) choosing good
friends (4) maintaining and preserving Indonesian culture (5) improving
education, skills and science (6) cultivate an open attitude and responsiveness to
reform (7) adopt 5 S (Smile, greet, Greetings, Polite, Graceful) behaviors (8)
apply active and creative behaviors.
Thus it can be concluded that globalization is very influential on the
behavior of students of class XI MAN 4 Ciamis in interacting and socializing with
friends. As a student must be able to take and take advantage of things that are
positive and distanced themselves from things that are negarif nature that can
cause harm to yourself and others.

Keywords: Interacting and Socializing; The Influence of Globalization;


Student Behavior.

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAAN iii

MOTTO v

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK x

ABSTRACT xii

DAFTAR ISI xiv

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 2
B. Rumusan Masalah Penelitian 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah 7

BAB II. LANDASAN TEORI 10


A. Globalisasi 11
1. Pengertian dan Sejarah Globalisasi 11
2. Ciri-Ciri Globalisasi 12
3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Globalisasi 12
4. Teori Globalisasi 13
B. Interaksi Interaksi 14
1. Pengertian Interaksi Sosial 14
2. Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial 14
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 15

xiv
C. Sosialisasi 17
1. Pengertian Sosialisasi 17
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi 18
3. Bentuk Media Sosialisasi 19

BAB III. METODOLGI PENELITIAN 25


A. Metode Penelitian 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian 26
1. Waktu penelitian 26
2. Tempat penelitian 27
C. Subjek dan Objek Penelitian 27
D. Informan Penelitian 27
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian 28
1. Kuesioner 28
2. Kajian literatur 28
F. Analisis Data Penelitian 29

BAB IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 30


A. Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Siswa Kelas
XI MAN 4 Ciamis dalam Berinteraksi
dan Bersosialisasi dengan Teman 31
B. Cara Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam
Menyikapi Pengaruh Globalisasi dalam
Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman 40
C. Upaya Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis Agar
Tidak Terpengaruh Globalisasi dalam Berinteraksi
dan Bersosialisasi dengan Teman 43
D. Bagaimana Peran Guru Agar Siswa-Siswinya
Tidak Terbawa oleh Pengaruh Negatif Globalisasi
dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman 46

xv
BAB V. PENUTUP 51
A. Kesimpulan 52
B. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 55

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Judul Penelitian oleh Pembimbing I 58


Lampiran 2. Persetujuan Judul Penelitian oleh Pembimbing II 59
Lampiran 3. Persetujuan Rumusan Masalah Penelitian
oleh Pembimbing II 60
Lampiran 4. Persetujuan Rumusan Masalah Penelitian
oleh Pembimbing II 61
Lampiran 5. Persetujuan Kuesioner Penelitian oleh Pembimbing I 62
Lampiran 6. Persetujuan Kuesioner Penelitian oleh Pembimbing II 63
Lampiran 7. Lembar Kuesioner Siswa 64
Lampiran 8. Akumulasi Tanggapan Responden
Terhadap Pengaruh Globalisasi 66
Lampiran 9. Diagram Hasil Analisis Kuantitatif Penelitian 68
Lampiran 10. Validasi Kuesioner Penelitian 69
Lampiran 11. Uji Normalitas Data Menggunakan Metode Liliefors 73
Lampiran 12. Persebaran Data Hasil Uji Liliefors 74
Lampiran 13. Analisis Kualitatif Kuesioner Penelitian 80
Lampiran 14. Diagram Pengaruh Globalisasi Terhadap Siswa 83
Lampiran 15. Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi 84
Lampiran 16. Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang 85
Lampiran 17. Riwayat Hidup Penulis 92

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari
proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar


dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru
sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu
mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara
mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari
para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut
mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai
pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas
dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi,
pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada


penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan
dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan
koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks

2
institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat
dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang.


Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau
menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.
Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan
masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain
dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa
globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik
yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan
merasuk ke dalam kesadaran kita.

Heilbroner menyatakan bahwa masa depan atau esok hanya dapat


dibayangkan dan tidak dapat dipastikan Masa depan tidak dapat diramalkan.
Manusia hanya dapat mengontrol secara efektif kekuatan-kekuatan yang
membentuk masa depan pada hari ini. Dengan kata lain masa depan adalah
masa kini yang diarahkan oleh manusia itu sendiri. Apabila manusia masa
kini tidak mengenal kemungkinan-kemungkinan yang akan lahir serta
kekuatan-kekuatan yang akan membawa kehidupan umat manusia di masa
depan tidak dikenal maka manusia itu akan menderita akibat
ketidaksadarannya itu. Dengan kata lain manusia yang tidak mempunyai
persepsi terhadap masa depannya akan dibawa oleh arus perubahan yang
dahsyat yang membawanya ke tempat yang tidak dikenainya. Maka hasilnya
sudah dapat dibaca, yaitu kehidupan di dalam ketidakpastian atau chaos.

Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global


Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan
di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi
1
berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain .

1
A.G. Mc.Grew, 1992.

3
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan
penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi
sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola
dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari
belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar
masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu
sama lain, terutama pada Pelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya. Apabila moral dalam keluarga dan
masyarakat berhasil dimantapkan, akan menjadi jawaban ampuh mengbadapi
krisis kemanusiaan yang ditimbulkan oleh peradaban imodern dan globalisasi
saat ini. Kemajuan Indonesia di masa yang akan datang, bertumpu kepada
keberhasilan melakukan pemantapan moral dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat seluruhnya. Ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi
mudah dikejar oleh Indonesia, keterbelakangan ekonomi bisa diatasi dengan
berbagai program yang dirancang para ahli, namun keruntuhan moral
merupakan petaka yang sangat pantas ditangisi. Telah banyak orang pandai,
namun tidak memiliki landasan moral yang memadai Dampaknya kepandaian
yang dimiliki justru menjadi potensi destruktif yang merugikan bangsa dan
negara tercinta.

Tentu saja hal imi merupakan sebuah tantangan berat yang harus
dijawab oleh segenap komponen bangsa. Tidak banyak waktu kita miliki,
sebelum krisis kemanusiaan semakin menjadi-jadi dan berubah menjadi
petaka kemanusiaan yang bisa mengubur sejarah sebuah negara bernama
Indonesia. Prof. Dr. Edi Setiyono dari Universitas Indonesia dalam
ceramahnya di Lembannas RI, tanggal 5 Oktober 2010 menyatakan bahwa
tidak ada bentuk akhir dari sebuah negara. Pernyataan ini dimaksudkan
untuk menjelaskan bahwa kondisi negara itu sangat dinamis dan sangat
mungkin mengalami perubahan bahkan yang sangat ekstrim. Beliau

4
menunjukkan contoh runtuhnya Uni Soviet dan pecahnya negara-
negara yang bergabung dalam blok Uni Soviet. Kendati Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) sudah menjadi harga mati bagi bangsa
Indonesia, namun hal itu harus diperjuangkan secara terus menerus.

Sayidinian Suryohadiprojo menjelaskan, pengertian modernitas


berasal dari perkataan modern; dan makna umum dari perkataan modern
adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan kehidupan masa kini. Lawan
dan modern adalah kuno, yaitu segala sesuatu yang bersangkutan dengan
masa lampau. Yang dimaksudkan peradaban modern adalah peradaban Barat
yang terbentuk setelah bangsa-bangaa Eropa melampau masa Abad
Pertengahan. Perkataan modern di sini adalah Eropa centris atau Barat
centris karena sepenuhnya bersangkutan dengan kehidupan bangsa-bangsa
di Eropa bahkan di Eropa Barat.

Peradaban yang modern menghasilkan kehidupan baru yang maju


berkat ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi di pihak lain juga
mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan yang besar. Kapitalisme
menimbulkan kesengsaraan bagi para buruh dan petani, sedangkan
impenialisme dan kolonialisme menyebabkan penderitaan yang parah sekali
bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika2.

Persoalan memang terjadi dalam spektrum yang sangat luas.


Ambruknya moral di kalangan remaja hanyalah dampak saja dan persoalan
moral para elit dan pemimpin bangsa menengarai kondisi bangsa sekarang.
disamping kemikinan dan kesengsaraan yang di derita rakyat ada segolongan
orang yang kaya raya sehingga amat menonjol perbedaan dalam kehidupan,
dimana kebanyakan rakyat yang scngsara dan segolongan kecil saja yang
3
kaya .

2
Sayidiman Suryohadiprojo, Makna Modernitas dan Tantangannya Terhadap Iman,
http//www.sayidiman.suryohadiprojo.com 31 Januari 2017
3
Sayidiman Suryohadiprojo, Harapan Untuk Masa Depan Bangsa Indonesia Tercinta,
dalam: http//www.sayidiman.suryohadiprojo.com 22 Januari 2017

5
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti mencoba untuk
meneliti permasalahan tersebut dengan judul Pengaruh Globalisasi
Terhadap Perilaku Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam Berinteraksi
dan Bersosialisasi dengan Teman.

B. Rumusan Masalah Penelitian


Masalah yang akan diteliti dalam penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa saja pengaruh globalisasi terhadap perilaku siswa kelas XI MAN 4
Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman?
2. Bagaimana cara siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam menyikapi
pengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman?
3. Bagaimana Guru Agar Siswa Siswinya Tidak Terpengaruh oleh Dampak
Negatif Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan
Teman?
4. Bagaimana upaya siswa kelas XI MAN 4 Ciamis agar tidak terpengaruh
globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakssiswaannya penelitian
ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap perilaku siswa kelas XI
MAN 4 Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman
B. Untuk mengetahui cara siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam menyikapi
pengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman
C. Untuk mengetahui Peran Guru Agar Siswa Siswinya Tidak Terpengaruh
oleh Dampak Negatif Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi
dengan Teman
D. Untuk mengetahui upaya siswa kelas XI MAN 4 Ciamis agar tidak
terpengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan
teman

6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Agar dapat mengetahui pengaruh globalisasi terhadap perilaku siswa
kelas XI MAN 4 Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan
teman
2. Agar dapat mengetahui cara siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam
menyikapi pengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi
dengan teman
3. Agar dapat mengetahui Peran Guru Agar Siswa Siswinya Tidak
Terpengaruh oleh Dampak Negatif Globalisasi dalam Berinteraksi dan
Bersosialisasi dengan Teman
4. Agar dapat mengetahui upaya siswa kelas XI MAN 4 Ciamis agar tidak
terpengaruh globalisasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan
teman

E. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAAN

MOTTO

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

ABSTRACT

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

7
B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

BAB II. LANDASAN TEORI


A. Globalisasi
1. Pengertian dan Sejarah Globalisasi
2. Ciri-Ciri Globalisasi
3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Globalisasi
4. Teori Globalisasi
B. Interaksi Interaksi
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
C. Sosialisasi
1. Pengertian Sosialisasi
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
3. Bentuk Media Sosialisasi

BAB III. METODOLGI PENELITIAN


A. Metode Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
D. Informan Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
1. Kuesioner
2. Kajian literatur
F. Analisis Data Penelitian

8
BAB IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Siswa Kelas XI MAN 4
Ciamis dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman
B. Cara Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam Menyikapi Pengaruh
Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman
C. Upaya Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis Agar Tidak Terpengaruh
Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman
D. Bagaimana Peran Guru Agar Siswa-Siswinya Tidak Terbawa oleh
Pengaruh Negatif Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi
dengan Teman

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Globalisasi
1. Pengertian dan Sejarah Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia4. Globalisasi merupakan fenomena yang
menjadikan dunia mengecil (menjadi kecil) dari segi hubungan manusia.
hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi yang yang sangat
cepat5.

Istilah globalisasi diambil dari kata globalize yang mengacu


pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala
internasional. Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda
dalam sebuah tulisan berjudul Towards New Education; kata 'globalisasi'
menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di
bidang pendidikan. Istilah yang sama, corporate giants dicetuskan
oleh Charles Taze Russell pada tahun 1897 untuk menyebut perusahaan-
perusahaan besar nasional pada waktu itu pada tahun 1960-an,
Ekonom Theodore Levitt diakui secara luas sebagai pencipta istilah
'globalisasi' melalui artikelnya yang berjudul "Globalization of Markets"
yang terbit pada bulan MeiJuni tahun 1983 di Harvard Business.
Namun, kata globalisasi sebelumnya sudah banyak digunakan.

4
Edison A. Jamli, 2005
5
Nurdiaman, 2009

11
1. Ciri - Ciri Globalisasi

Berdasarkan pengertian globalisasi, maka dapat di simpulkan


bahwa ciri-ciri globalisasi yaitu sebagai berikut:

a. Keterbukaan
Perubahan terjadi dengan cepat dan melingkupi selurah
negara yang dapat menyebabkan masuknya berbagai pengaruh luar.

b. Persaingan dan Ketergantungan dalam Perdagangan Dunia


Pasar di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional.

c. Perubahan Ruang dan Waktu


Dengan majunya transportasi perdagangan dunia, dapat
diperoleh berbagai jenis barang yang diperdagangkan lintas negara.

d. Interaksi Kultural melalui Media Massa


Sekarang ini masyarakat dapat mendapatkan gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang mendunia.

e. Permasalahan Bersama
Globalisasi mengakibatkan peningkatan masalah yang
bersifat global misalnya pada bidang lingkungan hidup dan
perekonomian.

2. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Globalisasi


Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasifaktor yang berasal
dari luar negeri atau perkembangan dunia yaitu antara lain:
a. Kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi.
b. Kemajuan dalam bidang transportasi
c. Sistem perekonomian negara-negara yang terbuka
d. Adanya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
e. Sistem keuangan Internasional yang liberal

12
f. Kemudahan dalam migrasi
g. Kerjasama atau hubungan antara negara

3. Teori Globalisasi
Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menyatakan bahwa
dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang
dapat dilihat, yaitu;
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan
yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan
lembaga diseluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-
negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan
ekonomi, global yang homogen. Meskipun demikian, para globalis
tidak memiliki pedapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses
tersebut. Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan
baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi
akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globa1isasi adalah
sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah
bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa
sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat
sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka
kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi
(antiglobalisasi).
b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi
Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos
semataatau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka
merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena
internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat
ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi. dan produksi
dan perdagangan kapital.

13
c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan
tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi te1ah sangat
dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga
berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan
konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi
seharusnya dipahami sebagai seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui scbuah kekuatan, yang sebagian
besar tidak terjadi secara langaun. Mereka menyatakan bahwa
proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau,
setidaknya, dapat dkendalikan

B. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang
secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan
kelompok 6 . Interaksi merupakan suatu kejadian ketika suatu aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain akan mendapat
akibat dengan menggunkan suatu tindakan oleh individu lain yang
menjadi pasangannya7.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interkasi Sosial


Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi
sosial yaitu:
1) Imitasi yaitu suatu tindakan atau cara belajar dengan mencontoh
sikap, tingkah laku, atau perbuatan orang lain.
2) Sugesti yaitu proses pemberian pandangan/pengarahan kepada orang
lain sehingga diikuti tanpa berfikir panjang lagi.
3) Identifikasi yaitu keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain.

6
Gillin and Gillin, 1954
7
Homans, 2004: 87

14
4) Simpati yaitu sikap seseorang tertarik kepada pihak lain, karena
beberapa sebab seperti kemampuan, sikap atau keperibadian.
5) Empati yaitu kecakapan untuk merasa dirinya dalam keadaan orang
lain dan ikut merasakan apa yang diderita oleh orang lain.

3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


a. Asosiatif
Yaitu interaksi sosial yang bersifat positif yang dapat
mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Proses asosiatif memiliki beberapa bentuk interaksi yaitu
diantaranya sebagai berikut:

1) Kerja sama (cooperation)


Kerjasama yaitu suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kerjsama juga bermacam-macam yaitu diantaranya;
a. Kerja sama spontan (spontaneous cooperation) yaitu
kerjasama yang timbul secara spontan.
b. Kerja sama langsung (directed cooperation) yaitu
kerjasama karena adanya perintah atasan/penguasa.
c. Kerja sama kontrak (contractual cooperation) yaitu
kerjasama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu
yang disetujui dalam jangka waktu tertentu.
d. Kerja sama tradisional (traditional cooperation) yaitu
kerjasama karena sistem tradisi yang kondusif.

2) Akomodasi (accomodation)
Yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar
individu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan.
Adapun tujuan akomondasi yaitu sebagai berikut;
a) Mengurangi perbedaan pandangan, pertentangan politik,
atau permusuhan antarsuku atau antar negara.
a) Mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada
benturan fisik.
b) Mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat
yang dipisahkan oleh sistem kelas atau kasta.
c) Mengupayakan terjadinya proses pembauran atau asimilasi
di antara kelompok kesukuan atau ras.

3) Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan sebuah proses ke arah peleburan
kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya
kebudayaan tunggal sebagai milik bersama

4) Akulturasi (acculturation)
Akulturasi merupakan sebuah proses sosial yang timbul
akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.

b. Disosiatif
Disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang mengarah
pada suatu perpecahan dan merenggankan rasa solidaritas kelompok.
Disosiatif dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut;

1) Persaingan (competition)
Persiangan yaitu perjuangan yang dilakukan
perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik.

16
2) Kontraversi
Kontroversi merupakan bentuk proses sosial yang
berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Bentuk-bentuk kontraversi yaitu sebagai berikut:
a. Kontraversi umum : penolakan, keengganan, pengacauan
rencana, dan kekerasan.
b. Kontraversi sederhana : memaki, mencerca, memfitnah,
dan menyangkal pihak lain.
c. Kontraversi intensif : penghasutan, penyebaran desas-
desus, dan mengecewakan pihak lain.
d. Kontraversi rahasia : mengumumkan rahasia pihak lain
dan berkhianat.
e. Kontraversi taktis : intimidasi, provokasi, dan
membingungkan pihak lawan.

3) Pertentangan / Konflik Sosial


Merupakan sebuah proses sosial antar perorangan atau
kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan
adanya semacam jurang pemisah diantara mereka.

C. Sosialisasi
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses membimbing individu ke dunia
8
sosial (sebagai warga masyarakat yang dewasa) . Secara umum
sosialisasi adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh seorang
individu untuk bertingkah laku berdasarkan batasan-batasan yang telah
ada dan diakui di dalam masyarakat. Dan sosialisasi merupakan suatu
proses dalam hidup seorang individu untuk mempelajari berbagai macam
kebiasaan seperti cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang

8
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta; Bumi Aksara,2004), hlm.126

17
terdapat dalam masyarakat dengan maksud supaya dapat diterima oleh
masyarakat. Dengan proses ini seorang individu akan mengambil
kebiasaan, sikap maupun ide orang lain sehingga dapat dipercaya dan
diakui.

Sosialisasi dalam arti sempit yaitu proses pembelajaran yang


dilakukan seseorang untuk mengenal lingkungan sekitarnya baik itu
lingkungan fisik maupun sosial. Pengenalan lingkungan dilakukan
seorang individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, yang
nantinya akan membekali dirinya di dalam pergaulan yang luas.
Sosialisasi dalam arti luas yaitu suatu proses interaksi dan juga
pembelajaran seorang individu yang dimulai saat dia lahir sampai
meninggal dalam suatu kebudayaan masyarakat.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi


Adapun aktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi adalah
sebagai berikut:
a. Sifat Dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat embrional
yang merupakan warisan dari kedua orangtuanya.
b. Lingkungan Prenatal yaitu embrio masih berada dalam rahim dan
pada masa ini sang ibu memberi hal-hal baik kepada bayinya.
c. Perbedaan Perorangan karena setiap siswa mempunyai watak yang
berbeda yang dapat mempengaruhi sosialisasi seseorang.
d. Lingkungan tidak menentukan, tetapi mempengaruhi dan membatasi
proses sosialisasi seseorang.
e. Motivasi yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi seseorang
tersebut dalam bersosialisasi.

18
3. Bentuk Media Sosialisasi
Adapun bentuk-bentuk media sosialisasi yaitu sebagai berikut:

a. Media Keluarga
Keluarga adalah media awal dari suatu proses sosialisasi.
Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua
orangtuanya, kakak-kakaknya, dan saudara-saudaranya.
Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat
tergantung kepada perlindungan dan bantuan anggota keluarganya.
Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar
menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh
orang-orang disekitar lingkungan keluarganya, seperti cara makan,
berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku.
Melalui lingkungan keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya
dan pola pergaulan hidup sehari-hari. Hubungan individu di
masyarakat sangat dipengaruhi keluarga, karena keluarga memiliki
peranan sebagai berikut:
1) Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan
utama dibandingkan dengan lembaga pendidikan manapun.
2) Keluarga merupakan kelompok pergaulan hidup manusia
dengan volume terkecil dan kadar tertinggi.
3) Keluarga merupakan mata rantai untuk hubungan jasmani dan
rohani manusia yang berlawanan jenis.
4) Keluarga merupakan mata rantai dalan regenerasi dan pewarisan
budaya.
Sebagai media sosialisasi, keluarga pun memiliki peranan
untuk menghambat proses sosialisasi. Keluarga yang memiliki
kendala-kendala akan memengaruhi sikap dan keprbadian anggota
keluarganya, yaitu:

19
1. Keluarga modern merupakan kesatuan konsumtif, sehingga
hubungan antarindividu dalam keluarga menjadi sangat
berkurang.
2. Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi
keluarga yang bersifat persekutuan (companionship) yang
sangat longgar ikatannya.
3. Semakin banyak keluarga yang hidup terpisah dan
meningkatnya perceraian, sehingga longgar intensitas interelasi
sosialnya.

Apabila terjadi suatu kondisi yang berlainan dengan hal di


atas, maka anak-anak akan mengalami kekecewaan. Kondisi tersebut
disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1) Orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya, terlalu sibuk
dengan kepentingan-kepentingannya sehingga anak merasa
diabaikan. Hubungan anak dengan orangtua menjadi renggang,
padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka.
2) Orangtua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada
anak dengan ancaman dan sanksi yang dirasakan anak cukup
berat sehingga jiwa anak menjadi tertekan.

b. Kelompok Bermain
Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga
dengan peer group. Pada usia anak-anak, kelompok bermain
mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Dalam
teman sebaya tersebut memiliki 4 ciri - ciri, yaitu:
1) Terdiri dari 2 orang atau lebih
2) Saling memberitahu atau mengajari antar orang
3) Dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar
4) Semua orang tersebut adalah teman dekat atau sudah akrab

20
Pada usia remaja, kelompok sepermainan berkembang
menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu
antara lain disebagbkan karena bertambahnya luasnya ruang lingkup
pergaulan remaja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Teman
dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan
orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain.

Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan


kepribadian anak, antara lain sebagai berikut:
1) Rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok akan
sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.
2) Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam
kelompok persahabatan.
3) Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa
kecewa, takut, khawatir, gembira, dan sebagainya yang mungkin
tidak didapatkan di rumah.
4) Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat
mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang berguna
bagi kehidupannya kelak.
5) Pada umumnya, kelompok persahabatan mempunyai pola
perilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja
untuk bersikap lebih dewasa.

Selain memberikan dampak positif, kelompok sosial ini


juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu atau
anggota kelompok. Pengaruh negatif itu diantaranya:
1) Pembentukan kelompok sosial yang terjadi karena adanya
kesamaan kepribadian dan kepentingan akan menimbulkan
eksklusifisme kelompok.
2) Penyimpangan tata nilai dan norma yang dianut oleh anggota
kelompok.

21
c. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru
yang belum pernah mereka temukan, baik di lingkungan keluarga
maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan
seorang anak menguasai peranan-peranan baru di kemudian hari,
manakala tidak lagi tergantung pada orangtuanya. Apabila seorang
anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia menjadi
anggota kelompok formal yang terikat aturan-aturan resmi dan
dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur dengan
sanksi tertentu. Norma-norma sekolah harus dijalankan penuh
disiplin, misalkan ketepatan waktu masuk sekolah, waktu belajar,
waktu pulang, dan ketertiban berpakaian. Selain mengenal peraturan
sekolah, anak juga dibimbing untuk mengenal aturan-aturan dalam
kehidupan masyarakat.
Menurut Horton, fungsi nyata dari pendidikan yaitu:
1) Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
2) Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan
pribadi dan pengembangan masyarakat.
3) Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
4) Membentuk kepribadian.

d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar
pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan
kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan
sukar sekali untuk diubah, apalagi jika yang bersangkutan cukup
lama bekerja di lingkungan tersebut. Seseorang yang cukup lama
bekerja di lingkungan kerja tertentu, kemudian pindah ke lingkungan
kerja yang lain, maka dia akan mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya yang baru.

22
e. Media Massa
Media massa yang terdiri dari media cetak (surat kabar dan
majalah) maupun elektronik (radio, televisi, dan internet) merupakan
alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang
berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya.
Pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat
mengarahkan khalayak ke arah perilaku prososial maupun antisosial.
Penayangan film-film yang menonjolkan kekerasan dianggap
sebagai suatu faktor yang mendorong perilaku agresif pada anak-
anak yang menontonnya. Demikian juga penayangan adegan-adegan
yang berbau pornografi di layar televisi sering dikaitkan dengan
perubahan moralitas serta peningkatan pelanggaran susila dalam
masyarakat.
Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai
potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk memengaruhi
dan membentuk pendapat umum. Di banyak negara, termasuk
Indonesia, televisi juga dimanfaatkan untuk menayangkan siaran-
siaran pendidikan.

f. Organisasi
Organisasi adalah pembentukan suatu kelompok yang
memiliki tujuan khusus. Kemunculan suatu organisasi ditandai
dengan aturan-aturan formal dan hubungan kewenangan. Dalam
organisasi ada yang di sebut partisipasi. Partisipasi adalah
keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang
di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Didalam organisasi memiliki 3 unsur yaitu:
1) Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan
sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan
perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan
secara jasmaniah.
2) Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan
kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa
terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3) Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut
merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal
ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa sense of
belongingness.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah
yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih
menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan, mencari,
mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.
Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial,
misalnya dengan wawancara mendalam sehingga akan ditemukan pola-pola
yang jelas.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakssiswaan pada bulan Januari sampai Februari
2017. Secara garis besar pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan
Meliputi observasi, identifikasi masalah, dan penentuan
tindakan dan pengajuan judul dilakukan bulan Januari 2017 pada
minggu ke-empat.

b. Tahap pelaksanaan
Pengumpulan data dan analisa data dilakukan bulan
Februari 2017 pada minggu pertama.

c. Tahap penyusunan laporan


Penyusunan laporan penelitian dilakssiswaan pada bulan
Februari 2017 pada minggu ke-dua.

26
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakssiswaan di kelas XI Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 4 Ciamis yang beralamat di Jln. Sukajadi II Sukajadi Kec.
Pamarican Kab. Ciamis.

C. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti. Objek penelitian adalah obyek yang dijadikan penelitian atau yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi
subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas XI MAN 4 Ciamis yang
berjumlah 70 orang. Dan objek penelitian yaitu pengaruh globalisasi terhadap
perilaku siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi
dengan teman.

D. Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan pertimbangan
utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan informan. Dalam penelitian
kualitatif tidak digunakan istilah populasi. Teknik sampling yang digunakan
oleh peneliti adalah purposive sample.

Purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan


pertimbangan tertentu9 Pemilihan sampel secara purposive pada penelitian ini
akan berpedoman pada syarat-syarat yang harus dipenuhi10 sebagai berikut :
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key
subjectis).
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.

9
Sugiyono, 2009 : 85
10
Arikunto, 2010 : 183

27
d. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi
Kuesioner, dan kajian dokumen yang masing-masing secara singkat
diuraikan sebagai berikut:

1. Kuesioner
Kuesioner yang diberikan pada siswa adalah Kuesioner proses
interaksi dan sosialisasi siswa. Jenis Kuesioner yang digunakan adalah
Kuesioner langsung dan bersifat terbuka yaitu setiap pertanyaan
diberikan alternatif jawaban dan disediakan ruang yang cukup untuk
memberi kesempatan kepada siswa menuliskan saran atau kritik yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut. Konsep selanjutnya dijabarkan
dalam aspek dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian
yang hendak dicapai. Indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun item-item Kuesioner.

Kuesioner bukan merupakan teknik pengumpulan data pokok,


tetapi hanya sebagai teknik penunjang pengumpulan data. Penggunaan
Kuesioner ini tidak diusahakan untuk membuat sistem penilaian angka
atau scoring system.

Kuesioner yang digunakan telah dikonsultasikan dengan pakar


yang berkompeten untuk menguji validitas isinya. Validitas isi berkenaan
dengan kesahihan instrumen dengan materi yang akan ditanyakan, baik
menurut perbutir soal maupun menurut soalnya secara menyeluruh.

2. Kajian Literatur
Kajian literatur dilakukan terhadap berbagai sumber infoermasi
dari artikel, laporan penelitian, buku ajar dan internet yang bersifat real
dan tidak diragukan lagi akan kebenarannya yang berkaitan dengan topik
yang dibahas dalam penelitian ini.

28
E. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Data-data dari hasil penelitian diolah dan dianalisis
secara kualitatif. Teknik analisis mengacu pada model analisis Miles dan
Huberman (1992: 91-93) yang dilakukan dalam 3 komponen yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui seleksi yang ketat,


melalui ringkasan atau uraian singkat dan menggolongkannya dalam satu
pola yang lebih luas. Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis
yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang
tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan
penelitian dapat dilakukan. Proses reduksi berlangsung terus sepanjang
pelaksanaan penelitian sampai laporan akhir penelitian selesai disusun.

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data dari


hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi pada akhir siklus. Penyajian data berupa deskripsi data dalam
bentuk narasi, dapat juga meliputi berbagai jenis matriks, gambar/skema, dan
tabel pendukung narasinya. Semua dirancang guna merakit informasi secara
teratur supaya mudah dilihat dan dapat lebih dimengerti sehingga
memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian


makna data, mencatat keteraturan, dan penggolongan data. Simpulan perlu
diverifikasi agar cukup mantap dan bisa dipertanggungjawabkan, melalui
aktivitas penelusuran data kembali dengan cepat ataupun dengan cara
berdiskusi.

29
BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis


dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman

Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam


dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses
internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern. Sehingga terjadi
dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positifnya
kemajuan teknoiogi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan dampak negatifnya
banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan
cara meniru atau menerapkannya secaras elektif, salah satu contoh dengan
hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri
kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong
royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah
dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga
sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi
dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi. Beberapa pengaruh
globalisasi terhadap perilaku siswa kelas XI MAN 4 Ciamis dalam
berinteraski dan bersosialisasi dengan teman, yaitu sebagai berikut:

1. Terjadinya Sikap Mementingkan Diri Sendiri (Individualisme)


Sebanyak 31% siswa kelas XI MAN 4 Ciamis bersikap acuh atau
tidak memperdulikan temannya atau siswa lain yang membutuhkan
bantuannya, sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam diri
setiap siswa sudah mulai hilang. Diantara siswa kelas XI juga terdapat
siswa yang berinteraski dengan teman jika hanya membutuhkan bantuan,

31
jika tidak membutuhkan bantuan maka para siswa tidak akan berinteraksi
dengan teman dan bersifat indivualisis. Di kelas XI MAN 4 Ciamis
terdapat 33% siswa yang berinteraksi dengan teman jika membutuhkan
bantuan. Karena sikap individualis sangat berbahaya apabila terdapat
dalam di seseorang. Diantara beberapa bahaya sikap indivisualis yaitu
sebagai berikut:

a) Kebaikan Hati Minus


Ia merasa sudah menjadi orang yang baik padahal belum
berbuat apapun untuk orang lain bahkan keramahan saja tidak pernah
diekspresikan dari dalam dirinya (senyumpun tidak). Mereka adalah
tipe orang yang pelit sebab memiliki banyak tetapi tidak pernah
sedikitpun dibagikan. Orang yang sederhana dan tidak punya apa-apa
sehingga tidak bisa memberi kepada orang lain bukan berarti dia pelit.
Tetapi setidaknya, kesopanan, kesantunan dan keramahannya keluar
dengan tulus: bukankah ini termasuk pemberian juga?

b) Tidak Mau (Enggan) Bergaul Dengan Orang-Orang Sekitar


Mereka tidak mau bergaul karena ingin cari aman dalam
kehidupan ini. Sebab dimana ada hubungan sosial maka disana
jugalah terdapat berbagai kekhilafan yang mengganggu kehidupannya.
Bagi mereka bergaul dengan sesama mempertinggi/ meningkatkan
resiko di bully, dihina, diejek orang lain.

c) Tidak Peduli Dengan Keberadaan Orang Lain dan Tidak Peduli


Dengan Perasaan Orang Lain
Para psikopat tidak mampu mengerti perasaan orang lain.
Mereka akan bertindak sesuka hatinya sekalipun hal tersebut membuat
sesamanya tersakiti. Bahkan bisa dikatakan bahwa kadang-kadang
perkataan mereka yang keras mencerminkan perilaku orang yang
tidak punya perasaan. Mereka lebih fokus pada dirinya sendiri dalam

32
segala situasi bahkan bila perlu kepentingannya diatas segalanya
dibandingkan dengan kebutuhan (hak) orang lain.

d) Bersikap Sombong
Biasanya orang yang hanya mengenal dirinya akan terjebak
dalam sikap yang sombong. Mereka cenderung merasa diri paling dan
paling dalam bidang-bidanya yang digeluti. Enggan menerima saran
apalagi kritik dari orang lain dan kata-katanya selalu bertujuan untuk
merendahkan sesama. Ia merasa nyaman dengan pujian karena itulah
yang salama ini diinginkannya.

e) Merasa Diri Sudah dan Paling Benar


Selalu saja menuntut agar segala sesuatunya sempurna dan
tidak mentolerir kekhilafan orang lain. Dia cenderung merasa bahwa
apa yang dikerjakannya untuk sistem sudah benar. Enggan untuk
menerima saran, dikoreksi apalagi dikritik oleh orang lain. Mudah
sekali tidak setuju pada situasi hanya karena hal-hal sepele.
Menganggap bahwa kesempurnaan adalah segalanya dan itu sudah
ada di dalam dirinya, padahal hanya perasaannya saja.

f) Mudah Terpancing Emosi


Pergaulan yang jarang (rendah) membuatnya tidak mampu
memahami perbedaan antara manusia. Tidak mampu memandang
suatu keadaan dari sudut pandang positif (persepsi iman yang positif).
Cenderung terburu-buru dalam mengambil sikap sehingga membuat
seseorang kehilangan dirinya bahkan kemarahannya akan mencapai
puncaknya.

g) Melakukan Perbuatan Menyimpang


Karena amarah yang meluap-luap dari dalam hatinya maka
sikap yang salahpun akan dianggap sebagai sesuatu yang lumrah.
Mereka akan bergerak dalam kebencian, dendam, amarah dan

33
kekerasan. Sifat semacam inilah yang menjadi dasar penyimpangan
yang dilakukannya. Karena menganggap diri paling benar maka ia
cenderung membatasi diri untuk bergaul bahkan membenci pergaulan
dengan orang lain (anti sosial).

h) Enggan Menyetujui Ujian Sosial


Tidak menyetujui gangguan kecil yang terjadi disekitarnya
dan menganggap itu sebagai perbuatan yang melanggar hak-haknya
secara pribadi. Orang ini tidak mengerti bahwa cobaan hidup akan
membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bebas dari
segala busuk hati (pikiran negatif). Mereka begitu mendewakan
kenyamanan sehingga bertindak lebay pada hal-hal yang sebenarnya
recehan.

i) Kurang Mampu Bekerja Sama


Ini adalah ciri khas dari sikap individualis. Saat seseorang
hanya mengerti dirinya sendiri dan tidak paham dengan perasaan
orang lain maka mereka akan cenderung melakukan hal-hal yang
menyinggung perasaan sesama. Kebiasaannya yang enggan menerima
saran dari orang lain membuatnya sulit diajak bekerja dalam
kelompok karena sudah merasa melakukan hal yang benar. Padahal
apa yang dikerjakannya semata-mata demi kepentingan pribadi dan
bukan untuk kepentingan kelompok.

j) Menolak Kesetaraan
Manusia yang lebih mementingkan urusannya sendiri sangat
anti dengan kesetaraan. Ia merasa hebat sendiri dan berhak untuk
diperlakukan sebagai oranga-orang hebat padahal apalah artinya
seorang produsen tanpa konsumen? Misalnya anda sedang membuat
kue, setelah masak langsung menjualnya. Lalu apakah kue-kue anda
akan menghasilkan uang jikalau tidak ada konsumen? Demikian juga
konsumen tidak akan merasakan kenyangnya perut setelah

34
mengkonsumsi kue tersebut jikalau tidak ada produsen. Oleh
karena itu, kesetaraan adalah mutlak dan orang yang mementingkan
dirinya sendiri cenderung menolak paham ini dan ingin hidupnya
lebih tinggi/ lebih hebat dari sesamanya.

k) Mempercepat Kerusakan Lingkungan


Sikap individualis yang cenderung mengehendaki segala
sesuatu sebagai milik pribadi adalah awal dari kerusakan lingkungan.
Sebab barang/ benda/ properti yang melibatkan banyak sumber daya
dalam pembuatannya akan dimiliki secara pribadi. Coba bayangkan
jikalau masing-masing manusia yang jumlahnya miliaran memiliki
mobil, rumah dan fasilitas pribadi yang mewah lainnya. Bukankah ini
akan menjadi awal dari eksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan. Jika hal ini terus dibiarkan maka pemanasan global akan
terus berlangsung yang diikuti oleh bencana demi bencana yang
menyebabkan kerugian dan memakan korban jiwa.

2. Terjadinya Sikap Materialisme


Materialisme terbagi menjadi dua kata yaitu materi dan isme
yang dapat kita pahami sebagai sebuah bahan, benda dan segala sesuatu
yang nampak. Sedangkan secara istilah materialism adalah sebuah
pandangan hidup yang mendasar kepada sesuatu yang sifatnya hanya
melihat dari kehidupan alam nyata saja, dan mengesampingkan alam dunia
indrawi. Orang-orang yang hanya menunjukan arah atau sikapnya kepada
materi disebut sebagai materialis.

Sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan


materi. Karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan
atau status sosial, kedudukan sosial atau jabatan akibatnya kesenjangan
sosial antara siswa yang berstatus sosial menegah kebawah dengan siswa
yang berstatus sosial menegah keatas semakin lebar. Dan terdapat 39%
siswa yang bertaman hanya dengan siswa yang status sosialnya sama.

35
Kepuasan pribadi dan keserakahan adalah aspek yang paling
penting dari kehidupan masyarakat didorong oleh sifat materialisme.
Banyak orang yang sentiment mengatakan bahwa penyebab sebenarnya
adalah dari masalah ekonomi yang melanda dunia. Masalah sebenarnya
mungkin tidak begitu sederhana tetapi bisa menjadi salah satu alasan.
Keserakahan tidak hanya terbatas pada perolehan uang tetapi juga
kekuasaan. Dimana ada kekuasaan, korupsi pasti akan terjadi.

Materialisme mempromosikan banyak perasaan negative lainnya


juga sepert inafsu, keegoisan, kecemburuan, dan rasa putu sasa. Orang-
orang ini melupakan nilai-nilai moral mereka dan sering gagal untuk
memahami perbedaan antara pilihan yang tepat dan yang salah. Satu-
satunya hal yang penting adalah kualitas hidup yang baik dan kenyamanan
palsu. Mereka berpikir bahwa segala sesuatu di sekitar mereka ditentukan
oleh kebutuhan manusia dan yang disediakan oleh lingkungan. Semua
keyakinan mereka berdasarkan kesimpulan ilmiah saja. Yang terburuk dari
semua yang telah mereka lakukan adalah kehilangan kepercayaan kepada
Tuhan, karena mereka menolak untuk percaya pada apa pun yang susah
untuk dapat dilihat, didengar, atau disentuh (meski sebenarnya jika kita
menyadari bahwa Tuhan itu sebenarnya adalah hidup). Akibatnya, mereka
tetap tidak mau bertobat setelah melakukan dosa. Jadi, materialism telah
mempengaruhi kerangka kehidupan seluruh masyarakat kita.

3. Timbulnya Sikap Sekularisme


Sekularisme (secularism) secara etimologis menurut Larry E.
Shiner berasal dari bahasa Latin saeculum yang aslinya berarti zaman
sekarang ini (the present age). Kemudian dalam perspektif religius
saeculum dapat mempunyai makna netral, yaitu sepanjang waktu yang
tak terukur dan dapat pula mempunyai makna negatif yaitu dunia ini,
yang dikuasai oleh setan (Lihat: Larry E. Shinner, The Concept of
Secularization in Empirical Research, dalam William M. Newman, The

36
Social Meanings of Religion11. Sikap sekularisme merupakan sifat yang
lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai
agama. Para siswa tidak mementingkan apakah itu salah atau benar dan
melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Contohnya, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Banyak siswa
kelas XI MAN 4 Ciamis yang tidak mengerjakan tugas secara mandiri.
Salah satu cara yang dilakukan oleh para siswa yaitu mencontek hasil
kerjaan temannya dan terdapat 31% siswa kelas XI MAN 4 Ciamis yang
mencontek hasil kerjaan temannya.

4. Meniru Gaya Hidup Artis Idola


Usia remaja merupakan usia yang rentan terhadap pengaruh-
pengaruh baik yang positif maupun negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut
meliputi banyak hal, misalnya : tatanan rambut, model baju, musik,
gambar, dan perilaku. Ada dua faktor yang menjadi pengaruh utama
kehidupan remaja yaitu kelompok dan idola. Kelompok memberikan
pengaruh yang kuat terhadap kehidupan remaja karena remaja ingin
diterima oleh kelompok. Kelompok bagi remaja merupakan tempat yang
aman dan nyaman karena dalam kelompok remaja menemukan komunitas
yang senasib sehingga kelompok merupakan faktor terbesar dalam
memberikan dukungan terhadap remaja, khususnya dukungan secara
moril/mental.

Menurut Erik Erikson, pada masa krisis identitas ini, hubungan


sosial yang signifikan yang mempengaruhi remaja adalah model
kepemimpinan. Dalam hal ini model kepemimpinan adalah seorang idola.
Suatu contoh, jika ada sekelompok band yang berhasil menarik minat
banyak remaja sehingga para remaja berhasil terhipnotis olehnya dalam
arti lagu tersebut memberikan kenyamanan bagi remaja, maka secara
perlahan para remaja mulai mengidentifikasi semua hal yang ada pada
kelompok band tersebut mulai dari baju yang dipakai hingga tatanan

11
Chicago : Rand McNally College Publishing Company, 1974), hal. 304-324

37
rambutnya. Seseorang yang berhasil menyentuh hati remaja, maka orang
tersebut akan menjadi idola remaja tersebut. Faktor yang berhasil
menyentuh hati remaja adalah kemampuan memahami remaja, penerimaan
yang tulus dan dukungan yang besar terhadap kehidupan pribadinya.
Kelompok band atau penyanyi yang lirik lagunya memberikan penguatan
atau penghiburan bagi remaja, maka kelompok band atau penyanyi
tersebut akan segera menjadi idola remaja.

Bagi remaja, idola adalah sosok yang mampu memberikan inspirasi


tentang kehidupan yang memberdayakan dan sentuhan-sentuhan
emosional yang mampu memberikan penguatan. Inspirasi, dan sentuhan
emosional yang menguatkan dan memberdayakan adalah inspirasi dan
sentuhan emosional yang sesuai dengan kebutuhan remaja. Seperti tersebut
di atas sebelumnya, kebutuhan seorang remaja adalah kebutuhan untuk
dipahami, dimengerti, dan didukung sepenuhnya. Kebutuhan untuk
dipahami dan dimengerti memerlukan sentuhan emosional, dukungan
sepenuhnya terhadap remaja memerlukan inspirasi yang tidak mengekang,
namun memberikan wawasan dan arahan yang tulus dan memberdayakan.
Inspirasi yang memberdayakan adalah memberikan pilihan-pilihan yang
sesuai dengan kondisi remaja.

Pengaruh seorang idola terhadap remaja tidak dipengaruhi oleh


batas-batas kedudukan, agama, ras, pendidikan, status ekonomi dan
sebagainya. Seorang guru yang memiliki wewenang atau kedudukan untuk
mempengaruhi siswa di sekolah belum tentu menjadi seorang idola bagi
siswanya. Orang tua yang memberikan kepedulian terhadap anaknya yang
remaja setiap hari dengan cara memberi makan, menyekolahkan,
membelikan baju bahkan sampai menghantarkan anaknya menjadi seorang
juara, juga belum tentu menjadi seorang idola bagi anaknya. Namun
seseorang yang mampu memberikan kekuatan kepada remaja, yaitu :
mengembangkan seorang remaja maka orang tersebut akan berhasil
menjadi seorang idola bagi remaja (Maxwell, 1995).

38
Kekuatan pengaruh seorang idola dapat pula diterapkan dalam
pelayanan siswa. Para tim pembimbing siswa perlu mengusahakan dirinya
masing-masing menjadi seorang idola bagi adik-adik bimbingnya. Jika
kakak-kakak tim pembimbing siswa berhasil menjadi idola, maka kakak-
kakak tim pembimbing siswa dapat memberikan pengaruh yang kuat untuk
diidentifikasi khususnya dalam hal karakter. Oleh karena ciri utama remaja
adalah identifikasi, maka metode menjadi idola bagi remaja dapat menjadi
salah satu pilihan metode pembinaan dalam pembentukan karakter dan
pembinaan siswa.

Ketika seseorang telah berhasil menjadi seorang idola bagi remaja,


maka itu merupakan kesempatan terbaik untuk menancapkan pengaruh
karakter. Pengaruh kekuatan seorang idola dalam hal pembentukan
karakter yang dapat membekas sepanjang hidup sekalipun sang idola
sudah tiada.

5. Perubahan Nilai-nilai Budaya


Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaan
dalam kehidupan sehari-hari siswa ketika di sekolah. Tata tertib sekolah
yang sebelumnya menjadi pedoman bagi para siswa dalam bertindak
perlahan-lahan berubah menjadi longgar. Misalnya kebiasaan memasukan
baju seagam bagi siswa laki-laki dan memakai atribut lengkap saat upacara
sudah mulai pudar. Hal tersebut terjadi karena masuknya budaya barat ke
Indonesia yang menyebebkan terkikisnya budaya atau kebiasaan orang-
orang Indonesia khusunya pelajar dan terdapat 97% siswa kelas XI MAN
4 Ciamis yang pernah melanggar tata tertib sekolah.

6. Malas dan Lalai


Seiring berkembangnya zaman, para siswa beralih dari buku
sebagai media pembelajaran ke penggunaan Internet sebagai sarana
pembelajaran. Selain sebagai sarana pembelajaran, internet juga
menyajikan berbagai situs hiburan yang begitu mengasyikan dan seru

39
hingga membuat para siswa menjadi lalai dan malas. Bukan hanya
berpengaruh pada kelalaian mengerjakan tugas namun juga dapat
menyebabkan lalai dalam beribadah bahkan cenderung malas dikarenakan
asyik bermain Gadget sehingga mereka malas untuk melakukan aktifitas.

7. Selalu Mencari Perhatian Orang Lain


Dengan berkembangnya tekonologi membuat para siswa asyik
berfoto selfie lalu mempostingnya di media sosial. Hal tersebut berakibat
pada keperibadian siswa yang selalu mencari perhatian orang lain. Tujuan
para siswa memposting foto-foto mereka karena mereka ingin dipuji oleh
orang lain atau mendapat like yang banyak. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan terdapat 51% siswa yang mencari perhatian orang lain atau ingin
diperhatikan oleh orang lain, baik dari media sosial maupun secara
langsung dengan cara melakukan hal-hal atau berpakaian yang
mengundang perhatian orang lain.

8. Berteman dengan yang Sepemikiran


Sekarang ini banyak siswa yang berteman yang sepemikiran.
Salah satunya adalah membuat geng atau kelompok yang anggota
kelompoknya merupakan siswa-siswa yang sepemikiran atau satu misi.
Hal ini menimbulkan kesenjangan diantara mereka, yang sepemikiran
dengan mereka diajak untuk gabung bersama kelompok mereka sedangkan
yang tidak sepemikiran dengan mereka tidak di ajak menyebabkan mereka
tidak punya teman karena pola pemikiran mereka yang dianggap berbeda.
Hal seperti ini terdapat di kelas XI MAN 4 Ciamis sebanyak 40%.

B. Cara Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis dalam Menyikapi Pengaruh


Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman

Di era globalisasi kehidupan semakin berkembang dan semakin


terbukanya kegiatan yang melibatkan seluruh negara-negara di dunia.

40
Sebagai seorang pelajar, kita harus menyikap pengaruh globalisasi dengan
cara sebagai berikut, yaitu:

1. Bermusyawarah untuk Mencari Jalan Keluar suatu Masalah


Masyawarah merupakan salah satu cara untuk mencari jalan
keluar. Sebagai seorang pelajar jika terjadi suatu permasalahan maka
harus dimusyawarahkan terlebih dahulu untuk mencari jalan keluarnya.
Dari hasil penelitian 100% atau seluruh siswa kelas XI MAN 4 Ciamis
melakukan musyawarah untuk mencari jalan keluar dari setiap
permasalahan.

2. Menghargai Pendapat Orang Lain


Menghargai pendapat orang lain merupakan salah satu hal yang
harus dilakukan oleh setiap orang, apalagi sebagai seorang pelajar yang
selalu diberi pembekalan dan juga arahan dari guru yang tentunya harus
menghargai pendapat teman walaupun pendapatnya tidak sesuai dengan
pendapat kita. Kalau kita ingin menolak atau menyanggah pendapat atau
pernyataan uang diutarakan oleh orang lain (teman) maka harus
disampaikan dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan
orang lain.

3. Mengingatkan Teman jika Melanggar Tata Tertib Sekolah


Sebagai seorang manusia biasa yang pastinya tidak pernah lepas
dari kesalahan, tentunya kita harus saling mengingatkan, menegur dan
menasehati satu dengan yang lainnya. Kalau ada teman yang melanggar
tata tertib sekolah maka harus diingatkan supaya tidak melanggar tata
tertib kembali atau mengulanginya. Begitu pula dengan kita, jika kita
yang melanggar tata tertib sekolah maka teman harus mengingatkan agar
tidak mengulanginya lagi kesalahan tersebut. Sebanyak 69% siswa selalu
mengingatkan temannya jika melanggar tata tertib, karena melanggar tata
tertib sekolah merupakan hal yang tidak baik dan merugikan dirinya
sendiri.
4. Menjadi Contoh atau Teladan yang Baik bagi Teman-teman
Menjadi contoh dan teladan bagi siswa yang lain merupakan hal
yang harus dilakukan pada diri pribadi kita sendiri. Menjadi contoh dan
teladan bagi yang lain bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti datang
lebih awal, berpakaian rapih dan selalu mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru secara mandiri. Sebanyak 86 % siswa kelas XI MAN
4 Ciamis berusaha untuk menjadi contoh teladan yang baik bagi siswa-
siswa yang lainnya.

5. Mematuhi Tata Tertib Sekolah


Tata tertib sekolah merupakan sebuah aturan atau norma-norma
sekolah yang harus ditaati dan dilakssiswaan oleh semua siswa. Mentaati
tata tertib sekolah berarti kita menumbuhkan sikap kedisiplinan dan
tanggungjawab yang nantinya akan bermanfaat untuk masa depan.

6. Sadari bahwa pribadi sesorang lebih penting


Penting untuk menyadari pribadi orang benar-benar penting
dalam hidup, bukan suatu barang atau hal lainnya. Pikiran tenang saat
ketika anda mungkin telah mengalami krisis dalam keluarga.

7. Biasakan Untuk Tidak Konsumtif


Konsumtif adalah sifat atau perilaku boros yang biasanya lebih
kepada membelanjakan sesuatu tidak sesuai dengan kebutuhan atau lebih
menuruti keinginan dan hawa nafsu belaka. Memanfaatkan uang yang di
miliki dengan bijaksana dan sebaik-baiknya juga tidak menghambur-
hambur-hamburkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak
bermanfaat dan tidak diperlukan dalam waktu dekat.

8. Biasakan Hidup Sederhana


Hidup sederhana bukan berarti hidup dalam serba kekurangan.
Tetapi lebih dari itu, hidup sederhana adalah cara hidup yang lebih
mengutamakan kebutuhan dibanding tuntutan keinginan yang cenderung
mengikuti hawa nafsu semata. Hidup sederhana adalah awal dari

42
kebahagiaan, oleh karena itu tanamkan hidup sederhana kepada anak-
anak sejak dini agar mereka terhindar dari sifat serakah dan tamak yang
menjadi dasar gaya hidup hedonis.

C. Peran Guru Agar Siswa Siswinya Tidak Terpengaruh oleh Dampak


Negatif Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman

Mendidik dan mendewasakan siswa adalah tugas dan tanggung


jawab guru ketika di sekolah karena proses keberadaan siswa serta
pembentukkan sifat dan karakternya semua terpulang pada guru. Guru adalah
pansutan dan tauladan yang selalu dijumpai siswa pada setiap waktu dan
kesempatan dalam kegiatan sekolah. Dan Guru merupakan kunci strategi
dalam mengatasi segala masalah yang dihadapi oleh siswa.

Cinta Guru adalah penguatan tanpa syarat terhadap hidup dan


kebutuhan siswa. Penguatan (afermasi) hidup siswa melalui segi:
1. Perhatian
Merupakan pemusatan psikis, salah satu aspek psikologis yang
tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dam luar diri individu.
Dengan perhatian dapat digunakan untuk meramalkan tingkah laku atau
perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Rasa Tanggungjawab
Rasa tanggungjawab merupakan suatu pengertian dasar untuk
memahami manusia sebagai makhluk susila, dan tinggi rendahnya akhlak
yang dimilikinya. Terkait rasa tanggung jawab, sebaiknya manusia
melandasi anggapannya dengan mengakui kenyataan bahwa mansuia
dalam hubungan yang sempit dan luas memerlukan satu sama lain untuk
mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang dirasanya baik dan menunjang
eksistensi dirinya. Rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan
hanya pada tataran personal, namun selalu dikaitkan dengan hubungan
dengan orang lain, sehingga dapat dibuat dalam sistem hukum, bahkan

43
hukum pidana. Seseorang yang terhubung dengan pihak-pihak lain tidak
bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinnya12.

Cinta kasih Guru tidak hanya sekedar menghadirkan siswa ke dunia


saja, tetapi pemeliharaan dan pendewasaan yang bersifat paripurna dan
sempurna, termasuk di dalamnya kemampuan untuk beradaptasi dan
berakselarasi dengan lingkungan yang berhubungan dengan norma dan
ketrampilan hidup. Selain itu juga ada yang disebut tanggungjawab moral.
Yaitu tanggungjawab yang identik dengan tindakan moral. Tanggungjawab
moral melingkupi tiga unsur: kebebasan bertindak dan tindakan integral
tanggungjawab (lahir dari hati nurani).

Di dalam lingkungan sekolah, tugas pokok Guru adalah mendidik


dan mendewasakan siswa-siswanya agar menjadi orang-orang yang berguna
dan berakhlak mulia. Guru tidak hanya berkewajiban untuk mengajarkan
materi, tetapi juga kebutuhan rohani, perhatian, kasih sayang dan komunikasi
yang baik. Guru adalah pilihan yang tepat untuk membicarakan masalah yang
dihadapi siswa. Guru mempunyai andil dan peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas hidup siswa dengan cara mengarahkan dan
membimbing sikap dan perilaku, mengenal kepribadian dan watak siswa,
mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam membina hubungan
yang akrab antara guru dan siswa. Untuk itu Guru dituntut harus dapat
menjalankan fungsi dan perannya dengan baik sehingga siswa tidak
terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu guru juga
mempunyai peran-peran penting, yaitu diantaranya:

1. Sebagai Panutan
Guru harus menjadi suri teladan atau memberi contoh yang baik,
dari hal sikap dan perilaku sehari-hari bagi siswa-siswanya. Dengan

12
Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi
Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3443

44
demikian, siswa-siswa dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan
norma agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

2. Sebagai fasilitator
Tugas utama guru sebagai fasilitator adalah memotivasi siswa,
menyediakan bahan pembelajaran, membimbing siswa dalam proses
pembelajaran dan menggunakan konsekuensi hukuman sebagai alat
pendidikan.

3. Sebagai Pendidik dan Sumber Informasi


Fungsi Guru sebagai pendidik adalah yang pertama dan utama,
karena Guru adalah orang yang paling dekat dan penuh tanggung jawab
terhadap proses pendidikan siswa selama menempuh jenjang pendidikan.
Selain sebagai pendidik, Guru juga harus berfungsi sebagai sumber
informasi/pengetahuan yang baik dan benar bagi siswa.

4. Sebagai Pengarah dan Pembatas


Guru harus mempu mengarahkan sikap, tingkah laku, dan cita-
cita siswa, demi masa depan yang baik bagi dirinya maupun keluarga.
Disamping itu pula, Guru harus mampu sebagai pembatas sikap dan
perilaku agar siswa tidak terjerumus pada situasi yang tidak baik
(kenakalan remaja).

5. Sebagai Teman dan Penghibur


Pada umunya remaja tidak ingin dianggap siswa-siswa lagi,
mereka ingin diperlakukan sebagai pribadi yang utuh. Untuk itu Guru
harus dapat berperan sebagai teman baik dalam senang maupun susah,
juga mampu menjadi penghibur di saat siswa-siswa kecewa.

6. Sebagai Pendorong
Dalam menghadapi masa peralihan menuju dewasa, kadang-
kadang remaja memerlukan dorongan dan semangat dari Guru terutama
di saat mengalami kegagalan. Dengan dorongan dan semangat dari Guru,

45
remaja akan lebih merasa percaya diri dan pantang menyerah
terhadap segala bentuk kesulitan.

Apabila Guru dapat mengetahui dan menjalankan fungsi dan


perannya dengan baik sebagai pendidik dalam keluarga, maka remaja
putri dapat terhindar dari pengaruh buruk dan hal-hal yang tidak
diinginkan.

D. Upaya Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis agar Tidak Terpengaruh


Globalisasi dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman

Meskipun Globalisasi sebagian banyak merugikan kita, namun kita


tidak bisa menghentikan laju Globalisasi. Globalisasi adalah tantangan hidup
yang harus dihadapi bukan dihindari. Lebih kepada memanfaatkan
Globalisasi sebaik mungkin, maka akan mengurangi dampak negatife
Globalisasi atau bahkan mungkin damapk negatifnya dapat kita hilangkan.
Jika tidak cermat dalam menentukan langkah maka yang fatal terjadi adalah
Budaya Asli yang Hilang ditelan Bumi. Berkaitan dengan dampaknya
dibidang social budaya, maka sebagai generasi muda penerus bangsa, kita
harus mengambil sikap untuk menghadapi Globalisasi, diantaranya:

1. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitas Pelajar


Meskipun Globalisasi datang dengan setumpuk pengaruh
negatife, namun dengan perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka
pengaruh globalisasi yang menimbulkan sifat-sifat seperti matrealistis,
hedonisme, permisif, dan lain-lain tidak akan bisa menguasai diri kita.
Maka keimanan dan moral kita dalam kehidupan perlu dibenahi dan
ditingkatkan lagi. Selain itu, juga selalu berusaha untuk meningkatkan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai
penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat negatif.

46
2. Meningkatkan Jiwa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan
Nasionalisme
Lunturnya sikap gotong-royong, tolong-menolong yang telah
diajarkan oleh nenek moyang kita diakibatkan kurangnya rasa persatuan.
Jiwa indivisualisme lebih kental pada setiap individu. Rasa kesatuan dan
Nasionalisme pun ikut pudar karena lebih memilih hal-hal yang
menguntungkan saja. Hal tersebut juga terjadi pada para pelajar yang
sedikit demi sedikit sikap gotong royong dikalangan para pelajar akan
hilang. Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif, perlu adanya
kesadaran pada diri setiap siswa untuk memupuk dan meningkatkan rasa
persatuan, kesatuan dan nasionalisme

3. Memilih Teman yang Berkepribadian Baik


Pengaruh dari lingkungan sosial terkait dengan faktor lingkungan
kebudayaan, kebiasaan. Contohnya, teman dapat mempengaruhi
keperibadian teman lainnya. Di kelas XI MAN 4 Ciamis terdapat 66%
perilaku atau keperibadian siswa mempengaruhi keperibadian siswa
lainnya. Oleh karena itu sebagai seorang pelajar, harus pintar-pintar
memilih teman yang memiliki keperibdaian baik bukan bermaksud untuk
memilih-milih teman, semua adalah teman tetapi yang teman yang paling
akrab dengan kita atau yang disebut sahabat haruslah yang menurut kita
berkepribadian baik karena kepribadian atau perilaku teman dapat
mempengaruhi keperibadian kita baik secara langsung ataupun tidak
langsung.

4. Meningkatkan Pendidikan, Keterampilan dan Ilmu Pengetahuan


Sekarang persiangan global semakin ketat jika tidak punya keahlian
ataupun keterampilan maka kita tidak dapat bersaing dengan dunia
global. Sebagai seorang pelajar kita harus meningkatakan pendidikan,
keterampilan dan juga ilmu pengetahun agar dapat menjadi manusia yang
berkualitas dan mampu untuk bersaing dengan bangsa lain. Selain kita
dapat bersaingan dengan bangsa lain, dengan ilmu pengetahun

47
5. yang dimiliki kita dapat membedakan yang baik dan buruk, tahu batasan-
batasannya sehingga sebelum melakukan sesuatu kita selalu memikirkan
terlebih dahulu akibat dari apa yang dilakukannya. Mempertahankan
dan Melestarikan Budaya Indonesia
Banyak para pelajar yang sudah mulai menghilangkan
kebudayaan Indonesia, yaitu salah satunya adalah selalu menyapa orang
lain dan bercium tangan kepada Guru ataupun guru. Semakin lama
kebudayaan ini semakin luntur, dikarenakan pengaruh globalisasi yang
sudah semakin maju. Jika para pelajar tidak melestarikan kebudayaan
atau kebiasaan-kebiasaan tersebut maka lama-kelamaan kebisaan tersebut
akan hilang dan digantikan oleh budaya bangsa asing.

6. Menumbuhkan Sikap Terbuka dan Tanggap terhadap Pembaruan


Sekarang perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi semakin
berkembang, sehingga pembaruan-pembaruan semakin cepat. Sebagai
seorang pelajar harus mengikuti perkembangan zaman dan terus
mengikuti pembaruan yang semakin berkembang. Dalam mengikuti
perkembangan dan pembaruan harus tetap memperhatikan pengaruh-
pengaruh dari perkembangan tersebut karena pembaruan yang terjadi
banyak terdapat pengauh positif dan pengaruh negatif. Dan kita harus
bisa menilai pengaruh positif yang bermanfaat dan meninggalkan
pengaruh yang bersifat negatif yang bersifat merugikan.

7. Menerapkan Perilaku 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun)


Sebagai warga negara Indonesia yang sudah menjadi tradisi dan juga
kebiasaan masyarakat yaitu selalu bertegur sapa dengan orang lain jika
bertemu. Seiring dengan berjalannya waktu dan juga karena adanya
pengaruh dari luar, maka lama-kelamaan kebiasaan tersebut mulai hilang.
Sebagai seorang pelajar atau siswa apa lagi kita sebagai seorang muslim
diharuskan saling menyapa dan mengucapkan salam kepada orang lain.
Jika kita bertemu dengan orang lain, maka kita harus senyum dan
bertutur kata yang baik sebagai mana yang diajarkan oleh Rosullulah

48
SAW. Bertutur kata yang baik merupakan cerminan kepribadian
yang baik. Untuk mencegah putusnya tali silaturrahmi di era globalisasi
ini, maka kita sebagai pelajar harus saling menyapa jika bertemu dan
juga memanfaatkan media sosial untuk bersilaturrahmi dengan saudara
atau teman yang jauh.

8. Menerapkan Sikap Aktif dan Komunikatif


Sikap aktif merupakan sikap yang selalu berperan dan ikut serta
dalam setiap kegiatan, baik yang diadakan oleh sekolah ataupun oleh
teman, misalnya makan bersama dirumah asalah satu teman. Sedangkan
sikap komunikatif atau persahabatan merupakan pertemanan yang sudah
sangat dekat atau akrab. Sikap aktif dan juga komunikatif merupakan
sikap positif yang harus dimiliki oleh setiap siswa, selain menjalin
keakraban dengan teman dan juga menjalin atau memperat tali
silaturrahmi dengan teman. Untuk mencegah pengaruh negatif
globalisasi, maka sebagai siswa harus bersikap aktif dan menumbuhkan
sikap komunikatif sehingga tidak akan mudah terbawa oleh pengaruh
globalisasi karena teman akan selalu mengingatkan. Dan juga,
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan teman,
seperti pribahasa mengatakan Jika Tangan Terluka maka Seluruh Tubuh
akan Merasakannya dengan maksud jika ada yang sakit maka semua
anggotanya (teman-temannya) akan merasakan apa yang dirasakan oleh
temannya.

49
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia


dan tidak mengenal batas wilayah. Dengan adanya globalisasi, banyak
memberikan pengaruh negatif pada kalangan pelajar yaitu seperti
indidualisme, sekularisme, pragmatisme, hedonisme, matrealisme dan lain-
lain. Semua sikap tersebut akan melunturnya semangat gotong royong,
solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial serta nilai-nilai agama.
Nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara pun
akan pudar karena dianggap tidak ada hubungannya.

Dengan adanya perubahan globalisasi di dunia ini, maka akan


mempengaruhi perilaku para pelajar khusunya pelajar/siswa kelas XI MAN 4
Ciamis dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman. Tidak hanya dari
dalam negeri saja pengaruh globalisasi itu datang, tetapi dari luarpun lebih
mempengaruhi terhadap perilaku dan moral remaja khususnya pelajar.
Kebanyakan pengaruh yang di ambil adalah perilaku negatife dari luar yang
di bawa ke Negara ini. Sehingga menyebabkan perilaku siswa menjadi buruk.

Akibat dari perilaku menyimpang bisa di dapatkan dari media yang


di lihat maupun yang di dengar. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan dari
Guru, guru maupun teman dan diri sendiri supaya tidak terjerumus kepada
hal-hal yang bersifat menyimpang. Akibat perilaku menyimpang tersebut
dapat mempengaruhi masa depan para pelajar sebagai generasi penerus
bangsa.

51
Upaya yang dilakukan agar siswa remaja terhindar dari perilaku
menyimpang yaitu, Adanya motivasi dari keluarga, guru, maupun teman
sebaya, dan juga harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik,
membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh, harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figure orang-orang dewasa yang telah
melewati masa remajanya dengan baik.

B. Saran

Dengan adanya kenyataan-kenyataan yang terjadi dan telah


diuraikan sebelumnya, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

Para pelajar khususnya siswa kelas XI MAN 4 Ciamis seharusnya


mampu menyaring hal-hal baik dan buruk dari adanya globalisasi. Banyak hal
yang bisa diperoleh dan dilakukan para siswa agar menjadi SDM (Sumber
Daya Manusia) yang lebih baik, karena di zaman globalisasi sudah terdapat
berbagai fasilitas seperti teknologi dan internet yang seharusnya mampu
membantu para siswa dalam memperoleh ilmu dan mengaplikasikannya
kedalam kehidupan sehari-hari. Dengan memulai pada diri sendiri dan
mengajak orang yang berada disekeliling kita, maka kita sudah menjadi
penggerak demi menghindari dampak negatif dari globalisasi secara bersama.

Agar para siswa kelas XI MAN 4 Ciamis tidak terjerumus dalam


pengaruh atau dampak negatif dari budaya asing sebagai bentuk pengaruh
globalisasi sebaiknya kita mencermati terlebih dahulu budaya tersebut,
apakah sesuai dengan budaya kita atau tidak, serta kita juga harus pandai
memilih teman dan memilih budaya asing yang pantas untuk dicontoh. Selain
itu, para siswa kelas XI MAN 4 Ciamis harus mendapat bimbingan oleh para
guru agar para siswa tidak terbawa oleh pengaruh negatif globalisasi.

52
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Giddens. 2000. The Third Way, Jalan Ketiga Pembaruan Demokrasi
Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bagja, Waluya. 2007. Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat. Bandung: TP


Setiapurna Inves

Elisanti, Tintin, Rostini. 2009. Sosiologi 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:
Depdiknas

H Gunawan, Ary. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi
Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3443

Jutmini, Sri dan Winarno. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 Untuk


SMA dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Khoiriyah, Siti. 2014. Solo. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok


Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Solo: Tiga Serangkai Pusaka Mandiri

Kun, Maryani. 2005. Sosiologi 1. Jakarta: Esis

Kuntowijoyo. 1997. Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup:
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Mizan.

Murdiyamoko, Janu. 2007. Sosiologi: Memahami Dan Mengkaji Masyarakat.


Bandung: Grafindo Media Pratama

Narwoko, Dwi Dan Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi Teks Pengajar Dan
Terapan. Jakarta: Kencana

Raharjo, Agung. 2009. Buku Katalog Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

54
Rahmawati, Noviana, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA
kelas XII semester genap. Klaten: Viva pakarindo

. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA


kelas XII semester genap. Klaten: Viva pakarindo

Ruswanto. 2009. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial.
Jakarta: Depdiknas

. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:


Depdiknas

S. Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara

Santosa, Slamet. 2010. Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika


Aditama

Suryohadiprojo, Sayidiman. Harapan Untuk Masa Depan Bangsa Indonesia


Tercinta. dalam: http//www.sayidiman.suryohadiprojo.com 22 Januari
2017

Suryohadiprojo, Sayidiman. Makna Modernitas dan Tantangannya Terhadap


Iman. Dalam http//www.sayidiman.suryohadiprojo.com 31 Januari 2017

Setiadi, Elly M. 2007. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi (Suatu Pengantar) Jakarta. Pt Raja Grafindo


Persada

Sugiharto. 2006. Geografi Sosiologi. Jakarta: Yudistira

Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 3 untuk SMA/MA Kelas XII Program IPS.
Jakarta: Depdiknas

Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosiologi. Jakarta: Erlangga

55
Tryiono, Slamet dan Hermanto. 2014. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X
Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Srikandi Empat Widiya
Utama

Walgito, Bimo. 2017. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset

Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi: Konsep Dan Teori. Bandung: PT. Refika
Aditama

55
LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Judul Penelitian oleh Pembimbing I

58
Lampiran 2. Persetujuan Judul Penelitian oleh Pembimbing II

59
Lampiran 3. Persetujuan Rumusan Masalah Penelitian oleh Pembimbing I

60
Lampiran 4. Persetujuan Rumusan Masalah Penelitian oleh Pembimbing II

61
Lampiran 5. Persetujuan Kuesioner Penelitian oleh Pembimbing I

62
Lampiran 6. Persetujuan Kuesioner Penelitian oleh Pembimbing II

63
Lampiran 7. Lembar Kuesioner Siswa

Kuesioner Penelitian
Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Siswa Kelas XI MAN 4 Ciamis
dalam Berinteraksi dan Bersosialisasi Dengan Teman

Petunjuk Pengisian:
1. Pada pernyataan dibawah ini, berikan pendapat anda tentang pengaruh
globalisasi terhadap perilaku siswa dengan cara memberi tanda cek () pada
kolom yang telah disediakan.
2. Jika mempunyai saran dan masukan mengenai pengaruh globalisasi terhadap
perilaku siswa silahkan tulis pada lembar yang telah disediakan.

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Selalu bertegur sapa dengan teman
2. Mengikuti gaya hidup artis yang menjadi idola
3. Hanya berteman dengan siswa yang sepemikiran
4. Berteman dengan siswa yang status sosialnya sama
5. Mengingatkan teman jika melanggar tata tertib sekolah
6. Menjadi contoh/teladan yang baik
7. Perilaku teman mempengaruhi keperibadian saya
8. Selalu mengerjakan tugas sekolah secara mandiri
9. Selalu ingin diperhatikan orang lain
10. Pernah melanggar tata tertib sekolah
11. Menghargai pendapat orang lain
12. Memilih teman yang berkeperibadian baik
13. Bermusyawarah untuk memecahkan masalah
14. Bersikap acuh jika teman membutuhkan bantuan
15. Berinteraksi dengan teman jika hanya ada perlu

64
Kritik dan Saran terhadap pengaruh globalisasi bagi perilaku siswa dalam
berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................

65
Lampiran 8. Akumulasi Tanggapan Responden Terhadap Pengaruh Globalisasi

XI MIA 1 XI MIA 2 XI IIS 1 XI IIS 2 XI IIK Jumlah Persentase (%)


No Pernyataan Termasuk
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Selalu bertegur sapa dengan
1 5 0 21 0 16 0 6 0 20 2 68 2 97,14 2,86 Upaya
teman
Mengikuti gaya hidup artis
2 0 5 0 21 4 12 0 6 3 19 7 63 10 90 Pengaruh
yang menjadi idola
Hanya berteman dengan siswa
3 0 5 2 19 2 14 0 6 5 17 9 61 12,86 87,14 Pengaruh
yang sepemikiran
Berteman dengan siswa yang
4 0 5 0 21 1 15 1 5 4 18 6 64 8,57 91,43 Pengaruh
status sosialnya sama
Mengingatkan teman jika
5 4 1 16 5 14 2 5 1 15 7 54 16 77,14 22,86 Sikap
melanggar tata tertib sekolah
Menjadi contoh/teladan yang
6 2 3 17 4 14 2 4 2 19 3 56 14 80 20 Sikap
baik
Perilaku teman mempengaruhi
7 0 5 13 8 6 10 2 4 17 5 38 32 54,29 45,71 Pengaruh
keperibadian saya
Selalu mengerjakan tugas
8 0 5 9 12 10 6 4 2 11 11 34 36 48,57 51,43 Sikap
sekolah secara mandiri
Selalu ingin diperhatikan
9 0 5 6 15 6 10 2 4 7 15 21 49 30 70 Pengaruh
orang lain

66
Pernah melanggar tata tertib
10 5 0 20 1 16 0 5 1 21 1 67 3 95,71 4,29 Pengaruh
sekolah
Menghargai pendapat orang
11 5 0 21 0 16 0 6 0 22 0 70 0 100 0,00 Sikap
lain
Memilih teman yang
12 5 0 18 3 14 2 6 0 20 2 63 7 90 10 Upaya
berkeperibadian baik
Bermusyawarah untuk
13 5 0 21 0 16 0 6 0 22 0 70 0 100 0,00 Sikap
memecahkan masalah
Bersikap acuh jika teman
14 0 5 0 21 1 15 0 6 0 22 1 69 1,43 98,57 Pengaruh
membutuhkan bantuan
Berinteraksi dengan teman
15 0 5 0 21 1 15 0 6 1 21 2 68 2,86 97,14 Pengaruh
jika hanya ada perlu
Jumlah : 566 484

Rara-rata : 37,73 32,27

67
Lampiran 9. Diagram Hasil Analisis Kuantitatif Penelitian

Diagram Hasil Penelitian Kuesioner


80

70

60
Jumlah Responden

50

40
Ya
Tidak
30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Banyaknya Pertanyaan Kuesioner

68
Lampiran 10. Validitas Kuesioner Penelitian

N XI A 1 XI A 2 XI S 1 XI S 2 XI G Jumlah %
Pernyataan T rhitung rtabel Vaslidasi
o Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya tdk Ya Tdk Ya Tdk
Selalu bertegur
tidak
1 sapa dengan 5 0 21 0 16 0 6 0 20 2 68 2 97 3 U 0,60038 0,99692
valid
teman
Mengikuti gaya
hidup artis tidak
2 0 5 0 21 4 12 0 6 3 19 7 63 10 90 P 0,33097 0,95000
yang menjadi valid
idola
Hanya
berteman
tidak
3 dengan siswa 0 5 2 19 2 14 0 6 5 17 9 61 13 87 P 0,37551 0,87834
valid
yang
sepemikiran
Berteman
dengan siswa tidak
4 0 5 0 21 1 15 1 5 4 18 6 64 9 91 P 0,31048 0,81140
yang status valid
sosialnya sama
5 Mengingatkan 4 1 16 5 14 2 5 1 15 7 54 16 77 23 S 0,77585 0,75449 valid

69
teman jika
melanggar tata
tertib sekolah
Menjadi
6 contoh/teladan 2 3 17 4 14 2 4 2 19 3 56 14 80 20 S 0,72441 0,70673 Valid
yang baik
Perilaku teman
mempengaruhi
7 0 5 13 8 6 10 2 4 17 5 38 32 54 46 P 0,81544 0,66638 Valid
keperibadian
saya
Selalu
mengerjakan
8 0 5 9 12 10 6 4 2 11 11 34 36 49 51 S 0,92334 0,63190 Valid
tugas sekolah
secara mandiri
Selalu ingin
9 diperhatikan 0 5 6 15 6 10 2 4 7 15 21 49 30 70 P 0,63683 0,60207 Valid
orang lain
Pernah
10 melanggar tata 5 0 20 1 16 0 5 1 21 1 67 3 96 4 P 0,61176 0,57598 Valid
tertib sekolah
Menghargai
11 pendapat orang 5 0 21 0 16 0 6 0 22 0 70 0 100 0 S 0,58572 0,55294 Valid
lain

70
Memilih teman
yang
12 5 0 18 3 14 2 6 0 20 2 63 7 90 10 U 0,66365 0,53241 Valid
berkeperibadia
n baik
Bermusyawara
h untuk
13 5 0 21 0 16 0 6 0 22 0 70 0 100 0 S 0,58572 0,51398 Valid
memecahkan
masalah
Bersikap acuh
jika teman tidak
14 0 5 0 21 1 15 0 6 0 22 1 69 1 99 P 0,23746 0,49731
membutuhkan valid
bantuan
Berinteraksi
dengan teman tidak
15 0 5 0 21 1 15 0 6 1 21 2 68 3 97 P 0,25424 0,48215
jika hanya ada valid
perlu
Jumlah 566 484

Rata-rata 37,7 32,2

Nilai korelasi (rhitung) 0,90778 0,99595 0,98077 0,96775 0,98230

Nilai rtabel 12,7062 4,3027 3,1824 2,7764 2,5706

31 44 164 151 137 103 47 43 187 143

71
Vaslidasi data valid valid valid valid valid
tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid

tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid
tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid

valid valid valid valid valid

Keterangan :
P : Pengaruh
S : Sikap
T : Termasuk
U : Usaha
XI A 1 : Kelas XI MIA 1 (Matematika dan Ilmu Alam)
XI A 2 : Kelas XI MIA 2 (Matematika dan Ilmu Alam)
XI G : Kelas XI Agama
XI S 1 : Kelas XI IIS 1 (Ilmu-ilmu Sosial)
XI S 2 : Kelas XI IIS 2 (Ilmu-ilmu Sosial)

72
Lampiran 11. Uji Normalitas Data Menggunakan Metode Liliefors

No. x Fkum z f (z ) s (z ) | f (z ) s (z ) |

1 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266


2 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
3 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
4 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
5 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
6 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
7 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
8 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
9 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
10 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
11 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
12 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
13 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
14 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
35
15 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
16 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
17 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
18 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
19 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
20 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
21 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
22 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
23 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
24 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
25 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
26 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
27 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
28 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266

73
29 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
30 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
31 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
32 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
33 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
34 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
35 0 -1,0135 0,15540 0,47 0,311266
36 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
37 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
38 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
39 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
40 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
10
41 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
42 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
43 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
44 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
45 1 -0,8792 0,18964 0,60 0,410364
46 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
47 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
48 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
49 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
50 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
51 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
12
52 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
53 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
54 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
55 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
56 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
57 2 -0,7449 0,22816 0,76 0,531845
58 3 -0,6106 0,27072 0,81 0,542612
12
59 3 -0,6106 0,27072 0,81 0,542612

74
60 3 -0,6106 0,27072 0,81 0,542612
61 3 -0,6106 0,27072 0,81 0,542612
62 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
63 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
64 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
65 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
66 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
67 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
68 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
69 4 -0,4763 0,31692 0,92 0,603080
70 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
71 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
72 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
73 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
74 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
75 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
76 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
77 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
78 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
79 5 19 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
80 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
81 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
82 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
83 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
84 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
85 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
86 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
87 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
88 5 -0,3420 0,36617 1,17 0,807168
89 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
12
90 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611

75
91 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
92 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
93 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
94 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
95 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
96 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
97 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
98 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
99 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
100 6 -0,2077 0,41772 1,33 0,915611
101 7 -0,0734 0,47074 1,36 0,889264
2
102 7 -0,0734 0,47074 1,36 0,889264
103 8 1 0,0609 0,52427 1,37 0,849059
104 9 1 0,1952 0,57738 1,39 0,809290
105 10 0,3295 0,62911 1,43 0,797559
106 10 3 0,3295 0,62911 1,43 0,797559
107 10 0,3295 0,62911 1,43 0,797559
108 11 0,4638 0,67860 1,45 0,774731
2
109 11 0,4638 0,67860 1,45 0,774731
110 12 0,5981 0,72511 1,48 0,754887
2
111 12 0,5981 0,72511 1,48 0,754887
112 13 1 0,7324 0,76804 1,49 0,725295
113 14 0,8667 0,80695 1,55 0,739719
114 14 0,8667 0,80695 1,55 0,739719
4
115 14 0,8667 0,80695 1,55 0,739719
116 14 0,8667 0,80695 1,55 0,739719
117 15 1,0010 0,84159 1,63 0,785078
118 15 1,0010 0,84159 1,63 0,785078
119 15 6 1,0010 0,84159 1,63 0,785078
120 15 1,0010 0,84159 1,63 0,785078
121 15 1,0010 0,84159 1,63 0,785078

76
122 15 1,0010 0,84159 1,63 0,785078
123 16 1,1353 0,87188 1,69 0,821456
124 16 1,1353 0,87188 1,69 0,821456
125 16 5 1,1353 0,87188 1,69 0,821456
126 16 1,1353 0,87188 1,69 0,821456
127 16 1,1353 0,87188 1,69 0,821456
128 17 1,2696 0,89789 1,73 0,835444
129 17 3 1,2696 0,89789 1,73 0,835444
130 17 1,2696 0,89789 1,73 0,835444
131 18 1,4039 0,91983 1,76 0,840172
2
132 18 1,4039 0,91983 1,76 0,840172
133 19 1,5382 0,93800 1,80 0,861997
134 19 3 1,5382 0,93800 1,80 0,861997
135 19 1,5382 0,93800 1,80 0,861997
136 20 1,6725 0,95279 1,84 0,887210
137 20 3 1,6725 0,95279 1,84 0,887210
138 20 1,6725 0,95279 1,84 0,887210
139 21 1 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
140 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
141 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
142 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
143 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
8
144 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
145 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
146 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
147 21 1,8068 0,96461 1,96 0,995395
148 22 1,9411 0,97388 2,00 1,026121
149 22 3 1,9411 0,97388 2,00 1,026121
150 22 1,9411 0,97388 2,00 1,026121
Jumlah : 1050 150
Mean : 7,00

77
SD : 7,16722592896153
Lhitung : 1,02612115391674
Ltabel : 0,07234159707020
Lhitung = 1,026 > Ltabel (0.05; 150) = 0.072 maka data H0 diterima

78
Lampiran. 12 Persebaran Data Hasil Uji Liliefors

Normal Q - Q Plot of x
25

20

15
Expected Normal

10

0
0 5 10 15 20 25 30

-5
Observed Value

79
Lampiran 13. Analisis Kualitatif Kuesioner Penelitian

No Pernyataan Analisis
Salah kebiasaan/tradisi orang Indonesia adalah selalu bertegur sapa dengan orang lain jika
Selalu bertegur sapa dengan
1. bertemu. Namun, hal tersebut sekarang sudah mulai terkisis oleh pengaruh dari luar. Dan
teman
hal tersebut juga terjadi dikalangan para pelajar di Indonesia.
Mengikuti gaya hidup artis yang menjadi idola merupakan salah satu dari pengaruh
globalisasi terhadap perilaku siswa MAN 4 Ciamis. Karena pada salah satu tahap
Mengikuti gaya hidup artis yang
2. sosialisasi yaitu meniru, sesorang akan meniru segala-sesuatu yang dia lihat dan dia rasa
menjadi idola
nyaman walaupun sebenernya dia tidak memahami makna/arti yang dilakukannya atau
hanya ikut-ikutan.
Hanya berteman dengan siswa Sekarang ini banyak terdapat siswa yang hanya berteman dengan yang sepemikiran dan
3.
yang sepemikiran yang status sosialnya sama. Berteman dengan teman yang satu pandangan, sepemikiran,
dan selalu menuruti semua kemauannya dan berteman dengan yang status sosialnya sama
Berteman dengan siswa yang
4. karena mereka merasa malu ketika berteman dengan yang keadaan ekonominya menengah
status sosialnya sama
kebawah.
Salah cara untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi dikalangan pelajar selain menjadi
Mengingatkan teman jika
5. contoh yang baik tetapi juga selalu mengingatkan dan menegur teman jika teman
melanggar tata tertib sekolah
melanggar tata tertib sekolah.

80
Salah satu cara untuk mencegah dampak negatif dari globalisasi adalah dimulai dari diri
Menjadi contoh/teladan yang
6. kita sendiri yaitu dengan cara menjadi contoh yang baik kepada setiap para siswa yang
baik
lain.
Setiap orang/siswa pasti mempunyai keperibadian yang berbeda-beda, dari yang pendiam,
Perilaku teman mempengaruhi aktif, hiperaktif, sampai yang berkepribadian kurang baik. Dari setiap keperibadian orang
7.
keperibadian saya lain, cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi keperibadian kita karena kepribadian kita
juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Sekarang ini banyak orang yang bermalas-malasan dalam bekerja. Hal tersebut juga terjadi
Selalu mengerjakan tugas
8. pada para siswa. Banyak siswa yang mengerjakan tugas sekolah yang diberikan guru tidak
sekolah secara mandiri
dikerjakan secara mandiri, melainkan menyontek kepada orang lain.
Di era globalisasi banyak orang termasuk para siswa yang mencari sensasi atau hanyak
Selalu ingin diperhatikan orang ingin diperhatiah oleh orang laib, ingin dipuji dan lain sebagainya. Ada beberapa siswa
9.
lain yang memasang status di media sosial atau melakukan tindakan atau berkata yang
nantinya akan mengundang tanggapan orang lain.
Banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah baik yang disengaja maupun yang tidak
Pernah melanggar tata tertib
10. disengaja. Karena pengaruh dari globalisasi yang semakin berkembang sehingga para
sekolah
siswa banyak yang mengabaikan/tidak mematuhi tata tertib yang ada disekolah.
Sebagai seorang siswa yang baik kita harus mendengarkan setiap pendapat teman jika
11. Menghargai pendapat orang lain
teman sedang berpendapat dan jika ingin menyanggah atau menolak maka harus

81
menggunakan kalimat yang baik dan sopan.
Selain mengingatkan dan juga menjadi contoh bagi teman, tetapi kita juga harus pandai-
Memilih teman yang pandai bergaul dengan teman. Bukan berarti kita pilih-pilih teman tetapi setidaknya kita
12.
berkepribadian baik mencari teman yang berkepribadian baik yang bisa mengarahkan dan mengingatkan kita
jika kita berbuat salah.
Salah satu cara untuk menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan cara bermusyawarah
Bermusyawarah untuk untuk mendapatkan jalan keluar dari setiap permalahan tersebut. Artinya jika mempunyai
13.
memecahkan masalah sebuah masalah maka hendaklah dibicarakan dengan orang lain supaya mendapat jalan
keluar yang terbaik
Bersikap acuh jika teman Sikap individualis menyebabkan sebagian siswa yang engga membantu temannya jika
14.
membutuhkan bantuan temannya berada dalam kesulitan atau jika temannya membutuhkan bantuannya.
Perilaku individualis merupakan dampak globalisasi yang terjadi pada kalangan para
Berinteraksi dengan teman jika siswa. Sebagian siswa hanya menyapa, bertanya dan juga berinteraksi hanya jika ada
15.
hanya ada perlu keperluan dan jika tidak ada sesuatu yang perlu ditanyakan atau ada perlu maka siswa
tidak akan berinteraksi.

82
Lampiran 14. Diagram Pengaruh Globalisasi Terhadap Siswa

Diagram Pengaruh Globalisasi Terhadap Perilaku Siswa


Siswa yang Terpengaruh oleh Arus Globalisasi
Siswa yang Tidak Terpengaruh oleh Arus Globalisasi

21.52%

78,48%

83
Lampiran 15. Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi

Arus
Peluang Tantangan
Globalisasi

Suatu kesempatan untuk Produk yang dipasarkan harus

Pasar Bebas mengekspor hasil produksi ke berkualitas dan kompetitif


luar negeri dengan harga yang jangkau
oleh pasar global
Dampak ilmu pengetahuan
Ilmu Perkembangan iptek menjadi dan teknologi bisa
Pengetahuan mudah dan cepat diterima menimbulkan pengangguran
dan Teknologi
yang besar
Aktivitas sosial dan adaptasi Harus mampu menciptakan

Sosial Budaya budaya asing ke dalam filter terhadap budaya yang


budaya bangsa mudah berdampak negatife
berinteraksi dan integrasi
Bisnis menjadi terbuka

Membuka selebar-lebarnya (transparan) dan profesional,


Bisnis dan
agar investor dapat banyak wisatawan
pemerintah mancanegara yang datang
menanamkan investasinya
sehingga menambah
pendapatan mereka
Lapangan Semakin terbuka dan banyak Persaingan semakin ketat,
kerja inovatif, dan kreatif

84
Lampiran 16. Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang

Aspek
No Dampak Positif Dampak Negatif
Globalisasi
Semakin menguatnya Peran masyarakat
supremasi hukum, dalam menjaga
demokratisasi, dan keamanan,
tuntutan terhadap kedaulatan, dan
dilaksanakannya hak ketertiban Negara
asasi manusia semakin berkurang
Menguatnya regulasi karena hal tersebut
hukum dan sudah menjadi
pembuatan peraturan tanggung jawab pihak
perundang-undangan tentara dan polisi
yang memihak dan Perubahan dunia yang

Di bidang bermanfaat untuk cepat, mampu

hukum, kepentingan rakyat memengaruhi pola


1. pertahanan, banyak. pikir masyarakat

dan keamanan Semakin menguatnya secara global.


tuntutan terhadap Masyarakat sering
tugas-tugas penegak kali mengajukan
hukum yang lebih tuntutan kepada
professional, pemerintah dan jika
transparan, dan tidak dipenuhi,
akuntabel masyarakat cenderung
Menguatnya bertindak anarkis
supremasi sipil sehingga dapat
dengan mendudukkan mengganggu stabilitas
tentara dan polisi nasional, ketahanan
sebatas penjaga nasional, bahkan
keamanan, persatuan dan

85
kedaulatan, dan kesatuan bangsa
ketertiban Negara
yang professional
Meningkatkan Semakin mudahnya
pembelajaran nilai-nilai barat masuk
mengenai tata nilai ke Indonesia baik
sosial budaya, cara melalui internet,
hidup, pola pikir yang media televisi,
baik, maupun ilmu maupun media cetak
pengetahuan dan yang banyak ditiru
teknologi dari bangsa oleh masyarakat
lain yang telah maju Semakin lunturnya
Di bidang Meningkatkan etos semangat gotong
2.
sosial-budaya kerja yang tinggi, royong, solidaritas,
suka bekerja keras, kepedulian, dan
disiplin, mempunyai kesetiakawanan sosial
jiwa kemandirian, sehingga dalam
rasional, sportif, dan keadaan tertentu /
lain-lain darurat, misalnya
sakit, kecelakaan, atau
musibah hanya
ditangani oleh
segelintir orang
Liberalisme Arus masuk

Di bidang perdagangan barang perdagangan luar

ekonomi jasa layanan, dan negeri menyebabkan


3. komoditi lain member deficit perdagangan
sektor
perdagangan peluang kepada internasional
Indonesia untuk ikut Maraknya
bersaing merebut penyeludupan barang

86
pasar perdagangan ke Indonesia
luar negeri, terutama Masuknya wisatawan
hasil pertanian, hasil ke Indonesia
laut, tekstil, dan melunturkan nilai
bahan tambang luhur bangsa
Adanya Pengusaha dalam
kecenderungan negeri lebih tertarik
perusahaan asing bermitra dengan
memindahkan operasi pengusaha dari luar.
produksi Akibatnya, kondisi
perusahaannya ke industri dalam negeri
Negara-negara sulit berkembang

Di bidang berkembang, dengan Terjadinya kerusakan

ekonomi pertimbangan lingkungan dan polusi

sektor keuntungan geografis limbah industri

produksi meskipun masih


sangat terbatas dan
rentan terhadap
perubahan-perubahan
global, Indonesia
memiliki peluang
untuk dipilih menjadi
tempat baru bagi
perusahaan tersebut
Kecenderungan Perkembangan
Di bidang global terbatasnya perusahaan nasional
ekonomi investasi asing menjadi sangat lambat
sektor langsung (foreign karena investasinya
investasi direct investment) lebih banyak melalui
justru memberikan bursa efek daripada

87
peluang bagi pasar mendirikan
Indonesia perusahaan baru
Peredaran uang secara Maraknya kejahatan
langsung dan tanpa pembobolan rekening
batas Negara bank melalui jaringan
memiliki aspek online
positif, antara lain: Banyaknya
para pengusaha dapat pemalsuan uang baik

Di bidang melakukan transaksi mata uang rupiah

ekonomi tanpa dibatasi oleh maupun valuta asing,

sektor pasar ruang dan waktu, terutama dolar

uang memberikan peluang Amerika serikat


kepada lembaga
perbankan Indonesia
untuk merebut jasa
layanan kartu kredit,
transfer antarbank,
dan layanan anjungan
tunai mandiri.
Kebebasan gerak para Maraknya para
pekerja yang semakin pekerja illegal
mengglobal Banyaknya

Di bidang memberikan pelanggaran HAM

ekonomi kesempatan kepada terhadap tenaga kerja

sektor pasar pekerja dari Indonesia Indonesia di luar

kerja untuk memperoleh negeri


lapangan pekerjaan di
perusahaan asing,
baik yang ada di
dalam negeri maupun

88
di luar negeri
Meski organisasi Melemahnya posisi
Internasional terutama tawar-menawar dalam
Bank Dunia, WTO, proses diplomasi yang
dan IMF dilakukan pemerintah
(Internasional Indonesia
Monetary Fund) Munculnya rasa
menunjukkan ketidakadilan global
kecenderungan sangat yang berpengaruh
berkuasa dalam pada sikap apatis
hubungan pergaulan
Internasional, sisi internasional
positif yang diambil

Organisasi dan adalah member

4. hubungan peluang bagi menteri

internasional perekonomian dan


pejabat perwakilan
konsuler Indonesia
untuk melakukan lobi
diplomatik dalam
rangkan
menyeimbangkan
tawar-menawar, yang
pada akhirnya
menemukan jalan
keluar yang terbaik
dalam persoalan
perekonomian
Indonesia

89
Distribusi citra dan Munculnya sikap
informasi terutama materialistis, gaya
melalui media hidup konsumtif, dan
elektronik seperti mentalitas instan
televise, video, dan Maraknya pornografi
internet, memberikan dan porno aksi
nilai positif sebagai Melemahnya nilai
berikut luhur bangsa
Di bidang Menjadi sarana
5.
media pendidikan bagi orang
Indonesia untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilannya
Memudahkan
memperoleh barang-
barang manufaktur
berkat citra global
Turisme internasional Maraknya
memberikan penyeludupan obat-
sumbangan positif obatan terlarang
bagi perkembangan Maraknya penyakit

Di bidang turisme di Indonesia. masyarakat


6. turisme Misalnya menambah (contohnya prostitusi,
lapangan kerja bagu perdagangan wanita
bagi agen perjalanan dan kawin kontrak)
wisata Berkembangnya
penyakit menular
seperti HIV/AIDS

90
Pemerintah dijalankan Penyebaran nilai-nilai
secara transparan polotik Barat, baik
(terbuka), demokratis, secara langsung atau
dan penuh kebebasan. tidak langsung dalam
Dengan adanya bentuk unjuk rasa dan
keterbukaan, demonstrasi yang
dimungkinkan praktik semakin berani dan
KKN dapat dicegah terkadang hanya
Meningkatkan mementingkan

Di bidang partisipasi rakyat kepentingan


7. dalam pemerintahan seseorang atau
politik
Meningkatkan sekelompok tertentu
legitimasi pada dan mengabaikan
pemerintah yang kepentingan umum
sedang berkuasa Semakin lunturnya
sehingga kebijakan nilai-nilai politik yang
yang diambil akan berdasarkan semangat
mendapat dukungan kekeluargaan,
luas dari masyarakat musyawarah mufakat,
secara bertanggung dan gotong royong
jawab

91
Lampiran 17. Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap penulis, yaitu Ahmad Saepul Fikri, lahir di Ciamis pada
tanggal 4 Januari 1999 dari pasangan Bapak Dadan Syaripudin dan Ibu Supriani.
Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di
Dusun Karangsari Rt 08 Rw 02 Desa Cikaso Kecamatan Banjarsari Kabupaten
Ciamis.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu Sekolah Dasar (SD) 2 Cikaso
lulus pada tahun 2011. Dan melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah (MTsS) Al-
Amin Cikaso lulus pada tahun 2014. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan
di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Ciamis) sampai sekarang.
Pada tahun 2013 mengikuti lomba Muaidhah Hasanah dan meraih juara 1
pada tingkat KKM-MTs. Selain itu penulis juga aktif mengisi acara-acara
pengajian sebagai penceramah pada acara-acara peringatan hari besar Islam. Pada
tahun 2014 penulis mengikuti kegiatan Masa Taaruf Siswa Madrasah Aliyah
(MATSAMA) dan mendapat predikat peserta terbaik diantara ratusan siswa
lainnya.
Penulis pernah aktif di Sanggar Seni GAMSA sebagai penulis naskah
drama yang karyanya sudah banyak ditampilkan pada acara besar. Naskah drama
yang pernah di buat oleh yaitu Lebaran Tanpa Ketupat Ibu, Aku Ingin Dipanggil
Ibu Sama Anakku Sendiri, Andai Aku Tahu, Aku Ingin Anak-ku Kembali dan lain-
lain dan naskah drama yang pernah penulis buat semuanya terinspirasi dan

92
menginterprestasikan ayat-ayat yang ada di dalam Al-Quran. Selain naskah
drama, penulis juga aktif menulis puisi diantaranya Saya Pasti Bisa,
Panineungan sakola, Bara Api, Bersama-mu, kakak-ku, Selamat jalan kakak,
kakak kelas tercinta. Semua karya-karya tersebut penulis buat selama menempuh
pendidikan di Madrasah Aliyah.
Penulis juga aktif di beberapa organisasi yaitu di sanggar seni gamsa
sebagai ketua umum pada tahun 2015-2017, Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) sebagai anggota bidang apresiasi sastra dan budaya pada tahun 2016-2017
dan pramuka sebagai anggota pada tahun 2014-2015.
Sebelumnya penulis juga pernah melakukan penelitian ilmiah dibidang
biologi dengan judul penelitian PENGARUH PEMBERIAN PUPUK
KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT
(Solanum Lycopersicum) DENGAN VOLUME PUPUK YANG BERBEDA
PADA SETIAP POT yang diajukan untuk memenuhi tugas penelitian ilmiah
pada tahun 2016.

93

Anda mungkin juga menyukai