Anda di halaman 1dari 4

Pelatihan Kader Teknik Desa

Langkaplancar
Pembangunan sarana prasarana perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat melalui
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan upaya untuk menunjang peningkatan kualitas
infrastruktur dasar desa. Upaya tersebut dimaksud untuk mendorong kemandirian masyarakat
perdesaan. Dengan melihat pembangunan infrastruktur dasar yang dilaksanakan selama ini
melalui PNPM Mandiri Perdesaan memerlukan dukungan dari sisi masyarakat dalam
merencanakan, mengelola, dan melestarikan hasil kegiatan terutama di kegiatan fisik. Untuk
menunjang kemampuan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur perdesaan di
kecamatan Langkaplancar perlu diperkuat dengan adanya Kader Teknik di setiap desa.
Langkah yang dilakukan PNPM Mandiri perdesaan merupakan upaya untuk mewujudkan
desa yang memiliki kemampuan sendiri dalam mengelola kegiatan pembangunan terutama
kegiatan infrastruktur dasar yang ada di desa. Dengan adanya Kader Teknik, masyarakat desa
mampu menemukan strategi pembangunannya sendiri, dengan pola pembangunan desa yang
berorientasi pada kebutuhan masyarakat desa. Dengan penguatan kemampuan masyarakat
desa melalui pelatihan Kader Teknik, maka kemandirian desa dapat diwujudkan mulai dari
pemantauan kapasitas dan kelembagaan masyarakat. Untuk mendukung kemandirian dan
otonomi desa, desa juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat di bidang teknik,
artinya dalam bidang teknik desa harus dapat mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan
serta melestarikan sarana prasarana desa secara mandiri dan berkualitas. Berdasarkan
pengalaman di PNPM Mandiri Perdesaan, penyiapan Kader Teknik (KT) atau Kader
Pemberdayaan Desa Teknik (KPMDT) belum berjalan dengan optimal. Hal ini berdampak
pada pengadaan infrastruktur lebih banyak hanya dilakukan oleh Tim Pelaksanan Kegiatan
(TPK). Untuk itu peran keteknikan yang banyak diemban oleh Fasilitator Teknik (FT)
pengetahuan, ketrampilan dan hal-hal teknik prasarana lainya perlu dialihkan atau
ditransformasikan kepada Kader Teknik Desa.

1. 1. Tujuan

1.1.Meningkatkan kualitas sarana prasaranan yang dibangun desa di wilayah kecamatan


Langkaplancar. 1.2.Meningkatkan kemampuan masyarakat (Kader) terutama dalam
pengadaan, pengelolaan dan pelestarian kegiatan sarana prasarana di desa 1.3.Mewujudkan
Kemandirian Teknik Desa 1.4.Mengembalikan fungsi fasilitator teknik sebagai penanggung
jawab peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan ketrampilan dan pengetahuan
teknik sarana prasarana desa

1. 2. Waktu dan Jenis Pelatihan

2.1.Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan kader teknik desa kecamatan Langkaplancar


selama 12 hari efektif, dilakukan dalam 3 tahap/session. Tahap 1 pada tanggal 19 22
September 2011, Tahap 2 pada tanggal 26 29 September 2011, dan tahap 3 dilaksanakan
tanggal 7 10 November 2011. Pelatihan dilaksanakan mulai dari jam 08.00 pagi sampai jam
21.00 malam tiap harinya. 2.2.Pelatihan dilaksanakan di dalam kelas kurang lebih 9 hari
untuk penjelasan materi, praktek mengisi form2, praktek langsung mengerjakan soal soal, dan
praktek langsung mendesign dan menghitung RAB serta materi muatan tambahan.
2.3.Pelatihan Praktek di lapangan atau di luar kelas selama kurang lebih 3 hari untuk praktek
langsung mengukur jalan dengan alat bantu meteran, kompas,klinometer dll, menggunakan
waterpass untuk menghitung kebutuhan galian timbunan tanah, praktek langsung
pemeriksaan kegiatan infrastruktur dan praktek langsung bangunan dan rabat beton.
2.4.Praktek di lapangan / di luar kelas dilaksanakan pada session 1 dan session 3, disesuaikan
dengan pokok bahasan yang sedang di bahas, Total waktu pelatihan Kader Teknik Desa
Kecamatan Langkaplancar selama 12 (dua belas) hari efektif.

1. 3. Peserta

Peserta pelatihan teknik untuk kader teknik desa berjumlah 2 (dua orang) tiap desa,
dimaksudkan agar apabila salah satu di antara mereka setelah dilatih meninggalkan
desa, desa akan tetap memiliki seorang Kader Teknik. Kader Teknik Desa di Kecamatan
langkaplancar untuk masing masing desa terdiri dari 1 KPMD Teknik yang lama dan 1
orang kader teknik baru. Kader teknik baru kebanyakan berasal dari anggota masyarakat desa
yang memiliki kemauan dan memiliki bakat/kemampuan dasar bidang teknik.

1. 4. Pemandu/Pelatih

Jumlah pelatih sebagai anggota tim: 4.1.FT sebagai koordinator 4.2.FK 4.3.Tim Pelatih
Masyarakat (TPM), antara lain dari perwakilan BKAD, Kepala Desa yang dahulunya pernah
menjadi KPMD Teknik, KPMD Teknik pada masa- masa PPK, dll. 4.4.Lain-lain, yaitu dari
pihak luar antara lain H. Roni Tabrani MSi dari MMI dan penggagas Kampung Belajar, Yuda
PS dari bagian IT Salman ITB Bandung dll .

1. 5. Hasil Yang Diharapkan

Desa akan selalu memiliki kader-kader yang mampu memfasilitasi kegiatan sarana dan
prasarana perdesaan serta memiliki ketrampilan dan pengetahuan sbb: 5.1.Memilih jenis
sarana prasarana yang berdampak positif mendukung kegiatan sosial ekonomi desa, serta
dapat mengantisipasi masalah agar tidak berdampak negatif. 5.2.Menemukan dan
memfasilitasi kader, agar memiliki ketrampilan dasar teknik sarana prasarana perdesaan
5.3.Memfasilitasi proses survei teknik untuk pembangunan sarana prasarana desa
5.4.Memfasilitasi penyusunan desain dan Rencana Anggaran Biaya 5.5.Memfasilitasi proses
pengadaan material, bahan dan alat 5.6.Memfasilitasi pelaku dalam aspek manajemen
kontruksi 5.7.Memfasilitasi terjaganya kualitas pembangunan dan bangunan serta prasarana
desa. 5.8.Memfasilitasi Pengelolaan dan Pemeliharaan Prasarana Desa 5.9.Mengetahui arti
penting dari informasi terutama kaitannya dengan IT melalui MMI (Masyarakat Mandiri
Informasi) 5.10. Menginspirasi pentingnya peningkatan minat baca masyarakat perdesaan
melalui Kampung Belajar

1. 6. Materi Pelatihan

Materi Kader Teknik terdiri dari 9 (sembilan) modul dasar. Materi pokok bahasan diatur
sesuai dengan tahapan kegiatan di lapangan yang relevan dan kondisi di langkaplancar.
Materi pokok Kader Teknik ini sesuai dengan Panduan yang merupakan tindak lanjut dari
Surat Dirjen PMD Nomor 4.1.4.2/615/PMD tanggal 4 Februari 2011. Sebagian dari pelatihan
ini juga digabung dengan pelatihan KPMD Pemberdayaan dengan harapan terjadi sinkroniasi
dan keharmonisan antara Kader teknis dan kader Pemberdayaan di desa masing2 nantinya.
Simulasi/bermain peran gabungan juga kami suguhkan untuk melatih kader langsung seolah
olah berada dalam satu acara musyawarah desa. Berikut adalah perincian dari Sembilan
Modul Khusus Teknik Tersebut . download materi session 1 download materi session 2
download materi session 1

POKOK BAHASAN MODUL PEGANGAN PELATIH KADER TEKNIK

Modul 1: PERAN DAN TUGAS KADER TEKNIS

1. Kemandirian Teknik Desa


2. Pengenalan Tugas Pembimbing dan Pengawas Teknik di Desa
3. Karakter tambahan yang perlu dimiliki oleh kader teknik

Modul 2: STANDAR ADMINISTRASI DAN PELAPORAN

1. Pemeriksaan Administrasi Sistem 7 (tujuh) Map


2. Pembayaran Upah Tenaga Kerja
3. Buku Material
4. Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD)
5. Laporan Bulanan: % Fisik, Hari Orang Kerja (HOK), Angkatan Kerja (AK)

Modul 3: KETRAMPILAN DASAR TEKNIK

1. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan menghitung luas, volume serta kecepatan
2. Membuat peta
3. Pemetaan sosial oleh kader teknik
4. Membuat sketsa sederhana
5. Mengerjakan SAP-VAP-MAP (Satuan Antar Patok Volume Antar Patok Mandays Antar
Patok)
6. Menghitung volume bangunan
7. Penggunaan Rumus 7
8. Mengukur beda tinggi
9. Mengukur sudut kemiringan

10. Menentukan arah Modul 4: PENGENALAN STRUKTUR UTAMA INFRASTRUKTUR


PERDESAAN

1. Jalan
2. Jembatan
3. Irigasi
4. Bangunan Gedung
5. Tambatan perahu
6. Pasar
7. Air Bersih
8. Listrik
9. MCK (Mandi Cuci Kakus)

10. Drainase Modul 5: PERENCANAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR


1. Pengenalan bahan
2. Pengenalan alat
3. Survei harga
4. Fungsi desain dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5. Penyusunan desain RAB
6. Penyusunan metode dan rencana kerja

Modul 6: PENGELOLAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

1. Prosedur pengadaan barang dan jasa


2. Penerimaan barang dan penyimpanan barang
3. Dua puluh cara peningkatan kualitas (termasuk penjelasan trial)

Modul 7: PENGAWASAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR

1. Pemantauan oleh masyarakat (Community-Based Monitoring-CBM)


2. Pelaksanaan Safeguard
3. Teknik komunikasi yang efektif
4. Memberikan umpan balik yang efektif
5. Teknik supervisi terbalik
6. Metode pemeriksaan pekerjaan (formulir dan petunjuk)

Modul 8: PELAPORAN AKHIR DAN PEMELIHARAAN KEGIATAN


INFRASTRUKTUR

1. Penjelasan isi laporan akhir


2. Penjelasan sistem pemeliharaan
3. Pengisian blangko kebutuhan pemeliharaan antar patok
4. Teknik-teknik pemeliharaan infrastruktur

Modul 9: PRAKTIK LAPANGAN

1. SAP-VAP-MAP
2. Analisis Kerusakan
3. Pembuatan jalan Telford
4. Pengadukan beton
5. Penyusunan Tembok Penahan Tanah (TPT)
6. Praktik pemeriksaan prasarana

Anda mungkin juga menyukai