Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan (K3L)


Di Gedung AO Lantai I dan lantai II

Di susun oleh :
Kelompok 1 Kelompok 2
1. Ahmad Muflihul A (02) 1.Betta Aria Krisdan (05)
2. Apriliyani Indiastari (03) 2.Niken Widowati (17)
3. Azah Roturoviah (04) 3.Surya Ningsih (24)
4. Renny Oktaviani (22)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja


merupakan system penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Kerberhasilan
kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut.
Banyak hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu
pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya
yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan yang lebih cepat dari waktu
yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun perorangan,
memberikan kepuasan kepada semua pihak pimpinan, karyawan dan pemberi kerja.

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan
terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional
pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan
bertambah biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.
Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut
aspek financial dana, tetapi yang menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin
meninggal dunia.

Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah sejak lama. Dalam
melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau tidak sadar, manusia
pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera bahkan mungkin sampai
merenggut nyawa. Dari kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk tidak mengalami
kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-cara yang
diterapkan pada jaman dahulu, berbeda dengan yang diterapkan sekarang. Yang jelas upaya
yang dilakukn adalah dengan memperbaiki peralatan kerja dan cara system kerjanya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan K3L secara umum?
b. Apa tujuan dan sasaran dari K3L?
c. Apa saja bahaya yang ada dalam di gedung AO lt.1 & lt.2 Politeknik Negeri Malang?
d. Bagaimana penanganan dari bahaya yang ada di gedung AO lt.1 & lt.2 Politeknik Negeri
Malang menurut aspek K3L?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian, tujuan dan sasaran dari K3L secara umum
b. Mengidentifikasi bahaya dan penanganan menurut aspek K3L di gedung AO lt.1 & lt.2
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, sasaran dan tujuan K3L secara umum
a) Pengertian
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa disingkat K3 adalah suatu
upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan
keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
Melalui Pelaksanaan K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan
Efisiensi dan Produktivitas Kerja.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 3 pengertian, yaitu :
1. Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur
2. Secara Keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
3. Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang
lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
b) Tujuan dan Sasaran K3L
Tujuan Keselamatan & Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) serta ruang lingkupnya.
1. Menurut Undang-Undang Kesehatan Kerja RI pasal 2 ayat 1,sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja adalah ke segala tempat kerja baik didarat,dalam
tanah,permukaan dan didalam air maupun udara yang berada didalam wilayah
kekuasaan negara Republik indonesia.
Adapun yang menjadi tujuan K3 adalah :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
b. Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan sekitar
pekerjaan itu,
c. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaannya secara
aman,efisien dan efektif,
d. Khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi penyakit akibat kerja.
Sedangkan yang menjadi ruang lingkup K3 ini adalah :
a. Setiap pekerja ditempat kerja,
b. Dalam lingkungan keluarga /rumah tangga,
c. Dalam lingkungan masyarakat,
d. Pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan akibat
pekerjaan.
2. Dalam Buku Keselamatan kerja dan Tatalaksana Bengkel, Tujuan diterapkannya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel adalah sebagai berikut:
a. Mencegah terjadinya kecelakaan di workshop
b. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
c. Mencegah/ mengurangi kematian
d. Mencegah/ mengurangi cacad tetap
e. Mengamankan Material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan-bangunan,
alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan sebagainya.
f. Meningkatkan Produktifitas kerja tanpa memeras tenaga dan menjamin kehidupan
produktifitasnya.
g. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan sumber-sumber produksi
lainnya sewaktu kerja dsb.
h. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangatkerja
i. memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industri dan
pembangunan.
2.2 K3L dalam gedung AO lantai I dan lantai II
Selain dalam bekerja, belajar dan beraktivitas sebagai mahasiswa juga perlu di perhatikan aspek
aspek K3L di lingkungan sekitar ketika beraktivitas. Berikut ini aspek K3L yang kurang dan
harus lebih di perhatikan di salah satu gedung di Politeknik Negeri Malang, yaitu di Gedung AO
lt 1 & 2 (Gedung Teknik Kimia).
1. Pintu penyekat Auditiorium lantai 2
Karena keterbatasan kelas dalam teknik kimia, tak jarang Auditiorium dilantai 2
di alih fungsikan menjadi 2 kelas saat kuliah. Hal tersebut tidak menjadi masalah, namun
pintu penyekat antar kelas tersebut yang kurang baik, karena pintu yang terpasang tidak
permanen bias saja pintu tersebut roboh sewaktu waktu, menjadi bahaya jika saat tersebut
ada yang menggunakan kelas. Penangannya pintu penyekat di ganti dengan yang lebih
aman walaupun tidak permanen terpasang namun keamanan tetap menjadi yang utama.
2. LCD di beberapa kelas
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, hampir seluruh dosen yang mengajar,
menggunakan fasilitas LCD tersebut untuk presentasi ataupun yang lainnya. Namun ada
beberapa kelas yang layar LCD nya dengan kondisi tidak baik, seperti LCD dalam RK 1
lt 1 warna LCD nya sudah kuning, kadang berganti ganti warna, jika hal tersebut tidak
segera di perbaiki namun terus di gunakan oleh beberapa mahasiswa yang kuliah dengan
waktu yang lama, maka akan membuat mata tidak nyaman. Penangannya LCD yang
kurang baik di ganti dengan LCD yang dapat befungsi dengan baik, atau pindah ke kelas
dengan LCD ynag mumpuni jika ada kelas lain.

3. Stop Kontak
Ada beberapa stop kontak yang kurang berfungsi dengan baik, namun tetap
terpasang, hal tersebut jika tidak di ketahui bisa berbahaya jika masih mengalirkan arus
listrik, mengakibatkan tersetrum. Penanganannya di beri peringatan di dekat stop kontak
yang tidak bias di gunakan, agar orang yang akan menggunakannya mengerti, atau
mengganti stop kontak yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
4. Meja Kursi yang kurang baik
Karena aktivitas yang mayoritas menggunakan meja dan kursi, hal tersebut yang
harusnya lebih di perhatikan, walaupun hanya sedikit di temui meja dan kursi dengan
kondisi yang tidak baik namun hal tersebut juga dapat menyebabkan kecelakaan dalam
belajar. Penangannya dengan menyisihkan meja dan kursi yang memiliki kondisi tidak
baik jangan sampai ada yang menggunakan.

5. Pemadam kebakaran otomatis


Dalam sebuah gedung yang setiap hari menjadi tempat orang berkumpul untuk
belajar, bekerja dll, sebuah antisipasi akan terjadinya hal hal yag buruk perlu di siapkan,
seperti kebakaran, hal yang di perlukan untuk penanganan pertama adalah alat
pemadaman otomatis dan alarm kebakaran setiap lantai setidaknya. Namun di Gedung
AO ini belum di temui satu pun. Jadi aspek K3L dari bahaya kebakaran yang kapanpun
terjadi ini masih kurang. Penanganannya setidaknya setiap lantai ada satu pemadam
kebakaran otomatis dan alarm kebakaran.
6. Tangga sempit
Tangga sangat penting bagi penunjang kegiatan mahasiswa karena hanya sebagai
penghubung antara lantai 1 dan lanati 2 AO. Digedung AO terdapat 2 tangga,dari 2
tangga tersebut 1 diantaranya tidak memenuhi aspek K3L dikarenakan ukuran yang
sangat kecil, sehingga apabila terjadi suatu keadaan darurat sangat sulit digunakan.
Tangga tersebut hanya cukup untuk berjalan 1 orang. Penanganannya yaitu memperlebar
ukuran tangga dan lebih meningkatkan kehati-hatian dalam berjalan ditangga ini.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun
emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga
mental, psikologis dan emosional. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah
satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan dan dunia pendidikan. Oleh karena itulah
sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur
masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan
bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan dan sarana pendidikan yang tidak
memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan
kerja. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para
mahasiswa, tetapi juga tenaga pendidik itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga
dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas nasional.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan diatas maka kami ajukan saran-saran
sebagai berikut :
1. Bagi kampus/universitas
Bagi pihak kampus untuk disarankan untuk menekankan seminimal mungkin
terjadinya kecelakaan kerja, dengan jalan antara lain meningkatkan dan menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilakukan
dengan sering diadakan sosialisasi tentang manfaat dan arti pentingnya program
keselamatan dan kesehatan kerja (k3) bagi mahasiswa. Selain itu pihak kampus harus
meningkatkan program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) serta menerangkan prinsip-
prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dalam kegiatan operasional.
2. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa lebih memperhatikan program keselamatan dan kesehatan kerja
(k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati-hati serta mengikuti proses.

Anda mungkin juga menyukai