A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Secara bebas, kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang melibatkan kreatifitas dan
inovasi untuk memberikan manfaat atau bernilai lebih bagi diri sendiri dan orang lain. Misalnya saja,
wirausaha di bidang kerajinan tangan, usaha makanan dan minuman, serta lain sebagainya.
B. TUJUAN KEWIRAUSAHAAN
Adapun tujuan kewirausahaan, di antaranya, sebagai berikut:
- Dapat menjaring dan menjadikan orang lain sebagai pengusaha yang mandiri. Atau membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitarnya.
- Menyerap tenaga kerja atau sumber daya manusia yang ada di sekitar tempat tinggal atau membuka
jaringan bisnis yang memiliki prospek.
- Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya dengan membuka lapangan
pekerjaan.
- Mengembangkan atau mampu menularkan semangat wirausaha pada orang lain.
- Mengembangkan dan menyebarluaskan ciri ciri yang ada pada wirausaha pada masyarakat di
sekitarnya.
- Menyebarkan semangat berkreasi dan berinovasi pada dunia bisnis
4. Pandai menganalisa
Wira usaha pandai membaca adanya peluang peluang baru yang bisa muncul kapan saja. Misalnya
potensi telo ungu atau memanfaatkan limbah industri untuk kerajinan tangan. Sesuatu yang tidak
berguna di tangan wira usaha menjadi produk yang memiliki nilai lebih.
5. Tidak boros
Wira usaha tidak terlalu konsumtif atau boros meskipun penghasilannya besar. Lebih baik, penghasilan
dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak dari pada hanya untuk berfoya foya.
c. Kerja cerdas
Artinya dalam bekerja dapat memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang yang ada dan dapat
memecahkan masalah serta dapat mencari solusu yang dapat membawa mencapai keuntungan.
d. Kerja keras
Artinya dalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin
dicapainya. Dapat mengoptimalkan waktu dan kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak dan
kesulitan yang dihadapi.
Contoh penerapan kerja keras:
Seorang pedangan buah dari desa berangkat malam hari walaupun gelap mereka menggunakan obor
dan sampai di kota/ pasar mereka pagi dan sampi di tujuan mereka dengan sabar menawarkan
dagangannya kepada pembeli sampai laku bahkan mugkin hingga siang hari dangannya belum laku.
e. Kerja tuntas
Artinya dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usahanya secara terpadu daari awal sampai
akhir untuk menghasilkan usahanya secara maksimal.
Mencari Informasi
Tahap pengambilan keputusan seorang manajer selanjutnya adalah mendapatkan serangkaian informasi
untuk klarifikasi pendapat mereka setelah mengidentifikasi masalah yang perlu diberi sebuah
keputusan. Seorang manajer mungkin perlu memutuskan sumber masalah potensial, masyarakat dan
proses yang dilibatkan dalam masalah dan hambatan yang ada dalam proses pengambilan keputusan.
Solusi Berdiskusi
Memiliki pemahaman yang menyeluruh atas suatu masalah yang dihadapi, seorang manajer dapat
memuat daftar solusi potensial. Tahap pengambilan keputusan seorang manajer ini melibatkan sedikit
waktu untuk berpikir sampai beberapa bulan memikirkan, bahkan lebih, akan sebuah perencanaan
bersama, bergantung pada sifat keputusan yang akan diambil.
Memilih Alternatif
Manajer akan mempertimbangkan pro dan kontra dalam setiap solusi potensial, mencari informasi
tambahan jika diperlukan dan memilih opsi yang dirasakan memiliki kemungkinan sukses terbaik dengan
biaya termurah. Mempertimbangkan masukan dari pihak luar jika Anda sudah melalui semua proses
tahapan sendirian. Meminta opini kedua dapat memberikan pandangan baru dalam suatu masalah dan
solusi potensial yang dimiliki.
Laksanakan Rencana
Tidak ada waktu untuk menebak-nebak saat Anda akan melaksanakan keputusan. Setelah Anda
berkomitmen memilih solusi, kumpulkan semua karyawan dan laksanakan keputusan dalam sebuah
langkah yang meyakinkan. Hal ini bukan berarti keputusan seorang manajer tidak dapat berubah setelah
dilaksanakan. Manajer yang berpandangan maju selalu melakukan mekanisme pengawasan untuk
evaluasi outcome keputusan mereka.
Evaluasi Outcome
Bahkan seorang pengusaha bertaraf internasional sekalipun akan belajar dari kesalahan mereka. Selalu
awasi outcome dari keputusan strategis yang Anda buat sebagai seorang pengusaha kecil sekalipun.
Persiapkan diri untuk beradaptasi dengan rencana sebisa mungkin. Atau bahkan berpindah ke alternatif
solusi yang ada jika solusi pilihan Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Faktor eksternal :
Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.
Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan
ada 3 yaitu :
1. Laba
Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan.
2. Kebebasan
Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.
7. Lemahnya perencanaan
Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Pemilik bisnis bereaksi terus menerus, bahkan menjadi kewalahan dengan
pekerjaan yang harus dilakukan.
B. Resiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Namun apabila
resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun suatu keuntungan. Ada dua
macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini, terjadinya kebangkrutan yang disebabkan oleh
kerugian atau terjadinya break event. Macam-macam contoh dari resiko murni adalah seperti :
pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan. Contoh lain dari resiko murni adalah: terjadinya
suatu resiko murni pada sebuah rumah makan yang diakibatkan dari kebakaran, rumah makan tersebut
dapat dipastikan mengalami banyak kerugian, dikarenakan seluruh asetnya telah habis terbakar. Hanya
akan ada dua macam akibat yang terjadi dari kebakaran tersebut. Akibat yang pertama adalah tutupnya
rumah makan tersebut karena seluruh asetnya telah habis karena hangus terbakar atau ditutupnya
sementara rumah makan tersebut dikarenakan pembangunan ulang dari rumah makan itu.