Anda di halaman 1dari 2

FIMOSIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
PUSKESMAS KARANGREJO
KABUPATEN HariUminarti,S.Kep.Ners
TULUNGAGUNG NIP. 19661207 198901 2 001

1. PENGERTIAN Kondisidimanapreputiumtidakdapatdiretraksimelewati glans penis.


Fimosisdapatbersifatfisiologisataupunpatalogis.
Umumnyafimosisfisiologisterdapatpadabayidananak-anak. Padaanakusia 3 tahun
90% preputiumtelahdapatdiretraksitetapipadasebagiananakpreputiumtetaplengketpada
glans penis sehinggaujungpreputiummengalamipenyempitandanmengganggu proses
berkemih. Fimosispatologisterjadiakibatperadanganataucederapadapreputiumyang
menimbulkanparutkakusehinggamenghalangiretraksi
2. ANAMNESIS 1. Nyerisaatbuang air kecil
2. Mengejansaatbuang air kecil
3. Pancaranurinmengecil
4. Benjolanlunak di ujung penis akibatpenumpukansmegma.

3. FAKTOR RESIKO 1. Hygiene yang buruk


2. Episode berulangbalanitisataubalanoposthitismenyebabkanskarpadapreputium
yang menyebabkanterjadinyafimosispatalogis
3. Fimosisdapatterjadipada 1% pria yang tidakmenjalanisirkumsisi
4. PEMERIKSAAN 1. Preputiumtidakdapatdiretraksikeproksimalhinggakekoronaglandis
FISIK 2. Pancaranurinmengecil
3. Menggelembungnyaujungpreputiumsaatberkemih 4.
Eritemadanudempadapreputiumdan glans penis
5. Padafimosisfisiologis, preputiumtidakmemilikiskardantampaksehat
6. Padafimosispatalogispadasekelilingpreputiumterdapatlingkaranfibrotik
7. Timbunansmegmapadasakuspreputium

5. KRITERIA Diagnosis klinisditegakkanberdasarkangejalaklinisdanpemeriksaanfisis


DIAGNOSIS
6. DIAGNOSIS Parafimosis, Balanitis,Angioedema
BANDING
7. ALAT UJI Tidakdiperlukanperalatankhususuntukmendiagnosispenyakitfimosis

8. KOMPLIKASI Dapatterjadiinfeksiberulangkarenapenumpukansmegma.

1
FIMOSIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
PUSKESMAS KARANGREJO
KABUPATEN HariUminarti,S.Kep.Ners
TULUNGAGUNG NIP. 19661207 198901 2 001

9. PEMERIKSAAN Biasanyatidakdiperlukan
PENUNJANG
10. TERAPI 1. Pemberiansalepkortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhariselama 2-8
minggupadadaerahpreputium.
2. Sirkumsisi
11. KONSELING DAN Pemberianpenjelasanterhadap orang tuaataupasien agar
EDUKASI tidakmelakukanpenarikanpreputiumsecaraberlebihanketikamembersihkan penis
karenadapatmenimbulkanparut.
12. KRITERIA Bilaterdapatkomplikasidanpenyulituntuktindakansirkumsisimakadirujukkelayananse
RUJUKAN kunder
13. PROGNOSIS Prognosisbonambilapenanganansesuai

14. KEPUSTAKAAN 1. Sjamsuhidajat R, Wim de Jong. Salurankemihdanalatkelaminlelaki. BukuAjarImu


Bedah.Ed.2. Jakarta: EGC,2004.
2. Hayashi Y, Kojima Y, Mizuno K, danKohri K. Prepuce: Phimosis, Paraphimosis,
and Circumcision. The Scientific World Journal. 2011. 11, 289-301.
3. Drake T, Rustom J, Davies M. Phimosis in Childhood. BMJ2013;346:f3678.
4. TekglS,Riedmiller H, Dogan H.S, Hoebeke P, Kocvara R, NijmanR,RadmayrChr,
danStein R. Phimosis. Guideline of Paediatric Urology. European Association of
Urology. 2013. hlm 9-10

Anda mungkin juga menyukai