Anda di halaman 1dari 10

Nama = Velayati Puspa Pertiwi

NPM = 0806319236

No Absen = 7

Impedansi Saluran Transmisi

Suatu saluran transmisi tenaga listrik memiliki 4 (empat) parameter yang


mempengaruhi sistem kerja suatu saluran transmisi itu sendiri. Adapun 4 (empat)
parameter tersebeut adalah resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi.

1. Resistansi
Resistansi pada suatu konduktor (arus searah) dinyatakan dalam persamaan:

Dimana : l : panjang konduktor


A : luas area melintang konduktor
: resistivitas konduktor

Akan tetapi, resistansi dari saluran transmisi tidaklah sama dengan


persamaan di atas. Saat arus bolak-balik mengalir pada suatu konduktor,
kepadatan arus tidak seragam pada seluruh permukaan konduktor, melainkan
lebih dekat ke permukaan atau yang disebut dengan peristiwa skin effect
2. Induktansi
Persamaan yang digunakan untuk mencari induktansi dari saluran transmisi
tiga fasa dinyatakan

Xl = L ohm

Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan


- Semakin besar jarak antar fasa pada saluran transmisi, maka semakin
besar pula nilai induktansinya
- Semakin besar jari-jari konduktor saluran transmisi, maka semakin kecil
nilai induktansinya
3. Kapasitansi
Persamaan untuk mencari besarnya kapasitansi saluran transmisi tiga fasa
adalah

Maka dapat kita ketahui bahwa:


- Semakin besar jarak antar fasa pada saluran transmisi, maka semakin
kecil pula nilai kapasitansinya
- Semakin besar jari-jari konduktor saluran transmisi, maka semakin besar
nilai kapasitansinya

Model Saluran Transmisi

Representasi saluran transmisi dilakukan untuk mempermudah dalam


perhitungan-perhitungan parameter-parameter yang terdapat dalam saluran transmisi.
Untuk merepresentasikan saluran transmisi ke dalam rangkaian ekivalennya,
tergantung dari panjang saluran transmisi tersebut. Dilihat dari segi panjangnya,
saluran transmisi terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Saluran transmisi pendek


b. Saluran transmisi menengah
c. Saluran transmisi panjang

1. Saluran Transmisi Pendek


Saluran transmisi pendek adalah suatu saluran transmisi yang mempunyai panjang
kurang atau sama dengan 80 km. Admitansi paralel yang merupakan kapasitansi
murni yang nilainya sangat kecil sehingga dapat diabaikan dalam perhitungan.
Dengan demikian rangkaian ekivalen pada saluran jenis ini berupa impedansi
saluran sederhana yang terlihat pada gambar di bawah ini

Dari gambar di atas, IS dan IR merupakan arus pada ujung pengirim dan ujung
penerima, Z adalah impedansi total saluran per fasa dalam Ohm, XL (jL) adalah
induktansi induktif total untuk satu penghantar dalam Ohm per unit panjang.

Pada rangkaian ini, cabang paralel tidak (shunt) ada maka besarnya arus pada
ujung pengirim sama dengan arus penerima

Sedangkan tegangan pada ujung pengirim

Dan tegangan pada ujung penerima adalah sebesar

Secara matriks parameter-parameter pada persamaan saluran transmisi pendek


dapat dinyatakan
[ ] [ ][ ]

A = 1, B = Z

C = 0, D = 1

A=D

AD BC = 1

Sehingga jika mengetahui nilai parameter disalah satu ujung, maka nilai diujung
yang lain juga akan dapat diketahui.

2. Saluran Transmisi Menengah

Yang dimaksud dengan saluran transmisi menengah adalah saluran transmisi yang
memiliki panjang saluran antara 80 km sampai dengan 250 km. Nilai kapasitansi
pada saluran menengah relatif cukup besar, sehingga tidak dapat diabaikan dalam
perhitungan.
[ ] [ ][ ]

Nilai A dan B dapat dicari jika IR = 0 (open circuit)


||

Untuk nilai B dan D dapat dicari jika VR = 0 (short circuit)


Rangkaian ekivalen pada saluran transmisi menengah dapat dalam T-nominal atau
dalam bentuk -nominal. Rangkaian ekivalen yang menggambarkan admitansi
paralel yang terpusat di tengah-tengah saluran dinamakan Rangkaian Ekivalen T-
nominal

Y
(1)

.....................
..................................(2)

..........................(3)

(4)
....................

Pada persamaan ke-3


[ ]
Dari persamaan nomor 1

[ ]
[ ] [ ]

Sedangkan apabila keseluruhan admitansi paralel (shunt) saluran dibagi dua sama
besar dan masing-masing ditempatkan pada ujung pengirim dan ujung penerima,
maka rangkaian yang terbentuk dinamakan Rangkaian Ekivalen -Nominal (Pi-
Nominal).

Hubungan antara tegangan dan arus dapat dilihat :


Maka,
[ ]
[ ]

Sedangkan nilai arus IS adalah sebesar



[ ] ([ ] )
[ ] [ ]

Dimana :

: arus pada ujung pengirim

: arus pada ujung penerima

: tegangan pada ujung pengirim

: tegangan pada ujung penerima atau ujung beban

Z : impedansi seri total saluran


: admitansi paralel pada ujung saluran

3. Saluran Transmisi Panjang

Yang merupakan golongan saluran transmisi panjang adalah saluran transmisi yang
memiliki panjang lebih dari 250 km. Rangkaian T-Nominal dan Pi-Nominal tidak
dapat merepresentasikan saluran transmisi panjang dengan tepat, karena rangkaian
tersebut tidak memperhitungkan kenyataan bahwa besaran saluran tersebut tersebar
merata. Perbedaan kedua rangkaian ekivalen tersebut dengan saluran transmisi yang
sebenarnya menjadi sangat besar. Tetapi masih mungkin untuk mendapatkan
rangkaian ekivalen dari saluran transmisi panjang dengan merepresentasikannya
secara tepat dengan jaringan parameter terpusat, asal pengkuran-pengukuran hasilnya
dilakukan pada ujung-ujung saluran. Rangkaian ekivalen untuk saluran transmisi
panjang dapat dilihat di bawah ini
Persamaan hiperbolis untuk rangkaian saluran transmisi panjang adalah

(a)
(b)

Dengan :

Dimana :

= Konstanta rambatan (Propagation Constant)

= Impedansi karakteristik

Seperti pada persamaan yang berlaku untuk rangkain Pi-Nominal, maka untuk
rangkaian ekivalen berlaku
[ ] (c)

Dimana

= impedansi seri saluran transmisi panjang


= admitansi paralel saluran transmisi panjang
Dengan membandingkan persamman (c) dengan persamaan (a) dan (b), maka diperoleh
(d)

(e)


Dan

(f)

Dengan memastikan nilai pada persamaan (e) ke persamaan (f), maka diperoleh:

(g.1)

(g.2)

(g.3)

Pengaruh Transposisi pada Saluran Transmisi

Suatu induktansi yang berbeda pada setiap fasa menghasilkan sebuah rangkaian yang
tidak seimbang. Keseimbangan dari ketiga fasa tersebut dapat dikembalikan dengan
cara menukar kedudukan-kedudukan penghantar pada selang jarak yang teratur
disepanjang saluran sedemikian rupa hingga penghantar akan menduduki posisi
semula penghantar yang lainnya pada suatu jarak yang sama. Pertukaran posisi
penghantar semacam ini disebut transposisi (Stevenson, 1996)
Pengaruh transposisi akan terlihat dai keseimbangan konfigurasi rangkaian, dimana
bila ditransposisikan, maka persamaan matriks untuk seksi pertama saluran transmisi
yaitu
[ ] [ ][ ]

Dan untuk seksi yang berada di tengah saluran transmisi


[ ] [ ][ ]

Dan juga untuk seksi ketiga pada saluran transmisi


[ ] [ ][ ]

Impedansi total saluran transmisi merupakan jumlah matrik impedansi untuk masing-
masing seksi. Ketika saluran transmisi ditransposisikan, elemen yang bukan merupakan
diagonal utama dari matrik akan mendekati nilai seimbangnya. Namun, jika saluran
transmisi tidak ditransposisikan, bagian imaginer (reaktansi) dari elemen yang bukan
diagonal utama akan sangat bervariasi, yang mengakibatkan tegangan yang tidak seimbang
diantara tiga fasanya.

Anda mungkin juga menyukai