Berikut merupakan penjabaran lebih lanjut mengenai hewan yang memiliki kemampuan
ekolokasi berikut ini:
1. Kelelawar
Bagaimana bisa kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi sedangkan kita tidak pernah
mendengar bunyi kelelawar? Ternyata kelelawar mengeluarkan bunyi berupa gelombang
suara dengan frekuensi yang sangat tinggi sehingga tidak dapat didengar oleh manusia.
Frekuensi yang keluarkan oleh kelelawar yaitu 11kHz sampai 212 kHz, gelombang ini juga
disebut dengan gelombang ultrasonic. Berbeda dengan manusia yang hanya dapat
mendengar bunyi dari 20 hz 20 kHz saja. Keistimewaan yang dimiliki kelelawar sebagai
hewan yang memiliki kemampuan ekolokasi adalah untuk memudahkan mencari
mangsanya. Karena kelelawar merupakan hewan nocturnal yang beraktivitas dimalam
hari maka tidak dapat melihat mangsanya dengan menggunakan mata. Jadi, dengan
menggunakan gelombang suara ini, kelelawar dapat menentukan dimana letak
mangsanya, seberapa jauh dan bentuk dari mangsanya berdasarkan pentulan gelombang
yang dikeluarkan kelelawar yang mengenai mangsanya tersebut.
2. Ikan Paus
Ikan paus juga menggunakan ekolokasi agar dapat mengetahui lingkungan sekitarnya saat
berada di laut dalam yang gelap. Air adalah penghantar suara yang sangat baik.
Dibandingkan dengan udara, suara dapat merambat hampir 5 kali lebih cepat dalam air.
Jadi, jika suatu benda berada sejauh 4500 meter dan suara merambat pada kecepatan
1500 m/s, maka dibutuhkan waktu 3 detik untuk gelombang suara mencapai benda itu,
lalu pantulan gelombang suara juga membutuhkan waktu 3 detik untuk kembali ke
sumbernya. (45001500=3)
3. Lumba lumba
Kemampuan ekolokasi dari lumba lumba sudah banyak dikenal oleh orang. Lumba
lumba dapat mennetukan arah dari datangnya sumber getaran atau gelombang suara
dengan sangat baik. Kemampuan ini juga dapat digunakan oleh lumba lumba ketika
mereka tersesat dari kawanannya. Selain itu karena kemampuan ekolokasi juga membuat
lumba lumba digunakan sebagai penunjuk arah ketika nelayan tersesat di lautan lepas.
Tugas
Kelas : VI. A
MAKASSAR