Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PENGADAAN ALAT KONSTRUKSI

5.1 Pemilihan Peralatan


Sebelum suatu proyek akan dimulai, penyedia jasa atau kontraktor akan
memilih dan menentukan alat yang akan digunakan di proyek tersebut.
Pemilihan atau evaluasi pengadaan peralatan dilakukan pada tahap
perencanaan. Tidak semua alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek
konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangat diperlukan
agar proyek berjalan dengan lancar. Dalam menetukan kebutuhan peralatan ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan berikut volume, jangka waktu


pelaksanaan, dan spesifikasi teknis.

Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan harus dipahami terlebih


dahulu sebagai dasar kita melangkah untuk merencanakan kebutuhan
peralatan. Juga mengenai volume pekerjaan serta jangka waktu penyelesaian
pekerjaan yang tersedia, di samping spesifikasi teknis dari produk akhir yang
harus dicapai. Dengan demikian akan kita ketahui sejak awal garis besar
pekerjaan apa yang harus dilaksanakan. Berdasarkan data ini kita sudah dapat
mengerjakan hal-hal berikutnya

Jenis pekerjaan pada proyek

Terdapat berbagai jenis pekerjaan dan suatu proyek konstruksi yang


akan membedakan dalam penggunakan peralatannya. Misalnya pekerjaan
penggalian, pasangan, dan lain-lain.

Kapasitas peralatan

Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material
yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Kondisi medan atau kondisi lapangan

Lokasi medan atau lapangan juga merupakan hal yang perlu


diperhatikan dalam pemilihan peralatan. misalnya pada suatu pekerjaan
dibutuhkan alat loader, untuk daerah berlumpur, maka dipilih loader yang
memakai Crawler atau roda rantai (Track Loader) agar terhindar dari resiko
slip, Untuk daerah yang relatif keras dapat digunakan loader yang memakai
roda (wheel loader).

Nilai ekonomis penggunaan alat (beli atau sewa).

Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.

Dalam proyek ini digunakan alat konstruksi dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah
Merek / Kondisi Tiba Di
No Nama Alat Kapasitas On
Type Kontrak Alat Lapangan
Site
1 ASPHALT MIXING PLANT 60 TON/JAM KOMATSU 1 1 95% 12/03/2014
2 ASPHALT FINISHER 10 TON D68E SS-12 1
3 ASPHALT SPRAYER 4000-6500 L/M ISUZU 1
4 BULLDOZER 150 HP MITSUBISHI 1
5 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 MITSUBISHI 2 1 80% 12/03/2014
6 DUMP TRUCK 3.5 TON MITSUBISHI 15 8 95% 14/04/2014
7 DUMP TRUCK 10 TON 10 TON MITSUBISHI 3
8 EXCAVATOR 80-140 HP SHAN BAO 1 2 80% 14/03/2014
9 GENERATOR SET 135 KVA HITACHI 1 2 95% 12/03/2014
MOTOR GRADER > 100
10 >100 HP MTUOM 1 1 95% 14/03/2014
HP
11 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 KOMATSU 1 1 95% 02/04/2014
12 TANDEM ROLLER 6-8 TON MITSUBISHI 1
13 TIRE ROLLER 8-10 TON KOMATSU 1
14 VIBRATORY ROLLER 5-8 TON KOMATSU 1 1 87% 14/03/2014
15 CONCRETE VIBRATOR - SAKAI 1
16 STONE CRUSHER 50 TON/JAM SAKAI 1 1 95% 12/03/2014
17 WATER TANKER 3000-4500 L MIKASA 1
18 TAMPER - MITSUBISHI 1
AGREGAT BLANDING
19 - 1 1 95% 12/03/2014
PLANT
5.2 Cara Perolehan
Pada suatu pelaksanaan konstruksi peralatan konstruksi merupakan
salah satu sumber daya terpenting yang membutuhkan metode tertentu demi
tercapainya tujuan suatu proyek. Pengadaan peralatan konstruksi bisa dibagi
menjadi 3 macam.

Pertama adalah pengadaaan peralatan konstruksi dengan cara membeli.


Pembelian peralatan adalah pembiayaan awal (Biaya modal) proyek meliputi
pembayaran tunai untuk harga pembelian atas alat-alat yang dibutuhkan
termasuk pembayaran bea masuk / pajak impor, bea materai, ongkos angkut
dan ongkos perakitan atau modifikasi.

Berikutnya adalah dengan cara sewa beli atau leasing yaitu


menyewa alat dengan waktu penuh serta kemungkinan membeli alat tersebut
setelah selang waktu tertentu. Biasanya, untuk melakukan leasing alat selalu
ada perjanjian sewa beli yang mengatur pembayaran angsuran tunai kepada
perusahaan keuangan selama jangka waktu tertentu (biasanya 2/3 atau dari
perkiraan usia alat). Untuk pembayaran angsurannya sendiri meliputi 2 bagian
yaitu bagian yang merupakan pembayaran kembali biaya modal alat serta
bagian yang merupakan beban bunga.

Cara pengadaan alat yang terakhir adalah dengan cara menyewa.


Menyewa peralatan akan bernilai lebih ekonomis jika pihak kontraktor tersebut
hanya mempunyai jumlah proyek yang terbatas untuk pengunaan alat yang
sama. Selain harus membayar biaya sewa, pihak kontraktor diharuskan juga
untuk membayar ongkos angkut untuk datang dan kembali (mobilisasi dan
demobilisasi), biaya perakitan dan pembongkaran, jasa operator, dan biaya
bahan bakar jika diperlukan.

Pada Proyek ini cara pengadaan alat konstruksi adalah dengan cara
menyewa, karena bernilai lebih ekonomis dan efektif. Alat - alat konstruksi
disewa dari PT. AANG ANGGORO PERKASA dengan rata rata lama
penyewaan 240 hari kalender (kontrak).
Daftar perincian biaya sewa alat konstruksi

Merek / Biaya Satuan


No Nama Alat Kapasitas Satuan
Type (Rp)
1 ASPHALT MIXING PLANT 60 TON/JAM KOMATSU /jam 1,217,541.46
2 ASPHALT FINISHER 10 TON D68E SS-12 /jam 146,607.43
3 ASPHALT SPRAYER 4000-6500 L/M ISUZU /jam 60,409.82
4 BULLDOZER 150 HP MITSUBISHI /jam 222,398.67
5 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 MITSUBISHI /jam 32,470.08
6 DUMP TRUCK 3.5 TON MITSUBISHI /unit /jam 72,040.74
7 DUMP TRUCK 10 TON 10 TON MITSUBISHI /unit /bulan 15,000,000.00
8 EXCAVATOR 80-140 HP SHAN BAO /jam 199,511.80
9 GENERATOR SET 135 KVA HITACHI /jam 154,376.44
10 MOTOR GRADER > 100 HP >100 HP MTUOM /jam 208,702.98
11 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 KOMATSU /jam 171,762.14
12 TANDEM ROLLER 6-8 TON MITSUBISHI /jam 116,682.82
13 TIRE ROLLER 8-10 TON KOMATSU /jam 135,157.44
14 VIBRATORY ROLLER 5-8 TON KOMATSU /jam 141,569.60
15 CONCRETE VIBRATOR - SAKAI /jam 18,449.81
16 STONE CRUSHER 50 TON/JAM SAKAI /jam 353,388.66
17 WATER TANKER 3000-4500 L MIKASA /jam 91,905.53
18 TAMPER - MITSUBISHI /jam 18,921.74
AGREGAT BLANDING
19 -
PLANT

5.3 Penyimpanan Alat di Lokasi


Alat konstruksi yang berada di area konstruksi harus ditempatkan pada
tempat yang telah ditentukan yaitu pada saat alat konstruksi tidak beroperasi
atau telah selesai digunakan. Penempatan tempat untuk alat konstruksi sangat
penting agar tidak terganggunya proses pekerjaan serta kegiatan disekitar area
konstruksi. Dan pula bekerja pada tempat yang terorganisir dengan baik,
aman, dan sehat dapat bermanfaat agar pekerja tidak cepat kelelahan,
sehingga semangat kerja dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama.
Selain itu juga akan menimbulkan rasa kepedulian terhadap pekerjaan,
partisipasi yang tinggi, dan penyelesaian kerja yang baik.
Dalam proyek perlebaran jalan ini kebanyakan alat alat konstruksi yang
tidak beroperasi atau telah selesai digunakan ditempatkan ditepian jalan atau
dilahan kosong disekitaran jalan.

Anda mungkin juga menyukai