Anda di halaman 1dari 39

TANGKI AIR

Kelompok 7
1. Adi Triono Prayasa (02)
2. Hardianto Dwi Prayitno (14)
3. M. Deky Rosyiq Umar (17)
4. Mukhammad Saiful Alam (18)
Jenis-jenis

Perencanaan Perencanaan Jenis-jenis


Tangki
Tangki Air Joint

Syarat
Teknis
Perencanaan
Tangki
JENIS-JENIS TANGKI AIR
1. Berdasarkan Lokasinya
a. Tangki yang terletak di bawah tanah
b. Tangki yang terletak pada permukaan tanah
c. Tangki yang terletak di atas tanah

2. Berdasarkan Bentuknya
a. Tangki persegi panjang
b. Tangki melingkar
c. Tangki bola
d. Tangki dasar kerucut
e. Tangki dasar tergantung
Home
Sambungan merupakan bagian kontruksi beton yang
berfungsi untuk memberikan tempat penghentian
pengecoran yang sesuai dan mudah pada tahapan
pelaksanaan. Dengan adanya sambungan, gerakan relatif
antara elemen bangunan dimungkinkan dapat terjadi.
Sambungan
pada
Bangunan Air

Sambungan Sambungan
Gerak Konstruksi

Sambungan Sambungan Sambungan


Kontraksi Ekspansi Geser/Luncur
Sambungan ini membentuk suatu bentuk yang dengan sengaja
memutuskan kesinambungan beton tanpa ada celah awal antara beton
dari kedua sisi sambungan.

Tujuan : Agar diijinkan terjadi kontraksi beton yang relatif kecil

(Sambungan Kontraksi Penuh) (Sambungan Kontraksi Sebagian)


Sambungan dengan
pemutusan secara penuh
baik pada baja maupun
beton. Jenis sambungan ini
memerlukan pemberian
celah awal antara beton dari
kedua sisi yang
berdampingan, dengan
menutup atau membuka
celah akan dapat
menampung ekspansi atau
kontraksi beton.
Tujuan : untuk menampung
ekspansi maupun kontraksi
beton
Sambungan dengan
pemutusan secara penuh
pada penulangan dan
beton, dengan memberi
perlengkapan khusus
untuk memungkinkan
gerakan mendatar pada
sambungan.
Sambungan ini
merupakan sambungan
antara dinding dan lantai
pada perencanaan tangki
silinder.
Jenis sambungan ini diberikan
untuk kemudahan pada
pelaksanaan, yaitu beton segar
berhadapan dengan beton
yang telah mengeras.
Pengaturan dibuat untuk
memperoleh kontinuitas
berikutnya tanpa gerakan yang
relatif. Salah satu pemakaian
sambungan ini adalah pada
dinding vertikal reservoir.
Jumlah sambungan harus
sesedikit mungkin dan
sambungan ini harus
direncanakan agar kedap air.
Pada umumnya diberi mortar
atau bonding agent pada
pertemuan antara beton yang
telah mengeras dengan beton
segar
Jarak Sambungan

Terjadi keretakan
• Akibat tegangan tambah yang
disebabkan oleh suhu atau
perubahan penyusutan

Menghilangkan
Keretakan
• Memberikan jarak pada
sambungan bila tidak ada
alternatif lain
Home
Jarak Sambungan

 Pada lantai beton bertulang, pertemuan gerak harus berjarak


< 7,5 m dan terpisah pada dua arah pada sudut siku-siku.
Pertemuan dinding dan lantai harus sebaris, kecuali pada
tempat dimana pertemuan luncur terjadi pada dasar dinding
yang keterkaitannya tidak begitu penting.
 Untuk lantai dengan prosentase tulangan nominal, maka
pertemuan gerak harus berjarak tidak lebih dari 4,5 m
 Pada dinding beton, pertemuan gerak biasanya ditempatkan
dengan jarak maksimum 7,5 m pada dinding bertulang dan
6 m pada dinding tak bertulang.
 Diantara sambungan gerak pada lantai dan dinding seperti
di atas, sambungan ekspansi biasanya diberikan pada jarak
tidak melebihi 30 m di antara sambungan ekspansi atau
diantara ujung bangunan dengan sambungan ekspansi
ebrikutnya,
Beton yang digunakan dalam tangki air ini
haruslah beton yang tidak mudah
ditembus oleh air. Kebocoran adalah suatu
hal yang harus dihindari dalam pembuatan
tangki air. Penyebab utama kebocoran
pada tangki air ini adalah dari
 Struktur beton yang masih mudah
ditembus oleh air
 Cacat pada pertemuan (joint)
Maka dari itu struktur beton dalam tangki air ini haruslah memiliki syarat

Pada bangunan-bangunan penahan air diperlukan beton padat tak tembus air (kedap
air). (f’c > 200 kg/cm2)

Pemadatan menggunakan alat penggetar (vibrator)

Rasio air semen tinggi = daya serap tinggi

Memerlukan beton yang tidak retak

Menggunakan tulangan diameter kecil dibandingkan diameter besar

Membatasi perubahan volume air dan suhu untuk mengurangi risiko retak
Tegangan Tarik
Untuk menghindari terjadinya retak pada
penampang beton, maka besarnya tegangan tarik
untuk tarikan langsung atau tarikan lentur dan
tegangan geser ijin harus sesuai dengan nilai yang
tertera pada tabel. Tegangan tarik yang diijinkan
akibat lentur diterapkan pada permukaan bagian
dalam yang terkena cairan.
Tegangan Tarik Ijin (kg/cm2)
Mutu Beton Geser Ijin (kg/cm2)
Langsung Lentur
M-150 11 15 15
M-200 12 17 17
M-250 13 18 19
M-300 15 20 22
M-350 16 22 25
M-400 17 24 27
Tabel Tegangan Ijin Beton Untuk Perhitungan Daya Tahan
Terhadap Retak
KETERANGAN :
M-300 adalah kuat tekan beton karakteristik, menurut
PBI’71 disebut K-300 dari menurut SNI T-15’91 dikenal dengan fc’.
Untuk perhitungan geser, kekuatan geser
beton yang diijinkan harus sesuai dengan tabel
tegangan ijin beton untuk perhitungan daya
tahan terhadap retak. Jika tegangan geser yang
dihitung melebihi nilai yang di ijinkan, maka
diperlukan penulangan pada beton untuk
menahan seluruh tegangan geser.
Untuk Kuat Retak
Jika baja dan beton dianggap bekerja sama untuk
menahan tegangan tarik (menghindari retak). Maka
besarnya tegangan tarik baja akan dibatasi dengan
persyaratan bahwa tegangan tarik baja yang diijinkan
akan sama dengan perkalian dari perbandingan antara
modulus elastisitas baja dan beton dengan tegangan tarik
beton yang diijinkan pada penampang beton yang
bersangkutan.
Tegangan dapat
diabaikan

Dijaga untuk Pertemuan pada


Tegangan ijin tidak menghindari sambungan dan
dilanggar keretakan selama lapisan luncur
pelaksanaan sebaiknya digunakan
 Lantai tangki yang terletak di permukaan tanah, maka lantainya dapat
dibangun dari beton prosentase penulangan nominal, dengan syarat
bahwa tanah akan mampu menerima beban tanpa penurunan yang
berarti pada bagian manapun dan lantai beton dicor dalam panel yang
tidak melebihi 4,5 m dengan pertemuan konstraksi atau ekspansi
diantaranya.
 Lantai tangki bersandar pada penyangga, maka plat lantai harus
direncanakan sebagai lantai dengan momen lentur akibat beban air dan
berat sendiri plat.
 Pemberian sambungan gerak, luncur, ekspansi atau
konstruksi bila dinding mengalami pengembangan atau
pengerutan.
 Tekanan pada dinding
1. Pada bangunan penahan air dengan tutup yang rapat
atau mengapung, tekanan udara yang berkembang
diatas permukaan air harus ditambahkan ke tekanan
air.
2. Jika dinding bangunan penahan air dibangun di dalam
tanah atau diberi urugan tanah, maka urugan tekanan
tanah harus diperhitungkan.
 Tangki Dinding Persegi Empat
 Tangki Dinding Silinder
 Harus diberi sambungan gerak.
 Bidang atap bangunan air harus dirancang untuk beban gravitasi, yaitu
berat sendiri plat atap, tanah timbunan jika ada, beban hidup dan
peralatan mekanik.
 Perhitungan harus dibuat kombinasi beban
 Kekedapan air diperlukan untuk penampung air, atap harus dibuat kedap
air. Ini bisa dilakukan dengan membatasi tegangan pada penutup atap
tangki, menggunakan tutup membran kedap air, dengan menyediakan
lekukan yang cukup untuk mengalirkan air dan dapat pula dengan
membuat beton kedap air, yaitu dengan menambahkan zat aditif.
 Perlindungan pada sisi bawah atas untuk pencegahan korosi
 Tulangan minimum pada dinding, lantai atap dengan tebal penampang
sampai 100 mm pada masing-masing arah luas tulangan minimum.

As= 0,3% bh

 Untuk penampang dengan tebal lebih dari 100 mm dan kurang dari 450
mm, penulangan minimum dapat dinyatakan dengan persamaan :

 Pada penampang dengan ketebalan 225 mm


As = (0,3-0,1((h-10)/35))% bh atau lebih harus dipasang
tulangan rangkap yang ditempatkan dekat dengan setiap permukaan
penampang untuk mencapai penulangan minimum.
 Untuk permukaan beton bagian dalam seperti permukaan pelat
atap bagian dalam, selimut beton minimum harus lebih besar dari
25 mm atau diameter besi utama
 Untuk muka beton yang tidak berhubungan dengan air maka
tebal selimut beton harus diambil seperti beton pada umumnya,
yaitu lebih besar dari 13 mm atau diameter tulangan utama.

Home
Perencanaan Tangki

Bawah Tanah Permukaan Di Atas Tanah


Perencanaan Dinding Panjang
Penafsiran dimensi
Perhitungan momen Perhitungan luas Pengambilan dimensi
Perhitungan tekanan yang dibutuhkan
lentur maksimum tulangan tulangan
(tinggi efektif)

Perencanaan Dinding Pendek


Penafsiran dimensi
Perhitungan momen Perhitungan luas Pengambilan dimensi
Perhitungan tekanan yang dibutuhkan
lentur maksimum tulangan tulangan
(tinggi efektif)

Perencanaan Pelat Dasar


Kontrol stabilitas tangki terhadap gaya uplift

Penulangan Pelat Bawah


Perhitungan gaya ke Penafsiran dimensi Penentuan gaya geser
Perhitungan momen Pengambilan dimensi
atas & reaksi pada yang dibutuhkan dan tegangan geser
lentur tulangan
dinding (tinggi efektif) untuk tulangan bagi
Penentuan dimensi
tangki (asumsi)
Perhitungan tekanan air
dan momen dinding
Perhitungan momen • Tengah bentang panjang
• Tengah bentang pendek

tumpuan
• Gaya tarik langsung dinding panjang
• Gaya tarik langsung dinding pendek

Perencanaan
penampang

Penulangan tumpuan

Penulangan lapangan

Perhitungan momen
pada dasar dinding
Perhitungan tulangan
bagi dan pelat bawah
Perencanaan Pelat Atap Perencanaan Dinding Bentang
• Perhitungan beban Panjang
• Perhitungan momen maks • Perhitungan tekanan
• Perhitungan luas tul. utama dan bagi • Perhitungan momen maks.
• Pengambilan diameter tulangan • Perhitungan luas tul. utama & bagi
• Pengambilan diameter tulangan

Perencanaan Pelat Bawah Perencanaan Balok Melintang


• Perhitungan tekanan • Perhitungan tekanan
• Perhitungan momen maks. • Perhitungan momen maks.
• Perhitungan luas tul. utama & bagi • Perhitungan luas tul. utama & bagi
• Pengambilan diameter tulangan • Pengambilan diameter tulangan
• Kontrol tegangan
• Penentuan gaya dan tegangan geser
• Penentuan tulangan geser dan jaraknya
• Perencanaan tiang penyangga tangki
Back
Back
Back
Back
Back
Back
Back
Back
Back
Back

Anda mungkin juga menyukai