Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN BRADIKARDIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/3

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD dr. Adsjidarmo
Tanggal Terbit :
SPO Drg. Arief Rahmatullah
Pembina
NIP. 19780413 200502 1002

PENGERTIAN Penanggulangan kegawatan bradikardia pada pasien dengan denyut jantung kurang
dari 60 kali/menit yang disertai keluhan fisik yang menyertainya.

TUJUAN Sebagian acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan kegawatan


bradikardia

KEBIJAKAN 1. SK Direktur No. Tentang Kebijakan Umum Pelayanan RSUD dr.


Adjidarmo
2. Panduan Code Blue RSUD dr. Adjidarmo

PROSEDUR 1. Perawat mempersiapkan peralatan emergency trolley lengkap.


2. Perawat melakukan kebersihan tangan.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien.
4. Perawat menjaga privasi pasien.
5. Perawat mempertahankan jalan nafas pasien secara adekuat, memberikan
terapi oksigen, memantau irama EKG pada monitor, mengukur tekanan darah,
memantau saturasi oksigen, dan memasang intra vena.
6. Perawat dan atau dokter memastikan gambaran EKG, melakukan pengkajian
untuk menentukan status klinis pasien, dan mengidentifikasi faktor penyebab
serta mengidentifikasi tanda dan gejala perfusi yang buruk yang disebabkan
oleh bradikardi.
7. Perawat melakukan observasi untuk bradikardi yang tidak disertai tanda dan
gejala klinis yang buruk untuk mengetahui tanda dan gejala perfusi yang tidak
adekuat.
8. Pada bradikardi yang disertai tanda dan gejala gangguan perfusi seperti
hypotensi, gangguan kesadaran yang akut, gagal jantung kongesti, kejang,
sinkope atau tanda-tanda syok yang lain, perawat dan atau dokter harus
mengatasi dengan pemberian tindakan atau obat-obatan.
9. Perawat atau dokter memberikan obat atropin sulfat yang merupakan obat
pilihan pertama pada bradikardi yang disertai gejala klinis yang buruk, jika faktor
penyebab sudah diatasi. Atropin sulfat mempunyai efek meningkatkan frekwensi
nadi dengan dosis yang direkomendasikan adalah 0,5 mg secara bolus melalui
intra vena setiap 3-5 menit sampai dosis maksimum 3 mg. Pemberian atropin
sulfat dengan dosis kurang dari 0,5 mg akan mengakibatkan efek yang
sebaliknya yaitu menurunkan frekwensi nadi. Pada bradikardi yang disertai
adanya akut iskemia koroner atau infark miokard, atropin sulfat harus diberikan
secara hati-hati, karena peningkatan frekwensi nadi dapat memperburuk iskemia
atau memperluas area infark. Hindari pemberian atropin sulfat pada irama EKG
AV Blok derajat II type 2 atau derajat III atau pada pasien AV Blok derajat III
disertai kompleks QRS yang lebar dan baru. Pada pasien ini dibutuhkan pacu
jantung.
10. Perawat dan atau dokter mempersiapakan pemasangan pacu jantung
transkutan sebagai tindakan utama yang harus segera dipasang pada bradikardi
yang tidak stabil (terutama AV Bok derajat II type 2 atau derajat III), atau jika
PENANGANAN BRADIKARDIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/3

pemberian atropin sulfat tidak berhasil. Terdapat beberapa keterbatasan


pemasangan pacu jantung transkutan yaitu menimbulkan rasa sakit atau gagal
menghasilkan rangsang mekanik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu
pemasangan dapat diberikan analgetik dan sedative, serta cari dan identifikasi
faktor penyebab terjadinya bradikardi. Jika pacu jantung sudah terpasang harus
selalu dipastikan rangsangan mekanik dan kaji ulang kondisi pasien. Jika pacu
jantung transkutan tidak efektif maka pacu jantung transvenous harus
dipersiapkan dan dipertimbangkan untuk konsultasi dengan kardiologis.
11. Perawat dan atau dokter mempertimbangkan obat-obatan pilihan lain yang
direkomendasikan untuk mengatasi bradikardi dengan gejala klinis yang serius
seperti epineprin dan dopamin. Obat-obatan ini dapat diberikan apabila
pemberian atropin sulfat tidak berhasil atau jika pacu jantung belum bisa
terpasang. Epineprin diberikan dengan dosis 2-10 microgram/mnt diberikan
perinfus secara titrasi, sedangkan dopamin diberikan secara titrasi dengan dosis
2-10 mikrogram/mnt. Pemberiannya dapat diberikan secara tersendiri atau dapat
digabung dengan epineprin. Pada saat pemberian lakukan pengkajian terhadap
kondisi cairan di intravaskuler dan bantuan lain yang diberikan.
12. Semua obat dan tindakan yang dilakukan didokumentasikan pada form catatan
perkembangan terintegrasi
13. Bila bradikardi menetap dan tidak teratasi, maka dokter jaga melakukan
konsultasi dengan kardiologist untuk penanganan selanjutnya

UNIT TERKAIT 1. SMF Spesialis


2. SMF Dokter Umum
3. Rawat Jalan
4. Rawat Inap
5. IGD
PENANGANAN BRADIKARDIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/3

ALGORITMA BRADIKARDI
BRIKARDI

Frekuensi jantung < 60/mnt dan tidak


adekuat untuk kondisi klinik

Pertahankan jalan nafas, bantu pernafasan bila perlu


Berikan Oksigen
Monitor EKG (kaji irama), tekanan darah, saturasi oksigen
Pasang IV

Apakah tanda dan gejala gangguan perfusi disebabkan oleh BRADIKARDI (misalnya gangguan
status mental, nyeri dada, hipotensi atau tanda-tanda lain dari syok)

Perfusi adekuat Perfusi tidak adekuat

Observasi./Monitor 1. - Siapkan Pacu Jantung Transkutan, gunakan segera pada blok


2. derajat II atau III
3. - Pertimbangan pemberian Atropin 0,5 mg IV sa mbil menunggu
4. Pacu Jantung, dapat diulang sampai 3 mg. Bila tidak efektif
5. segera aktifkan Pacu Jantung.
Catatan :
6. - P ertimbangkan pemberian epineprin, 2s/d10 ug/mnt) atau
Jika terjadi Henti Jantung ke Algoritme Henti
7. dopamin (2s/d10/kg BB/mnt) sementara menunggu Pacu Jantung
Jantung
8. atau jika Pacu Jantung tidak efektif.
Cari dan atasi faktor-faktor penyebab :
1. Hipovilemia
2. Hipoksia
3. Asidosis
4. Hiperkalemia
5. Hipoglikemia
6. Hipotermia
7. Keracunan Persiapan Pacu Jantung Trasvenous
8. Tamponade Jantung
9. Tension Pnemothorak Atasi penyebab
10. Trombosis (Koroner atau Paru) Pertimbangkan konsultasi ke Ahli
11. Trauma

Anda mungkin juga menyukai