Riset Pemasaran
Riset Pemasaran
Latar Belakang
Sejak krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan daya beli masyarakat menurun
drastis. Perekonomian di Indonesia diramalkan akan kesulitan untuk kembali tumbuh.
Dalam situasi krisis tersebut pangsa pasar kendaraan, khususnya sepeda motor di
Indonesia ternyata tidak terjadi penurunan yang luar biasa. Bahkan situasi ekonomi
yang tidak pasti telah mendorong produsen kendaraan Cina, Korea dan Indonesia
berani melakukan ekspansi untuk meraih pangsa pasar di Indonesia.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, pasar yang
paling menguntungkan di Indonesia adalah wilayah Jawa Timur. Jawa Timur
memimpin jumlah penjualan dengan total sebesar 17,1%. Di wilayah kota Malang
sendiri, lebih dari 4000 motor baru terdistribusi setiap bulannya ke seluruh dealer
motor di penjuru kota Malang.
1
PT Nusantara Surya Sakti Jl. Soekarno-Hatta D-510 Malang
2
Namun, beberapa bulan terakhir ini didapati data dari AISI bahwa pada bulan
April dan Juni penjualan motor menurun drastis sebesat 28,5%meskipun pada bulan
berikutnya penjualan kembali normal. Perusahaan tentunya perlu waspada terhadap
kejadian serupa yang mungkin terjadi kedepannya. Perusahaan perlu melakukan riset,
Apakah yang menyebabkan penurunan tersebut? Apakah karena kejenuhan pasar?
Oleh karenanya riset pemasaran ini dilakukan adalah untuk mengukur tingkat
kejenuhan pasar di wilayah kota Malang. Sehingga perusahaan dapat menentukan
langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejenuhan pasar produk
motor sepeda motor oleh konsumen di Malang. Agar kegiatan perusahaan tidak mati
perlu adanya inovasi agar mampu bersaing dengan competitor maka penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui ketertarikan calon konsumen terhadap inovasi di
dealer Kartika Sari Motor Dinoyo.
C. Landasan Teori
a) Biaya selama siklus hidup produk (cost life cycle) Merupakan urutan
aktivitas dalam perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, kemudian
desain, produksi (atau penyediaan jasa), pemasaran dan pelayanan kepada
pelanggan.
3
b) Penjualan selama siklus hidup produk (sales life cycle) Merupakan urutan
atau fase-fase hidup produk dan jasa dipasar, mulai dari pengenalan
produk atau jasa sampai pada pertumbuhan dalam penjualan dan akhiraya
kematangan, penurunan dan penarikan dari pasar.
Bila dikatakan bahwa produk mempunyai suatu siklus hidup, ini akan sama
saja dengan mengatakan bahwa sebuah produk memiliki siklus hidup berarti
menegaskan empat hai seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler (2002:347)
yaitu:
4
Empat tahap siklus hidup produk yang umum terjadi adalah :
Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap peluncuran produk, dimana
penjualan masih rendah karena produk baru saja diperkenalkan ke pasar.
Pelanggan belum mencari atau belum membutuhkan produk tersebut,
mereka bahkan tidak mengetahui adanya produk yang baru ini. Pada tahap
ini promosi sangat dibutuhkan untuk memberitahukan kepada pelanggan
manfaat dan cara penggunaan produk baru tersebut. Meskipun perusahaan
mempromosikan produk barunya, tetapi diperlukan waktu bagi pelanggan
untuk menyadari bahwa produk tersebut ada dan mempunyai manfaat
Kebanyakan perusahaan mengatami kerugian selama tahap perkenalan ini
karena mereka mengeluarkan banyak biaya untuk promosi produk dan
pengembangan tempat (saluran distribusi). Pada tahap ini, produk mulai
dipasarkan dalam jumiah yang terbatas dengan maksud untuk melihat
respon dari pelanggan. Pada tahap ini biasanya perusahaan tidak
menghasilkan laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan
produk baru tersebut
5
Sementara perusahaan berpotensi untuk melakukan kesalahan
perencanaan strategi yang besar pada tahap ini karena tidak memahami
siklus hidup produk, mereka hanya melihat peluang penjualan dan laba
yang besar pada saat awal pertumbuhan pasar tetapi melupakan pesaing-
pesaing yang akan segera datang. Dan ketika mereka mulai menyadari
kesalahan ini, mereka sudah terlambat. Tahap ini dicirikan oleh peningkatan
penjualan, peningkatan kompetisi, dan harga produk turun, tetapi laba total
yang diperoleh meningkat dan mencapai puncaknya.
6
mendiferensialkan produk mereka dapat memperoleh laba sampai pada saat
terakhir. Mereka dapat mempertahankan penjualan mereka dengan
mengikat pelangganpelanggan yang setia atau mereka yang lamban dalam
mencoba gagasan-gagasan baru. Tetapi perusahaan-perusahaan yang gagal
dalam mengantisipasi tahap penurunan dalam tahap awal siklus hidup
mungkin akan mengalami kebangkrutan. Ciri Dari tahap ini adalah
berkuranngnya penjualan dan permintaan konsumen, juga keuntungan atau
laba yang dihasilkan menjadi menurun.
Dari teori diatas dapat di simpulkan bahwa inovasi produk merupakan salah
satu faktor penting dalam kesuksesan suatu perusahaan melalui produk inovatif
yang mereka ciptakan guna memuaskan pelanggan. Sebab, kunci dari
keberhasilan produk adalah produk mampu beradaptasi terhadap perubahaan yang
terjadi.
7
c) Inovasi proses, mengubah maupun membangun proses produksi menjadi
lebih efisien.
d) Inovasi sistem distribusi, membuat saluran distribusi lebih sederhana
e) Inovasi manajemen, bertujuan membuat manajemen organisasi menjadi
lebih fleksibel dan lincah dalam menghadapi perubahan kondisi
lingkungan organisasi.
D. Proses Penelitian
Riset yang berjudul Tingkat Kejenuhan Produk Sepeda Motor di Kota Malang
ini kami lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah riset pemasaran. Dalam riset ini
kami meneliti tentang tingkat kejenuhan produk sepeda motor Honda di kawasan
malang khususnya di daerah Dinoyo. Untuk mendapatkan data terkait tingkat
kejenuhan pasar produk sepeda motor ini kami menyebar kuesioner sebanya 108 dan
kembali sebanyak 100 kuesioner. Dalam membagi kuesioner kami berkeliling di
daerah Kelurahan Dinoyo dan menyebar secara langsung kepada responden dengan
harapan apabila hal yang tidak jelas bagi responden dapat di tanyakan langsung
kepada kami selaku peneliti. Sasaran pembagian kuesioner kami adalah responden
yang berumur 18-25 tahun yang berada di daerah Kelurahan Dinoyo.
Proses penelitian kami terlebih dahulu membuat latar belakang, tujuan sampai
dengan pembuatan kuesioner terdapat beberapa hal yang membuat kami sedikit
merasa kesulitan. Mulai dari landasan teori yang kurang sesuai, penyusunan
instrument penelitian yang tidak relavan, revisi pertanyaan kuesioner yang tidak
mampu menjawab tujuan penelitian dan pencetakan kuesioner yang salah dan
akhirnya menjadi kuesioner yang berbentuk seperti sekarang ini. Proses penyebaran
kuesioner kami juga mengalami kesulitan mulai dari ketidak bersediaan responden
untuk mengisi kuesioner, berkeliling ke tempat yang potensial untuk menyebar
kuesioner, menjawab pertanyaan responden yang merasa kurang jelas terhadap
maksud kuesoner kami karena ada satu kalimat yang salah ketik, dan kuesioner yang
tidak kembali akibat hilang. Pada saat pembagian kuesioner kami juga menjelaskan
maksud dan tujuan penelitian kami yang di harapkan responden juga mengerti dan
menjawab dengan baik kuesioner yang kami berikan
8
hal yang menurut kami kesulitan dan sedikit kecewa terhadap jawaban responden,
seperti tidak terjawab semua pertanyaan dan pada pertanyaan terbuka ada responden
yang menjawab dengan bercanda yang tidak sesuai dengan pertanyaan dalam
kuesioner. Hal tersebut membuat kami kesulitan dalam menganalisis data dari
kuesioner, Akan tetapi sebagian besar kuesioner yang kami sebarkan sesuai dengan
harapan kami dan memudahkan dalam mengerjakan paparan hasil penelitian
Hasil dari rekapan kuesioner kami paparkan dalam bentuk tabel dan diagram
lingkaran agar mudah untuk memahami isinya. Diagram lingkaran dibuat sejumlah
dengan pernyataan dan pertanyaan yang ada dalam kuesioner kecuali nama. Hasil dari
diagram lingkaran kemudian dianalisis dan disimpulkan. Sehingga tujuan dari
penelitian ini dapat diketahiu hasilnya. Demikian proses penelitian riset pemasaran
yang telah kami lakukan. Semoga kedepannya kami dapat menjadi pelajaran untuk
memperbaiki penelitian-penelitian dikemudian hari dan berharap hasil penelitian kami
juga berguna baik itu untuk perusahaan, akademis maupun pengetahuan.
E. Analisis Data
a. Jenis Kelamin Responden
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini jumlah
responden pria dan wanita :
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Pria 80
2 Wanita 20
3 Total 100
9
Dalam diagram dihasilkan sebagai berikut:
Jenis Kelamin
20%
Pria
Wanita
80%
Dari jumlah dan prosentase diatas, jelas bahwasanya pria yang menjadi
responden yang paling banyak dalam kuesioner ini adalah pria, sekitar 80% dari
100% reponden yang dibuat oleh penyaji, sedangkan wanita menduduki 20% dari
100% responden.
b. Umur Responden
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini umur
responden yang mengisi kuisioner:
No Umur Jumlah
1 18-20 Tahun 33
2 21-25 Tahun 67
3 Total 100
Umur Responden
18-20
33% Tahun33
Berdasarkan penyajian data diatas, umur responden terdiri dari 33% berusia
18-20 tahun, dan 67% berusia 21-30 tahun.
10
c. Jumlah Anggota Keluarga
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data jumlah
anggota keluarga dari responden
No Jumlah Anggota Jumlah
1 3 Orang 20
2 4 Orang 27
3 > 4 Orang 53
4 Total 100
Jumlah Anggota
Keluarga
3 orang
20%
53% 4 orang
27%
>4 orang
Dari pemaparan hasil prosentase diatas bahwasanya dari 100 responden ada
20% responden yang memliki jumlah keluarga 3 orang. 27% responden memiliki
jumlah keluarga 4 orang dan 53% responden memiliki .keluarga lebih dari 4
orang.
d. Keperluan Responden akan Sepeda Motor
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data pendapat
responden tentang pentingnya setiap anggota keluarga memiliki sepeda motor
No Tanggapan Jumlah
1 Perlu 50
2 Tidak perlu 50
3 Total 100
11
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :
Penting
50% 50%
Tidak Penting
1 1 sepeda motor 8
2 2 sepeda motor 42
3 3 sepeda motor 29
4 4 sepeda motor 21
5 Total 100
12
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :
1 Honda 136
2 Yamaha 50
3 Suzuki 22
4 Kawasaki 4
5 Total 212
13
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut :
10%2% Honda
Yamaha
24%
Suzuki
64%
Kawasaki
1 Iya 31
2 Tidak 69
3 Total 100
Pengaruh tren
31% Iya
69% Tidak
14
patokan bagi mereka dalam membeli sepda motor baru, namun ada juga yang
beranggapan bahwa tren tidak menjadi patokan bagi mereka dalam memilih
sepeda motor baru yaitu sebanyak 69% responden.
h. Perlunya Inovasi atas Model Sepeda Motor
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data
responden mejawab perlunya inovasi terhadap model sepeda motor
No. Tanggapan Jumlah
1 Iya 79
2 Tidak 21
3 Total 100
21%
Iya
Tidak
79%
Dari hasil data diatas, dapat dianalisi bahwa 79% responden beranggapan
bahwa perlu adanya inovasi terbaru terkait model sepeda motor saat ini,
sedangkan 21% responden lain mengatakan tidak perlu. Berdasarkan data tersebut
apabila dikaitkan dengan poin sebelumnya terkait minat reponden terhadap
merek, maka perlu dilakukannya inovasi bagi produk yang mulai memasuki tahap
kedewasaan (maturity). Karena pada tahap tersebut, persaingan cenderung
agresif. Namun dengan dilakukannya sebuah inovasi, perusahaan akan mampu
beradaptasi dalam lingkungan persaingan yang dinamis (Kusumo, 2006).
15
i. Jenis Sepeda Motor Yang Di Minati Responden
No. Jenis Sepeda Motor Jumlah
1 Matic 40
2 Bebek 16
3 Sport 32
4 Trail 5
5 Lainnya 7
6 Total 100
Mati
c
5%7%
40% Bebe
k
32%
Lainn
16% ya
Dari hasil analisah diatas, 40% respsonden memiliki minat terhadap jenis
motor matic, 16% responden berminat terhadap jenis motor bebek, 32%
responden berminat terhadap jenis motor sport, 5% responden berminat terhadap
jenis motor trail, sedangkan 7% sisanya berminat terhadap jenis motor lainnya.
3 Total 100
16
Dalam diagram ditunjukkan sebagai berikut:
1-11 bulan
1-5 tahun
13%
87%
Dari hasil analisis diatas, 13% responden baru saja membeli sepeda motor
dalam waktu 1-11 bulan yang lalu, sedangkan sisa 87% responden terakhir kali
membeli sepedar motor dalam lebih dari 1 tahun yang lalu.
17
l. Ketertarikan Membeli Sepeda Motor Baru
No. Tanggapan Jumlah
1 Ya 67
2 Tidak 33
3 Total 100
33% Ya
67% Tidak
1 Honda 64
2 Yamaha 12
3 Kawasaki 9
4 Suzuki 4
5 Lainnya 11
6 Total 100
18
Honda
11%
4%
9% Yamaha
12% 64% Kawasaki
Lainnya
Dari hasil analisa diatas, presentase merek mana yang inovasinya paling
ditunggu oleh responden adalah Honda dengan 64%, lalu Yamaha sebanyak 12%,
kemudian Kawasaki sebanyak 9% responden, dan Suzuki sebanyak 4%
responden, dan 11% responden sisanya menunggu inovasi terbaru dari merek-
merek motor seperti Vespa dan lain sebagainya.
19
F. Pembahasan
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa saat ini produk Honda masih
dalam tahap pertumbuhan (growth), dimana produk diterima oleh pasar dan penjualan
tumbuh dengan cepat pada saat produk mulai mencapai pasar (Griffin, 2002).
Sedangkan untuk produk Yamaha, Kawasaki, Suzuki dan Lainnya sudah mulai
memasuki tahap Kedewasaan (maturity), dimana pertumbuhan penjualan melambat
karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial (Kotler, 2002).
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa produk sepeda motor jenis matic dan
sport adalah produk yang masih dalam tahap pertumbuhan (growth). Sedangkan
sepeda motor jenis bebek mulai memasuki tahap kedewasaan dimana penjualan mulai
mendatar. Dan untuk sepeda motor jenis trail sudah memasuki tahap penurunan
(decline), dimana penjualan mulai menurun sejalan dengan perubahan selera
konsumen atau diluncurkannya produk baru yang lebih menarik (Griffin, 2002).
Dalam hal ini untuk model sepeda motor bebek dan trail perlu perlu adanya inovasi
produk atau sistem baru yang membawa kesuksesan ekonomi bagi perusahaan dan
kesuksesan sosial bagi konsumen serta komunitas atau lingkungan yang lebih luas.
(Fobtana 2011).
20
G. Kesimpulan
Dari seluruh poin yang telah kami jabarkan pada bab sebelumnya, tidak semua
poin kami jadikan tolak ukur untuk mengukur kejenuhan produk sepeda motor saat ini
di Kota Malang. Kami menentukan beberapa poin penting untuk dijadikan tolak ukur,
di antaranya adalah minat responden terhadap merek dan jenis produk, inovasi produk
dan lain sebagainya.
Dari hasil riset pasar dan Analisa data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa:
21
H. Daftar Pustaka
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How to Earn It, How to Keep It. Kentucky:
McGraw-Hill.
Hurley, R.F. dan G.T.M, Hult. 1998. Innovation, Market Orientation and
Organitational Learning: An Integration and empirical examination, Journal of
Marketing, 62(3).
22