Meskipun gastroenteritis akut dianggap sebagai penyakit ringan,
penyakit ini tetap menjadi salah satu penyebab mordibitas dan mortalitas tertinggi pada anak di dunia. Diperkirakan terdapat 520.000 kematian pada anak berusia kurang dari 5 tahun setiap tahunnya atau sekitar 10% dari kematian anak di seluruh dunia (Adam, 2016) Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 8 tahun. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) (Adam, 2016). Diketahui bahwa angka mortalitas dari penyakit ini menurun setiap tahunnya, dari 4,6 juta penderita pada tahun 1970-an menjadi 3 juta pada 1980-an dan menjadi 2,5 juta pada tahun 1990-an. Sampai saat ini virus masih merupakan penyebab tersering gastroenteritis pada anak, walaupun beberapa spesies bakteri dan parasit juga menjadi penyebab penyakit ini (Adam, 2016). Perkiraan diare yang disebabkan infeksi amoeba diperkirakan terjadi sebanyak 50 juta kasus setiap tahunnya di seluruh dunia dan menyebabkan 100.000 kematian. Hal ini menunjukkan suatu fenomena puncak gunung es, karena hanya sekitar 10-20% dari seluruh individu terinfeksi yang bersifat simptomatik. Kejadian infeksi amoeba lebih tinggi di negara berkembang, daerah yang memiliki sanitasi yang kurang atau buruk (seperti daerah tropis), institusi anak cacat, dan homoseksual. Infeksi amoeba dapat terjadi pada semua golongan usia dan terjadi frekuensi kejadiannya tidak memandang jenis kelamin (Vinod, 2012). Vinod, K. 2012. Amebiasis Epidemiology and tropical medicine. Sydney : USYD press Levine, A. 2017. Pediatric Gastroenteritis in Emergency Medicine. Boston : Harvard Publicity