PENDAHULUAN
semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara
yang bersifat nasional. Hal ini berarti bahwa kedudukan seni tradisional sangat
bangsa, baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Dalam peraturan UU
dan perilaku kreatif dan inovatif. Hal ini berarti pendidikan merupakan institusi
utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
1
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
dirancang dan dilaksanakan dalam kaitan yang harmonis dan selaras dengan
mempesiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja, baik bekerja sendiri atau
mempunyai sikap dan perilaku kreatif dan inovatif.Hal ini berarti Pendidikan
merupakan institusi utama dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang
perubahan yang terjadi dalam sebuah tatanan masyarakat, bangsa, dan negara.
siswa- siswinya untuk berkarya, terutama dalam mata pelajaran Seni Budaya
membuat karya seni kriya tekstil. Dengan mempelajari karya seni kriya tekstil
teknik membatik, maka siswa dituntut untuk mampu membuat kerajinan batik
celup ikat sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang
lain serta memiliki nilai estetika yang tinggi. Dengan mempelajari celup ikat,
maka siswa dituntut untuk mampu menciptakan motif yang bervariasi pada kain
2
sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang berbeda dengan yang lain serta
Oleh sebab itu untuk lebih meningkatkan karya siswa tersebut, maka siswa
dibebankan pada mata pelajaran membuat batik celup ikat. Pada mata pelajaran
ini, siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam membuat pola kriya tekstil
dengan teknik ikat celup untuk menghasilkan produk kain yang berkualitas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil batik celup ikat siswa
diharapkan bukan hanya sekedar dapat membuat batik celup ikat, tetapi
ketepatan letak motif, proses mengikat dan pewarnaan batik yang memiliki
Marinah Al-Hidayah dan wawancara dengan guru bidang studi bahwa siswa telah
melakukan praktek batik celup ikat, tetapi hasilnya belum maksimal sesuai
akar masalahnya addalah pengetahuan siswa sangat minimal tentang batik celup,
masalahnya mata pelajaran bukanlah mata pelajaran yang utama dalam perolehan
kelulusan siswa, sehingga siswa dan guru selalu tentang batik celup ikat
Teknologi Marinah Al-Hidayah pada mata pelajaran seni budaya siswa harus
memiliki kemampuan dalam membuat karya kriya tekstil batik celup ikat.
3
Faktor yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM yaitu
tersedianya fasilitas yang memadai untuk pembuatan batik sehingga proses belajar
pemahaman, dan keterangan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam
bagaimana bentuk dan fungsi dari alat dan bahan tersebut. Siswa membutuhkan
penjelasan mengenai proses pembuaan batik celup ikat dari setiap tahap-tahapan,
batik celup ikat sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan siswa menjadi
kreatif untuk menghasilkan karya batik celup ikat yang indah. Peneliti hendak
melakukan penelitian dengan membuat batik celup ikat dengan teknik mengikat
motif dalam membuat batik celup ikat sehingga dapat menambah pengetahuan
Batik ikat celup merupakan ragam hias kain yang dibentuk melalui proses
celup rintang, teknik ini merupakan kerajinan batik yang sudah lama dikenal
Indoneia, dimana teknik mewarnai kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan
pencelupan. Julian (2012) celup ikat adalah motif gambar yang terbentuk pada
bidang kain akibat dari perintangan warna melalui diikat, jelujur, dilipat pada
bagin-bagian tertentu dari permukaan kain sesuai dengan pola yang diinginkan
untuk kemudian dicelup kedalam zat pewarna, sedangkan proses ikat mengikat ini
disebut nali yang dilakukan pada permukaan kain. Teknik ikat celup
4
diaplikasikan pada busana agar terlihat lebih berwarna dan mendapatkan motif
yang unik erta berariasi. Teknik ikat celup telah menjadi trend busana di
Indonessia dan menghiasi gerai busana di tanah air serta saat ini mendapatkan
perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkaian warna-
warni yang menawan. Oleh kaena itu motif yang terdapat pada batik ikat celup
dengan kebutuhan. Batik ikat celup adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan
malam sebagai bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan pada
kain yang berfungsi merintangi warna masuk ke serat kain. Perbedaan cara
mengisi, melipat, menggulung, dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan
motif yang berbeda. Kemampuan dalam membuat teknik ikat celup dapat
Ikat celup teknik mengikat benda dilakukan dengan cara menjumput kain
yang diisi dengan kelereng kecil sesuai dengan motif yang dikehendaki,
dilanjutkan dengan mengikat dengan menggunakan tali rafia atau karet dan
maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
5
Dalam meningkatkan kemampuan, keterampilan keahlian sumber daya
prosedur kerja yang telah ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan motif yang
B. Identifikasi Masalah
yaitu:
hasil batik celup ikat pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas X SMK
6
5. Kesulitan siswa dalam menerima mata pelajaran seni budaya membuat
kompetensi.
C. Pembatasan Masalah
dana, kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dalam hal ini penulis
membatasi masalah pada siswa kelas X SMK Islam Teknologi Marinah AL-
Hidayah. Pelaksanaan celup ikat yang digunakan dibatasi pada teknik mengikat
benda kelereng dengan ukuran 2 inch dengan menggunakan zat warna sintesis
atau kimiawi yaitu wantex warna merah serta kain yang digunakan adalah kain
D. Rumusan Masalah
7
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Seni budaya, bahwa pentingnya
3. Bagi Peneliti, sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain
8
BAB II
A. Kerangka Teoritis
Kata kemampuan sama artinya dengan kecekatan. Mampu atau kecekatan adalah
yang dapat melakukan dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan mampu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa kemampuan berasal dari kata
mampu yang artinya kuasa (bisa atau sanggup) melakukan sesuatu. Hal ini
tertentu.
9
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
diperoleh melalui proses belajar demi mencapai tujuan sesuai dengan yang
Kemampuan membuat batik celup ikat adalah suatu karya yang dibuat
dengan menggunakan teknik celup ikat yaitu teknik ikatan pada bagian kain yang
10
Dari gambar desain diatas, dapat dianalisis sebagai berikut :
a. Bahan :
- Tali Rafia
- Kelereng
b. Model :
- Ukuran motif 5 cm
- Jarak motif 2 cm
- Ukuran 50 cm X 50 cm
e. Jumlah Motif
f. Jumlah lilitan :
g. Warna
11
3. Pengertian Batik Celup Ikat (Jumputan)
mengambil dengan semua ujung jari tangan kemudian diisi dengan biji-bijian
sesuai dengan motif yang dikehendaki, dilanjutkan dengan mengikat, dan terakhir
melakukan pencelupan kedalam pewarna. Oleh karena itu, sebagian orang juga
menyebut Jumputan sebagai batik ikat celup. Batik ikat celup merupakan ragam
hias kain yang dibentuk melalui proses celup rintang, teknik ini merupakan
kerajinan batik yang sudah lama dikenal Indoneia, dimana teknik mewarnai kain
dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Oleh kaena itu motif yang
terdapat pada batik ikat celup diperoleh dari penerapan warna-warna pada kain.
Adapun alat, bahan dan proses tahapan pembuatan batik celup ikat,
a) Bahan Dasar
Kain sebagai bahan baku utama celup ikat umumnya memakai kain katun
dan kain mori ( kain yang berasal dari serat kapas ) dengan berbagai macam
kualitas. Adapun jenis-jenis kain yang biasa digunakan dalam pembuatan batik
12
1. Kain dari serat kapas, diantaranya kain Mori Primisima, Mori Prima, Mori
Biru, Blaco, Mori Voilissima, katun dan kain berkolin ( kain yang telah
2. Kain campuran serat kapas, diantaranya kain saten ( serat kapas dan
3. Kain yang berasal dari serat protein (binatang), diantaranya kain sutra dan
wol.
Pemakian bahan tekstil dari kpas terdesak oleh bahan tekstil dari serat
buatan, tetapi hingga kini kapas masih tetap memegang peranan penting. Dalam
perindustrian tekstil +/- 51% dri produksi tekstil di dunia masih dari kapas.
Menurut perkiraan, kapas telah dikenal sejak +/- 5.000 tahun sebelum Masehi.
Herodotus menerangkan bhawa pada tahun 425 sebelum masehi orang India telah
Tiongkok dan Jepang. Serat kapan mempunyai afinitas yang besar terhadap air,
dan air mempunyai pengaruh yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang
Kain katun merupakan produk tekstil yang terbuat dari serat kapas yang
ditenun menjadi kain. Kain katun memiliki sifat-sifat menguntungkan adalah sifat
yang kuat dalam keadaan basah bertambah 25%, dapat menyerap air
Goet Poespo (2005:76), kain katun memiliki sifat kuat (bahkan ketika basah
13
masih menyerap), menarik panas tubuh, kusut, susut atau mengerut (kecuali
Kain katun prima adalah jenis kain kualitas no.2. kain ini sedikit lebih
rendah dari kain primisima baik dari tebal benang dan serat lebih longgar. Akan
tetapi kain katun prima masih adem atau tidak panas di pakai dan banyak di sukai
oleh pemburu batik karena harga yang terjangkau.Katun prima adalah salah satu
bahan kain batik tulis Indonesia, yang merupakan jenis kain yang terbuat dari
bahan kapas. Salah satu alasan jenis kain ini cocok dipakai sebagai bahan dasar
pembuatan batik dikarenakan oleh sifatnya yang mudah menyerap bahan pewarna;
Garam
Garam digunakan sebagai penguat untuk bahan pewarna tekstil yang akan
Air
pencelupan kain serta untuk mencuci kain yang sudah dilakukan pencelupan.
14
a. Kompor
Untuk memasak pewarna yang sudah dicampurkan dengan air dan garam.
b. Panci
c. Tali Rafia
Digunakan sebagai alat pengikat benda pada kain yang akan di celup ikat
dan sebagai penghalang warna agar rtidak terkena pewarna wantex pada saat
pencelupan.
d. Kelereng
e. Ember Plastik
f. Wantex
15
Untuk menggambar motif diperlukan penggaris dengan panjang 30cm,
5. Teknik Mengikat
pola sesuai dengan desain yang diinginkan, maka ada beberapa macam ikatan
kain degan satu kali ikatan saja, sehingga didapat satu motif ikatan. Hasil
Pada teknik ikatan ganda, kain diberi ikatan lebih dari satu ikatan sehingga
didapat motif ikatan lebih dari satu atau ganda. Hasil dari Ikatan Ganda
16
Gambar 2.3 Ikatan Ganda
Sumber : Diktat Kriya Tekstil 2012
3) Ikatan Silang
didapat motif ikatan dalam bentuk menyilang satu dengan yang lainnya.
Garis ganda digunakan untuk membuat pola desain kain yang ukurannya
17
pusat yang diinginkan, kemudian diikat secara bertahap sesuai jarak yang
dikehendaki.
6) Ikatan Pengerutan
7) Mengikat Benda
Pola ini dibuat dengan mengikat benda yang ukurannya seragam. Caranya
siapkan benda yang akan diikat pada kain sesuai dengan motif yang
teknik mengikat benda, yaitu dikerjakan dengan cara diikat dengan tali rafia
18
sesuai dengan pola yang sudah ditentukan dan kemudian dicelupkan kedalam zat
pewarna tekstil.
Teknik mengikat benda adalah bgian yang sudah ditentukan atau yang
sudah dibuat polanya kemudian diisi dengan kelereng atau biji-bijian, kemudian
diikat kencang dengan menggunakan tali rafia atau karet sehingga pada saat
melakukan pencelupan kain yang diikat tidak terkena zat pewarna, sehingga
Untuk mendapatkan hasil motif batik yang serasi sebaiknya membuat garis
pertolongan pada kain. Garis-garis tersebut untuk menentukan motif batik agar
pada kain. Garis pertolongan sebaiknya diukur serasi sesuai dengan lebar kain,
misalnya 5 - 10cm.
titik-titik motif yang akan dibuat. Untuk memperjelas letak motif gunakan kapur
19
atau pensil. Ada bermacam-macam motif batik beraturan dan motif bebas
diantaranya:
20
Gambar 2.10 Motif beraturan dengan kombinasi besar kecil
Sumber : Adicita Karya Nusa(2001)
21
Gambar 2.13 Motif dengan pola serak
Sumber : Adicita Karya Nusa (2001)
Motif yang akan digunakan dalam membuat batik celup ikat teknik
mengikat benda adalah motif pola serak. Pola serak adalah bentuk pola hias yang
diperoleh dengan cara mengulang ngulang suatu motif hias yang ditempatkan
secara teratur pada jarak-jarak tertentu. Pola serak biasanya motifnya kecil, dan
penempatan motif dapat menghadap kesatu arah, dua arah atau kesemua arah.
7. Pencelupan
Pencelupan adalah suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara
merata dan baik, sesuai dengan warna yang diinginkan. Sebelum pencelupan
dilakukan maka harus dipilih zat warna yang sesuai dengan serat. Pencelupan
dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik dengan menggunakan alat alat
mendispersikan zat warna dalam air atau medium lain, kemudian memasukkan
bahan tekstil kedalam larutan tersebut sehingga terjadi penyerapan zat warna
kedalam serat. Penyerapan zat warna kedalam serat merupakan suatu reaksi
22
asam, alkali atau lainnya ditambahkan kedalam larutan celup dan kemudian
yaitu :
Tahap pertama merupakan molekul zat warna dalam larutan yang selalu
bergerak, pada suhu tinggi gerakan molekul cepat. Kemudian bahan tekstil
dimasukkan kedalam larutan celup. Serat tekstil dalam larutan bersifat negatif
pada permukaannya sehingga dalam tahap ini terdapat dua kemungkinan yakni
molekul zat warna akan tertarik oleh serat atau tertolak menjauhi serat. Oleh
karena itu perlu penambahan zat zat pembantu untuk mendorong zat warna lebih
Dalam tahap kedua molekul zat warna yang mempunyai tenaga cukup
besar dapat mengatasi gaya gaya tolak dari permukaan serat, sehingga molekul
zat warna tersebut dapat terserap menempel pada permukaan serat. Peristiwa ini
disebut adsorpsi.
adalah penetrasi atau difusi zat warna dari permukaan serat kepusat. Tahap ketiga
23
8. Pewarnaan
Pewarnaan pada batik celup ikat dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
celup, colet, dan spray atau disemprot. Pencelupan dengan cara memasukkan
seluruh bagia kain yang telah diikat kedalam larutan warna. Namun sebelum
bahan penutup pendukung seperti plastik atau bahan lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik rintang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak yang
beragam.
Wantex juga sering digunakan pada teknik pewarnaan batik dengan teknik
celup. Zat warna ini bersifat larut dalam air, mempunyai banyak warna dan mudah
ditemukan. Campuran yang biasa digunakan wantex pada saat pencelupan yaitu
tawas, cuka atau garam. Nama wantex mungkin berbeda beda tiap daerah, ada
Kekurangan proses ini adalah Jika campuran antara pewarna wantex dan
tawas, cuka atau garam maka warna tidak akan bertahan lama, tidak kuat , cepat
panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang
24
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam
biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Dalam seni rupa, warna bisa
berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat
proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi
kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan
negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan
karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoretis sebenarnya putih
bukanlah warna). Nilai istilah dalam seni lukis yaitu kecerahan mengacu pada
kualitas terang atau warna gelap. Para darks adalah nilai rendah atau
Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan celup
25
Gambar 2.14 Membuat Pola diatas Kain
Letakkan kelereng pada bagian yang sudah ditentukan dan ikat dengan tali
sendok makan kedalam panci. Aduk sampai rata kemudian nyalakan api
26
Gambar 2.16 Mencampur wantex dan garam kedalam air
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2017)
Setelah airnya hangat masukkan kain kedalam air yang sudah tercampur
27
Selama menunggu air mendidih, kain dibolak balik agar warnanya merata
Setelah cukup api dimatikan, lalu angkat kain dari panci , diamkan selama
+/- 15 menit.
28
B. Penelitian Relevan
Dibawah ini disajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian. Hasil
kemampuan membuat ikat celup teknik lipat siswa jurusan kriya tekstil SMK
penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam membuat batik ikat
C. Kerangka Konseptual
kain yaitu pola serak yang berbentuk bulatan atau petak. Dengan demikian akan
dalam membuat pola kriya tekstil dengan teknik ikat celup untuk menghasilkan
produk kain yang berkualitas.Oleh sebab itu untuk lebih meningkatkan karya
siswa tersebut, maka peserta didik dibebankan pada mata pelajaran membuat batik
celup ikat.
proses pembuaan batik celup ikat dari setiap tahap-tahapan, dan kemudian
29
ikat sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan siswa menjadi kreatif
D. Pertanyaan penelitian
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif yaitu suatu cara atau
teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas tentang gejala-gejala yang ada pada
siswa dalam membuat kerajinan batik celup ikat pada mata pelajaran Seni Budaya
Hal ini didukung oleh Sugiyono (2015), bahwa penelitian deskriptif adalah
sistematis, faktual, akurat mengenai fakta dan sifat populasi terebut. Pada
Penelitian ini menerapkan proses batik celup ikat dalam bentuk frahmen
dan rencana penelitian akan dilaksanakan di SMK Islam Teknologi Marinah Al-
ajaran 2016/2017.
31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Hidayah Medan, yang terletak dijalan Panglima Denai No. 28 Medan. Waktu
1. Variabel Penelitian
dalam membuat kerajinan batik celup ikat teknik mengikat benda ( kelereng )
2. Defenisi Operasional
kerajinan batik celup ikat yaitu kemampuan dalam membuat pola, kekuatan
mengikat/ melilit kain yang sudah diberi kelereng, kemampuan memberi warna,
serta kerapian.
1. Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X SMK IT
32
pelajarn Seni Budaya. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2015) bahwa populasi adalah seluruh objek (orang,
penelitian. Adapun jumlah siswa kelass X dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Data Siwa SMK Islam Teknologi Marinah Al-Hidayah kelas X
1. X TIK 33 Siswa
2. X Akuntansi 8 Siswa
Jumlah 51 Siswa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Islam
Kelas.
2. Sampel Penelitian
sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Dalam pengambilan sampel,
menurut Arikunto (2011) yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari
33
sampling karena menurut Sugiyono (2015) jumlah populasi yang kurang dari 100
peserta didik kurang dari 100, maka sampel yang diambil peneliti adalah seluruh
Sampling. Dengan demikian yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah
51 orang siswa.
secara efektif dan efisien.Disamping itu instrumen juga sering disebut juga
sebagai alat evaluasi. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpul data variabel analisis hasil pembuatan batik celup ikat dengan teknik
mengikat benda.
Instrumen yang baik harus memiliki dua syarat yaitu valid fan realiabel
logika, jadi tidak merupakan suatu koefisien validitas yang dihitung secara
pokok bahasan yang tercakup dalam tes ialah berdasarkan banyaknya isi (materi)
masing-masing pokok dan sub pokok bahasan seperti tercantum dalam kurikulum
34
Sedangkan reliabilitas dilakukan oleh 5 orang pengamat yang sudah ahli
Keluarga dan 2 Orang Guru SMK Islam Teknologi Marinah Al-Hidayah medan
untuk mengukur hasil pembuatan batik celup ikat teknik mengikat benda.
lembar kriteria ini akan diperoleh data objektif tentang hasil kerajinan batik celup
ikat. Penentuan skor dilakukan dengan rentang nilai 4-1, dimana skor 4 = sangat
baik, 3 = baik, 2 = kurang baik, dan skor 1 = tidak baik. Adapun kisi-kisi lembar
pengamatan kemampuan membuat kerajinan batik celup ikat dapat dilihat pada
c. Buat pola pada kain dengan ukuran pola 5 cm dan jarak pada tiap-tiap
d. Persiapkan kelereng dengan ukuran diameter 2 inch dan tali rafia dengan
e. Ikat atau lilit kain yang sudah berisi kelereng dengan menggunakan tali
35
f. Persiapkan kompor, panci, air, garam serta wantex warna merah
dan garam sebanyak 1,5 sendok makan kemudian aduk rata dengan
h. Cuci kain terlebih dahulu dengan air bersih sebelum dimasukkan atau
i. Setelah kain dicuci masukkan kain kedalam pewarna dan rebus kain
selama 60 menit sambil dibolak balikkan dengan sendok kayu agar warna
k. Setelah kain didiamkan selama 15 menit kain dicuci dengan air bersih
m. Setelah kain kering, buka ikatan pada kain dan setrika kain untuk
n. Setelah itu kain di obras atau jahit pinggir agar pinggiran kain tidak
36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengamatan Hasil Pembuatan Kerajinan batik Celup Ikat
4 3 2 1
dihasilkan
sebelum pencelupan
setelah pencelupan
Keterangan :
kerajinan batik celup ikat, dimana angka tersebut membpunyai keterangan nilai
ebagai berikut:
37
F. Uji Kesepakatan Pengamat
dengan menggunakan Analisis Varians Satu Jalur ( ANAVA satu jalur ) dengan
taraf signifikan 5% yang dikemukakan Sudjana (2002). Bila Freg hitung < Freg
tabel, maka disimpulkan tidak ada perbedaan hasil penilaian dari kelima
penelitian.
menggunakan rumus :
pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa Fo < Ft
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil
Setelah memperoleh semua data, maka data tersebut akan ditabulasi dan
38
1. Mentabulasi Data
M=
Keterangan :
N = Banyaknya Sampel
rumus :
1
SD = (. 2 ) ( 2 )
Keterangan :
SD : Standar Deviasi
39
N : Banyaknya sampel
Mengikat Benda.
= 100%
Arikunto (2011)
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuansi
N = Jumlah Responden
40
DAFTAR PUSTAKA
Bumi Aksara
Biranul Anas, Drs. Tanpa tahun. Indoneia Indah Batik (8). BP3 taman mini
Musman, Ati dan B.Arini, Ambar. 2011. Batik warisan adiluhur nusantara.
Yogyakarta: G-Media.
Ningsih Rini. 2001. Membuat Batik Jumputan. Yogyakarta. Adicita Karya Nusa
Nanang Ajim. 2015. Pewarnaan dengan Teknik Rintang Warna dengan Ikatan.
darihttp://www.mikirbae.com/2015/11/pewarnaan-dengan-teknik-
rintang-warna.html
41
Santi, Suvera (2015). Analisis Kemampuan membuat batik ikat celup teknik lipat
Medan.
http://www.bangkalankab.go.id/index.php/2013-10-07-02-30-
41/ekonomi/115-kerajinan-batik
http://batikjumputanasli.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-batik-
jumputan.html
Ahmad Falah Adikara. 2015. Pengertian dan Sejarah Batik Celup Ikat.
http://justiceleague10mipa133.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-
sejarah-batik-celup-ikat.html
2012. membuat batik teknik jumputan ikat celup. Diakses pada 16 maret 2017 dari
http://sanggarmodel.blogspot.co.id/2012/12/membuat-batik-teknik-
jumputan-ikat-celup.html
42
http://www.kamuskbbi.id/kbbi/artikata.php?mod=view&kerajinan&id=37996-
arti-maksud-definisi-pengertian-kerajinan.html
https://www.google.co.id/search?q=pewarna+jenis+direct&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ved=0ahUKEwip7sb10PXSAhUZTo8KHSJuDZ4Q_AUIBy
gC&biw=1366&bih=667#imgrc=rzemJ2PEYU8KmM:
http://irfanjulio.blogspot.co.id/2012/07/teori-warna-brewster.html
43