ii
SKRIPSI
i
ii
iii
iv
Motto
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpah
ajuhkan sebagai salah satu syarat penulisan skripsi dengan judul Pengaruh
Pasien Penulis menyadari bahwa Proposal ini jauh dari kata sempurna untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar
dapat memberikan yang terbaik lagi di waktu - waktu yang akan datang semoga
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
beserta staf pimpinan fakultas yang telah membekali penulis dengan ilmu
Menyelesaikan proposal.
vi
5. Bapak Kepala Puskesmas Waiwerang yang telah mengizinkan dan menerima
6. Bapak dan Mamaku tersayang, terima kasih telah mendidik dan membesarkan
7. Kakak ku Zakarias Nama Gole dan Florensius Wadan Sabon yang selalu
penyusunan skripsi
9. Remigius Sinun Usen yang selalau memberikan bimbingan dan doa selama
menyelesaikan Skripsi
11. Terimakasi kepada Ibu koz dan teman teman koz ku (Donna,Lina, Samsia,
Deby, Melan, Manti, Riska.) yang selalu memberikan jalan keluar serta
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
vii
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jau dari kata sempurna untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar dapat memberikan yang terbaik lagi di waktu waktu yang akan datang
Maumere,Juli 2017
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
2.1.4 Faktor faktor yang mempengaruhi pelayanan jasa................................ 14
2.5 Hipotesis........................................................................................................ 30
xii
3.8.4 Analisis regresi sederhana .......................................................................... 40
4.2 Visi misi, Nilai dan Janji Perbaikan Puskesmas Waiwerang .................... 46
LAMPIRAN ........................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Lembaran Kuesioner
3. Hasil Uji Validitas Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa dan Kepuasan Pasien
Pasien
5. Hasil Uji Normalitas Tingkat Kuaitas Pelayanan Jasa dan Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien
xvii
BIODATA
Identitas diri
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia yang positif secara sosial dan ekonomis. Untuk
maksud pada ayat 1 dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki, (3)
1
(5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur
global.
2
diantaranya: (1) kehandalan dimana karyawan memberikan pelayanan yang sesuai
dengan harapan pelanggan, (2) daya tanggap yakni motivasi para karyawan dalam
pertanyaan atau keluhan dari pelanggan, (4) perhatian yaitu sikap karyawan yang
menunjukan perhatian yang tulus dalam melayani pelanggan, (5) bukti langsung
Empati, dan Daya Tanggap. kualitas pelayanan dibidang kesehatan sangat banyak
kota Larantuka Ibukota Flores Timur terdiri dari 19 kecamatan, dengan jumlah 8
kecamatan berada di Pulau Flores bagian timur, 3 kecamatan di pulau Solor dan 8
kecamatan berada di pulau Adonara, atau 58,8% berada di Flores timur, 28,67%
berada di pulau Adonara dan 12,48% berada di pulau Solor dengan luas daratan
luas daratan pulau Flores bagian timur seluas 1.056,49km2, luas daratan pulau
terdiri dari tiga pulau yang memiliki satu rumah sakit umum, yaitu Rumah Sakit
3
Umum Larantuka ,maka dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan yang
prasana, fasilitas dan tenaga medis. Proses rujukan atau pengobatan lebih lanjut
kesehatan berupa rujukan atau pengobatan lebih lanjut dari kedua pulau tersebut,
kadang membawa kendala karena terpisah dari pulau dan butuh pelayanan yang
lebih baik lagi seperti Transportasi laut dan darat (Ambulance), Tenaga Medis
serta, sarana prasana dam terkadang kurang lancar yang mengakibatkan kematian
dalam perjalanan dan juga kendala transportasi dari kedua pulau salah satu dari
Pulau Adonara.
Pulau Adonara dengan luas daratan 529,75 dari luas daratan Flores timur
maka, tingkat pelayanan dan Kepuasan yang dialami oleh pasien sangat berkaitan
erat dengankualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak puskesmas, dalam hal ini
salah satu aspek yang sangat penting dalam mewujudkan kualitaspelayanan yang
4
menggunakaninformasi ini untuk memperbarui persepsi mereka tentang kualitas
Puskesmas Waiwerang.
Pusat Kecamatan Adonara Timur dengan luas daratan 91,06 Km2. Wilayah kerja
Adonara Timur dan keberadaan Puskesmas Waiwerang kurang baik atau kurang
strategis karena tepat di depan Pasar Waiwerang yang ini bisa mengganggu
Waiwerang baik proses kegiatan pasar seperti: Sampah, Bau yang dihasilkan dan
dalam memberikan atau peningkatan pelayanan yang sangat kuat tidak lepas dari
tenaga medis yang selalu mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
Berdasarkan data yang diperoleh Jumlah Tenaga Medis yang dimiliki Puskesmas
Waiwerang tahun 2017 yaitu :1 Dokter, 11 Bidan ,27 Perawat ,2 Perawat Gigi , 1
5
Tenaga Kefarmasian , 1 Tenaga Fisisoterapi ,1Analisis Kesehatan , 1 Rekam
Lainya , 7 Tenaga Non Medis , Total seluruh tenaga Medis terjumlah 96 orang.
Dari jumlah tenaga medis diatas dianggap masih kurang dalam proses
ada beberapa bidang kegiatan masih di tangani oleh tenaga medis, pada dasarnya
latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang keahliannya. Selain jumlah
kesehatan pun tidak lepas dari fasilitas dalam melancarkan proses penyembuhan
pasien. Fasilitas yang dimiliki puskesmas berdasarkan data yang di dapat peneliti
sebagai berikut: 25 buah Tempat Tidur , 1 Ruang Lab, 2 ruang VIP , 4 ruang Zaal
/UGD ,10 Tiang Infus, 4 Tabung O2 Besar , 6 Tabung O2 Kecil , 1 buah Mesin
data jumlah fasilitas diatas, dapat dilihat bahwa masih ada keterbatasan fasilitas
yang ditandai dengan penempatan pasien yang telah Didiaknosa penyakit dalam
maupun luar, bahkan ibu hamil di satukan dalam satu ruangan medis untuk proses
penyembuhan.
pasien. Menurut hasil observasi awal yang di lakukan oleh peneliti dan
6
yang ahirnya pasien di tidurkan di ruang UGD termasuk dalam persalinan, terjadi
medis biasa bekerja sesuai bidangnya, keterbasan tenaga sopir hanya 1 orang
berbeda bekerja untuk menangani bidang yang tidak sesuai dangan keahlianya.
Berdasarkan uraian latar belakang, data yang didapat di atas, maka penulis
masalah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai beriku:
7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas.
memenuhi kepuasan pasien yang lebih baik di masa yang akan datang.
2. Bagi Akademik
3. Bagi Peneliti.
Puskesmas.
pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah itu adalah: Hanya fokus pada
8
Reliability (Kehandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), dan Assurance
(Jaminan).
9
-Ni Nyoman mempengaruhi berupa faktor yang faktor
Yulianthini. kepuasan Pasien dominan yang mempengaru faktor yang
-I Wayan Rawat Inap mempengaruh hi kepuasan mempengaru
Suwendra i kepuasan pasien di hi kepuasan
(2016) pasien RSUD Puskesmas pasien
Kab. Buleleng berupa :
Faktor
manfaat/ben
efit,
Interaksi
personal,
kepribadian .
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak criteria dan sangat tergantung
di antaranyayang paling popular adalah yang dikembangkan oleh pakar tiga pakar
11
Pendekatan yang digunakan Goetsch Davis inimenegaskan bahwa kualitas bukan
hanya menekankan pada aspek hasil akhir,yaitu produk dan jasa tetapi juga
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitastanpa melalui manusia dan proses
totalitas darikarakteristik suatu produk (barang dan atau jasa) yang menunjang
1. Transcendental Approach.
tari, seni drama dan seni rupa. Untuk produkdan jasa pelayanan,
12
perusahaan dapat mempromosikan denganmenggunakan pernyataan-
berbelanja yang nyaman( mall ). Definisi seperti ini sangat sulit untuk
2. Product-based Approach.
3. User-based Approach.
4. Manufacturing-based Approach.
13
ditetapkan perusahaan secara internal. Oleh karena itu,
5. Value-based Approach.
tepat dibeli.
14
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai
suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan
orang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010 : 26) pelayanan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha
pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang di sediakan oleh perusahaan
bahwa pelayanan atau jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud
dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih
urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Menurut Lukman ( 2000: 13) Pelayanan adalah suatu kegiatan atas urutan
kegiatan yang terjadi dalam interraksi langsung antar seseorang dengan orang lain
15
atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam usaha
bagus tetapi jika orang yang melaksanakan dan alat-alat yang digunakan tidak
dengan cara yang benar maka pelayanan yang diharapkan tidak terwujud.
adalah suatu cara kerja perusahaan yang berusaha mengadakan perbaikan mutu
perusahaan.
2007), yaitu keandalan, jaminan, bukti fisik, empati dan daya tanggap.Pelayanan
itu juga erat kaitannya dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Semakin
16
pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan serta
bahwa kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
jauh perbedaan antarakenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
mengimbangiharapan konsumen.
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2000:53) ada 2 (dua) faktor utama yang
17
mempengaruhi kualitas jasa : jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa
1. Struktur organisasi.
2. Kemampuan aparat.
3. Sistem pelayanan.
18
Fungsi untuk apa produk tersebut digunakan atau dimaksudkan.
2. Wujud luar
Faktor wujud luar yang terdapat dalam suatu produk tidak hanya terlihat
Biaya untuk perolehan suatu barang, misalnya harga barang serta biaya
19
2.1.5 Dimensi kualitas pelayanan jasa
konsumen, ada indikator kualitas pelayanan yang terletak pada lima dimensi
yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik, (misal:
20
4. Jaminan dan kepastian (Assurance) adalah pengetahuan, kesopan
antara lain:
pelayanan.
pelayanan.
21
6. Responsiveness (daya tanggap) yaitu membantu dengan segera
memecahkan masalah.
2. Kehandalan (Reliability)
22
3. Daya tanggap (Responsiveness)
Menurut Parasuraman, dalam Kotler (2002: 499) ada lima dimensi kualitas
pelayanan yaitu.
1. Reliability
ketepatan waktu.
2. Responsiveness.
penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi
3. Assurance
23
4. Empathy.
5. Tangibles
merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
1. Tangible,
2. Kehandalan.
konsumen.
3. Daya tanggap.
24
disesuaikan dengan permintaan kecepatan respon yang diinginkan
4. Jaminan.
5. Empati
konsumen.
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai
25
Kotler dan Keller (2009:243) mendefinisikan Kepuasan adalah perasaan
dan harapan yang diterima dari kinerja produk atau jasa. Simamora (2001:18)
produk.
perusahaan tidak akan ada. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa
kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan pelanggan merupakan hal
yang utama,pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani namun hal ini
situation yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada
26
bisnis serta terjadinya ledakan data dan informasi berimplikasi kepada keharusan
perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya apabila
iamembeli atau mengkonsumsi suatu produk baik barang maupun jasa, sedangkan
kinerja atau hasil yang setelahditerima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli.
Menurut Engel, et al. yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dalam bukustrategi
seseorang terhadap suatu obyek bervariasi mulai dari tingkat sangat puas, puas,
27
cukup puas, kurang puas, sangat tidak puas..Penilaian terhadap kondisi puskesmas
status.
membedakan statu.
dengan jumlah keluhan pasien atau keluarga, kritik dalam kolom surat pembaca,
pengaduan mal praktek, laporan dari staf medik dan perawatan dan sebagainya.
baik internal maupun ekternal. Kepuasan tidak hanya bagi pelanggan ataupun
pasien akan tetapi akan dirasakan oleh petugas kesehatan. Jika kepuasan petugas
28
terpenuhinya keinginan seseorang yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan
1. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
Persepsi pasien terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua
hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa dan komunikasi perusahaan,
3. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah
yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi
5. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
29
1. Karakteristik produk, karakteristik produk rumah sakit meliputi
dan prasarana, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang
lingkungan
30
7. Desain visual, tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual
8. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah
menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah sakit
3. Perilaku personel.
31
2. Daya tanggap : kemampuan pemberi layanan untuk membantu, bersedia
dapat dipercaya yang dimiliki para pemberi jasa untuk menimbulkan rasa
pasien.
dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan harga.
32
Selain itu menurut Krowinski (dalam Suryawati; 2004), terdapat dua aspek
1. Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan standar dan kode etik
antara lain:
1. Sistem pengaduan
33
2. Survey pelanggan.
3. Panel pelanggan.
tidak. Menurut Martilla dan James 1977 yang dikutip oleh Tjiptono
rumah sakit pada skala berikut: tidak puas, netral, puas, sangat
34
b. Responden diberikan pertanyaan mengenai seberapa besar
Kepuasan pasien adalah indicator pertama dari standar suatu rumah sakit dan
merupakan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan pasien yang rendah akan
rumah sakit, sedangkan sikap karyawan terhadap pasien juga akan berdampak
terhadap kepuasan pasien dimana kebutuhan pasien dari waktu ke waktu akan
Mekanisme feed back inilah yang kita harapkan akan meningkatkan mutu sarana
35
pelayanan kesehatan. Pemahaman responden mengenai pelayanan kesehatan yang
pandangnya sebagai penyedia jasa dapat lebih dilengkapi lagi. Prastanika (2007).
Menurut Nasution (2008:47) secara garis besar terdapat dua jenis kulitas
layanan yaitu:
e. Pola insentif.
antara lain:
36
c) Pola layanan penjualan jasa.
37
3. manfaat yang diperoleh,
4. keramahtamahan.
atas, maka untuk kepentingan penelitian ini dapat ditetapkan faktor-faktor yang
38
ada relevansinya dengan penelitian ini dandisesuaikan dengan permasalahan yang
diteliti, yaitu
tangibility (bukti fisik), dan emphaty (empati). Jika puskesmas waiwerang mampu
Kepuasan
Kualitas
Pasien
Pelayanan
(Y)
(X)
39
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarah kan
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan kurang lebih satu bulan yaitu dimulai dari bulan
41
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
populasi adalah, seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk
3.3.2 Sampel
Sampel adalah, bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Ulber Silalahi,
objek yang dapat mewakili populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka, peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
42
sampling (Sugiyono,2010:82) yang merupakan salah satu teknik dari probability
sampling.
Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar 2003 :
141) :
N
n
1 N e
2
N= Jumlah Populasi
adalah:
22168
n
1 221680,1
2
22168
n
223
n 100
43
Tabel 3.1
(tahun)2016)
Menurut Ridwan (2009:5), terdapat dua jenis data yaitu data kualitatif dan
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
44
Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data jumlah
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari narasumber utama
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa dokumen-
Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh dari responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
terdahulu dapat berupa skripsi atau jurnal ilmiah dan segala macam bacaan yang
45
1. Studi Kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, dan
kuesioner (angket)
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
penelitian ini terdiri dari variabel independen (variabel bebas) dan variabel
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati, secara
46
Berdasarkan definisi operasional, maka Dimensi dan Indikator Variabel
Tabel 3.2
Dimensi Indikator
1. Bukti Langsung 1) Kondisi fisik Puskesms.
(Tangibel) 2) Kecanggihan peralatan
3) Kenyamanan ruang tunggu
4) Kerapihan petugas.
5) Penampilan dan kondisi setiap ruangan.
2. Kehandalan(Reliability) 6) Tepat waktu
7) Pelayanan yang sama untuk semua pasien.
8) Keramahan atau simpatik.
3. Daya tanggap 9) Kecepatan Pelayanan
(Respondivenesi) 10) Kesiapan Petugas
Tabel 3.2
Dimensi Indikator
Kesuaian harapan 1. Pelayanan medis sesuai dengan harapan
2. Fasilitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan
47
3.7.1 Skala Pengukuran
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif (Sugiyono, 2009: 105). Penulis menggunakan Skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
107).
Tabel 3.3
Skala Pengukuran
dengan tepat terhadap apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen dilakukan
48
Arikunto (2001) dalam Somantri dan Muhidin (2006:49) menyatakan bahwa
formula yang digunakan untuk uji validitas instrumen adalah Koefisien Korelasi
n X i .Yi X i Yi
rxy
n X i
2
X i
2
n Y
i
2
Yi
2
Keterangan :
N = Jumlah responden
software SPSS. Kriteria uji validitas secara singkat (rule of thumb) adalah 0,3.
49
Jika Korelasi sudah lebih besar dari 0,30maka pertanyaan yang dibuat
konsisten dan cermat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
k
ri 1
2
1
k 1
t
2
( x ) 2
x2
2 N
N
Keterangan :
ri = Reliabilitas instrument
i 2 = Variants total
N = Jumlah Responden
50
Selanjutnya untuk menentukan reliabel atau tidak reliabel setiap butir atau
Stanislaus (2009 : 274), bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted
memberikan nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpa Cronbach
keseluruhan, maka butir atau item tersebut sebaiknya dihilangkan atau direvisi.
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji normal P-Plot. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
1. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
normalitas.
2. Jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan / atau tidak
51
3.8.4 Analisis Regresi Sederhana
variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Persamaan Regresi linier
Y= a + bx
Dengan :
a = Parameter intercept
yang ada itu hanya dari independent variabel (variabel bebas) terhadap dependent
1. t hitung > t tabel, signifikan 0,05, maka hipotesis 0 (H0) di tolak dan
2. t hitung t tabel, signifikan > 0,05, maka hipotesis 0 (H0) diterima dan
52
menggunakansignificance level 0,05 (=5%). Penerimaan atau penolakan
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa variabel independen (X) yaitu
yaitu:
CD = r2 x 100 %
CD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
53
BAB IV
tanah seluas 1668 m2 , luas gedung Induknya 380 m2 dan Luas Gedung Rawat
masyarakat, baik rawat jalan maupun rawat inap, dengan wilaya kerjanya
Gelong, Lelen Bala, Saosina.Dengan peta wilaya kerja puskesmas yang dapat di
54
4. Sebelah Barat : Kec. Wotan Ulumado
55
4.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Waiwerang dan rumusan tugas
perlukan adanya struktur organisasi, yang memuat wewenang dan tugas serta
55
BKPKM Kepala Puskesmas
ADONARA TIMUR Martinus Sanga Samon
D Informasi (SIKDA),
ADONARA TIMUR
Adminitrasi
Bendahara BOK
Yosefina O.Liwa
Kristina Gelu
Lewoblolon
D
Bendahara Opersional
Paulina Resa Sare
Laboratorium
Rosiana Tuto Sura
Keterangan:
Bagan 4.1
56
4.1.4 Rumusan Tugas
Puskesmas
b. Menentukan sasaran dan tujuan UPT Puskesmas sesuai program kerja yang
f. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas agar dapat diperoleh hasil kerja yang
dan kefarmasian
penyehatanmakanandan minuman
57
k. Melaksanakan pengelolaan pelayanan medis keluarga berencana, gizi,
kesehatan
kesehatan
peraturan perundang-udangan
58
w. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada kepala dinas kesehatan
x. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala
dinas kesehatan
59
g. Membuat surat pertanggungjawaban belanja
l. Membayar pajak
puskesmas
i. Membayar pajak
60
5 .Tugas dan tanggung jawab Bidang Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat;
Promkes
61
e. Pencatatan dan pelaporan
Desa siaga
e. Pembinaan tabulin
h. Pengaktifan UKBM
62
d. Penyelenggaraan pengawasan kualitas air bersih dan lingkungan
perundangan
rujukan
63
l. Koordinasi pelaksanaan kegiatan UKP dan UKM puskesmas dan
lokakarya mini
t. Pelatihan/seminar/rapat
d. Pengukuran WUS
e. Penyuluhan UPGK
64
2. Penenggulangan anemia Gizi Besi
a. Distribusi tablet Fe
b. Distribusi sirup Fe
c. Penyuluhan
3. penanggulangan GAKI
b. Koordinasi LS/Lp
c. Penyuluhan
a. Balita
b. Ibu Nifas
c. Penyuluhan
d. Pengadaan obat
e. SKPG
g. PKG
h. Kordinasi LS/LP
k. TBABS
65
a. Pembinaan dan evaluasi
b. Pengobatan bagi bayi, anak balita dan anak pra sekolahuntuk jenis
penyakit ringan.
sekolah
a. Tugas Administrasi
d.Tugas Komunikasi
c. Melaksanakan rujukan
poli gigi
66
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan peroranagan bagi usia 5 - 44
tahun
c. Melaksanakan rujukan
poli umum
67
pemantauan pada merekayang lalai mengunjungi puskesmas serta
KIA
yaitu:
diberi nomor rekam medis, yaitu formulir rekam medis yang belum
b. Buku register pendaftaran pasien rawat jalan, yaitu buku yang berisi
68
d. KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien), yaitu kartu indeks yang
2. Menanyakan kepada pasien yang datang, apakah sudah pernah berobat? Bila
belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti pasien lama.
69
f. Tempelkan pada formulir rekam medis pasien rawat jalan.
g. Baca isinya ditujukan kepada dokter siapa atau diagnosisnya apa guna
sesuai.
b. Bila membawa KIB, maka catatlah nama dan nomor rekam medisnya pada
c. Bila tidak membawa KIB, maka tanyakanlah nama dan alamatnya untuk
dicari di KIUP.
d. Mencatat nama dan nomor rekam medis yang ditemukan di KIUP pada tracer
70
a) Penggunaan nomor rekam medis, agar tidak terjadi duplikasi.
serta perbaikan sarana air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan air
71
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai indikasi dokter
d. Melaksanakan rujukan
laboratorium
72
d. Melaksanakan sterilisasi alat dan bahan medis
f. Melaksanakan rujukan
h. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli
Imunisasi
4.2.1 Visi
Berkeadilan.
4.2.2 Misi
kesehatan.
73
4.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Puskesmas Waiwerang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 8 Tahun 2004
Flores Timur
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
4.3.2. Fungsi
kecamatan
kesehatan masyarakat
74
10. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, sarana
Tabel 4.1
1 Laki-Laki 44 44 %
2 Wanita 56 56 %
Tabel 4.2
75
Umur Responden
(Tahun)
1 14- 20 tahun 13 13 %
2 21- 25 tahun 15 15 %
3 26 30 tahun 17 17 %
4 31- 40 tahun 39 39 %
5 41- 50 tahun 16 16 %
tertinggi pada usia 31 41 tahun dan jumlah responden terendah pada usia 14
20 tahun.
tabel 4.3
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak Sekolah 22 22%
2 SD 50 50 %
3 SMP 14 14 %
4 SMA 8 8%
5 Perguruan Tinggi 6 6%
Total 100 100 %
(Sumber : Diolah Dari Jawaban Identitas Responden
76
Apabila dilihat dari tingkat pendidikan terakhirnya, sebanyak 22 orang
atau sekitar 22 % dari 100 responden adalah Tidak Sekolah. Kemudian sebanyak
berpendidikan S2 Keatas.
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Utama Frekuensi Prosentase (%)
Responden
1 Petani 70 70%
2 Wiraswasta 13 13 %
3 Pelajar 8 8 %
4 Nelayan 5 5 %
5 PNS 4 4%
Total 100 100
Sumber: Diolah dari Jawaban identitas responden
Sebanyak 70 orang atau sekitar 70% dari responden pekerjaan utamanya
adalah petani. Kemudian sebanyak 13 orang atau sekitar 13% dalah mempunyai
77
4.5 Hasil Uji Instrument Penelitian
mengukur apa yang ingin di ukur dan dapat menggunakandata dari variabel
variabel yang di teliti. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas di gunakan untuk
Untuk mengetahui valid tidaknya suatu kuesioner, maka pertama yang harus
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Santoso, 2002:70).
Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) bila pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur. Hasil uji validitas dari kuesioner
1 0,576 Valid
2 0,430 Valid
3 0,417 Valid
4 0,688 Valid
5 0,587 Valid
6 0,408 Valid
7 0,577 Valid
Kualitas Pelayanan 8 0,540 Valid
9 0,675 Valid
10 0,535 Valid
11 0,597 Valid
12 0,655 Valid
13 0,715 Valid
78
14 0,547 Valid
15 0,556 Valid
16 0,675 Valid
17 0,601 Valid
Kepuasan Pasien 18 0,465 Valid
19 0,323 Valid
Sumber : Data Diolah, SPSS
pasien dengan menggunakan program SPSS.16 didapatkan hasil seperti pada tabel
diatas. Menurut Sugiyono (2007:179), data dikatakan tidak valid apabila nilai r
hitung dibawah nilai r kritis 0,3. Dan dari data tabel diatas diketahui bahwa
komponen dari variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pasien mempunyai nilai
Corrected Total Correlation(rhitung) diatas 0,3 dari r kritis dan data diatas dapat
dinyatakan valid.
Uji ini digunakan untuk menguji nilai yang menunjukkan kosistensi suatu
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Suatu data kuesioner
dikatakan reliabel apabila hasil Cronbach Alpha diatas 0,6 %. Hasil uji reliabel
79
12 0,829 Reliabel
13 0,826 Reliabel
14 0,832 Reliabel
15 0,832 Reliabel
16 0,827 Reliabel
17 0,830 Reliabel
Kepuasan Pasien 18 0,,835 Reliabel
19 0839 Reliabel
Sumber : Data Diolah, SPS 16
alpha yang tinggi semua. Dengan kata lain instrumen layak dan dapat digunakan.
data penelitian berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji normal P-Plot. Pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
b. Jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan / atau
80
Berdasarkan tampilan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada grafik
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
81
Berdasarkan hasil analisis data diatas, selanjutnya ditentukan model persamaan
Y = 1,817 + 0,061 X
Besar nilai koefisien regresi untuk variabel faktor kualitas pelayanan (X)
4.8Pengujian Hipotesis
data pada tabel 4.7 diatas, langkah langkah uji hipotesis (uji t) sebagai berikut:
1. Hipotesis
kepuasan pasien.
82
2. Menentukan level of significant
= 0,05/2 ; 100 1
= 0,025 ; 99
= 1.984
3. Kriteria Pengujian
/2 /2
-1,984 1,984
4. Hasil Pengujian
83
Hasil perhitungan sesuai table 4.7 di peroleh thitunguntuk variable kualitas
5. Kesimpulan
Tabel 4.8
Analisis determinasi
Model Summary
sedangkan sisanya sebesar 82,8 oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
hasil dari analisis data yang dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
kepuasan pasien hal ini dibuktikan dengan thitung > ttabel (4.508 > 1.984)
5.2 Saran
keluhan pasien oleh para tenaga medis Puskesmas, melayani dengan baik
85
dan ramah saat melakukan pengobatan dan perawatan, memberikan
pelayanan dengan tepat dan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
fasilitas yang ada, tetapi fokus pada para pasien agar pasien merasakan
banyak sehingga hasil dari analisis dari penelitian yang didapatkan akan
lebih akurat.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ameilia Kurnia Sari. dan Ratna Dwi Wulandari. 2014. Penilaian Kepuasan
Volume 2 Nomor
Aris Tri Haryanto. dan Joko suranto. 2012 . Pelayanana Kesehatan Rawat Inap di
Edi Suswardji, SE., MM. Nelly Martini, SE., MM. dan Rani Meliana, SE. 2012.
Umum.
Ghozali. 2009. Apliksi Analisis multi variabel dengan program SSPS. Semarang:
UNDIP
Husein Umar.2003. Metodologi penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka.
87
Imroatul Khasanah dan Octarina Dina Pertiwi. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas
12 No. 2 (https://media.neliti.com/media/publications/36595-ID-analisis-
pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-konsumen-rs-st-
elisabeth.pdf )
(Online), Volume 4
Graha Ilmu
88
Nunuk Herawati. Nur Qomariyah. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Medika
Rahmah Hida Nurrizki. Dan Joko Saputra. 2011. Pengaruh Indeks Kepuasan
Alvabeta
Septiadi Santoso. dan Hening Widi Oetomo. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan
89
Widya Chitami Puti. 2013, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit
Ekognosia
90
Lampiran 1
LEMBARAN KUESIONER
A. DATA RESPONDEN
1. Nama :
D3 S1
> 50 tahun
Lainnya
91
B. DATA KHUSUS
Petunjuk Pengisian :
Waiwerang.
92
A. Kualitas Pelayanan (X)
NO Pernyataan SS S RR TS STS
1. Puskesmas Waiwerang dalam kondisi yang
baik atau layak.
2. Kecanggihan peralatan yang dipakai
puskesmas sangat mendukung dalam
melakukan pemeriksaan.
3. Ruang tunggu yang di sediakan puskesmas
nyaman dan memadai.
4. Petugas puskesmas selalu terlihat rapih.
5. Kondisi setiap ruangan puskesmas sudah
layak dan nyaman.
6. Ruangan puskesmas selalu terjaga
kebersihannya.
7. Petugas puskesmas memberikan pelayanan
tepat waktu kepada pasien.
8. Petugas puskesmas tidak membeda-bedakan
pelayanan.
9. Petugas puskesmas selalu memberikan
pelayanan dengan ramah.
10. Petugas puskesmas selalu cepat merespon
keinginan pasien.
11. Petugas puskesmas selalu siap dalam
menangani setiap keluhan pasien.
12. Petugas puskesmas selalu cepat dalam
melayani pasien.
13. Petugas puskesmas sopan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
14. Petugas puskesmas berpengalaman dan
terlatih dalam melakukan pengobatan.
15. Petugas puskesmas mampu mengatasi
keluhan pasien.
93
16. Petugas puskesmas memberikan pelayanan
tanpa memandang status pasien.
17. Petugas puskesmas memberikan perhatian
kepada pasien dalam pengobatan maupun
pelayanannya.
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Pelayanan medis puskesmas
memenuhi harapan pasien.
2 Fasilitas puskesmas sudah tersedia
sesuai dengan kebutuhan pasien.
94
95
96
Lampiran 3
Hasil uji
validitas Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa, Kepuasan Pasien
97
ITEM10 Pearson Correlation .352** .271** .129 .146 .343**
98
N 100 100 100 100 100
99
Lampiran 4
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.842 19
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
100
ITEM11 54.73 149.755 .526 .831
101
Lampiran 5
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KUALIATAS
PELAYANAN . Enter
JASAa
Model Summaryb
ANOVAb
Total 307.840 99
102
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
KUALIATAS PELAYANAN
.061 .013 .414 4.508 .000
JASA
Residuals Statisticsa
103
104
Lampiran 6
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KUALIATAS
PELAYANAN . Enter
JASAa
Model Summary
ANOVAb
Total 307.840 99
105
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
KUALIATAS PELAYANAN
.061 .013 .414 4.508 .000
JASA
106
LAMPIRAN 7
107