Anda di halaman 1dari 3

Misc09.wordpress.

com|editor : Yayan
Pemeriksaan Hidung dan Sinus Paranasal
Skilllab assistant

Kita mulai ya teman2


Sebenernya c rada bingung apa yang mau di bahas disini, tapi ya udah lah nurut checklist tahun
lalu aja yaa
Oia sebelumnya dijelasin dulu anatominya

Sebenernya udah lengkap t d buku diagnostic fisik, tapi bagi yang g punya dan g pinjemni
dijelasin disini. Rangka hidung itu terdiri dari tulang2 nasal, bagian maksila dan tulang rawan.
Sepertiga atas terdiri dari tulang hidung yang membentuk pesendian dengan maksila dan tulang
frontal. Yang dua pertiga sisanya terdiri atas tulang rawan.
Bagian rongga hidung itu ada 2 lubang yang dipisahkan oleh septum nasal. Menonjol dari
dinding lateral ada 3 konka. Konka inferior adalah yang terbesar dan mengandung jaringan
semierektil. Dibawah konka ada muara untuk sinus para nasalis, yang disebut sebagai meatus.
Tiap meatus dinamakan menurut konka di atasnya. Meatus media, di bawah konka media punya
muara sinus frontalis, maksilaris dan ethmoidalis anterior. Kalo yang meatus superior adalah
muara sinus ethmoidalis posterior. Kalo yang meatus inferior ya muara ductus lacrimalis.
Suplai darah ke hidung berasal dari
arteri karotis interna dan eksterna. Konka
mempunyai vaskularisasi yang banyak dan
mengandung ruang2 vaskular yang luas.
Pembuluh darah septum hidung anterior bertemu
di suatu daerah kira2 1 inci dari pertemuan
mukokutan yang dikenal sebagai area little.
Daerah ini yang biasanya sebagai penyebab
epitaksis. Pembuluh darah ini dipersyarafi oleh
syaraf otonom.
Saat bernafas udara inspirasi mengalir di
atas dan dibawah konka media . ini menimbulkan
arus turbulensi yang berfungsi melindungi epitel
Misc09.wordpress.com|1 | P a g e
olfaktorius di dalam bagian superior hidung. Mukosa hidung menghasilkan mucus yang
meningkatkan kelembaban udara hingga 100%. Ini mencegah pengeringan epitel dan
kemungkinan infeksi. Udara dengan bersirkulasi disekitar konka, dihangatkan sehingga hamper
mencapai suhu tubuh saat masukk nasofaring. Mucus dan vibrissae mencegah partikel memasuki
bagian distal pernapasan.
Keempat sinus paranasalis yaitu sinus maksilaris, ethmaidalis, frontalis, dan spenoidalis
merupakanrongga2 berisi udara yang dilapisi membrane mukosa.

1. Menyiapkan alat2 dan tempat pemeriksaan


Alat2 nya adalah
- Head lamp
- Speculum hidung
- Pinset bayonet untuk tampon
- Kasa
- Adrenalin 1 ampul
- Cermin tenggorok
- xyilokain
- Lampu untuk transiluminasi
- Spatula lidah
Tempat pemeriksaan sebaiknya agak gelap supaya lubang2 kecil pada hidung bisa
terlihat.

2. Memakai lampu kepala dengan benar


Pasti udah pada bisa kan, intinya jangan sampe kebalik trus fokuskan cahayanya. Makin
ke depan makin fokus, kalo digeser ke belakang lebih ngeblur.

3. Mengatur posisi pasien dan dokter yang benar


Kaki pasien dengan dokter bersilangan, paha luar ketemu paha luar, duh gitu lah
pokoknya masi pada inget kan

4. Memeriksa hidung bagian luar (inspeksi dan palpasi)


Inspeksi hidung
Diliet tuh bagian luar hidung ada pembengkakan, trauma atau anomaly congenital.
Apakah hidungnya lurus ? apa deviasinya melibatkan bagian atas terdiri dari tulang,
atau bagian bawahnya terdiri dari tulang rawan ? lubang hidungnya simetris pa g ? kalo
ada pembengkakan ato deformitas harus dipalpasi untuk cari nyeri tekannya.

Palpasi sinus
Kalo udah luarnya mari kita liat bagian dalam, minta pasien menengadahkan kepala
kemudian tangan letakkan tangan kiri dengan kuat pada puncak kepala, pakai ibu jari
untuk mengangkat ujung hidung pasien.
Periksa posisi septum terhadap tulang rawan lateral pada tiap sisi. Periksa vestibulum
ada peradangan apa g trus septum anterior ada deviasi ato perforasi g ?
Warna normal pada membrane mukosa adalah merah pudar, lembab dan mempunyai
permukaan halus dan bersih.
Periksa juga ada apa ada pengeluaran secret ? kalo ada diskripsikan. Diliat juga
konkanya dikedua lubang biasanya si konka inferiornya g simetris. Periksa ukuran,

Misc09.wordpress.com|2 | P a g e
warna, dan keadaan mukosa konka media. Apa ada polip ? apa konkanya aja yang
membengkak ?
Nah gimana c caranya bedain itu konka yang bengkak sama polip ? caranya t pake
tampon yang dikasi adrenalin. Kalo kemps berarti itu konka kalo g kemps berarti polip
Palpasi di daerah sinus frontalis dan maksilaris untuk tau ada tidaknya nyeri tekan
yang menunjukkan sinusitis. Cara tekannya uda pada tau kan ? yap pke jempol.

5. Memilih speculum yang sesuai


Mungkin maksudnya dipilih ukurannya yang sesuai kaya waktu pilih speculum telinga.

6. Memasukkan speculum untuk melihat kedua rongga hidung dan diskripsikan hasilnya
Cara pake spekulumnya harus bener ya pegang speculum pake tangan kiritrus masukin ke
libang hidung denganposisi vertical. Speculum g boleh nempel di septum hidung. Masukin
spekulumnya 1 cm k dalam vestibulum, jangan lupa leher pasien ditengadahkan. Jari kiri
telunjuk dipake buat fiksasi letakkan di ala nasi.
Diskipsikan yang keliatanapa aja yang biasnya keliatan konka inferior, mukosa nya kaya
gimana ? ada bengkan pa g ? ada masa g ? kalo ada masa diskipsikan.
Periksa kedua lubang hidung dengan tangan kiri juga.

7. Melakukan fiksasi kepala/ dagu pasien


Tangan kanan pemeriksa memegang kepala pasien, tangan kanan digunakan untuk
mengubah posisi kepala agar dapat melihat struktur dalam dengan lebih jelas.

8. Melepas speculum dalam keadaan terbuka


Kenapa terbuka ? ya biar bulu hidungnya g kecabut, kan sakit -__-

9. Palpasi antara kedua mata dan pipi untuk memeriksa sinus frontalis dan maksilaris
Palpasinya pake jempol ya

10. Melakukan pemeriksaan ternsiluminasi/ diapanaskopi dan diskripsikan hasilnya


Jika ada gejala yang berkaitan dengansinus lakukan pemeriksaan ini tapi sinus ethmoidalis
dan spenoidalis tidak dapat diperiksa dengan transiluminasi.
Kita mulai dengan memeriksa sinus maksilaris ya
Caranya yaitu dengan menempelkan lampu transiluminan di deket hidung trus liat bagian
dalam mulut pasien. Jika ada sinus mengandung cairan, berisi masa atau mengalami
penebalan mukosa, maka sinarnya akan berkurang yang menunjukkan hilangnya aerasi
pada sisi tsb
Ada cara lain yaitu dengan meletakkan sumber chaya di sisi palatum durum. Cahaya
bakalan dihantarkan melalui rongga sinus maksilaris dan terlihat sebagai sinar samar2
berbentuk sabit di bawah mata. Periksa sisi lain, pada orang normal sinar padatiap sisi
sama.
Lanjutkan sinus frontalis, prinsipnya sama arahkan lampu di bagian bawah aspek medial
alis mata dan amati sinarnya di atas mata.
Sekian ya kalau ada salah maap bgt

Misc09.wordpress.com|3 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai