RUMINANSIA
Guna Memenuhi Tugas Praktikum
Disusun Oleh :
Mega Dharu Muharramah
155050101111148
F/2
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
Malang
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Bagaimana sistem manajemen pemilihan bibit dan pemeliharaan sapi
potong ?
2. Bagaiamana sistem manajemen pakan sapi potong ?
3. Bagaimana sistem manajemen kandang sapi potong ?
4. Bagaimana sistem manajemen sanitasi dan biosecurity?
5. Bagaimana judging pada sapi potong ?
6. Bagaimana body condition score pada sapi potong?
1.3 Manfaat
1. Mengetahui sistem manajemen pemilihan bibit dan pemeliharaan sapi
potong
2. Mengetahui sistem manajemen pakan sapi potong
3. Bagaimana sistem manajemen kandang sapi potong
4. Bagaimana sistem manajemen sanitasi dan biosecurity
5. Mengetahui judging pada sapi potong,
6. Mengetahui body condition score pada sapi potong.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.5 Judging
Pemilihan ternak berdasarkan visual dilakukan dengan memilih ternak
berdasarkan sifat-sifat yang tampak.Hal ini sesuai dengan penjelasan Suranjaya
dan Wiyana (2011) bahwa penaksiran bobot badan ternak itu dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu penaksiran dengan menggunakan atau berdasarkan panca
indera, namun penaksiran dengan panca indera ini bisa sangat subyektif
sifatnya, karena hasilnya sangat tergantung dari kemahiran dan subyektivitas
penaksir. Cara yang lain adalah penaksiran dengan menggunakan rumus
korelasional antara bobot badan dengan beberapa ukuran dimensi tubuh ternak
sapi.
Penafsiran berat badan dapat pula dilakukan dengan pengamatan
visual yaitu memperkirakan berat badan ternak yang diamati. Hal ini sesuai
dengan penjelasan Patmawati, dkk (2013) bahwa beberapa hal yang dinilai
dalam uji Performans ini adalah: (1) penilaian kuantitatif yang meliputi
panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba, dan berat badan.
Judging terdiri atas tiga langkah yaitu, penilaian melalui kecermatan
pandangan (visual), penilaian melalui kecermatan perabaan (palpasi), dan
penilaian melalui pengukuran tubuh. Hal ini sesuai dengan penjelasan Oltenacu
and Broom (2010) bahwa meskipun seleksi untuk sifat hasil telah menerima
penekanan utama pada tujuan seleksi yaitu penekanan substansial telah
diberikan pada ciri-ciri lain, terutama di Amerika Utara. Banyak sifat non-
imbal hasil ini terkait dengan penampilan luar sapi, seperti konformasi
keseluruhan atau ukuran tubuh (termasuk tinggi, lebar dada dan kedalaman
tubuh), dan sudut pandang.
Penilaian ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui
perabaan yang dirasakan melalui ketipisan, kerapatan, serta perlemakannya.
Bagian-bagian daerah perabaan pada penilaian (judging) ternak sapi bagian
rusuk, bagian Transversusprocessus pada tulang belakang, bagian pangkal ekor
dan bagian bidang bahu ( Cole et al,2011)
Penilaian ternak (sapi/kerbau) beberapa bagian yang perlu dilakukan
antara lain perapabaan melalui ketipisan kerapatan dan kelunakan kulit dan
perlemakannya, bagian bagian daerah perabaan pada penilaian , bagian rusuk,
bagian bidang bahu ( Nugroho,2008)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Abu Bakar. 2014. Pedoman Pembibitan Sapi Potong. Jakarta Selatan : Direktorat
Perbibitan Ternak
Browne, Milyssa F., John B. Hall, Richard E. Dietz. 2009. Body Condition Scoring
Beef Cows. Journal Of Agriculture and Life Science :
Budiawan, Aditya., M. Nur Ihsan., dan Sri Wahjuningsih. 2015. Hubungan Body
Condition Score Terhadap Service Per Conception Dan Calving
Interval Sapi Potong Peranakan Ongole Di Kecamatan Babat
Kabupaten Lamongan. J. Ternak Tropika Vol. 16(1) : 34-40
Fox, D. G. 2011. A Net Carbohydrate And Protein System For Evaluating Cattle
Diets: I. Ruminal Fermentation.J ANIM SCI. Vol. 70(1) : 3551 3561
Gunawan dan B. W. Putera. 2016. Aplikasi Linier Ukuran Tubuh untuk Seleksi
Fenotipik Bibit Induk Sapi PO di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmu
Produksi dan Teknologi Hasil. Vol. 04 (3) : 375 378
Morris,S.T. 2013.Sheep And Beef Cattle Production System. Sheep And Beef Cattle
Production. 35(2):79-84
Pasambe, Daniel., dan A. Nurhayu. 2016. Perbaikan Reproduksi Pada Induk Sapi
Potong Melalui Penyertakan Berahi Dengan Hormon Estro-Plan Di
Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Peternakan 2, Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin.
Taufiq, M. N.., Candra D., Wayan F. M. 2017. Optimasi Komposisi Pakan Untuk
Penggemukkan Sapi Potong Menggunakan Algoritma Genetika. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 1(7) :
2017. 571 582
Tethool, A. N., dan Daniel Y. Seseray. 2009. Identifikasi Jenis Cacing Sapi Bali
yang Dipelihara di Taman Ternak FPPK. Jurnal Ilmu Peternakan. Vol.
4(1) : 30 34