dari dalam korteks serebrum, berjalan melalaui piramis medulla oblongata, dan berakhir
dalam sumsum tulang belakang. 3
Serat-serat yang membentuk traktus kortikospinal atau piramidalis yang
merupakan traktus desenden paling besar dan paling penting pada manusia dengan jumlah
serat diperkirakan mencapai 1 juta. Serabut-serabut motorik ini berasal dari beberapa area
motorik cortex serebri, yaitu dua pertiga dari primary motor area (area 4), supplementary
motor area (medial area 6), dan premotor area (lateral area 6), sisanya berasal dari
somatosensory cortex (area 3,2 dan 1) dan posterior parietal cortex (area 5 dan 7). 1
I. DEFINISI
Traktus kortikspinal adalah jalur panjang yang, berasal dari dalam korteks
serebrum, berjalan melalui piramis medulla oblongata, dan berakhir dalam medulla
spinalis. 3
Sekitar 60% serabut kortikospinal berasal dari daerah 4 dan 6 lobus frontal, 40%
bermula di area 3, 1, 2, dan 5 lobus parietal. Kira-kira 90% serabut piramidal adalah
serabut kecil berdiameter antara 1 sampai 4 um, kurang dari 90% berdiameter antara 5
10 um, dan kurang dari 2% adalah serabut berdiameter antara 10-22um. 3
Sekitar 85-90% dari 1juta atau lebih serabut menyilang garis tengah sebagai
dekusasio piramis untuk membentuk traktus kortikospinal lateral sumsum tulang
belakang. Bagian terbesar serabut yang sisa berlanjut sebagai traktus kortikospinal
anterior (ventral) sebagai serabut yang tidak menyilang. Sedikit serabut tidak menyilang
terdapat dalam traktus kortikospinal lateral. Traktus kortikospinal lateral meluas
sepanjang seluruh sumsum tulang belakang dan serabutnya kira-kira 50% berakhir dalam
segmen servikal, 20% dalam segmen torakal dan 30% dalam segmen lumbosakral. 3
Traktus kortikospinal anterior berakhir sebagian besar dalam lamina VII dan VIII
segmen servikal. Sungguhpun serabut-serabutnya tidak menyilang, namun bagian
terbesar serabut-serabutnya menyilang kesisi berlawanan sebelum bersinaps dalam gray
3
matter.
Traktus ini berasal dari korteks motorik dan berjalan melalui substantia alba serebri
(korona radiata), krus posterior kapsula interna (serabut terletak sangat berdekatan disini),
bagian sentral pedunkulus serebri( krus serebri), pons, dan basal medulla ( bagian
anterior), tempat traktus terlihat sebagai penonjolan kecil yang disebut pyramid. 4
Serabut traktus kortikospinal timbul sebagai akson sel-sel pyramidal yang terletak
dalam lapisan kelima cortex cerebri. Sekitar sepertiga dari serabut yang berasal dari cortex
motorik primer (area 4), sepertiga dari cortex motorik sekunder (area 6), sepertiga dari
lobus parietalis (area-area 3,1 dan 2) sehingga duapertiga dari serabut timbul gyrus
precentralis serta sepertiga timbul dari gyrus postcentralis. 5,6
Gambar 5 : Traktus Kortikospinalis (dikutip dari kepustakaan 4)
. Karena stimulasi listrik terhadap bagian-bagian berbeda dari gyrus precentral
menimbulkan kontraksi bagian-bagian berbeda dari sisi tubuh yang berlawanan, kita dapat
mewakili bagian tubuh pada daerah cortex ini. Homunculus seperti ini dapat diperhatikan.
Menarik untuk diketahui bahwa sebagian besar serabut kortikospinalis bermielin dan
merupakan serabut lebih kecil dan secara relative menghantar dengan lambat. 5
Gambar 6 :Struktur otak yang terlibat dalam Fungsi Motorik (dikutip dari
kepustakaan 2)
Serabut desenden berkonvergensi pada corona radiate dan kemudian melintas
melalui ekstremitas posterior capsula interna. Di sini, serabut diorganisir sehingga yang
terdekat dengan genu berkaitan dengan bagian-bagian servikal tubuh, sementara mereka
yang terletak di posterior berkaitan dengan ekstremitas inferior. Traktus yang berlanjut
melalui tigaperlima bagian tengah basis pedunculi otak tengah. Di sini serabut yang
berkaitan dengan bagian-bagian servikal tubuh terletak di medialis, sementara mereka
yang berkaitan dengan tungkai terletak di lateral. 5
Pada saat memasuki pons, traktus terbagi-bagi menjadi banyak berkas oleh serabut
pontocerebellar transversa. Dalam medulla oblongata, berkas-berkas dikelompokkan
secara bersama disepanjang batas anterior untuk membentuk suatu pembesaran yang
diketahui sebagai pyramid (sehingga diberikan nama alternatif traktus pyramidalis) 6
Gambar 7 :Jalur Traktus Kortikospinalis (dikutip dari kepustakaan 8)
Pada sambungan medulla oblongata dan medulla spinalis, sebagian besar serabut
menyilang garis tengah pada decussation pyramidum dan memasuki columna alba anterior
dari medulla spinalis untuk membentuk traktus kortikospinalis lateralis. Serabut
selebihnya tidak menyilang pada decussatio, tetapi turun dalam columna alba medulla
spinalis sebagai traktus kortikospinalis anterior. Serabut ini akhirnya menyilang garis
tengah dan berakhir pada columna grisea anterior segmen-segmen medulla spinalis dalam
daerah servikalis dan torakalis atas. 5
Traktus kortikospinalis turun sepanjang medulla spinalis, serabutnya berakhir
dalam columna grisea anterior (cornu anterior) semua segmen-segmen medulla spinalis.
Sebagian besar serabut kortikospinalis bersinaps dengan neuron internunsial, yang pada
gilirannya bersinaps dengan neuron motorik alpa dan beberapa neuron motorik gamma.
Hanya serabut corticospinal terbesar bersinaps langsung dengan neuron motorik.2,5
Penting untuk dimengerti bahwa traktus kortikospinalis bukan merupakan satu-
satunya lintasan yang melayani gerakan volunter. Malahan, membentuk lintasan yang
bersesuaian dengan kecepatan dan ketangkasan pada gerakan-gerakan volunter dan karena
itu digunakan dalam melakukan gerakan-gerakan terlatih yang cepat. Banyak gerakan-
gerakan volunter dasar, sederhana ini diduga dihantarkan oleh traktus-traktus desenden
yang lain. 2,5
DAFTAR PUSTAKA
1. Mahar Mardjono. Priguna Sidharta. Susunan Neuromuskular : Susunan Pririmidal,
Neurologis Klinis Dasar, IKAPI; 2010 p. 1 12
2. M. Baehr. M. Frotscher. et al: Motor System. DUUS Topical Diagnosis in
Neurology. ; 2005. p. 59 70
3. Charles R Noback, et al: Sumsum Tulang Belakang : Otak Tengah, Traktus
Kortikospinalis. The Human Nervous System : Basic Principles of Neurobiology.
2nd ed. p. 145-149
4. M Baehr. M Frotscher. et al: Sistem Motorik :Traktus Piramidalis. Diagnosis Topik
Neurologi DUUS Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. ; 2010. p. 47 68
5. Richard S Snell. Traktus Desenden Medulla Spinalis dan Aktivitas Otot Skelet :
Traktus Corticospinalis. Clinical Neuroanatomy for Medical Students. ; 1996. p 385
389
6. Patrick McCaffrey. In. Upper Motor Neuronal Tracts. Available from;
http://www.csuchico.edu/~pmccaffrey/syllabi/CMSD%20320/362unit10.html Last
Update August 1, 2012.
7. Ben Greenstein. et al: Origin of the Pyramidal Tract. Color Atlas of Neuroscience
Neuroanatomy and Neurophysiology. ; 2000. p. 190 193
8. Frank Netter. et al: Upper Motor Neuron. Netter Atlas of Human Neuroscience.;
2010. p. 253 256
9. Reinhard Rohkamm. et al: Pyramidal Tract. Colour Atlas of Neurology. ; 2004. p. 52
60
10. Micheal C. In. Approach to The Neurologic Patient. Available from;
http://www.merckmanuals.com/professional/neurologic_disorders/approach_to_the_n
eurologic_patient/weakness.html. Last Update August 1, 2012.