Anda di halaman 1dari 3

CERITA 1

Seorang pria yg tidak lulus ujian masuk universitas, di nikahkan orang tuanya.

Untuk mendapat penghasilan, ia pun melamar menjadi guru sekolah dasar dan mulai mengajar. Karena
tidak punya pengetahuan mengajar, belum sampai satu minggu mengajar ia sudah dikeluarkan.

Setibanya di rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu
dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada pula yang tidak bisa. Tidak perlu bersedih karena
hal ini. Mungkin ada pekerjaan lain yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."

Kemudian ia melamar dan melakukan pekerjaan lain, namun dipecat juga karena geraknya lambat.

Saat itu sang istri berkata : kegesitan kaki - tangan setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja
beberapa tahun lamanya, kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?

Ia pun bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun yg berhasil, semua gagal di tengah
jalan.

Namun demikian, tiap kali pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah
mengeluh.

Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi
pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.

Kemudian ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya bisa membuka banyak cabang toko yang
menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.

Akhirnya ia menjadi boss yang memiliki kekayaan berlimpah.

Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, kenapa ketika masa depan
nya masih suram, engkau tetap begitu percaya kepada ku ?

Jawaban sang istri ternyata sangat polos dan sederhana :


Sebidang tanah yg tidak cocok ditanami gandum, bisa dicoba untuk ditanami kacang. Jika kacang pun
tidak bisa tumbuh dengan baik, coba tanami buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh,
semaikan bibit gandum hitam, pasti bisa berbunga, karena pada sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok
untuknya, pasti bisa menghasilkan panen dari nya.

Mendengar penjelasan sang istri, ia mengeluarkan air mata terharu.... Keyakinan kuat, ketabahan serta
kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit unggul.

Semua prestasi dirinya, adalah berkat keajaiban bibit unggul yang kokoh hingga bertumbuh kembang jadi
kenyataan.

Di dunia ini tidak ada seorang pun yg hanya sekedar sampah, dia hanya tidak berada di posisi yang tepat.

Setelah membaca cerita ini, jangan dibiarkan saja, teruskan ke orang lain.
Anda akan ikut berbahagia apabila orang yg tadinya susah menjadi sukses.
Delapan kalimat di bawah ini, adalah intisari kehidupan :

1. *Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas tidak akan bisa merasakan
kebahagiaan*

2. *Orang yang tidak bisa toleran, seberapa banyak pun teman nya, akhirnya akan sendirian*

3. *Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses*

4. *Orang yang tidak bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.*

5. *Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat pun kerja nya tidak akan
mendapatkan hasil yang optimal.*

6. *Orang yang tidak bisa menabung, dapat rejeki terus pun tidak akan bisa menjadi kaya.*

7. *Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bahagia.*

8. *Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, berobat terus pun tidak akan berusia panjang.*
CERITA 2

Ini sebuah kisah dari negeri China. Seorang pria muda yang telah belajar dengan keras untuk
menjadi petarung kungfu terhebat, berpikir jika ia dapat menemukan titik kelemahan lawannya,
maka ia akan dapat memukul dan mengalahkan lawannya dalam kompetisi apapun.

Ia memerhatikan mereka dengan seksama dan memelajari kelemahan-kelemahan mereka


sebelum bertanding dengan mereka. Tetapi setiap kali bertanding, ia kalah.

Dengan tertekan dan patah semangat ia menemui gurunya dan bertanya apa yang salah dengan
strateginya. Kelihatannya sangat masuk akal jika mencari peluang kelemahan lawan saya dan
kemudian menggunakannya untuk mendapatkan kemenangan. Mengapa itu tidak berhasil?
tanyanya.

Gurunya menggambar garis di pasir dan berkata, Pendekkanlah garis ini tanpa menyentuhnya
atau menutupinya. Jika engkau dapat menemukan cara untuk melakukannya, engkau juga akan
mengerti mengapa strategimu tidak berhasil.

Orang muda itu memperhatikan garis itu berjam-jam dan merasa mustahil melakukan apa yang
diminta gurunya. Akhirnya ia menyerah. Ini adalah salah satu teka-teki yang tidak ada
jawabannya, protesnya.

Tentu ada. Sekarang perhatikanlah dengan saksama," kata gurunya. Kemudian ia menggambar
garis yang lebih panjang di pasir, di samping garis yang pertama. Beginilah caranya. Tidakkah
kau lihat garis yang pertama menjadi lebih pendek? Dan saya bahkan tidak menyentuhnya,
jawab sang guru.

Moral cerita:

Jangan fokus pada hal-hal yang tak dapat kita ubah. Sebaliknya, perbesarlah kekuatan. Maka apa
yang menurut kita adalah cacat dalam diri kita akan menjadi tidak penting dan tidak dilihat orang
lain bahkan diri kita sendiri. Alih-alih berusaha menghilangkan kekurangan, tingkatkanlah
kelebihan kita.

Seperti ujaran bijak berikut ini: Janganlah sibuk memerhatikan apa yang sudah dan belum
dilakukan oleh orang lain. Mari kita perhatikan apa yang sudah dan belum dilakukan oleh diri
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai