Anda di halaman 1dari 2

NAMA : VONOLANOV GUSZALLY

NO : 25
KELAS : XII IPA 7

BIOGRAFI MOHAMMAD TOHA

Nama Lengkap : Mohammad Toha


Profesi : Tokoh Militer
Lahir : Tahun 1927
Dinas/cabang : Barisan Rakjat Indonesia
Pangkat : Komandan
Kesatuan : Milisi Penggempur
Komando : milisi gerilya
Perang : Bandung Lautan Api (Perang Kemerdekaan Indonesia)
Mohammad Toha adalah komandan dari kelompok milisi pejuang di era Perang Kemerdekaan
Indonesia bernama Barisan Rakjat Indonesia. Ia dikenal luas sebagai sosok pahlawan dalam
peristiwa bersejarah Bandung Lautan Api tanggal 24 Maret 1946.
Mohammad Toha merupakan putra dari pasangan Suganda dan Nariah.

Pada 1929, ayahnya meninggal dunia sehingga Ibunya menikah dengan pamannya (adik
Suganda) yaitu Sugandi. Namun pada akhirnya ia diasuh oleh kakek dan neneknya Bapak Jahiri
dan Oneng selepas perceraian Ibunya yang kedua. Pada usianya yang ketujuh, Mohammad Toha
mulai menginjak bangku sekolah di Volk School (sekolah rakyat) dimana ia hanya dapat
meneruskan hingga ke kelas 4.

Bersamaan dengan pecahnya Perang Dunia II, pendidikan Mohammad Toha pun harus terhenti.
Ia pun mulai mengenal dunia militer pada masa pemerintahan Jepang melalui Seinendan, sebuah
organisasi semi militer yang didirikan pada tanggal 29 April 1943. Mohammad Toha yang
sehari-harinya bekerja di bengkel motor sempat bekerja di bengkel kendaraan milik pasukan
militer Jepang di mana ia memperoleh kemampuan berbahasa Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Toha bergabung dan menjabat sebagai Komandan Seksi I Bagian
Penggempur di badan perjuangan Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI), yang merupakan
gabungan dari badan perjuangan pimpinan paman Toha, Ben Alamsyah, Barisan Rakjat
Indonesia (BRI), dan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak.

Pada 24 Maret 1946, warga Bandung melakukan pembumihangusan kota Bandung sebagai
bentuk perlawanan kepada ultimatum yang dikeluarkan oleh penjajah Belanda (NICA) yang
membonceng tentara sekutu Inggris yang mengharuskan seluruh warga Bandung untuk
meninggalkan kota tersebut. Peristiwa yang dikenal dengan Bandung Lautan Api ini dilakukan
setelah penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) atas perintah
komandan divisi III Kolonel Abdul Haris Nasution.

Dalam peristiwa inilah Mohammad Toha beserta Mohammad Ramdan diyakini gugur ketika
meledakkan gudang mesiu terbesar di Dayeuh Kolot. Aksi pengorbanan ini dilakukan setelah
penyergapannya bersama Mohammad Ramdan dan anggota pasukannya gagal.
Saat ini monumen yang digunakan untuk memperingati jasa Mohammad Toha dapat ditemui di
daerah Dayeuhkolot, kota Bandung tepat di depan kolam yang merupakan bekas terjadinya
ledakan.

Anda mungkin juga menyukai