Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN : PENGADAAN OBAT, BAHAN HABIS PAKAI, DAN ALAT


KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) UPTD
PUSKESMA LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN


UPTD PUSKESMAS LANGKAPLANCAR
JL. RAYA LANGKAPLANCAR NO.9 LANGKAPLANCAR-BANGUNJAYA 46391
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN : PENGADAAN OBAT, BAHAN HABIS PAKAI, DAN ALAT
KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) UPTD
PUSKESMAS LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonomi Baru yang
terbentuk pada tanggal 25 Oktober 2012. Seiring dengan terbentuknya
Kabupaten Pangandaran maka dibentuk pula Satuan Organisasi Perangkat
Daerah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pangandaran. Salah
satunya adalah Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangandaran membawahi 15 UPTD Puskesmas, 1 UPTD Farmasi dan 1
UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran memegang peranan yang
sangat penting dalam sektor kesehatan. UPTD Farmasi adalah Unit
Pelaksana Teknis kedinasan di tingkat kabupaten yang berfungsi sebagai
pelaksana penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi ketersediaan,
keterjangkauan, keamanan dan mutu sediaan farmasi dan alkes.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu
menjamin aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan
terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup karena obat merupakan
komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses
terhadap obat esensial merupakan hak azasi manusia, oleh sebab itu
penyediaan obat esensial merupakan KEWAJIBAN bagi pemerintah (pusat
dan daerah).
Pengadaan Obat, Bahan habis pakai dan Alat Kesehatan JKN di
Lingkup UPTD Puskesmas Langkaplancar Kabupaten Pangandaran terdiri
dari Metode Penunjukan Langsung (melalui e_katalog/e_purchasing).
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat,
secara medis dan maupun non medis. Ia mempunyai manfaat secara
comprehensive, yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai
dari preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.
B. Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam Pengadaan Obat, Bahan Habis Pakai dan
Alat Kesehatan berdasar pada :
a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
150,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3781)
d. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010
tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah.
g. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah sebagaimana telah di ubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334).
h. Peraturan Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun
2013 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255).
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400).
j. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2012 tentang E_Purchasing ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 1239).
k. Surat Edaran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Dengan Sistem
E_Purchasing.
l. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KF/MENKES/167/III/2014
Tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (E_Catalogue)
tahun 2014, perubahan atas Surat Edaran Nomor
KF/Menkes/337/VII/2013 tentang Pengadaan Obat Pemerintah Melalui
Mekanisme E_Purchasing Berdasarkan Katalog Elektronik (E_Catalogue)
Tahun 2013.

BAB II. TUJUAN


Berdasarkan latar belakang dan landasan hukum diatas, tujuan
pengadaan obat, Bahan Habis Pakai dan Alat Kesehatan UPTD Puskesmas
Langkaplancar, yaitu :
A. Tujuan Umum
Maksud dari pengadaan obat, Bahan Habis Pakai dan Alat Kesehatan JKN
ini untuk tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan Khusus
Tujuan pekerjaan/pengadaan barang agar terpenuhinya kebutuhan obat,
Bahan Habis Pakai, dan Alat Kesehatan di pelayanan kesehatan dasar di
UPTD Puskesmas Langkaplancar Kabupaten Pangandaran sehingga
tercapainya pengobatan yang efektif, optimal dan rasional bagi pasien
JKN.

BAB III. SASARAN KEGIATAN


Target yang diharapkan tersedianya obat sejumlah 174 item obat, 48
item bahan habis pakai, dan 6 item alat kesehatan yang tersedia di Fasilitas
Kesehatan UPTD Puskesmas Langkaplancar. Adapun sasaran yang ingin
dicapai dalam pengadaan ini yaitu agar terpenuhinya kebutuhan obat untuk
pasien JKN di UPTD Puskesmas Langkkaplancar Kabupaten Pangandaran.

BAB IV. LOKASI KEGIATAN


Lokasi yang akan digunakan untuk melaksakan kegiatan pengadaan
obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan yaitu di UPTD Puskesmas
Langkaplancar Kabupaten Pangandaran.
BAB V. WAKTU KEGIATAN
Waktu pengadaan dimulai pada awal bulan April 2015 sampai dengan
akhir bulan Juli 2016 dengan kontrak kerja selama 90 hari.

BAB VI. BIAYA KEGIATAN


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan Obat, Bahan
Habis Pakai, dan Alat Kesehatan bersumber dari Dana Anggaran SILPA
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Pangandaran Tahun
Anggaran 2015.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan, Bahan Habis
Pakai, dan Alat Kesehatan sebanyak Rp. 176.960.463
Dengan rincian anggaran sebagai berikut:
Pengadaan Obat : Rp. 68.376.210,-
E-katalog : Rp. 68.321.950-
Pengadaan Bahan Habis Pakai (BHP) : Rp. 68.376.210,
E-katalog : Rp. 68.333.932,-
Pengadaan Alat Kesehatan : Rp. 41.739.680,-
E-katalog : Rp. 40.304.581,-
Belanja Penjilidan : Rp. 150.000,-

BAB VII. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Pengadaan akan dilaksanakan dengan metode Penunjukan Langsung
(e_Catalogue / e_Purchasing).

BAB VIII. HASIL KEGIATAN

BAB IX. SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi Teknis Pengadaan Obat dan Perbekalan Farmasi
sebagaimana di maksud diharapkan memenuhi Kualifikasi sebagai berikut :
1. Pengadaan tidak melebihi waktu yang telah ditentukan.
2. Batas waktu Kadaluwarsa minimal 3 tahun sejak dilakukannya pengadaan
terhitung mulai bulan September 2015.
3. Pihak penyedia obat dan perbekalan farmasi bertanggung jawab atas
Kualifikasi yang telah ditetapkan.
4. Macam, jenis, dan jumlah barang yang akan di adakan terlampir.
BAB X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja (KAK) ini kami buat. Atas dukungan,
partisipasi dan implementasinya kami ucapkan terima kasih semoga dalam
kegiatan pengadaan obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan JKN di UPTD
Puskesmas Langkaplancar yang telah direncanakan dapat berjalan lancar dan
sukses sesuai dengan tujuan.

Langkaplancar, 19 September 2015


Kepala Puskesmas Langkaplancar

H. Suharto, Am.Kep
NIP : 19690816 198903 1 007
LAMPIRAN 1

1. SUSUNAN KEPANITIAAN PELAKSANA KEGIATAN


a. Penanggung jawab : H. Suharto, Am.Kep
b. Pejabat Pembuat Komitmen : Sunardi
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : 1. Dr. Galuh Hafiar Puratmaja
2.Tuti Perwitasari, S.Si, Apt.
d. Pelaksana Administrasi : 1.Yuli Kusuma L, Amd.
: 2.Sugianto, Amd.Kep
e.Pelaksana Administrasi Non PNS : 1.Risna Anggraeni, Amd.Kep
2.Atik Kurniasih, Amd.Keb.
2. PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN
a. Miftah Fahmi, S.Kep.,Ners.

Anda mungkin juga menyukai