Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Lagu Joy To the World (George Frideric Handel)

Melodi pada lagu joy to the world dikarang oleh musisi yang lahir di Halle, Jerman, pada tahun 1685, George Frideric
Handel. Handle adalah musisi sukses pada zaman-nya dan dia memiliki akademi music sendiri.

Setelah sukses bertahun-tahun, pada pertengahan 1720-an, ketenaran Handel mulai memudar. Bahkan pada saat
umurnya 43 tahun, akademi musik miliknya dinyatakan bangkrut. Orang-orang Inggris tidak tertarik lagi dengan
opera-opera Handel yang berbahasa Italia. Namun Handel pantang menyerah, dia terus bekerja keras, dan karena
kerja berlebihan terus, pada umur 52 tahun stress dan tekanan yang dia alami menyebabkan Handel mengalami
kelumpuhan, keempat jari tangan kanannya tak bisa digerakkan. Para kritikus musik mengatakan bahwa inspirasi
Handel sudah punah dan seleranya sudah ketinggalan zaman. Pada saat itu opera-operanya gagal terus saat
dipentaskan, dia telah ditinggalkan para penggemarnya. Ditambah lagi dia terlilit hutang, dan kreditornya
mengancam akan memenjarakannya jika dia tidak melunasi hutangnya. Di usia 56 tahun dia bahkan berpikir, apakah
sebaiknya dia meninggalkan dunia musik secara total.

Namun ternyata, di suatu pagi dia menerima sebuah buku yang berisi syair yang begitu indah, yang merupakan
cuplikan dari berbagai kitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan mengandalkan imannya, Handel
bekerja keras mengerjakan karya Messiah tanpa pernah keluar rumah satu kalipun dan dia berhasil
menyelesaikannya dalam waktu 23 hari.

Pada saat usianya 57 tahun, karya musik oratorio Messiahnya dipentaskan dan mendapat sambutan yang
meledak dimana-mana. Sejak itu Handel dapat mengalahkan depresinya dan inspirasinya pun pulih kembali.
Kemudian dia menciptakan sejumlah karya musik baru yang sukses.
Pada akhir masa hidupnya, Handel yang tidak pernah menikah itu, mengalami kebutaan pada usia 68 tahun,
namun dia terus bermusik. Suatu kali selesai memimpin pertunjukkan Messiah, dia roboh dan pingsan, lalu dibawa
pulang. Dia meninggal keesokan harinya pada hari Jumat Agung tahun 1759 di usia 74 tahun.
MAKIN SUKSES SETELAH MENINGGAL DUNIA
Pada tahun 1836, hampir satu abad setelah Handel meninggal dunia, ada seorang pemusik Amerika
yaitu Lowell Mason yang mengambil dua bagian dari oratorio Mesiahnya Handel dan disatukan dengan syair dari
seorang penyair Kristen bernama Isaac Watts yang juga telah meninggal dunia. Pernikahan antara melodi yang
hebat dan syair yang hebat itu menghasilkan lagu Joy To The World (Kesukaan Bagi Dunia) yang saat ini terus
dikumandangkan oleh orang percaya di seluruh dunia pada setiap musim Natal. Pastilah Handel tidak pernah
berpikir bahwa bagian dari karya musiknya, satu abad kemudian akan dinikahkan dengan suatu syair yang sangat
luar biasa dan menjadi perpaduan musik Natal yang sangat indah, menjadi berkat bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Itulah misteri keajaiban Tuhan, yang mampu membuat karya anak-anakNya makin berkibar, berpuluh-puluh
bahkan beratus tahun setelah mereka meninggal dunia. Jadi buatlah karya-karya kita sebaik mungkin, karena Dia
bisa memakainya untuk kemuliaanNya bahkan lama sekali setelah kita meninggal dunia.
Disadur dari www.majalahpraise.com/2012
(Kisah selengkapnya dapat dibaca dalam buku Story Behind The Song terbitan Yis Production)

Anda mungkin juga menyukai