Marilah sejenak untuk mengetahui sekaligus menambah pengetahuan kita akan nama-
nama danau yang terdapat di Indonesia. Tahukah kalian, kalau di Indonesia negera
tercinta kita ini terdapat berbagai tempat wisata, dan salah satunya adalah berupa danau.
Di Indonesia, danau yang sering terdengar ditelinga kita adalah Danau Toba. Danau Toba
merupakan salah satu danau terbesar yang terdapat di Indonesia, luasnya mencapai 1.130
km2. Masih ada lagi danau terbesar yang bisa kalian temukan di Indonesia, berikut ini kami
rangkum dalam 10 danau terbesar di Indonesia beserta letaknya.
Teman Ahok Ini Lewat Akun Twitternya, 'Ahok Seperti Nabi Muhammad
Diturunkan Tuhan'
Kejam Sekali, Seorang Wanita Hamil Dimutilasi Di Rumah Kontrakannya
Gubernur Papua: Tidak Boleh Ada Lagi Minuman Beralkohol Di Papua,
Termasuk Di Hotel Berbintang
Jika Terpilih Jadi Gubernur, Idrus Janji Akan Berikan Rp.1 Miliar Ke Tiap
RW
Ini Pertanyaan Perwakilan BPK yang Bikin Ahok Bilang 'di Mana Otaknya?'
Luas 164,1 km2
Kedalaman 590 m
Jenis Danau Tektonik
Kedalaman 5 m
Jenis Danau Tektonik
Untuk kedalaman Danau Rombebai untuk sementara datanya belum kami ketahui.
bermanfaat.
Zherman Ilyas
My cesyilajahs Blog
Hidup lebih bersinar
Galery Pictures
Civitaz
Perjalanan Hidup Manusia
About
Voice of My Heart
File Sharing
Nama-nama Danau di Indonesia
Nama-nama danau di Indonesia tentu ada banyak, hampir tiap-tiap pulau besar di
Indonesia memiliki danau baik itu danau yang luas maupun danau yang tidak luas. Di
Indonesia ada banyak penyebutan untuk danau, ada yang bilang waduk, situ, telaga dan
yang lainnya. Danau sendiri diartikan sebagai kumpulan air (tentunya air tawar) yang
berada ditengah-tengah daratan. Dan dibawah ini adalah nama-nama danau di
Indonesia, silahkan disimak baik-baik informasi berikut ini.
Source : https://www.flickr.com/places/Indonesia/West+Sumatra/Danau+Kembar
Nah itulah nama-nama danau di Indonesia beserta dengan letaknya. Dari data diatas
tentunya kita sadar bahwa kita memiliki banyak sekali danau yang bisa kita manfaatkan
untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, semogaPemerintah dan pihak-pihak
yang berkepentingan bisa memanfaatkan potensi ini seoptimal mungkin. Semoga tulisan
yang satu ini bisa bermanfaat untuk kamu semua.
MIKROBIOLGI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. CIRI-CIRI MIROORGANISME
Mikroorganisme (disebut juga mikroba, mikrobia atau jasad renik) adalah jasad hidup
yang mempunyai ukuran sangat kecil, tanpa bantuan alat perbasaran seperti mikroskop
tidak dapat dilihat dan diamati bentuknya secara baik. Mikroorganisme ini umumnya
dapat hidup bebas di berbagai habitat secara cosmopolitan, dan dapat hidup sebagai
bagian dari organisme multiseluler(sebagai parasit).
B. MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
(*)Mikrobiologi air
Faktor lingkungan air yang yang sangat berbeda dengan satu dengan yang
lainnya seperti suhu,tekanan hidrostatik,cahaya,salinitas,turbiditas,PH dan
nutruen.Mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme yang mempunyai pengaruh dalam
kehidupan.Berikut adalah beberapa genus mikroorganisme patogen yang dapat
dibawakan oleh air.
Beberapa bakteri yang hidup bebas didalm tanah mampu mengikat nitrogen guna
dijadikan senyawa pembentuk tubuh mereka. Jika sel sel itu mati maka timbullah zat-
zat hasil urai seperti CO2 dan NH3.Sebagian amoniak terlepas keudara dan beberapa yang
lain dapat digunakan untuk membentuk genus bakteri untuk nitrit.Oksidasi amoniak
menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung didalam lingkungan yang
aerob.Peristiwa selurunya disebutnitrifikasi . tahap pertama yaitu pengoksidasian
amoniak menjai nitrit dilakukan oleh Nitrosomonas . Ntrosococcus dan beberapa spasies
lain sedang pengoksidasian nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobakter .Reduksi dari N2 menjadi
NH3 itu disebut Amonifikasi.
1.VIRUS
Ciri ciri virus
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain,
ini karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem
genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.
1. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasitint raselluler obligat, misalnya
dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.
2. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran
virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen
3. lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang
paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.
4. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel
genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
5. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun
perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses
replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya
Virus Herpes.
6. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang
dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada
evolusi pengenalan yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian " lock
and key atau lubang dan kunci "antara protein di bagian luar virus dengan molekul
reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran
inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa
spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga
manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan
monyet.
7. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam
nukleat yang terbungkus didalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam
nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh tanley
Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab
sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus
memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
8. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks)
yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda,
RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung
dari tipe virusnya.
Virus ebola
2.Struktur virus
Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur
yang sama, yaitu sebagai berikut.
1. Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks
(batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk polihedral pada virus
adenovirus, ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya. Kapsid yang paling kompleks
ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup
tujuh faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1
(T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan itemukannya.
2.Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya
sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik embakau
yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun
dari satu jenis protein saja.
Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi
untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang
serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus
memliki struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya,
misalnya virus influenza. Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan
T6) memiliki kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral
memanjang yang menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala
iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut ekor yang digunakan
untuk menempel pada suatu bakteri.
3. Perkembengbiakan Virus
1. Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi,
yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan didalam
sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut dengan
virus virulen.
2. Siklus lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan sel inang,
dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut
profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi
adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia
Virus dapat menginfeksi dan mereplikasikan DNAnya pada inang sehingga lama kelamaan
inang akan terganggu metabolisme hidupnya. Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya
kematian. Ada tiga proses yang menyebabkan virus sangat berbahaya karena
menimbulkan penyakit-penyakit baru dalam kehidupan kita, yaitu kemampuannya
melakukan hal-hal sebagai berikut.
Virus RNA cenderung memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab
replikasi dari asam nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan replikasi
seperti pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus yang sudah ada
berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang mengakibatkan penyakit
baru pada organisme yang telah memiliki imunitas (kekebalan tubuh) terhadap virus
moyangnya. Contohnya pada penyakit flu burung yang sampai sekarang belum ada
obatnya, ini dikarenakan virus ini sudah bermutasi menjadi virus jenis baru sehingga
imunitas yang terbentuk tidak dapat menghadapi serangan virus flu jenis baru ini.
2. Penyebaran virus-virus yang sudah ada dari satu spesies inang ke spesies inang
lainnya
Contoh permasalahan pada kasus Hantavirus yang biasa ditemukan pada hewan
pengerat khususnya Deer Mice (Peromyscus maniculatus), populasi hewan ini melonjak
tajam pada tahun 1993 setelah cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi
hewan ini. Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang mengandung
sedikit urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi. Gejalanya mirip flu biasa yang
muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti oleh akumulasi cairan dan sel darah putih pada
paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan, lalu mati.
3. Penyebaran atau diseminasi penyakit virus dari satu populasi terisolasi yang
berukuran kecil dapat menyebabkan epidemik yang luas
Misalnya pada penyakit AIDS yang sampai sekarang menjadi fenomena global padahal
sebelumnya penyakit ini tidak begitu terdengar dengan gencarnya seperti sekarang ini.
Penyebaran virus ini dipengaruhi faktor teknologi dan sosial, misalnya teknologi transfuse
darah, hubungan seksual, penyalahgunaan obat-obatan intravena (melalui saluran
pembuluh darah), termasuk juga perjalanan ke berbagai negara yang sangat
mudah. Dengan adanya hal tersebut maka penyebaran Virus HIV (AIDS) ini dapat
menyebar dari Afrika
Tengah sebagai negara asal sampai ke negara-negara dunia barat dan juga Asia.
1. Anti bakterial
2. Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat
lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus
memproduksi insulin atau zat lain.
3. Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700,Edward Jenner seorang dokter asal Inggris
mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah
terkena acar sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap
infeksi cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang
mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke
seorang anak laki-laki. Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar
sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan
adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin lainnya, misalnya
vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
6.Penyakit yang disebabkan oleh Virus
a. Mozaik
Disebut mozaik karena pada tanaman yang terinfeksi tomat, labu dan tembakau)
menunjukkan bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik
pada tanaman tembakau yang disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus
(TMV).
b. Burik kuning
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata
c. Kerdil
tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau
berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya . Untuk mengatasi virus tungro ini
pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng)
b. New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf pada ternak unggas, missal ayam.
NCD umumnya disebut dengan tetelo.
c. Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.
a. AIDS
Syndrome), suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan
golongan virus yang jarang terdapat pada manusia, yaitu retrovirus. Retrovirus
merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses transkripsi balik. Oleh
karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV
menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas.
Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi HIV maka
seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah,
cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita
AIDS. Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini:
2) Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap AIDS.
4) Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).
2) Berjabat tangan
3) Berangkulan
4) Bersin
5) Batuk
b. Hepatitis B
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan sel-sel hati.
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan gejala panas
tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan minum turun,
lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit,
pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah.
d. Influenza
Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk
ke alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan
menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari.Pencegahan dengan
jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.
Disebabkan oleh virus baru yang bermutasi dari virus Corona Virus ini menyerang sistem
pernafasan.
. Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentu icosahendral, virionnya tidak berselubung, sferis
dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia merupakan satu-satunya inang
alami virus polio. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran pencernaan dan
selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman atau
pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan,
sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahannya
dilakukan dengan vaksinasi secara oral.
g. Smallpox (cacar)
Virus cacar (virus variola, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 400 nm.
Manusia merupakan satusatunya inang alami virus ini,250 meskipun dapat pula
menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi pada membrane mukosa
saluran pernafasan bagian atas. Virus ini memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan
limfa sehingga terjadi verimia pertama. Veremia sekunder terjadi setelah
perkembangbiakan virus dalam organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan
membran mukosa.
2. BAKTERI
Bakteri dengan ukuran yang kecil (sekitar 0,7 - 1,3 mikron), sudah pasti luput dari
perhatian kita, namun ia terdapat hampir di seluruh bagian bumi. Saat kalian baca buku
ini pun bakteri ada di sekitar kalian dan jumlahnya sangat banyak sekali. Ia hidup di darat,
air, dan udara. Bahkan bakteri ada yang hidup di mata air panas yang dapat membakar
kullitmu.
Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus) dan engkung
(vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar
0,7 - 1,3 mikron Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 Mikron
dan panjangnya 0,7 - 3,7 mikron. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas
3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma (di dalamnya terdapat membrane sel, mesosom,
lisosom, DNA, endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul,
flagel, pilus. Di antara bagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu
membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan
bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel,
pilus, dan kapsul. Bagianbagian ini disebut varian.
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut.
a. Membran sel
Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di
sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel
sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya.
Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas
dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan
karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b. Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya
berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein
dan RNA.
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang
sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan
pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid.
Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.
d. Dinding sel
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-
monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan susunan kimia
dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif.
Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif.
Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif
tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar
tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan
yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel
bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan
menyelenggarakan Pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri
disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein
yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid.
Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua,
atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan
letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti
benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat
lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya
makanan sel bakteri.
g. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada mumnya
kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida
(glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan
sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.
h. Endospora
2. Penggolongan bakteri
1) Kokus (bulat)
2) Basil (batang)
3) Vibrio (koma)
4) Spirillum (spiral)
1) Monotrik
Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung.
Bentuk-bentuk monera,
(a) Kokus,
(b) Basil,
(c) Vibrio,
(d) Spirillium.
2) Amfitrik
3) Lofotrik
4) Peritrik
1) Bakteri gram-positif
2) Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya
Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas,
Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.
1) Bakteri aerob
Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,
misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
2) Bakteri anaerob
Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya
Micrococcus denitrificans.
1) Autotrop
2) Heterotrop
Heterotrop, tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang
berasal dari organisme lain. Termasuk bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu
bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.
a. Reproduksi aseksual
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya mbelahan
terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan.
Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA
identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara
kedua sel anak bakteri.
b. Reproduksi seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari
dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota,proses seksual secara meiosis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang
ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi,
sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari
individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi,
transduksi dan konjugasi.
1) Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel
bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada
bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi
sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang
mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel
nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk
patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang)
alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan
alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik -
perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang
ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal
dari dua sel yang berbeda.
2) Transduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu
sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan
transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga
lengkapnya dilepaskan ketika sel inang
lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan
genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun
demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri
lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa
DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua.
Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga
rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum
karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak.
Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik
genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di
suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari kromosom,
genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan
profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang
lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama dengan genom faga. Transduksi khusus
hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat
profaga pada kromosom tersebut.
c. Konjugasi dan Plasmid
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang
berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA
adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan
"pasangannya" menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai "jantan", menggunakan alat
yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai
"betina". Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara
kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA. Plasmid adalah molekul DNA
kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-
plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversible ke dalam
kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus
litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid
hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan
reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gengen dari plasmid ini
dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak
tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah rekombinasi genetik, yang mungkin akan
menguntungkan bila perubahan lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di
dalam populasi bakteri.
3. Peranan bakteri
a. Bakteri fotosintetik
3. JAMUR
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran
inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer
karbohidrat mengandung nitrogen.
Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan
serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan
umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku. Umumnya jamur
merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal
(uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak
terdiri atas benangbenang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur membentuk
anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang hifanya tidak bersekat
(asepta), inti selnya tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini
disebut jamur senositik (coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan
disebut sebagai jamur monositik (monocytic). Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan,
tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Selain itu, jamur tidak memiliki klorofil
sehingga tidak mampu berfotosintesis. Dengan demikian, jamur merupakanorganisme
heterotrop, yaitu organisme yang cara memperoleh makanannya dengan mengabsorbsi
nutrisi dari lingkungannya atau substratnya. Sebelum mengabsorbsi makanan yang masih
berupa senyawa kompleks, ia mensekresikan enzim hidrolitik ekstraseluler atau ferment
untuk menguraikannya lebih dahulu di luar selnya. Jamur ada yang hidup sebagai parasit,
ada pula yang bersifat saprofit. Selain itu, ada pula yang bersimbiosis dengan organisme
lain secara mutualisme. Sebagai parasit, jamur mengambil makanan langsung dari
inangnya.
Jamur jenis ini memiliki haustorium, yaitu hifa khusus untuk menyerap makanan langsung
dari inangnya. Sebagai saprofit, jamur mengambil makanan dari sisa-sisa organisme lain
yang telah mati. Jamur yang bersimbiosis, mengambil nutrisi berupa zat organik dari
organisme lain dan organisme itu mendapatkan zat tertentu yang bermanfaat dari jamur
tersebut. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Meski demikian,
perkembangbiakan secara seksual lebih mendominasi karena dilakukan oleh hampir
semua jamur tersebut.
2. Klasifikasi jamur
1. Chytridiomycota
Divisio Chytridiomycota sering dianggap sebagai bentuk peralihan antara divisio Protista
dengan division Jamur. Akan tetapi, para ahli sistematika molekuler yang
membandingkan urutan protein dan urutan asam nukleat divisio ini dengan jamur, telah
menemukan bukti bahwa Chytridiomycota termasuk golongan jamur. Sebagian
besar hytridiomycota merupakan organisme akuatik, beberapa di antaranya bersifat
saprofitik dan parasit pada invertebrata akuatik. Ciri utama divisio ini adalah nutrisi yang
absorbtif dan dinding selnya tersusun atas senyawa chitin, memiliki hifa senositik dan
bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel. Contohnya Chytridium.
2. Zygomycota
Sekitar 600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio Zygomycota.
Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah atau pada
tumbuhan dan hewan yang membusuk. Ada di antaranya yang membentuk mikorhiza,
yaitu asosiasi saling menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini dengan tumbuhan
tinggi. Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik. Septa hanya ditemukan pada hifa
bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi saja. Reproduksi seksualnya melalui
peleburan gamet yang membentuk zigospora. Contoh yang paling mudah didapat dari
anggota divisio ini adalah Rhizopus stoloniferus (Gambar 6.3). Jamur ini hidup sebagai
pengurai sisa organik atau parasit pada tanaman ubi jalar. Ada pula yang dapat
menyebabkan kerusakan pada bahan makanan seperti roti, nasi, wortel, jambu dan lain-
lain. Meskipun demikian ada yang dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi bahan
makanan (dalam pembuatan tempe) dan asam-asam organik yang berguna bagi kita.
3. Ascomycota
a) Bersel satu
Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast.
Xylaria dan Nectaria, tubuh buah besar, hidup saprofit pada kayu yang membusuk.
Dari berbagai pengamatan secara teliti terhadap jamur tidak semua dapat diketahui cara
reproduksi seksualnya. Jamur-jamur yang seperti ini untuk sementara digolongkan ke
dalam Deuteromycota (Fungi Imperfecti = Jamur tidak sempurna). Jika suatu saat
diketahui fase seksualnya, maka jamur itu digolongkan sesuai dengan alat
perkembangbiakan seksualnya. Contohnya jamur Monilia sithophila (jamur oncom),
setelah diketahui fase seksualnya membentuk askospora, maka digolongkan ke dalam
Divisio Ascomycoya dan diberi nama Neurospora sithophila.
a. Genus Saccharomyces
Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas
sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis
c. Genus Aspergillus
d. Genus Penicillium
Fase aseksual jamur ini menghasilkan konidium yang disangga oleh konidiofor. Berbeda
dengan Aspergillus, konidiofor Penicillium bercabang-cabang, dan masing-masing
menyangga sekumpulan cabang yang lebih pendek. Beberapa spesies Penicillium
digunakan dalam pembuatan keju, seperti P.camemberti dan P.requoforti yang
memberikan aroma khas pada keju. P.notatum dan P.chrysogenum menghasilkan
penisilin. P.digitarum dan P.italicum dapat menyebabkan kerusakan pada buah jeruk.
P.expansum menyebabkan buah apel membusuk di tempat penyimpanan.
4. Basidiomycota
Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur
hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan
saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan
berbagai bagian tumbuhan yang lain. Sekitar 25.000 spesies dari divisio ini telah
diidentifikasi. Ciri umum jamur ini adalah hifa bersepta, fase seksualnya dengan
pembentukan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk gada,
membentuk tubuh buah (basidiokarp) seperti payung yang terdiri atas batang dan tudung.
Di bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran, tempat terbentuknya basidium.
Semua anggota divisio Basidiomycota beradaptasi pada kehidupan di darat sebagai
saproba, parasit pada organisme lain dan mikorhiza!
1) Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus, jamur yang dibudidayakan untuk dimasak
sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam pada medium yang mengandung selulosa
(misalnya jerami) dengan kelembapan tinggi.
2) Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup pada batang
tumbuhan yang telah mati.
2) Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang sukam daun ,
tongkol, jumbai dan tangkai. yang paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur
ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh lebih besar dari
ukuran normal.
3) Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada tanaman coklat, kopi,
teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
4) Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada kayu.
4. KHAMIR (YEAST)
Khamir merupakan unit sekluler dan kebanyakam n dari mereka termasuk devisio
Ascomycota. Sel khamir dapat berbentuk bola ,oval atau silindris dengan ukuran diameter
bervariasi antara 3-5 mikro meter.Sel khamir dapat berfariasi baik dalam hal bentujk atau
ukuran.Hal ini bergabtung dari umur dan lingkungannya . Khamir tidak dilengkapi flagel
atau organ organ penggerak lainya .Sel khamir lebih jauh besar dari beakteri dan dapat
dibedakan dari sel bakteri selaun karena perbedaan ukuran juga dari keberadaan struktur
struktur internalnya. Contoh khamir yang paling popular adalah dari
genus Saccharomyces.
Kebanyak sel khamir membentuk diri dengan cara tunas (budding). Meskipun demikian
ada sebagian kecil sel khamir yang dapat memperbanyak diri dengan membelah diri sama
besar (binary fission). Dalam proses pertunasan mula mula diawali dengan lisisnya
dinding sel pada daerah tertentu.Dengan tidak adanya dinding sel pada daerah tersebut
,menyebabkan terjadinya tekanan dari isi sel keluar membentuk struktur seperti balon
yang dikelilingi dinding sel induknya. Bagian ini membesar,nukeus membelah secara
mitosis dan nucleus hasil pembelahan kemudian berpindah menuju tunas yang terbentuk
tadi.Tunas yang baru melanjutkan pertumbuhanya sampai sampai akhirnya tunas akan
melepaskan diri dari sel induknya dan siklus replikasi telah lengkap. Bila setelah terbentuk
satu tunas tidak dilanjutkan dengan pemisahan tunas ,maka suatu rantai sel berbentuk
bola .Kegagalan dalam memisahkan tunas tunas baru yang terbentuk secara terus
menerus akan menghasilkan suatu rantai sel khamir yang memanjang yang
disebut pseodohyphae.
Sel khamir akan menghasilkan koloni berwarna pucat keruh dan umumnya
mempunyai diameter antar 0,5 sampai 3,0 mm. Sebagian kecil spesies ini menghasilkan
pigmen ,tetapi kebanyakan hanya menghasilkan warna krem. Ragi dengan nilai ekonomis
yang paling penting saat ini dikenal dengan khamir yang digunakan untuk pembuatan roti
dan pembuatan bir,yang merupakan anggota dari genus Saccharomyces.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
Mikroorganisme mempunyai ciri cirri yang spesifik yaitu ; mempunyaiukuran yang kecil
0,001 mm. Kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan seperti mengalami
pertumbuhan,menghasilkan energi,bereproduksi dengan sendirinya.Selnya tergolong
prokariotik (Bakteri)
3.2 SARAN
Dalam lingkungan kita banyak sekali organisme yang tak tampak yang kadang memberi
dampak buruk bagi kelangsugan hidup manusia. Untuk itu hati hati lah dan jangan lupa
jaga kebersihan dimanapun anda berada.
Tapi jangan salah,bahwa ada juga mikroorganisme yang menguntungkan manusia seperti
jamur.yang dapat mefregmentasikan suatu makanan sehingga berguna bagi kebutuhan
manusia.
Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli - Sudah dengar kabar bakteri E. Colimembunuh 18
orang di salah satu negara di Eropa? dan ribuan orang dibuat sakit olehnya. Apa sih
bakteri E. Coli ini ? E. Coli adalah bakteri dengan nama panjang Escherichia Coli,
merupakan bakteri yang pada umumnya hidup di dalam usus besar manusia, kebanyakan
dari bakteri E. Coli tidak berbahaya bahkan keberadaannya bisa dibilang menguntungkan.
Untuk itu mari kita cari tahu manfaat dan bahaya bakteri E. Coli ini.
Manfaat
Bakteri E. Coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan
pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk
pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E. Coli
adalah membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa
makan. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan
seperti pada luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya.
Bahaya
Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri
ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran
kencing, jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi
saluran kemih/kencing [ISK], umumnya terjadi pada perilaku sek yang salah [anal sek] juga
resiko tinggi bagi wanita karena posisi anus dan saluran kencingnya cukup dekat sehingga
kemungkinan bakteri menyebrang cukup besar tepatnya ketika membersihkan anus
setelah BAB [Buang Air Besar] untuk itu arahkan air juga tangan ke arah belakang saat
membersihkan anus jangan ke depan agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.
Ads by Google
Jika artikel Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli ini bermanfaat bagi Anda klik tombol like,
bagikan ke twitter dan beri +1, jangan lupa memberi komentar. Baca juga artikel dan info
kesehatan Hipertensi Kurangi Makan Coklat
Sejarah Mikrobiologi
Penemuan Mikroorganisme
Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat diduga ada dan dianggap sebagai penyebab
penyakit jauh sebelum mahluk hidup tersebut bisa diamati.
menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu
medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.
menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan leher
labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu terbuka; hasil percobaan
menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme sebab partikel debu yang membawa
organisme tidak mencapai medium; namun debu terjebak dalam leher labu; jika
leher labu dipecah, debu akan mencapai medium dan organisme akan tumbuh;
dengan cara ini, Pasteur telah mematahkan teori generasi spontan
menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu tidak ada, medium tetap
steril, bahkan jika medium terdedah udara. Tydall juga memberikan bukti
keberadaan bakteri yang resisten panas.
M. J. Berkeley ( 1845)
menunjukkan bahwa penyakit (pine) ulat sutra disebabkan oleh parasit protozoa
yang menggunakan kritetia yang dikembangkan oleh gurunya, Jacob Henle (1809-
1895), dapat menjelaskan hubungan antara Bacillus anthracis and anthrax;
kriterianya dikenal sebagai postulat Koch dan masih digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara mikroorganisme tertentu dengan penyakit tertentu.
Postulat Koch:
Mikroorganisme harus ada di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada pada
individu sehat.
Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi diinokulasi
tersebut pada individu sehat.
Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang sakit
tersebut
mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk mengkultur patogen bakteri
pada media padat pertumbuhan, dengan demikian mikrobiologis dapat mengisolasi
mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).
Charles Chamberland (1851-1908)
membuat filter (saringan) bakteri untuk menapis bakteri dan mikroba yang lebih
besar dari spesimen; melalui teknik ini juga memungkinkan ditemukannya virus
sebagai agen penyebab penyakit.
Kajian Imunologis
mengembangkan vaksin lain untuk penyakit kolera ayam, antraks, dan rabies
yang bekerja dengan bakteri tanah menemukan bahwa bakteri tanah dapat oksidasi
besi, belerang, dan amonia untuk mendapatkan energi; Winogradsky juga mengkaji
fiksasi nitrogen anaerobik dan dekomposisi selulosa
mengisolasi bakteri pengikat nitrogen aerobik, suatu bakteri bintil akar yang mampu
menambat nitrogen, and bakteri pereduksi sulfat
memperkenalkan pertama kali penggunaan kultur yang diperkaya dan media selektif
Skip to content
SEJARAH PERKEMBANGAN
MIKROBIOLOGI
Posted by FA DHLA N MUCH LAS on D ESE MB ER 12, 2009
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
Ringkasan
Sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan
dapat dibagi menjadi empat periode. Periode pertama, dimulai
dengan terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui
pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675. Hal ini menimbulkan
rasa ingin tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asalmula
kehidupan. Namun baru kurang lebih pada pertengahan tahun
1860an, ketika teori generatio spontanea dibuktikan
ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis diterima, pengetahuan
mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif semata-mata.
Selama periode berikutnya antara tahun 1860 dan tahun 1900,
banyak dilakukan penemuan dasar yang penting. Perkembangan
teori nutfah panyakit dalam tahun1876, hal ini secara tiba-tiba
menimbulkan minat terhadap prosedur laboratoris untuk mengisolasi
dan mencirikan mikroorganisme. Didalam periode ini ditemukan
banyak mikroorganisme penyebab penyakit serta metode-metode
untuk mencegah dan mendiagnosis serta mengobati penyakit-
penyakit tersebut. Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi
kedokteran membawa perombakan yang besar dan cepat di dalam
praktik kedokteran. Periode terakhir tahun 1910-sekarang ditandai
dengan dipergunakannya banyak metode dan peralatan mutakhir,
seperti mikroskop elektron dan komputer.
Pendahuluan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang
sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-
kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik (Anonymous.
2008).
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh
(flora normal), beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses
fermentasi makanan: pembuatan keju, anggur, yoghurt,
tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin, sebagai agen biokontrol,
serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah.
Mikroorganisma tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotic
maupun lingkungan abiotik dari suatu ekosistem karena berperan
sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme yang hidup di dalam
tanah berperan aktif dalam proses-proses pembusukan, humifikasi
dan mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang dapat
mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehungga dapat
menyuburkan tanah.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali
memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari
pembentukan minyak bumi di dasar-dasar samudra sampai proses
pembuatan tempe, semuanya merupakan pekerjaan
mikroorganisme. Bukan Cuma itu, sekarang mikroorganisme telah
digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan,
sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan
dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi
salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi (Ali, Iqbal. 2008).
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering
menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia),
diantaranya: flu burung dan flu babi yang akhir-akhir ini
menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh
salah satu jenis mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat
beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Isi
Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Fransis Louis
Pasteur (18221895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian
pada mikroorganisme. Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti
peran mikroba dalam industri anggur dalam pembuatan alkohol.
Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang hidup pada
masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (18001872).
Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang
mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah
penemuan-penemuan Pasteur. Untuk memastikan pendapatnya,
Pasteur melakukan serangkaian eksperimen, ia menggunakan
bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal
dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian
dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa
leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya mikroorganisme
di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu atau asap akan
mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak
dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke
pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa
mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia menyimpulkan
bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana,
semakin sedikit kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April 1864
ia mengatakan bahwa: For I hape kept them and am still keeping
from them, that one thing that is above the power of man to make; i
have kept from them, the germ that float in the air, i have kept them
from file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis
adalah bahwa panas yang digunakan untuk mensterilkan udara atau
bahan juga dianggap merusak vital force. Mereka yang mendukung
teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya kekuatan vital
force tersebutmikroorganisme tidak dapat muncul serta spontan.
Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall mengatakan udara
dapat dengan mudah dibebaskan dari mikroorganisme dengan cara
melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung reaksi berisi kaldu
steril ke dalam kotaktertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak
melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti
spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak
ditemukan adanya mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall
memacu diterimanya konsep biogensis. Selanjutnya Pasteur lebih
memfokuskan penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan
anggur dan mikroba yang menyebabkan penyakit.
1. F. Penyebab Infeksi/Penyakit
1. I. Perkembangan Penyakit
1. J. Penemuan Antiseptik
1. K. Imunisasi
1. M. Chemoterapi
Bordet Imunologi
1919 Nicolle Demam tikus
1928 Landsteiner Golongan darah
1930 Domagk Sulfonamida
1939 Fleming, Florey, dan Chain Penisilin
1945 Theiler Vaksin demam kuning
1951 Waksman Streptomisin
1952 Ender Biakan sel virus polio
1954 Lederberg, Tatum, dan Beadle Genetika
1958 Ochoa Kornberg ARN
1959 Burnet, dan Medawar Struktur imunologi
1960 Watson, dan Crick Kode genetika, struktur ADN
1961 Jacob, Monod, dan Lwoff Episom Genetik dan profaga
1965 Rous Virus penyebab kanker
1966 Nirenberg, Holley, dan Khuranna Sintesis ADN
1968 Dulbeco, Luria, dan Delbruck Genetika, mutasi
1969 Porter dan Edelman Struktur imunoglobulin
1972 Christian Lisosom
1974 Dulbeco, Baltimore, dan Teonin Genetika dan mutasi
1975 Gajdusck, dan Blumberg Virus lambat dan antigen Australia
1976 Rosalyn Yalow Radioimmunoassay
1977 Arber, Nathans, dan Smith Enzim pembatas
1978 Barbara Mc Clintosh Unsur genetika yang dapat berpinda
1983 Niele Jerne dan George Koehler pindah
1984
1987 Tonegawa Susuma Antibodimonoklonal
Terjadinya keanekaragaman imunog
(Sumber: Waluyo. 2005)
Namun, teori tersebut dapat dipatahkan oleh Francesco Redi, dkk. melalui
beberapa percobaan yang dilakukannya, sehingga berkembang teori baru
yang dikenal dengan Generatio Spontanea: Biogenesis yang menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari bahan yang hidup. Hal ini dibuktikan bahwa
belatung pada daging yang membusuk tidak terjadi secara mendadak dan
berasal dari bahan mati. Tetapi, lalat tertarik dengan daging yang
membusuk, kemudian bertelur di atas kain yang menutupi dagingnya,
baru kemudian tumbuh belatung. Teori itupun akhirnya disanggah lagi
oleh beberapa tokoh yang menyatakan bahwa mikroorganisme terjadi
tidak secara tiba-tiba. Tokoh-tokoh tersebut antara lain: John Needham,
Lazzaro Spallanzani. Sedangkan John Tyndall dan Louis Pasteur adalah
tokoh-tokoh yang memberikan sanggahan akhir terhadap teori generation
spontanea dengan dibuktikannya proses fermentasi, dengan menyatakan
bahwa mikroorganisme hanya dapat muncul atau timbul akibat dari
aktivitas jasad renik lain.
A. Isolasi Mikroba
Beratus-ratus spesies mikroba dapat menghuni berbagai macam bagian
tubuh kita, misal: mulut, saluran pencernaan, kulit, dll. Sekali bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram kotoran
manusia/hewan dapat mengandung jutaan bakteri. Udara, air, tanah, juga
dihuni oleh sekumpulan mikroorganisme.
B. Isolasi Mikroba
Setelah diperoleh biakan murni (koloni yang berasal dari sel tunggal),
mikroorganisme tersebut siap dilakukan telaah dan identifikasi, dan
kemudian ditumbuhkan sesuai tujuan.
Fase lamban
Fase lamban merupakan periode awal dan merupakan fase penyesuaian
diri (adaptasi), sehingga tidak ada pertambahan jumlah sel bahkan
kadang-kadang jumlah sel menurun.
Fase cepat
Fase cepat merupakan periode pembiakan yang cepat. Pada periode ini
dapat teramati ciri-ciri sel yang aktif. Waktu generasi pada setiap bakteri
dapat ditentukan pada fase cepat ini. Pada fase tersebut dapat terlihat
beberapa sel mulai membelah, yang lainnya setengah membelah, dan
yang lainnya lagi selesai membelah.
Fase statis
Pada fase statis pembiakan mulai berkurang dan beberapa sel mati.
Apabila laju pembiakan sama dengan laju kematian, maka secara
keseluruhan jumlah sel tetap konstan. Hal ini dapat disebabkan karena
berkurangnya nutrien ataupun terbentuknya produk metabolisme yang
cenderung menumpuk mungkin menjadi racun bagi bakteri yang
bersangkutan.
Fase kematian
Fase kematian merupakan fase dimana proses pembiakan telah berhenti.
Sel-selnya sudah mati, yang kemudian akan diikuti dengan proses lisis.
Apabila laju kematian melampaui laju pembiakan, maka jumlah sel
sebenarnya menurun.
Sumber buku Mikrobiologi Karya Inggit Winarni
MENGENAL KARAKTERISTIK
BACILLUS SUBTILIS
MENGENAL KARAKTERISTIK BACILLUS SUBTILIS
Bakteri yang berperan dalam pembusukan daging, salah satunya yaitu bakteri B. subtilis. Bakteri ini memiliki
karakter-karakter tertentu dan spesifik. Berikut adalah klasifikasi B. subtilis : (Madigan, 2005)
Kingdom:Bacteria
Phylum:Firmicutes
Class:Bacilli
Order:Bacillales
Family:Bacillaceae
Genus:Bacillus
Species: B. subtilis
Karakteristik dari bakteri B. Subtilis dapat dilihat pada table berikut :
Gram Positif
Katalase Positif
Sumber : Graumann, 2007
Media Perantara
Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain adalah tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang
terdekomposisi. Selain itu, B.subtilis juga ditemukan pada produk makanan seperti produk susu, daging, nasi
dan pasta. Bakteri ini dapat tumbuh pada produk makanan karena produk-produk makanan tersebut
menyediakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan B.subtilis.
Ciri-ciri Pembusukan
1.Perubahaan Warna
Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen (zat warna)
yang memberi warna pada daging yang tercemar.
2.Berlendir Kental
Suatu lendir kental yang berbentuk tali dalam bahan pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme
seperti Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextracium, Bacillus subtilis danLactobacillus plantarum.
Pada beberapa bahan pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan pembentukan bahan kapsul oleh
mikroorganisme.sedang pada beberapa produk pangan yang lain dapat disebabkan karena hidrolisa dari zat pati
dan protein untuk menghasilkan bahan bersifat lekat yang tidak berbentuk kapsul.Lendir tali ini dapat
mencemari bahan bahan pangan seperti minuman anggur, cuka, susu dan roti.
3.Kerusakan Fermentatif
Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus dan Clostrodium serta bakteri asam laktat mampu
memfermentasikan karbohidrat.Bakteri dapat mengubah gula menjadi asam laktat atau campuran asam asam
laktat, asetat, propionat dan butirat,bersama sama dengan hidrogen dan karbondioksida. Perubahan flavor dan
pembentukan gas akhirnya terjadi dalam bahan pangan.
Dekomposisi anaerobik dari protein menjadi peptida atau asam asam amino mengakibatkan bau busuk pada
bahan pangan karena terbentuknya sulfida, amonia, methyl sulfida, amin dan senyawa bau yang lainnya.
Bahan pangan tercemar lainnya adalah bahan pangan yang diolah kurang sempurna dan dikemas sehingga
terbentuk kondisi anaerobik.
Beberapa mikroorganisme khususnya kapang ataupun khamir dapat memecah asam secara alamiah ada dalam
bahan pangan .Oleh karena itu dapat mengakibatkan kenaikna pH yang cukup memungkinkan tumbuhnya
spesies pembusuk yang sebelumnya terhambat pertumbuhannya.
Lemak
Adanya lemak akan memberi kesempatan bagi jenis lipolitik untuk tumbuh secra dominan.Keadaan tersebut
akan mengakibatkan kerusakan lemak oleh mikroorganisme dan menghasilkan zat zat yang disebut asam asam
lemak bebas dan keton yang memiliki bau dan rasa yang khas. Seringkali disebut tengik.
Kemampuan memecah molekul protein dalam bahan pangan terbatas hanya pada beberapa spesies
mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim proteolitik ekstraseluer.Pada umumnya spesies proteolitik ini
pertama tama berperan kemudian dikalahkan oleh spesies lain yang tumbuh pada produk yang proteinnya
terdegradasi.
Mekanisme Pembusukan
Pada pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-
protein atau biasa disebut denaturasi protein. Dengan terjadinya proses denaturasi, protein secara bertahap
kehilangan kemampuannya untuk menahan cairan. Akibatnya, cairan tubuh tersebut akan lepas dan mengalir
keluar dari bahan pangan. Cairan ini kaya akan nutrien sehingga akan digunakan oleh mikroba sebagai sumber
makanan untuk tumbuh dan berkembang. Mekanisme pembusukan ini sangat kompleks. Bakteri
tumbuh/berkembang pada daging dengan memanfaatkan komponen-komponen (dengan berat molekul rendah)
yang terlarut dalam daging. Konsentrasi komponen tersebut dalam daging dan penggunaannya oleh jenis
mikroba tertentu yang akan menentukan waktu terjadinya (onset) dan jenis pembusukan (Pelczar dan Chan,
2005).
Selain itu proses pembusukan terjadi akibat adanya aktivitas enzim yang merombak komponen bahan pangan
hingga terbentuk senyawa yang aromanya tidak disukai. Aroma tersebut merupakan gabungan dari sejumlah
senyawa hasil proses pembusukan. Selama proses pembusukan, enzim akan merombak karbohidrat secara
bertahap menjadi alkohol dan akhirnya membentuk asam butirat dan gas metan. Protein akan dirombak oleh
protease hingga terbentuk ammonia dan hidrogen sulfida; sedangkan lemak akan dirombak menjadi senyawa
keton. Keberadaan senyawa ini secara bersamaan akan menyebabkan terbentuknya aroma busuk. Proses
pembusukan makanan dapat dijelaskan pada persamaan berikut ini (Dwidjoseputro,2005):
Karbohidrat alkohol
Lipase
Lemak lemak
Jumlah mikroorganisme pada daging sapi saat baumuncul sebesar adalah 1,2 X 10 6 s/d 1,0 X 108cfu/cm2 dan
lendirakan muncul saat jumlah mikroorganisme sebesar 3,0 X 106 s/d 3,0 X 108cfu/cm2. Pada daging unggas,
bau akan muncul saat jumlah mikroorganismenya sebesar 2,5 X 10 6s/d 1,0 X 108 cfu/cm2 dan muncul lendir
saat jumlah mikroorganisme sebesar 1,0 x 107 s/d 6,0 X 107 cfu/cm2.
Lendir yang dihasilkan pada permukaan daging menurut Winarno (1985) disebabkan oleh berbagai
spesies mikroorganisme seperti Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum, Bacillus
subtilis dan Lactobacillus plantarum. Pada beberapa bahan pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan
pembentukan bahan kapsul oleh mikroorganisme sedang pada beberapa produk pangan pembentukan lendir
juga disebabkan oleh hidrolisa dari zat pati dan protein untuk menghasilkan bahan yang bersifat lekat yang
tidak berbentuk kapsul.
Pencegahan
Daging adalah salah satu dari produk pangan yang mudah rusak disebabkan daging kaya zat yang mengandung
nitrogen, mineral, karbohidrat, dan kadar air yang tinggi serta pH yang dibutuhkan mikroorganisme perusak
dan pembusuk untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan mikroorganisme ini dapat mengakibatkan perubahan fisik
maupun kimiawi yang tidak diinginkan, sehingga daging tersebut rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi
(Komariah dkk., 2004).
Usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas daging bisa dilakukan dengan proses pengawetan dan peningkatan
keempukan dengan penambahan enzim proteolitik. Pengawetan daging akan memperpanjang masa simpan dan
memperbaiki persediaan daging dengan mengurangi kerusakan dan pembusukan oleh mikroorganisme.
Penambahan enzim proteolitik akan meningkatkan keempukan dan penerimaan daging oleh konsumen.
Pengawetan pada prinsipnya adalah penghambatan kerusakan oleh bakteri dan bisa dilakukan dengan
penggunaan senyawa antimikroba. Tujuan pengawetan tersebut ditentukan oleh waktu penyimpanan komoditi
(Komariah dkk., 2004).
B. subtilis dapat menyebabkan kerusakan pada makanan kaleng yang juga dapat mengakibatkan gastroenteritis
pada manusia yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu makanan yang disimpan dalam waktu lama perlu
dilakukan pengawetan agar tidak membahayakan konsumen. Untuk mencegah dan mengendalikan
pertumbuhan bakteri pada bahan makanan umumnya digunakan bahan kimia pengawet berupa zat kimia
sintetik. Alternatif lain yang memungkinkan untuk dikembangkan adalah pemanfaatan senyawa bioaktif yang
dihasilkan oleh tumbuhan. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.) (Nursal dkk., 2006).
Tanaman jahe termasuk Suku Zingiberaceae, merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang telah lama
digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman jahe terutama golongan flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai, 1984). Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Suku Zingiberaceae umumnya dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen yang merugikan kehidupan manusia. Ekstrak Lengkuas (Suku Zingiberaceae)
dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan mikroba, diantaranya bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, jamurNeurospora sp,Rhizopus sp dan Penicillium sp (Nursal dkk., 2006).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa senyawa fenol, terpenoid dan flavonoid
merupakan senyawa produk metabolisme sekunder tumbuhan yang aktif menghambar pertumbuhan bakteri.
Ekstrak akar Acanthus ilicifolius dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Vibrio
parahaemolyticus sp (Nursal, 1997) dan Vibrio sp (Nursal, 1998).Senyawa triterpenoid yang terdapat pada
ekstrak daun Premna schimperi dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus
aureus dan Bacillus subtilis pada konsentrasi 20-25 g/ml (Habtemariam dkk. , 1990).
Terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan koloni bakteri pada diduga disebabkan karena kerusakanyang
terjadi pada komponen struktural membran sel bakteri. Senyawa golongan terpenoid dapat berikatan dengan
protein dan lipid yang terdapatpada membran sel dan bahkan dapat menimbulkan lisis pada sel. Volk dan
Wheeler (1988) mengemukakan bahwa membran sel yang tersusun atas protein dan lipid sangat rentan terhadap
zat kimia yang dapat menurunkan tegangan permukaan. Kerusakan membran sel menyebabkan terganggunya
transport nutrisi (senyawa dan ion) melalui membran sel sehingga sel bakteri mengalami kekurangan nutrisi
yang diperlukan bagi pertumbuhannya.
Daging hewan yang sehat sebelum pemotongan pada dasarnya adalah steril atau hanya mengandung
tingkat mikroorganisme yang sangat sedikit, namun setelah pemotongan, jaringan-jaringan tersebut mulai
terkontaminasi oleh mikroba dari lingkungan sekitar. Pengaruh interaksi antara konsentrasi penambahan jahe
dan lama simpan terhadap total mikroba sangat nyata. Faktor perlakuan penambahan jahe dan lama simpan
juga berpengaruh sangat nyata terhadap total mikroba. Syarat mutu daging sapi untuk jumlah mikroba
maksimum adalah 5 x 105 kuman/gram (BSN, 1995), sedangkan tingkat maksimum total mikroba yang dapat
diterima pada daging yang menentukan akhir dari masa simpannya, menurut Ockerman (1984), adalah 3,39 x
106 cfu/g. Jumlah mikroba yang didapat pada daging untuk masing-masing konsentrasi penambahan jahe
menunjukkan, bahwa daging sudah tidak memenuhi syarat mutu. Hal ini diduga disebabkan penanganan yang
kurang higienis dan sanitasi yang kurang baik sejak sapi dipotong sehingga menyebabkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada daging.
Pada daging yang ditambahkan jahe, selain suhu penyimpanan dan pH, pertumbuhan mikroba tersebut
dihambat oleh zat antimikroba yang terkandung dalam jahe.Selain menghambat pertumbuhan mikroba, zat
antimikroba pada jahe juga bersifat membunuh mikroba pada daging yang terlihat dengan adanya penurunan
jumlah mikroba pada 3 hari penyimpanan.Zat antimikroba yangterkandung dalam jahe adalah zingeron dan
gingerol yang merupakan senyawa turunan metoksi fenol dalam oleoresin jahe (Al-Khayat & Blank, 1985).
Penambahan jahe juga berpengaruh terhadapkeempukan dan total mikroba pada daging.Daging dengan pH
akhir yang rendah sekitar5,1 sampai dengan 6,1, menurut Buckle dkk. (1986), mempunyai struktur yang terbuka
yang memudahkan penetrasi zat-zat tertentu ke dalam daging seperti pada proses pengasinan daging.Struktur
terbuka ini diduga akan memudahkan masuknya enzim proteolitik dan zat antimikroba jahe ke dalam daging.
Mekanisme lain zat antimikroba adalah penghambatan sintesis di dinding sel, penghambatan sintesis
protein, sintesis asam nukleat dan penghambatan pertumbuhan analog (Lay & Hastowo, 1992). Berdasarkan
hasil pangamatan Jenie dkk. (1992), pada umumnya bakteri Gram negatif lebih tahan terhadap aktivitas
antimikroba jahe dibandingkan dengan bakteri Gram positif, hal ini mungkin disebabkan dinding sel bakteri
Gram negatif mempunyai lapisan lemak yang lebih tebal daripada bakteri Gram positif.
Penambahan jahe (Zingiber officinale Roscoe) hingga 8% pada daging sapi akan meningkatkan daya simpan
keempukan daging. Konsentrasi dan waktu penyimpanan terbaik dari hasil yang didapat adalah konsentrasi
penambahan jahe 8% dengan lama penyimpanan 6 hari.
Ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia colimulai
konsentrasi 6,0%. Bacillus subtilis mulai dapat dihambat pada konsentrasi 2,0%. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri Gram negatif lebih tahan terhadap aktivitas antimikroba jahe dibandingkan dengan bakteri Gram positif,
hal ini mungkin disebabkan dinding sel bakteri Gram negatif mempunyai lapisan lemak yang lebih tebal
daripada bakteri Gram po
Search this
home
about me
teknik sterilisasi komersial dalam industri pangan
Kontribusi Penting Bakteri Lactobaccilus bulgaricus pada Yogurt untuk
Kesejahteraan Manusia
11JAN
PEMANFAATAN BAKTERI Lactobacillus casei
DALAM UPAYA MENJAGA KESEHATAN
PENCERNAAN MANUSIA
Posted January 11, 2011 by aguskrisno in KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN. Leave a Comment
Dalam keadaan sehat dalam tubuh termasuk usus terdapat bakteri baik dan jahat yang
seimbang. Namun, racun dan parasit yang menumpuk mampu memicu meningkatkan
bakteri jahat dalam usus. Akibatnya dapat menghalangi penyerapan nutrisi. Selain itu,
juga membuat daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit dan alergi.
Sistem pencernaan adalah satu tempat mengolah dan mencerna makanan yang masuk ke
dalam tubuh. Di sistem inilah usus memegang peranan penting untuk membuang
kotoran dan racun dalam tubuh serta menyerap nutrisi dari makanan yang diasup. Proses
detoksifikasi dapat terjadi secara alamiah di dalam tubuh kita. Hal ini dilakukan oleh
sistem pencernaan dengan hasil buangan berupa feses, urine, dan keringat. Oleh karena
itu, melihat pentingnya usus maka kesehatan organ ini perlu diperhatikan dan dijaga
dengan benar. Seiring berkembangnya kehidupan modern, pola makan pun kerap
terganggu. Di zaman serba cepat dan tuntutan pekerjaan yang tinggi, makan pun jadi
sembarangan sehingga keseimbangan nutrisi dan hiegenitas sering terabaikan. Kerap
yang terjadi hanya memilih makanan yang mengenyangkan dan lezat saja. Disisi lain,
paparan polusi dari linkungan, stres, kurang olahraga pun dapat memicu menurunnya
kesehatan. Akibatnya, usus tidak dapat bekerja normal untuk membuang racun dan
parasit yang masuk ke dalam tubuh dan terus menumpuk. Oleh sebab itu, berbagai
penyakit yang bersinggungan dengan sistem pencernaan siap menyerang. Contohnya saja
diare yang merupakan penyakit umum yang pernah dialami hampir semua orang.
Untuk mencegah penyakit yang banyak menyerang pencernaan, peran bakteri baik dalam
usus perlu dimaksimalkan. Dari beberapa penelitian ditemukan bakteri asam laktat yang
baik dan berguna bagi kesehatan. Bakteri itu dinamakan Lactobacillus casei. Ada
beberapa manfaat bakteri ini bagi tubuh yaitu, bakteri ini mampu memproduksi asam
laktat yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan menurunkan bakteri jahat,
mencegah gangguan pencernaan terutama konstipasi dan diare serta mengaktifkan sel-
sel kekebalan tubuh. Komposisi bakteri baik di perut yang ideal tak hanya melindungi
tubuh dari diare dan sembelit, tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan
kolesterol, dan mencegah kanker.
Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak
menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan
penting. Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak
dalam makanan, dan menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral,
asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup
(Damika, 2006).
http://www.ayunbadan.blogspot.com/
Lactobacillus casei adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik
fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari
kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya
dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini
umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan
di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan
sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillusmemiliki kemampuan
membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat
lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri
merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.
Bakteri ini berukuran 0,7 1,1 x 2,0 4,0 m dan merupakan bakteri yang penting dalam
pembentukan asam laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei toleran
terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam
laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini membentuk gerombolan dan
merupakan bagian dari spesies heterofermentatif fakultatif, dimana bakteri ini
memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan jalur Emblen-Meyerlhof dan dari
pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat, fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus
casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan
faktor pertumbuhan lain.
Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk
ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi
industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter
pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan
akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri.
Lactobacillus casei diduga dapat mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek
toksik di dalam saluran pencernaan manusia, diantaranya yaitu Escherichia
coli. Lactobacillus casei adalah suatu jasad renik jenis temporer penghasil asam
laktat, Lactobacillus casei dapat ditemukan di mulut dan di usus manusia. Selain itu
bakteri Lactobacillus casei dapat menghalangi pertumbuhanH. pylori, dan membantu
microflora di usus besar.
Menurut Margawani (1995) bakteri Lactobacillus casei Shirota strain adalah galur unggul
yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain
bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam
cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Peranan lain
terhadap kesehatan manusia adalah untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus,
melancarkan buang air besar, penyerapan bahan karsinogenik, membunuh bakteri
patogen dan bersifat anti tumor. Dijelaskan pula oleh Hull et. al. (1992) bahwa bersama
dengan Bifidobacterium sp, dapat memberi efek menguntungkan pada induk semang
dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.
Kecepatan pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain berkisar 50 Dornic
atau 0,5% asam laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei Shirota strain berbentuk batang
tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan
berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei Shirota strain akan
merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh
faseketolase.
Probiotik akan membantu menjaga kesehatan usus yang lebih baik. Dengan probiotik
pula, jumlah bakteri baik di dalam usus akan meningkat, sementara jumlah bakteri
merugikan akan ditekan.Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai jalan,
misalnya melalui makanan yang kita asup sehari-hari. Bakteri sendiri sebetulnya
merupakan organisme bersel satu yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop. Seperti juga makhluk hidup lain, bakteri membutuhkan makanan,
air, dan suhu yang sesuai untuk hidup dan berkembang biak. Terkadang, mereka hidup
damai dengan sesamanya, tetapi terkadang juga berperang untuk memperebutkan
makanan dan tempat hidup.
Tempat yang paling nyaman buat bakteri adalah di dalam usus,
Bakteri-bakteri ini hidup di membran mukosa, sebuah lapisan selembut beludru yang
menempel di dinding usus. Setiap makanan yang dikonsumsi manusia akan dicerna
mulai dari lambung dengan bantuan asam lambung lalu diserap ke usus halus dan usus
besar. Di usus besar makanan akan diserap dan sisa ampas akan dibuang sebagai tinja.
Dalam usus besar, bakteri baik sepertiBifidobacteria dan Lactobacillius akan
menghambat perkembangan bakteri merugikan sepertiStaphylococcus dan beberapa
bakteri E. coli.
Bakteri-bakteri tersebut terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu kategori bakteri merugikan,
bakteri oportunis, dan bakteri baik. Bifidobacteria adalah salah satu contoh bakteri baik
di dalam usus. Mereka berperan membentuk ketahanan usus terhadap kolonisasi bakteri
patogen/merugikan. Bakteri baik yang lain, adalah L.casei. Contoh bakteri merugikan
antara lain Helicobacter pylori, yang sangat tahan terhadap asam. Bakteri ini banyak
ditemukan hidup dalam lambung orang dewasa dan kini diketahui sebagai salah satu
penyebab tukak lambung. Sementara bakteri oportunis cenderung mengikuti ke mana
arah angin berhembus. Bila jumlah bakteri baik lebih banyak, ia akan ikut menjadi baik,
sementara bila bakteri merugikan lebih banyak, ia pun akan berubah menjadi merugikan.
Perubahan keseimbangan antara bakteri baik dan merugikan dalam tubuh akan
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kembung, diare, konstipasi, dan lainnya.
Penyebabnya, jumlah bakteri merugikan lebih banyak daripada bakteri baik di dalam
usus, yang salah satunya bisa disebabkan oleh asupan yang tak terjaga higienitasnya
sehingga tercemar bakteri.
Saluran cerna sangat penting sekali bagi kesehatan tubuh manusia. fungsi utama saluran
cerna adalah mencerna dan mengabsorbsi nutrisi agar kebutuhan tubuh dapat terpenuhi
sehingga pada saluran serna sehat mukosa usus mampu mengabsorbsi mikronutrien dan
menolak toksin dan patogen. oleh karena itu, diperlukan dominasi bakteri baik di dalam
usus dibandingkan dengan bakteri jahat. Bakteri tidak selalu merugikan dan
menyebabkan penyakit, sebab ada bakteri baik yang justru dapat membantu manusia
melawan penyakit, itulah yang dinamakan probiotik.
Probiotik berasal dari kata probios yang berarti kehidupan adalah pangan yang
mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan
cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam
jumlah yang memadai. Menurut Fuller, probiotik adalah suplemen makanan berupa
mikroba hidup yang dapat menguntungkan inangnya dan meningkatkan keseimbangan
mikroba usus. Mikroba itu harus hidup pada saat dikonsumsi dan sampai ke usus halus.
Mikroba yang baik untuk pencernaan manusia salah satunya adalah Lactobacillus casei.
Bakteri Lactobacillus casei yang terdapat atau digunakan dalam mengahasilkan produk
probiotik Yakult terbukti ampuh mengurangi terjadinya diare akut pada
anak-anak kecil dan perbedaannya signifikan secara statistik. Dalam penelitian
probiotik, yang mengacu pada mikro-organisme hidup yang memberi keuntungan pada
tuan rumah (orang, dll) dengan memperbaiki keseimbangan flora usus. Strain probiotik
adalah Lactobacillus casei strain Shirota(YIT9029), yang, di samping aksi regulasi usus,
telah dibuktikan yang memiliki aksi immunoregulatory seperti membantu menekan
kambuhnya kanker kandung kemih dangkal dan mengurangi gejala alergi.
Anak-anak berumur 5 tahun dan kurang yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia
berjumlah 8,80 juta, dan negara yang memiliki kematian terbanyak adalah India (kira-
kira 1,83 juta anak per tahun). Penyakit diare dilaporkan menjadi penyebab 13 persen
kematian pada anak-anak berumur 5 tahun dan kurang di India (Black RE et al, Lancet.
2010. 375: 1969-1987).
Uji coba terkontrol acak di lapangan yang hasilnya sama-sama tidak diketahui baik
peneliti maupun yang diteliti (double-blind) dan melibatkan 3.585 anak berumur antara 1
dan 5 tahun dilakukan di Kolkata, India. Anak-anak yang berpartisipasi diberi produk
Yakult atau minuman plasebo setiap hari selama 12 pekan guna mengamati terjadinya
diare akut dan mikroba patogen dalam kotoran.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proporsi anak-anak yang menderita diare jauh
lebih rendah pada kelompok produk Yakult (608 dari 1.802) dibandingkan dengan
kelompok plasebo (674 dari 1.783). Selain itu, kejadian diare lebih rendah pada kelompok
Yakult (0,88/anak/tahun) dibandingkan dengan kelompok plasebo (1,029/anak/tahun)
dan perbedaannya signifikan secara statistik (p kurang dari 0,01).
Analisis bakteri patogen, virus, dan parasit pada anak-anak penderita diare menghasilkan
tingkat deteksi yang lebih rendah Aeromonas spp dan Cryptosporidium spp pada
kelompok produk Yakult dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Minuman plasebo tidak mengandung Lactobacillus casei strain Shirota. Rasa dan warna
baik minuman plasebo maupun produk Yakult sama. Dengan membandingkan efek
asupan masing-masing minuman, kemanjuran dari Yakult bisa diukur secara ilmiah.
PUSTAKA:
Anonimous 2010.(online). http://astanabagus.blogspot.com/2010/12/semua-bermula-
dari-kesehatan-usus.html Diakses 28 Desember 2010
Anonious. 2008.(online).http://www.susukolostrum.com/berita-kesehatan/berita-
kesehatan/membangun-benteng-kuat-di-perut.html Diakses 28 Desember 2010
Anonimous. 2010.(online).http://miracle.fullboards.com/gaya-hidup-f7/prebiotik-
untuk-pencernaan-t228.htm Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.2008.(online).http://shafamedica.wordpress.com/2008/02/01/menjaga-
kesehatan-pencernaan-anda/ Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.
2009.(online).http://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/01/probiotik/ Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://www.fk.unair.ac.id/scientific-papers.html Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://iheartfoods.wordpress.com/2010/06/23/lactobacillus-
casei/Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.2010.(online)http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://digilib.uns.ac.id/abstrak_12751_pengaruh-
lactobacillus-casei-dalam-minuman-susu-fermentasi-terhadap-pertumbuhan-
escherichia-coli-invitro.html Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.
2010.(online).http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/science/ Diakses 28
Desember 2010
Categories
GIZI TERAPAN
JOURNAL ONLINE BIOSAINS
KAJIAN GENETIKA LANJUT
KAJIAN KLASIFIKASI MIKROBA
KAJIAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI
KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI PANGAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI UMUM
KAJIAN SEJARAH MIKROBIOLOGI
Kuliah Bioneuropsikologi
Kuliah Medical Entomology
Kuliah Mikrobiologi
PENDIDIKAN
Uncategorized
Blog at WordPress.com.
Follow
Sign me up
Perancangan percobaan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Design of experiments dengan full factorial design (kiri), response surface dengan derajat
polinomia kedua (kanan)
Daftar isi
[sembunyikan]
1Prinsip-prinsip perancangan percobaan
o 1.1Pengacakan (Randomization)
o 1.2Pengulangan(Replication)
o 1.3Blocking
o 1.4Ortgonal (Orthogonality)
o 1.5Factorial experiments
2Pengambilan Keputusan
3Beberapa rancangan percobaan dasar
4Referensi
Pembicaraan
Kontribusi
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
Deutsch
English
Espaol
Franais
Basa Sunda
10 lagi
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Cookie statement
Tampilan seluler
BERANDA
DAFTAR ISI
MATERI
DOWNLOAD
SUPPORT
ABOUT
LOGIN|REGISTER
Home
Materi
Rancangan Percobaan
Dasar-dasar Rancangan Percobaan
Dasar-Dasar Perancangan Percobaan
Search
Dasar-Dasar Perancangan
Percobaan
Written by Ade Setiawan
Percobaan
Percobaan :
Suatu keadaan yg dicoba pada kondisi/situasi tertentu yg tetapkan oleh si
pencoba.
Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan merubah peubah input menjadi suatu
output yang merupakan respon dari percobaan tersebut
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan data yang merupakan
respon dari objek/individu/unit yang dikondisikan tertentu
Perancangan : Usaha atau seluk beluk pembuatan rancangan.
Rancangan : Wujud/hasil dari merancang.
Uji Coba : Digunakan untuk masalah situasi yang bersifat periodik atau tidak terus
menerus. Ex. KIR mobil.
Pengujian : Diarahkan terhadap keberhasilan, bukan untuk menjawab bagaimana
keberhasilanl itu terjadi. Ex. Pengujian daya tumbuh benih.
Percobaan : Diarahkan untuk memahami masalah melalui struktur-struktur uji yg
dianalisis secara keseluruhan. Ex. Percobaan pemupukan.
Perancangan Percobaan
Tujuan Percobaan bisa diartikan sebagai usaha untuk mencapai sasaran percobaan
Untuk memperoleh keterangan tentang bagaimana respons yang akan
diberikan oleh suatu objek pada berbagai keadaan tertentu yang ingin
diperhatikan. Dalam suatu percobaan, keadaan tertentu ini biasanya sengaja
diciptakan atau ditimbulkan, yaitu dengan memberikan perlakuan atau
pengaturan keadaan lingkungan.
Sasaran Percobaan adalah apa yang diharapkan sebagai hasil dari percobaan atau
wujud daripada tujuan percobaan.
Misalkan anda melakukan percobaan terhadap adaptasi beberapa varietas
kacang kedelai di lahan gambut dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat adaptasi dari beberapa varietas kedelai tersebut di lahan gambut. Nah,
dalam hal ini yang menjadi sasaran percobaan anda adalah didapatkannya
varietas kedelai yang adaptif di lahan gambut.
Terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam suatu percobaan:
Keadaan tertentu yang sengaja diciptakan untuk menimbulkan respons
(Rancangan Perlakuan)
Keadaan lingkungan serta keragaman alami objek yang dapat
mengaburkan/mengacaukan penelaahan mengenai respons yang muncul
(Rancangan Percobaan/Lingkungan).
Respons yang diberikan oleh objek (dikenal dengan Rancangan Respons)
Rancangan Perlakuan
Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada
satuan percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan
tersebut dibentuk (Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).
Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang
(nested)
Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial
apabila setiap level dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level
perlakuan lainnya. Misalnya: Jika Perlakuan A ada 6 level, dan Perlakuan B
ada 3 level, maka rancangan perlakuan silangnya sebagai berikut:
B A
1 2 3 4 5 6
1 x x x x x x
2 x x x x x x
3 x x x x x x
1 2 3 4 5 6
B B B B B B
C
1 2
A A
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
B B B B B B B B B B B B
123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
1 2 3 4
B B B B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
x x x x x x x x x x x x
1 2 3 4
B B B B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
x x x x x x x x x x x
Faktor utama yaitu faktor-faktor yang akan diteliti dan sengaja diberikan
Di luar faktor-faktor yang akan diteliti (faktor eksternal). Faktor-faktor ini diharapkan
pengaruhnya sekecil mungkin. Faktor-faktor ini terdiri dari :
Faktor yang dapat diidentifikasi dan diperkirakan pengaruhnya sebelum
percobaan. Misal dalam kasus ingin diketahuinya perbedaan kedua varietas
jagung di atas, jika ternyata kedua varietas tersebut memberikan hasil yang
berbeda, maka berbedaan hasil tersebut selain disebabkan oleh perbedaan
varietas mungkin juga disebabkan oleh perbedaan kesuburan tanah. Untuk
mengatasi hal ini biasanya dilakukan pengelompokan, sehingga keragaman di
antara kelompok dapat diukur dan dikeluarkan dari galat percobaan.
Faktor yang dapat diidentifikasi tetapi pengaruhnya tidak dapat diduga.
Misalnya dalam kasus point di atas, Apabila lahan mempunyai arah kesuburan
secara bertahap dari kiri ke kanan sehingga hasil akan berkurang dari kiri ke
kanan, jika varietas A selalu ditanam di sebelah kanan varietas B, maka dalam hal
ini varietas B akan diuntungkan karena secara relatif dia berada pada lahan yang
lebih subur daripada varietas A. Jadi dalam hal ini penampilan hasil varietas A dan
B akan berbias dan lebih menguntungkan B dan jika kita ingin membandingkan
varietas A dan B, berbedaan yang terjadi bukan semata-mata disebabkan oleh
perbedaan varietas akan tetapi juga disebabkan oleh perbedaan kesuburan
tanah. Untuk mengatasi hal ini dilakukan pengacakan.
Faktor yang tidak dapat diidentifikasi. Untuk mengatasi hal ini
dilakukan pengulangan.
lain semakin kecil galat percobaan ( ) maka informasi yang diperoleh (I) akan
semakin besar atau semakin besar ukuran satuan percobaan (n) maka galat
percobaan semakin kecil dan informasi semakin besar.
Pengacakan. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap
satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini
dilakukan untuk menghilangkan bias. Pada contoh kasus percobaan dua varietas
jagung seperti yang dikemukakan di depan dengan penempatan satuan percoban
sebagai berikut :
Gambar 1.2 Contoh penempatan petak secara sistematik /tidak acak
Penempatan petak yang tidak acak tersebut tidak memberikan penduga galat
percobaan yang sah dan akan memberikan hasil yang berbias. Pada contoh
diatas, lahan mempunyai arah kesuburan secara bertahap dari kiri ke kanan
sehingga hasil akan berkurang dari kiri ke kanan. Jika varietas A selalu
ditanam di sebelah kiri varietas B, maka dalam hal ini varietas A akan
diuntungkan karena secara relatif perlakuan A berada pada lahan yang lebih
subur dibandingkan dengan varietas B. Jadi dalam hal ini penampilan hasil
varietas A dan B akan berbias dan lebih menguntungkan A dan jika kita ingin
membandingkan varietas A dan B, perbedaan yang terjadi bukan semata-mata
disebabkan oleh perbedaan varietas akan tetapi juga disebabkan oleh
perbedaan kesuburan tanah. Untuk menghindari hal tersebut petakan harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada varietas yang diuntungkan
atau dirugikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan varietas-varietas
secara acak pada petak percobaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan (1) keragaman
alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah terdeskripsi
secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka diperlukan
ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk kandang,
pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar, (2) biaya
dan tenaga yang tersedia.
1. Model Tetap.
Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian
oleh peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan
bidang ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu
ciri tertentu yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat
mewakili populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.
Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi Bali terhadap berat lahir anak
dari induk yang dikawini. Misalnya digunakan 4 ekor pejantan yang masing-masing
dikawinkan dengan 5 ekor sapi betina yang seragam, maka faktor pejantan bisa
model tetap bisa juga model acak.
Pejantan sapi Bali dikatakan model tetap, jika tiap-tiap pejantan dapat diidentifikasi
mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian
dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur 2 tahun, pejantan kedua umur 2,5
tahun,pejantan ketiga umur 3 tahun dan pejantan keempat umur 3,5 tahun. Bisa juga
diidentifikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang sama, misalkan
bobotnya masing-masing 250, 300, 350, dan 400 kg. jadi tiap-tiap pejantan dapat
mewakili himpunan populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan oleh peneliti.
Sebaliknya pejantan sapi Bali dikatakan model acak, jika peneliti tidak menetapkan
ciri-ciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan.
Peneliti menambil 4 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi sapi jantan. Jadi,
tiap pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik, melainkan mewakili
populasi sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji apakah ada variasi
dari pejantan dalam memberikan berat lahir anak sapi dari induk yang dikawininya.
Kesimpulan ditunjukkan kepada populasi pejantan, bukan himpunan dari sapi
jantan dengan ciri tertentu.
Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mendefinisikan T=t populasi
inferensinya, dalam hal ini dibayangkan ada T=t populasi. Secara statistika suatu
faktor model tetap dicirikan sebagai berikut. Misalkan i (i=1,2,3,..t)
melambangkan pengaruh tetap taraf ke-I factor A. Karena i dianggap konstan,
maka E(i)= i, yaitu rataan sebenarnya i.
2. Model Acak.
Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika
peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (t
Dalam pengertian statistika , suatu faktor model acak dicirikan sebagai berikut.
Misalkan Ai (I,1, 2, 3,..,t) melambangkan pengaruh acak taraf ke-I faktor A,
rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena Ai dianggap sebagai peubah
acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A mengandung unsur
ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai Ai, tetapi juga
oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan
pemilihan. Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar
taraf yang diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji
lanjutan antar taraf ke-I tidak diperlukan lagi.
Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu factor, baik klasifikasi silang,
tersaranr maupun berjanjang yang salah satu faktornya factor tetap dan faktor
yang lain faktor acak disebut model campuran.
Hits: 19898
< Prev
Please share...!
Google+
Facebook
Twitter
Komentar Anda?
MAIN MENU
SMART BY KATEGORI
Statistika
Rancangan Percobaan
Slide Rancangan Percobaan
Tutorial Excel
Tutorial SPSS
Tutorial Minitab
Tutorial Statistica
SMART BY TOPIK
Korelasi
Regresi
Uji t student
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Percobaan Faktorial
Split Plot (Rancangan Petak Terbagi)
ARTIKEL TERKAIT
LATEST NEWS
SMART POPULAR
STATISTICS
1392594
We have 40 guests and no members online
RESOURCES
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dikenal pertama kali pada 1905 oleh Stamen
Grigorov, seorang dokter asal Bulgaria, saat menganalisis yoghurt. Pada
penelitian tersebut, Grigorov mengidentifikasi sejenis mikroba yang memakan
laktosa dan mengeluarkan asam laktat. Asam laktat tersebut tidak hanya berperan
mengawetkan susu, tetapi mendegradasi laktosa sehingga susu bisa dikonsumsi
oleh orang yang intoleran terhadap susu
Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang mengalami fermentasi
akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus
thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Yoghurt biasanya digunakan sebagai
sajian bagi orang-orang yang ingin melangsingkan tubuh. Sajian yang dihasilkan
dari susu fermentasi ini diduga ditemukan semenjak dihasilkannya susu domba di
Mesopotamia sekitar 5000 tahun SM yang disimpan dalam suatu ruangan yang
hangat dan kemudian terbentuk gumpalan susu.
Proses pembuatan sajian yang memiliki rasa yang asam ini biasanya
menggunakan kultur campuran antara bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermopilus sebagai starter.
Kingdom : Prokariotik
Divisio : Schizophyta
Kelas : Eubacteriales
Familia : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Kultur ini dapat menghasilkan enzim yang mejadikan susu memiliki tingkat
keasaman yang rendah. Kerja dari kultur tersebut saling melengkapi antara
bakteri Lactobacillus bulgaricusdengan Streptococcus thermopilus. Kultur
ditambahkan setelah susu dipanaskan pada suhu 90OC selama 15-30 menit dan
kemudian didinginkan hingga suhu 43 OC. Fermentasi dimulai ketika aktifitas dari
bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu) menjadi asam
laktat dan menurunkan keasaman susu hingga 5-5,5. Pada saat itu juga
kecenderungan untuk terjadinya reaksi-reaksi kimia yang dapat merugikan pada
produk akhir mulai dihambat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus mulai beraktifitas
mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan
menciptakan cita rasa khas yoghurt setelah keasaman mencapai 5-5,5.
Lactobacillus casei
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Lactobacillus casei
Pengelasan saintifik
Alam: Bakteria
Divisi: Firmicutes
Kelas: Bacilli
Order: Lactobacillales
Famili: Lactobacillaceae
Genus: Lactobacillus
Spesies: L. casei
Nama binomial
Lactobacillus casei
(Orla-Jensen 1916)
Lactobacillus casei merupakan satu spesies dari genus Lactobacillus yang terdapat
dalam usus dan mulut manusia. Sebagai penghasil asid laktik, ia didapati mampu
menggalakkan pertumbuhan bakteria baik. Spesies lactobacillus ini mampu hidup
pada banjaran pH dan suhu yang luas, serta melengkapkan pertumbuhan L.
acidophilus, penghasil enzim amilase(enzim pencerna karbohidrat). Ia dikenali
kerana mampu meperbaiki sistem pencernaan serta mengurangkan ketidakserasian
laktosa dan masalah sembelit.
Aplikasi paling lazim bagi L. casei adalah dalam bidang industri, khususnya bagi
pengeluaran produk tenusu. Walau bagaimanapun, sepasukan saintis dari Universiti
Simn Bolvar di Caracas, Venezuela mendapati bahawa semasa penggunaan
bakteria Lactobacillus casei dalam penapaian semulajadi kacang, kandungan
sebatian di dalam kacang tersebut adalah lebih rendah, menyebabkan masalah
kembung perut semasa pencernaan.
Lactobacillus casei secara lazimnya adalah spesies dominan bagi bakteria asid laktik
bukan pemula (NSLAB) yang wujud semasa pemeraman keju Cheddar, dan, baru-
baru ini, jujukan genom lengkap L. casei ATCC 334 sudah boleh didapati. L.
casei juga adalah spesies dominan dalam buah zaitun hijau Sicily yang diperam
secara semulajadi.[1]
Satu minuman komersial yang mengandungi L. casei strain Shirota didapati dapat
menghalang pertumbuhan H. pylori dalam tabung uji. Namun demikian, apabila
minuman sama diambil oleh manusia dalam satu percubaan kecil, pembiakan H.
pylorihanya berkurangan sedikit, dan trend tersebut tidak begitu ketara secara
statistik.[2] Sesetengah L. casei dianggap sebagaiprobiotik serta berkesan dalam
mencegah penyakit patogenik perut dan usus. Menurut Pertubuhan Kesihatan
Sedunia, sifat tersebut perlu didemonstrasikan pada setiap strain khusus
termasuklah kajian klinikal manusia untuk disahihkan.[3]
Antara probiotik L.casei yang didokumentasikan secara meluas ialah L. casei DN-
114001, dan L. casei Shirota yang telah dikaji secara ekstensif serta boleh didapati
secara meluas dalam makanan seperti Yakult.
Perbincangan
Sumbangan
Buka akaun
Log masuk
Rencana
Perbincangan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat sejarah
Cari
Pergi
Laman Utama
Tinjau
Hal semasa
Rencana rawak
Perhubungan
Tentang Wikipedia
Portal masyarakat
Perubahan terkini
Hubungi kami
Menderma
Bantuan
Kedai Kopi
Cetak/eksport
Cipta buku
Muat turun sebagai PDF
Versi boleh cetak
Projek-projek lain
Wikispecies
Peralatan
Pautan ke laman ini
Perubahan berkaitan
Muat naik fail
Laman khas
Pautan kekal
Maklumat laman
Item Wikidata
Petik laman ini
Dalam bahasa lain
Deutsch
English
Espaol
Franais
Portugus
Ting Vit
3 lagi
Sunting pautan
Laman ini diubah buat kali terakhir pada 03:27, 10 Mac 2013.
Teks disediakan dengan Lesen Creative Commons Pengiktirafan/Perkongsian Serupa; terma-terma
tambahan mungkin digunakan. Lihat Terma-Terma Penggunaan untuk butiran lanjut.
Dasar privasi
Perihal Wikipedia
Penafian
Pembangun
Cookie statement
Paparan mudah alih