Anda di halaman 1dari 119

10 Danau Terbesar di Indonesia dan Letaknya

Marilah sejenak untuk mengetahui sekaligus menambah pengetahuan kita akan nama-
nama danau yang terdapat di Indonesia. Tahukah kalian, kalau di Indonesia negera
tercinta kita ini terdapat berbagai tempat wisata, dan salah satunya adalah berupa danau.
Di Indonesia, danau yang sering terdengar ditelinga kita adalah Danau Toba. Danau Toba
merupakan salah satu danau terbesar yang terdapat di Indonesia, luasnya mencapai 1.130
km2. Masih ada lagi danau terbesar yang bisa kalian temukan di Indonesia, berikut ini kami
rangkum dalam 10 danau terbesar di Indonesia beserta letaknya.

Danau Toba - Provinsi Sumatera Utara

Luas 1.130 km2


Kedalaman 529 m
Jenis Danau Vulkanik

Danau Towuti - Provinsi Sulawesi Selatan


Luas 561,1 km2
Kedalaman 203 m
Jenis Danau Tektonik

Danau Poso - Provinsi Sulawesi Tengah

Luas 323,2 km2


Kedalaman 450 m
Jenis Danau Tektonik

Danau Sentarum - Provinsi Kalimantan Barat


Luas 275 km2
Kedalaman 8 m
Jenis Danau Floodplain

Danau Matano - Provinsi Sulawesi Selatan


Baca Juga:

Teman Ahok Ini Lewat Akun Twitternya, 'Ahok Seperti Nabi Muhammad
Diturunkan Tuhan'
Kejam Sekali, Seorang Wanita Hamil Dimutilasi Di Rumah Kontrakannya
Gubernur Papua: Tidak Boleh Ada Lagi Minuman Beralkohol Di Papua,
Termasuk Di Hotel Berbintang
Jika Terpilih Jadi Gubernur, Idrus Janji Akan Berikan Rp.1 Miliar Ke Tiap
RW
Ini Pertanyaan Perwakilan BPK yang Bikin Ahok Bilang 'di Mana Otaknya?'
Luas 164,1 km2
Kedalaman 590 m
Jenis Danau Tektonik

Danau Jempang - Provinsi Kalimantan Timur

Luas 150 km2


Kedalaman 6 m
Jenis Danau Floodplain

Danau Paniai - Provinsi Papua


Luas 145 km2
Kedalaman 50 m
Jenis Danau Tektonik

Danau Rombebai - Provinsi Papua

Luas 137,49 km2


Jenis Danau Floodplain
Pulau Papua

Danau Semayang - Provinsi Kalimantan Timur


Luas 130 km2
Kedalaman 6 m
Jenis Danau Floodplain

Danau Tempe - Provinsi Sulawesi Selatan

Luas 130 km2

Kedalaman 5 m
Jenis Danau Tektonik

Untuk kedalaman Danau Rombebai untuk sementara datanya belum kami ketahui.

Mungkin itu saja informasi mengenai 10 danau terbesar di Indonesia semoga

bermanfaat.

Zherman Ilyas
My cesyilajahs Blog
Hidup lebih bersinar
Galery Pictures
Civitaz
Perjalanan Hidup Manusia
About
Voice of My Heart
File Sharing
Nama-nama Danau di Indonesia

Through hard work, you will accomplish what you have


dreamed of ^_^
Nama-nama Danau
di Indonesia
Danau Beratan
Danau Beratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul,
Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau
yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau
Tamblingan dan danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di
dalam sebuah kaldera besar, Danau Beratan terbilang cukup istimewa.
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar Singaraja
serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat
ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau
Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang
memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang
merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai
pemberi kesuburan.
Sejarah Danau Beratan
Danau Beratan terjadi karena kawah gunung berapi Gunung Catur yang
sudah tidak aktif yang Terisi air , dengan ketinggian 1.200 meter di atas
permukaan laut Danau Beratan terletak tidak jauh dari Danau Gunung
Bedugul.tepatnya sebelah Barat dan Gunung Catur. Danau Beratan Ini
adalah danau terbesar kedua di Bali, di sini adalah candi atau kuil Ulun Danu
yang diyakini sebagai penjaga gua danau.danbeberapa warisan Jepang
selama Perang Dunia II Pura Ulun Danau Beratan ini dibangun pada tahun
1633 oleh raja dari Mengwi di pantai barat danau Bratan. Orang Bali
mengandalkan panen padi dan Dewi air / kesuburan, Dewi Danu adalah
dewa yang dihormati di sini. Candi itu berdiri di taman terawat dengan baik
dan banyak menarik pengunjung lokal dan asing.struktur candi terdiri dari 2
bagian yang memanjang kedarat dan memanjang ke danau. Dasar candi
memiliki berbagai macam struktur termasuk multi-tier meru. Pagoda ini
berbentuk tempat keramat yang terdapat di hampir setiap Bali kuil, diberi
nama setelah Mt. Meru, suci Hindu puncak, yang dianggap sebagai rumah
para Dewa. Pentingnya Tuhan yang disembah ditunjukkan oleh jumlah atap,
yang selalu ganjil, dengan maksimum 13. Bagian dari candi yang mendapat
perhatian semua adalah 11 atap meru, diikuti oleh meru beratap 3, terletak
pada titik tanah, menonjol keluar ke danau. Meru yang lebih besar
didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Danu. Meru yang lebih kecil berisi
lingum (lingga), sangat banyak bagian dari arsitektur candi di India. Candi ini
didedikasikan untuk Siwa (the Destroyer). Pengunjung diperbolehkan untuk
memotret tempat suci dari pantai, tetapi tidak diperbolehkan untuk
mengunjungi mereka secara langsung. Kuil di pantai, Pura Teratai Bang
memiliki meru 7-tier didedikasikan untuk Brahma (Sang Pencipta).
Danau Buyan
Danau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa
Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini
merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah
kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di
sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Danau Buyan adalah yang
terbesar dari ketiganya.
Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan
sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang
terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh
masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.
Danau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa
Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini
merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah
kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di
sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Danau Buyan adalah yang
terbesar dari ketiganya. Diantara Danau Tamblingan dan Danau Beratan,
Danau Tamblinganlah yang lebih populer/dikenal sebagai pasangan kembar
Danau Buyan.
Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan
sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang
terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh
masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.
Dengan udara yang sejuk dikelilingi pegunungan yang serba hijau, suasana
udara yang segar memberikan suasana yang tenang dan nyaman. Danau ini
sangat ideal untuk rekreasi air seperti mendayung dan memancing. Bagi
mereka yang menyenangi alam dan rekreasi, danau inilah tempatnya.
Adanya kera-kera yang tidak jauh dari danau ini, yaitu di jalan raya sebelah
danau Buyan jurusan Denpasar-Singaraja, yang semakin hari semakin
banyak jumlahnya, menambah daya tarik kawasan ini sebagai obyek wisata.
Danau Buyan dan Danau Tamblingan
Danau Buyan dan Danau Tamblingan sering dianggap sebagai danau
kembar karena letaknya yang berdekatan. Dari segi wilayah, danau Buyan
terletak di desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng dan danau
Tamblingan terletak di desa Munduk, kecamatan Banjar, Buleleng.
Danau Buyan dan Danau Tamblingan seolah danau kembar yang memiliki
daya tarik yang sangat mempesona. Keaslian alam di kedua danau ini masih
sangat dirasakan, misalnya dengan tidak adanya penggunaan perahu
bermotor di kedua danau ini.
Masyarakat setempat menggunakan perahu-perahu kecil yang disebut
pedahu untuk memancing. Dengan udara yang sejuk dikelilingi pegunungan
yang serba hijau, suasana udara yang segar memberikan suasana yang
tenang dan nyaman.
Danau ini sangat ideal untuk rekreasi air seperti mendayung dan memancing.
Bagi mereka yang menyenangi alam dan rekreasi, kedua danau inilah
tempatnya.
Danau Buyan dan Danau Tamblingan berlokasi di Kecamatan Sukasada, 21
km sebelah Selatan Kota Singaraja. Terletak di pinggir jalan Depasar
Singaraja. Letaknya yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 1000 meter dari
permukaan laut sehingga udara agak sejuk dan dingin pada malam hari.
Sedangkan danau Tamblingan dapat dicapai melalui pertigaan ke arah Desa
Munduk, Desa Gobleg dan tembus di kawasan Lovina, sepanjang jalan
menyajikan suatu pemandangan danau Tamblingan secara utuh. Dari Desa
Munduk dapat dicapai danau melalui jalan swadaya masyarakat. Mobil dapat
mencapai pinggir danau yang masih asri, dengan kawasan hutannya yang
belum tersentuh/terjamah.
Fasilitas yang tersedia adalah tempat parkir untuk mobil tepi danau,
penyewaan perahu untuk keperluan memancing ataupun sekedar berekreasi,
dan fasilitas akomodasi.
Dari pengamatan secara umum, kebanyakan wisatawan yang datang ke
tempat ini adalah wisatawan mancanegara yang independent, mereka
membawa/mengendarai kendaraan sendiri. Setiap saat danau ini ramai
dikunjungi wisatawan Mancanegara maupun wisatawan Nusantara.
Lokasi obyek wisata Danau Buyan dan Tamblingan terletak di kawasan yang
sangat strategis yakni diapit oleh tiga obyek wisata yang terkenal yaitu
Bedugul dengan Pura Ulun Danunya, Air Terjun Gitgit dan Lovina Beach.
Sebagai latar belakang gunung Lesong dengan ketinggian 1860 m, memagari
kejernihan air danau sekaligus menciptakan keheningan yang sangat alami.
Danau Diatas
Danau Diatas adalah sebuah danau yang terletak di kabupaten Solok,
provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Danau Diatas
Lokasi Kabupaten Solok, Sumatera Barat,
Indonesia
Koordinat 1437S 1004517E1.07694LS 100.75472BT
Jenis danau
Tektonik
Aliran keluar utama
Batang Hari
Terletak di negara Indonesia
Luas permukaan 12.3 km
Kedalaman maks. 44 m
Ketinggian permukaan 1,531 m
Pulau
Sumatera
Danau ini bersama-sama dengan Danau Dibawah, yang dikenal sebagai
Danau Kembar.
Danau Jempang
Danau Jempang merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi
Kalimantan Timur, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Kutai Barat. Danau ini
memiliki luas wilayah 14.600 ha dengan kedalaman 7-8 meter.
Di sebelah utara Danau Jempang terdapat desa Tanjung Isuy yang disebut-
sebut sebagai Desa Kebudayaan dan ditempati oleh masyarakat dari suku
Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung. Di desa ini terdapat beberapa rumah
panjang (Lamin) yang dapat digunakan
Danau Kerinci
Danau Kerinci merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi Jambi,
Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Kerinci. Danau ini memiliki luas wilayah
5000 m persegi dengan memiliki ketinggian 783 m.
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang
ada di Kabupaten Kerinci.
Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di
Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggre Aceh Darussalam.
Suku Gayo menyebutnya dengan Danau Lut Tawar.
Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km.
Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m (2,5 triliun liter).
Danau Limboto
Danau Limboto merupakan sebuah danau yang terletak di Kecamatan
Limboto, Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Danau ini memiliki
kedalaman antara 5 hingga 8 meter ini, para pengujung atau wisatawan
dapat menikmati berbagai kegiatan, antara lain, memancing, lomba
berperahu, atau berenang. Selain itu, mereka juga dapat menikmati ikan
bakar segar yang disediakan oleh mayarakat nelayan setempat dengan
harga yang relatif murah.
Danau Limboto dari tahun ke tahun luas dan tingkat kedalamannya terus
berkurang. Luas Danau Limboto pada tahun 1999 berkisar antara 1.900-
3.000 ha, dengan kedalaman 2-4 meter (Cabang Dinas Perikanan Kabupaten
Gorontalo, 2000). Pada tahun 1932, luas perairan ini mencapai 7.000 ha.
Danau Lindu
Danau Lindu merupakan danau yang terletak di kecamatan Kulawi,
kabupaten Donggala, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia dan berada di
dalam Taman Nasional Lore Lindu.
Wilayah yang sering disebut Dataran Lindu ini dikelilingi oleh punggung
pegunungan sehingga sulit untuk dijangkau oleh kendaraan bermotor,
memiliki empat desa yaitu desa Puroo, Desa Langko, desa Tomado dan desa
Anca. Ke-empat desa ini terletak di tepi danau Lindu yang cukup terkenal
keindahannya. Di wilayah yang berpenduduk dengan luas wilayah ini juga
terkenal dengan laboratorium untuk pemeriksaan penyakit yang disebabkan
oleh sejenis cacing schistosomiasis yang hanya bisa hidup melalui
perantaraan sejenis keong endemik yang juga hanya hidup di beberapa
tempat di dunia.
Danau Lindu dimasukkan ke dalam kelas danau tektonik yang terbentuk
selama era Pliosen setelah bak besar dilokalisasi dari sebuah bagian
rangkaian pegunungan. Merupakan danau terbesar kedelapan di Sulawesi
dari segi wilayah maksimal permukaannya. Danau ini biasa dikatakan
melingkupi sekitar 3.488 ha. Pada ketinggian sekitar 1.000 m danau ini
merupakan badan air terbesar ke-dua dari pulau ini (yang lebih kecil, Danau
Dano hanya 50 m lebih tinggi).
Daya tarik Hutan Wisata Danau Lindu adalah keindahan panorama
pegunungan dan pemandangan danau, khususnya bagi wisatawan pejalan
kaki dan pendaki gunung. Danau Lindu terkenal dengan melimpahnya ikan
dan merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan yang kini
mulai berkurang keanekaragamannya karena menurunnya populasi spesies
serta hilangnya beberapa spesies seperti burung tokoku dan tanaman rano.
Danau Linouw
Danau Linouw terletak di area wilayah administratif kota Tomohon, Propinsi
Sulawesi Utara, Indonesia. Danau ini terletaak dekat Proyek Tenaga Listrik
Panas Bumi Lahendong.
Danau ini unik karena waktu siang airnya warna-warni (atau danau tiga
warna). Danau ini merupakan salah satu obyek wisata yang menarik di tanah
Toar Lumimuut.
Danau Maninjau
Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya,
Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak
sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36
kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten
Agam.
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50
meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km dan memiliki
kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan
gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat
terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding.
Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan
erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri
Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri
Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar
Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai
Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-
kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari
Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Maninjau
Lokasi Kabupaten Agam, Sumatera Barat,
Indonesia
Koordinat 019S 10012E0.317LS 100.2BT
Jenis danau
Danau vulkanik[1]
Aliran keluar utama
Batang Sri Antokan
Terletak di negara Indonesia
Panjang maks. 16 km
Lebar maks. 7 km
Luas permukaan 99.5 km
Kedalaman rata-rata 105 m
Kedalaman maks. 165 m
Volume air 10.4 km
Panjang tepi danau1 52.68 km
Ketinggian permukaan 459 m
Pulau
Sumatera
1 Panjang tepi danau tidak begitu jelas definisinya.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan
di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau
Singkarak yang memiliki luas 129,69 km yang berada di dua kabupaten yaitu
Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau
terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang
Permai) serta penginapan dan restoran.
Danau Matana
Danau Matana adalah sebuah danau yang terletak di Soroako, Kab. Luwu
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Danau ini memiliki kedalaman
590 meter.1. Danau Matana (590 m)
Danau Matana adalah sebuah danau yang terletak di Soroako, Kab. Luwu
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Danau ini memiliki kedalaman
590 meter. Merupakan danau terdalam di Indonesia dan Danau terdalam ke-
8 di dunia. Danau ini terletak di kordinat Ini terletak di 2 297 S 121 200 .
Danau Moat
Danau Moat merupakan salah satu danau di wilayah Provinsi Sulawesi Utara,
tepatnya terletak di perbatasan antara Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
(kec Passi) dengan Kabupaten Minahasa Selatan (kec. Modoinding). Kata
moat menurut bahasa Minahasa artinya menjelang terbitnya matahari. Danau
ini hidup ikan Sidat atau dalam bahasa setempat disebut Sogili. Hawanya
sejuk dan panorama yang indah. Sungai yang yang bersumber dari danau ini
yaitu Sungai Poigar. Luas danau ini 617 ha, dan merupakan sumber air
Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA)Poigar PLN Sulawesi Utara, Tengah,
dan Gorontalo (Suluttenggo).
Danau Moat memiliki luas sekitar 617 ha dan berada di Kab. Bolaang
Mongondow Sulawesi Utara.Tidak banyak orang tahu bahwa Danau Moat
akan menjadi tumpuan harapan sumber energi listrik untuk memenuhi
kebutuhan Sulut dan juga Gorontalo. Sumber airnya adalah dari Danau Iloloi
yang disuplai dari Danau Moat lewat Sungai Poigar. Fungsi penting lainnya
dari danau Moat adalah sebagai sumber air untuk kebutuhan pertanian,
perikanan dan konsumsi masyarakat setiap hari, serta dikenal orang banyak
sebagai objek wisata karena keindahan alamnya.
Danau Poso
Danau Poso merupakan sebuah danau yang terletak di provinsi Sulawesi
Tengah, Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Poso. Danau ini merupakan
danau terbesar ketiga di Indonesia dengan memiliki panjang 32 km dan lebar
16 km.
Danau ini terletak pada ketinggian 657 m.
Danau Poso terletak di Kota Tentena pada posisi strategis lintasan perjalanan
Trans Sulawesi antara Toraja, Poso, Gorontalo dan Manado membuat Danao
Poso selalu disinggahi wisatawan. Danau Poso adalah yang ketiga terbesar
yang ada di Indonesia. Membentang dari utara ke selatan sepanjang 32 Km
dan lebar 16 Km, dengan kedalaman sampai dengan 510 Meter, dan terletak
pada ketinggian 657 meter diatas permukaan laut. Air di Danau Poso sangat
jernih dengan hamparan pasir putih, terutama pada bulan Oktober sampai
dengan April. Hidangan masakan belut besar dan ikan gurame sering
menjadi menu sajian di restoran sekitar danau.
Danau Poso Merupakan obyek wisata primadona pariwisata Sulawesi
Tengah dengan ditetapkannya daerah tujuan wisata (DTW) ke -22 memiliki
keindahan alam sepeti pasir putih danau Poso, Air danau yang biru, serta
pemandangan di sekitar danau yang indah untuk dinikmati oleh wisatawan.
Wisata Indonesia Surga Dunia
Danau Ranau
Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Sumatera. Danau ini terletak
di perbatasan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan Propinsi Sumatera Selatan. Danau ini tercipta
dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat
cekungan besar. Terletak pada posisi kordinat 45145LS,1035550BT
Secara geografis topografi danau Ranau adalah perbukitan yang berlembah
hal ini praktis menjadikan danau Ranau memiliki cuaca yang sejuk.
Pemandangan di tepi Danau Ranau di tahun 1926
Juga sebagai kota wisata yang menakjubkan, disana banyak sekali
pemandangan yang indah. Tepat di tengahnya terdapat pulau yang bernama
Pulau Marisa. Disana terdapat sumber air panas yang sering digunakan para
penduduk setempat ataupun para wisatawan yang datang ke pulau tersebut,
terdapat air terjun, dan penginapan.
Danau ini juga menjadi objek wisata andalan dari Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan, terutama pada musim liburan tiba dan hari raya idul fitri.
Dan pada tahun 2007 kemarin danau ini telah diresmikan oleh Bupati
Lampung Barat, sebagai pusat wisata baru di wilayah Lombok kecamatan
Sukau Kabupaten Lampung Barat. danau ranau mempunyai daya tarik
ekowisata untuk memajukan industri pariwisata indonesia ,konsep
ekologi,ekonomi ,sosial dan budaya.
daya tarik lainnya dari danau ini adalah sumber air panasnya dan bagi
anda penyuka buah durianpada musim buah,,anda dapat membelinya
dengan harga yang sangat murah dari warga sekitar
Danau Segara Anak
Segara Anak adalah danau kawah Gunung Rinjani di pulau Lombok, Nusa
Tenggara Barat,Indonesia. Nama Segara Anak berarti anak laut diberikan
untuk itu karena warna biru mengingatkan danau laut.
Segara Anak
Lokasi Lombok, Indonesia
Koordinat 82500S 1162800E8.4166LS 116.4666BTKoordinat:
82500S 1162800E8.4166LS 116.4666BT
Jenis danau
kawah
Terletak di negara Indonesia
Luas permukaan 11.3
Kedalaman maks. 190
Volume air 36 gigaliter
Ketinggian permukaan 2008
Danau Sembuluh
Danau Sembuluh merupakan sebuah danau di Indonesia. Danau ini
merupakan danau terbesar di Kalimantan Tengah dengan luas 7.832,5 ha
dan memiliki panjang sejauh 35,68 km. Danau ini merupakan tempat
bermuaranya sungai-sungai besar dan kecil seperti Kupang, Rungau, dan
Ramania. Di sekitar danau yang luasnya mencapai 2.424 km2 ini terdapat
beberapa desa, yaitu Sembuluh I, Sembuluh II, Bangkal dan Terawan. Untuk
mencapai danau tersebut dari Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah,
dapat dicapai menggunakan kendaraan darat sejauh 240 km menuju Sampit,
dan dari Sampit menuju Desa Bangkal sejauh 80 km. Dari Desa Bangkal,
Danau Sembuluh bisa dicapai dengan kapal motor sekitar 20 menit.
Potensi yang dimiliki danau ini adalah memiliki pinggiran danau yang berpasir
sehingga dapat dijadikan tempat berlabuh dan wisata, potensi perikanan
yang tinggi, dan terdapat beberapa desa yang berada di pinggiran danau.
Danau sembuluh yang luas ini juga meliputi beberapa danau kecil yang
berupa perairan anak sungai yang berbentuk danau yang lebih kecil dengan
aliran sungai yang kembali ke aliran utama dan atau aliran sungai mati. Jenis
ikan yang terdapat di danau ini adalah ikan betutu, gabus-gabusan, jelawat,
seluang, sepat, lais, baung, botia, toman, tabakang, dan tapah. Beberapa
kegiatan yang dilakukan disekitar danau meliputi industri galangan kapal,
perkebunan kopi dan karet, peternakan, serta perikanan tangkap dan
budidaya keramba.
Danau Singkarak
Danau Singkarak berada di dua kabupaten di provinsi Sumatera Barat,
Indonesia, yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.
Danau ini memiliki luas 107,8 km dan merupakan danau terluas ke-2 di
pulau Sumatera. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun
sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit
Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak[1] di
dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman.
Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang
diperkirakan hanya hidup di danau ini[2], dan menjadi salah satu makanan
khas. Penelitian para ahli mengungkapkan 19 spesies ikan perairan air tawar
hidup di habitat Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan Tanah Datar,
Sumatera Barat (Sumbar), dengan ketersediaan bahan makanannya yang
terbatas.
Dari 19 spesies itu, tiga spesies di antaranya memiliki populasi kepadatan
tinggi, yakni ikan Bilih/Biko (Mystacoleusus padangensis Blkr), Asang/Nilem
(Osteochilus brachmoides) dan Rinuak. Spesies ikan lainnya yang hidup di
Danau Singkarak adalah, Turiak/turiq (Cyclocheilichthys de Zwani),
Lelan/Nillem (Osteochilis vittatus), Sasau/Barau (Hampala mocrolepidota)
dan Gariang/Tor (Tor tambroides).
Kemudian, spesies ikan Kapiek (Puntius shwanefeldi) dan Balinka/Belingkah
(Puntius Belinka), Baung (Macrones planiceps), Kalang (Clarias batrachus),
Jabuih/Buntal (Tetradon mappa), Kalai/Gurami (Osphronemus gurami lac)
dan Puyu/Betok (Anabas testudeneus).
Selanjutnya, spesies ikan Sapek/Sepat (Trichogaster trichopterus), Tilan
(mastacembelus unicolor), Jumpo/Gabus (Chana striatus), Kiuang/Gabus
(Chana pleurothalmus) dan Mujaie/Mujair (Tilapia pleurothalmus), tambah
Hafrijal.
Dengan hanya ada 19 spesies ikan yang hidup di Danau Singkarak
menunjukkan keanekaragaman ikan di tempat itu tidak telalu tinggi. Kondisi
mesogotrofik Danau Singkarak yang menyebabkan daya dukung habitat ini
untuk perkembangan dan pertumbuhan organisme air seperti plankton dan
betos, sangat terbatas.
Dari beberapa kali penelitian menunjukan populasi plankton dan betos di
Danau Singkarak sangat rendah.
Padahal komunitas plankton (fitoplankton dan zooplankton) merupakan basis
dari terbentuknya suatu mata rantai makanan dan memegang peranan
sangat penting dalam suatu ekosistem danau.
Kondisi tersebut, menyebabkan sumber nutrisi utama ikan secara alamiah
umumnya adalah berbagai jenis plankton dan bentos.
Danau Singkarak berada pada letak geografis koordinat 0, 36 derajat Lintang
Selatan (LS) dan 100,3 Bujur Timur (BT) dengan ketinggian 363,5 meter
diatas permukaan laut (mdpl).
Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektar dengan
panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268
meter.
Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah
hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.
Singkarak
Lokasi Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok,
provinsi Sumatera Barat,
Indonesia
Koordinat 03644.17S 1003221.14E0.6122694LS 100.5392056BT
Aliran keluar utama
Batang Ombilin
Terletak di negara Indonesia
Panjang maks. 20 km
Lebar maks. 6.5 km
Luas permukaan 107.8 km
Kedalaman rata-rata 268 m
Volume air 16.1 km
Ketinggian permukaan 363.5 m
Pulau
Sumatera
Danau Tamblingan
Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah
utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar,
Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar
yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Di sebelah timur berturut-turut
terdapat Danau Buyan dan Danau Beratan. Diapit oleh hutan disekelilingnya
serta dikarenakan letaknya di dataran tinggi membuat lingkungan danau ini
berhawa sejuk.
Sebagai salah satu objek wisata alam, Danau Tamblingan tidak
dikembangkan ke arah pariwisata modern demi menjaga kelestarian alam
dan lingkungannya. Yang menjadi daya tarik utama tempat ini bukan hanya
pesona alamnya, namun juga karena banyaknya pura yang menyimpan
sejarah dan perkembangan peradaban dan kebudayaan Bali khususnya
menyangkut pembentukan dan perkembangan Desa Tamblingan.
Diceritakan pada abad 10M sampai 14M lingkungan Danau Tamblingan
adalah pemukiman yang pusatnya berada di Gunung Lesung sebelah selatan
danau. Karena suatu alasan penduduknya kemudian berpindah ke empat
daerah berbeda yang jaraknya masih berdekatan dengan areal danau.
Keempat desa itu kemudian disebut Catur Desa , yang berarti empat desa
yakni : Desa Munduk, Gobleg, Gesing, dan Umejero. Keempat desa ini
memiliki ikatan spiritual dan memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk
menjaga kesucian danau dan Pura yang ada di sekitarnya.
Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam Bahasa Bali yaitu Tamba
berarti obat, dan Elingang berarti ingat atau kemampuan spiritual. Diceritakan
dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul bahwa masyarakat di
wilayah itu konon pernah terkena wabah epidemi. Sebagai jalan keluar
seseorang yang disucikan kemudian turun ke danau kecil di bawah desa
untuk mengambil air untuk obat. Berkat doa dan kemampuan spiritual beliau
air itu kemudian dijadikan obat dan mampu menyembuhkan masyarakat
desa. Kata Tamba dan Elingang inilah lama kelamaan menjadi Tamblingan.
Oleh karena peradaban ini di kawasan Danau Tamblingan banyak terdapat
pura. Pura-pura itu diantaranya :
1. Pura Dalem Tamblingan
2. Pura Endek
3. Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin
4. Pura Sang Hyang Kawuh
5. Pura Gubug
6. Pura Tirta Mengening
7. Pura Naga Loka
8. Pura Pengukiran, Pengukusan
9. Pura Embang
10. Pura Tukang Timbang
11. Pura Batulepang dll
Perlu dicataat Pura Embang dan Pura Tukang Timbang adalah sebuah
kawasan Pura kecil yang dibangun dari batu bebaturan . Diperkirakan pura
ini adalah peninggalan masyaraakat pra Hindu yang sebelum abad 10M telah
bermukim di kawasan ini.
Danau Tempe
Danau Tempe merupakan danau yang terletak di bagian Barat Kabupaten
Wajo, tepatnya di Kecamatan Tempe, sekitar 7 km dari Kota Sengkang
menuju tepi Sungai Walanae. Danau Tempe yang luasnya sekitar 13.000
hektare ini memiliki spesies ikan air tawar yang jarang ditemui di tempat lain.
Hal ini karena danau tersebut terletak diatas lempengan benua Australia dan
Asia.[1]
Nelayan di Danau Tempe (tahun 1948-1949)
Setiap tanggal 23 Agustus diadakan festival laut di
Danau Tempe.Acara pesta ritual nelayan ini disebut Maccera Tappareng atau
upacara mensucikan danau yang ditandai dengan pemotongan sapi yang
dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti berbagai atraksi wisata
yang sangat menarik. Pada hari perayaan Festival Danau Tempe ini, semua
peserta upacara Maccera Tappareng berpakai Baju Bodo (pakaian adat
Orang Bugis). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti
lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba
layangan tradisional, pemilihan anak dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba
menabuh lesung (padendang), pagelaran musik tradisional dan tari bissu
yang dimainkan oleh waria, dan berbagai pagelaran tradisional lainnya.
namun sekarang terjadi kepunahan beberapa spesies, hal ini disebabkan
relung relung yang berada di danau tempe sudah di isi oleh spesies lain
akibat restoling ikan mas yang berlebihan
Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100
kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia
Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama
Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera
Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun
mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun
yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang
paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological
University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan
gunung itu sebanyak 2.800 km, dengan 800 km batuan ignimbrit dan 2.000
km abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.
Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina
sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran
debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga
diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga
menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi
manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut
menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih
memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan
menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh
magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael
Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika
Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler
oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap
bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung
berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang
adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber
letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek
ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan
hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas
ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang
belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini
ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh
dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba.
Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul
debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi
danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang
cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga
Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan
super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat
dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat
memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Danau Tondano
Danau Tondano adalah danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Danau ini diapit oleh Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit
Tampusu, dan Gunung Masarang. Danau ini dilingkari dengan jalan provinsi
dan menghubungkan kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, Kecamatan
Eris, Kecamatan Kakas, Kecamatan Remboken, dan Kecamatan Tondano
Selatan. Danau ini merupakan danau penghasil ikan air tawar seperti ikan
mujair, pior/kabos, payangka wiko (udang kecil), nike dan lain-lain.
Luas danau ini 4.278ha, dan terdapat pulau kecil bernama Likri (depan desa
Tandengan kecamatan Eris). Di tepi Danau Tondano terlihat jelas Gunung
Kaweng. Konon danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat karena ada
kisah sepasang insan manusia yang berlainan jenis melanggar larangan
orang tua untuk kawin (bahasa Minahasa: kaweng) dengan nekat lari
(tumingkas) di hutan. Sebagai akibat melanggar nasihat orang tua maka
meletuslah kembaran gunung kaweng tersebut sehingga menjadi danau
Tondano.
Danau Tondano dilihat dari Bukit Kasih
Danau Tondano mempunyai obyek wisata yang terkenal Sumaru Endo
Remboken, dan Resort Wisata Bukit Pinus (Tondano arah Toliang Oki). Dari
tepian danau Tondano (Toliang Oki), kita dapat melintas puncak Bukit
Lembean dan memandang keindahan Laut Maluku (di sebelah timur),
tepatnya kawasan Tondano Pante (Kecamatan Kombi), Kabupaten
Minahasa.
Danau Wanayasa
Danau Wanayasa terletak di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta,
23 km sebelah Tenggara kota Purwakarta. Penduduk setempat
menyebutnya Situ Wanayasa (Dalam bahasa Sunda, situ berarti danau).
Danau Wanayasa atau Situ Wanayasa adalah danau alam seluas 7 ha yang
berada pada ketinggian 600 m DPL dengan udara yang sejuk berlatar
belakang panorama Gunung Burangrang. Yang unik dari danau ini adalah
adanya pulau di tengah danau. Di pulau tersebut terdapat makam RA.
Suriawinata, salah seorang pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang
ke-9. Meninggal pada tahun 1827.
Situ Wanayasa Tahun 2010
Beberapa obyek wisata yang ada di sekitar Situ Wanayasa adalah sumber air
panas Ciracas (8 km dari Situ Wanayasa) dan air terjun Curug Cipurut ( 3
km arah Selatan kota Wanayasa).
Danau Towuti
Danau Towuti adalah sebuah danau yang terletak di Sulawesi Selatan,
Indonesia. Secara administratif, danau ini terletak di Kecamatan Towuti,
Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Danau Towuti di tahun 1930
Towuti
Lokasi Sulawesi Selatan, Indonesia
Koordinat 2450S 121300E2.75LS 121.5BTKoordinat: 2450S
121300E2.75LS 121.5BT
Jenis danau
Tektonik
Terletak di negara Indonesia
Luas permukaan 561.1 km
Kedalaman maks. 203 m
Ketinggian permukaan 293 m
Kawasan Danau Towuti merupakan bagian dari Taman Wisata Alam Danau
Towuti, yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Sulawesi Selatan, di bawah Departemen Kehutanan Republik Indonesia.
Danau Sekar Biru
Danau Sekar Biru terletak di sebuah desa di Daerah Parit Tiga Jebus, yang
berjarak kurang lebih 75 km dari Kabupaten Bangka Barat, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
Danau Sekar Biru merupakan sebuah danau yang berwarna biru, tetapi air
danau bila diambil tetap berwarna bening. Danau biru ini disebabkan oleh
pantulan sinar matahari ke dasar kolong yang berdinding tanah kaolin (tanah
liat galian timah).
Danau Way Jepara
Danau ini terletak di kecamatan Way Jepara kabupaten Lampung Timur yang
jaraknya lebih kurang 70 km dari Bandar Lampung atau 50 km dari kota
Sukadana dan15 km dari Taman Nasional Way Kambas
Danau Way Jepara merupakan salah satu danau wisata yang memiliki
panorama pemandangan alam yang indah jalan umum. Danau ini memiliki
nuansa alam yang masih asli dengan air danau yang jernih. Kegiatan yang
dapat dilakukan adalah bersantai, memancing, naik perahu dan petualangan
alam. Fasilitas yang tersedia adalah tempat pemancingan dan Perahu
Danau.Kawasan ini merupakan salah satu pusat kegiatan perkemahan yang
kerap digunakan, mengingat fasilitas sudah cukup lengkap, termasuk toko-
toko yang menyediakan cinderamata, seperti ukiran gajah, anyaman bamboo
dan lain-lain.
Danau Tiga Warna Kelimutu
Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban
dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana
ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda.
Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri
Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu
merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap
saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua
menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini
merupakan keajaiban.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air
1.292 juta meter kubik. Batas antardanau adalah dinding batu sempit yang
mudah longsor. Dinding terjal tersebut memiliki sudut kemiringan 70 derajat
dengan ketinggian antara 50 sampai 150 meter.
Warna-warna Danau Kelimutu terus berubah. Perubahan itu bisa saja
disebabkan oleh kandungan mineral, pengaruh biota jenis lumut dan batu-
batuan di dalam kawah tersebut. Bagi masyarakat setempat perubahan
warna itu mempunyai makna tersendiri.
Kampung Moni terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten
Ende yang berjarak 13 kilometer dari Danau Kelimutu. Dari Moni hanya
dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai bibir Danau Kelimutu.
Tepat pukul 08.15 Wita, setelah melintasi jalan setapak sekitar satu kilometer,
kami tiba di bibir Danau Kelimutu.
Danau tiga warna di puncak kawah Gunung Kelimutu yang menjadi salah
satu dari keajaiban dunia ini, benar-benar mempesona dengan keindahan
dan misteri yang tersimpan di puncak gunung setinggi 1.690 meter di atas
permukaan laut itu.
Kelimutu merupakan gabungan dari kata keli yang berarti gunung dan mutu
yang berarti mendidih. Kelimutu adalah satu dari sekian daerah tujuan wisata
yang sangat terkenal di Pulau Flores, selain komodo, kampung tradisional
Bena, dan Taman Laut Riung yang indah. Danau vulkanik dianggap ajaib dan
misterius karena warna ketiga danau tersebut berubah-ubah, seiring dengan
perjalanan waktu. Sebelumnya warna danau ini adalah merah, putih, dan
biru.
Pada pertengahan 2006 lalu terjadi beberapa kali perubahan terutama untuk
dua danau yang letaknya bersebelahan yakni Danau Arwah Muda-mudi (tiwu
nua muri koo fai) dan Danau Arwah Tukang Tenung (tiwu ata polo).
Danau Arwah Muda-mudi yang sebelumnya berwarna hijau, pada Juni tahun
lalu sempat berubah menjadi biru. Sementara Danau Tukang Tenung atau
Orang Jahat yang sebelumnya berwarna cokelat tua berubah warna agak
kemerah-merahan.
Satu danau yang terpisah, Danau Arwah Orangtua (tiwu ata mbupu) tetap
berwarna hijau tua/lumut. Namun, pada Desember lalu ketika Pembaruan
berkunjung ke danau tersebut Danau Arwah Muda-mudi kembali berwarna
hijau, Danau Orang Jahat menjadi biru tua, dan Danau Orangtua menjadi
cokelat kehitaman. Warna air Danau Kelimutu adalah misteri alam.
Pagi hari adalah waktu yang terbaik untuk menyaksikan Danau Kelimutu.
Menjelang tengah hari, apalagi sore hari, biasanya danau diselimuti kabut
yang menghalangi pandangan. Itu sebabnya para wisatawan biasanya
bermalam di Kampung Moni dan baru berangkat ke Gunung Kelimutu dini
hari. Kelimutu terletak sekitar 66 kilometer dari Kota Ende dan 83 kilometer
dari Kota Maumere.
Dari Maumere dapat menggunakan kendaraan sewaan sekitar Rp 600.000
untuk perjalanan Maumere-Kelimutu-Maumere. Waktu perjalanan bisa
ditentukan sendiri dan pengunjung dapat mencapai puncak Keli- mutu.
Untuk biaya yang lebih murah dari Maumere dapat menggunakan bus umum
dengan biaya Rp 25.000, namun hanya sampai di Kampung Moni, tetapi sulit
mendapatkan bus yang tiba pagi hari di kampung itu sehingga harus
menginap di tempat itu. Perlu juga menyewa kendaraan pribadi atau ojek
untuk mencapai puncak danau.
Kalau dengan kendaraan sewaan pengunjung bisa mampir di beberapa desa
tradisional dan perjalanan diatur sesuai kesepakatan. Biasanya sekali jalan
hingga pulang, butuh delapan jam dengan harga Rp 600.000. Waktu tersebut
sudah lebih dari cukup termasuk dua jam penuh menikmati Danau Kelimutu
dan sekitarnya, kata Paul Yanca, sopir yang biasa menyewakan kendaraan
pribadinya.
Selain dari Maumere, Kelimutu juga dapat dicapai dari Ende menggunakan
bus antarkota ataupun kendaraan sewaan, dengan harga dan waktu
perjalanan yang relatif tidak jauh berbeda.
Sebuah cottage dari kayu adalah salah satu dari alternatif penginapan di
Kampung Moni sebelum atau sesudah mengunjungi Danau Kelimutu. Tarif
yang relatif murah dan pemandangan alam yang menarik merupakan
kenikmatan bagi wisatawan dengan dana terbatas.
Kelimutu diyakini juga sebagai tempat bersemayamnya arwah-arwah
manusia. Danau yang terlihat pada gambar merupakan danau arwah orang
tua (tiwu ata mbupu) letaknya terpisah dari dua danau lain yang saling
berimpitan.
Flora
Untuk menginap di Kampung Moni terdapat sekitar 20 homestay yang
dikelola penduduk dengan tarif Rp 25.000- Rp 50.000 per malam. Cottage
milik pemerintah bertarif Rp 75.000-Rp 85.000. Kawasan Kelimutu dikelilingi
hutan dengan flora yang jarang ditemukan di wilayah Flores. Ada pinus,
cemara, kayu merah dan edelweiss. Sedangkan fauna yang ada seperti rusa,
babi hutan, ayam hutan dan elang.
Apa yang terlihat saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi 15 tahun lalu
ketika Pembaruan mengunjungi kawasan tersebut. Hanya sedikit perbedaan,
jika 15 tahun lalu kendaraan pengunjung bisa mencapai bibir danau, saat ini
kendaraan hanya bisa sampai di kaki gunung dan butuh 30 menit berjalan
kaki menuju bibir danau ajaib itu.
Masyarakat setempat mempercayai bahwa Gunung Kelimutu keramat dan
memberikan kesuburan pada alam di sekitarnya. Dalam beberapa
kesempatan biasanya ada upacara masyarakat setempat dan memberikan
sesajen kepada arwah yang menjaga kawasan tersebut.
Danau Rawa Pening
Danau Rawa Pening sangatlah luas. Saat musim hujan, luas danau ini
mencapai 4.500 hektare. Danau ini semakin eksotis karena dibentengi
delapan buah gunung, yakni Gajah Mungkur, Merbabu, Telomoyo, Kendil,
Kelir, Ungaran, Rong, dan Kendalisodo pada sisi selatan, barat, dan utara.
Menikmati indahnya Rawa Pening dengan menyewa perahu jadi pilihan yang
tepat. Dari atas perahu bisa dilihat hamparan hijau eceng gondok berbalut
birunya langit. Sembari terus menyusuri danau, pengunjung akan
menemukan aktivitas kehidupan nelayan di Rawa Pening.
Aura mistis akan tergambar saat memotret keindahan panorama danau itu.
Saking indahnya, danau ini sering disebut surga bagi para fotografer. Konon
kabarnya, suasana pagi di Rawa Pening sangat misterius dan mistis. Apalagi
jika ditambah ritual yang sering dilakukan oleh penduduk sekitar.
Menurut salah satu sesepuh, Pandiman, ada beberapa mistis terkait sumber
pembangkit listrik di Dam Jragung Tuntang. Tepatnya 6 Juli 1998, saat pagi
buta ada kejadian luar biasa mengusik ketenangan air Rawa Pening. Tiba-
tiba, muncullah tanah dari dasar di tengah rawa pening seluas 5 hektare,
cerita Pandiman.
Setelah ditelusuri kembali, ternyata peristiwa ini bukan kali pertama.
Sebelumnya, tahun 1965 peristiwa serupa terjadi. Saat itu, menjelang
kejatuhan Presiden RI pertama Ir Soekarno. Sedangkan peristiwa kedua
sesudah kejatuhan Presiden RI kedua, Soeharto. Mungkin pertanda ada
suatu kejadian besar di negeri ini, kata Pandiman mereka-reka.
Adapun kata ketiga adalah fantastis. Eceng gondok tumbuh subur di sini dan
merupakan salah satu komoditas yang bisa dimanfaatkan sebagai mesin
pencari uang. Tanaman sejenis gulma ini dapat diubah jadi produk siap jual
seperti tas, kursi, meja, tempat tidur, serta hiasan rumah lainnya. Di samping
itu, Rawa Pening juga menghasilkan sejumlah ikan sekaligus sumber
penghasilan bagi nelayan.
Tak hanya eceng gondok, bahan baku lain yang bisa dimanfaatkan menjadi
furnitur adalah bambu cendani atau bambu kecil, daun pandan, daun
mangga, daun sirih, dan lamtoro.
Legenda Baru Klinting
Baru Klinting dan naga merupakan dua hal yang sangat identik dengan Rawa
Pening. Dikisahkan, pada abad VIII tersebutlah Desa Wening dengan
penduduk yang rukun dan damai.
Pada suatu kali, sang raja hendak menggelar hajatan tahunan. Untuk
meramaikan pesta besar-besaran ini, setiap warga diwajibkan menyajikan
lauk-pauk. Menyambut perintah sang demang, penduduk pun segera mencari
lauk-pauk ke hutan. Di tengah hutan, ada beberapa penduduk yang sedang
kelelahan bersandar di sebuah pohon.
Tanpa berpikir panjang, mereka langsung memotong akar pohon tempat
bersandar mengusir kelelahan. Seketika, darah segar langsung keluar begitu
kapak ditancapkan. Mereka masih belum menyadari akar pohon yang
dipotong adalah badan dari seekor naga yang sedang bertapa selama
delapan tahun. Mereka lantas girang karena perburuan beberapa hari
membuahkan hasil. Saatnya tiba pergelaran dimulai. Sebuah pesta besar-
besaran langsung dihelat.
Di tengah keramaian pesta, muncullah seorang bertubuh kecil, kulit bersisik,
kotor, dan sangat menjijikkan. Anak berumur delapan tahun itu bernama Baru
Klinting.
Tak lain dan tak bukan, Baru Klinting adalah sukma naga yang merasuk di
tubuh anak kecil tersebut. Dia meminta sedikit makanan dari warga yang
sedang merayakan pesta. Melihat kondisinya, tidak ada seorang pun warga
yang mau menolong. Lantas, dia menyelenggarakan sayembara untuk
mencabut sodho lanang (semacam lidi) yang telah ditancapkan.
Semua penduduk desa berlomba mencoba mencabut sodho lanang. Alhasil,
tidak ada penduduk desa yang berhasil menjawab tantangan. Setelah
memastikan tidak ada lagi penduduk yang mencoba, akhirnya Baru Klinting
mencabut sendiri.
Nama-nama Danau di Indonesia Beserta Letaknya

Minggu, April 12, 2015

Nama-nama danau di Indonesia tentu ada banyak, hampir tiap-tiap pulau besar di
Indonesia memiliki danau baik itu danau yang luas maupun danau yang tidak luas. Di
Indonesia ada banyak penyebutan untuk danau, ada yang bilang waduk, situ, telaga dan
yang lainnya. Danau sendiri diartikan sebagai kumpulan air (tentunya air tawar) yang
berada ditengah-tengah daratan. Dan dibawah ini adalah nama-nama danau di
Indonesia, silahkan disimak baik-baik informasi berikut ini.

Source : https://www.flickr.com/places/Indonesia/West+Sumatra/Danau+Kembar

Baca Juga : Daftar Nama Selat di Indonesia

Nama-nama Danau di Indonesia

Inilah Nama-nama Danau di Indoensia Beserta Letaknya

Danau Airhitam, terletak di Provinsi Sumatera Selatan


Danau Ancueloot, terletak di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Danau Anggi Giji, terletak di Provinsi Papua
Danau Anggi Gita, terletak di Provinsi Papua
Danau Bambenan, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Bangkau, terletak di Provinsi Kalimantan Selatan
Danau Batu Jai, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Danau Batu, terletak di Provinsi Bali
Danau Bekuan, terletak di Provinsi Kalimantan Barat
Danau Belida, terletak di Provinsi Kalimantan Barat
Danau Biru, terletak di Provinsi Papua
Danau Bitin, terletak di Provinsi Kalimantan Selatan
Danau Bratan, terletak di Provinsi Bali
Danau Buyan, terletak di Provinsi Bali
Danau Cembulu, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Danau, terletak di Provinsi Sulawesi Utara
Danau Dendam Tak Sudah, terletak di Provinsi Bengkulu
Danau Di Atas, terletak di Provinsi Sumatera Barat
Danau Di Bawah, terletak di Provinsi Sumatera Barat
Danau Dapacampat, terletak di Provinsi Jambi
Danau Emas, terletak di Provinsi Bengkulu
Danau Ganting, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Gatel, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Genali, terletak di Provinsi Kalimantan Barat
Danau Jembawan, terletak di Provinsi Sumatera Selatan
Danau Jempang, terletak di Provinsi Kalimantan Timur
Danau Jepara, terletak di Provinsi Lampung
Danau Kalimutu, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Danau Kawah Ijen, terletak di Provinsi Jawa Timur
Danau Kawah Kelud, terletak di Provinsi Jawa Timur
Danau Kenamful, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Kerinci, terletak di Provinsi Sumatera Barat
Danau Laut Realoih, terletak di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Danau Laut Tawar, terletak di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Danau Limboto, terletak di Provinsi Sulawesi Utara
Danau Limut, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Lindu, terletak di Provinsi Sulawesi Tengah
Danau Linouw, terletak di Provinsi Sulawesi Utara
Danau Lubuk Deling, terletak di Provinsi Sumatera Selatan
Danau Mahalona, terletak di Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Maninjau, terletak di Provinsi Sumatera Barat
Danau Matana, terletak di Provinsi Sumatera Selatan
Danau Matur, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Malintang, terletak di Provinsi Kalimantan Timur
Danau Mepara, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Moat, terletak di Provinsi Sulawesi Utara
Danau Pacai, terletak di Provinsi Jawa Timur
Danau Pangkalan, terletak di Provinsi Jawa Barat
Danau Paninai, terletak di Provinsi Papua
Danau Poso, terletak di Provinsi Sulawesi Tengah
Danau Ranau, terletak di Provinsi Sumatera Selatan
Danau Rawa Dano, terletak di Provinsi Jawa Barat
Danau Rawa Kelindingan, terletak di Provinsi Jawa Timur
Danau Rawa Pening, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Danau Raya, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Rombebai, terletak di Provinsi Papua
Danau Segara Anak, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Danau Semayang, terletak di Provinsi Kalimantan Timur
Danau Sembuluh, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Sentani, terletak di Provinsi Papua
Danau Sindereng, terletak di Provinsi Sulawesi Selatan
Danau Sipin, terletak di Provinsi Jambi
Danau Singkarak, terletak di Provinsi Sumatera Barat
Situ Bagendit, terletak di Provinsi Jawa Barat
Situ Cileunca, terletak di Provinsi Jawa Barat
Situ Langkung, terletak di Provinsi Jawa Barat
Situ Lengkong, terletak di Provinsi Jawa Barat
Situ Sipanunjang, terletak di Provinsi Jawa Barat
Danau Tage, terletak di Provinsi Papua
Danau Tambara, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Danau Tambiling, terletak di Provinsi Bali
Danau Tang, terletak di Provinsi Kalimantan Barat
Telaga Menjer, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Situ Patenggang, terletak di Provinsi Jawa Barat
Telaga Sarangan, terletak di Provinsi Jawa Timur
Danau Teloko, terletak di Provinsi Sumatera Selatan
Danau Tempe, terletak di Provinsi Sulawesi
Danau Terusan, terletak di Provinsi Kalmantan
Danau Tes, terletak di Provinsi Bengkulu
Danau Tete, terletak di Provinsi Kalimantan Tengah
Danau Ti Bi, terletak di Provinsi Papua
Danau Toba, terletak di Provinsi Sumatera Utara
Danau Tondano, terletak di Provinsi Sulawesi Utara
Danau Tonjidat, terletak di Provinsi Papua
Danau Towutu, terletak di Provinsi Sulawesi Selatan
Waduk Cacaban, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Cengklik, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Cirata, terletak di Provinsi Jawa Barat
Waduk Darma, terletak di Provinsi Jawa Barat
Waduk Gajah Mungkur, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Gondang, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Jatiluhur, terletak di Provinsi Jawa Barat
Waduk Klampis, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Lahor, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Melahayu, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Ngebel, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Riam Kanan, terletak di Provinsi Kalimantan Selatan
Waduk Saguling, terletak di Provinsi Jawa Barat
Waduk Selorejo, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Sempor, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Soetami, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Wadas Lintang, terletak di Provinsi Jawa Tengah
Waduk Widas, terletak di Provinsi Jawa Timur
Waduk Way Rarem, terletak di Provinsi Lampung
Danau Yamur, terletak di Provinsi Papua
Danau Yawasi, terletak di Provinsi Papua.

Dari Nama-nama Danau di Indonesia Yang Telah Disebutkan Diatas,


Danau Mana Yang Telah Kamu Kunjungi?
Artikel Lainnya : Nama-nama Gunung Di Wilayah Nusantara

Nah itulah nama-nama danau di Indonesia beserta dengan letaknya. Dari data diatas
tentunya kita sadar bahwa kita memiliki banyak sekali danau yang bisa kita manfaatkan
untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, semogaPemerintah dan pihak-pihak
yang berkepentingan bisa memanfaatkan potensi ini seoptimal mungkin. Semoga tulisan
yang satu ini bisa bermanfaat untuk kamu semua.

MIKROBIOLGI

Sabtu, 02 Maret 2013

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil


yang hanya kelihatan dengan mikroskop. Dalam yunani micros = kecil, bios= hidup
, logos = ilmu. Makhluk makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protosta
atau jasad renik. Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
yang mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu.

Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang


sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya. Mikroorganisme buatan
Leeuwenhoek itu menmberikan perbesaran sampai 300 kali. Dari air hujan yang
menggenang di kubangan- kubangan dan dari air jambanan bunga ia memperoleh
beraneka hewan bersel satu yang olehnya diberi nama Infusoria atau hewan tuangan.

Mikrobioligi mencakup pengetahuan tentang virus (Virologi), pengetahuan tentang


bakteri (Bakteriologi), tentang hewan bersel satu (Protozologi), pengetahuan tentang
jamur (Mikologi), terutama yang meliputi tenyang jamur-jamur rendah seperti
Phycomycetes dan juga Ascomycetes, serta Deuteromycetes.

RUMUSAN MASALAH

Apa saja ciri ciri organisme yang tergolong mikroba?

Bagaimana lingkungan hidup mikroba?

Apa perbedaan jamur,virus,bakteri,khamir?

TUJUAN

Untuk mengetahui ciri ciri organisme yang tergolong mikroba.

Untuk mengethui lingkungan hidup mikroba.

Untuk mengetahui perbedaan virus,jamur,bakteri,khamir.

BAB II

PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI MIROORGANISME

Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang mencakup bermacam-


macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun
kelompok sel termasuk kajian virus yang bersifatmikroskopik meskipun bukan termasuk
sel.

Mikroorganisme (disebut juga mikroba, mikrobia atau jasad renik) adalah jasad hidup
yang mempunyai ukuran sangat kecil, tanpa bantuan alat perbasaran seperti mikroskop
tidak dapat dilihat dan diamati bentuknya secara baik. Mikroorganisme ini umumnya
dapat hidup bebas di berbagai habitat secara cosmopolitan, dan dapat hidup sebagai
bagian dari organisme multiseluler(sebagai parasit).

Ciri- ciri Mikroorganisme :


Pada umumnya berukuran kecil kurang lebih 0,001 mm.

Kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan seperti mengalami


pertumbuhan,menghasilkan energi,bereproduksi dengan sendirinya.

Selnya tergolong prokariotik (Bakteri)

B. MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

(*)Mikrobiologi air

Faktor lingkungan air yang yang sangat berbeda dengan satu dengan yang
lainnya seperti suhu,tekanan hidrostatik,cahaya,salinitas,turbiditas,PH dan
nutruen.Mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme yang mempunyai pengaruh dalam
kehidupan.Berikut adalah beberapa genus mikroorganisme patogen yang dapat
dibawakan oleh air.

1.Salmonela typhosoa adalah penyebab penyakit tipus perut.

2.Shigella disentriae adalah penyebab penyakit disentri mejan.

3.Entamoeba histolytica adalah mikroorganisme yang tergolong protozoa yang


menyebabkan penyakit disentri pula.

4.Vibrio comma adalah penyebab penyakit klorera endemis di Indonesia.

5.Clostridium tetani adalah penyebab penyakit rahang kejang atau tetanus.

(*) Mikrobiologi tanah

Komponen-komponen anorganik maupun substrat atau medium yang baik bagi


kehidupan mikroorganisme . organic merupakan Mikroorganisme penghuni tanah
merupakan campuran populasi dari
Protozoa(amoeba.flegelata,cilliata),bakteri(Clostridium ,Rhizobium),alga(alga biru,alga
hijau,diatom),jamur(berbagai ragi,dan berbagai phycomycotes ,Ascomycotes)

Beberapa bakteri yang hidup bebas didalm tanah mampu mengikat nitrogen guna
dijadikan senyawa pembentuk tubuh mereka. Jika sel sel itu mati maka timbullah zat-
zat hasil urai seperti CO2 dan NH3.Sebagian amoniak terlepas keudara dan beberapa yang
lain dapat digunakan untuk membentuk genus bakteri untuk nitrit.Oksidasi amoniak
menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung didalam lingkungan yang
aerob.Peristiwa selurunya disebutnitrifikasi . tahap pertama yaitu pengoksidasian
amoniak menjai nitrit dilakukan oleh Nitrosomonas . Ntrosococcus dan beberapa spasies
lain sedang pengoksidasian nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobakter .Reduksi dari N2 menjadi
NH3 itu disebut Amonifikasi.

C. PERBEDAAN VIRUS,JAMUR,BAKTERI DAN KHAMIR VIRUS

1.VIRUS
Ciri ciri virus

Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain,
ini karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem
genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.

1. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasitint raselluler obligat, misalnya
dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.

2. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran
virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen

3. lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang
paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.

4. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel
genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.

5. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun
perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses
replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya
Virus Herpes.

6. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang
dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada
evolusi pengenalan yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian " lock
and key atau lubang dan kunci "antara protein di bagian luar virus dengan molekul
reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran
inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa
spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga
manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan
monyet.

7. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam
nukleat yang terbungkus didalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam
nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh tanley
Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab
sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus
memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.

8. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks)
yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda,
RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung
dari tipe virusnya.

Virus ebola
2.Struktur virus

Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur
yang sama, yaitu sebagai berikut.

1. Kapsid

Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks

(batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk polihedral pada virus
adenovirus, ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya. Kapsid yang paling kompleks
ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup
tujuh faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1
(T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan itemukannya.

2.Kapsomer

Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya
sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik embakau
yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun
dari satu jenis protein saja.

3. Struktur tambahan lainnya

Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi
untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang
serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus
memliki struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya,

misalnya virus influenza. Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan
T6) memiliki kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral
memanjang yang menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala
iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut ekor yang digunakan
untuk menempel pada suatu bakteri.

3. Perkembengbiakan Virus

Perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana


protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus
yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa faga ini
memiliki struktur yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa
beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua
mekanisme alternatif,yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

1. Siklus lisis
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi,
yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan didalam
sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut dengan
virus virulen.

2. Siklus lisogenik

Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan sel inang,
dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut
profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi

tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan

adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia

tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya

dari cara lisogenik menjadi cara lisis.

4. Bahaya virus bagi kehidupan

Virus dapat menginfeksi dan mereplikasikan DNAnya pada inang sehingga lama kelamaan
inang akan terganggu metabolisme hidupnya. Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya
kematian. Ada tiga proses yang menyebabkan virus sangat berbahaya karena
menimbulkan penyakit-penyakit baru dalam kehidupan kita, yaitu kemampuannya
melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Mutasi dari virus-virus yang telah ada

Virus RNA cenderung memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab
replikasi dari asam nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan replikasi
seperti pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus yang sudah ada
berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang mengakibatkan penyakit
baru pada organisme yang telah memiliki imunitas (kekebalan tubuh) terhadap virus
moyangnya. Contohnya pada penyakit flu burung yang sampai sekarang belum ada
obatnya, ini dikarenakan virus ini sudah bermutasi menjadi virus jenis baru sehingga
imunitas yang terbentuk tidak dapat menghadapi serangan virus flu jenis baru ini.

2. Penyebaran virus-virus yang sudah ada dari satu spesies inang ke spesies inang
lainnya

Contoh permasalahan pada kasus Hantavirus yang biasa ditemukan pada hewan

pengerat khususnya Deer Mice (Peromyscus maniculatus), populasi hewan ini melonjak
tajam pada tahun 1993 setelah cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi
hewan ini. Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang mengandung
sedikit urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi. Gejalanya mirip flu biasa yang
muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti oleh akumulasi cairan dan sel darah putih pada
paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan, lalu mati.

3. Penyebaran atau diseminasi penyakit virus dari satu populasi terisolasi yang
berukuran kecil dapat menyebabkan epidemik yang luas

Misalnya pada penyakit AIDS yang sampai sekarang menjadi fenomena global padahal
sebelumnya penyakit ini tidak begitu terdengar dengan gencarnya seperti sekarang ini.
Penyebaran virus ini dipengaruhi faktor teknologi dan sosial, misalnya teknologi transfuse
darah, hubungan seksual, penyalahgunaan obat-obatan intravena (melalui saluran
pembuluh darah), termasuk juga perjalanan ke berbagai negara yang sangat
mudah. Dengan adanya hal tersebut maka penyebaran Virus HIV (AIDS) ini dapat
menyebar dari Afrika

Tengah sebagai negara asal sampai ke negara-negara dunia barat dan juga Asia.

5. Manfaat virus bagi kehidupan sehari-hari

Manfaat virus antara lain adalah sebagai berikut.

1. Anti bakterial

Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu, misalnya bakteri pengganggu


pada produk makanan yang diawetkan.

2. Pembuatan insulin

Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat
lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus
memproduksi insulin atau zat lain.

3. Pembuatan vaksin

Contoh kasus pada akhir tahun 1700,Edward Jenner seorang dokter asal Inggris

mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah
terkena acar sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap
infeksi cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang
mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke
seorang anak laki-laki. Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar
sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan
adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin lainnya, misalnya
vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
6.Penyakit yang disebabkan oleh Virus

1. Penyakit pada tanaman

a. Mozaik

Disebut mozaik karena pada tanaman yang terinfeksi tomat, labu dan tembakau)
menunjukkan bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya, penyakit mozaik
pada tanaman tembakau yang disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik Virus
(TMV).

b. Burik kuning

Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan aster melalui plasmodesmata

sehingga menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan plasmodesmata

berfungsi untuk menghubungkan ruang-ruang antar sel.

c. Kerdil

Tanaman yang terserang virus tungro, pertumbuhannya akan terhambat sehingga

tampak kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga wereng coklat dan wereng hijau
berpindah dari tanaman satu ke tanaman lainnya . Untuk mengatasi virus tungro ini
pemerintah telah menggalakan penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan wereng)

2. Penyakit pada hewan

a. Polyoma penyebab tumor

b. New Castle Disease (NCD), menyerang sistem saraf pada ternak unggas, missal ayam.
NCD umumnya disebut dengan tetelo.

c. Rabies yang dapat menyerang pada anjing, kucing, rakun serta monyet.

d. Adenovirus penyebab penyakit saluran pernafasan, beberapa menyebabkan tumor


pada hewan tertentu.

3. Penyakit pada manusia

a. AIDS

HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency

Syndrome), suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan
golongan virus yang jarang terdapat pada manusia, yaitu retrovirus. Retrovirus
merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses transkripsi balik. Oleh
karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim spesifik reverse transcriptase. HIV
menyerang limfosit T4 yang mempunyai peranan penting dalam mengatur imunitas.
Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi HIV maka
seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah,
cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan tubuh lainnya dari penderita
AIDS. Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini:

1) Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.

2) Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap AIDS.

3) Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk jarum, tato.

4) Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).

Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal sebagai berikut.

1) Gigitan nyamuk atau serangga

2) Berjabat tangan

3) Berangkulan

4) Bersin

5) Batuk

6) Air kolam renang

b. Hepatitis B

Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam jaringan hati sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan sel-sel hati.

c. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menunjukkan gejala panas
tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nafsu makan dan minum turun,
lemah, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik merah di kulit,
pendarahan di gusi dan hidung, berak darah, muntah darah.

d. Influenza

Influenza disebabkan oleh infeksi virus Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk
ke alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah demam, sakit kepala, nafsu makan
menurun, nyeri otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari.Pencegahan dengan
jalan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari interaksi dengan penderita.

e. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.

Disebabkan oleh virus baru yang bermutasi dari virus Corona Virus ini menyerang sistem
pernafasan.

1) Gejala awal demam lebih dari 38 0C tubuh, menggigil.


2) Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.

3) Lemah, letih dan lesu.

4) Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen.

. Polio

Virus polio memiliki capsid dengan bentu icosahendral, virionnya tidak berselubung, sferis
dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus. Manusia merupakan satu-satunya inang
alami virus polio. Virus ini menyerang sel-sel yang membatasi saluran pencernaan dan
selsel susunan saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman atau
pernafasan. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan,
sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahannya
dilakukan dengan vaksinasi secara oral.

g. Smallpox (cacar)

Virus cacar (virus variola, smallpox virus) merupakan virus DNA dengan ukuran 400 nm.
Manusia merupakan satusatunya inang alami virus ini,250 meskipun dapat pula
menyerang kera Infeksi awal virus variola pada manusia terjadi pada membrane mukosa
saluran pernafasan bagian atas. Virus ini memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan
limfa sehingga terjadi verimia pertama. Veremia sekunder terjadi setelah
perkembangbiakan virus dalam organ-organ yang mengakibatkan erupsi pada kulit dan
membran mukosa.

2. BAKTERI

Bakteri dengan ukuran yang kecil (sekitar 0,7 - 1,3 mikron), sudah pasti luput dari
perhatian kita, namun ia terdapat hampir di seluruh bagian bumi. Saat kalian baca buku
ini pun bakteri ada di sekitar kalian dan jumlahnya sangat banyak sekali. Ia hidup di darat,
air, dan udara. Bahkan bakteri ada yang hidup di mata air panas yang dapat membakar
kullitmu.

1. Struktur, bentuk, dan ukuran tubuh bakteri

Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus) dan engkung
(vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar
0,7 - 1,3 mikron Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 Mikron
dan panjangnya 0,7 - 3,7 mikron. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas
3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma (di dalamnya terdapat membrane sel, mesosom,
lisosom, DNA, endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul,
flagel, pilus. Di antara bagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu
membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan
bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel,
pilus, dan kapsul. Bagianbagian ini disebut varian.
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut.

a. Membran sel

Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di
sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel
sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya.
Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas
dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan
karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.

b. Ribosom

Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya
berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein
dan RNA.

c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang
sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan
pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid.
Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.

d. Dinding sel

Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-
monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan susunan kimia
dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif.
Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif.
Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif
tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar
tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan
yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel
bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan
menyelenggarakan Pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.

e. Flagel

Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri
disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein
yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid.
Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua,
atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan
letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.

f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti
benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat
lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya
makanan sel bakteri.

g. Kapsul

Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada mumnya
kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida
(glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan
sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.

h. Endospora

Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan


cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis
dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh
menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan,
tetapi sebagai alat perlindungan diri.

2. Penggolongan bakteri

a. Berdasarkan bentuk tubuhnya

1) Kokus (bulat)

a) Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, S.thermophillus, S.lactis.

b) Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.

c) Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae

2) Basil (batang)

a) Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella thypi, Lactobacillus.

b) Streptobasil, misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis.

3) Vibrio (koma)

Vibrio, misalnya Vibrio cholerae.

4) Spirillum (spiral)

Spirillum, misalnya Treponema pallidum.

b. Berdasarkan kedudukan flagella pada selnya

1) Monotrik
Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung.

Bentuk-bentuk monera,

(a) Kokus,

(b) Basil,

(c) Vibrio,

(d) Spirillium.

Berbagai bakteri berdasarkan flagelnya

2) Amfitrik

Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung.

3) Lofotrik

Lofotrik, berflagel banyak di satu ujung.

4) Peritrik

Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

c. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)

1) Bakteri gram-positif

Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan.


Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.

2) Bakteri gram-negatif

Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya
Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas,
Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

d. Berdasarkan kebutuhan oksigen

1) Bakteri aerob

Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,
misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
2) Bakteri anaerob

Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya
Micrococcus denitrificans.

e. Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)

1) Autotrop

Autotrop, menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri autotrop,


berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya)
dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).

2) Heterotrop

Heterotrop, tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang
berasal dari organisme lain. Termasuk bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu
bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

2. Reproduksi pada Bakteri

a. Reproduksi aseksual

Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya mbelahan
terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan.

Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA
identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara
kedua sel anak bakteri.

b. Reproduksi seksual

Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari
dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota,proses seksual secara meiosis dan fertilisasi
mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang
ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi,
sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari
individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi,
transduksi dan konjugasi.

1) Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel
bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada
bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi
sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang
mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel
nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk
patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang)
alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan
alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik -
perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang
ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal
dari dua sel yang berbeda.

Reproduksi bakteri dengan jalan transformassi

2) Transduksi

Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu
sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan
transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga
lengkapnya dilepaskan ketika sel inang

lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan
genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun
demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri
lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa
DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua.
Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga
rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum
karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak.

Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik
genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di
suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari kromosom,
genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan
profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang
lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama dengan genom faga. Transduksi khusus
hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat
profaga pada kromosom tersebut.
c. Konjugasi dan Plasmid

Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang
berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA
adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan
"pasangannya" menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai "jantan", menggunakan alat
yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai
"betina". Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara
kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA. Plasmid adalah molekul DNA
kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-
plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversible ke dalam
kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus
litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid
hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan
reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gengen dari plasmid ini
dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak
tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah rekombinasi genetik, yang mungkin akan
menguntungkan bila perubahan lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di
dalam populasi bakteri.

3. Peranan bakteri

a. Bakteri fotosintetik

Sebagaimana tumbuhan hijau, bakteri fotosintetik menggunakan energi cahaya matahari


untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat. Akan tetapi, berlawanan dengan
fotosintetis pada tumbuhan hijau, sumber elektron bakteri bukan air. Bakteri belerang
ungu dan bakteri belerang hijau menggunakan hidrogen sulfida (H2S) untuk menyediakan
elektron yang diperlukan dalam mensistesis energi. Dalam proses itu bakteri tersebut
menghasilkan unsure belerang. Bakteri fotosintetik mengandung bentuk klorofil khusus
yang disebut bakteriklorofil yang tergabung di dalam membran mesosom. Dengan
peralatan ini, bakteri dapat menjalankan fotosistem I tetapi tidak fotosistem II (yang
menerangkan ketidakmampuannya menggunakan H2O sebagai sumber elektron).
Kebanyakan bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka tidak tahan terhadap oksigen
bebas. Jadi terbatas pada habitat, seperti permukaan sedimen di dasar kolam. Di tempat-
tempat seperti itu, mereka memanfaatkan energi cahaya apapun yang melalui ganggang
hijau dan tumbuhan air yang tumbuh dalam air di atasnya. Spektrum absorpsi pada
bakteri klorofil sebagian besar terletak di daerah spektrum infra merah sehingga mereka
dapat menangkap energi yang tak tertangkap oleh alga di atas mereka. Bakteri fotosintetis
dapat mengikat N2 menjadi bentuk senyawa misalnya NH3 dan NO3.
b. Bakteri kemoautotrop

Beberapa bakteri tak berwarna juga mempunyai kemampuan seperti organisme


berklorofil, yaitu mampu membuat karbohidrat dari bahan mentah anorganik, tetapi
mereka tidak menggunakan energi cahaya untuk melakukan hal itu. Pengubahan karbon
dioksida menjadi karbohidrat dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan seperti pada sel-sel
tumbuhan. Reaksi "gelap" yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam sel-sel
bakteri kemoautotrop. Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan
melaksanakan oksidasi beberapa substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya. Energi
bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat.
Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air
belerang) sehingga menghasilkan energi.

3. JAMUR

1. Ciri ciri jamur

Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran
inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer
karbohidrat mengandung nitrogen.

Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan
serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan
umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku. Umumnya jamur
merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal
(uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur bersel banyak
terdiri atas benangbenang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur membentuk
anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang hifanya tidak bersekat
(asepta), inti selnya tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini
disebut jamur senositik (coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan
disebut sebagai jamur monositik (monocytic). Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan,
tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Selain itu, jamur tidak memiliki klorofil
sehingga tidak mampu berfotosintesis. Dengan demikian, jamur merupakanorganisme
heterotrop, yaitu organisme yang cara memperoleh makanannya dengan mengabsorbsi
nutrisi dari lingkungannya atau substratnya. Sebelum mengabsorbsi makanan yang masih
berupa senyawa kompleks, ia mensekresikan enzim hidrolitik ekstraseluler atau ferment
untuk menguraikannya lebih dahulu di luar selnya. Jamur ada yang hidup sebagai parasit,
ada pula yang bersifat saprofit. Selain itu, ada pula yang bersimbiosis dengan organisme
lain secara mutualisme. Sebagai parasit, jamur mengambil makanan langsung dari
inangnya.

Jamur jenis ini memiliki haustorium, yaitu hifa khusus untuk menyerap makanan langsung
dari inangnya. Sebagai saprofit, jamur mengambil makanan dari sisa-sisa organisme lain
yang telah mati. Jamur yang bersimbiosis, mengambil nutrisi berupa zat organik dari
organisme lain dan organisme itu mendapatkan zat tertentu yang bermanfaat dari jamur
tersebut. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Meski demikian,
perkembangbiakan secara seksual lebih mendominasi karena dilakukan oleh hampir
semua jamur tersebut.

2. Klasifikasi jamur

1. Chytridiomycota

Divisio Chytridiomycota sering dianggap sebagai bentuk peralihan antara divisio Protista
dengan division Jamur. Akan tetapi, para ahli sistematika molekuler yang

membandingkan urutan protein dan urutan asam nukleat divisio ini dengan jamur, telah
menemukan bukti bahwa Chytridiomycota termasuk golongan jamur. Sebagian
besar hytridiomycota merupakan organisme akuatik, beberapa di antaranya bersifat
saprofitik dan parasit pada invertebrata akuatik. Ciri utama divisio ini adalah nutrisi yang
absorbtif dan dinding selnya tersusun atas senyawa chitin, memiliki hifa senositik dan
bereproduksi dengan membentuk zoospora berflagel. Contohnya Chytridium.

2. Zygomycota

Sekitar 600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio Zygomycota.
Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah atau pada
tumbuhan dan hewan yang membusuk. Ada di antaranya yang membentuk mikorhiza,
yaitu asosiasi saling menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini dengan tumbuhan
tinggi. Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik. Septa hanya ditemukan pada hifa
bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi saja. Reproduksi seksualnya melalui
peleburan gamet yang membentuk zigospora. Contoh yang paling mudah didapat dari
anggota divisio ini adalah Rhizopus stoloniferus (Gambar 6.3). Jamur ini hidup sebagai
pengurai sisa organik atau parasit pada tanaman ubi jalar. Ada pula yang dapat
menyebabkan kerusakan pada bahan makanan seperti roti, nasi, wortel, jambu dan lain-
lain. Meskipun demikian ada yang dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi bahan
makanan (dalam pembuatan tempe) dan asam-asam organik yang berguna bagi kita.

3. Ascomycota

Ciri khas Ascomycota adalah cara perkembangbiakan seksualnya dengan membentuk


askospora. Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidium.
Konidium ini dapat berupa kumpulan spora tunggal atau berantai. Konidium merupakan
hifa khusus yang terdapat pada bagian ujung hifa penyokong yang disebut konidiofor. Di
antara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak membentuk miselium dan ada
pula yang membentuk tubuh buah. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.

a) Bersel satu
Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast.

b) Bersel banyak membentuk miselium

1) Aspergillus oryzae, untuk melunakkan adonan roti.

2) A. wentii, bermanfaat dalam pembuatan kecap.

3) Penicillium notatum, P.chrysogeum menghasilkan antibiotic penisilin.

4) Neurospora crassa, diperoleh dari oncom merah atau tongkol

jagung rebus, digunakan untuk penelitian sitogenetika.

c) Membentuk tubuh buah

Xylaria dan Nectaria, tubuh buah besar, hidup saprofit pada kayu yang membusuk.

Dari berbagai pengamatan secara teliti terhadap jamur tidak semua dapat diketahui cara
reproduksi seksualnya. Jamur-jamur yang seperti ini untuk sementara digolongkan ke
dalam Deuteromycota (Fungi Imperfecti = Jamur tidak sempurna). Jika suatu saat
diketahui fase seksualnya, maka jamur itu digolongkan sesuai dengan alat
perkembangbiakan seksualnya. Contohnya jamur Monilia sithophila (jamur oncom),
setelah diketahui fase seksualnya membentuk askospora, maka digolongkan ke dalam
Divisio Ascomycoya dan diberi nama Neurospora sithophila.

a. Genus Saccharomyces

Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas

sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis

Saccharomyces cerevisiae. Sel-sel Saccharomyces cerevisiae dapat bertunas sehingga


membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Saccharomyces cerevisiae
dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual diawali
dengan menonjolnya dinding sel ke luar membentuk tunas kecil. onjolan membesar dan
sitoplasma mengalir ke dalamnya, sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya.
Selanjutnya nucleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak
ke dalam tunas tadi. Sel anak kemudian memisahkan diri dari induknya atau membentuk
tunas lagi hingga membentuk koloni. Dalam keadaan optimum satu sel dapat membentuk
koloni dengan 20 kuncup. Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan
tidak menguntungkan. Pada prosesnya, sel Saccharomyces cerevisiae berfungsi sebagai
askus. Nukleusnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk empat sel
haploid (n). Intiinti haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga mem-
bentuk askospora haploid (n). Dengan perlindungan ini askospora lebih tahan terhadap
lingkungan buruk. Selanjutnya, empat askospora akan tumbuh dan menekan dinding
askus hingga pecah, akhirnya spora menyebar. Jika spora jatuh pada tempat yang sesuai,
sel-sel baru akan tumbuh membentuk tunas, sebagaimana terjadi pada fase aseksual.
b. Genus Neurospora

Semula, sebelum diketahui fase perkembangbiakan seksualnya, jamur ini dimasukkan ke


dalam golongan Jamur Tidak Sempurna atau Fungi Imperfecti dan diberi nama Monilia
sithophila. Sejak penemuan fase seksualnya oleh B.O.Dodge pada tahun 1926, bahwa
jamur ini menghasilkan askus maka jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Ascomycota.
Sedangkan fase aseksualnya sudah lama diketahui, yaitu sejak tahun 1843.

c. Genus Aspergillus

Fase perkembangbiakan aseksual Aspergillus menghasilkan konidium yang disangga


konodiofor. Ujung konidiofornya berbentuk seperti bola dengan sejumlah cabang yang
masing-masing menyangga ranting konidium. Jamur ini tumbuh sebagai saproba pada
berbagai macam bahan organik, seperti roti, olahan daging, butiran padi,
kacangkacangan, makanan dari beras atau ketan, dan kayu. Jamur ini dapat bertahan
hidup dalam keadaan asam, kandungan gula tinggi, atau kadar garam tinggi, pada
keadaan itu bakteri terhambat pertumbuhannya. Beberapaspesies jamur ini, misalnya
Aspergillus fumigatus menyebabkan Aspergilosis pada unggas. Penyakit ini menyerang
saluran pernafasan akibat menghirup udara yang mengandung spora dari kotoran yang
berjamur. Meskipun jarang dijumpai, penyakit ini dapat menyerang manusia. Pada
manusia, gejala penyakit ini sangat mirip dengan gejala TBC yang disebabkan bakteri.
Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin, suatu senyawa racun yang diduga
menyebabkan kanker hati. Jamur ini dapat dijumpai pada kacang tanah atau produk
makanan yang terbuat dari kacang tanah. Oleh karenanya, hindarilah mengkonsumsi
kacang tanah yang sudah tidak segar atau produk makanan dari kacang tanah yang
permukaannya mulai berubah warna. Aspergillus ada juga yang bermanfaat bagi manusia,
seperti A. niger menghasilkan asam sitrat dan A. oryzae yang menghasilkan enzim
amylase untuk merombak amilum dalam pembuatan minuman beralkohol, juga
digunakan dalam pembuatan kecap, tahu, dan taoco.

d. Genus Penicillium

Pada tempat-tempat yang ditumbuhi Aspergillus dapat juga ditemukan Penicillium.

Fase aseksual jamur ini menghasilkan konidium yang disangga oleh konidiofor. Berbeda
dengan Aspergillus, konidiofor Penicillium bercabang-cabang, dan masing-masing
menyangga sekumpulan cabang yang lebih pendek. Beberapa spesies Penicillium
digunakan dalam pembuatan keju, seperti P.camemberti dan P.requoforti yang
memberikan aroma khas pada keju. P.notatum dan P.chrysogenum menghasilkan
penisilin. P.digitarum dan P.italicum dapat menyebabkan kerusakan pada buah jeruk.
P.expansum menyebabkan buah apel membusuk di tempat penyimpanan.

4. Basidiomycota

Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur
hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan
saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan
berbagai bagian tumbuhan yang lain. Sekitar 25.000 spesies dari divisio ini telah
diidentifikasi. Ciri umum jamur ini adalah hifa bersepta, fase seksualnya dengan
pembentukan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk gada,
membentuk tubuh buah (basidiokarp) seperti payung yang terdiri atas batang dan tudung.
Di bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran, tempat terbentuknya basidium.
Semua anggota divisio Basidiomycota beradaptasi pada kehidupan di darat sebagai
saproba, parasit pada organisme lain dan mikorhiza!

Daur hidup Basidiomycota

Fase aseksual Basidiomycota ditandai dengan pembentukan konidium, sedangkan fase


seksualnya ditandai dengan membentuk basidiospora. Spora pada konidium maupun
basidiospora pada kondisi yang sesuai tumbuh membentuk hifa bersekat melintang yang
berinti satu (monokariotik). Selanjutnya , hifa akan tumbuh membentuk miselium. Di
antara hifa ada yang berjenis (+) dan ada yang (-). Jika hifa (+) dan hifa (-) bertemu,
bersentuhan, maka dinding sel yang membatasi keduanya akan melebur, sehingga
terbentuk saluran sel. Hifanya kemudian menjadi berinti dua (dikariotik). Sel hifa
dikariotik terus tumbuh menjadi miselium. Dari miselium ini muncul tubuh buah
(basidiocarp). Tubuh buah akan membentuk basidium. Di dalam basidium, inti yang mula-
mula dua buah (masing-masing haploid) melebur menjadi satu inti diploid. Inti diploid
akan membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 basidiospora haploid. Demikian
seterusnya daur hidup berulang lagi!

Beberapa contoh Basidiomycota yang penting adalah sebagai berikut.

1) Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus, jamur yang dibudidayakan untuk dimasak
sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam pada medium yang mengandung selulosa
(misalnya jerami) dengan kelembapan tinggi.

2) Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup pada batang
tumbuhan yang telah mati.

Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan adalah sebagai berikut.

1) Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit pada rumput.

2) Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang sukam daun ,
tongkol, jumbai dan tangkai. yang paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur
ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh lebih besar dari
ukuran normal.

3) Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada tanaman coklat, kopi,
teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
4) Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada kayu.

4. KHAMIR (YEAST)

Khamir merupakan unit sekluler dan kebanyakam n dari mereka termasuk devisio
Ascomycota. Sel khamir dapat berbentuk bola ,oval atau silindris dengan ukuran diameter
bervariasi antara 3-5 mikro meter.Sel khamir dapat berfariasi baik dalam hal bentujk atau
ukuran.Hal ini bergabtung dari umur dan lingkungannya . Khamir tidak dilengkapi flagel
atau organ organ penggerak lainya .Sel khamir lebih jauh besar dari beakteri dan dapat
dibedakan dari sel bakteri selaun karena perbedaan ukuran juga dari keberadaan struktur
struktur internalnya. Contoh khamir yang paling popular adalah dari
genus Saccharomyces.

Kebanyak sel khamir membentuk diri dengan cara tunas (budding). Meskipun demikian
ada sebagian kecil sel khamir yang dapat memperbanyak diri dengan membelah diri sama
besar (binary fission). Dalam proses pertunasan mula mula diawali dengan lisisnya
dinding sel pada daerah tertentu.Dengan tidak adanya dinding sel pada daerah tersebut
,menyebabkan terjadinya tekanan dari isi sel keluar membentuk struktur seperti balon
yang dikelilingi dinding sel induknya. Bagian ini membesar,nukeus membelah secara
mitosis dan nucleus hasil pembelahan kemudian berpindah menuju tunas yang terbentuk
tadi.Tunas yang baru melanjutkan pertumbuhanya sampai sampai akhirnya tunas akan
melepaskan diri dari sel induknya dan siklus replikasi telah lengkap. Bila setelah terbentuk
satu tunas tidak dilanjutkan dengan pemisahan tunas ,maka suatu rantai sel berbentuk
bola .Kegagalan dalam memisahkan tunas tunas baru yang terbentuk secara terus
menerus akan menghasilkan suatu rantai sel khamir yang memanjang yang
disebut pseodohyphae.

Sel khamir akan menghasilkan koloni berwarna pucat keruh dan umumnya
mempunyai diameter antar 0,5 sampai 3,0 mm. Sebagian kecil spesies ini menghasilkan
pigmen ,tetapi kebanyakan hanya menghasilkan warna krem. Ragi dengan nilai ekonomis
yang paling penting saat ini dikenal dengan khamir yang digunakan untuk pembuatan roti
dan pembuatan bir,yang merupakan anggota dari genus Saccharomyces.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

Mikroorganisme mempunyai ciri cirri yang spesifik yaitu ; mempunyaiukuran yang kecil
0,001 mm. Kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan seperti mengalami
pertumbuhan,menghasilkan energi,bereproduksi dengan sendirinya.Selnya tergolong
prokariotik (Bakteri)

Mikroorganisme dapat hidup dilingkungan air maupun tanah.

Contoh dari lingkungan air adalah

1.Salmonela typhosoa adalah penyebab penyakit tipus perut.

2.Shigella disentriae adalah penyebab penyakit disentri mejan.

3.Entamoeba histolytica adalah mikroorganisme yang tergolong protozoa yang


menyebabkan penyakit disentri pula.

4.Vibrio comma adalah penyebab penyakit klorera endemis di Indonesia.

5.Clostridium tetani adalah penyebab penyakit rahang kejang atau tetanus.

Contoh lingkungan tanah adalah merupakan campuran populasi dari


protozoa(amoeba.flegelata,cilliata),bakteri(Clostridium ,Rhizobium),alga(alga biru,alga
hijau,diatom),jamur(berbagai ragi,dan berbagai phycomycotes ,Ascomycotes).

Perbedaan virus, jamur, bakteri,dan khamir,adalah secara umum mikroorganisme ini


bersel satu dan prokariotik(bakteri).Tidak bisa hidup sendiri,sebagai parasit.

Ada mikroorganisme yang melakukan reproduksi seksusl dan juga aseksual.

3.2 SARAN

Dalam lingkungan kita banyak sekali organisme yang tak tampak yang kadang memberi
dampak buruk bagi kelangsugan hidup manusia. Untuk itu hati hati lah dan jangan lupa
jaga kebersihan dimanapun anda berada.
Tapi jangan salah,bahwa ada juga mikroorganisme yang menguntungkan manusia seperti
jamur.yang dapat mefregmentasikan suatu makanan sehingga berguna bagi kebutuhan
manusia.

Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli - Escherichia Coli

09.47 by I Nyoman Adiana Putra Rating: 4.5 from 5

Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli - Sudah dengar kabar bakteri E. Colimembunuh 18
orang di salah satu negara di Eropa? dan ribuan orang dibuat sakit olehnya. Apa sih
bakteri E. Coli ini ? E. Coli adalah bakteri dengan nama panjang Escherichia Coli,
merupakan bakteri yang pada umumnya hidup di dalam usus besar manusia, kebanyakan
dari bakteri E. Coli tidak berbahaya bahkan keberadaannya bisa dibilang menguntungkan.
Untuk itu mari kita cari tahu manfaat dan bahaya bakteri E. Coli ini.

Manfaat

Bakteri E. Coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk menekan
pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan termasuk
pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain dari E. Coli
adalah membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa
makan. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi perdarahan
seperti pada luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya.
Bahaya

Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan bila bakteri
ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti pada saluran
kencing, jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat mengakibatkan infeksi
saluran kemih/kencing [ISK], umumnya terjadi pada perilaku sek yang salah [anal sek] juga
resiko tinggi bagi wanita karena posisi anus dan saluran kencingnya cukup dekat sehingga
kemungkinan bakteri menyebrang cukup besar tepatnya ketika membersihkan anus
setelah BAB [Buang Air Besar] untuk itu arahkan air juga tangan ke arah belakang saat
membersihkan anus jangan ke depan agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.

Ads by Google

Sedangkan bakteri Escherichia Coli tipe O157:H7 sudah dipastikan berbahaya , E.


Coli tipe O157:H7 dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat rendah dan asam. Untuk
bakteri E. Coli yang sedang mewabah di Eropa [Jerman] saat ini belum diketahui jenisnya
[kemungkinan tipe O157:H7]. Selain di usus besar bakteri ini banyak juga di alam liar, jadi
masak makanan dengan matang dan jaga kebersihan untuk menghindari dampak buruk
dari Escherichia Coli - Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli.

Jika artikel Manfaat dan Bahaya Bakteri E. Coli ini bermanfaat bagi Anda klik tombol like,
bagikan ke twitter dan beri +1, jangan lupa memberi komentar. Baca juga artikel dan info
kesehatan Hipertensi Kurangi Makan Coklat
Sejarah Mikrobiologi
Penemuan Mikroorganisme

Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat diduga ada dan dianggap sebagai penyebab
penyakit jauh sebelum mahluk hidup tersebut bisa diamati.

Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)

mengkonstruksi mikroskop dan orang pertama yang mengamati dan


mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat.

Konflik tentang Generasi Spontan

Usulan konsep generasi spontan meyakini bahwa organisme hidup dapat


berkembang dari materi tidak hidup atau dekomposisi.

Francesco Redi (1626-1697)

membantah konsep generasi spontan dengan menunjukkan bahwa belatung pada


daging busuk berasal dari telur lalat yang meletakkan telur pada daging
tersebut, bukan dari daging itu sendiri

John Needham (1713-1781)

mendukung teori generasi spontan dengan menunjukkan bahwa kaldu yang


dipanaskan dalam labu dan kemudian ditutup masih dapat memunculkan
mikroorganisme.

Lazzaro Spallanzani (1729-1799)

menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu
medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.

Louis Pasteur (1822-1895)

menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan leher
labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu terbuka; hasil percobaan
menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme sebab partikel debu yang membawa
organisme tidak mencapai medium; namun debu terjebak dalam leher labu; jika
leher labu dipecah, debu akan mencapai medium dan organisme akan tumbuh;
dengan cara ini, Pasteur telah mematahkan teori generasi spontan

John Tyndall (1820-1893)

menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu tidak ada, medium tetap
steril, bahkan jika medium terdedah udara. Tydall juga memberikan bukti
keberadaan bakteri yang resisten panas.

Mikroorganisme sebagai agen penyakit


Pengenalan hubungan antara mikroorganisme dan penyakit

Agostino Bassi (1773-1856)

menunjukkan bahwa penyakit ulat sutra disebabkan jamur

M. J. Berkeley ( 1845)

menunjukkan bahwa penyakit kentang (the Great Potato Blight) Irlandian


disebabkan oleh jamur

Louis Pasteur (1822-1895)

menunjukkan bahwa penyakit (pine) ulat sutra disebabkan oleh parasit protozoa

Joseph Lister (1872-1912)

menunjukkan suatu sistem pembedahan yang dirancang untuk mencegah


mikroorganisme menginfeksi luka bedah, sehingga pasiensi jauh lebih sedikit yang
terinfeksi pascaoperasi; Lister memberikan bukti tidak langsung bahwa
mikroorganisme adalah agen penyebab penyakit manusia

Robert Koch (1843-1910)

yang menggunakan kritetia yang dikembangkan oleh gurunya, Jacob Henle (1809-
1895), dapat menjelaskan hubungan antara Bacillus anthracis and anthrax;
kriterianya dikenal sebagai postulat Koch dan masih digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara mikroorganisme tertentu dengan penyakit tertentu.

Postulat Koch:

Mikroorganisme harus ada di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada pada
individu sehat.

Mikroorganisme yang dicurigai (suspected) harus dapat diisolasi dan


ditumbuhkan dalam kultur murni.

Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi diinokulasi
tersebut pada individu sehat.

Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang sakit
tersebut

Kerja Koch dikorfirmasi secara independen oleh Pasteur.

Perkembangan teknik untuk mempelajari patogen-patogen (mikroba)

Robert Koch dan kawan-kawan

mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk mengkultur patogen bakteri
pada media padat pertumbuhan, dengan demikian mikrobiologis dapat mengisolasi
mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).
Charles Chamberland (1851-1908)

membuat filter (saringan) bakteri untuk menapis bakteri dan mikroba yang lebih
besar dari spesimen; melalui teknik ini juga memungkinkan ditemukannya virus
sebagai agen penyebab penyakit.

Kajian Imunologis

Edward Jenner (1798)

menggunakan prosedur vaksinasi untuk melindungi individu dari penyakit cacar


(smallpox)

Louis Pasteur (1822-1895)

mengembangkan vaksin lain untuk penyakit kolera ayam, antraks, dan rabies

Emil von Behring (1854-1917) dan Shibasaburo Kitasato (1852-1931)

menginduksi pembentuk antitoksin toksin diptera pada kelinci; antitoksin digunakan


secara efektif untuk mengobati manusia dan memberikan bukti imunitas humoral

Elie Metchnikoff (1845-1916)

menunjukkan keberadaan sel fagositik dalam darah, yang menunjukkan imunitas


dimediasi sel

Mikrobiologi Industri dan Ekologi Mikroba

Sergei Winogradsky (1856-1953)

yang bekerja dengan bakteri tanah menemukan bahwa bakteri tanah dapat oksidasi
besi, belerang, dan amonia untuk mendapatkan energi; Winogradsky juga mengkaji
fiksasi nitrogen anaerobik dan dekomposisi selulosa

Martinus Beijerinck (1851-1931)

mengisolasi bakteri pengikat nitrogen aerobik, suatu bakteri bintil akar yang mampu
menambat nitrogen, and bakteri pereduksi sulfat

Beijerinck and Winogradsky

memperkenalkan pertama kali penggunaan kultur yang diperkaya dan media selektif
Skip to content

Markas Jur. Biologi


ABOUT
MI KROBI OLO GI UMU M

SEJARAH PERKEMBANGAN
MIKROBIOLOGI
Posted by FA DHLA N MUCH LAS on D ESE MB ER 12, 2009
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

PERSETERUAN ANTAR TEORI DAN


PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI DARI MASA KE MASA

Ringkasan
Sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan
dapat dibagi menjadi empat periode. Periode pertama, dimulai
dengan terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui
pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675. Hal ini menimbulkan
rasa ingin tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asalmula
kehidupan. Namun baru kurang lebih pada pertengahan tahun
1860an, ketika teori generatio spontanea dibuktikan
ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis diterima, pengetahuan
mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif semata-mata.
Selama periode berikutnya antara tahun 1860 dan tahun 1900,
banyak dilakukan penemuan dasar yang penting. Perkembangan
teori nutfah panyakit dalam tahun1876, hal ini secara tiba-tiba
menimbulkan minat terhadap prosedur laboratoris untuk mengisolasi
dan mencirikan mikroorganisme. Didalam periode ini ditemukan
banyak mikroorganisme penyebab penyakit serta metode-metode
untuk mencegah dan mendiagnosis serta mengobati penyakit-
penyakit tersebut. Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi
kedokteran membawa perombakan yang besar dan cepat di dalam
praktik kedokteran. Periode terakhir tahun 1910-sekarang ditandai
dengan dipergunakannya banyak metode dan peralatan mutakhir,
seperti mikroskop elektron dan komputer.
Pendahuluan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang
sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-
kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik (Anonymous.
2008).
Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh
(flora normal), beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses
fermentasi makanan: pembuatan keju, anggur, yoghurt,
tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin, sebagai agen biokontrol,
serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah.
Mikroorganisma tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotic
maupun lingkungan abiotik dari suatu ekosistem karena berperan
sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme yang hidup di dalam
tanah berperan aktif dalam proses-proses pembusukan, humifikasi
dan mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang dapat
mengikat zat lemas (N) dari udara bebas sehungga dapat
menyuburkan tanah.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali
memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari
pembentukan minyak bumi di dasar-dasar samudra sampai proses
pembuatan tempe, semuanya merupakan pekerjaan
mikroorganisme. Bukan Cuma itu, sekarang mikroorganisme telah
digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan,
sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan
dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi
salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi (Ali, Iqbal. 2008).
Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering
menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia),
diantaranya: flu burung dan flu babi yang akhir-akhir ini
menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh
salah satu jenis mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat
beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Isi

1. A. Pengertian Mikrobiologi dan Perkembangannya

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang


mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa,
dan Archaea (Anonymous.2009). Virussering juga dimasukkan
walaupun sebenarnya ia tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, micros =
kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa
mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu
dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin
dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga
merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain
mengkaji tentang:
1 karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan
kegiatan
2 karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme
penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri.
3 keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana
dan mengapa muncul macam-macam mikroorganisme.
4 keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan.
5 peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6 bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat
membantu dalam memahami proses-proses biologi organisme yang
lebih besar termasuk manusia.
Secara garis besar mikrobiologi dimulai sejak
ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting
dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasianggur (wine) dan membuat serum rabies.
Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama
dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya
bidang penting lain, yaitu: biokimia. Awal perkembangan ilmu
mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan
telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari
mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan
yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa
mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi
merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur
menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga
menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit
tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan
pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah
meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai
macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis
senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang
menjadi ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting
lainnya adalah mekanisme perubahan kimia oleh mikroorganisme
sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya bahwa
proses biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan proses
biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang
lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua
organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya
sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya
berbagai variasi metabolisma. Saat ini mikroorganisme diteliti secara
insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses
yang menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan
melalui proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi.
Strain-strain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses
rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan
manusia dapat diproduksi dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri
yang telah direkayasa.
Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk
membersihkan lingkungan, misalnya: dari tumpukan minyak di
lautan dipergunakan sebagai herbisida dan insektisida di bidang
pertanian. Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan
untuk mendekomposisi/menguraikan senyawa kimia komplek.
Kemampuan mikroorganisme yang telah direkayasa untuk tujuan
tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi industri yang
dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang
mikroorganisme anda akan menghargai, mengagumi
mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan
organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat
patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Beberapa dapat
menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya
berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa
diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture)
substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri
makanan (Minasari. 2008).

1. B. Antony Van Leeuwenhoek dan Mikroskopnya

Antony van Leeuwenhoek (16321723) sebenarnya bukan peneliti


atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah
sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan
kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya
ia bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa
ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya
salah seorang penemu mikrobiologi.
Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana
untuk mengamati air sungai, air hujan, saliva, feses dan lain
sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda bergerak
tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan animalculeyang menurutnya merupakan
hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih
antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih
meningkatkan fungsi mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan
menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan
perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu
memperbesar 200300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti
hasil pengamatan tersebut dan mengirimkannya ke British Royal
Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7
September 1974 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat
kecil, sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 16321723 ia
menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil
pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang,
kokus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri.
Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya
bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan ilmu
mikrobiologi.
Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan
dari mana asal animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu
mengatakan animacules ada karena proses pembusukan tanaman
atau hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung
teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari proses
benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan
generatio spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules
berasal darianimalcules sebelumnya seperti halnya organismea
tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut biogenesis.
Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut
terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis.
Pembuktian ini dilakukan berbagai macam eksperimen yang
nampaknya sederhana tetapi memerlukan waktu lebih dari 100
tahun (Minasari. 2008).

1. C. Kemenangan Teori Biogenesis

Franscesco Redi (16261697) menunjukkan bahwa ulat yang ada


dalam daging busuk adalah larva, yang berasal dari telur lalat, bukan
hasil dari generatio spontanea. Bagaimana dengan asal dari
mikroorganisme yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop?
John Needham (17131781) memasak sepotong daging untuk
menghilangkan organisme yang ada dan menempatkannya dalam
toples yang terbuka. Akhirnya ia mengamati adanya koloni pada
permukaan daging tersebut. Ia menyimpulkan bahwa
mikroorganisme terjadi spontan dari daging.
Lazarro Spalanzani (17291799) merebus kaldu daging selama 1
jam dan menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat
menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu
tersebut. Jadi eksperimen ini menentang teori abiogenesis. Tetapi
Neddham mengatakan bahwa sumber makhluk hidup tadi adalah
udara dimana pada percobaan Spalanzani tersebut tidak
berinteraksi langsung dengan udara.
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti yang
mencoba memecahkan kontroversi tentang peran udara. Pada tahun
1836, Franz Schulze melewatkan larutan asam kuat ke dalam
tabung tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Tahun 1837,
Theodor Schwann mengalirkan udara panas melalui pipa ke dalam
tabung tertutup yang berisi kaldu. Keduanya tidak menemukan
adanya mikroba sebab mikroba telah mati oleh adanya asam kuat
maupun oleh panas. Tetapi para pendukung teori generatio
spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan
mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba.
Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan
tersebut dengan melakukan percobaan menggunakan tabung
tertutup berisi kaldu yang telah dipanaskan. Ke dalam tabung
tersebut dimasukkan pipa yang sebagiannya diisi dengan kapas dan
ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan demikian mikroba akan
tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya
mikroba akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak
ditemukannya mikroba dalam kaldu daging tersebut membuktikan
bahwa teori generatio spontanea adalah salah.

1. D. Bukti Teori Biogenesis

Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Fransis Louis
Pasteur (18221895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian
pada mikroorganisme. Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti
peran mikroba dalam industri anggur dalam pembuatan alkohol.
Salah satu pendukung teori generatio spontanea yang hidup pada
masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (18001872).
Pada tahun 1859 ia banyak mempublikasikan tulisan yang
mendukung abiogenesis. Tetapi ia tidak dapat membantah
penemuan-penemuan Pasteur. Untuk memastikan pendapatnya,
Pasteur melakukan serangkaian eksperimen, ia menggunakan
bejana dengan leher panjang dan dibengkokkan yang dikenal
dengan leher angsa. Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian
dipanaskan. Udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa
leher angsa tersebut tetapi tidak ditemukan adanya mikroorganisme
di kaldu tadi. Dalam hal ini mikroba beserta debu atau asap akan
mengendap pada bagian tabung yang berbentuk U sehingga tidak
dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke
pegunungan Pyrenes dan Alpen. Pasteur menemukan bahwa
mikroorganisme terbawa debu oleh udara dan ia menyimpulkan
bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana,
semakin sedikit kontaminasi yang terjadi. Pada tanggal 7 April 1864
ia mengatakan bahwa: For I hape kept them and am still keeping
from them, that one thing that is above the power of man to make; i
have kept from them, the germ that float in the air, i have kept them
from file.
Salah satu argumen klasik untuk menantang biogenesis
adalah bahwa panas yang digunakan untuk mensterilkan udara atau
bahan juga dianggap merusak vital force. Mereka yang mendukung
teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya kekuatan vital
force tersebutmikroorganisme tidak dapat muncul serta spontan.
Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall mengatakan udara
dapat dengan mudah dibebaskan dari mikroorganisme dengan cara
melakukan pecobaan dengan meletakkan tabung reaksi berisi kaldu
steril ke dalam kotaktertutup. Udara dari luar masuk ke dalam kotak
melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U seperti
spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak
ditemukan adanya mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall
memacu diterimanya konsep biogensis. Selanjutnya Pasteur lebih
memfokuskan penelitiannya pada peran mikroba dalam pembuatan
anggur dan mikroba yang menyebabkan penyakit.

1. E. Teori Tentang Fermentasi

Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian


perubahan biokimia, alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur
tersebut. Salah satu alasan mengapa Pasteur ingin menentang
pendapat generatio spontanea adalah keyakinannya bahwa produk
fermentasi anggur merupakan hasil mikroorganisme yang ada,
bukan fermentasi menghasilkan mikroorganisme sebagaimana yang
dipercaya pada waktu tersebut. Pada tahun 1850. Pasteur
memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur. Dengan
meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang bagus Pasteur
menemukan mikroorganisme yang berbeda.
Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur yang bagus
sementara tipe mikroorganisme lain mendominasi anggur yang
kurang bagus. Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme
yang sesuai akan menghasilkan produk yang bagus. Untuk itu dia
memusnahkan mikroba yang telah ada dalam sari buah anggur
dengan cara memanaskannya. Setelah dingin ke dalam sari buah
tersebut diinokulasi dengan anggur yang berkualitas baik yang
mengandung mikroorganisme yang diinginkan. Hasilnya
menunjukkan bahwa anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang
baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan jika
sebelumnya dipanasi dulu selama beberapa menit pada 50
600 Proses ini dikenal dengan pasteurisasi yang digunakan secara
luas di bidang industri makanan. Sebelumnya orang meningkatkan
produk fermentasi melalui trial and error dimana sebelumnya tidak
tahu bahwa kualitas produk tergantung pada mikroorganisme
tertentu.

1. F. Penyebab Infeksi/Penyakit

Disamping membuat revolusi (perubahan besar) dalam bidang


industri anggur, Pasteur dan asistennya juga mengemukakan teori
baru mengenai penyebab penyakit. Dalam penelitiannya mereka
menemukan agen penyebab penyakit serius baik pada hewan
maupun manusia. Tetapi sebelum Pasteur telah membuktikan
bahwa mikroba merupakan penyebab penyakit, beberapa peneliti
membuat argumen yang kuat terhadap teori bakteri penyebab
penyakit. Sebelumnya, dalam serajah manusia ada kepercayaan
bahwa penyakit itu disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak jelas
misalnya udara yang jelek, darah yang jelek dan lain-lainnya.
Pada tahun 1546, Girolamo Fracastolo (14831553) penyakit dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, ditularkan dari 1 orang ke orang
lain. Sebagian besar informasinya berasal dari percakapannya
dengan para pelaut yang baru pulang dari perjalanannya ke luar
negeri, dimana mereka menyaksikan penyebaran berbagai penyakit.
Lebih dari 200 tahun kemudian Anton von Plenciz (17051786)
mengatakan bahwa tidak hanya makhluk hidup yang merupakan
penyebab penyakit tetapi juga agen yang lain merupakan penyebab
penyakit yang berbeda. Pada saat yang bersamaan konsep tentang
makhluk hidup atau bentuk lain yang menggunakan nutrien mulai
diterima. Setelah sukses dengan fermentasinya, Pasteur diminta
untuk meneliti penyakit ulat sutra yang merugikan industri di
Perancis. Dia menghabiskan waktu 6 tahun untuk membuktikan
bahwa mikroorganisme yang disebut dengan protozoa dapat
menyebabkan penyakit. Pasteur juga menunjukkan kepada petani
ulat sutera bagaimana cara menghilangkan penyakit dengan cara
memilih ulat sutera yang bebas penyakit untuk diternakkan.
Di Jerman, Robert Koch (18431910) seorang profesional di bidang
kesehatan mendapat hadiah mikroskop dari isterinya untuk hadiah
ulang tahunnya yang ke-28. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia
mikroorganisme yang sudah dilihat oleh Pasteur. Pasteur maupun
Koch bersama-sama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax
yang sangat merugikan peternak sapi dan domba di Eropa. Koch
akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena
anthrax. Dengan sering meninggalkan prakteknya sebagai dokter,
Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax
dengan cara memisahkan bakteri untuk bahan tersebut dari bakteri
lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang
sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju
anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan
bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876,
setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia
telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga menyarankan
bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang
dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh
bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah
peternakan.
Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama
yang membuktikan mikroba tertentu merupakan agen penyakit
tertentu. Selanjutnya Koch dan peneliti lain menemukan bakteri
penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik
laboratorium untuk mempelajari mikroorganisme. Koch dan
anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai teknik-teknik
tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk
pengamatan dengan mikroskop cahaya. Salah satu kolega Koch
adalah Paul Erlich (18541915) yang melakukan penelitian terhadap
spesimen dan menggunakannya untuk mewarnai bakteri termasuk
bakteri penyebab tuberkulosis.

1. G. Teknik Biakan Murni

Secara kebetulan seorang pria Jerman melihat bahwa koloni yang


tumbuh pada kentang yang telah direbus pada akhirnya dapat
menemukan jalan untuk memisah menjadi individu-individu.
Caranya: mereka mengembangkan media spesifik untuk
menumbuhkan mikroorganisme. Media adalah substansi yang
memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme. Koch dan koleganya
juga menunjukkan senyawa dari alga yang disebut agar dapat
membuat media menjadi padat. Richard J. Petri (18521921)
membuat piringan kaca bertutup untuk menempatkan media agar
alat tersebut selanjutnya disebut Petri dish yang masih digunakan
sampai sekarang. Pada tahun 1892, dengan menggunakan teknik
biakan murni Koch dan anggotanya menemukan agen-agen
penyebab typus, dipteri, tetanus, pneumonia dan lain sebagainya.
Koch mengenalkan penggunaan hewan sebagai model untuk
penyakit manusia dengan cara menginjeksikan bakteri ke tubuh
mencit, kelinci, babi atau domba. Ia bahkan menempelkan kamera
pada mikroskopnya untuk mengambil gambar dan menggunakannya
sebagai bukti untuk menghilangkan keraguan.
1. H. Postulat Koch

Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metode


laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk
membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab
penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu:
1 Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi
dengan penyakit yang ditimbulkan.
2 Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai
biakan murni di laboratorium
3 Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada hewan yang
sesuai dapat menimbulkan penyakit
4 Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan
yang telah terinfeksi tersebut
Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai
bakteri penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup
singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya bakteri
yang dapat menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit
tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1 mikroorganisme
memerlukan modifikasi dari postulat Koch.
Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang
menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan
melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak tersebut disaring
dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana
filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri. Penelitian
selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran
yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan penyakit
pertama pada manusia yang diketahui disebabkan oleh virus.
Pada tahun 1900 seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851
1902) dengan menggunakan manusia sebagai volunteer
membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh nyamuk tertentu
lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara
penting untuk mencegah penyakit tersebut adalah menguras air
tergenang yang digunakan nyamuk untuk tempat berkembang biak.

1. I. Perkembangan Penyakit

Epidemik adalah penyakit tertentu yang menyerang banyak daerah


misalnya penyakit bubon yang dikenal dengan penyakit hitam yang
mematikan yang disebabkan oleh bakteri terjadi di Eropa selama
periode tahun 13471350. Sepertiga sampai setengah populasi di
Eropa meninggal karena penyakit tersebut. Hewan pengerat,
terutama tikus, berperan sebagai sumber bakteri basilus dan
ditransmisikan/ditularkan ke manusia melalui lalat. Tahun 1917
1919 malaria telah membunuh setengah juta penduduk Amerika dan
21 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah tersebut mencapai 3 kali
jumlah manusia yang terbunuh selama perang dunia I. Jadi mikroba
terbukti lebih mematikan dibanding peluru. Dengan pengetahuan
bahwa mikroorganisme dapat merupakan penyebab penyakit
ilmuwan lebih memusatkan perhatiannya bagaimana cara
pencegahan dan therapinya.

1. J. Penemuan Antiseptik

Secara umum septis berarti efek toksis dari mikroorganisme


penyebab penyakit pada tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-
ukuran yang menghentikan efek tersebut dengan pencegahan
infeksi.
Oliver Weldell Holmes (1809-1894) seorang dokter Amerika pada
tahun 1843 menekankan bahwa penyakit demam pada wanita
bersifat menular. Oleh karena itu ditularkan dari satu wanita lain
melalui tangan dokter. Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria,
Ignaz Philipp Semmelweiz menemukan penggunaan klorin sebagai
desinfektan untuk tangan dokter. Pada tahun 1860 ahli bedah dari
Inggris, Joseph Lister menemukan asam karbol atau phenol dapat
digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan larutan ini
untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi.
Cara tersebut demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah
operasi yang sebelumnya menyebabkan kematian 45% dari
pasiennya. Cara tersebut segera dapat diterima dan dilakukan oleh
ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut merupakan hari penemuan
teknik aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai
macam senyawa kimia dan alat fisik lain dapat mengurangi
mikroorganisme di ruang operasi, ruangan untuk bayi prematur dan
ruangan tempat memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril.

1. K. Imunisasi

Tahun 1880, Pasteur menggunakan teknik dari Konch untuk


mengisolasi dan membiakkan bakteri yang menyebabkan kolera
pada ayam. Untuk membuktikan penemuannya, Pasteur membuat
demonstrasi di hadapan publik tentang percobaannya yang telah
dilakukan berulang kali di laboratorium. Dia menginjeksikan biakan
bakteri kolera pada ayam sehat dan menunggunya sampai ayam
tersebut menunjukkan gejala penyakit. Akan tetapi hasilnya
membuat Pasteur mendapat malu karena ayamnya tetap hidup dan
sehat. Pasteur kemudian mengevaluasi langkah-langkah yang
menyebabkan demonstrasi tersebut gagal. Dia menemukan bahwa
secara kebetulan dia menggunakan biakan tua seperti yang telah
dilakukan sebelumnya, dan satu kelompok adalah ayam yang tidak
pernah diinokulasi. Selanjutnya kedua kelompok ayam tersebut
diinjeksi dengan biakan segar. Hasilnya, kelompok ayam yang
kedua mati sedang kelompok ayam pertama tetap sehat.
Hal ini mebuatnya bingung, tetapi Pasteur segara menemukan
jawabannya. Pasteur menemukan bahwa, bakteri jika dibiarkan
tumbuh menjadi biakan tua menjadi avirulen yaitu kehilangan
virulensinya atau kemampuan untuk menyebakan penyakit. Tetapi
bakteri avirulen ini masih dapat menstimulasikan sesuatu dalam
tubuh host dan pada infeksi berikutnya menjadi imun atau tahan
terhadap penyakit. Pasteur selanjutnya menerapkan prinsip
imunisasi untuk mencegah anthrax. Pasteur menyebutkan bakteri
yang telah avirulen tersebut dengan vaccine dari bahasa latin
vacca artinya sapi dan imunisasi dengan biakan tersebut dikenal
dengan vaksinasi.
Dengan vaksinasi tersebut Pasteur mengenali mengetahui hasil
kerja sebelumnya oleh Edward Jenner (1823-1949) yang telah
sukses memvaksinasikan para pekerjanya di peternakan yang telah
terkena cowpox dari ternak sapinya tetapi tidak pernah berkembang
menjadi serius. Jenner menduga bahwa menghadapi cawpox akan
mencegahnya dari serangan smallpox. Untuk membuktikan
hipotesisnya Jenner menginokulasi pendapat dari James Philips
pertama dengan materi yang menyebabkan cowpox yang diambil
dari luka, kemudian dari agen smallpox. Anak laki-laki tersebut tidak
menununjukkan gejala smallpox. Nama Pasteur selanjutnya dikenal
dimana-mana banyak orang dianggap sebagai peneliti tentang
mikroorganisme yang ajaib. Untuk itu ia diminta membuat vaccin
pencegah hidrofobia atau rabies, penyakit yang ditularkan ke
manusia melalui gigitan anjing, kucing atau hewan yang terinfeksi
lainnya. Pasteur adalah seorang ahli kimia, bukan dokter dan
Pasteur tidak biasa memperlakukan manusia. Disamping kenyataan
bahwa penyebab penyakit rabies belum diketahui, tetapi Pasteur
mempunyai keyakinan yang kuat bahwa itu adalah mikroorganisme.
Ia dapat membuat kelinci terkena penyakit setelah diinokulasi
dengan saliva anjing. Selanjutnya Pasteur dan asistennya
mengambil otak dan tulangbelakang kelinci tersebut dan
menginginkannya dan membuatnya menjadi larutan. Anjing yang
diinokulasi dengan campuran tersebut dapat terhindar dari rabies.
Akan tetapi vaksinasi terhadap anjing sangat berbeda dengan
manusia. Pada bulan Juli 1885, seorang anak laki-laki bernama
Joseph Meister digigit oleh serigala dan keluarganya membujuk
Pasteur untuk menginokulasi anak tersebut Kekawatiran Pasteur
dan orang-orang menjadi berkurang setelah anak laki-laki tersebut
tidak mati. Selanjutnya Pasteur menjadi terkenal dan memperoleh
banyak dana yang kemudian digunakan untuk mendirikan Institute
Pasteur di Paris yang sangat terkenal (Minasari. 2008).

1. L. Penemuan-Penemuan Berharga Para Tokoh


Mikrobiologi

Pada sekitar periode ketiga banyak sekali ditemukan penemuan-


penemuan dalam bidang mikrobiologi, diantaranya:

1. Gram (1844) menemukan sistem pewarnaan bakteri, sehingga


bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif
dan grram negatif;
2. Chamberland (1887) menemukan bahan dengan sistem
saringan atau filter secara fisik;
3. Spencer (1851) menemukan penyakit kolera;
4. Lord Lister (1854) menggunakan semprotan asam karbolat
pada luka selama berlangsungnya pembedahan;
5. Hansen (1874) menemukan kuman lepra;
6. Neisser (1879) menemukan kuman gonokokus;
7. Ogston (1881) menemukan stafilokokus;
8. Nicolaier (1884) mengamati kuman tetanus pada nanah;
9. Fraenkel (1886) menemukan kuman pneumokkokus;

10. Schaudin dan Hoffman manamukan kuman spiroketa sifilis


11. Roux dan Yersin (1888) menjelaskan mekanisme dari patogenis
difteri setelah menemukan toksin bakteri.
12. Welch (1894) menemukan penyakit tifus;
13. Loeffler dan Frosch (1898) mengamati bahwa penyakit kuku dan
mulut pada ternak disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati
saringan kuman, yakni virus;
14. Landsteiner dan Popper (1909) menyatakan bahwa poliomeilitis
disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman,
yakni virus;
15. Mc Coy (1910) menemukan penyakit difteri (Waluyo. 2005).

1. M. Chemoterapi

Chemoterapi telah dilakukan selama ratusan tahun. Misalnya;


merkuri telah digunakan untuk mengobati sifilis pada tahun 1495 dan
kulit kayu pohon kina (cinchona) digunakan untuk mengobati
malaria. Orang tahu bahwa tumbuhan berperan sebagai bahan
untuk chemoterapi.
Paul Erlich melalui chemoterapi modern dengan membuat senyawa
kimia yang dapat membunuh mikroba spesifik penyebab sifilis.
Untuk penemuan tersebut ia mendapat Nobel tahun 1908. Alexander
Fleming (18811955) menemukan penicilin, senyawa kimia yang
dihasilkan mikroorganisme jamur Penicellium notatum. Fleming
menduga bahwa jamur tersebut menghasilkan sesuatu yang
menghambatpertumbuhan bakteri. Tulisannya mengenai hal
tersebut tidak mendapat perhatian sampai 10 tahun kemudian saat
peneliti dari Universitas Oxford mencoba menemukan senyawa
antibakteri yang berasal dari mikroorganisme. Sebagian dari riset ini
untuk mengobati korban perang
dunia kedua dan penyakit ternak. Peneliti yang dipimpin oleh
Howard W. Florey dan Ernest Chain melakukan pengobatan dengan
penicilin yang hasilnya sangat memuaskan. Penicilin selanjutnya
dianggap sebagai obat mujarab. Florey, Chain, dan Fleming
mendapat Nobel untuk penemuan tersebut.
Dalam perkembangannya mikrobiologi juga ditandai dengan
beberapa hadiah nobel dalam bidang mikrobiologi. Hal ini dapat
dilihat dari tabel berikut ini.
Tahun Penemu Hal yang ditemukan

1913 Rickkets Anafilaksis

Bordet Imunologi
1919 Nicolle Demam tikus
1928 Landsteiner Golongan darah
1930 Domagk Sulfonamida
1939 Fleming, Florey, dan Chain Penisilin
1945 Theiler Vaksin demam kuning
1951 Waksman Streptomisin
1952 Ender Biakan sel virus polio
1954 Lederberg, Tatum, dan Beadle Genetika
1958 Ochoa Kornberg ARN
1959 Burnet, dan Medawar Struktur imunologi
1960 Watson, dan Crick Kode genetika, struktur ADN
1961 Jacob, Monod, dan Lwoff Episom Genetik dan profaga
1965 Rous Virus penyebab kanker
1966 Nirenberg, Holley, dan Khuranna Sintesis ADN
1968 Dulbeco, Luria, dan Delbruck Genetika, mutasi
1969 Porter dan Edelman Struktur imunoglobulin
1972 Christian Lisosom
1974 Dulbeco, Baltimore, dan Teonin Genetika dan mutasi
1975 Gajdusck, dan Blumberg Virus lambat dan antigen Australia
1976 Rosalyn Yalow Radioimmunoassay
1977 Arber, Nathans, dan Smith Enzim pembatas
1978 Barbara Mc Clintosh Unsur genetika yang dapat berpinda
1983 Niele Jerne dan George Koehler pindah
1984
1987 Tonegawa Susuma Antibodimonoklonal
Terjadinya keanekaragaman imunog
(Sumber: Waluyo. 2005)

1. N. Perjalanan Panjang Sejarah Perkembangan


Mikrobiologi dan Perseteruan yang menyeliputinya

Dalam perkembangannya, mikrobiologi terdapat banyak


perselisisihan paham antara penganut paham teori abiogenesis dan
biogenesis. Dan dengan semakin berkembangnya mikrobiologi
maka dari pemahaman abiogenesis yang sudah mendarah daging
dapat tergantikan oleh biogenesis yang sejalan dengan fakta dari
peneletian yang ada. Selain itu, penemuan-penemuan beberapa
tokoh juga ikut andil dalam perkembangan mikrobiologi hingga saat
ini.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum


sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri (Ar-rad: 11).

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa


yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya
dengan balasan yang paling sempurna (An-Najm: 39-42)
Dengan melihat dua ayat di atas kita dapat melihat usaha-usaha
para tokoh dalam bidang mikrobiologi yang berusaha sedemikian
gigihnya sehingga mendapatkan sesuatu yang dia usahakan
sedemikian kerasnya. Bahkan dengan kegigihan para tokoh mereka
dapat merubah pemahaman orang yang salah tentang pemahaman
teori abiogenesis ke teori biogenesis yang rasional dan sesuai
dengan fakta penelitian yang ada.
Sebagai orang muslim yang diberi kemampuan berfikir kita
seharusnya juga selalu berusaha membuat suatu perubahan atau
mendapatkan penemuan-penemuan lain di bidang mikrobiologi
khususnya.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah: Perkembangan mikrobiologi
dari sejak peertama kali ditemukannya mikroba sampai dengan saat
ini merupakan perjalanan yang sangat panjang. Dalam
perkembangannya terjadi pertemmpuran sengit antar teori hingga
mencapai titik temu yang dapat disepakati bersama. Selain itu dunia
mikrobiologi juga turut andil dalam kehidupan masyarakat dalam
berbagai bidang.
Daftar Pustaka
Anonymous. 2009. Mikrobiologi. http://id.wikipedia.org/mikrobiologi.
diakses tanggal 15 September 2009
Anonymous. 2008. Sejarah Perkembangan
Mikrobiologi. http://www.ubb.ac.id/. diakses tanggal 10 September
2009
Waluyo. Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Minasari dan Lista Unita Rasyid. 2008. Mikrobiologi Umum
Final. http://pdfstack.com/download. diakses tanggal 15 September
2009
Tentang iklan-iklan ini
TERKAIT

POLA PENYEBARAN DAN DAERAH SEBARAN TUMBUHANdalam


"Ekologi Tumbuhan"
Aardonyx celestaedalam "Dinosaurus"
Achelousaurus horneridalam "Dinosaurus"

Sejarah Mikrobiologi dan Perkembangbiakannya

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang


berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini
disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai
mikroba, ataupun jasad renik.

Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri,


protozoa, virus, algae, dan cendawan. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya
bermanfaat dan yang lain merugikan. Mikroorganisme yang bermanfaat
antara lain: yang menghuni tubuh (flora normal), beberapa
mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan:
pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi
penisilin, sebagai agens biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses
pengolahan limbah. Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang
sering menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia),
diantaranya: flu burung yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia
termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh salah satu jenis
mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis
mikroorganisme yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Asal-usul Kehidupan mikroorganisme

Asal usul kehidupan mikroorganisme diawali dengan kegemaran seorang


ilmuwan bernama Leeuwenhoek yang mengamati mikroorganisme pada
air hujan, air laut, dan kotoran gigi. Ternyata pada berbagai bahan tadi
banyak ditemukan jasad renik, diantaranya protozoa, khamir, dan bakteri.
Walaupun saat itu, Leeuwenhoek hanya menggunakan jenis mikroskop
yang sangat sederhana.

Kemudian berkembang, munculnya jasad renik berasal dari dekomposisi


jaringan tumbuhan/hewan yang telah mati atau dengan kata lain
kehidupan muncul begitu saja dan berasal dari bahan mati, sehingga
dikenal dengan teori Generatio Spontanea: Abiogenesis (abio: tidak hidup,
genesis: asal). Teori tersebut diperkuat dengan pembuktian bahwa daging
yang dibiarkan membusuk akan menghasilkan belatung.

Namun, teori tersebut dapat dipatahkan oleh Francesco Redi, dkk. melalui
beberapa percobaan yang dilakukannya, sehingga berkembang teori baru
yang dikenal dengan Generatio Spontanea: Biogenesis yang menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari bahan yang hidup. Hal ini dibuktikan bahwa
belatung pada daging yang membusuk tidak terjadi secara mendadak dan
berasal dari bahan mati. Tetapi, lalat tertarik dengan daging yang
membusuk, kemudian bertelur di atas kain yang menutupi dagingnya,
baru kemudian tumbuh belatung. Teori itupun akhirnya disanggah lagi
oleh beberapa tokoh yang menyatakan bahwa mikroorganisme terjadi
tidak secara tiba-tiba. Tokoh-tokoh tersebut antara lain: John Needham,
Lazzaro Spallanzani. Sedangkan John Tyndall dan Louis Pasteur adalah
tokoh-tokoh yang memberikan sanggahan akhir terhadap teori generation
spontanea dengan dibuktikannya proses fermentasi, dengan menyatakan
bahwa mikroorganisme hanya dapat muncul atau timbul akibat dari
aktivitas jasad renik lain.

Saat ini informasi yang diperoleh dari mikrobiologi memberikan


sumbangan besar, khususnya dalam mengawasi penyakit menular. Selain
itu, mikroorganisme telah digunakan untuk mempelajari berbagai proses
biokimia yang diketahui terjadi pula pada bentuk kehidupan yang lebih
tinggi. Banyak fakta tentang metabolisme manusia yang diketahui
sekarang mula-mula diketahui terjadi pada mikroorganisme. Demikian
pula dengan teknologi yang sekarang sedang popular, misal Rekayasa
Genetik, yang tidak lain merupakan perkembangan genetika molekuler
yang menjelaskan bagaimana gen mengatur aktivitas sel. Semua ini
berasal dari studi tentang mikroorganisme.

Jadi, bidang mikrobiologi tidak hanya studi tentang penyebab penyakit


tetapi merupakan studi tentang semua aktivitas hayati mikroorganisme.
Diharapkan di waktu mendatang, dapat mengendalikan kelainan genetika
dan penyakit seperti kanker. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh
berbagai varietas hewan/tumbuhan yang berkualitas (cepat panen, tahan
penyakit, dan produktivitasnya tinggi).

Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme


Pada bahasan berikut ini dititikberatkan pada metode/prosedur untuk
menumbuhkan (membiakan) mikroorganisme di laboratorium. Terdapat
beberapa mikroorganisme memerlukan keadaan yang sangat khusus,
misalnya tidak ada O2 sama sekali (kondisi an aerob), sedikit O2
(microaerofilik), mutlak ada O2 (aerob), ada/tidak ada O2 (fakultatif).
Selain itu, biasanya mikroorganisme di alam masih terdapat dalam bentuk
campuran, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme
atau belum murni. Oleh karena itu, di dalam penelaahan terhadap suatu
mikroorganisme, selain ditumbuhkan juga perlu dilakukan isolasi. Berikut
ini akan dibahas tentang beberapa teknik isolasi mikroba dan
pertumbuhan/pembiakannya.

A. Isolasi Mikroba
Beratus-ratus spesies mikroba dapat menghuni berbagai macam bagian
tubuh kita, misal: mulut, saluran pencernaan, kulit, dll. Sekali bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Satu gram kotoran
manusia/hewan dapat mengandung jutaan bakteri. Udara, air, tanah, juga
dihuni oleh sekumpulan mikroorganisme.

Populasi mikroorganisme tersebut pada umumnya terdapat dalam


populasi campuran. Amat jarang mikroorganisme tersebut dijumpai
sebagai satu spesies tunggal. Di sisi lain, untuk mencirikan dan
mengidentifikasikan suatu spesies mikroorganisme tertentu, yang pertama
harus dilakukan adalah memisahkannya dari organisme lain, hingga
diperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya
berasal dari pembelahan satu sel tunggal.

Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan


karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu
macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasai
Mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: 1) isolasi
pada agar cawan, 2) isolasi pada medium cair, dan 3) Isolasi sel tunggal

1) Isolasi pada agar cawan


Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan
mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat
dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang
tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel
tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan,
yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang
Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan
menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal
dari satu sel.
Metode agar tuang. Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang
menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang
kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada
cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas
permukaan/di dalam cawan.

2) Isolasi pada medium cair


Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme tidak
dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat
tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran
dengan beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi pengenceran
peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.

3) Isolasi sel tunggal


Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan
metode agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan
menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut
dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun
micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.

B. Isolasi Mikroba
Setelah diperoleh biakan murni (koloni yang berasal dari sel tunggal),
mikroorganisme tersebut siap dilakukan telaah dan identifikasi, dan
kemudian ditumbuhkan sesuai tujuan.

Pertumbuhan pada mikroorganisme diartikan sebagai penambahan


jumlah atau total massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Telah
dijelaskan pada bahasan sebelumnya, bahwa sistem reproduksi bakteri
adalah dengan cara pembelahan biner melintang, satu sel membelah diri
menjadi 2 sel anakan yang identik dan terpisah. Selang waktu yang
dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut
sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama,
ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan
sampai berjam-jam atau berhari-hari.

Bila bakteri diinokulasikan ke dalam medium baru, pembiakan tidak


segera terjadi tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan yang
dikenal dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri
(replikasi) dengan laju yang konstan, sehingga akan diperoleh kurva
pertumbuhan. Pada kurva pertumbuhan dikenal beberapa fase
pertumbuhan, yaitu:

1) fase lamban/lag phase/fase adaptasi


2) fase cepat/fase log/eksponensial
3) fase statis
4) fase kematian

Fase lamban
Fase lamban merupakan periode awal dan merupakan fase penyesuaian
diri (adaptasi), sehingga tidak ada pertambahan jumlah sel bahkan
kadang-kadang jumlah sel menurun.

Fase cepat
Fase cepat merupakan periode pembiakan yang cepat. Pada periode ini
dapat teramati ciri-ciri sel yang aktif. Waktu generasi pada setiap bakteri
dapat ditentukan pada fase cepat ini. Pada fase tersebut dapat terlihat
beberapa sel mulai membelah, yang lainnya setengah membelah, dan
yang lainnya lagi selesai membelah.

Fase statis
Pada fase statis pembiakan mulai berkurang dan beberapa sel mati.
Apabila laju pembiakan sama dengan laju kematian, maka secara
keseluruhan jumlah sel tetap konstan. Hal ini dapat disebabkan karena
berkurangnya nutrien ataupun terbentuknya produk metabolisme yang
cenderung menumpuk mungkin menjadi racun bagi bakteri yang
bersangkutan.

Fase kematian
Fase kematian merupakan fase dimana proses pembiakan telah berhenti.
Sel-selnya sudah mati, yang kemudian akan diikuti dengan proses lisis.
Apabila laju kematian melampaui laju pembiakan, maka jumlah sel
sebenarnya menurun.
Sumber buku Mikrobiologi Karya Inggit Winarni
MENGENAL KARAKTERISTIK
BACILLUS SUBTILIS
MENGENAL KARAKTERISTIK BACILLUS SUBTILIS

Bakteri yang berperan dalam pembusukan daging, salah satunya yaitu bakteri B. subtilis. Bakteri ini memiliki
karakter-karakter tertentu dan spesifik. Berikut adalah klasifikasi B. subtilis : (Madigan, 2005)
Kingdom:Bacteria
Phylum:Firmicutes
Class:Bacilli
Order:Bacillales
Family:Bacillaceae
Genus:Bacillus
Species: B. subtilis
Karakteristik dari bakteri B. Subtilis dapat dilihat pada table berikut :

Karakter Bacillus Subtilis

Bentuk Batang (tebal maupun tipis), rantai maupun tunggal

Gram Positif

tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang


Sumber
terdekomposisi

Berdasarkan spora Bakteri penghasil endospora

Respirasi Aerob obligat

Pergerakan Motil dengan adanya flagella

Suhu Optimum Pertumbuhan 25-350C

pH Optimum Pertumbuhan 7-8

Katalase Positif
Sumber : Graumann, 2007

Media Perantara

Media perantara pertumbuhan Bacillus subtilis antara lain adalah tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang
terdekomposisi. Selain itu, B.subtilis juga ditemukan pada produk makanan seperti produk susu, daging, nasi
dan pasta. Bakteri ini dapat tumbuh pada produk makanan karena produk-produk makanan tersebut
menyediakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan B.subtilis.

Ciri-ciri Pembusukan

Ciri ciri kebusukan pada daging menurut Buckle dkk. (1985):

1.Perubahaan Warna

Beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen (zat warna)
yang memberi warna pada daging yang tercemar.

2.Berlendir Kental

Suatu lendir kental yang berbentuk tali dalam bahan pangan disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme
seperti Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextracium, Bacillus subtilis danLactobacillus plantarum.
Pada beberapa bahan pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan pembentukan bahan kapsul oleh
mikroorganisme.sedang pada beberapa produk pangan yang lain dapat disebabkan karena hidrolisa dari zat pati
dan protein untuk menghasilkan bahan bersifat lekat yang tidak berbentuk kapsul.Lendir tali ini dapat
mencemari bahan bahan pangan seperti minuman anggur, cuka, susu dan roti.

3.Kerusakan Fermentatif

Beberapa tipe organisme terutama khamir, spesies Bacillus dan Clostrodium serta bakteri asam laktat mampu
memfermentasikan karbohidrat.Bakteri dapat mengubah gula menjadi asam laktat atau campuran asam asam
laktat, asetat, propionat dan butirat,bersama sama dengan hidrogen dan karbondioksida. Perubahan flavor dan
pembentukan gas akhirnya terjadi dalam bahan pangan.

4.Pembusukan bahan Bahan Berprotein

Dekomposisi anaerobik dari protein menjadi peptida atau asam asam amino mengakibatkan bau busuk pada
bahan pangan karena terbentuknya sulfida, amonia, methyl sulfida, amin dan senyawa bau yang lainnya.
Bahan pangan tercemar lainnya adalah bahan pangan yang diolah kurang sempurna dan dikemas sehingga
terbentuk kondisi anaerobik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pangan (Irianto, 2007):

Activity water (Aw)


Bahan pangan dengan kadar air tinggi(nilai Aw:0,95-0,99) pada umumnya kan ditumbuhi oleh semua jenis
mikrooganisme. Karena bakteri lebih cepat pertumbuhannya dibandingankan dengan khamir ataupun kapang.

Perubahan nilai pH.

Beberapa mikroorganisme khususnya kapang ataupun khamir dapat memecah asam secara alamiah ada dalam
bahan pangan .Oleh karena itu dapat mengakibatkan kenaikna pH yang cukup memungkinkan tumbuhnya
spesies pembusuk yang sebelumnya terhambat pertumbuhannya.

Lemak

Adanya lemak akan memberi kesempatan bagi jenis lipolitik untuk tumbuh secra dominan.Keadaan tersebut
akan mengakibatkan kerusakan lemak oleh mikroorganisme dan menghasilkan zat zat yang disebut asam asam
lemak bebas dan keton yang memiliki bau dan rasa yang khas. Seringkali disebut tengik.

Protein dan peptida

Kemampuan memecah molekul protein dalam bahan pangan terbatas hanya pada beberapa spesies
mikroorganisme yang dapat menghasilkan enzim proteolitik ekstraseluer.Pada umumnya spesies proteolitik ini
pertama tama berperan kemudian dikalahkan oleh spesies lain yang tumbuh pada produk yang proteinnya
terdegradasi.
Mekanisme Pembusukan

Pada pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-
protein atau biasa disebut denaturasi protein. Dengan terjadinya proses denaturasi, protein secara bertahap
kehilangan kemampuannya untuk menahan cairan. Akibatnya, cairan tubuh tersebut akan lepas dan mengalir
keluar dari bahan pangan. Cairan ini kaya akan nutrien sehingga akan digunakan oleh mikroba sebagai sumber
makanan untuk tumbuh dan berkembang. Mekanisme pembusukan ini sangat kompleks. Bakteri
tumbuh/berkembang pada daging dengan memanfaatkan komponen-komponen (dengan berat molekul rendah)
yang terlarut dalam daging. Konsentrasi komponen tersebut dalam daging dan penggunaannya oleh jenis
mikroba tertentu yang akan menentukan waktu terjadinya (onset) dan jenis pembusukan (Pelczar dan Chan,
2005).

Selain itu proses pembusukan terjadi akibat adanya aktivitas enzim yang merombak komponen bahan pangan
hingga terbentuk senyawa yang aromanya tidak disukai. Aroma tersebut merupakan gabungan dari sejumlah
senyawa hasil proses pembusukan. Selama proses pembusukan, enzim akan merombak karbohidrat secara
bertahap menjadi alkohol dan akhirnya membentuk asam butirat dan gas metan. Protein akan dirombak oleh
protease hingga terbentuk ammonia dan hidrogen sulfida; sedangkan lemak akan dirombak menjadi senyawa
keton. Keberadaan senyawa ini secara bersamaan akan menyebabkan terbentuknya aroma busuk. Proses
pembusukan makanan dapat dijelaskan pada persamaan berikut ini (Dwidjoseputro,2005):

ProteaseProtein H2S dan amoniakKarbohidrase

Karbohidrat alkohol

Lipase
Lemak lemak

Jumlah mikroorganisme pada daging sapi saat baumuncul sebesar adalah 1,2 X 10 6 s/d 1,0 X 108cfu/cm2 dan
lendirakan muncul saat jumlah mikroorganisme sebesar 3,0 X 106 s/d 3,0 X 108cfu/cm2. Pada daging unggas,
bau akan muncul saat jumlah mikroorganismenya sebesar 2,5 X 10 6s/d 1,0 X 108 cfu/cm2 dan muncul lendir
saat jumlah mikroorganisme sebesar 1,0 x 107 s/d 6,0 X 107 cfu/cm2.

Lendir yang dihasilkan pada permukaan daging menurut Winarno (1985) disebabkan oleh berbagai
spesies mikroorganisme seperti Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum, Bacillus
subtilis dan Lactobacillus plantarum. Pada beberapa bahan pangan pembentukan lendir dikaitkan dengan
pembentukan bahan kapsul oleh mikroorganisme sedang pada beberapa produk pangan pembentukan lendir
juga disebabkan oleh hidrolisa dari zat pati dan protein untuk menghasilkan bahan yang bersifat lekat yang
tidak berbentuk kapsul.

Pencegahan

Daging adalah salah satu dari produk pangan yang mudah rusak disebabkan daging kaya zat yang mengandung
nitrogen, mineral, karbohidrat, dan kadar air yang tinggi serta pH yang dibutuhkan mikroorganisme perusak
dan pembusuk untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan mikroorganisme ini dapat mengakibatkan perubahan fisik
maupun kimiawi yang tidak diinginkan, sehingga daging tersebut rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi
(Komariah dkk., 2004).

Usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas daging bisa dilakukan dengan proses pengawetan dan peningkatan
keempukan dengan penambahan enzim proteolitik. Pengawetan daging akan memperpanjang masa simpan dan
memperbaiki persediaan daging dengan mengurangi kerusakan dan pembusukan oleh mikroorganisme.
Penambahan enzim proteolitik akan meningkatkan keempukan dan penerimaan daging oleh konsumen.
Pengawetan pada prinsipnya adalah penghambatan kerusakan oleh bakteri dan bisa dilakukan dengan
penggunaan senyawa antimikroba. Tujuan pengawetan tersebut ditentukan oleh waktu penyimpanan komoditi
(Komariah dkk., 2004).

B. subtilis dapat menyebabkan kerusakan pada makanan kaleng yang juga dapat mengakibatkan gastroenteritis
pada manusia yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu makanan yang disimpan dalam waktu lama perlu
dilakukan pengawetan agar tidak membahayakan konsumen. Untuk mencegah dan mengendalikan
pertumbuhan bakteri pada bahan makanan umumnya digunakan bahan kimia pengawet berupa zat kimia
sintetik. Alternatif lain yang memungkinkan untuk dikembangkan adalah pemanfaatan senyawa bioaktif yang
dihasilkan oleh tumbuhan. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman Jahe (Zingiber officinale Roxb.) (Nursal dkk., 2006).

Tanaman jahe termasuk Suku Zingiberaceae, merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang telah lama
digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman jahe terutama golongan flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri (Benjelalai, 1984). Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan Suku Zingiberaceae umumnya dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen yang merugikan kehidupan manusia. Ekstrak Lengkuas (Suku Zingiberaceae)
dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan mikroba, diantaranya bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, jamurNeurospora sp,Rhizopus sp dan Penicillium sp (Nursal dkk., 2006).
Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa senyawa fenol, terpenoid dan flavonoid
merupakan senyawa produk metabolisme sekunder tumbuhan yang aktif menghambar pertumbuhan bakteri.
Ekstrak akar Acanthus ilicifolius dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Vibrio
parahaemolyticus sp (Nursal, 1997) dan Vibrio sp (Nursal, 1998).Senyawa triterpenoid yang terdapat pada
ekstrak daun Premna schimperi dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus
aureus dan Bacillus subtilis pada konsentrasi 20-25 g/ml (Habtemariam dkk. , 1990).

Terjadinya penghambatan terhadap pertumbuhan koloni bakteri pada diduga disebabkan karena kerusakanyang
terjadi pada komponen struktural membran sel bakteri. Senyawa golongan terpenoid dapat berikatan dengan
protein dan lipid yang terdapatpada membran sel dan bahkan dapat menimbulkan lisis pada sel. Volk dan
Wheeler (1988) mengemukakan bahwa membran sel yang tersusun atas protein dan lipid sangat rentan terhadap
zat kimia yang dapat menurunkan tegangan permukaan. Kerusakan membran sel menyebabkan terganggunya
transport nutrisi (senyawa dan ion) melalui membran sel sehingga sel bakteri mengalami kekurangan nutrisi
yang diperlukan bagi pertumbuhannya.

Daging hewan yang sehat sebelum pemotongan pada dasarnya adalah steril atau hanya mengandung
tingkat mikroorganisme yang sangat sedikit, namun setelah pemotongan, jaringan-jaringan tersebut mulai
terkontaminasi oleh mikroba dari lingkungan sekitar. Pengaruh interaksi antara konsentrasi penambahan jahe
dan lama simpan terhadap total mikroba sangat nyata. Faktor perlakuan penambahan jahe dan lama simpan
juga berpengaruh sangat nyata terhadap total mikroba. Syarat mutu daging sapi untuk jumlah mikroba
maksimum adalah 5 x 105 kuman/gram (BSN, 1995), sedangkan tingkat maksimum total mikroba yang dapat
diterima pada daging yang menentukan akhir dari masa simpannya, menurut Ockerman (1984), adalah 3,39 x
106 cfu/g. Jumlah mikroba yang didapat pada daging untuk masing-masing konsentrasi penambahan jahe
menunjukkan, bahwa daging sudah tidak memenuhi syarat mutu. Hal ini diduga disebabkan penanganan yang
kurang higienis dan sanitasi yang kurang baik sejak sapi dipotong sehingga menyebabkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada daging.

Pada daging yang ditambahkan jahe, selain suhu penyimpanan dan pH, pertumbuhan mikroba tersebut
dihambat oleh zat antimikroba yang terkandung dalam jahe.Selain menghambat pertumbuhan mikroba, zat
antimikroba pada jahe juga bersifat membunuh mikroba pada daging yang terlihat dengan adanya penurunan
jumlah mikroba pada 3 hari penyimpanan.Zat antimikroba yangterkandung dalam jahe adalah zingeron dan
gingerol yang merupakan senyawa turunan metoksi fenol dalam oleoresin jahe (Al-Khayat & Blank, 1985).
Penambahan jahe juga berpengaruh terhadapkeempukan dan total mikroba pada daging.Daging dengan pH
akhir yang rendah sekitar5,1 sampai dengan 6,1, menurut Buckle dkk. (1986), mempunyai struktur yang terbuka
yang memudahkan penetrasi zat-zat tertentu ke dalam daging seperti pada proses pengasinan daging.Struktur
terbuka ini diduga akan memudahkan masuknya enzim proteolitik dan zat antimikroba jahe ke dalam daging.

Mekanisme lain zat antimikroba adalah penghambatan sintesis di dinding sel, penghambatan sintesis
protein, sintesis asam nukleat dan penghambatan pertumbuhan analog (Lay & Hastowo, 1992). Berdasarkan
hasil pangamatan Jenie dkk. (1992), pada umumnya bakteri Gram negatif lebih tahan terhadap aktivitas
antimikroba jahe dibandingkan dengan bakteri Gram positif, hal ini mungkin disebabkan dinding sel bakteri
Gram negatif mempunyai lapisan lemak yang lebih tebal daripada bakteri Gram positif.

Penambahan jahe (Zingiber officinale Roscoe) hingga 8% pada daging sapi akan meningkatkan daya simpan
keempukan daging. Konsentrasi dan waktu penyimpanan terbaik dari hasil yang didapat adalah konsentrasi
penambahan jahe 8% dengan lama penyimpanan 6 hari.
Ekstrak jahe (Zingiber officinale) dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Escherichia colimulai
konsentrasi 6,0%. Bacillus subtilis mulai dapat dihambat pada konsentrasi 2,0%. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri Gram negatif lebih tahan terhadap aktivitas antimikroba jahe dibandingkan dengan bakteri Gram positif,
hal ini mungkin disebabkan dinding sel bakteri Gram negatif mempunyai lapisan lemak yang lebih tebal
daripada bakteri Gram po

Pondok Ilmu HABITAT ORANG-ORANG PENGEMBANG ILMU

Search this

home
about me
teknik sterilisasi komersial dalam industri pangan
Kontribusi Penting Bakteri Lactobaccilus bulgaricus pada Yogurt untuk
Kesejahteraan Manusia

Aplikasi Rhizobium sp. dalam Peningkatan Produktivitas Pertanian

11JAN
PEMANFAATAN BAKTERI Lactobacillus casei
DALAM UPAYA MENJAGA KESEHATAN
PENCERNAAN MANUSIA
Posted January 11, 2011 by aguskrisno in KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN. Leave a Comment

Dalam keadaan sehat dalam tubuh termasuk usus terdapat bakteri baik dan jahat yang
seimbang. Namun, racun dan parasit yang menumpuk mampu memicu meningkatkan
bakteri jahat dalam usus. Akibatnya dapat menghalangi penyerapan nutrisi. Selain itu,
juga membuat daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit dan alergi.
Sistem pencernaan adalah satu tempat mengolah dan mencerna makanan yang masuk ke
dalam tubuh. Di sistem inilah usus memegang peranan penting untuk membuang
kotoran dan racun dalam tubuh serta menyerap nutrisi dari makanan yang diasup. Proses
detoksifikasi dapat terjadi secara alamiah di dalam tubuh kita. Hal ini dilakukan oleh
sistem pencernaan dengan hasil buangan berupa feses, urine, dan keringat. Oleh karena
itu, melihat pentingnya usus maka kesehatan organ ini perlu diperhatikan dan dijaga
dengan benar. Seiring berkembangnya kehidupan modern, pola makan pun kerap
terganggu. Di zaman serba cepat dan tuntutan pekerjaan yang tinggi, makan pun jadi
sembarangan sehingga keseimbangan nutrisi dan hiegenitas sering terabaikan. Kerap
yang terjadi hanya memilih makanan yang mengenyangkan dan lezat saja. Disisi lain,
paparan polusi dari linkungan, stres, kurang olahraga pun dapat memicu menurunnya
kesehatan. Akibatnya, usus tidak dapat bekerja normal untuk membuang racun dan
parasit yang masuk ke dalam tubuh dan terus menumpuk. Oleh sebab itu, berbagai
penyakit yang bersinggungan dengan sistem pencernaan siap menyerang. Contohnya saja
diare yang merupakan penyakit umum yang pernah dialami hampir semua orang.
Untuk mencegah penyakit yang banyak menyerang pencernaan, peran bakteri baik dalam
usus perlu dimaksimalkan. Dari beberapa penelitian ditemukan bakteri asam laktat yang
baik dan berguna bagi kesehatan. Bakteri itu dinamakan Lactobacillus casei. Ada
beberapa manfaat bakteri ini bagi tubuh yaitu, bakteri ini mampu memproduksi asam
laktat yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan menurunkan bakteri jahat,
mencegah gangguan pencernaan terutama konstipasi dan diare serta mengaktifkan sel-
sel kekebalan tubuh. Komposisi bakteri baik di perut yang ideal tak hanya melindungi
tubuh dari diare dan sembelit, tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan
kolesterol, dan mencegah kanker.
Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak
menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan
penting. Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak
dalam makanan, dan menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral,
asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup
(Damika, 2006).

http://www.ayunbadan.blogspot.com/
Lactobacillus casei adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik
fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari
kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya
dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini
umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan
di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan
sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillusmemiliki kemampuan
membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat
lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri
merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.
Bakteri ini berukuran 0,7 1,1 x 2,0 4,0 m dan merupakan bakteri yang penting dalam
pembentukan asam laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei toleran
terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam
laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini membentuk gerombolan dan
merupakan bagian dari spesies heterofermentatif fakultatif, dimana bakteri ini
memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan jalur Emblen-Meyerlhof dan dari
pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat, fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus
casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan
faktor pertumbuhan lain.
Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk
ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi
industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter
pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan
akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri.
Lactobacillus casei diduga dapat mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek
toksik di dalam saluran pencernaan manusia, diantaranya yaitu Escherichia
coli. Lactobacillus casei adalah suatu jasad renik jenis temporer penghasil asam
laktat, Lactobacillus casei dapat ditemukan di mulut dan di usus manusia. Selain itu
bakteri Lactobacillus casei dapat menghalangi pertumbuhanH. pylori, dan membantu
microflora di usus besar.
Menurut Margawani (1995) bakteri Lactobacillus casei Shirota strain adalah galur unggul
yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain
bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam
cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Peranan lain
terhadap kesehatan manusia adalah untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus,
melancarkan buang air besar, penyerapan bahan karsinogenik, membunuh bakteri
patogen dan bersifat anti tumor. Dijelaskan pula oleh Hull et. al. (1992) bahwa bersama
dengan Bifidobacterium sp, dapat memberi efek menguntungkan pada induk semang
dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.
Kecepatan pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain berkisar 50 Dornic
atau 0,5% asam laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei Shirota strain berbentuk batang
tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan
berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei Shirota strain akan
merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh
faseketolase.
Probiotik akan membantu menjaga kesehatan usus yang lebih baik. Dengan probiotik
pula, jumlah bakteri baik di dalam usus akan meningkat, sementara jumlah bakteri
merugikan akan ditekan.Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai jalan,
misalnya melalui makanan yang kita asup sehari-hari. Bakteri sendiri sebetulnya
merupakan organisme bersel satu yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop. Seperti juga makhluk hidup lain, bakteri membutuhkan makanan,
air, dan suhu yang sesuai untuk hidup dan berkembang biak. Terkadang, mereka hidup
damai dengan sesamanya, tetapi terkadang juga berperang untuk memperebutkan
makanan dan tempat hidup.
Tempat yang paling nyaman buat bakteri adalah di dalam usus,
Bakteri-bakteri ini hidup di membran mukosa, sebuah lapisan selembut beludru yang
menempel di dinding usus. Setiap makanan yang dikonsumsi manusia akan dicerna
mulai dari lambung dengan bantuan asam lambung lalu diserap ke usus halus dan usus
besar. Di usus besar makanan akan diserap dan sisa ampas akan dibuang sebagai tinja.
Dalam usus besar, bakteri baik sepertiBifidobacteria dan Lactobacillius akan
menghambat perkembangan bakteri merugikan sepertiStaphylococcus dan beberapa
bakteri E. coli.
Bakteri-bakteri tersebut terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu kategori bakteri merugikan,
bakteri oportunis, dan bakteri baik. Bifidobacteria adalah salah satu contoh bakteri baik
di dalam usus. Mereka berperan membentuk ketahanan usus terhadap kolonisasi bakteri
patogen/merugikan. Bakteri baik yang lain, adalah L.casei. Contoh bakteri merugikan
antara lain Helicobacter pylori, yang sangat tahan terhadap asam. Bakteri ini banyak
ditemukan hidup dalam lambung orang dewasa dan kini diketahui sebagai salah satu
penyebab tukak lambung. Sementara bakteri oportunis cenderung mengikuti ke mana
arah angin berhembus. Bila jumlah bakteri baik lebih banyak, ia akan ikut menjadi baik,
sementara bila bakteri merugikan lebih banyak, ia pun akan berubah menjadi merugikan.
Perubahan keseimbangan antara bakteri baik dan merugikan dalam tubuh akan
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kembung, diare, konstipasi, dan lainnya.
Penyebabnya, jumlah bakteri merugikan lebih banyak daripada bakteri baik di dalam
usus, yang salah satunya bisa disebabkan oleh asupan yang tak terjaga higienitasnya
sehingga tercemar bakteri.
Saluran cerna sangat penting sekali bagi kesehatan tubuh manusia. fungsi utama saluran
cerna adalah mencerna dan mengabsorbsi nutrisi agar kebutuhan tubuh dapat terpenuhi
sehingga pada saluran serna sehat mukosa usus mampu mengabsorbsi mikronutrien dan
menolak toksin dan patogen. oleh karena itu, diperlukan dominasi bakteri baik di dalam
usus dibandingkan dengan bakteri jahat. Bakteri tidak selalu merugikan dan
menyebabkan penyakit, sebab ada bakteri baik yang justru dapat membantu manusia
melawan penyakit, itulah yang dinamakan probiotik.
Probiotik berasal dari kata probios yang berarti kehidupan adalah pangan yang
mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan
cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam
jumlah yang memadai. Menurut Fuller, probiotik adalah suplemen makanan berupa
mikroba hidup yang dapat menguntungkan inangnya dan meningkatkan keseimbangan
mikroba usus. Mikroba itu harus hidup pada saat dikonsumsi dan sampai ke usus halus.
Mikroba yang baik untuk pencernaan manusia salah satunya adalah Lactobacillus casei.
Bakteri Lactobacillus casei yang terdapat atau digunakan dalam mengahasilkan produk
probiotik Yakult terbukti ampuh mengurangi terjadinya diare akut pada
anak-anak kecil dan perbedaannya signifikan secara statistik. Dalam penelitian
probiotik, yang mengacu pada mikro-organisme hidup yang memberi keuntungan pada
tuan rumah (orang, dll) dengan memperbaiki keseimbangan flora usus. Strain probiotik
adalah Lactobacillus casei strain Shirota(YIT9029), yang, di samping aksi regulasi usus,
telah dibuktikan yang memiliki aksi immunoregulatory seperti membantu menekan
kambuhnya kanker kandung kemih dangkal dan mengurangi gejala alergi.
Anak-anak berumur 5 tahun dan kurang yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia
berjumlah 8,80 juta, dan negara yang memiliki kematian terbanyak adalah India (kira-
kira 1,83 juta anak per tahun). Penyakit diare dilaporkan menjadi penyebab 13 persen
kematian pada anak-anak berumur 5 tahun dan kurang di India (Black RE et al, Lancet.
2010. 375: 1969-1987).
Uji coba terkontrol acak di lapangan yang hasilnya sama-sama tidak diketahui baik
peneliti maupun yang diteliti (double-blind) dan melibatkan 3.585 anak berumur antara 1
dan 5 tahun dilakukan di Kolkata, India. Anak-anak yang berpartisipasi diberi produk
Yakult atau minuman plasebo setiap hari selama 12 pekan guna mengamati terjadinya
diare akut dan mikroba patogen dalam kotoran.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa proporsi anak-anak yang menderita diare jauh
lebih rendah pada kelompok produk Yakult (608 dari 1.802) dibandingkan dengan
kelompok plasebo (674 dari 1.783). Selain itu, kejadian diare lebih rendah pada kelompok
Yakult (0,88/anak/tahun) dibandingkan dengan kelompok plasebo (1,029/anak/tahun)
dan perbedaannya signifikan secara statistik (p kurang dari 0,01).
Analisis bakteri patogen, virus, dan parasit pada anak-anak penderita diare menghasilkan
tingkat deteksi yang lebih rendah Aeromonas spp dan Cryptosporidium spp pada
kelompok produk Yakult dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Minuman plasebo tidak mengandung Lactobacillus casei strain Shirota. Rasa dan warna
baik minuman plasebo maupun produk Yakult sama. Dengan membandingkan efek
asupan masing-masing minuman, kemanjuran dari Yakult bisa diukur secara ilmiah.
PUSTAKA:
Anonimous 2010.(online). http://astanabagus.blogspot.com/2010/12/semua-bermula-
dari-kesehatan-usus.html Diakses 28 Desember 2010
Anonious. 2008.(online).http://www.susukolostrum.com/berita-kesehatan/berita-
kesehatan/membangun-benteng-kuat-di-perut.html Diakses 28 Desember 2010
Anonimous. 2010.(online).http://miracle.fullboards.com/gaya-hidup-f7/prebiotik-
untuk-pencernaan-t228.htm Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.2008.(online).http://shafamedica.wordpress.com/2008/02/01/menjaga-
kesehatan-pencernaan-anda/ Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.
2009.(online).http://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/01/probiotik/ Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://www.fk.unair.ac.id/scientific-papers.html Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://iheartfoods.wordpress.com/2010/06/23/lactobacillus-
casei/Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.2010.(online)http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus Diakses 28
Desember 2010
Anonimous.2010.(online).http://digilib.uns.ac.id/abstrak_12751_pengaruh-
lactobacillus-casei-dalam-minuman-susu-fermentasi-terhadap-pertumbuhan-
escherichia-coli-invitro.html Diakses 28 Desember 2010
Anonimous.
2010.(online).http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/science/ Diakses 28
Desember 2010

About these ads


Related
PEMANFAATAN PRODUKSI BAKTERI BAIK PROBIOTIK UNTUK SALURAN
PENCERNAAN ( MENCENGAH DAN MENGURANGI DIARE )
Pengobatan Usus Akibat Infeksi Bakteri C-diff (Clostridium difficile) Dengan
Mencangkok Bakteri Baik Pada Feses
Aplikasi Bakteri Lactobacillus sp. Dibidang Mikrobiologi Industri sebagai Pencegah
Kanker UsusIn "KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN"
Leave a Reply

Categories
GIZI TERAPAN
JOURNAL ONLINE BIOSAINS
KAJIAN GENETIKA LANJUT
KAJIAN KLASIFIKASI MIKROBA
KAJIAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI
KAJIAN MIKROBIOLOGI KESEHATAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI PANGAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
KAJIAN MIKROBIOLOGI UMUM
KAJIAN SEJARAH MIKROBIOLOGI
Kuliah Bioneuropsikologi
Kuliah Medical Entomology
Kuliah Mikrobiologi
PENDIDIKAN
Uncategorized
Blog at WordPress.com.
Follow

Follow Pondok Ilmu


Get every new post delivered to your Inbox.

Join 73 other followers

Sign me up

Build a website with WordPress.com


[tutup]

Mari bergabung dengan sukarelawan Wikipedia bahasa Indonesia!

Perancangan percobaan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Design of experiments dengan full factorial design (kiri), response surface dengan derajat
polinomia kedua (kanan)

Perancangan percobaan atau rancangan percobaan (Design of Experiment)


adalah kajian mengenai penentuan kerangka dasar kegiatan
pengumpulan informasi terhadap objek yang memiliki variasi (stokastik), berdasarkan
prinsip-prinsip statistika. Bidang ini merupakan salah satu cabang penting
dalam statistika inferensial dan diajarkan di banyak cabang ilmu pengetahuan di
perguruan tinggi karena berkaitan erat dengan pelaksanaan percobaan
(eksperimen).
Perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai "jembatan" bagi peneliti untuk
bergerak dari hipotesis menuju pada eksperimen agar memberikan hasil yang valid
secara ilmiah. Dengan demikian, perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai
salah satu instrumen dalam metode ilmiah.
Kajian perancangan percobaan adalah pelaksanaan percobaan (eksperimen)
terkendali. Dalam percobaan semacam ini, peneliti memberikan sejumlah tindakan
(dapat juga "pelabelan" sesuai dengan ciri-ciri objeknya, diistilahkan
sebagai perlakuan atau treatment) pada sejumlah objek yang memiliki variasi pada
derajat tertentu. Objek ini diistilahkan sebagai satuan percobaan atau experimental
unit, yang dapat berwujud hewan, tumbuhan, manusia, atau barang. Apabila
perlakuan yang sama dikenakan terhadap sejumlah objek, objek-objek ini
merupakan ulangan (replicate) dari perlakuan tadi. Pengamatan dilakukan terhadap
sejumlah karakteristik yang diminati sang peneliti terhadap objek-objek tadi.
Hipotesis statistis ditentukan ("hipotesis nol") untuk memaknai pengaruh perlakuan-
perlakuan yang diberikan terhadap hasil pengamatan (data) yang ada.
Beberapa pustaka menggunakan istilah experimental design bagi untuk rancangan-
rancangan yang dibuat untuk kegiatan pengumpulan informasi tidak terkendali,
seperti survei,jajak pendapat (polling), penelitian pengamatan (natural experiment),
dan quasi-experiment. Meskipun hal ini memiliki dasar statistika, kajian klasik
perancangan percobaan tidak mencakup tipe-tipe penelitian semacam itu.

Daftar isi
[sembunyikan]
1Prinsip-prinsip perancangan percobaan
o 1.1Pengacakan (Randomization)
o 1.2Pengulangan(Replication)
o 1.3Blocking
o 1.4Ortgonal (Orthogonality)
o 1.5Factorial experiments
2Pengambilan Keputusan
3Beberapa rancangan percobaan dasar
4Referensi

Prinsip-prinsip perancangan percobaan[sunting | sunting


sumber]
Perancangan percobaan dilandasi atas sejumlah prinsip statistika mendasar agar
analisis yang diterapkan terhadap hasil pengamatan valid secara ilmiah. Ronald
Fisher adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip ini pada awal abad
ke-20. Tokoh-tokoh perancangan percobaan setelah Fisher mengembangkan
berbagai penerapan terhadap prinsip-prinsip ini, seperti C. S. Peirce, Frank
Yates, Gertrude M. Cox, Calyampudi R. Rao, R. C. Bose, Oscar
Kempthorne, William T. Federer, William G. Cochran, dan Genichi Taguchi.
Prinsip-prinsip perancangan percobaan mencakup pengacakan (randomisasi),
pengendalian sesatan/galat (error), dan ortogonalitas.
Pengacakan (Randomization)[sunting | sunting sumber]
Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada
tiap faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai
jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat
suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan
statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi tidak valid karena
digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang muncul.
Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovariansantargalat.
Pengulangan(Replication)[sunting | sunting sumber]
Pengukuran biasanya selalu memiliki variasi dan ketidakpastian. Dengan mengulangi
keseluruhan percobaan, akan bisa membantu mengidentifikasi sumber dari variasi
tersebut.
Blocking[sunting | sunting sumber]
Blocking adalah mengatur percobaan menjadi beberapa group (block) yang masing
masing group berisi faktor yang sejenis. Blocking membantu untuk mengetahui
apakah ada pengaruh block terhadap hasil percobaan.
Ortgonal (Orthogonality)[sunting | sunting sumber]

Contoh design yang ortogonal


Ortogonalitas adalah prinsip yang penting dalam hal rancangan-rancangan berblok
tidak lengkap atau data tidak setimbang (unbalanced). Ortogonalitas menjamin
bahwa pendugaan (estimation) dapat dilakukan. Selain itu, ortogonalitas akan
menjaga agar efisiensi suatu rancangan tetap tinggi.
Factorial experiments[sunting | sunting sumber]
Factorial experiment berati, dalam percobaan semua level dari tiap faktor di
perhitungkan, bukan mengubah satu persatu faktor yang ada. Metode ini membuat
percobaan menjadi lebih efisien.

Pengambilan Keputusan[sunting | sunting sumber]


Perancangan percobaan sangat berkait erat dengan statistika inferensial. Kajian
klasik perancangan percobaan menggunakan pendekatan frequentist, yaitu
mengandalkananalisis varians sebagai metode statistika pokok untuk pengambilan
kesimpulan. Sejak tahun 1970-an berkembang pula
pendekatan Bayes (adj. Bayesian) sebagai alternatif yang lebih terpercaya dalam
pengambilan kesimpulan, seiring dengan berkembang pesatnya
bidang informatika dan komputasi.

Beberapa rancangan percobaan dasar[sunting | sunting


sumber]
Rancangan percobaan mengenal rancangan lingkungan, untuk mengendalikan
pengaruh lingkungan, dan rancangan perlakuan, untuk menarik informasi sebanyak-
banyaknya dari seri perlakuan yang dikenakan. Keduanya dapat dikombinasikan
dengan memperhatikan prinsip ortogonalitas.
Rancangan lingkungan yang populer adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely
Randomized Design) dan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized
Complete Block Design). Masing-masing rancangan itu berhubungan erat dengan
analisis varians satu-arah dan analisis varians dua-arah tanpa interaksi. Beberapa
rancangan lingkungan lain adalah Rancangan Persegi Latin dan Rancangan Persegi
Greko-Latin.
Rancangan perlakuan mengenal rancangan satu faktor dan rancangan faktor
berganda (rancangan faktorial). Faktor adalah himpunan seri perlakuan sejenis.
Bagaimana menempatkan kombinasi perlakuan pada setiap satuan percobaan
dalam suatu percobaan adalah kajian penelitian yang hingga sekarang masih banyak
dilakukan, khususnya apabila peneliti dihadapkan pada kombinasi tidak lengkap atau
situasi yang tidak setimbang. Matematika kombinatorik memiliki penerapan yang luas
di bagian kajian ini.
Artikel bertopik statistika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Peirce, C. S. (18771878), "Illustrations of the Logic of Science" (series), Popular


Science Monthly, vols. 12-13. Relevant individual papers:
(1878 March), "The Doctrine of Chances", Popular Science Monthly, v. 12,
March issue, pp. 604615. Internet Archive Eprint.
(1878 April), "The Probability of Induction", Popular Science Monthly, v. 12,
pp. 705718. Internet Archive Eprint.
(1878 June), "The Order of Nature", Popular Science Monthly, v. 13,
pp. 203217.Internet Archive Eprint.
(1878 August), "Deduction, Induction, and Hypothesis", Popular Science
Monthly, v. 13, pp. 470482. Internet Archive Eprint.
Peirce, C. S. (1883), "A Theory of Probable Inference", Studies in Logic, pp. 126-
181, Little, Brown, and Company. (Reprinted 1983, John Benjamins Publishing
Company,ISBN 9027232717)
Kategori:
Six Sigma
Statistika
Metode ilmiah
Menu navigasi
Belum masuk log

Pembicaraan

Kontribusi

Buat akun baru

Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Pencarian
Lanjut

Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain

Deutsch
English
Espaol
Franais


Basa Sunda

10 lagi
Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 19 Mei 2015, pukul 16.41.


Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan
mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Pengembang

Cookie statement

Tampilan seluler


BERANDA
DAFTAR ISI
MATERI
DOWNLOAD
SUPPORT

SATURDAY, 10 SEP 2016

ABOUT
LOGIN|REGISTER

Home
Materi
Rancangan Percobaan
Dasar-dasar Rancangan Percobaan
Dasar-Dasar Perancangan Percobaan
Search

Dasar-Dasar Perancangan
Percobaan
Written by Ade Setiawan

Published on 13 January 2011

Category: Dasar-dasar Rancangan Percobaan

Dasar-Dasar Perancangan Percobaan


Perancangan Percobaan
Komponen/Klasifikasi Perancangan Percobaan
Prinsip-prinsip Dasar dalam Perancangan Percobaan
Model Tetap dan Model Acak.
All Pages
Hubungan antara Metode

Ilmiah dan Metode

Percobaan

Metode Ilmiah adalah studi


terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan logis.
Metode Percobaan adalah salah
satu metode ilmiah dalam
pengumpulan data empiris untuk memperoleh pengetahuan baru. Jadi metode
ilmiah itu bermacam-macam jenisnya salah satunya adalah metode percobaan.

Istilah-istilah dalam Perancangan Percobaan

Percobaan :
Suatu keadaan yg dicoba pada kondisi/situasi tertentu yg tetapkan oleh si
pencoba.
Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan merubah peubah input menjadi suatu
output yang merupakan respon dari percobaan tersebut
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan data yang merupakan
respon dari objek/individu/unit yang dikondisikan tertentu
Perancangan : Usaha atau seluk beluk pembuatan rancangan.
Rancangan : Wujud/hasil dari merancang.
Uji Coba : Digunakan untuk masalah situasi yang bersifat periodik atau tidak terus
menerus. Ex. KIR mobil.
Pengujian : Diarahkan terhadap keberhasilan, bukan untuk menjawab bagaimana
keberhasilanl itu terjadi. Ex. Pengujian daya tumbuh benih.
Percobaan : Diarahkan untuk memahami masalah melalui struktur-struktur uji yg
dianalisis secara keseluruhan. Ex. Percobaan pemupukan.

Hal-hal yg perlu dalam melakukan percobaan:

Apa yg menjadi tujuan percobaan


Apa yg menjadi perlakuan?
Metode
Apa yg menjadi Satuan Percobaan?
Apa yg menjadi Satuan Pengamatan?
Ukuran apa yg akan dicatat?
Apa rancangannya?
Justifikasi untuk rancangan Ulangan
Pengacakan
Rencana
Analisis Statistik yg diusulkan

Apa yg menjadi tujuan percobaan?


Tujuan percobaan ditulis secara jelas, dapat berbentuk pertanyaan, hipotesis yg
hendak diuji atau pengaruh yg hendak diuji
Teladan: "Untuk menduga seberapa jauh perbedaan pemupukan dengan
pupuk A dibanding dengan pupuk B dalam meningkatkan produksi varietas
jagung hibrida"
Apa yg menjadi perlakuan?
Metode atau prosedur yang akan diterapkan kepada unit percobaan
Kadang-kadang sederhana, kadang-kadang berupa kombinasi
Struktur perlakuan:
Tidak terstruktur
Beberapa perlakuan baru dengan kontrol
Semua kombinasi dua faktor
Semua kombinasi dua faktor + kontrol
Semua kombinasi tiga faktor atau lebih
Deskripsikan secara jelas perlakuan yg menjadi perhatian
Metode
Berisi penjelasan bagaimana menerapkan perlakuan ke dalam unit percobaan,
dan apa yg dilakukan sampai seluruh pengukuran diambil
Biasa dilakukan bukan oleh statistisi
Apa yg menjadi unit percobaan?
Unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberi suatu perlakuan
Bisa berupa petak lahan, individu, sekandang ternak, dll tergantung dari
penelitiannya
Apa yg menjadi unit amatan?
Anak gugus dari unit percobaan tempat dimana respons perlakuan diukur
Pada beberapa kasus, unit percobaan = unit amatan
Tentunya, harus diketahui terlebih dahulu ukuran apa yg akan dicatat
Ukuran apa yg akan dicatat?
Persiapkan ukuran yang akan dicatat
Hal yg baik adalah dengan membuat data sheet,
baris untuk unit amatan dan kolom untuk setiap pengukuran
Hindari melakukan kalkulasi sewaktu mencatat pengukuran
Misal jangan melakukan rata-rata sewaktu mengukur unit amatan
Apa rancangannya?
Berisi deskripsi rancangan percobaan yang akan diterapkan
Baku : RTL, RKTL, RBSL, FAKTORIAL, dll
Tidak baku : model linier
dibahas lebih lanjut dalam pertemuan selanjutnya
Rancob I : rancangan-rancangan baku
Justifikasi Rancangan Ulangan
Jika terlalu banyak ulangan boros waktu dan uang
Jika terlalu sedikit perbedaan antar perlakuan tertutupi oleh perbedaan antara
unit percobaan
dibahas dalam setiap rancangan
Pengacakan?
Mengapa perlu?
Untuk menghindari :
Bias sistematik
Bias seleksi
Bias ketidaksengajaan
Kecurangan oleh pelaksana percobaan
Bagaimana caranya?
Tuliskan rencana secara sistematik
Pilih bilangan acak
Terapkan bil. Acak dalam rencana sistematik
Rencana
Berisi deskripsi secara detail bagaimana perlakuan dialokasikan ke dalam unit
percobaan biasanya dalam gambar skema
dibahas lebih lanjut untuk setiap rancangan
Analisis Statistik yg diusulkan
Berisi panduan untuk analisis statistika yang akan diusulkan sebelum data
dikumpulkan
Mis : ekplorasi, Anova, Uji Lanjut, Regresi, dll

Perancangan Percobaan

Perencanaan (planning) suatu percobaan untuk memperoleh informasi yang relevan


dengan tujuan dari penelitian
Mengapa perlu dirancang?
Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias (misal systematic error)
Untuk meningkatkan presisi kesimpulan
Kesimpulan dapat digeneralisasi ke populasi target
Tujuan Perancangan Percobaan
Memilih peubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y)
Memilih gugus peubah X yang paling mendekati nilai harapan Y
Memilih gugus peubah X yang menyebabkan keragaman respon (2) paling kecil
Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh peubah tak terkendali
paling kecil.
Langkah-langkah dalam kegiatan Penelitian (Prosedur

Percobaan untuk mencapai Sasaran)

Memilih Masalah; memerlukan kepekaan


Sebelum anda melakukan suatu percobaan, anda harus melakukan identifikasi
atau pengenalan masalah sebagai bahan atau alasan mengapa anda melakukan
percobaan itu. Misalnya anda menemukan masalah mengapa tanaman jagung
yang ditanam petani di lahan atau di tanah garapan di desa mereka tidak
memberikan hasil yang maksimal. Nah, beranjak dari sini anda harus menggali
mengapa terjadi demikian. Apakah karena tanahnya yang kurang subur atau cara
bercocok tanamnya yang kurang tepat, atau cara dan dosis pupuknya yang tidak
tepat. Oke, misalnya anda menemukan bahwa masalah yang sebenarnya adalah
pada tanah yang kurang subur. Kalau sudah demikian anda tinggal memikirkan
percobaan yang seperti apa yang akan anda lakukan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya anda mencoba melakukan percobaan pemberian pupuk
kandang kotoran sapi dengan harapan pemberian pupuk kandang tersebut akan
dapat meningkatkan kesuburan tanahnya.
Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi; Peninjauan pustaka
(temuan-temuan terdahulu)
Setelah anda memastikan akan melakukan percobaan pemberian pupuk
kandang, maka tugas anda selanjutnya adalah menggali informasi atau temuan-
temuan para peneliti terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang ingin
anda pecahkan melalui percobaan tersebut. Caranya anda bisa menggali pustaka
yang berhubungan dengan percobaan anda.
Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan
apa
Konsep atau teori yg mungkin dapat digunakan utk memecahkan masalah.
Setelah anda melakukan telaah terhadap temuan-temuan terdahulu, maka
langkah anda selanjutnya adalah merumuskan suatu konsep atau teori yang
mungkin dapat anda gunakan untuk memecahkan masalah seputar percobaan
anda. Misalnya anda merumuskan bahwa dengan pemberian pupuk kandang
dengan takaran yang tepat akan meningkatkan kesuburan tanah.
Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat
menentukan variabel apa, objeknya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari
mana?
Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh?
Observasi, interview, kuesioner?
Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data
akan menentukan teknis analisisnya
Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?
Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

Tujuan & Sasaran Percobaan

Tujuan Percobaan bisa diartikan sebagai usaha untuk mencapai sasaran percobaan
Untuk memperoleh keterangan tentang bagaimana respons yang akan
diberikan oleh suatu objek pada berbagai keadaan tertentu yang ingin
diperhatikan. Dalam suatu percobaan, keadaan tertentu ini biasanya sengaja
diciptakan atau ditimbulkan, yaitu dengan memberikan perlakuan atau
pengaturan keadaan lingkungan.
Sasaran Percobaan adalah apa yang diharapkan sebagai hasil dari percobaan atau
wujud daripada tujuan percobaan.
Misalkan anda melakukan percobaan terhadap adaptasi beberapa varietas
kacang kedelai di lahan gambut dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat adaptasi dari beberapa varietas kedelai tersebut di lahan gambut. Nah,
dalam hal ini yang menjadi sasaran percobaan anda adalah didapatkannya
varietas kedelai yang adaptif di lahan gambut.

Komponen/Klasifikasi Perancangan Percobaan


Meskipun pemberian perlakuan telah ditentukan dan keadaan lingkungan telah
diatur dengan cermat, penelaahan mengenai respons ini tidak akan luput dari
gangguan keragaman alami yang khas dimiliki oleh setiap objek serta berbagai
pengaruh faktor luar yang memang tidak dapat dibuat persis sama bagi setiap objek
dalam percobaan. Dalam hal ini, statistika dapat membantu peneliti untuk
memisahkan dan mengusut apa saja yang menimbulkan keragaman respons yang
terjadi, berapa bagian yang di sebabkan oleh perlakuan, berapa bagian yang
disebabkan oleh lingkungan, dan berapa bagian yang ditimbulkan oleh berbagai
pengaruh yang tidak dapat diusut dengan jelas.

Terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam suatu percobaan:
Keadaan tertentu yang sengaja diciptakan untuk menimbulkan respons
(Rancangan Perlakuan)
Keadaan lingkungan serta keragaman alami objek yang dapat
mengaburkan/mengacaukan penelaahan mengenai respons yang muncul
(Rancangan Percobaan/Lingkungan).
Respons yang diberikan oleh objek (dikenal dengan Rancangan Respons)
Rancangan Perlakuan
Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada
satuan percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan
tersebut dibentuk (Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).
Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang
(nested)
Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial
apabila setiap level dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level
perlakuan lainnya. Misalnya: Jika Perlakuan A ada 6 level, dan Perlakuan B
ada 3 level, maka rancangan perlakuan silangnya sebagai berikut:

B A

1 2 3 4 5 6

1 x x x x x x

2 x x x x x x

3 x x x x x x

Atau dalam bentuk mendatar:

1 2 3 4 5 6

B B B B B B

123 123 123 123 123 123

xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Apabila Perlakuan A dan Perlakuan B juga crossed terhadap


Perlakuan C (misal: 2 level):

C
1 2

A A

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

B B B B B B B B B B B B

123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123 123

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Perlakuan B bersarang (nested) dalam Perlakuan A jika level yang


berbeda dari perlakuan B muncul datu kali dalam salah satu level
Perlakuan A, sebagai contoh:

1 2 3 4

B B B B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

x x x x x x x x x x x x

Perlakuan B yang terdiri dari 12 level, tersarang dalam 4 level


Perlakuan A. Pada struktur tersarang ini bisa saja rancangannya
tidak seimbang, misalnya pada level 3 perlakuan A hanya
mempunyai 2 level B, sedangkan yang lainnya mempunyai 3 level
B.

1 2 3 4
B B B B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

x x x x x x x x x x x

Pola tersarang tidak mempunyai interaksi!

Jenis perlakuan menurut sifatnya, ada 2, yaitu:


kualitatif; misalnya jenis pupuk, varietas, cara pengolahan tanah, dll
kuantitatif; misalnya dosis pupuk, volume pestisida, dll
Jenis Perlakuan menurut jumlahnya, ada 2, yaitu:
Faktor tunggal; hanya satu faktor yang diteliti.
Faktorial; terdiri dari 2 atau lebih perlakuan.

Rancangan Lingkungan (Rancangan Percobaan)


Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada
unit-unit percobaan (RAL, RAK, RBSL, Lattice)
Rancangan percobaan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada
satuan-satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respons yang
ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan yang
digunakan dapat diwadahi dan disingkirkan.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Lingkungan, yaitu:
Bahan Percobaan: dapat berupa organisme (hewan, tumbuhan, manusia),
benda atau substansi lainnya seperti pupuk, pestisida, tanah.
Satuan Percobaan. Satuan percobaan adalah satuan/obyek terkecil
(petakan, pot, polibag, hewan, tanaman) yang ditempatkan secara acak pada
perlakuan. Misalnya: (1) Tanaman yang tumbuh dalam pot diberi perlakuan
tiga tipe pemupukan yang diberikan pada masing-masing pot. Respons yang
diukur adalah bobot kering tanaman. Satuan percobaan = pot; pemupukan
yang diberikan pada pot-pot percobaan dan bukan tanaman. (2) Peneliti ingin
mempelajari pengaruh berbagai jenis ransum terhadap pertambahan bobot
ikan. Ransum tersebut ditempatkan dalam tank tempat ikan itu berada.
Satuan percobaan = tank, bukan ikan.
Satuan percobaan ada 2 macam, yaitu:
tunggal; satu bahan percobaan dalam satu satuan percobaan, misalnya
dalam polybag.
kelompok; satuan percobaan dalam petakan.
Rancangan Respons.
Perancangan respons berkaitan dengan pemilihan/penentuan sifat atau
karakteristik satuan percobaan yang akan digunakan untuk menilai atau
mengukur pengaruh perlakuan serta cara bagaimana cara penilaian atau
pengukurannya.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Respons :
Harus mencerminkan pengaruh yang dipelajari. Misalkan anda melakukan
percobaan tentang pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi
terhadap pertumbuhan jagung. Maka anda harus membuat rancangan
respons yang seperti apa yang bisa mencerminkan pengaruh pupuk kandang
tersebut terhadap pertumbuhan jagung. Misanya tinggi tanaman, jumlah
daun, luas daun, dsb.
Ada skala ukur;
Kualitatif: nominal dan ordinal (tidak bisa dianalisis ragam). Skala ini
bersifat subjektif serta pedoman pelaksanaan pengukurannnya
kebanyakan belum baku.
Kuantitatif: interval/selang dan rasio/nisbah. Skala ini bersifat objektif
dan alat ukurnya sudah sering tersedia.
Ada satuan pengamatan, yaitu satuan terkecil yang dipergunakan dalam
pengukuran.
Ada satuan evaluasi, yaitu satuan terkecil sebagai pewakil satuan percobaan
yang dipergunakan dalam analisis data atau satuan evaluasi adalah rata-rata
dari satuan pengamatan.

Prinsip-prinsip Dasar dalam Perancangan


Percobaan
Rancangan Percobaan yang baik adalah yang efektif, terkelola dan efesien serta
dapat dipantau, dikendalikan dan dievaluasi. Pengertian efektif adalah berkaitan
dengan kemampuan mencapai tujuan, sasaran dan kegunaan yang direncanakan
atau digariskan. Terkelola adalah berkenaan dengan kenyataan adanya berbagai
keterbatasan atau kendala yang terdapat dalam pelaksanaan percobaan maupun
dalam menganalisis data. Sedangkan efesien adalah bersangkut-paut dengan
pengrasionalan dalam penggunaan sumber daya, dana dan waktu dalam
memperoleh keterangan dari percobaan.
Rancangan Percobaan dibuat berkenaan dengan teknik-teknik dalam mengatasi dan
mengendalikan keragaman/peubah-peubah yang mengganggu pengaruh
sebenarnya dari perlakuan atau faktor yang kita teliti atau tetapkan disebut
Rancangan Lingkungan (Enviromental Design).
Terdapat dua macam sumber keragaman dalam rancangan percobaan :

Faktor utama yaitu faktor-faktor yang akan diteliti dan sengaja diberikan
Di luar faktor-faktor yang akan diteliti (faktor eksternal). Faktor-faktor ini diharapkan
pengaruhnya sekecil mungkin. Faktor-faktor ini terdiri dari :
Faktor yang dapat diidentifikasi dan diperkirakan pengaruhnya sebelum
percobaan. Misal dalam kasus ingin diketahuinya perbedaan kedua varietas
jagung di atas, jika ternyata kedua varietas tersebut memberikan hasil yang
berbeda, maka berbedaan hasil tersebut selain disebabkan oleh perbedaan
varietas mungkin juga disebabkan oleh perbedaan kesuburan tanah. Untuk
mengatasi hal ini biasanya dilakukan pengelompokan, sehingga keragaman di
antara kelompok dapat diukur dan dikeluarkan dari galat percobaan.
Faktor yang dapat diidentifikasi tetapi pengaruhnya tidak dapat diduga.
Misalnya dalam kasus point di atas, Apabila lahan mempunyai arah kesuburan
secara bertahap dari kiri ke kanan sehingga hasil akan berkurang dari kiri ke
kanan, jika varietas A selalu ditanam di sebelah kanan varietas B, maka dalam hal
ini varietas B akan diuntungkan karena secara relatif dia berada pada lahan yang
lebih subur daripada varietas A. Jadi dalam hal ini penampilan hasil varietas A dan
B akan berbias dan lebih menguntungkan B dan jika kita ingin membandingkan
varietas A dan B, berbedaan yang terjadi bukan semata-mata disebabkan oleh
perbedaan varietas akan tetapi juga disebabkan oleh perbedaan kesuburan
tanah. Untuk mengatasi hal ini dilakukan pengacakan.
Faktor yang tidak dapat diidentifikasi. Untuk mengatasi hal ini
dilakukan pengulangan.

Berdasarkan uraian di atas untuk meminimumkan galat percobaan (experimental


error) guna meningkatkan ketelitian percobaan diperlukan
adanya Pengulangan (replication), pengacakan (randomization)
dan Pengedalian lingkungan setempat (Local control) yang merupakan asas
pokok dalam perancangan percobaan. Asas keortogonalan, pemuatan
(confounding) dan keefisienan merupakan asas tambahan.

Pengedalian lingkungan setempat (Local control), pengendalian kondisi-kondisi


lingkungan yang berpotensi mempengaruhi respon dari perlakuan. Hal ini dapat
dilakukan dengan perancangan percobaan, penggunaan peubah pengiring dan
memperbesar ukuran satuan percobaan.
Perancangan percobaan. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kondisi
lingkungan satuan percobaan yang heterogen. Kondisi tersebut diatasi dengan
cara mengelompokkan satuan-satuan percoban dan pada setiap kelompok yang
berisi semua perlakuan sehingga keragaman di dalam kelompok dibuat minimum
dan keragaman antar kelompok dibuat maksimum.

Gambar 1.1 Contoh pengelompokan petak percobaan

Penggunaan peubah pengiring. Hal ini dilakukan apabila terdapat keragaman


diantara satuan-satuan percobaan. Misalnya ingin diketahui perbedaan pengaruh
jenis pakan tertentu terhadap pertambahan bobot ayam. Dalam hal ini sifat yang
diukur adalah bobot ayam setelah diberi pakan. Sebelum diberi pakan, ayam-ayam
tersebut sudah memiliki bobot yang berbeda, sehingga untuk meningkatkan tingkat
ketelitian digunakan peubah pengiring dalam hal ini adalah bobot ayam sebelum
diberi pakan. Analisis dengan menggunakan peubah ini dalam statistika dikenal
dengan analisis peragam (analysis of covariance).
Memperbesar satuan percobaan. Informasi yang diperoleh dari suatu percobaan

berbanding terbalik dengan galat percobaan, atau . Dengan kata

lain semakin kecil galat percobaan ( ) maka informasi yang diperoleh (I) akan
semakin besar atau semakin besar ukuran satuan percobaan (n) maka galat
percobaan semakin kecil dan informasi semakin besar.

Pengacakan. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap
satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini
dilakukan untuk menghilangkan bias. Pada contoh kasus percobaan dua varietas
jagung seperti yang dikemukakan di depan dengan penempatan satuan percoban
sebagai berikut :
Gambar 1.2 Contoh penempatan petak secara sistematik /tidak acak

Penempatan petak yang tidak acak tersebut tidak memberikan penduga galat
percobaan yang sah dan akan memberikan hasil yang berbias. Pada contoh
diatas, lahan mempunyai arah kesuburan secara bertahap dari kiri ke kanan
sehingga hasil akan berkurang dari kiri ke kanan. Jika varietas A selalu
ditanam di sebelah kiri varietas B, maka dalam hal ini varietas A akan
diuntungkan karena secara relatif perlakuan A berada pada lahan yang lebih
subur dibandingkan dengan varietas B. Jadi dalam hal ini penampilan hasil
varietas A dan B akan berbias dan lebih menguntungkan A dan jika kita ingin
membandingkan varietas A dan B, perbedaan yang terjadi bukan semata-mata
disebabkan oleh perbedaan varietas akan tetapi juga disebabkan oleh
perbedaan kesuburan tanah. Untuk menghindari hal tersebut petakan harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada varietas yang diuntungkan
atau dirugikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan varietas-varietas
secara acak pada petak percobaan.

Pengulangan. Ulangan dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada


satuan percobaan lebih dari satu kali. Fungsi dari ulangan :
Pendugaan galat.Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat
percobaan tidak dapat diduga. Kita tidak dapat menjelaskan secara tepat apakah
perbedaan yang timbul disebabkan oleh perbedaan diantara perlakuan atau
perbedaan di antara satuan-satuan percobaan
Meningkatkan ketelitian percobaanPengguaan teknik-teknik yang kurang teliti
atau pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi dengan
menambah jumlah ulangan. Dengan bertambahnya ulangan, dugaan mean
populasi akan semakin teliti.
Memperluas cakupan kesimpulan. Hal ini dilakukan melalui pemilihan satuan
percobaan yang lebih bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu
yang berbeda.
Mengendalikan ragam galat. Dengan membuat kelompok sebagai ulangan, maka
satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum dan
satuan percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum, sehingga
usaha untuk melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan lebih teliti.
Dengan cara ini keragaman galat dapat dikendalikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan (1) keragaman
alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah terdeskripsi
secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka diperlukan
ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk kandang,
pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar, (2) biaya
dan tenaga yang tersedia.

Model Tetap dan Model Acak


Penentuan suatu faktor apakah termasuk model tetap atau model acak sangat
berkaitan atau tergantung dari penguasaan bidang ilmu yang sedang diteliti. Namun
demikian pengetahuan tentang klasifikasi model tetap dan model acak sangat
penting untuk memberikan gambaran kepada para peneliti sehingga dapat
memberikan keseragaman definisi dan persepsi.

1. Model Tetap.
Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian
oleh peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan
bidang ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu
ciri tertentu yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat
mewakili populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.
Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi Bali terhadap berat lahir anak
dari induk yang dikawini. Misalnya digunakan 4 ekor pejantan yang masing-masing
dikawinkan dengan 5 ekor sapi betina yang seragam, maka faktor pejantan bisa
model tetap bisa juga model acak.
Pejantan sapi Bali dikatakan model tetap, jika tiap-tiap pejantan dapat diidentifikasi
mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian
dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur 2 tahun, pejantan kedua umur 2,5
tahun,pejantan ketiga umur 3 tahun dan pejantan keempat umur 3,5 tahun. Bisa juga
diidentifikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang sama, misalkan
bobotnya masing-masing 250, 300, 350, dan 400 kg. jadi tiap-tiap pejantan dapat
mewakili himpunan populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan oleh peneliti.
Sebaliknya pejantan sapi Bali dikatakan model acak, jika peneliti tidak menetapkan
ciri-ciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan.
Peneliti menambil 4 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi sapi jantan. Jadi,
tiap pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik, melainkan mewakili
populasi sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji apakah ada variasi
dari pejantan dalam memberikan berat lahir anak sapi dari induk yang dikawininya.
Kesimpulan ditunjukkan kepada populasi pejantan, bukan himpunan dari sapi
jantan dengan ciri tertentu.
Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mendefinisikan T=t populasi
inferensinya, dalam hal ini dibayangkan ada T=t populasi. Secara statistika suatu
faktor model tetap dicirikan sebagai berikut. Misalkan i (i=1,2,3,..t)
melambangkan pengaruh tetap taraf ke-I factor A. Karena i dianggap konstan,
maka E(i)= i, yaitu rataan sebenarnya i.

2. Model Acak.
Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika
peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (t
Dalam pengertian statistika , suatu faktor model acak dicirikan sebagai berikut.
Misalkan Ai (I,1, 2, 3,..,t) melambangkan pengaruh acak taraf ke-I faktor A,
rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena Ai dianggap sebagai peubah
acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A mengandung unsur
ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai Ai, tetapi juga
oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan
pemilihan. Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar
taraf yang diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji
lanjutan antar taraf ke-I tidak diperlukan lagi.
Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu factor, baik klasifikasi silang,
tersaranr maupun berjanjang yang salah satu faktornya factor tetap dan faktor
yang lain faktor acak disebut model campuran.
Hits: 19898

< Prev

Please share...!

Written by Ade Setiawan


Follow Me:

Google+
Facebook
Twitter

Komentar Anda?
MAIN MENU

Dasar-dasar Rancangan Percobaan


Rancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak Kelompok
Asumsi Analisis Varians
Perbandingan Rata-rata
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
RAL Faktorial
RAK Faktorial
Rancangan Petak Terbagi (Split Plot)
Rancangan Petak-petak Terbagi (Split split Plot)
Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot)

SMART BY KATEGORI

Statistika
Rancangan Percobaan
Slide Rancangan Percobaan
Tutorial Excel
Tutorial SPSS
Tutorial Minitab
Tutorial Statistica

SMART BY TOPIK

Korelasi
Regresi
Uji t student
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Percobaan Faktorial
Split Plot (Rancangan Petak Terbagi)

ARTIKEL TERKAIT

Konsep Dasar Rancangan Percobaan


Asumsi-Asumsi ANOVA Satu Faktor
Bab: Rancangan Acak Kelompok
Bab: Rancangan Acak Lengkap
Biometrika II - Rancangan Percobaan Bab 7 sd Bab 11
Biometrika II - Rancangan Percobaan Bab I sd Bab 6
Contoh RAK Faktorial
Contoh RAL Faktorial
Contoh Rancangan Acak Lengkap
Contoh Rancangan Petak Berjalur (Strip Plot)

LATEST NEWS

Tabel Distribusi Statistik


Tutorial GIS: Merge-Crop File GPX
Tutorial GIS: Konversi GPX ke Shapefile dengan ArcGIS
Tutorial GIS: Konversi GPX ke Shapefile dengan Global Mapper
Tutorial Word: Membuat daftar isi otomatis

SMART POPULAR

Ukuran Pemusatan Data: Mean - Median - Mode


Uji Lanjut Duncan
Contoh RAK Faktorial
Rancangan Acak Lengkap
Contoh Perhitungan Skewness dan Kurtosis

STATISTICS

Articles View Hits

1392594
We have 40 guests and no members online
RESOURCES

Free Statistical Software

Copyright 2016 Smartstat. All Rights Reserved.


SmartStat: Developed, Designed and Maintained by Ade Setiawan
Powered by T3 Framework
Manfaat bakteri Lactobacillus Bulgaricus
11/17/2012 06:25:00 PM ASTRI YULIANTI NO COMMENTS

Bakteri Lactobacillus bulgaricus dikenal pertama kali pada 1905 oleh Stamen
Grigorov, seorang dokter asal Bulgaria, saat menganalisis yoghurt. Pada
penelitian tersebut, Grigorov mengidentifikasi sejenis mikroba yang memakan
laktosa dan mengeluarkan asam laktat. Asam laktat tersebut tidak hanya berperan
mengawetkan susu, tetapi mendegradasi laktosa sehingga susu bisa dikonsumsi
oleh orang yang intoleran terhadap susu

Manfaat Bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk kesehatan manusia adalah


sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan


mencegah kanker.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan zat antitumor.
3. Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat tinggi,
sedangkan kandungan lemaknya justru rendah.
4. Menurunkan risiko infeksi candida pada penderita diabetes.
5. Mencegah osteoporosis.

Lactobacillus bulgaricus termasuk dalam golongan asam laktat. Bakteri asam


laktat sebagai mikroorganisme yang berperan besar dalam kehidupan manusia
memiliki tiga keunggulan di antaranya:
Bakteri asam laktat memiliki efisiensi yang tinggi karena mampu
beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Bakteri asam laktat keberadaannya sangat melimpah, karena mampu


diperoleh dari berbagai sumber yang ada di muka bumi, seperti makanan,
minuman, sayur, maupunbuah.

Ketersediaan yang sangat mencukupi dan pengolahaannya yang mudah,


membuat bakteri asam laktat memiliki potensi besar untuk dikembangkan
baik dalam industrikecil, menengah maupun besar.

2. Perananan bakteri Lactobaccilus bulgaricus pada Pembuatan Yogurt

Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang mengalami fermentasi
akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus
thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Yoghurt biasanya digunakan sebagai
sajian bagi orang-orang yang ingin melangsingkan tubuh. Sajian yang dihasilkan
dari susu fermentasi ini diduga ditemukan semenjak dihasilkannya susu domba di
Mesopotamia sekitar 5000 tahun SM yang disimpan dalam suatu ruangan yang
hangat dan kemudian terbentuk gumpalan susu.

Proses pembuatan sajian yang memiliki rasa yang asam ini biasanya
menggunakan kultur campuran antara bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermopilus sebagai starter.

Klasifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah sebagai berikut :

Kingdom : Prokariotik

Divisio : Schizophyta

Kelas : Eubacteriales

Familia : Lactobacillaceae

Genus : Lactobacillus

Spesies : Lactobacillus bulgaricus

Kultur ini dapat menghasilkan enzim yang mejadikan susu memiliki tingkat
keasaman yang rendah. Kerja dari kultur tersebut saling melengkapi antara
bakteri Lactobacillus bulgaricusdengan Streptococcus thermopilus. Kultur
ditambahkan setelah susu dipanaskan pada suhu 90OC selama 15-30 menit dan
kemudian didinginkan hingga suhu 43 OC. Fermentasi dimulai ketika aktifitas dari
bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu) menjadi asam
laktat dan menurunkan keasaman susu hingga 5-5,5. Pada saat itu juga
kecenderungan untuk terjadinya reaksi-reaksi kimia yang dapat merugikan pada
produk akhir mulai dihambat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus mulai beraktifitas
mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan
menciptakan cita rasa khas yoghurt setelah keasaman mencapai 5-5,5.

Lactobacillus casei
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Lactobacillus casei

Yakult, minuman yang mengandungi Lactobacillus casei

Pengelasan saintifik

Alam: Bakteria

Divisi: Firmicutes

Kelas: Bacilli
Order: Lactobacillales

Famili: Lactobacillaceae

Genus: Lactobacillus

Spesies: L. casei

Nama binomial

Lactobacillus casei
(Orla-Jensen 1916)

Hansen & Lessel 1971

Lactobacillus casei merupakan satu spesies dari genus Lactobacillus yang terdapat
dalam usus dan mulut manusia. Sebagai penghasil asid laktik, ia didapati mampu
menggalakkan pertumbuhan bakteria baik. Spesies lactobacillus ini mampu hidup
pada banjaran pH dan suhu yang luas, serta melengkapkan pertumbuhan L.
acidophilus, penghasil enzim amilase(enzim pencerna karbohidrat). Ia dikenali
kerana mampu meperbaiki sistem pencernaan serta mengurangkan ketidakserasian
laktosa dan masalah sembelit.
Aplikasi paling lazim bagi L. casei adalah dalam bidang industri, khususnya bagi
pengeluaran produk tenusu. Walau bagaimanapun, sepasukan saintis dari Universiti
Simn Bolvar di Caracas, Venezuela mendapati bahawa semasa penggunaan
bakteria Lactobacillus casei dalam penapaian semulajadi kacang, kandungan
sebatian di dalam kacang tersebut adalah lebih rendah, menyebabkan masalah
kembung perut semasa pencernaan.
Lactobacillus casei secara lazimnya adalah spesies dominan bagi bakteria asid laktik
bukan pemula (NSLAB) yang wujud semasa pemeraman keju Cheddar, dan, baru-
baru ini, jujukan genom lengkap L. casei ATCC 334 sudah boleh didapati. L.
casei juga adalah spesies dominan dalam buah zaitun hijau Sicily yang diperam
secara semulajadi.[1]
Satu minuman komersial yang mengandungi L. casei strain Shirota didapati dapat
menghalang pertumbuhan H. pylori dalam tabung uji. Namun demikian, apabila
minuman sama diambil oleh manusia dalam satu percubaan kecil, pembiakan H.
pylorihanya berkurangan sedikit, dan trend tersebut tidak begitu ketara secara
statistik.[2] Sesetengah L. casei dianggap sebagaiprobiotik serta berkesan dalam
mencegah penyakit patogenik perut dan usus. Menurut Pertubuhan Kesihatan
Sedunia, sifat tersebut perlu didemonstrasikan pada setiap strain khusus
termasuklah kajian klinikal manusia untuk disahihkan.[3]
Antara probiotik L.casei yang didokumentasikan secara meluas ialah L. casei DN-
114001, dan L. casei Shirota yang telah dikaji secara ekstensif serta boleh didapati
secara meluas dalam makanan seperti Yakult.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]


Yakult
Probiotik

Rujukan[sunting | sunting sumber]


1. Panjat Randazzo CL, Restuccia C, Romano AD, Caggia C (2004). "Lactobacillus
casei, dominant species in naturally fermented Sicilian green olives". Int. J. Food
Microbiol. 90 (1): 914. doi:10.1016/S0168-1605(03)00159-
4. PMID 14672826. Parameter |month=tidak diketahui diabaikan (bantuan)
2. Panjat Cats A, Kuipers EJ, Bosschaert MA, Pot RG, Vandenbroucke-Grauls CM,
Kusters JG (2003). "Effect of frequent consumption of a Lactobacillus casei-
containing milk drink in Helicobacter pylori-colonized subjects". Aliment. Pharmacol.
Ther. 17 (3): 42935. doi:10.1046/j.1365-
2036.2003.01452.x. PMID 12562457. Parameter |month= tidak diketahui diabaikan
(bantuan)
3. Panjat [1]

Pautan luar[sunting | sunting sumber]


Apa Itu Probiotik? - penerangan mengenai probiotik dan bakteria Lactobacilllus
casei strain Shirota di laman web rasmi Yakult Malaysia.
Kategori:
Laman dengan petikan menggunakan parameter yang tidak disokong
Selenggaraan CS1: Nama pelbagai: authors list
Bakteriologi
Sistem pencernaan
Probiotik
Flora usus
Lactobacillaceae
Mikrobiologi
Menu pandu arah
Belum log masuk

Perbincangan

Sumbangan

Buka akaun

Log masuk
Rencana
Perbincangan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat sejarah
Cari
Pergi
Laman Utama
Tinjau
Hal semasa
Rencana rawak
Perhubungan
Tentang Wikipedia
Portal masyarakat
Perubahan terkini
Hubungi kami
Menderma
Bantuan
Kedai Kopi
Cetak/eksport
Cipta buku
Muat turun sebagai PDF
Versi boleh cetak
Projek-projek lain
Wikispecies
Peralatan
Pautan ke laman ini
Perubahan berkaitan
Muat naik fail
Laman khas
Pautan kekal
Maklumat laman
Item Wikidata
Petik laman ini
Dalam bahasa lain
Deutsch
English
Espaol
Franais
Portugus
Ting Vit

3 lagi
Sunting pautan

Laman ini diubah buat kali terakhir pada 03:27, 10 Mac 2013.
Teks disediakan dengan Lesen Creative Commons Pengiktirafan/Perkongsian Serupa; terma-terma
tambahan mungkin digunakan. Lihat Terma-Terma Penggunaan untuk butiran lanjut.

Dasar privasi

Perihal Wikipedia

Penafian

Pembangun

Cookie statement
Paparan mudah alih

Anda mungkin juga menyukai