Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BULAN NOVEMBER 2017

SKP

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse event kedua
terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/medication
errors (AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisk pasien tetapi juga
dampak keuangan yang ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).

Permasalahan peasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi Pemerintah dalam
pelayanan pasien di RS melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.1691 / MENKES / PER /
VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Bab 4 pasal 8 bahwa: setiap RS wajib
mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Enam (enam) sasaran keselamatan
pasien dan salah satunya adalah pengurangan risiko pasien jatuh. Dalam rangka menurunkan
risiko cedera akibat jatuh, maka petugas RS perlu melakukan asesmen dan
reasesmen/penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja sama dalam
memberikan intervensi pencegahan pasien jatuh, sesuai prosedur.

B. Tujuan

Suatu proses untuk mencegah pasien jatuh pasien dengan cara :


1. Membuat mekanisme yang konsisten untuk mengidentifikasi pasien sejak masuk
menggunakan asesmen risiko jatuh
2. Melakukan asesmen ulang (harian) pada semua pasien
3. Menetapkan strategi intervensi dan rekomendasi pencegahan pasien jatuh sesuai dengan
level risiko asesmen.
4. Menerapkan standar komprehensif untuk penanganan pasien jatuh.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Staf Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Panduan Resiko Jatuh


Panduan ini diterapkan kepada semua pemberi pelayanan di rumah sakit untuk safety
pasien.
Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan,
dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat.

B. Instalasi/Unit Pelayanan Yang Melaksanakan Panduan Resiko Pasien Jatuh


Panduan ini diterapkan kepada pemberi pelayanan di ruang rawat inap untuk safety
pasien. Perawat akan segera memeriksa pasien. Resiko jatuh pasien akan dinilai ulang
menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Harian, lalu akan ditentukan intervensi dan pemilihan
alat pengaman yang sesuai.

C. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Staf


Perawat mampu memahami dan menerapakn prosedur resiko pasien jatuh dan segera
menginformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai faktor risiko jatuh dan setuju untuk
mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah ditetapkan. Pasien dan keluarga harus
diberikan edukasi mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan
keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien.

BAB III
TATALAKSANA

3
Penilaian resiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal dengan menggunakan
metode pengkajian resiko jatuh yang telah ditetapkan dirumah sakit bhayangkara
padang
1. Skor Humpty dumpty
2. Pasien dewasa menggunakan Skor Morse

ASESMEN RESIKO JATUH (MORSE FALL SCALE)


FAKTOR RESIKO SKALA SKOR SKOR PASIEN
Riwayat jatuh Tidak 0
Ya 25

Diagnosa Sekunder Tidak 0


Ya 15

Menggunakan alat-alat bantu Tidak ada / kursi roda/ 0


bedrest/ dibantu perawat
Kruk / Tongkat 15
Berpegangan pada 30
perabot

Menggunakan Infus, Heparin/ Tidak 0


Pengencer darah
Ya 20

Gaya Berjalan Normal/tirah 0


baring/imobilisasi
Lemah 10
Terganggu 20

Status Mental Menyadari Kemampuan 0


Lupa/ Pelupa 15

Jumlah Skor 150

Kategori:
- Resiko rendah : 0 24
- Resiko sedang : 25 - 44
- Resiko Tinggi : > 45

ASESMEN RESIKO JATUH HUMPTY DUMPTY


PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR

4
Usia < 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi ( diagnosis respiratorik, 3
dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb )
Gangguan perilaku/ psikiatrik 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
Lupa akan keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh/ bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4
Pasien menggunakan alat bantu/ bayi diletakkan dalam 3
tempat tidur bayi/ perabot rumah
Pasien dletakkan dalam tempat tidur 2
Area di luar rumah sakit 1

Respon terhadap: Dalam 24 jam 3


1. Pembedahan/ Dalam 48 jam 2
sedasi/anestesi > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan/ sedasi/ 1
anestesi
Penggunaan multiple : sedatif, obat hipnosis, 3
2. Penggunaan barbiturat, fenotiazin, anti depresan, pencahar,
medikamentosa diuretik, narkose.
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/ tidak ada medikasi 1

. Skor asesmen resiko jatuh :


Skor <7 : tidak beresiko
Skor 7-11 : resiko rendah
Skor 12 : resiko tinggi

Jika skor skala resiko jatuh nilainya resiko rendah sampai resiko tinggi maka beri penanda
berupa gelang kuning yang dipakaikan dipergelangan tangan pasien atau menempelkan stiker kuning.

BAB IV
ANALISA DATA

A. RUANG RAWAT GABUNG


NOVEMBER 2017
Pasien dirawat diruang rawat gabung bulan september berjumlah 286 orang
dan didapatkan insiden kejadian resiko jatuh 0% (tidak adanya kejadian jatuh pasien

5
diruang rawat gabung) , kepatuhan scoring 76% (61orang), dan tatalaksana 71 %.
(150orang)

B. RUANG BUGENVILE
NOVEMBER 2017
Pasien dirawat diruang rawat gabung bulan september berjumlah 35 orang dan
didapatkan insiden kejadian resiko jatuh 2,8% (1orang) , kepatuhan scoring 71%
(25orang) , dan tatalaksana 68 %(24orang)

C. RUANG NICU
NOVEMBER 2017
Pasien dirawat diruang rawat gabung bulan september berjumlah 40 orang
dan didapatkan insiden kejadian resiko jatuh 0% , kepatuhan scoring 70% (28 orang),
dan tatalaksana 72 %.(29 orang).

D. ANALISA DATA RUANG RAWAT GABUNG, BOUGENVILE, DAN NICU

Jumlah pasien dirawat inap di rs bhayangkara padang bulan november berjumlah


286 orang dan terajadi indisen 0,34%, kepatuhan scoring 75 % dan tatalaksana 72 %.

BAB V
KESIMPULAN

Bahwa RS bhayangkara padang telah dapat melaksanakan pelayanan


pengurangan resiko jatuh pada pasien rawat inap bulan november 2017 insiden 0,34 % dari
286 pasien rawat inap.
Diharapkan untuk masa yang akan datang lebih dapat mengurangi resiko jatuh terhadap
pasien rawat inap.

6
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan ini disusun sebagai acuan dalam menjalankan layanan pasien yang
aman, khususnya dalam rangka pencegahan resiko pasien jatuh. laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu pan akan ditinjau kembali sesuai dengan tuntutan layanan dan
standar akrediasi.

7
8

Anda mungkin juga menyukai